tugas pempem analisis apbd jabar 2010

11
ANALISIS ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 PL3102 – PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Oleh: Nama : Dwi Damayanti NIM :15410080 A. PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintahan berfungsi untuk mendorong dan memfasilitasi pembangunan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat (welfare of citizen). Berkaitan dengan fungsi dan peran pemerintah sebagai motivator dan fasilitator pembangunan tersebut, pemerintah telah mengambil suatu kebijakan yaitu lebih mengedepankan peran pemerintah daerah sebagai penggerak pembangunan. Melalui kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, diharapkan agar pemerintahan daerah dapat menanggung beban pemerintahan pusat, pemerintah daerah pun diharapkan dapat membantu pemerataan distribusi pelayanan publik, juga diharapkan mampu menyerap aspirasi dan partisipasi masyarakat lokal sehingga arah pembangunan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Agar pembangunan pada setiap daerah dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan terarah, maka dalam keberjalanannya setiap daerah membutuhkan suatu pedoman acuan. Pedoman acuan tersebut biasanya jelas tercantum dalam visi dan misi daerah. Kemudian visi dan misi tersebut diturunkan ke dalam peraturan lainnya seperti RPJP, RPJM dan RTRW. Visi dan misi tersebut akan dijadikan sebagai pedoman penentuan prioritas pembangunan. Untuk dapat melaksanakan setiap

Upload: uwiedamz

Post on 02-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

ANALISIS ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD)

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010

PL3102 – PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Oleh:

Nama : Dwi Damayanti

NIM :15410080

A. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pemerintahan berfungsi untuk mendorong dan memfasilitasi

pembangunan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat (welfare of citizen). Berkaitan dengan fungsi dan peran pemerintah

sebagai motivator dan fasilitator pembangunan tersebut, pemerintah telah mengambil suatu

kebijakan yaitu lebih mengedepankan peran pemerintah daerah sebagai penggerak

pembangunan. Melalui kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, diharapkan agar

pemerintahan daerah dapat menanggung beban pemerintahan pusat, pemerintah daerah pun

diharapkan dapat membantu pemerataan distribusi pelayanan publik, juga diharapkan mampu

menyerap aspirasi dan partisipasi masyarakat lokal sehingga arah pembangunan akan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Agar pembangunan pada setiap daerah dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat

setempat dan terarah, maka dalam keberjalanannya setiap daerah membutuhkan suatu

pedoman acuan. Pedoman acuan tersebut biasanya jelas tercantum dalam visi dan misi

daerah. Kemudian visi dan misi tersebut diturunkan ke dalam peraturan lainnya seperti RPJP,

RPJM dan RTRW. Visi dan misi tersebut akan dijadikan sebagai pedoman penentuan prioritas

pembangunan. Untuk dapat melaksanakan setiap program dan kegiatan pembangunan yang

dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pendapatan, serta

pembangunan di berbagai sektor maka dibutuhkan dana yang memadai sesuai dengan

kebutuhan pada tiap-tiap kegiatannya. Sehingga alokasi belanja pada APBD seharusnya sesuai

dengan prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan alokasi belanja yang

berkualitas diharapkan APBD dapat menjadi dorongan bagi pengingkatan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat.

Namun pada kenyataannya dalam pengelolaan keuangan publik, selalu terjadi kendala

penganggaran (budget constraint), yang ditunjukkan dengan banyaknya kebutuhan yang selalu

Page 2: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

dihadapkan pada keterbatasan sumber-sumber pendapatan daerah. Maka dari itu,

mengalokasikan dana belanja sesuai prioritas program dan kegiatan yang dicanangkan dan

perencanaan yang baik merupakan kunci untuk mengatasi kendala budget constraint tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, maka diperlukan analisis terhadap APBD. APBD yang dianalisis

pada tugas ini yaitu APBD Provinsi Jawa Barat.

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia yang memiliki visi

“Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Misi untuk mencapai visi

tersebut yang dimiliki Provinsi Jawa Barat yaitu ada 5. Salah satunya yang akan menjadi

concern analisis ini yaitu misi “mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya

ilmu dan teknologi, produktif dan berdaya saing”.

Berdasarkan salah satu misi yang telah disebutkan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu

bahwa prioritas pembangunan di Provinsi Jawa Barat adalah meningkatkan kapasitas sumber

daya manusia. Analisis dalam laporan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alokasi

anggaran dalam APBD mendukung upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia

masyarakat Jawa Barat terutama dalam bidang pendidikan. Bidang pendidikan ini dipilih

berdasarkan asumsi bahwa salah satu sasaran untuk mencapai misi Provinsi Jawa Barat guna

mewujudkan visi yaitu dengan peningkatan kualitas pendidik.

B. DATA DAN METODE

Dalam menganalisis anggaran akan dilakukan analisis umum dan analisis khusus.

Analisis umum dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dari suatu anggaran (dalam hal ini

APBD) sesuai dengan tujuan yang dicari. Sedangkan analisis khusus dilakukan untuk

mengetahui gambaran mengenai alokasi anggaran pada salah satu Dinas yang telah ditetapkan

menjadi concern penulis yaitu urusan pendidikan sesuai tujuan dalam analisis khusus.

