tugas payung hukum meteo maritim.doc

17
Payung Hukum Meteorologi Maritim Nama : Eko Berlin Sitorus Kelas : Meteorologi 2A N.P.T : 13.12.2594 201 3 Akademi Meteorologi dan Geofisika 7/5/2013

Upload: hilmi-hasani

Post on 12-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

Payung Hukum Meteorologi Maritim

Nama : Eko Berlin SitorusKelas : Meteorologi 2AN.P.T : 13.12.2594

2013

Akademi Meteorologi dan Geofisika7/5/2013

Page 2: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

SOLAS

Kata Solas adalah singkatan dari Safe Of Live At Sea atau diartikan dalam bahasa indonesia adalah Keselamatan Jiwa Di Laut, Pekerjaan sebagai pelaut memiliki resiko yang cukup tinggi dan yang paling berat dan tidak bisa diduga adalah karena faktor alam. Seperti misalnya cuaca di laut yang buruk, angin yang sangat kencang serta gelombang yang tinggi. Walaupun demikian faktor lain seperti peralatan mesin serta Sumber Daya Manusia juga tak kalah pentingnya berkaitan dengan keselamatan Kapal

Kalau mengingat perjalanan sejarah dari SOLAS ini sempat mengalami perubahan-perubahan. Dalam dunia pelayaran dan perkapalan ada Badan Internasional yang sangat berperan mengenai SOLAS yaitu IMCO. Kepanjangan dari IMCO (Inter-Governmental Maritime Consultative Organization), adalah suatu badan internasional (organisasi internasional), yang pada tahun 1959 sudah mengambil alih beberapa konvensi yang telah di tetapkan, termasuk di dalamnya adalah mengenai Safety of Life at Sea (Keselamatan Jiwa di Laut) tahun 1948 dan Prevention of the Pollution of the Sea by Oil (Pencegahan Polusi di Laut oleh Minyak) tahun 1954.

Solas Merupakan ketententuan yang sangat penting bahkan mungkin paling penting karena berkenaan dengan keselamatan kapal-kapal dagang dan kapal-kapal untuk transportasi umum

Isi SOLAS (Safe Of Live At Sea)

Bab V

KESELAMATAN PELAYARAN

Peraturan 1Penerapan

Bab ini berlaku bagi semua kapal di semua perjalanan pelayaran, kecuali;Kapal-kapal perang;Kapal-kapal yang perairan penghubung dan lanjutan-lanjutan sejauh ke Timur sampai jalanan jalanan ke luar hulu dan

St. Lambert-Lock di Montreal, Kanada.

Peraturan 2

Page 3: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

Berita-berita Bahaya

Nakhoda tiap kapal wajib memberi informasi kepada para pejabat yang berwewenang bila menjumpai bahaya langsung seperti;

- es berbahaya- kerangka berbahaya - siklon tropis - suhu-suhu udara di bawah titik beku dibarengi angin berkecepatan 10 atau lebih pada skala Beaufort- angin dengan kecepatan 48 knot atau lebih.

Tiap Pemerintah Penandatangan menjamin pemberitahuan bahaya di atas diterima, dan segera memberitahukan kepada yang bersangkutan dan menghubungi negara - negara lain yang berkepentingan. Penyiaran berita tersebut ke kapal-kapal yang bersangkutan adalah cuma-cuma dan harus diawali dengan Isyarat Keselamatan.

Peraturan 3

Informasi yang diisyaratkan dalam berita-berita bahaya

Dalam berita-berita bahaya diisyaratkan informasi berikut ini; Es, kerangka-kerangka kapal dan bahaya-bahaya langsung lain untuk navigasi.Siklon-siklon tropis (Harikan di Hindia Barat, taifun di laut Cina, Siklon di samudera Hindia, dan badai lain yang sifatnya serupa.Pengamatan beruntun sebaiknya dilakukan bila nakhoda telah melaporkan badai tropis atau badai berbahaya lainnya dan menyiarkannya tiap jam jika memungkinkan.Angin dengan kekuatan 10 atau lebih pada skala Beaufort atau kecepatan angin lebih dari 48 knot bila tak diterima peringatan siklon tropis.Suhu-suhu udara di bawah titik beku disertai dengan angin kencang.Asas tebal arctic atau hujan beku yang menutupi seluruh kapal (superstructur).

