tugas organisasi guru

54
TUGAS MATA KULIAH PROFESI KPENDIDIKAN “OGANISASI-ORGANISASI GURU” Disusun Oleh : PUJI HENDARTO (K4312051) PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN P.MIPA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: bartolomeus-christ-b-p

Post on 24-Sep-2015

92 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

om

TRANSCRIPT

TUGAS

MATA KULIAH PROFESI KPENDIDIKANOGANISASI-ORGANISASI GURU

Disusun Oleh :

PUJI HENDARTO

(K4312051)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN P.MIPA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

MEI 20131. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Sejarah Singkat Lahirnya PGRI PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Cikal Bakal Organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932. Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru Bangsa indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada Zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Sejalan dengan keadaan itu, maka di samping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya. Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulunya selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. semangat ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak "MERDEKA!".

Pada Tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan Pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. sebaliknya, kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh guru dan Bangsa Indonesia.

Pada Jaman Pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada Tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui Kongres ini, segala organisasi dan kelompok Guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik "merdeka" yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas Studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua Guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan megisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.

Untuk itulah, sebagai penghormatan kepda guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan dperingati setiap tahun. Semoga PGRI, guru, dan Bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber: Lampiran Surat Pengurus PGRI KAB. CIANJUR Nomor 76/Org/XX/2011Tulisan ini adalah Teks resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar PGRI, untuk dibaca pada upacara memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, 25 November 2008.

LEGALITAS DAN PENGAKUANPGRI terdaftar di Departemen Hukum dan HAM pada 20 November 1945, nomor : I.A.5/82/2Sebagai organisasi serikat kerja PGRI telah terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja pada 10 Agustus 1999, nomor: 370/M/BW/1999

JATI DIRI PGRIPGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat :1. Unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis kelamin, agama, dan asal usu2. independent, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai fiha3. non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.

PGRI bertujuan :1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 19452. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya3. Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya5. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.

VISI DAN MISI

Visi PGRI Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat. PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan program utamadi bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru.

Misi PGRIa. Mewujudkan Cita-cita ProklamasiPGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang, yaitu berusaha secarakonsisten mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat Undangundang Dasar 1945.

b. Mensukseskan Pembangunan NasionalPGRI bersamakomponen bangsa malaksnakan pembangunan bangsa khususnya di bidang pendidikan

c. Memajukan Pendidikan NasionalPGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system penddikan nasional, berusahaselalu memberikan masukan-masukan tentang pembangunan pendidikan kepadaDepartemen Pendidikan Nasional

d. Meningkatkan Profesionalitas GuruPGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru menjadi profesional sehinggapembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapatdirealisasikan

e. Meningkatkan Kesejahteraan GuruAgar guru dapat profesional maka guru harus mendapatkan imbal jasa yang baik,ada perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sehingga ada rasa aman,Ada pembinaan karir yang jelas. Guru harus sejahtera, Porfesional, danterlindungi.

KEPENGURUSANPimpinan organisasi tingkat pusat berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Jenjang kepengurusan terdiri atasPengurus Besar, untuk tingkat pusat, berkedudukan di Ibukota negara, berjumlah 2 orang pengurus,1. Pengurus PGRI Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi, sebanyak 30 buah masing-masing berjumlah 20 orang anggota pengurus.2. Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kotamadya, sebanyak 350 buah, masing-masing 17 oarang anggota pengurus.3. Pengurus Cabang, berkedudukan di Ibukota kecamatan atau Unit Kerja, sebanyak 4126 buah, masing-masing 15 orang anggota pengurus.4. Pengurus Ranting, berkedudukan di unit kerja/desa, sebanyak 68.139 buah, masing-masing 5 orang anggota pengurus5. Kenggotaan6. Yang menjadi anggota PGRI adalah Warga Negara Republik Indonesia khususnya para guru dan tenaga kependidikan lainnya yang secara sekarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga. Ada tiga macam keanggotaan PGRI yaitu anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan yang secara teknis diatur dalam Anggaran RUmah Tangga. Secara nasional, jumlah anggota PGRI adalah sebanyak 2,9 juta orang (kurang lebih 80% dari jumlah guru).

Anak Lembaga PGRIUntuk menunjang kinerjanya PGRI memiliki sejumlah anak lembaga, yaitu :

1. YPLP PGRI (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan) yaitu Yayasan yang mengelola dan membina lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan PGRI; 3394 sekolah mulai dari tingkat TK sampai dengan SMA/SMU/SMK, serta 60 perguruan tinggi.2. LKBH PGRI (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) yaitu lembaga yang memberikan pelayanan konsultasi dan bantuan hukum bagi anggota PGRI3. BP-GGI(Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia) yaitu badan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola Gedung Guru,4. Induk Koperasi PGRI, yaitu badan hukum yang berbentuk koperasiuntuk meningkatkan kesejahteraan anggota;5. Badan Penerbitan PGRI ,yaitu badan yang mengelola majalah Suara Guru sebagai media organisasi yang terbit satu bulan sekali, menerbitkan jurnal, makalah, dan sebagainya.6. BPR Guru Bank Guru Indonesiayaitu bank bagi para guru yang pendiriannya akan dilakukanperiode2010/2011.

IKRAR GURU INDONESIA

1Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada Undang Undang Dasar 1945.

3Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

4Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.

5Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara serta kemanusiaan.

ARTI LAMBANG PGRI Bentuk:Cakra/Lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan pengabdian terus-menerus.

Ukuran, corak, dan warna:Bidang : bagian pinggir Lingkaran berwarna merah melambangkan pengabdian yang dilandasi kemurnian dan kebernian bagi kepentingan rakyar. Warna putih dengan tulisan "Persatuan Guru Republik Indonesia" melambangkan pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang. Panduan warna pinggir merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara, bangsa dan tanah air Indonesia.

Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuningmelambangkan fungsi guru (pada pendidikan pra-sekolah, dasar, menengah dan perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur. Nyala Api dengan 5 sinar warna merah:

melambangkan arti ideologo Pancasila dan arti teknis yaknisasaran budi pekerti, cipta, rasa, karsa dan karya generasi.

Empat buku mengapit suluh :

dengan posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih melambangkan sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan, keterampilan dan ahlak bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan pra-sekolah, dasar, menengah dan tingi.

Warna dasar tengah hijau, melambangkan kemakmuran generasi.

