tugas petrocem - styrene monomer
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
1/8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. SEJARAH PERKEMBANGAN PRODUKStyrene monomer (C6H5CH=CH2) atau dikenal dengan nama lain vinyl benzene, phenyl
ethylene, cinnamene adalah bahan kimia organic yang tidak larut dalam air tapi larut dalam
alcohol dan eter , serta berwarna seperti minyak dan styrene monomer termasuk produk
aromatic. Styrene monomer pertama kali dibuat pada tahun 1937 oleh Dow Chemical Company
dan Badische Anilin Und Soda Pabrik A.G. ( BASF ). Tapi dengan kapasitas produksi Styrene
monomer masih kecil. Hal ini dikarenakan masih mudah serta cukup banyaknya karet alam
tersedia. Baru pada waktu perang dunia II ketika Jepang menguasai daerah pasifik
mengakibatkan pengiriman karet alam ke beberapa negara, kebutuhan Styrene monomer
melonjak.Amerika Serikat sebagai salah satu negara konsumen karet alam terbesar mengalami
kesulitan untuk kebutuhan pabrik styrene, memutuskan untuk membuat bahan styrene monomer
secara besar besaran. Hal ini ditandai dengan semakin banyak pabrik styrene monomer yang di
tangani oleh perusahaan seperti Dow Chemical Company, Lummus Company, BASF Company,
serta beberapa perusahaan lainya.
Styrene monomer digunakan sebagai bahan dasar didalam industri plstik dan karet sintetis
seperti polystyrene ( PS ), Acrylonitrile-Butadiene-Styrene ( ABS ), Styrene Acrylonitrile
Copolymer ( SAN ), dan Styrene-Butadiene-rubber ( SBR ).
1.2. LATAR BELAKANGKebutuhan styrene monomer di Indonesia setiap tahunya semakin meningkat dan sampai
sejauh ini Indonesia belum mampu untuk menculupi seluruh kebutuha industri lokal dan masih
terus melukan impor. Styrene banyak terserap pada industri plastikdan karet sintesis seperti
polystyrene ( PS ), Acrylonitrile-Butadiene-Styrene ( ABS ), Styrene Acrylonitrile Copolymer (
SAN ), dan Styrene-Butadiene-rubber ( SBR ).
Pada saat ini kebutuhan styrene monomer terus meningkat khususnya dalam industri
polystyrene. Industri polystyrene sudah berlangsung lebih dari 30 tahun, sementara kebutuhan
bahan tersebut didalam negri cukup besar. Hampir 60% produksi styrene digunakan untuk
industri polystyrene.
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
2/8
BAB II
PROSES PEMBUATAN STYRENE MONOMER
2.1. BAHAN BAKU (RAWMATERIAL )
2.1.1. STYRENE
Styrene adalah komponen arometic paling sederhana dengan sebuah rantai sisi tidak
jenuh. Styrene monomer murni memeliki bau yang enak. Bau yang tajam menusuk disebabkan
oleh adanya aldehid yang terbantuk karena kontak dengan udara. Nama lain dari styrene antara
lain : Phenil etilene, vinil benzene, styron, styrolene, dan cinnanmene.
Styrene ditemui sebagai impurities atau bahan samping pada beberapa proses. Styrene
terbentuk dari hasil decomposisi pirogenic komponen organic. Dari pemecahan petroleum, dari
pembuatan atau pengolahan gas alam dan tar batubara. Dan dari minyak yang dikondensasi dari
carburetted water gas. Bagaimanapun, kemurnian dari beberapa produk itu kecil dan industri
modernlebih memilih untuk menghasilkan styrene secara sintesis.
Penelitian klasik Berthelot tentang pirolisa telah menjadi cara teknikal yang sangat berarti
untuk memproduksi styrene sintesis secara komersil sekarang ini. Dia menunjukan, pada tahun
1851, bahwa hidro karbon tertentu yang dilewatkan melalui tube yang panas menyala
memberikan styrene dan indene. Sintesis styrenenya pada tahun 1867 dengan melewatkan
campuran benzene dan etilen melalui tube yang panas menyala, dan dehidrogenasi berikutnya
dari etibenzenenya pada tahun 1969 dengan pirolisa untuk membentuk styrene sebagai produk
penting.
2.1.2. Ethylbenzene
Ethylbenzene adalah larutan organic tidak berwarna dengan rasa yang manis dan bau
seperti gasolin. Ethylbenzene paling banyak digunakan untuk membuat styrene ; larutan organic
yang digunakan sebagai bahan baku plastik. Ethylbenzene juga digunakan sebagai pelarut untuk
pelapis ( cat ), pembuatan karet, plstik pembungkus, dan juga sebagai bahan aditif atau zat
tambahan yang penting untuk gasolin.
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
3/8
2.2. PROSES PEMBUATAN STYRENE MONOMER
2.2.1. Proses Oksidasi Ethylbenzene
Proses oksidasi ethylbenzene menghasilkan dua produk, yaitu styrene dan acetophenone.