Peraturan 4

Pelayanan-pelayanan Meteorologi

Pemerintah-pemerintah Penandatangan mengambil langkah;Menganjurkan pengambilan data cuaca oleh kapal-kapal laut Menata penelitian, penyebaran dan pertukaran data-dataMenganjurkan penggunaan peralatan dengan derajat ketelitian yang tinggi Menyediakan kemudahan pengujian peralatan yang demikian.Secara khusus, Pemerintah-pemerintah Penandatangan mengambil langkah bekerja-sama dengan melaksanakan;Peringatan tentang adanya angin kencang, badai & siklon tropis.Menyiarkan tiap hari dengan radio, bulletin-bulletin cuaca dan laut yang sesuai bagi pelayaran.- Menyiapkan dan menyiarkan terbitan-terbitan untuk melakukan meteorologi efisien dan informasi bagi kapal-kapal yang berangkat.

Page 4: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

Mengatur kapal-kapal terpilih untuk dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang teruji untuk mengadakan pengamatan meteorologis dalam pelayaran kemudian menyiarkannya dengan radio.Menata penerimaan dan penyiaran berita-berita cuaca dari dan kapal-kapal dengan menggunakan stasiun-stasiun radio pantai Menggalakkan semua nakhoda untuk memberi tahu kapal-kapal di dekatnya dan juga stasiun-stasiun pantai bila mereka mengalami angin dengan kecepatan 48 knot atau lebih (kekuatan 10 di skala Beaufort).- Berusaha memperoleh prosedur yang seragam dengan peraturan teknis dan rekomendasi-rekomendasi yang dibuat oleh Badan Meteorologi Dunia bertalian dengan pelayanan-pelayanan meteorologi internasional.Informasi yang disiarkan dan dipancarkan sesuai tata urutan tingkat Kepentingan yang di tetapkan oleh peraturan-peraturan radio.Ramalan-ramalan, peringatan-peringatan, laporan-laporan sinoptis dan laporan cuaca lain untuk kapal-kapal diberikan dan disebarluaskan oleh Badan Pemerintah Nasional di tempat yang paling baik untuk melayani berbagai zona dan daerah.

Peraturan 5

Dinas Ronda Es

Pemerintah-pemerintah Penandatangan mengambil langkah;Ronda es dan pelayanan untuk studi mengamati keadaan es, batas-batas daerah gunung es tenggara, selatan dan barat daya di dekat Grand Bank of New Foundland.Kapal-kapal dan pesawat-pesawat terbang yang digunakan untuk ronda es dapat dibebani tugas-tugas lain oleh Pemerintah pengelola dengan ketentuan tidak menggangu tugas-tugas pokok mereka atau menambah besarnya jumlah biaya pelayanan ini.

Peraturan 6

Ronda Es, Pengelolaan dan Pembiayaan

Pemerintah Amerika Serikat setuju melanjutkan ronda es dan studi serta pengamatan keadaan es termasuk penyebarluasan informasi yang diperoleh dari kesemuanya itu. Bila berminat dalam tugas ini Pemerintah – pemerintah Penandatangan berkewajiban menyumbangkan biaya dan pengoperasian ini setiap tahun.Masing-masing pemerintah penyumbang berhak untuk mengubah atau menghentikan iurannya sedangkan pemerintah-pemerintah penyumbang lain yang berminat boleh mengambil bagian untuk menyumbang atas pembiayaan yang dikeluarkan.Pemerintah - pemerintah penyumbang harus menyelesaikan persoalannya dengan kepentingan mereka bersama bila sewaktu-waktu Pemerintah Amerika Serikat menghentikan tugas ini, atau Pemerintah-pemerintah penyumbang meninggalkan kewajibannya, atau merubah sumbangannya.Pemerintah-pemerintah penyumbang berhak atas mufakat untuk Mengadakan perubahan tersebut sewaktu - waktu jika ternyata dikehendaki.

Page 5: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

Pemerintah Pengelola harus memprakarsai tindakan yang dianggap perlu setelah ada kesepakatan antara pemerintah penyumbang

Peraturan 7

Kecepatan di dekat Es

Bilamana dilaporkan adanya es di lintasan yang sedang dilalui atau di dekatnya, nakhoda setiap kapal pada malam hari wajib melanjutkan pelayarannya dengan kecepatan sedang atau mengubah haluannya hingga bebas dari zona berbahaya itu.