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PGRI

PEMBUKAANDidorong oleh keinginan luhur untuk berperanserta secara aktif menegakkan, mengamankan, mengisi dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 serta usaha mencerdaskan kehidupan bangsa seperti terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan mewujudkan peningkatan harkat, martabat, dan kesejahteraan guru khususnya serta tenaga kependidikan pada umumnya, maka perlu dibentuk suatu organisasi.Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka pada 25 November 1945 dalam kongres guru Indonesia di Surakarta, telah didirikan satu organisasi guru dengan nama Persatuan Guru Republik Indonesia disingkat PGRI.PGRI sebagai tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga kependidikan lainnya merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat unitaristik, independen, dan non politik praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.PGRI beserta seluruh anggotanya secara terus menerus berupaya mewujudkan pengabdiannya melalui pembinaan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya, membina serta mengembangkan pendidikan dan kebudayaan bagi pembangunan Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.PGRI sebagai organisasi perjuangan mengemban amanat dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, menjamin, menjaga, dan mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan membudayakan nilai-nilai luhur Pancasila.Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan pendidikan dituntut memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi agar mampu melaksanakan darma baktinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. PGRI bertujuan dan berupaya membina, mempertahankan, dan meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kemampuan profesionalnya dan kesejahteraan guru beserta keluarganya.Atas dasar hal-hal tesebut di atas maka disusunlah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI sebagai berikut :

BAB INAMA, WAKTU DAN KEDUDUKANPasal IOrganisasi ini bernama Persatuan Guru Republik Indonesia disingkat PGRI.Persatuan Guru Republik Indonesia didirikan pada 25 November 1945 dalam Kongres Guru Indonesia di Surakarta untuk waktu yang tidak ditentukan.Organisasi tingkat nasional berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia.

BAB IID A S A RPasal 2PGRI berdasarkan Pancasila dan Undang undang Dasar 1945

BAB IIIJATI DIRI

Pasal 3PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan

BAB IVSIFAT DAN SEMANGAT

Pasal 4PGRI adalah organisasi yang bersifat :unitaristik tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal-usul,independen yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak,non partai politik, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada partai politik.PGRI memiliki dan melandasi kegiatannya pada semangat demokrasi, kekeluargaan, keterbukaan dan tanggung jawab etika, moral serta hukum.

BAB VKEDAULATANPasal 5Kedaulatan organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres.

BAB VITUJUAN

Pasal 6PGRI bertujuan :mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,berperanserta aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya,berperanserta mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional,mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya,menjaga, memelihara, membela serta meningkatkan harkat dan martabat guru dan tenaga kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta kesetiakawanan anggota.

BAB VIITUGAS DAN FUNGSIPasal 7PGRI mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila.Mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Meningkatkan integritas bangsa dan menjaga tetap terjamin serta terpeliharanya keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.Melaksanakan dan mengembangkan Sistem Pendidikan Nasional.Membina dan bekerja sama dengan Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dan atau bermitra dengan PGRI.Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua jenis, jenjang dan satuan pendidikan guna meningkatkan pengabdian dan peranserta di dalam pembangunan nasional.Mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya peningkatan kualifikasi akademik, sertifikasi, akreditasi, sebagai lisensi bagi pengukuhan kompetensi profesi guru.Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia sesuai peraturan organisasi.Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional.Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI.Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, pengabdian, prestasi dan kerjasama.Memelihara dan meningkatkan mutu keorganisasi PGRI.

BAB VIIIKODE ETIK DAN IKRAR GURU INDONESIAPasal 8PGRI memiliki dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia.Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia tersebut dalam ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tersendiri.

BAB IXATRIBUTPasal 9PGRI memiliki atribut organisasi yang terdiri dari Lambang, Panji, Pakaian Seragam, Hymne dan Mars PGRI.Atribut organisasi tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur dalam ketentuan tersendiri.

BAB XKEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAKPasal 10Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga negara Republik Indonesia, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.Pasal 11Keanggotaan berakhir :atas permintaan sendiri;karena diberhentikan, ataukarena meninggal dunia.Pasal 12Setiap anggota berkewajiban :Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi serta Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia.Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan dan disiplin organisasi.Melaksanakan program organisasi secara aktif.Tatacara melaksanakan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 13(1) Setiap anggota mempunyai :hak bicara;hak suara;hak memilih;hak dipilih;hak membela diri;hak untuk memperjuangkan peningkatan harkat dan martabatnya;hak memperoleh pembelaan dan perlindungan hukum.(2) Tatacara penggunaan dan pelaksanaan hak anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XISUSUNAN DAN PERANGKAT KELENGKAPAN ORGANISASIPasal 14PGRI memiliki tata urutan/tingkat organisasi dengan susunan sebagai berikut :Tingkat NasionalTingkat Provinsi.

2. Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Tentang IGI

Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan organisasi profesi guru yang disahkan oleh pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009. Melalui wadah IGI, diharapkan para guru dapat mengubah dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap menjadi lokomotif penggerak perubahan bagi bangsa.

Dengan motto "Sharing and Growing Together", Ikatan Guru Indonesia akan menjadi komunitas yang tepat bagi para guru dan siapa saja yang tertarik dan peduli pada pentingnya memajukan dunia pendidikan dan keguruan.

Visi dan Misi Ikatan Guru Indonesia

IGI memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.

Misi IGI adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan.

3. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

Menjadi sebuah forum yang terbuka bagi para guru, pegiat dan pengamat pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas diri masing-masing di bidang pendidikan dan keguruan.

2. Menjadi sebuah wadah tercetusnya ide-ide segar yang berorientasi pada meningkatnya mutu generasi muda penerus bangsa.

3. Mendorong profesionalisme keguruan serta pendewasaan dan kemandirian para siswa, baik yang masih dalam proses belajar maupun lulusan.

4. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat luas, untuk bersama-sama membangun masa depan melalui pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda.

Tujuan IGI

1. Menjadi sebuah forum yang terbuka bagi para guru, pegiat dan pengamat pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas diri masing-masing di bidang pendidikan dan keguruan.

2. Menjadi sebuah wadah tercetusnya ide-ide segar yang berorientasi pada meningkatnya mutu generasi muda penerus bangsa.

3. Mendorong profesionalisme keguruan serta pendewasaan dan kemandirian para siswa, baik yang masih dalam proses belajar maupun lulusan.

4. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat luas, untuk bersama-sama membangun masa depan melalui pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda.ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU INDONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pengertian

(1) Ikatan Guru Indonesia disingkat menjadi IGI.

(2) Ikatan Guru Indonesia dipakai untuk penyebutan tingkat pusat.

(3) Ikatan Guru Daerah Provinsi dan Kota/Kabupaten digunakan Ikatan Guru

Indonesia diikuti nama provinsi, kota/kabupaten.

