tugas mutu terpadu

19

Click here to load reader

Upload: aidil

Post on 29-Jun-2015

117 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas mutu terpadu

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan yang sangat tajam terjadi baik di

pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Agar perusahaan dapat

berkembang dan paling tidak bisa bertahan hidup, perusahaan tersebut harus mampu

menghasilkan produk barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harganya lebih

murah, promosi lebih efektif, penyerahan barang ke konsumen lebih cepat, dan dengan

pelayanan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan para pesaingnya.

Kondisi demikian mempunyai arti, bahwa perusahaan yang akan memenangkan

persaingan dalam segmen pasar yang telah dipilih harus mampu mencapai tingkat mutu,

bukan hanya mutu produknya, akan tetapi mutu ditinjau dari segala aspek, seperti mutu

bahan mentah dan pemasok harus bagus (bahan baku yang jelek akan menghasilkan

produk yang jelek pula), mutu sumber daya manusia (tenaga kerja) yang mampu bekerja

secara efisien sehingga harga produk biasa lebih murah dari pada harga pesaingnya,

promosi yang efektif (bermutu), sehingga mampu memikat para pembeli sehingga pada

gilirannya akan meningkatkan jumlah pembeli. Mutu distribusi yang mampu

menyerahkan produk sesuai dengan waktu yang dikehendaki oleh pembeli, serta mutu

karyawan yang mampu melayani pembeli dengan memuaskan. Inilah yang dimaksud

mutu terpadu secara menyeluruh (total quality).

Banyak perusahaan Jepang yang memperoleh sukses global, karena memasarkan

produk yang sangat bermutu. Bagi perusahaan/organisasi ingin mengikuti perlombaan

bersaing untuk meraih laba/manfaat tidak ada jalan lain kecuali harus menerapkan Total

Quality Management.

Ada hubungan yang erat antara mutu produk (barang dan jasa), kepuasan

pelanggan, dan laba perusahaan. Makin tinggi mutu suatu produk, makin tinggi pula

kepuasan pelanggan dan pada waktu yang bersamaan akan mendukung harga yang

tinggi dan seringkali biaya rendah. Oleh karena itu program perbaikan mutu bertujuan

menaikkan laba.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 2: tugas mutu terpadu

11

B. PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan penulis kupas pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep manajemen mutu terpadu?

2. Apa saja elemen-elemen pendukung manajemen mutu terpadu?

3. Bagaimana karakteristik manajemen mutu terpadu?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah:

1. Mengetahui mengenai konsep manajemen terpadu

2. Untuk Mengetahui elemen-elemen pendukung manajemen mutu terpadu

3. Menjelaskan apasaja karakteristik manajemen mutu terpadu

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 3: tugas mutu terpadu

11

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP MANAJEMEN MUTU TERPADU

Istilah utama yang terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM) atau

Manajemen Mutu Terpadu ialah continuous improvement (perbaikan terus-menerus)

dan quality improvement (perbaikan mutu). Sebagai suatu strategi manajemen, sprektum

aktivitas manajemen mutu terpadu berorientasi pada upaya untuk memperbaiki material

dan jasa yang menjadi masukan organisasi dan memperbaiki upaya dalam memenuhi

kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan di waktu yang akan

datang. Manajemen mutu terpadu merupakan salah satu strategi manajemen untuk

menjawab tantangan eksternal suatu organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.

Para ahli manajemen telah banyak yang mengemukakan pengertian tentang Total

Quality Management (TQM). Salah satu di antaranya ialah Edward Sallis (1993: 13)

yang menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan

metodologi yang membantu berbagai institusi, terutama industri, dalam mengelola

perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan

faktor eksternal.

Manajemen mutu terpadu merupakan suatu teori ilmu manajemen yang

mengarahkan pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program

perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terfokus pada pencapaian kepuasan dari para

pelanggan.

Pada mulanya mutu produk ditentukan oleh produsen. Pada perkembangan

selanjutnya, mutu produk ditentukan oleh pembeli, dan produsen mengetahuinya bahwa

produk itu bermutu bagus yang memang dapat dijual, karena produk tersebut

dibutuhkan oleh pembeli dan bukan menjual produk yang dapat diproduksi.

