tugas petrocem - styrene monomer

Upload: nurul-dwi-anggraeni

Post on 05-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. SEJARAH PERKEMBANGAN PRODUKStyrene monomer (C6H5CH=CH2) atau dikenal dengan nama lain vinyl benzene, phenyl

    ethylene, cinnamene adalah bahan kimia organic yang tidak larut dalam air tapi larut dalam

    alcohol dan eter , serta berwarna seperti minyak dan styrene monomer termasuk produk

    aromatic. Styrene monomer pertama kali dibuat pada tahun 1937 oleh Dow Chemical Company

    dan Badische Anilin Und Soda Pabrik A.G. ( BASF ). Tapi dengan kapasitas produksi Styrene

    monomer masih kecil. Hal ini dikarenakan masih mudah serta cukup banyaknya karet alam

    tersedia. Baru pada waktu perang dunia II ketika Jepang menguasai daerah pasifik

    mengakibatkan pengiriman karet alam ke beberapa negara, kebutuhan Styrene monomer

    melonjak.Amerika Serikat sebagai salah satu negara konsumen karet alam terbesar mengalami

    kesulitan untuk kebutuhan pabrik styrene, memutuskan untuk membuat bahan styrene monomer

    secara besar besaran. Hal ini ditandai dengan semakin banyak pabrik styrene monomer yang di

    tangani oleh perusahaan seperti Dow Chemical Company, Lummus Company, BASF Company,

    serta beberapa perusahaan lainya.

    Styrene monomer digunakan sebagai bahan dasar didalam industri plstik dan karet sintetis

    seperti polystyrene ( PS ), Acrylonitrile-Butadiene-Styrene ( ABS ), Styrene Acrylonitrile

    Copolymer ( SAN ), dan Styrene-Butadiene-rubber ( SBR ).

    1.2. LATAR BELAKANGKebutuhan styrene monomer di Indonesia setiap tahunya semakin meningkat dan sampai

    sejauh ini Indonesia belum mampu untuk menculupi seluruh kebutuha industri lokal dan masih

    terus melukan impor. Styrene banyak terserap pada industri plastikdan karet sintesis seperti

    polystyrene ( PS ), Acrylonitrile-Butadiene-Styrene ( ABS ), Styrene Acrylonitrile Copolymer (

    SAN ), dan Styrene-Butadiene-rubber ( SBR ).

    Pada saat ini kebutuhan styrene monomer terus meningkat khususnya dalam industri

    polystyrene. Industri polystyrene sudah berlangsung lebih dari 30 tahun, sementara kebutuhan

    bahan tersebut didalam negri cukup besar. Hampir 60% produksi styrene digunakan untuk

    industri polystyrene.

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    2/8

    BAB II

    PROSES PEMBUATAN STYRENE MONOMER

    2.1. BAHAN BAKU (RAWMATERIAL )

    2.1.1. STYRENE

    Styrene adalah komponen arometic paling sederhana dengan sebuah rantai sisi tidak

    jenuh. Styrene monomer murni memeliki bau yang enak. Bau yang tajam menusuk disebabkan

    oleh adanya aldehid yang terbantuk karena kontak dengan udara. Nama lain dari styrene antara

    lain : Phenil etilene, vinil benzene, styron, styrolene, dan cinnanmene.

    Styrene ditemui sebagai impurities atau bahan samping pada beberapa proses. Styrene

    terbentuk dari hasil decomposisi pirogenic komponen organic. Dari pemecahan petroleum, dari

    pembuatan atau pengolahan gas alam dan tar batubara. Dan dari minyak yang dikondensasi dari

    carburetted water gas. Bagaimanapun, kemurnian dari beberapa produk itu kecil dan industri

    modernlebih memilih untuk menghasilkan styrene secara sintesis.

    Penelitian klasik Berthelot tentang pirolisa telah menjadi cara teknikal yang sangat berarti

    untuk memproduksi styrene sintesis secara komersil sekarang ini. Dia menunjukan, pada tahun

    1851, bahwa hidro karbon tertentu yang dilewatkan melalui tube yang panas menyala

    memberikan styrene dan indene. Sintesis styrenenya pada tahun 1867 dengan melewatkan

    campuran benzene dan etilen melalui tube yang panas menyala, dan dehidrogenasi berikutnya

    dari etibenzenenya pada tahun 1969 dengan pirolisa untuk membentuk styrene sebagai produk

    penting.

    2.1.2. Ethylbenzene

    Ethylbenzene adalah larutan organic tidak berwarna dengan rasa yang manis dan bau

    seperti gasolin. Ethylbenzene paling banyak digunakan untuk membuat styrene ; larutan organic

    yang digunakan sebagai bahan baku plastik. Ethylbenzene juga digunakan sebagai pelarut untuk

    pelapis ( cat ), pembuatan karet, plstik pembungkus, dan juga sebagai bahan aditif atau zat

    tambahan yang penting untuk gasolin.

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    3/8

    2.2. PROSES PEMBUATAN STYRENE MONOMER

    2.2.1. Proses Oksidasi Ethylbenzene

    Proses oksidasi ethylbenzene menghasilkan dua produk, yaitu styrene dan acetophenone.