(4) Ikatan Guru Indonesia merupakan organisasi profesi guru yang bertujuan

meningkatkan mutu dan profesionalisme guru, perlindungan profesi,

kesejahteraan, pengabdian kepada masyarakat, serta memajukan pendidikan

nasional dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II

KELAHIRAN, LAMBANG, BENDERA, MARS, DAN HYMNE

Pasal 2

Lambang dan Bendera

(1) Ikatan Guru Indonesia lahir pada tanggal dan tahun disahkannya akta notaris

oleh Departemen Hukum dan HAM dan tidak melupakan sejarah

berdirinya Klub Guru Indonesia yang menjadi cikal bakal lahirnya Ikatan

Guru Indonesia

(2) Lambang IGI:

a. Bentuk: murid, guru, buku terbuka, lingkaran, dan tulisan Ikatan Guru

Indonesia.

b. Warna dasar: Biru.

c. Warna gambar:

1. Warna murid: putih.

2. Warna guru: putih.

3. Warna buku: putih.

4. Warna lingkaran: biru muda.

5. Warna tulisan: biru muda dan biru tua.

d. Arti Lambang

Lingkaran luar melambangkan luasnya alam semesta. Guru dan murid

dihubungkan dengan buku terbuka melambangkan pendidik dan anak didik

yang terus-menerus melakukan kegiatan belajar-mengajar dan buku sebagai

sumber ilmu pengetahuan, nilai-nilai luhur, etika, agama, seni, budaya, dan

moralitas. Warna biru melambangkan kebenaran, kejujuran dan tanggung

jawab. Warna putih melambangkan kesucian, kesejatian, dan niat suci guru

dan murid dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar.

(3) Bendera IGI berukuran panjang 150 cm dan lebar 100 cm berwarna putih dengan

lambang di tengah lengkap dengan tulisan Ikatan Guru Indonesia.

Pasal 3

Mars Ikatan Guru Indonesia

MARS IKATAN GURU INDONESIA

Syair ditulis oleh HB Arifin

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

MENGEMBAN VISI MENCERDASKAN BANGSA

DENGAN SEMANGAT BELAJAR UNTUK MENDIDIK GENERASI MULIA

MENJUNJUNG KEHORMATAN DAN KODE ETIK GURU INDONESIA

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

BERSUMPAH MENJADI GURU SEJATI

MENGABDI UNTUK NEGERI

MENJADI MUTIARA IBU PERTIWI

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

BERMUTU, JUJUR, DAN PROFESIONAL

MENJADI PELOPOR PERUBAHAN

SEKARANG DAN SELAMA-LAMANYA

PANTANG MENGAJAR KALAU TIDAK BELAJAR

PANTANG MENGAJAR KALAU TIDAK BELAJAR

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

TERDEPAN DALAM ILMU

SHARING AND GROWING TOGETHER

Pasal 4

Hymne Ikatan Guru Indonesia

Syair Hymne Guru ditulis HB Arifin

Dengan kemuliaanmu guru, aku baktikan hidupku

Untuk mengajar generasi bangsaku

Dengan semangatmu guru, aku berjanji

Untuk selalu menjadi yang terbaik

Engkaulah guru

Ikatan Guru Indonesia

Bersama IGI aku tingkatkan mutu

Bersama IGI aku bangkitkan profesionalisme

Bersama IGI aku muliakan guru

Sekarang dan selamanya

BAB III

ORGANISASI

Pasal 5

Organisasi

(1) Pengurus Pusat IGI terdiri atas:

a. Ketua umum,

b. Sekretaris Jenderal,

c. Bendahara,

d. Ketua I: Departemen Pendidikan, Riset dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan

Profesionalisme Keguruan,

e. Ketua II: Departemen Pengembangan Organisasi dan Hubungan

Antarlembaga,

f. Ketua III: Departemen Pengkaderan, Keanggotaan, dan Kerjasama Luar

Negeri.

(2) Jika diperlukan, Pengurus Pusat dapat membentuk tim dan komisi-komisi.

(3) Pengurus provinsi dan kota/kabupaten terdiri atas ketua umum, ketua-ketua,

sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi.

Pasal 6

Uraian Tugas

(1) Ketua Umum

a. Memimpin seluruh kegiatan organsiasi.

b. Memimpin persidangan dalam kongres dan rapat kerja pusat.

c. Mendatangani kontrak kerjasama, persetujuan, dan keputusan.

d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban organisasi dan pelaksanaan

program kerja dalam kongres.

(2) Sekretaris Jenderal

a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan administrasi organisasi.

b. bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesekretariatan.

c. menyiapkan surat-menyurat.

d. menyusun program kerja.

e. menyiapkan laporan pertanggungjawaban dalam kongres.

f. bertanggung jawab atas produksi, distribusi, penerbitan tabloid dan semua

media informasi organisasi.

(3) Ketua I, melaksanakan tugas Ketua umum jika berhalangan; melaksanakan

program Pendidikan, Riset dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Profesionalisme

Keguruan; mengkoordinasikan program/kegiatan dengan pengurus daerah

provinsi di wilayah Barat.

(4) Ketua II melaksanakan tugas Ketua Umum jika Ketua I berhalangan;

melaksanakan program Pengembangan Organisasi dan Hubungan Antarlembaga;

mengkoordinasikan program kegiatan dengan pengurus daerah provinsi di

wilayah Tengah.

(5) Ketua III melaksanakan tugas Ketua Umum jika Ketua I dan II berhalangan;

melaksanakan program Pengkaderan, Keanggotaan, dan Kerjasama Luar Negeri;

mengkoordinasika program kegiatan pengurus provinsi di wilayah Timur.

(6) Sekretaris melaksanakan tugas kesekretariatan, menggantikan sekjen bila

berhalangan, mengatur rapat dan jadwal pertemuan, menjadi notulis, dan

membantu tugas-tugas sekjen lainnya.

(7) Bendahara melaksanakan tugas mengelola keuangan organisasi, membuat

laporan pertanggungjawaban keuangan setiap setahun sekali dan

menandatangani pengeluaran bersama Ketua umum senilai Rp 1.000.000,- ke

atas, serta membuat neraca keuangan untuk rapat kerja dan kongres.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 7

Syarat menjadi Anggota IGI adalah sebagai berikut:

(1) Anggota berkomitmen dan menjunjung tinggi profesi guru (dan tenaga

kependidikan) serta menjalankan kode etik IGI.

(2) Berperilaku sopan, transparan, dan semangat antikorupsi.

(3) Bersedia mengisi formulir keanggotaan dan mengikuti aturan organisasi.

(4) Setiap anggota harus memiliki kartu anggota yang diterbitkan oleh Pengurus

Pusat.

Pasal 8

Hak dan Kewajiban Anggota

(1) Anggota IGI berhak mengetahui kegiatan dan berperan aktif dalam organisasi

sesuai dengan bidang dan kemampuannya serta mengikuti peraturan dan

ketentuan yang berlaku, mengajukan usul, saran, dan kritik demi kemajuan

organisasi dan bukan ditujukan untuk menyerang atau menjatuhkan pengurus

dan membubarkan organisasi.