Perkembangan mutu terpadu pada mulanya sebagai suatu system, perkembangan

di Amerika Serikat. Buah pikiran mereka pada mulanya kurang diperhatikan oleh

masyarakat, khususnya masyarakat bisnis. Namun beberapa dari mereka merupakan

pemegang kunci dalam pengenalan dan pengembangan konsep mutu. Sejak 1980

keterlibatan mereka dalam manajemen terpadu telah dihargai di seluruh dunia. Adapun

konsep-konsep mereka tentang mutu terpadu secara garis besar dapat dikemukakan

berikut ini.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 4: tugas mutu terpadu

11

1. F.W. Taylor (1856-1915)

Seorang insiyur mengembangkan satu seri konsep yang merupakan dasar dari

pembagian kerja (devision of work). Analisis dengan pendekatan gerak dan waktu (time

and motion study) untuk pekerjaan manual, memperoleh gelar “Bapak Manajemen

Ilmiah” (The Farther of Scientific Management). Dalam bukunya tersebut Taylor

menjelaskan beberapa elemen tentang teori manajemen, yaitu :

Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan dalam satu

hari.

Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk menyelesaikan tugas yang

menjadi bagiannya.

Bonus dan intensif wajar diberikan kepada yang berprestasi maksimal.

Penalti yang merupakan kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran yang

telah ditentukan (personal loss).

Taylor memisahkan perencanaan dari perbaikan kerja dan dengan demikian

memisahkan pekerjaan dari tanggung jawab untuk memperbaiki kerja.

2. Shewhart (1891-1967)

Adalah seorang ahli statistik yang bekerja pada “Bell Labs” selama periode 1920-

1930. Dalam bukunya “The Economic Control of Quality Manufactured Products”,

merupakan suatu kontribusi yang menonjol dalam usaha untuk memperbaiki mutu

barang hasil pengolahan. Dia mengatakan bahwa variasi terjadi pada setiap segi

pengolahan dan variasi dapat dimengerti melalui penggunaan alat statistik yang

sederhana. Sampling dan probabilitas digunakan untuk membuat control chart untuk

memudahkan para pemeriksa mutu, untuk memilih produk mana yang memenuhi mutu

dan tidak. Penemuan Shewhart sangat menarik bagi Deming dan Juran, dimana kedua

sarjana ini ahli dalam bidang statistik.

3. Edward Deming

Lahir tahun 1900 dan mendapat Ph. D pada 1972 sangat menyadari bahwa ia telah

memberikan pelajaran tentang pengendalian mutu secara statistik kepada para insinyur

bukan kepada para manajer yang mempunyai wewenang untuk memutuskan.

Katanya : “Quality is not determined on the shop floor but in the executive suite”. Pada

1950, beliau diundang oleh, “The Union to Japanese Scientists and Engineers

(JUSE)” untuk memberikan ceramah tentang mutu.

Dapat disimpulkan, bahwa tanpa keterlibatan pimpinan secara aktif tidak mungkin

tercapai manajemen mutu terpadu.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 5: tugas mutu terpadu

11

4. Prof Juran

Mengunjungi Jepang pada tahun 1945. Di Jepang Juran membantu pimpinan

Jepang di dalam menstrukturisasi industri sehingga mampu mengekspor produk ke

pasar dunia. Ia membantu Jepang untuk mempraktekkan konsep mutu dan alat-alat yang

dirancang untuk pabrik ke dalam suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi suatu

“management process” yang terpadu. Juran mendemonstrasikan tiga proses manajerial

untuk mengelola keuangan suatu organisasi yang dikenal dengan trilogy Juran

yaitu, Finance Planning, Financial control, financial improvement. Adapun rincian

trilogy itu sebagai berikut :

Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang akan

menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan kemudian

mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan

pelanggan.

Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi,

dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan.

Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin

rusak segera diperbaiki.

Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan

dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi

sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan proyek mutu,

melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya

menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan

apa yang telah dicapai sebelumnya.

Uraian tokoh-tokoh mutu di atas sekedar menggambarkan secara singkat saja.

Masih banyak para sarjana di bidang mutu yang tidak sempat ditulis pada kesempatan

ini. Yang jelas para sarjana tersebut sependapat bahwa konsep : “pentingnya perbaikan

mutu secara terus menerus bagi setiap produk walaupun tehnik yang diajarkan berbeda-

beda”.

Sebagimana diketahui, dalam kaitan dengan proses MMT mendasarkan

pekerjaannya pada siklus Deming’s yang dikenal dengan sebutan PDCA (Plan-Do-

Check-Act) (Supriyanto, 1999; Sytsma, 2000).

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 6: tugas mutu terpadu

11

Gambar : Siklus PDCA dari Edward Demings

Seluruh aktifitas pekerjaan harus dilakukan perencanaan (Plan) terlebih dahulu.