Peraturan 8

Tata Pengaturan Rute

Kebiasaan untuk mengikuti rute-rute yang disahkan disarankan digunakan oleh semua kapal.Organisasi diakui sebagai satu-satunya badan internasional untuk menetapkan dan mengesahkan peraturan-peraturan pada tingkat internasional mengenai tata pengaturan rute dan daerah-daerah yang harus dihindari kapal-kapal atau golongan kapal-kapal tertentu Pilihan tata pengaturan rute dan awal tindakan yang berkenaan dengannya dan bagan dari segala sesuatu yang membentuk daerah-daerah menyempit merupakan tanggung - jawab pemerintah-pemerintah yang bersangkutan.

Page 6: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

PERATURAN UU 31 TAHUN 2009Tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG)

Meteorologi Adalah Gejala alam yang berkaitan dengan cuaca

Penyelenggara adalah kegiatan pengamatan, pengolahan data, pelayanan, penilitian, rekayasa dan pengembangan, serta kerjasama dalam bidang MKG

Pengamatan adalah pengukuran dan penaksiran untuk memperoleh data dan atau nilai unsur meteorologi klimatologi dan geofisika

Pengolahan data adalah serangkaian perlakuan terhadap data

Pelayanan adalah kegiatan peneraan sarana pengamatan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

BAB VIIPELAYANAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 29

(1) Pemerintah wajib menyediakan pelayanan meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

(2) Pelayanan meteorologi, klimatologi, dan geofisika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.(3) Pelayanan meteorologi, klimatologi, dan geofisika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. informasi; dan b. jasa.

Bagian KeduaPelayanan Informasi

Page 7: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

Pasal 30Pelayanan informasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 29 ayat (3) huruf a terdiri atas:a. informasi publik; danb. informasi khusus.

Pasal 31Informasi publik sebagaimana dimaksud dalamPasal 30 huruf a terdiri atas:a. informasi rutin; danb. peringatan dini.Pasal 32 . . .

Pasal 32Informasi rutin sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 huruf a meliputi:a. prakiraan cuaca;b. prakiraan musim;c. prakiraan tinggi gelombang laut;d. prakiraan potensi kebakaran hutan ataulahan;e. informasi kualitas udara;f. informasi gempa bumi tektonik;g. informasi magnet bumi;h. informasi tanda waktu; dani. informasi kelistrikan udara.

Pasal 33Peringatan dini sebagaimana dimaksud dalamPasal 31 huruf b dapat meliputi:a. cuaca ekstrim;b. iklim ekstrim;c. gelombang laut berbahaya; dand. tsunami.

Pasal 34(1) Lembaga penyiaran publik dan media massa milik Pemerintah dan pemerintah daerah harus menyediakan alokasi waktu atau ruang kolom setiap hari untuk menyebarluaskan informasi publik sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.(2) Lembaga penyiaran harus menyediakan alokasi waktu untuk menyebarluaskan peringatan dini meteorologi, klimatologi, dan geofisika sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 35(1) Informasi khusus sebagaimana dimaksuddalam Pasal 30 huruf b dapat meliputi:a. informasi cuaca untuk penerbangan;b. informasi . . .b. informasi cuaca untuk pelayaran;

Page 8: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

c. informasi cuaca untuk pengeboran lepas pantai;d. informasi iklim untuk agro industri;e. informasi iklim untuk diversifikasi energi;f. informasi kualitas udara untuk industri;g. informasi peta kegempaan untuk perencanaan konstruksi; danh. informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika untuk keperluan klaim asuransi.(2) Selain informasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kebutuhan informasi khusus lainnya dapat pula dilayani sesuai dengan permintaan.

Pasal 36(1) Pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 hanya dilakukan oleh Badan, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelayanan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 37Dalam hal diketahui adanya kejadian ekstremmeteorologi, klimatologi, dan geofisika oleh petugasstasiun pengamatan, anjungan pertambanganlepas pantai, kapal, atau pesawat terbang yangsedang beroperasi di wilayah Indonesia, kejadiantersebut wajib seketika disebarluaskan kepadapihak lain dan dilaporkan kepada Badan sesuaidengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Page 9: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

PERATURAN UU 17 TAHUN 2008Tentang Pelayaran

HAL YANG BARU / PENTING PENYELENGGARA PELABUHAN : A. OTORITAS PELABUHAN = SYAHBANDAR B. UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN = KANPEL C. BADAN USAHA PELABUHAN ( BUP)

