tugas pelapisan logam 2

12
3. dasar terbentuknya lapisan khromat diatas permukaan logam adalah : 2CR (OH)₃ + CrO₄²¯ + 2H⁺ = Cr(OH)₃.CrOH.CrO₄ + 2H₂O Dari keadaan tersebut, maka kita bias melihat bahwa ada perbedaan proses khromatasi antara logam Zn dan logam aluminium tergantung kepada jumlah hidrat air yang terkandung didalamnya. 3. Pembentukan lapisan konversi pada logam tembaga dan perak Perak dan tembaga mempunyai sifat daya tahan terhadap kekusaman yang rendah dan apabila dibiarkan dekat dengan sulphida akan terbentuk lapisan berwarna hitam kecoklatan sehingga tidak enak jika dilihat. Dengan hal-hal yang demikianlah, maka prosses khromatasi bagi logam peraak dan tembaga perlu untuk mempertahankan diri dari kekusaman sebagai benda-benda seni, yang kemudian dilanjutkn dngan proses lacquering. Larutan yang digunakan untuk maksud ini adalah larutan dikhromat dan untuk logam tembaga cukup sederhana yaitu 1% K₂Cr₂O₇ dengan temperature kamar dan proses selama 2 menit atau lebih. Larutan yang lebih baik daripada diatas adalah menggunakan 30 gr/l Na₂Cr₂O₇ ; 130 gr/l HNO₃ ; 150gr/l CH₃ COOH dan 52 gr/l NaCl. Larutan untuk logam perak tergantung atas kebutuhannya, yaitu berdasarkan terlarutnya perak untuk membentuk lapisan khromat dari ion-ion dikhromat. Larutan mengandung unsur Sianida seperti 13 gr/l Na₂Cr₂O₇ dan 2 -20 gr/l NaCN, yang mana akan membentuk kompleks bersama-sama dengan perak dalam batas pH alkalin, jikalau tidak akan terjadi elektrolisa kembali endapan chromium adlam keadaan teroksidasi. 4. Pembentukan lapisan phosphate Proses ini sering disebut sebagai proses phosphatase. Lapisan phosphate pada umumnya digunakan sebagai la[isan pertama sebelum pengecatan dan kebanyakan untuk tujuan perlindungan terhadap korosi tidak begitu banyak jumlahnya. Proses phosphatase dipatenkan dan pada saat ini dikenal dengan nama Coslettizing, Parkerizing, Bonderizing sebagai nama-nama proses phosphatasi. Penggunaan yang terbanyak dari proses phosphatasi ini adalah terhadap benda kerja baja, tapi

Upload: riz-ki

Post on 30-Jun-2015

477 views

Category:

Education


20 download

DESCRIPTION

pelapisan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas pelapisan logam 2

3. dasar terbentuknya lapisan khromat diatas permukaan logam adalah :

2CR (OH)₃ + CrO₄²¯ + 2H⁺ = Cr(OH)₃.CrOH.CrO₄ + 2H₂O

Dari keadaan tersebut, maka kita bias melihat bahwa ada perbedaan proses khromatasi antara logam

Zn dan logam aluminium tergantung kepada jumlah hidrat air yang terkandung didalamnya.

3. Pembentukan lapisan konversi pada logam tembaga dan perak

Perak dan tembaga mempunyai sifat daya tahan terhadap kekusaman yang rendah dan

apabila dibiarkan dekat dengan sulphida akan terbentuk lapisan berwarna hitam kecoklatan sehingga

tidak enak jika dilihat.

Dengan hal-hal yang demikianlah, maka prosses khromatasi bagi logam peraak dan tembaga perlu

untuk mempertahankan diri dari kekusaman sebagai benda-benda seni, yang kemudian dilanjutkn

dngan proses lacquering.

Larutan yang digunakan untuk maksud ini adalah larutan dikhromat dan untuk logam

tembaga cukup sederhana yaitu 1% K₂Cr₂O₇ dengan temperature kamar dan proses selama 2 menit

atau lebih. Larutan yang lebih baik daripada diatas adalah menggunakan 30 gr/l Na₂Cr₂O₇ ; 130 gr/l

HNO₃ ; 150gr/l CH₃ COOH dan 52 gr/l NaCl.

Larutan untuk logam perak tergantung atas kebutuhannya, yaitu berdasarkan terlarutnya

perak untuk membentuk lapisan khromat dari ion-ion dikhromat. Larutan mengandung unsur Sianida

seperti 13 gr/l Na₂Cr₂O₇ dan 2 -20 gr/l NaCN, yang mana akan membentuk kompleks bersama-sama

dengan perak dalam batas pH alkalin, jikalau tidak akan terjadi elektrolisa kembali endapan

chromium adlam keadaan teroksidasi.