Dalam menganalisis tentunya kita membutuhkan suatu kriteria yang akan digunakan

dalam menganalisis. Kriteria yang diambil dalam melakukan analisis umum APBD maupun

analisis khusus APBD adalah capacity building. Capacity building merupakan proses

membangun kapasitas perorangan (individual), kelompok, maupun organisasi yang tercermin

melalui pengembangan kemampuan, keterampilan, potensi dan bakat serta penguasaan

kompetensi-kompetensi sehingga perorangan (individual), kelompok, maupun organisasi dapat

beradaptasi dan bersaing. Dalam laporan ini, peningkatan kapasitas melalui perbaikan dan

peningkatan kualitas sarana dan prasarana tidak termasuk dalam kriteria.

Page 3: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

Analisis Umum

Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana alokasi APBD Provinsi Jawa Barat mendukung

peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di Jawa Barat.

Kriteria: capacity building

Indikator :Dinas/urusan terkait (Dinas/urusan yang memiliki program untuk peningkatan

kapasitas sebagai prioritas utama)

Parameter :

1. Lebih dari 40% anggaran diprioritaskan untuk peningkatan kapasitas sumber

daya manusia Jawa Barat

Keterangan:

Berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran Jawa Barat 2010: persentase

alokasi anggaran terhadap total APBD untuk beberapa urusan adalah:

Pendidikan 20%

Kesehatan 5%

Infrastruktur dan lingkungan hidup 17,5%

Ekonomi 15%

Terdapat 25 urusan dalam APBD Jawa Barat 2010, berdasarkan data tersebut

anggaran tersisa untuk 21 urusan lain adalah 42,5%. Diasumsikan bahwa 21

anggaran lain memiliki proporsi yang sama yaitu sebesar 2%.

Data :

Data yang digunakan dalam analisis anggaran ini adalah data Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jawa tahun 2010. Berdasarkan turunan dari Misi

Jawa Barat maka dalam menciptakan masyarakat yang berdaya saing maka terdapat

beberapa urusan atau dinas yang mengurusi hal tersebut. Urusan-urusan tersebut yaitu

urusan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

sosial, kepemudaan dan olahraga, ketenagakerjaan, pariwisata dan kebudayaan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, perpustakaan, komunikasi dan informatika, serta

koperasi dan usaha kecil menengah. Analisis umum dilakukan terhadap proporsi

anggaran (proporsi tiap urusan terkait terhadap total APBD) untuk mengetahui

bagaimana APBD Provinsi Jawa Barat dapat mewujudkan misi yang telah disebutkan

sebelumnya.

Page 4: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

Analisis Khusus

Tujuan : Mengetahui bagaimana alokasi belanja APBD Jawa Barat mendukung

program-program peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam urusan

Pendidikan

Kriteria: capacity building

Indikator

1. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam urusan

pendidikan menjadi prioritas utama.

Parameter

1. Lebih dari 60% anggaran diprioritaskan untuk program yang dapat

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Jawa Barat dalam urusan

pendidikan.

Keterangan:

Asumsi program yang menjadi prioritas memiliki alokasi anggaran lebih dari

60% total anggaran pada urusan tersebut

Data

Salah satu urusan yang membantu mewujudkan misi tersebut, yaitu berkaitan

urusan pendidikan. Analisis khusus dilakukan terhadap urusan tersebut untuk

mengetahui gambaran alokasi terhadap program-program yang terdapat pada urusan

pendidikan yang dapat mewujudakan misi pertama Provinsi Jawa Barat khususnya

dalam bidang pendidikan. Data yang digunakan adalah data urusan pendiikan APBD

Jawa Barat tahun 2010. Dalam memajukan pendidikan di Jawa Barat maka terdapat

program yang dapat mewujudkan misi tersebut yaitu Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar , Program Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta Program Peningkatan

Kapasitas Sumberdaya Aparatur.

C. HASIL DAN DISKUSI

Analisis anggaran terbagi menjadi 2 bagian yaitu analisis umum dan analisis khusus

pada urusan pendidikan. Setelah dilakukan pengolahan data maka diperoleh hasil yang akan

dijelaskan selanjutnya.

a. Analisis Umum

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai tujuan dari dilakukannya analisis

ini. Tujuan tersebut dapat dikatakan tercapai jika memenuhi ketentuan berdasarkan parameter

yang telah disusun. Terdapat parameter yang menjadi acuan, yaitu:

Page 5: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

Lebih dari 40% anggaran diprioritaskan untuk peningkatan kapasitas sumber daya

manusia Jawa Barat

Untuk mengetahui ketercapaian parameter tersebut maka dilakukan

pengolahan data dengan hasil sebagai berikut:

Gambar proporsi Alokasi Anggaran Belanja Urusan Peningkatan Kapasitas SDM

Terhadap APBD Jawa Barat 2010

Urusan Selain Pen-ingkatan Kapasitas

84%

8%

3%

0% 1%1%1% 1% 0% 0%0% 0%Urusan Selain Peningkatan Kap-asitas

Pendidikan

Kesehatan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Sosial

Kepemudaan dan Olahraga

Ketenagakerjaan

Pariwisata dan Kebudayaan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Perpustakaan