(2) Anggota biasa mempunyai hak suara, bicara, memilih dan dipilih.

(3) Anggota luar biasa dan anggota kehormatan hanya mempunyai hak bicara.

(4) Setiap anggota berkewajiban menaati AD/ART dan kode etik IGI, menjaga nama

baik IGI, dan menjalankan keputusan organisasi secara jujur dan bertanggung

jawab.

Pasal 9

Keanggotaan Berhenti dan Hak Membela Diri

(1) Keanggotaan berhenti apabila:

a. Mengundurkan diri.

b. Melanggar AD/ART dan kode etik IGI.

c. Melakukan perbuatan yang merugikan organisasi, melakukan tindak pidana,

korupsi, dan asusila.

d. Meninggal dunia atau hilang.

(2) Anggota yang diberhentikan sesuai ayat (1) huruf (b) dan (c) berhak membela

diri.

(3) Pemberhentian dilakukan terhadap anggota apabila anggota telah diberikan

peringatan tertulis tiga kali oleh Pengurus Pusat dan diputuskan oleh Dewan

Kehormatan.

(4) Mekanisme pemberhentian anggota diatur sebagai berikut:

a. Sebelum pemberhentian dijatuhkan, Pengurus Pusat terlebih dahulu

memberikan surat peringatan tertulis sebanyak tiga kali dengan tingkatan

mulai peringatan pertama, peringatan kedua, dan ketiga. Ketentuan

pengeluaran peringatan menjadi hak dan kewenangan sepenuhnya Pengurus

Pusat dengan tetap melandaskan pada AD, ART, dan kode etik IGI.

b. Pengurus Pusat membentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas ketua,

sekjen dan satu orang dari Dewan Pembina. Hasil rekomendasi Dewan

Kehormatan ini bersifat tetap, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat

kecuali terjadi kekeliruan dan hanya dapat dilakukan perbaikan dalam

kongres.

c. Anggota berhak mengajukan keberatan atas pemberhentian yang dilakukan

oleh Pengurus Pusat. Keberatan dilakukan di arena kongres dan selanjutnya

kongres menentukan apakah menerima keberatan tersebut ataukah tidak. Jika

keberatan diterima, kongres melakukan rehabilitasi nama anggota yang

bersangkutan. Jika ditolak, anggota tidak bisa melakukan keberatan lagi.

BAB VII

KONGRES

Pasal 10

Kongres

a. Kongres merupakan kekuasaan tertinggi organisasi dan diselenggarakan setiap

tiga tahun sekali.

b. Kongres menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Pokok-

Pokok Program Kerja selama tiga tahun.

c. Kongres memilih dan menetapkan Pengurus Pusat.

d. Kongres menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat

dan dalam hal laporan pertanggungjawaban ditolak Ketua Umum tidak dapat dipilih

kembali.

f. Kongres dapat membuat badan otonom dan aturan mainnya untuk melaksanakan

hal-hal yang bersifat khusus.

g. Kongres menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga.

h. Materi-materi kongres disiapkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 11

Kongres diselenggarakan oleh panitia yang dibentuk Pengurus Pusat dan panitia

menentukan lokasi, membuat anggaran, laporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan kongres kepada Pengurus Pusat dan dibubarkan setelah

pertanggungjawabannya dinyatakan selesai.

Pasal 12

Pemilihan Pengurus Pusat

(1) Tahapan pemilihan Pengurus Pusat dilakukan sebagai berikut: tahap pencalonan,

perkenalan dan verifikasi calon, penyampaian visi-misi dan program,

pengumpulan dan penghitungan suara, dan pengesahan.

(2) Persyaratan Ketua umum

a. Telah menjadi anggota Ikatan Guru Indonesia kurang lebih selama setahun

kecuali dalam pembentukan awal.

b. Lulusan tenaga kependidikan atau universitas lain yang memiliki kepedulian

terhadap pendidikan diukur dari keterlibatannya dalam berbagai aktivitas dan

pekerjaannya, berprofesi sebagai guru atau tenaga kependidikan lainnya.

c. Domisili ketua umum boleh tidak berada di Ibu Kota Negara Republik Indonesia

(3) Syarat Pengurus Pusat yaitu menjadi anggota IGI sekurangnya setahun; lulusan

tenaga kependidikan dan/atau sedang menjalankan tugas sebagai guru atau

tenaga kependidikan lainnya, dan/atau diutamakan yang berdomisili di Ibu Kota

Negara Republik Indonesia atau Jabodetabek.

(4) Sebelum kongres ditutup harus terpilih dan mengesahkan ketua umum dan

terbentuk kepengurusan. Jika belum terbentuk kepengurusan, Kongres

memberikan amanat kepada ketua umum terpilih untuk menyusun kepengurusan

selambat-lambatnya sebulan setelah kongres dilakukan dan menyusun program

kerja selambat-lambatnya setahun setelah kongres.

(5) Dalam hal IGI masih dalam tahap pendirian hingga tiga tahun lamanya, Ketua IGI

dipilih oleh Dewan Pendiri dan memiliki hak-hak istimewa sebagai berikut:

a. Mengangkat, melantik, dan memecat pengurus pusat dan atau

pengurus wilayah dan daerah baik atas pertimbangan sendiri maupun

atas usulan pengurus dan/atau pembina

b. Melakukan segala hal baik sendiri dan/atau bersama-sama untuk

menjaga nama baik organisasi dan demi kepentingan organisasi.

c. Menugaskan kepada pengurus pusat dan/atau Pembina untuk

mengangkat, melantik, pengurus wilayah dan daerah.

d. Membuat keputusan yang megikat ke dalam dan keluar atas segala

sesuatu yang dianggap baik guna menyelamatkan organisasi dengan

atau tanpa pertimbangan dewan Pembina.

VIII

KEUANGAN

Pasal 13

(1) Pengurus wajib menyelenggarakan pembukuan dan mencatat semua

penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi.

(2) Bendahara wajib membuat neraca keuangan dan melaporkannya setiap setahun

sekali kepada ketua umum.

(3) Pembayaran iuran anggota dilakukan sekali selama menjadi anggota dan

menjadi pengganti pembuatan kartu anggota. Pengurus wilayah dan daerah

kota/kabupaten harus melaporkan dan menyetorkan seluruh penerimaan iuran

tersebut ke Pengurus Pusat melalui kas bendahara.

(4) Besaran iuran anggota yang dibayarkan sekali selama menjadi anggota yaitu Rp

50.000,- dan menjadi hak Pengurus Pusat.

