tugas olah rasa terhadap benda mati

2
Tugas Olah Rasa Mk : Etika Profesi dan Spiritualitas Iwan Fitrah Class BB Star BPKP Batch 5 Kasih Sayang Terhadap Benda Mati Semua yang ada di jagat semesta ini merupakan ciptaan Tuhan, mulai dari yang dihidupkan/bernyawa (mahluk hidup) atau yang tidak bernyawa (benda mati). Kita sebagai manusia- yang merupakan salah satu diantara yang diciptakanNYA-tentunya harus mensyukuri apa yang ada di sekitar kita, tak terkecuali terhadap benda mati. Menurut saya, benda mati yang ada di sekeliling/sekitar kita, ada dua kategori : 1. Benda mati alamiah; seperti bebatuan, tanah, dan lain sebagainya. Meskipun bersifat alami, bukan berarti keberadaannya jauh dari kita, melainkan sangat dekat sekali bahkan kemanapun kita berada tetap kita berpijak di atas tanah. 2. Benda mati olahan (buatan); yaitu alat-alat yang mempermudah/membantu dalam hidup kita seperti Kompor, kendaraan, televisi, handphone dan lain-lain atau berupa fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi kita seperti kursi untuk membuat duduk kita lebih enak, tempat tidur untuk membuat tidur kita nyaman, bahkan rumah yang melindingi kita dari panas dan hujan Sekalipun benda mati adalah bukan sesosok mahluk (yang diidentifikasikan dengan “bernyawa”), namun keberadaanya memiliki manfaat dan sangat berguna bagi kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karenanya senantiasa kita harus menghargai keberadaannya dengan berbagai cara perlakuan atau tindakan seperti menjaga dan merawat fasilitas-fasilitas seperti yang termuat dalam kategori benda mati kedua di atas. Demikian juga dengan benda mati alamiah, kita harus

Upload: iwan-fitrah

Post on 01-Feb-2016

137 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

benda mati juga harus disayangi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Olah Rasa Terhadap Benda Mati

Tugas Olah RasaMk : Etika Profesi dan Spiritualitas

Iwan FitrahClass BB Star BPKP Batch 5

Kasih Sayang Terhadap

Benda MatiSemua yang ada di jagat semesta ini merupakan ciptaan Tuhan, mulai dari yang

dihidupkan/bernyawa (mahluk hidup) atau yang tidak bernyawa (benda mati). Kita sebagai manusia- yang merupakan salah satu diantara yang diciptakanNYA-tentunya harus mensyukuri apa yang ada di sekitar kita, tak terkecuali terhadap benda mati.Menurut saya, benda mati yang ada di sekeliling/sekitar kita, ada dua kategori :1. Benda mati alamiah; seperti bebatuan, tanah, dan lain sebagainya. Meskipun bersifat

alami, bukan berarti keberadaannya jauh dari kita, melainkan sangat dekat sekali bahkan kemanapun kita berada tetap kita berpijak di atas tanah.

2. Benda mati olahan (buatan); yaitu alat-alat yang mempermudah/membantu dalam hidup kita seperti Kompor, kendaraan, televisi, handphone dan lain-lain atau berupa fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi kita seperti kursi untuk membuat duduk kita lebih enak, tempat tidur untuk membuat tidur kita nyaman, bahkan rumah yang melindingi kita dari panas dan hujan

Sekalipun benda mati adalah bukan sesosok mahluk (yang diidentifikasikan dengan “bernyawa”), namun keberadaanya memiliki manfaat dan sangat berguna bagi kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Oleh karenanya senantiasa kita harus menghargai keberadaannya dengan berbagai cara perlakuan atau tindakan seperti menjaga dan merawat fasilitas-fasilitas seperti yang termuat dalam kategori benda mati kedua di atas. Demikian juga dengan benda mati alamiah, kita harus memperlakukannya dengan baik sembari mengingat bahwa benda-benda tersebut adalah “buatan” Tuhan yang semestinya harus disyukuri, karena tanpa kekuatan Tuhan niscaya benda-benda alam dapat dibuat oleh manusia.

Banyak kita dengar di media massa, berita yang isinya berupa kepintaran manusia dalam menciptakan sesuatu kebendaan yang mungkin membuat manusia tercengang akan buatan manusia tersebut, namun pada hakekatnya adalah apapun yang dibuat manusia tidak dapat menyeruapai atau menyamai apa yang diciptakan oleh Tuhan, tidak sebanding dan jauh tak terkira perbedaan antara ciptaanNYA dengan yang dibuat oleh mahlukNYA bahkan bahan-bahan atau alat-alat yang digunakan oleh manusia untuk menciptakan sesuatu itu sendiri tak terlepas dari zat-zat atau unsur yang pada dasarna hanya Tuhan-lah yang dapat membuatnya.

Abstraksi di atas yang penulis buat semata-mata guna menguatkan kita bahwa benda mati juga harus kita sayangi. Menyayangi benda mati bukan dengan kasih sayang jiwa kita, namun dengan “rasa” kita, sekalipun benda mati itu tidak memeliki rasa atau perasaan. Tapi

Page 2: Tugas Olah Rasa Terhadap Benda Mati

berangkat dari asal-usul benda mati itu sama halnya dengan asal-usul kita sebagai manusia, yakni asal penciptanya “Allah” tuhan kita.

Hal lain yang patut kita pertimbangkan untuk menyayangi benda-benda mati, khususnya benda mati kategori kedua adalah bahwa untuk memperolehnya tentunya dibutuhkan pengorbanan, selain berkorban atas materi, tenaga, waktu, bahkan pengorbanan batin. Kita mendirikan rumah bukan dengan bergotong royong tenaga dan patungan uang dan untuk membuatnya tidak instan, kita membeli handphone bukan dengan daun atau membayarnya dengan selembar kerta , dan lain sebagainya.

Secara pribadi penulis katakan bahwa semua benda mati tidak butuh disayang, namun kitalah yang membutuhkan keberadaan mereka, oleh karenanya sekalipun tidak ada permintaan atau tuntutan kasih sayang dari benda-benda mati tersebut kepada kita, maka kitalah yang wajib menyayangi mereka dengan berbagai cara yang wajar, bukan menyayangi dengan kasih atau cinta dari rasa tentunya, melainkan wujud sayang dengan perlakuan-perlakuan yang baik.