4. Pembentukan lapisan phosphate

Proses ini sering disebut sebagai proses phosphatase. Lapisan phosphate pada umumnya

digunakan sebagai la[isan pertama sebelum pengecatan dan kebanyakan untuk tujuan perlindungan

terhadap korosi tidak begitu banyak jumlahnya. Proses phosphatase dipatenkan dan pada saat ini

dikenal dengan nama Coslettizing, Parkerizing, Bonderizing sebagai nama-nama proses phosphatasi.

Penggunaan yang terbanyak dari proses phosphatasi ini adalah terhadap benda kerja baja, tapi

Page 2: Tugas pelapisan logam 2

penggunaan yang cukup penting juga untuk seng dan khususnya lapisan seng hasil galvanisasi dan

logam aluminium. Campuran antara proses khromat-phosphat adalah digunakan dan sebagai dasar

etshprimer, yang mana juga mengandung pengikat dari bahan polimer.

Proses phosphatasi yang cukup sederhana menggunakan larutan asam phosphat untuk

permukaan besi dan baja, dan bias didahului proses awal dengan khromat.

Pengembangannya dengan menggunakan Zinc phosphate (Coslettizing), Manganese dihydrogen

Phosphate (Parkerizing) dan menggunakan bahan untuk mempercepat proses (accelerator) sebagai

tembaga atau nitrat (Bonderizing), yang mana akan mengurangi waktu proses dari 30 menit menjadi

5 menit.

Formula yang dikembangkan pada saat ini akan cenderung untuk mengurangi pengaruh

temperature proses dan banyak larutan phosphate beroperaasi pada temperature yang cukup dingin

karena ditambahkan unsur fatty esters dan garam-garam lainnya.

Karakteristik proses panas dengan dasar asam phosphate dapat dilihat pada table II.

Kebanyakan larutan yang sama digunakan untuk baja dan seng, tetapi untuk logam aluminium akan

menggunakan larutan yang lebih kompleks dengan ditambahkan fluoride. Lapisan phosphate

dengan dasar seng phosphate atau khromat phosphate akan menggunakan pengolahan awal,

menggunakan larutan asam hydrofluoric karena sebagai larutan etsa.

Salah satu komposisinya yaitu 10 gr/l Zn(H₂PO₄)₂ ; 10 gr/l HNO₃ ; 3 gr/l HF yang mana akan memberikan

lapisan yang cukup berat setelah dicelupkan selama 5-10 menit pada temperature 55-60⁰c , atau

lapisan yang cukup ringan apabila disemprotkan selama 1-2 menit pada temperature 50⁰c.

Page 3: Tugas pelapisan logam 2

Tabel II. KARAKTERISTIK DARI PROSES PHOSPHATASI

JENIS ACCELERATORWAKTU JENIS

BERAT

LAPISAN

PHOSPHAT (MENIT) LAPISAN MG/CM²

Fe - 30 Berat 1 – 3

Fe/Mn - 30 Berat 1 - 3

Mn Nitrate 15 Berat 0.8 - 3

Zn Nitrate 15 Pertengahan 0.3 - 3

Zn Nitrate/Nitrite 3 Ringan 0.1 - 0.6

atau khlorida

Na/NH₃ - 1 - 2

Sangat

ringan 0.05 - 0.1

(semprot)

Lapisan tersebut akan meningkat apabila dalam pencelupan menggunakan arus katoda sebesar 10-20

volt pada 30-40 A/dm².

Setelah proses dilanjutkan dengan tahap pembilasan, untuk menghilangkan semua senyawa

yang larut, akan tetapi pembilasan harus lambat sekali karena apabila engandung khlorida dan

sulphat sebesar < 250 ppm akan menyerang rongga-rongga yang da pada lapisan.

Proses “sealing” secara kimia tidak diperlukan karena cat dan lacquering bias berfungsi sebagai

bahan proses “sealing” tersebut.

Page 4: Tugas pelapisan logam 2

Proses phosphatasi pertama-tama tergantung atas pembentukan besi, mangan dan seng

yang bervalensi 2, kedua dan ketiga [embentukan phosphate. Pada mulanya phosphate terbentuk

dalam larutan dan benda kerja sebagai media untuk mengendapkan phosphate di atas

permukaannya dengan 3 cara yaitu :

a. Phosphate dengan besi, mangan dan seng dalam larutan mempunyai pH 2-4 dan terjadi reaksi

yang diikuti penguraian logam menjadi :

M + 2H₃PO₄↔M (H₂PO₄)₂ + H₂

b. Terjadi oksidasi sebagai reaksi untuk mempercepat depolarisasi antara H₂ dan H₂O akan

terbantuk formasi pelarutan dari phosphate yang berfungsi sebagai media pengatur. Dalam

keadaan yang demikian maka pH akan naik oleh karena itu melepaskan ion-ion H⁺ dan

kemudian phosphate mulai mengandap :