Pasal 14

Pengurus Pusat, wilayah Provinsi dan daerah Kota/Kabupaten dapat membentuk unit

usaha yang digunakan untuk membiayai organisasi. Jenis-jenis usaha hanya dapat

dilakukan sepanjang tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku.

BAB IX

OTONOMI DAN BADAN OTONOM

Pasal 15

(1) Pengurus provinsi memiliki hak otonomi terhadap Pengurus Pusat dalam hal:

a. menentukan penerimaan anggota,

b. pemilihan pengurus dan perangkat organisasi lainnya,

c. pembuatan dan pelaksanaan program-program wilayah,

d. mencari sumber dana untuk pelaksanaan program di wilayahnya.

(2) Pengurus kota/kabupaten memiliki otonomi terhadap pengurus provinsi dalam

hal:

a. menentukan penerimaan anggota,

b. pemilihan pengurus dan perangkat organisasi lainnya,

c. pembuatan dan pelaksanaan program-program daerah,

d. mencari sumber dana untuk pelaksanaan program di daerahnya.

(3) Pengurus Pusat, Provinsi dan Kota/Kabupaten dapat membentuk badan otonom

jika dianggap perlu.

BAB X

PEMBEKUAN

Pasal 16

Pembekuan

a. Pleno Pengurus Pusat berwenang dan atau dapat memutuskan pembekuan

sementara pengurus provinsi, kota/kabupaten jika terbukti melakukan

pelanggaran AD/ART.

b. Pleno Pengurus Pusat kemudian dapat menunjuk pejabat sementara untuk

memudahkan koordinasi dan menyiapkan Kongres Luar Biasa.

Pasal 17

Sengketa

e. Dewan Pembina dapat menjadi mediator penyelesaian sengketa atau masalah

kepengurusan di tingkat pusat.

f. Pengurus Pusat dapat menjadi mediator penyelesaian sengketa atau masalah

kepengurusan di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.

g. Jika masih tidak terselesaikan, Pengurus Pusat dapat merekomendasikan

diadakan Kongres Luar Biasa jika disetujui 2/3 pengurus provinsi dan

kota/kabupaten seluruh Indonesia.

h. Mekanisme penyelesaian sengketa diputuskan melalui keputusan Pengurus

Pusat.

BAB XI

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 18

Perubahan

(1) Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh kongres

(2) Keputusan perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan bila

disetujui 2/3 dari seluruh utusan yang hadir

(3) Dalam hal perubahan Anggaran Rumah Tangga, perubahan lambang Ikatan Guru

Indonesia diusahakan sekuat-kuatnya agar tidak dilakukan perubahan.

Pasal 19

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian

dan ditetapkan tersendiri oleh keputusan Pengurus Pusat.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 20

Penutup

(1) Dalam hal kejadian luar biasa, Pengurus Pusat dapat mengambil keputusan yang

dianggap perlu untuk menyelamatkan organisasi dan dipertanggungjawabkan di

depan kongres.

(2) Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh kongres dan mulai berlaku sejak

ditetapkan.

Jakarta, Disahkan Tanggal 26 November Tahun 2009

Pengurus Ikatan Guru Indonesia sebagai berikut:

PENGURUS PUSAT

Dewan Pembina:1. Dr. Indra Djati Sidi (Ketua)2. Heru Bahtiar Arifin (Sekretaris)3. Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto4. Bagiono, DS5. Ahmad Rizali

Pengurus Harian:- Ketua Umum: Satria Dharma- Sekretaris Jenderal: Mohammad Ihsan - Bendahara: Andi Muhammad Yasin - Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Sururi Aziz - Ketua Bidang Peningkatan Profesi Keguruan: Hotben Situmorang - Ketua Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan: Agung Wibowo - Ketua Bidang Komunikasi dan Kerjasama Dalam Negeri: Wijaya Kusuma - Ketua Bidang Komunikasi dan Kerja Sama Luar Negeri: Nina Feyruzi - Ketua Bidang Regulasi dan Advokasi: Imron Wijaya- Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan: M. Syamril - Direktur Penelitian dan Pengembangan: Dhitta Puti Sarasvati

ORGANISASI WILAYAH / CABANG

I. DKI Jakarta

II. Jawa Timur: 1. Surabaya2. Malang Raya3. Jombang4. Bojonegoro5. Gresik6. Kediri Raya7. Pasuruan8. Jember Raya9. Nganjuk10. Trenggalek11. Madiun12. Ngawi13. Sumenep (menyusul)14. Tulungagung (menyusul)15. Mojokerto (menyusul)

III. Jawa Barat:1. Bandung2. Sukabumi3. Subang

IV. Jawa Tengah1. Semarang2. Rembang3. Pati4. Kendal5. Demak

V. D.I. Yogyakarta:

VI. Nusa Tenggara Timur

VII. Nusa Tenggara Barat1. Mataram2. Lombok Utara3. Lombok Barat4. Lombok Timur5. Sumbawa Besar

VIII. Kalimantan Timur:1. Samarinda2. Balikpapan3. Kutai Kartanegara

IX. Kalimantan Selatan:1. Banjarmasin

X. Sulawesi Selatan1. Makassar2. Bone3. Bulukumba4. Enrekang5. Jeneponto6. Lutra7. Luwu8. Palopo9. Pangkep10. Pare-pare11. Pinrang12. Sidrap13. Sinjai14. Soppeng15. Takalar16. Tator17. Torut18. Wajo19. Bantaeng20. Lutim

XI. Kalimantan Tengah 1. Kapuas

Bentuk kegiatan IGI

Demi mewujudkan cita-citanya dan untuk mencapai tujuannya, IGI melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. mendorong masyarakat luas untuk: - menyelenggarakan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan- meningkatkan mutu pendidikan nasional, guna meningkatkan mutu generasi bangsa selanjutnya.

2. menyelenggarakan pelatihan bagi guru dalam rangka peningkatan profesionalisme.

3. menjalin kerja sama dengan semua pihak untuk tujuan kebaikan, yaitu peningkatan mutu dan profesionalisme serta kesejahteraan guru, perlindungan profesi, dan pengabdian pada masyarakat. 4. mengadakan diskusi, seminar, saresehan, lokakarya, pelatihan, in-house training, presentasi dan sharing pengetahuan/pengalaman antar sesama anggota, studi banding, kunjungan, pemberian penghargaan, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, di dalam dan di luar negeri, guna memfasilitasi terwujudnya peningkatan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

5. menciptakan media interaktif dan informatif seperti tabloid, majalah, website, milis, radio internet, yang berisi agenda pendidikan, berita pendidikan, artikel dan jurnal ilmiah, konsultasi (online), informasi beasiswa dan lowongan kerja, galeri foto, database anggota dan direktori sekolah, pusat download, dan mesin pencari, serta kegiatan lain yang dianggap perlu guna meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu dan profesionalisme serta kesejahteraan guru dan bukan untuk tujuan komersial.