Perencanaan yang sudah dibuat tidak boleh langsung dipakai sebagai standar

pelaksanaan, tetapi harus terlebih dahulu dilakukan pengujian (Do) untuk menghindari

kesalahan yang fatal. seluruh proses yang dilakukan dalam proses MMT juga harus

mendasarkan pada data yang kuat  bukan mendasarkan pada opini seperti yang

dilakukan dalam manajemen tradisional (Sonhadji, 1999). Hal tersebut disebabkan oleh

salah satu prinsip dari MMT yang lebih  pada tindakan pencegahan daripada

penyelesaian masalah (Burham, 1997), sehingga kegiatan asesmen dalam proses MMT

merupakan kegiatan sentral yang harus dilakukan. Kondisi tersebut tersebut juga

dikemukakan oleh (Sonhadji, 1999) bahwa salah satu perbedaan antara manajemen

tradisional dengan MMT adalah jika manajemen tradisional lebih menekankan pada

memeriksa kesalahan, sedangkan MMT lebih menekankan pada mencegah kesalahan

dan menekankan kualitas desain.

Data yang dihasilkan dari proses pengujian (Check) tersebut kemudian digunakan

sebagai dasar untuk melakukan modifikasi dan pengembangan pada desain. Hasil

modifikasi tersebut itulah yang kemudian dijadikan pijakan dalam pelaksanaan proses

manajemen (Action).

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

PLAN

ACTION

CHECK

DO

Page 7: tugas mutu terpadu

11

B. ELEMEN-ELEMEN PENDUKUNG MANAJEMEN MUTU TERPADU

Elemen-elemen pendukung dalam MMT (Manajemen Mutu Terpadu) adalah :

1. Kepemimpinan

Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan memberikan,

menggunakan alat dan bahan yang komunikatif, menggunakan data dan menggali siapa-

siapa yang berhasil menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan

untuk menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen, peranan manajer

senior sebagai penasihat, guru dan pimpinan tidak bisa diremehkan.

Pimpinan Senior suatu organisasi harus sepenuhnya menghayati implikasi

manajemen di dalam suatu ekonomi internasional di mana manajer yang paling berhasil,

paling mampu dan paling hebat pendidikannya di dunia, harus diperebutkan melalui

persaingan yang ketat. Kenyataan hidup yang berat ini akan menyadarkan manajer

senior mengakui bahwa mereka harus mengembangkan secara partisipatif, baik misi dan

visi mereka maupun proses manajemen, yang dapat mereka pergunakan untuk mencapai

keduanya.

Pimpinan bisnis harus mengerti bahwa MMT adalah suatu proses yang terdiri dari

tiga prinsip dan elemen-elemen pendukung yang harus mereka kelola agar mencapai

perbaikan mutu yang berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.

2. Pendidikan dan Pelatihan

Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap karyawan yang pengertiannya tentang

apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua

karyawan, memberikan baik informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin

perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa suatu

bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di seluruh perusahaan. Pelatihan

tambahan pada bench marking, statistik dan teknik lainnya juga dipergunakan dalam

rangka mencapai kepuasan pelanggan yang paripurna.

3. Struktur Pendukung

Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan perubahan yang

dianggap perlu melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini

mungkin diperoleh dari luar melalui konsultan, akan tetapi lebih baik kalau diperoleh

dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat membantu tim

manajemen senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu, membantu melalui

“network” dengan manajer mutu di bagian lain dalam organisasi dan membantu sebagai

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 8: tugas mutu terpadu

11

narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim manajer

senior.

4. Komunikasi

Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan cara

berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu

komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan dalam usaha

peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan

untuk menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab pertanyaan

dari setiap karyawan.

5. Ganjaran dan Pengakuan

Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus diakui dan mungkin

diberi ganjaran, sehingga karyawan lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui

apa yang diharapkan. Gagal mengenali seseorang mencapai sukses dengan

menggunakan proses menejemen mutu terpadu akan memberikan kesan bahwa ini

bukan arah menuju pekerjaan yang sukses, dan menungkinkan promosi atau sukses

individu secara menyeluruh. Jadi pada dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu

tertentu harus diakui dan diberi ganjaran agar dapat menjadi panutan/contoh bagi

karyawan lainnya.

6. Pengukuran

Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di dalam menetapkan

proses manajemen mutu. Jelaskan, pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang

harus diberitahu bahwa yang penting bukan yang dipikirkan akan tetapi yang

diketahuinya berdasarkan data. Di dalam menentukan penggunaan data, kepuasan

pelanggan eksternal harus diukur untuk menentukan seberapa jauh pengetahuan

pelanggan bahwa kebutuhan mereka benar-benar dipenuhi.

Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang

realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi setiap orang/karyawan untuk

mengetahui persoalan yang sebenarnya.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 9: tugas mutu terpadu

11

Dari berbagai penjelasan di atas maka MMT memiliki karakteristik sebagai

berikut;

1. Selalu fokus pada pelanggan. Pelanggan yang dimaksud adalah bukan hanya pihak

luar yang merupakan pembeli jasa atau produk dari organisasi tetapi juga pelanggan

internal, yaitu orang yang berinteraksi pada layanan satu dengan layanan yang lain

dalam organisasi.

2. Perhatian pada kegiatan pengembangan secara berkelanjutan. TQM memiliki

komitmen untuk tidak pernah puas dengan suatu kualitas. Kualitas yang diinginkan

bukan hanya “baik” tetapi harus “sangat baik”. Organisasi memiliki filosofi bahwa

kualitas selalu dapat dikembangkan.

3. Fokus pada proses. TQM memfokuskan pada proses kerja untuk menghasilkan

barang dan jasa sehingga selalu harus dilakukan pengembangan secara

berkelanjutan.

4. Pengembangan mutu pada keseluruhan organisasi. TQM menggunakan definisi

mutu yang sangat luas. Tidak hanya berkaitan dengan produk dan layanan akhir,

tetapi juga bagaimana organisasi melakukan proses pengiriman, banyaknya

komplain, dan bagaimana menangani komplain dengan sopan.

5. Pengukuran yang akurat. TQM menggunakan teknik statistik untuk mengukur

setiap variabel penting dalam kegiatan organisasi. Hal tersebut dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan membandingkan dengan standar yang berbeda atau melalui

kegiatan benchmark untuk mengidentifikasi masalah, menulusuri akar masalah, dan

menghilangkan penyebab dari masalah tersebut.

6. Pemberdayaan sumber daya manusia. TQM menempatkan manusia sebagai sesuatu

yang harus dikembangkan dalam upaya untuk mengembangkan proses. Tim kerja

merupakan hal yang harus dikembangkan dalam kaitan untuk menemukan dan

menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 10: tugas mutu terpadu

11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, antara adalah:

1. Manajemen mutu terpadu merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjawab

tantangan eksternal suatu organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.

2. Bahwa pentingnya perbaikan mutu secara terus menerus bagi setiap produk

walaupun tehnik yang diajarkan berbeda-beda

3. Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah suatu sistem manajemen yang

mendayagunakan sumber – sumber kualitas yang ada dalam organisasi melalui

tahapan – tahapan manajemen secara terkendali untuk meningkatkan kualitas

pelayanan pada pelanggan secara efektif dan efisien.

B. SARAN

Sedangkan saran yang dapat penulis utarakan adalah dimana jika Indonesia

juga ingin menerapkan Manajemen Mutu Terpadu maka setiap perusahaan ataupun

organisasi di Indonesia harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk

dan pelayanan sehingga dapat memuaskan pelanggan.

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 11: tugas mutu terpadu

11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas ini yang

berjudul “MANAJEMEN MUTU TERPADU”. Yang ditujukan sebagai tugas kelompok

dalam pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Operasional.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis, termasuk orangtua penulis yang selalu mendukung penulis baik dalam

keadaan suka maupun duka dan teman-teman, berkat doa dan dukungan mereka sehingga

makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada bapak Prof. DR. SAHYAR, M.S., MM.

selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Operasional yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari sepenuhnya tugas ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu

penulis mengharapakan kritik dan saran yang dapat membangun atau memperbaiki isi dari

tugas ini. Semoga tugas ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca

terutama bagi penulis. Terima kasih.

Medan, Februari 2011

PENULIS

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 12: tugas mutu terpadu

11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 2

C. TUJUAN ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP MANAJEMEN MUTU TERPADU ............................... 3

B. ELEMEN-ELEMEN PENDUKUNG

MANAJEMEN MUTU TERPADU ............................................... 7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................. 10

B. SARAN ............................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu

Page 13: tugas mutu terpadu

11

DAFTAR PUSTAKA

Barry Render dan Jay Heizer. 2006. MANAJEMEN OPERASI. Jakarta: Salemba Empat

SUMBER INTERNET

http://elqorni.wordpress.com/2008/04/24/manajemen-mutu-terpadu-total-quality-management/

http://sekolah.8k.com/blank.html

http://zizer.wordpress.com/2009/12/01/manajemen-mutu-terpadu/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/total-quality-manajemen-definisi-dan.html

http://smanraja.blogspot.com/2007/09/manajemen-mutu-pendidikan.html

Manajemen Operasional - Manajemen MutuTerpadu