M (H₂PO₄)₂↔MHPO₄ + H₃PO₄

Jika kenaikan pH memadai maka phosphate akan terus terbentuk dengan cepat oleh adanya

proses hidrolisa :

3M(H₂PO₄)₂↔M₃(PO₄)₂ + 4H₃PO₄ atau

3MHPO₄↔M₃(PO₄)₂ + H₃PO₄

Untuk mengoreksi reaksi dalam larutan maka perbandingan antara jumlah keseluruhan unsur

yang ada dibandingkan dengan asam yang bebas menurut perbandingan 7:1.

Reaksi akan terus berlangsung tetapi senyawa yang berfungsi sebagai accelerator akan

mengoksidasi ferro menjadi ion ferric. Ferric phosphate akan langsung mengendap, tetapi

jika seng dan mangan phosphate pada mulanya tidak menghalangi terjadinya formasi lapisan,

seperti :

3 Zn(H₂PO₄)₂↔ XH₃PO₄ + (4 + X) Fe

↔ Zn₃(PO₄)₂ + (4 + X)FePO₄ + 3/2 (4 + X)H₂

IV. BAGAN ALIR PROSES PEMBENTUKAN LAPISAN KONVERSI

Pada mulanya, urutan proses pembentukan lapisan oksida mempunyai bagan alir sebagai

berikut :

Page 5: Tugas pelapisan logam 2

1. Polishing (pemolesan)

2. Degreasing

3. Pembilasan

4. Pickling

5. Pembilasan

6. Proses pembentukan lapisan konversi

7. Pembilasan

8. pengeringan

9. Proses khusus

10. Pengeringan

11. Pengepakan

Urutan proses seperti tersebut diatas tidak mesti harus demikian, karena akan tergantung

kepada keadaan dan jenis logam yang akan diproses, seperti misalnya aluminium yang tujuan

akhirnya adalah untuk memperkuat daya lekat antara aluminium dan cat atau lacquer, maka

proses pembentukan lapisan konversi yang dikenakan padanya adalah khromat-phosphat,

dan urutan tadi menjadi :

1. Polishing dengan alat blasting

2. Perkhlor ethylene degreasing

3. Pembersihan dengan larutan alkalin

4. Pembilasan

5. Deoksidasi

6. Pembilasan

7. Proses khromat-phosphat

8. Pembilasan

9. Pengeringan

10. Pengecatan

11. Pengeringan

Page 6: Tugas pelapisan logam 2

Proses deoksidasi dikenakan untuk aluminium adalah dikarenakan tidak semua aluminium tersebut

merupakan logam aluminium murni tetapi merupakan aluminium paduan, maka dikenakan proses

deoksidasi dengan larutan nitrat encer untuk menarik oksida-oksida yang terkandung didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gabe, D.R., “Principles of metal surface treatment and protection”, Pergamon Press, New

York, First Edition, 1972.

2. Silman, H., BSc., “protective and decorative coating for metals”, Finishing publications Ltd.,

Teddington, England, 1978.

3. Suprapti T., Dra “Diagram Pourbaix dan Aplikasinya”, untuk kursus Elektrokimia dan

Penerapannya, Lembaga Metalurgi Nasional – LIPI, Pebruari 1980.

Page 7: Tugas pelapisan logam 2

PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS

(HOT DIP GALVANISING)

I.Pendahuluan

Salah satu usaha meningkatkan umur pakai suatu komponen/konstruksi baja dari serangan

korosi adalah dengan cara melapisi komponen/konstruksi tersebut dengan logam lain.

Logam-logam yang umum dipakai sebagai bahan pelapis antara lain Nikel (Ni), tembaga (Cu), khrom

(Cr), Seng(Zn) dan lain-lain.

Konstruksi baja dalam pemakaian tertentu, dimana sifat proteksi lapisan lebih diutamakan,

maka yang banyak digunakan adalah lapisan seng. Hal ini disebabkan lapisan seng bersifat anodic

terhadap besi-baja, dimana sifat anodik ini dari segi proteksi relative labih baik. Disamping itu

pelapisan seng relatif lebih murah. Lapisan seng dapat dihasilkan dengan beberapa cara antaralain

adalah dengan proses Galvanisasi (Hot Dip Galvanizing).

II. PRINSIP DASAR

2.1 Penempelan

Page 8: Tugas pelapisan logam 2

Pelapisan dengan cara celup panas adalah suatu mekanisme ikatan penempelan yang

melibatkan kondisi permkaan baik dari baja maupun kondisi leburan logam pelapis serta melibatkan

sifat fisik yang terjadi antara dua logam setelah melekat.