6. melakukan aksi nyata seperti mengirimkan guru bantu ke sekolah, terlibat dalam upaya menyelamatkan siswa dari ancaman putus sekolah, mengurangi emisi gas buang, hemat energi, lingkungan hidup, mempermudah dan memperbaiki akses sarana dan prasarana pendidikan, serta mengusahakan laptop dan perumahan bagi guru dengan harga yang terjangkau

3. Federasi Guru Independen Indonesia (FGII)PROFIL FGII

Federasi Guru Independen Indonesia disingkat FGII dideklarasikan berdirinya pada tanggal 17 Januari 2002 bertempat di Tugu Proklamasi Jl. Pegangsaan Timur, Jakarta. Hadir dalam deklarasi tersebut lebih kurang 300 orang guru dari Aceh, Padang, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan nama-nama organisasi / forum guru yang berbeda dari masing-masing daerah. Penyatuan atas perbedaan-perbedaan itulah yang kemudian mendorong terbentuknya organisasi guru dalam bentuk Federasi.

Prinsip dasar yang melatarbelakangi pembentukan FGII adalah mendorong demokratisasi pendidikan dengan membuka ruang seluas-luasnya kepada guru dan masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan agar kebijakan pendidikan di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara partisipatif, transparan dan akuntabel.

Sejak dideklarasikan, FGII telah menyelenggarakan tiga kali Kongres. Kongres I dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2002 di kota Bandung Jawa Barat, Kongres II bulan Juli 2005 di kota Purwokerto Jawa Tengah dan Kongres III bulan Juli 2008 di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Saat ini FGII beranggotkan 157.000 guru berstatus guru swasta, non PNS lainnya dan berstatus PNS yang bertugas di 17 provinsi antara lain ; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat.

LEGALITAS :1. Akta Notaris Nomor 14 Tanggal 27-9-2004 oleh Notaris Dindin Saepudin, SH, Bandung. Diperbarui melalui Akta Notaris nomor 11 Tanggal 30-3-2007.2. SKT Organisasi Massa Profesi Nomor : 106/D.III.3/XII/2007 Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia;3. Bukti Pencatatan Serikat Pekerja FGII Nomor : 450/I/XI/2007 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Pusat.

DASAR :FGII berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

SIFAT :FGII adalah organisasi profesi guru dan/atau serikat pekerja profesi guru yang bersifat terbuka, independen, kolegial dan non partai politik.

PRINSIP :Solidaritas diantara pekerja profesi guru dan pendidik lainnya serta para pekerja pelayanan publik di Indonesia dan di seluruh dunia.

VISI :Terwujudnya guru profesional yang mampu mendorong sistem pendidikan yang demokratis, transparan, dapat dipertanggungjawabkan, berkeadilan, dan bermartabat dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, humaniora dan hak azasi manusia.

MISI :1. Meningkatkan prinsip-prinsip profesionalitas guru2. Membangun kesejahteraan guru3. Menerapkan prinsip demokrasi, transparansi dan keadilan4. Mengembangkan sikap inovatif , kreatif, , kritis, dan transformatif5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi6. Menyediakan bantuan kemanusiaan7. Mempromosikan kebebasan profesional guru8. Mempromosikan persamaan hak, keragaman dan penolakan terhadap segala bentuk diskriminasi terutama untuk mengintegrasikan kebijakan dan praktek pendidikan yang mengedepankan keadilan sosial dan kepentingan terbaik anak berdasarkan deklarasi universal hak asasi manusia9. Memastikan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam kepengurusan dan keanggotaan.

TUJUAN :1. Memperjuangkan hak-hak anggota;2. Memberikan advokasi dan perlindungan kepada anggota3. Meningkatkan profesionalisme anggota;4. Meningkatkan peranserta anggota dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan mulai daritingkat satuan pendidikan sampai tingkat nasional.

KEANGGOTAAN :Anggota Federasi terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan:1. Anggota biasa adalah Guru yang bekerja dalam sistem Pendidikan di Indonesia yang berhimpun dalam organisasi-organisasi/Forum-forum Guru Independen yang secara sukarela bersedia mematuhi AD, ART dan prinsip-prinsip Federasi2. Anggota luar biasa adalah anggota muda/calon guru dan para pendidik yang disebut pada pasal 1 butir 5 dan 6 UU SISDIKNAS.3. Anggota kehormatan adalah organisasi atau perorangan yang memiliki komitmen terhadap pendidikan dan telah berjasa kepada Federasi atas dasar rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat.

HAK ANGGOTA :1. Memperoleh dukungan solidaritas dan perlindungan;2. Menyatakan pendapat;3. Memilih dan dipilih dalam Kongres, kecuali anggota luar biasa dan anggota kehormatan;4. Berpartisipasi dalam setiap even, kegiatan dan program FGII;5. Memperoleh penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan dan lain-lain.

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM FGII :1. Pengembangan profesionalisme guru :a. Pelatihan-pelatihan metode pembelajaran mutakhir.b. Pengembangan kurikulum berbasis SETS.c. Pengembangan kurikulum berbasis HAM.d. Pelatihan pendidikan kebencanaan.e. Memfasilitasi penyusunan modul pengembangan kurikulum bidang studi.f. Workshop pembelajaran berbasis hak anak dan multikultural.g. Pendirian klub diskusi buku dan klub penulisan ilmiah.h. Pengelolaan Klinik Pendidikan (Klinik Pembelajaran untuk Guru dan Orangtua (Parenting), Klinik Serikat/Organisasi Guru, Klinik Sekolah Demokrasi, Klinik Sekolah Siaga Bencana).

2. Peningkatan kesejahteraan :a. Iuran anggota;b. Pendirian koperasi guru.dan pembukaan dana solidaritas.

3. Perlindungan guru / anggota :a. Kerjasama dengan institusi bantuan hukumb. Workshop perlindungan guruc. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan perundang-undangan lainnyad. Merintis pembentukan LBH guru.

4. Penelitian dan Pengembangan :a. Riset dan pelatihan riset pendidikan untuk guru, bersertifikat;b. Pengembangan dan pelatihan teknologi informasi pembelajaran, bersertifikat;c. Pengembangan dan pelatihan pembelajaran berbasis HAM, bersertifikat;d. Pendataan lengkap informasi pendidikan.

5. Penerapan Kode Etik Profesi :a. Sosialisasi Kode Etik FGII;b. Pembentukan Dewan Kehormatan pengawas pelaksanaan kode etik;

6. Kerjasama antar lembaga :a. Membangun kerjasama kemitraan dengan institusi pemerintah dan non pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri;b. Membangun kerjasama dengan sesama organisasi pekerja profesi lainnya;c. Membangun kerjasama dengan pekerja pelayanan publik lainnya baik di dalam negeri maupun diluar negeri melalui afiliasi dalam Public Services International (PSI).