YANG TERKAIT DENGAN BMKG

KHUSUSNYA PASAL 132 (KEWAJIBAN KAPAL ADA ALAT METEO DAN OBS CUACA SERTA NAHKODA LAPOR TENTANG CUACA BURUK)UNDANG-UNDANG PELAYARANHALAMAN 61

SANKSI DENDA BAGI PELANGGARAN PASAL 132 è 300 JUTA ATAU PENJARA 2 TAHUN (PASAL 308 & 309)UNDANG-UNDANG PELAYARAN (HALAMAN 120)

KHUSUSNYA PASAL 183 (PANCARAN SIARAN TANDA WAKTU UNTUK KAPAL & SROP) UNDANG-UNDANG PELAYARAN HALAMAN 77

PELAYANAN METEOROLOGI MARITIMWAJIB INFO KEADAAN CUACA & LAUT DAN PARKIRAANNYAKALIBRASI & SERTIFIKASIBIMBINGAN KE KAPAL UNTUK MENUNJANG MASUKAN DATA CUACA

PELAYANAN METEOROLOGI MARITIM WAJIB INFO KEADAAN CUACA & LAUT DAN PARKIRAANNYA KALIBRASI & SERTIFIKASI BIMBINGAN KE KAPAL UNTUK MENUNJANG MASUKAN DATA CUACA

UNDANG-UNDANG PELAYARANHALAMAN 77

Page 10: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

SK KBMKG NO 170 TAHUN 2006

Tentang Petunjuk teknis Meteorologi Maritim

Pasal 1

(1)Stasiun Meteorologi Maritim wajib melaksanakan kegiatan operasional

yang meliputi kegiatan : a. pelayanan jasa informasi cuaca kelautan ; b. bimbingan kepada kapal-kapal dalam rangka program Pengamatan cuaca

sukarela (Voluntary Observing Ships); c. pengamatan dan pengumpulan data cuaca. (2) Stasiun Meteorologi Maritim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas III dan Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IV sebagaimana tercantum dalam Lampiran IA nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut 10 (sepuluh) Peraturan ini.

(2)Wilayah perairan yang belum mendapat pelayanan informasi cuaca kelautan untuk sementara dilayani oleh 3 (tiga) Stasiun Meteorologi yang ditunjuk sebagaimana tercantum dalam Lampiran IA nomor urut 11 (sebelas) sampai dengan 13 (tiga belas) Peraturan ini.

(3)Peta wilayah pelayanan informasi meteorologi maritim sebagaimanatercantum dalam Lampiran IB Peraturan ini.

Pasal 2

(1). Pelayanan jasa informasi cuaca kelautan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a terdiri dari : a.      informasi cuaca pelayaran (weather bulletin for shipping); b.      informasi cuaca pelabuhan; c.      informasi cuaca khusus.

(2). Informasi cuaca kelautan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada pengguna jasa untuk berbagai keperluan : a.      transportasi laut; b.      perikanan;

Page 11: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

c.      wisata laut; d.      pertambangan; e.      pertahanan dan keamanan; f.       pencarian dan penyelamatan; g.      pelestarian lingkungan. Pasal 3

(1). Informasi cuaca pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a adalah informasi cuaca harian berisi peringatan adanya badai, cuaca buruk, dan ringkasan keadaan cuaca umum yang signifikan, serta prakiraan cuaca dan gelombang laut untuk wilayah perairan Indonesia.

(2). Pelaksanaan pelayanan jasa informasi cuaca pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : a. informasi cuaca pelayaran internasional yang meliputi wilayah perairan Indonesia disajikan seperti Contoh Informasi Cuaca Pelayaran Internasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini; b. informasi cuaca pelayaran nasional untuk wilayah perairan dibuat sesuai dengan contoh format layanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini.

Page 12: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

KM NO 295 TAHUN 1981Tentang Pengamatan Meteorologi Maritim

BAB 1TATA CARA PENGAMATAN CUACA

Pasal 1(1)Kapal-kapal Niaga Indonesia sewaktu berlayar di perairan wilayah

Indonesia dan mercusuar-mercusuar, serta bangunan di laut lainnya di seluruh wilayah Indonesia diwajibkan melaksanakan pengamatan cuaca yang lengkap dan terbatas sesuai dengan peralatan yang dimiliki.