Lapisan seng ini megalami proses pembekuan pada pengecoran sehingga akan membentuk

struktur Kristal, dan bisa diatur pengintian pembekuannya agar membentuk Kristal yang bermotif

bunga (spangled pattern). Besarnya bunga Kristal tersebut tergantung komposisi atau pengolahan

baja sebelumnya, tergantung pada komposisi leburan seng.

Bentuk dan ragam bunga Kristal tergantung semata pada komposisi leburan seng.

2.2 Metallurgi Baja Lapis Seng

Bila baja (sebagai logam dasar) yang bersih bebas dari oksida dan pengotor lainnya,

dimasukkan kedalam seng cair pada suhu 450⁰C. maka akan terjadi lapisan paduan besi-seng pada

permukaan baja. Lapisan paduan besi-seng yang terjadi dapat dilihat seperti pada gambar 2.

Paduan besi-seng tersebut makin kedalam (kearah logam dasar) makin kaya akan unsur besi, dan

sifat dari masing-masing paduan berbeda-beda seperti terlihat pada table 1.

Page 9: Tugas pelapisan logam 2

Terjadinya paduan-paduan tersebut sesuai dengan fasa-fasa yang mungkin terjadi seperti ditunjukkan

oleh diagram konstitusi besi-seng (lihat pada gambar 3).

Gambar 2. LAPISAN PADUAN BESI-SENG HASIL PROSES GALVANISASI

GAMBAR 3. DIAGRAM KONSTITUSI BESI-SENG

Tabel I. SIFAT-SIFAT PADUAN BESI-SENG

Paduan/Fasa % Berat Fe Struktur Kekerasan

Page 10: Tugas pelapisan logam 2

Kristal (DPN)

Besi 100 BCC 160

Gamma *⁾ 21 - 28 BCC -

Delta 12-Jul Hex, Mon 240

Zeta 5.6 - 6.2 Hexagonal 180

Eta Max. 0.003 Close packed 70

*⁾ Paduan gamma pada umumnya sangat tipis

Oleh karena itu tidak ada data kekerasannya

III. PENGERJAAN PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS ( HOT DIP)

Proses pelapisan seng dengan cara celup panas (proses galvanisasi) ditinjau dari teori sangat

sederhana, yaitu terdiri dari pembersihan baja dari oksid atau kotoran, dan kemudian pencelupan

dalam seng cair seperti digambarkan dalam diagram alir pada gambar 4.

Meskipun secara teori tampak sederhana, dalam praktek tidaklah demikian halnya, dan

ternyata banyak factor-faktor yamg harus dikendalikan untuk mendapatkan hasil baja lembaran lapis

seng yang bermutu.

Proses pembersihan baja terjadi pada tiga tahap, yaitu degreasing, pickling, dan fluxing.

Proses degreasing (penghilangan lemak), dilakukan dengan larutan alkali, pada suhu dibawah 100⁰C,

dalam waktu beberapa ment saja. Ada beberapa macam cara degreasing; prosesnya akan diuraikan

lebih lanjut dalam bab ini.

Pickling (cuci asam), dapat dilakukan dengan asam sulfat, asam chlorida, asam nitrat, asam

fluorida atau campuran dari asam-asam tersebut. Suhu operasi tergantung pada jenis asam yang

dipakai.

Page 11: Tugas pelapisan logam 2

Lamanya pencucian tergantung pada jenis asam, jenis bahan yang dicuci, dan juga operasinya (batch

atau kontinyu).

Fluxing adalah proses pemberian bahan flux, terutama ZnCl₂, pada permukaan baja yang akan

digalvanisasi, untuk membersihkan lebih lanjut bila proses sebelumnya belum sempurna.

Pada proses pencelupan (hot-dipping) yang merupakan proses utama, benda kerja yang bersih dan

kering dicelupkan dalam cairan logam seng untuk beberapa saat, dan kemudian diangkat dan

dikeringkan, sehingga kita peroleh baja lapis seng. Beberapa variable yang berperngaruh akan

diuraikan lebih lanjut berikut ini.

baja (lembaran)

degreasing

dalam larutan

alkali

50-100⁰C, 1-5

menit

pembilasan dengan air

panas

picklingDalam larutan HCL

(8-12%) + inhibitor

± 40⁰C, 5-15 menit

Pembilasan dengan air

panas

pencelupan seng cair ±450⁰C

dalam seng cair + flux

1-5

menit

Page 12: Tugas pelapisan logam 2

Baja (lembaran)

lapis seng

Gambar 4. DIAGRAM ALIR PROSES PELAPISAN

SENG DENGAN CARA CELUP PANAS.