7. Informasi dan Komunikasi :a. Penerbitan Blog organisasi : www.federasiguru.blogspot.com , Email : [email protected]. Penerbitan jurnal FGII pertriwulan, leaflet, poster dan buku-buku panduan organisasi dan perlindungan.

8. Keorganisasian:a. Pendidikan calon anggota;b. Pendidikan kader pengurus secara berjenjang;c. Pendidikan fasilitator (TOT).

BEBERAPA KERJASAMA YANG TELAH DILAKSANAKAN:1. Program Semiloka Manajemen Organisasi Guru, Juli 2007 dan Semiloka Perlindungan Profesi Guru, Mei 2008 . Kerjasama dengan Ditjen PMPTK Depdiknas RI;2. Workshop Perlindungan Guru, 2008-2010. Kerjasama dengan LBH Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum Pendidikan (LBHP);3. FGD Pendidikan berbasis HAM, Desember 2009. Kerjasama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM);4. Workshop Guru Kreatif, tahun 2009. Kerjasama dengan Yayasan Credo Jakarta;5. Bekerjasama dengan Education forum (eF) menyelenggarakan sejumlah diskusi Publik tentang pendidikan dan HAM, tahun 2006-2010;6. Workshop penguatan serikat dan anggota serta pengembangan fasilitator bekerjasama dengan Public Services International tahun 2009-sekarang;7. Menjadi anggota afiliasi Public Services International (PSI).

KODE ETIK GURUFEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA

1. Bertakwa kepada Tuhan YME, diwujudkan dalam keluhuran budi pekerti, keteladanan dan berakhlak mulia;2. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak citra dan martabat guru;3. Bersikap adil dalam melaksanakan tugas;4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab;5. Meningkatkan kompetensi Guru;6. Tidak menerima uang, barang dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan penilaian dan prestasi peserta didik;7. Memegang teguh dan menjunjung tinggi kehormatan, integritas dan prinsip-prinsip profesionalisme guru;8. Membangun sikap kritis, demokratis, partisipatif dan menghormati HAM dalam melaksanakan tugas;9. Memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama guru.

SUSUNAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT FGIIPERIODE 2008 2012

Ketua Umum:Suparman (Jakarta)

Ketua:1. Badaruddin (NAD)2. Gino Vanollie (Lampung)3. Maruli Taufik (DIY)4. Samsuniang (Sulawesi Selatan)5. Subiyanto (Kalimantan Timur)6. H.G.Rachmad Basuki (JawaTimur)7. Agus Setia Mulyadi (Jawa Barat)8. Budi Santosa (Jawa Tengah)9. Supriyono (Jakarta)

Sekretaris Jenderal :Iwan Hermawan (Jawa Barat)

Wakil Sekretaris Jenderal:1. Moh. Zen, Adv (Jawa Tengah)2. Trijoko Wahyono

Bendahara:Laili Hadiati (Jakarta)Wakil Bendahara:Tati Nurmilawati (Kalimantan Timur)

Departemen :a.Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme : Zaenal Abidin (Lampung)b.Informasi dan Komunikasi: Melkior Rengkung (Sulawesi Utara)c.Penelitian dan Pengembangan :Bambang Triadmidi (Jawa Timur)d.Perlindungan Hukum dan Advokasi: Burhanuddin Rakhbi, SH (Kalimantan Timur)e.Peningkatan Kesejahteraan Guru:Nurdin (Sulawesi Selatan)f.Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga: Rifian Hadi (Lampung4. National Association for Biology Teachers ( NABT)

A. Tanggal Berdiri

Sejak berdirinya pada tahun 1938, National Association of Biology Teachers (NABT) telah diakui "pemimpin dalam pendidikan ilmu kehidupan." Ribuan pendidik telah bergabung NABT untuk berbagi pengalaman dan keahlian dengan rekan-rekan dari seluruh dunia, mengikuti tren dan perkembangan di lapangan, dan berkembang secara profesional.B. Filosogi

Visi

The National Association of Biology Teachers memberdayakan pendidik untuk memberikan yang terbaik dalam bidang biologi dan pendidikan ilmu kehidupan untuk semua siswa. Misi

Sebagai pemimpin yang diakui dalam pendidikan ilmu kehidupan, National Association of Biology Teachers mewakili dan mendukung guru, mahasiswa, ilmuwan, dan organisasi profesi bersekutu untuk meningkatkan dan memperbaiki kesadaran biologi untuk semua. Kami percaya bahwa :

a. Biologi ilmu pendidikan di semua tingkatan sangat penting dan mendasar bagi semua masyarakat secara global.

b. Guru yang profesional berhak untuk dihormati, pengakuan dan kesempatan untuk pertumbuhan dalam pengetahuan disiplin dan keunggulan pedagogis.

c. Guru adalah pendukung terbaik bagi siswanya, kolega dan profesi.

d. Ilmu biologi dan praktek pedagogi yang dinamis dan terkait.

e. Semua pengalaman belajar biologi harus menarik, bermakna, holistik, dan mahasiswa membenamkan dalam sifat dan praktek ilmu pengetahuan terutama dengan aplikasi untuk ilmu-ilmu lain, masyarakat dan isu-isu dunia.C. Logo dan Makna

5. ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia)A. Tanggal Berdiri

ISPI didirikan pada tanggal 17 Mei 1960 yang berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia.B. Filosogi

Organisasi ini bertujuan menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan Nasional secara profesional agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, melalui pengembangan dan penerapan Ilmu Pendidikan untuk kemajuan dan kepentingan Bangsa dan Negara. MisiMenyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan Nasional secara profesional agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, melalui pengembangan dan penerapan Ilmu Pendidikan untuk kemajuan dan kepentingan Bangsa dan Negara.Agar para Sarjana Pendidikan dapat memberikan sumbangannya secara lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna, maka dengan ini para Sarjana Pendidikan Indonesia menghimpun diri dalam satu wadah organisasi.C. Logo dan Makna

6. IGHI (Ikatan Guru Honor Indonesia)

A. Tanggal Berdiri

Berdiri pada 20 Mei 2004 bertepatan Hari Kebangkitan Nasional sekaligus sebagai simbol Bangkitnya Guru Honor dari Keterpurukan & Termarjinalkan.B. Filosogi

Memperjuangkan hak-hak guru honorer di seluruh Indonesia dan ingin memperjuangkan nasib untuk jadi calon pegawai negeri sipilC.Logo dan Makna