Komunikasi dan Informatika

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Sumber: Hasil Analisis, 2012

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa alokasi anggaran untuk

urusan-urusan yang mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia

memiliki persentase 16% dari total APBD Jawa Barat tahun 2010. Angka ini jauh

lebih kecil jika dibandingkan dengan persentase alokasi anggaran untuk urusan

selain peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Dari persentase 16%, urusan

yang memiliki porsi terbesar adalah urusan pendidikan yaitu mencapai setengahnya

(8% dari total urusan yang mendukung peningkatan kapasitas SDM 16%), diikuti

dengan urusan kesehatan. Sementara itu urusan-urusan lain memiliki persentase

kurang dari 1% dari total anggaran untuk urusan-urusan yang mendukung

Page 6: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

peningkatan kapasitas. Persentase tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk

peningkatan kapasitas, karena dari setiap urusan tersebut hanya sebagian program

yang mendukung terjadinya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya hasil analisis

menunjukkan bahwa persentase alokasi anggaran untuk urusan peningkatan

kapasitas lebih kecil dari 43%, bahkan tidak mencapai setengahnya.

b. Analisis Khusus

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai tujuan dari dilakukannya analisis

ini. Tujuan tersebut dapat dikatakan tercapai jika memenuhi ketentuan berdasarkan parameter

yang telah disusun. Terdapat 1 parameter yang menjadi acuan, yaitu:

1. Lebih dari 60% anggaran diprioritaskan untuk program yang dapat meningkatkan

kapasitas sumber daya manusia Jawa Barat dalam urusan pendidikan.

Untuk mengetahui ketercapaian parameter tersebut maka dilakukan

pengolahan data dengan hasil sebagai berikut :

PROGRAM DINAS PENDIDIKAN

PROVINSI JAWA BARAT

JUMLAH (Rp) PERSENTASE

(%)

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 175.381.754.220,0

0

32,37705545

Program Pendidikan Menengah dan Tinggi 263.960.731.000,0

0

48,72953439

Program Pendidikan Non Formal 8.207.185.000,00 1,515120458

Program Pendidikan Luar Biasa 30.803.542.000,00 5,686611996

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 17.200.000.000,00 3,175275308

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 2.144.236.000,00 0,395845327

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 13.778.297.000,00 2,543598038

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 16.316.618.000,00 3,012195015

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.292.950.000,00 0,977126363

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

100.000.000,00 0,018460903

Program Pengembangan Nilai Budaya 8.500.000.000,00 1,569176751

TOTAL 541.685.313.220,0

0

100

Page 7: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

Sumber: APBD Jawa Barat, 2010

Program-program yang termasuk dalam peningkatan kapasitas sumberdaya

manusia pada urusan pendidikan di Provinsi Jawa Barat adalah Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar , Program Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta Program

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Pada Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar alokasi anggaran sebesar 32,4 % dari total anggaran belanja Dinas Pendidikan.

Sedangkan untuk Program Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 48,7 % dari total

anggaran belanja Dinas Pendidikan dan pada Program Peningkatan Kapasitas

Sumberdaya Aparatur anggaran belanjanya sebesar 0,4%.

Gambar Proporsi Alokasi Anggaran Belanja Urusan Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

32.4%

48.7%

1.5%5.7%3.2%

0.4%

2.5% 3.0% 1.0% 0.0% 1.6%

PERSENTASE PROPORSI ANGGARAN BELANJA PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Program Pendidikan Menengah dan Tinggi

Program Pendidikan Non Formal

Program Pendidikan Luar Biasa

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Pengem-bangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Pengembangan Nilai Budaya

Sumber: Hasil Analisis, 2012

Page 8: Tugas Pempem Analisis APBD Jabar 2010

Dari grafik diatas terlihat proporsi anggaran Dinas Pendidikan. Terlihat dari

grafik program-program yang termasuk dalam peningkatan kapasitas sumberdaya

manusia menjadi prioritas utama dengan proporsi anggaran mencapai lebih dari 70

% yaitu 81,5%. Berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya, hasil

analisis menunjukkan bahwa persentase alokasi anggaran untuk urusan

peningkatan kapasitas lebih besar dari 60%. Sehingga program yang terdapat dalam

Dinas Pendidikan mendukung peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di

Provinsi Jawa Barat.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis umum APBD yang telah dilakukan, didapat bahwa

presentase alokasi belanja APBD Jawa Barat untuk capacity building Jawa Barat masih jauh

lebih kecil dari 40% yaitu sebesar 16% (belum mencapai setengah dari total APBD). Dari

analisis khusus dapat diketahui bahwa presentase alokasi anggaran belanja Dinas Pendidikan

dalam capacity building Jawa Barat jauh lebih besar dari parameter yang sebesar 50%.

Urusan yang memiliki program peningkatan kapasitas belum dijadikan prioritas utama

oleh pemerintah Jawa Barat namun program peningkatan kapasitas sumber daya manusia

menjadi prioritas utama pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terbukti dengan besarnya

total persentase pada program peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebesar 81,5%.