Pada proses ini pertama pertama ethylbenzene dioksidasi menjadi acetophone pada suhu 115
1450C dan tekanan 50 Psig dengan menggunakan katalis mangan asetat, dimana reaksi yang
terjadi adalah:
C6H5 C2H5 + O2 C6H5COCH3 + H2O
Setelah mengalami proses oksidasi, kemudian diikuti dengan reduksi dari acetophone
menjadi pheniletil alcohol dengan menmbahkan gas hydrogen serta menggunakan katalis
copper-chrome-iron pada temperature 1500C dan tekanan 50 Psig, reaksi yang terjadi:
C6H5COCH3 C6H5CH( OH ) CH3
Proses selanjutnya dengan proses dehidrasi dari alcohol menjadi styrene dengan
menggunakan katalis titania pada suhu 2500C, reaksi yang terjadi adalah :
C6H5CH( OH ) CH3 C6H5CH=CH2 + H2O
2.2.2. Proses Dehydrogenasi Ethylbenzene
Dehidrogenasi ethylbenzene adalah reaksi endotermik, artinya reaksi yang membutuhkan
panas agar reaksi dapat terjadi. Reaksi didalam reactor adalah sebagai berikut ;
C6H5 C2H5 C6H5CH=CH2 + H2
C6H5 C2H5 + H2 C6H5CH3 + CH4
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
4/8
Berhubung reaksi yang terjadi didalam reactor adalah reaksi endotermik maka yang
diperlukan sumber panas berupa superheated steam. Proses dehydrogenesi memakai katalis tipe
shell 105, yang merupakan campuran dari senyawa :
Fe2O3 Cr2O3 K2CO3
Katalis berbentuk pellet dengan diameter 3/16 in atau 1/8 in. Fe2O3 merupakan katalis
untuk reaksi dehydrogenesi ethylbenzene menjadi styrene. K2CO3 merupakan katalis untuk
reaksi penghilangan unsure carbon, Tar, cokes dari permukaan katalis. Sedangkan Cr2O3
fungsinya untuk memeperpanjang umur katalis. Proses dehydrogenesi menggunakan suhu antara
800 9500
K, tekanan antara 2,38 3 atm.
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
5/8
2.3. Pemilihan Proses
Proses pembuatan styrene monomer dari ethylbenzene terbagi 2 proses. Perbandingan
proses pembuatan styrene monomer dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1 perbedaan proses pembuatan styrene
Perbedaan proses Oksidasi Ethylbenzene Dehydrogenasi Ethylbenzene
Katalis Menggunakan katalis
setiap tahapan reaksinya
yaitu:
1. Katalis mangan acetat2. Katalis Copper-
Chrome-Iron
. Katalis titania
Cukup menggunakan 1 tipe
katalis yaitu : katalis tipe
shell 105
T ( 0C ) 300 4500 C 500 6200 C
P ( atm ) 4 atm 2,38 atm
Tahapan proses Melalui 3 tahap :
1. Proses oksidasi2.
Proses reduksi
3. proses dehidrasi
Hanya melalui satu tahapan
Konversi 60% 80%
Oleh karena itu industri styrene monomer dipilih prosesdehydrogenasi ethylbenzene. Hal
ini dikarenakan kondisi operasi pada tekanan rendah, melalui 1 tahapan, konversi paling tinggi.
2.4. Deskripsi Proses
Karena kondisi operasi dalam hal ini temperatur pada reaktor yang cukup tinggi maka
Ethylbenzene sebagai bahan baku untuk pembuatan styrene monomer perlu dipanaskan sehingga
menjadi uap ( gas ) dengan menggunakan vaporizer pada kandisi 1400 C.
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
6/8
Dan juga karena reaksi yang terjadi direaktor semacam reaksi perekangan dimana dapat
dimungkinkan timbulnya reaksi samping berupa cokes yang dapat menutup pori pori pada
permukaan katalis dan berakibat memperpendek usia / umur katalis. Untuk mencegah terjadinya
hal diatas maka diperlukan suatu cara / teknik untuk mencegah yaitu pemasukan steam.
Pemasukan steam dibuat sedemikian rupa selain nantinya akan digunakan sebagai media
menaikan suhu ethylbenzene. Reaksi dehydrogenasi yang terjadi dalam reaktor adalah :
C6H5 C2H5 C6H5CH=CH2 + H2
C6H5 C2H5 + H2 C6H5CH3 + CH4
Dalam reaktor, proses menggunakan katalis tipe 105. reaksi terjadi pada suhu 5770
C dan
tekanan 2,38 atm. Produk reaktor didinginkan dalam cooler-01, kemudian masuk ke separator.
Fasa bawah adalah aliran air buangan, bagian atas separator mengandung semua gas ringan
metan dan hydrogen. Bagian tengah mengandung banyak toluene, ethylbenzene, dan styrene.
Dan kemudian masuk ke destilasi-01 dan detilasi-02 dimana sebagian besar toluene dipisahkan
pada bagian atas kolom pertama destilasi-01. semua ethylbenzene dan styrene meninggalkan
destilasi dari bagian bawah kolom destilasi-01, kemudian masuk ke kolom destilasi-02
mengandung ethylbenzene kemudian direcicle dan dicampur dengan ethyl benzene segar, produk
bawah destilasi-02 mengandung styrene.
-
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
7/8
Daftar Pustaka
http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/
http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1
http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://www.barito-pacific.com/index.php/business/detail/1http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/19/proses-pembuatan-styrene-monomer/ -
8/2/2019 Tugas Petrocem - Styrene Monomer
8/8
TUGAS BESAR PETROKIMIA
PEMBUATAN STYRENE MONOMER
Disusun oleh :
Nurul Dwi Anggraeni (3335081683)
JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTHAN AGENG TIRTAYASA
CILEGONBANTEN
2011