7. PGHI (Persatuan Guru Honorer Indonesia)

A. Tanggal BerdiriPGHI berdiri sejak 01 Oktober 2008 dan disahkan oleh Akta Notaris 22 tanggal 15 Desember 2008 Notaris : C. Sofyan , S.H.Sp.1. Kesbang Nomor : 220/293/ormas/Kesbang, Politik dan Linmas.B. Filosogi VisiTerwujudnya Persatuan Guru Honorer yang Profesional, Berwibawa, Demokratis, Konsisten, Rasional, Kritis, Santun, Produktif dan Proaktif Guna Mengimplentasikan Sistem Pendidikan Nasional. MisiMemperjuangkan kesejahteraan dan status tenaga guru honorer sehingga mampu mewujudkan insan pendidik yang mampu menjawab tantangan zaman yang terus berkembangC. Logo dan Makna

8. AGSI (Asosiasi Guru Swasta Indonesia)

A. Tanggal Berdiri20 Mei 2011 dalam Rapat Dewan Pendiri Guru Guru Swasta Indonesia, telah didirikan satu organisasi profesi guru yang menaungi Guru-guru Non Pegawai Negeri Sipil (Swasta) dengan nama Asosiasi Guru Swasta Indonesia disingkat AGSI.B. FilosogiAGSI sebagai tempat terhimpunnya segenap guru Swasta dan tenaga kependidikan Swasta lainnya merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis, secara aktif menjaga, memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.AGSI beserta seluruh anggotanya secara terus menerus berupaya mewujudkan pengabdiannya melalui pembinaan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya, membina serta mengembangkan pendidikan dan kebudayaan bagi pembangunan Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

AGSI sebagai organisasi perjuangan mengemban amanat cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, menjamin, menjaga, dan mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan membudayakan nilai nilai luhur Pancasila.

Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan pendidikan dituntut memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi agar mampu melaksanakan darma baktinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. AGSI bertujuan dan berupaya membina, mempertahankan, dan meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kemampuan profesionalnya dan kesejahteraan guru beserta keluarganya.C.Logo dan Makna

9. AGSI (Asosiasi Guru Sains Indonesia)A.Tanggal Berdiri

B.Filosogi TujuanAGSI bertujuan :

a. Berperan serta aktif mencapai tujuan pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dalam membentuk manusia indonesia seutuhnya.

b. Mendukunggerakan profesionalisme guru dan tenaga kependidikanc. Menjaga,memelihara,membela serta meningkatkan harkat dan martabat guru sains indonesia melalui pendidikan dan latihan profesi.d. Mempertinggi kesadarandan sikap guru.meningkatkan mutu dan kemampuan profesi .

Tugas dan Fungsia. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.b. Membela dan mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan pancasilac. Mempertahankan dan melestarikan negara kesatuan Republik Indonesiad. Meningkatkan integritas bangsa serta menjaga tetap terjaminnya dan terpelihara keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.e. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pendidikan nasionalf. Membina kerjasama dengan himpunan perofesi lain dan keahlian sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dengan AGSI.

g. Mempersatukan semua guru IPA(sains)dan tenaga kependidikan IPA(sains) di semua jenis jenjang dan satuan pendidikan guna meningkatkan pengabdian dan peran serta dalam pembangunan nasional.h. Mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya sistem sertifikasi, akreditasi, dan lisensi bagi pengukuhan kompetensi guru sains indonesia.i. Menegakkan dan melaksanakan kode etik asosiasi guru indonesia.j. Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan baik dalam negeri maupun luarnegeri ,organisasi yang bergerak di bidang pendidian atau organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu profesi guru sains Indonesia.k. Memeluhara ,membina, mengembankan budaya nasional serta budaya daerah melalui penelitian dalam rangka memperkaya budaya nasional.l. Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru sains akan profesinya untuk meingkatkan mutu,keahlian,kemampuan,pengabdian ,prestasi dan kerjasama.m. Membina usaha kesejahteraan guru dalam arti yang luas membantu serta memperjuangkan hak-hak anggota dalam bidang profesinya.n. Melaksanakan prinsip dan pendekatan ketenagakerjaan dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat guru memalui kesejahteraan anggota.o. Mempekuat kedudukan ,wibawa dan martabat guru serta kesetiakawanan organisasi.p. Membina dan meningkatkan kerjasama luar negeri dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.q. Melakukan pengawasan sosial dan fungsional atas pelaksanaan sisem pendidikan nasional.C.Logo dan Makna

10. FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia)A. Tanggal BerdiriLahir pada tanggal 23 Januari 2011 dan dipimpin oleh Retno Listyarti. Memang masih sangat muda. Kebijakan yang sangat keras menohok pemerintah adalah tentang ujian nasional dan BOS.FSGI lahir sebagai akibat dari persoalan pendidikan di Indonesia yang jalan di tempat. Ade Irawan dari Koalisi Pendidik Indonesia Corrption Watch (ICW) sebagai penggagas lahirnya organisasi ini.B.Filosogi

C.Logo dan Makna

11. Persatuan Guru Seluruh Indonesia(PGSI)A.Tanggal Berdiri

B.FilosofiPGSI adalah organisasi profesi guru dan/atau serikat pekerja profesi guru yang bersifat terbuka, independen, dan non partai politik. losogi

VisiTerwujudnya guru profesional yang mampu mendorong sistem pendidikan demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

C.Logo dan Makna

12. NSTA (National Science Teacher Association )

A. Tanggal Berdiri

Didirikan pada tahun 1944 dan berkantor pusat di Arlington, Virginia, adalah organisasi terbesar di dunia berkomitmen untuk mempromosikan keunggulan dan inovasi dalam pengajaran ilmu pengetahuan dan pembelajaran untuk semua. Keanggotaan saat NSTA sebesar 60.000 termasuk guru sains, ilmu pengawas, administrator, ilmuwan, perwakilan bisnis dan industri, dan lain-lain yang terlibat dalam dan berkomitmen untuk pendidikan sains.B. Filosogi

Misi

Untuk mempromosikan keunggulan dan inovasi dalam ilmu pengajaran dan pembelajaran untuk semua.C. Logo dan Makna

13. AGBI (Asosiasi Guru Biologi Indonesia)

A. Tanggal Berdiri

Asosiasi Guru Biologi Indonesia (AGBI) dideklarasikan pada tanggal 28 Agustus 2007, di Gedung P4TK Sawangan Depok Jawa Barat. Gong telah dibunyikan, kiprah Guru Biologi Indonesia yang tergabung dalam wadah AGBI menanti, untuk mewujudkan cita-cita AGBI itu sendiri, cita-cita insan pendidikan, maupun masyarakat dan bangsa Indonesia.B. FilosogiC.Logo dan Makna

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."