    Pada proses ini pertama pertama ethylbenzene dioksidasi menjadi acetophone pada suhu 115

    1450C dan tekanan 50 Psig dengan menggunakan katalis mangan asetat, dimana reaksi yang

    terjadi adalah:

    C6H5 C2H5 + O2 C6H5COCH3 + H2O

    Setelah mengalami proses oksidasi, kemudian diikuti dengan reduksi dari acetophone

    menjadi pheniletil alcohol dengan menmbahkan gas hydrogen serta menggunakan katalis

    copper-chrome-iron pada temperature 1500C dan tekanan 50 Psig, reaksi yang terjadi:

    C6H5COCH3 C6H5CH( OH ) CH3

    Proses selanjutnya dengan proses dehidrasi dari alcohol menjadi styrene dengan

    menggunakan katalis titania pada suhu 2500C, reaksi yang terjadi adalah :

    C6H5CH( OH ) CH3 C6H5CH=CH2 + H2O

    2.2.2. Proses Dehydrogenasi Ethylbenzene

    Dehidrogenasi ethylbenzene adalah reaksi endotermik, artinya reaksi yang membutuhkan

    panas agar reaksi dapat terjadi. Reaksi didalam reactor adalah sebagai berikut ;

    C6H5 C2H5 C6H5CH=CH2 + H2

    C6H5 C2H5 + H2 C6H5CH3 + CH4

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    4/8

    Berhubung reaksi yang terjadi didalam reactor adalah reaksi endotermik maka yang

    diperlukan sumber panas berupa superheated steam. Proses dehydrogenesi memakai katalis tipe

    shell 105, yang merupakan campuran dari senyawa :

    Fe2O3 Cr2O3 K2CO3

    Katalis berbentuk pellet dengan diameter 3/16 in atau 1/8 in. Fe2O3 merupakan katalis

    untuk reaksi dehydrogenesi ethylbenzene menjadi styrene. K2CO3 merupakan katalis untuk

    reaksi penghilangan unsure carbon, Tar, cokes dari permukaan katalis. Sedangkan Cr2O3

    fungsinya untuk memeperpanjang umur katalis. Proses dehydrogenesi menggunakan suhu antara

    800 9500

    K, tekanan antara 2,38 3 atm.

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    5/8

    2.3. Pemilihan Proses

    Proses pembuatan styrene monomer dari ethylbenzene terbagi 2 proses. Perbandingan

    proses pembuatan styrene monomer dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 2.1 perbedaan proses pembuatan styrene

    Perbedaan proses Oksidasi Ethylbenzene Dehydrogenasi Ethylbenzene

    Katalis Menggunakan katalis

    setiap tahapan reaksinya

    yaitu:

    1. Katalis mangan acetat2. Katalis Copper-

    Chrome-Iron

    . Katalis titania

    Cukup menggunakan 1 tipe

    katalis yaitu : katalis tipe

    shell 105

    T ( 0C ) 300 4500 C 500 6200 C

    P ( atm ) 4 atm 2,38 atm

    Tahapan proses Melalui 3 tahap :

    1. Proses oksidasi2.

    Proses reduksi

    3. proses dehidrasi

    Hanya melalui satu tahapan

    Konversi 60% 80%

    Oleh karena itu industri styrene monomer dipilih prosesdehydrogenasi ethylbenzene. Hal

    ini dikarenakan kondisi operasi pada tekanan rendah, melalui 1 tahapan, konversi paling tinggi.

    2.4. Deskripsi Proses

    Karena kondisi operasi dalam hal ini temperatur pada reaktor yang cukup tinggi maka

    Ethylbenzene sebagai bahan baku untuk pembuatan styrene monomer perlu dipanaskan sehingga

    menjadi uap ( gas ) dengan menggunakan vaporizer pada kandisi 1400 C.

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    6/8

    Dan juga karena reaksi yang terjadi direaktor semacam reaksi perekangan dimana dapat

    dimungkinkan timbulnya reaksi samping berupa cokes yang dapat menutup pori pori pada

    permukaan katalis dan berakibat memperpendek usia / umur katalis. Untuk mencegah terjadinya

    hal diatas maka diperlukan suatu cara / teknik untuk mencegah yaitu pemasukan steam.

    Pemasukan steam dibuat sedemikian rupa selain nantinya akan digunakan sebagai media

    menaikan suhu ethylbenzene. Reaksi dehydrogenasi yang terjadi dalam reaktor adalah :

    C6H5 C2H5 C6H5CH=CH2 + H2

    C6H5 C2H5 + H2 C6H5CH3 + CH4

    Dalam reaktor, proses menggunakan katalis tipe 105. reaksi terjadi pada suhu 5770

    C dan

    tekanan 2,38 atm. Produk reaktor didinginkan dalam cooler-01, kemudian masuk ke separator.

    Fasa bawah adalah aliran air buangan, bagian atas separator mengandung semua gas ringan

    metan dan hydrogen. Bagian tengah mengandung banyak toluene, ethylbenzene, dan styrene.

    Dan kemudian masuk ke destilasi-01 dan detilasi-02 dimana sebagian besar toluene dipisahkan

    pada bagian atas kolom pertama destilasi-01. semua ethylbenzene dan styrene meninggalkan

    destilasi dari bagian bawah kolom destilasi-01, kemudian masuk ke kolom destilasi-02

    mengandung ethylbenzene kemudian direcicle dan dicampur dengan ethyl benzene segar, produk

    bawah destilasi-02 mengandung styrene.

  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    7/8

    Daftar Pustaka

    http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/

    http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1

    http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/
  • 8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer

    8/8

    TUGAS BESAR PETROKIMIA

    PEMBUATAN STYRENE MONOMER

    Disusun oleh :

    Nurul Dwi Anggraeni (3335081683)

    JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SULTHAN AGENG TIRTAYASA

    CILEGONBANTEN

    2011