(2)Kapal-kapal Niaga yang berada di perairan Indonesia diwajibkan untuk setiap saat memonitor data cuaca.

Pasal 2Waktu pengamatan cuaca dilaksanakan pada jam-jam 00.00 GMT, 06.00 GMT,12.00 GMT dan 18.00 GMT dalam sehari.

Pasal 3Dalam melaksanakan tugas penelitian dan pengamatan cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika dapat mengikut sertakan petugasnya dalam kapal-kapal yang sedang berlayar.

Pasal 4Penempatan perlengkapan peralatan Meteorologi untuk keperluan pengamatan cuaca di kapal-kapal niaga Indonesia, di pantai, di mercusuar atau bangunan-

Page 13: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

bangunan di laut ditetapkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika.

Pasal 5Setiap kapal yang berlabuh wajib memberikan kesempatan atau bantuan kepada petugas Badan Meteorologi dan Geofisika yang akan melakukan pemeriksaan atau perbaikan alat - alat meteorologi atau memberikan petunjuk - petunjuk sehubungan dengan pengamatan cuaca di laut.

BAB IITATA CARA PENGIRIMAN DAN PENGUMPULAN DATA CUACA

Pasal 6

Bagi kapal - kapal niaga dan mercusuar - mercusuar diwajibkan segera mengirimkan berita cuaca ke stasiun radio pantai yang terdekat sesudah pengamatan selesai.

Pasal 7(1)Penetapan dan pengaturan stasiun-stasiun radio pantai yang

melaksanakan penerimaan berita-berta cuaca (OBS) dari kapal-kapal dan penyiaran ramalan cuaca yang diterima oleh Badan Meteorologi dan Geofisika dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

(2)Hasil Pengamatan cuaca dalam bentuk berita cuaca dikirim dalam kesempatan pertama ke setiap stasiun radio pantai.

Pasal 8(1)Stasiun laporan pengamatan dan cuaca termasuk yang

menggunakan saluran radio, ditetapkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika.

(2)Badan Meteorologi dan Geofisika menyiapkan berita-berita cuaca untuk stasiun radio pantai guna disiarkan bagi mereka yang berada di laut.

(3)Penetapan stasiun meteorologi di pelabuhan ditetapkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika dan diumumkan dalam daftar resmi.

Pasal 9Semua kapal niaga Indonesia setiap kali memasuki pelabuhan di mana terdapat stasiun meteorologi wajib menukar buku pengamatan cuaca yang telah penuh terpakai kepada Syahbandar setempat.Pasal 10

(1)Pandu kapal setempat memandu kapal masuk wajib mengambil dan menyerahkan buku pengamatan cuaca atau laporan tertulis kepada syahbandar setempat.

Page 14: Tugas Payung Hukum Meteo Maritim.doc

(2)Dalam hal tidak memakai pandu penyerahan buku laporan cuaca atau laporan tertulis dilakukan oleh salah satu awak kapal yang bersangkutan.

(3)Syahbandar diwajibkan mengawasi pelaksanaan ayat (1) dan (1).

Pasal 11Berita-berita cuaca yang dikirim oleh kapal-kapal niaga Indonesia maupun kapal asing melalui stasiun-stasiun radio pantai dibebaskan dari biaya pengiriman.

BAB IIIPENGATURAN DAN PENGADAAN FASILITAS

Pasal 12Badan Meteorologi dan Geofisika :

(1)Menyediakan tenaga kerja yang cakap dan trampil untuk melayani perlengkapan data cuaca.

(2)Melatih petugas-petugas yang akan menggunakan atau melayani perlengkapan yang dimaksud pada ayat di atas dalam hal pemakaian dan perawatannya.

(3)Menyediakan buku-buku petunjuk dan tabel-tabel yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang dimaksud pada ayat (2).

Pasal 13Badan Meteorologi dan Geofisika menetapkan persyaratan teknis meteorologi untuk kapal-kapal niaga Indonesia sebagai selected ships, supplementary ships atau auxillary ships.

BAB IVP E N U T U P

Pasal 14Badan Meteorologi dan Geofisika setahun sekali atas nama Departemen Perhubungan, dapat memberikan piagam atau tanda penghargaan lainnya kepada kapal-kapal, mercusuar-mercusuar yang dijaga atau bangunan-bangunan di laut yang telah menunjukan prestasi tertinggi dalam hal melaksanakan pengamatan cuaca selama tahun silam.