tugas mpa kelompok

Upload: agato-feby-rinaldi

Post on 02-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

untuk membangun kelompok dalam mata kuliah mpa

TRANSCRIPT

TUGAS MPA

METODE METODE DALAM PENELITIAN KEBIJAKAN

-Ann Majchrzak-

Disusun Oleh:

Adhitya Mahendra

(1106133364)Agato Feby Rinaldi

(1106133401)

Andhira Mawi P

(1106133465)Ariph Prasetyo Wibowo

(1106133553)Yudhistira Aria Satyakusuma (1106134783)DEPOK2013

1. Urgensi PersiapanKegiatan yang terlibat dalam penyusunan penelitian dibahas, termasuk jenis informasi yang dikumpulkan persiapan, metodologi untuk koleksi, dan isu-isu yang terlibat dalam keputusan untuk melakukan penelitian kebijakan

Proses penelitian kebijakan mengisyaratkan keterlibatan peneliti lebih banyak pada penyusunan rencana studi dan implementasi rencana metodologi serta analisis data. Dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan dalam proses penelitian kebijakan, perhatian utama dan merupakan prerekuisit bagi proses-proses berikutnya terfokus pada kegiatan persiapan dan konseptualisasi studi penelitian kebijakan. Akurasi raneangan penelitian, pengumpulan dan analisis data serta perumusan hasil dan penyusunan rekomendasi sangat ditentukan oleh kegiatan awal yang menjadi prasyarat, yaitu : persiapan dan konseptualisasi studi penelitian kebijakan. Aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan pada persiapan awal (preliminary activities) bermuara pada satu tujuan, yaitu diperolehnya informasi yang memadai untuk menentukan fokus studi penelitian kebijakan yang akan dilakukan. Informasi yang mencukupi merupakan titik awal bagi keberhasilan proses kerja (throughout) penelitian lebih lanjut. Kesukaran atau kemudahan peneliti kebijakan untuk menemukan informasi awal (data dasar) berbeda pada masing-masing peneliti kebijakan. Bagi in house researcher informasi awal dapat dengan mudah diperoleh, bahkan mungkin sudah diperoleh jauh sebelum penelitian direncanakan. Akan tetapi bagi external researcher perlu waktu khusus untuk memperoleh informasi awal yang mencukupi.Informasi awal dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif atau nuansa-nuansa politik serta nuansa-nuansa keorganisasian. Lebih spesifik dapat dikemukakan bahwa informasi awal yang diperlukan oleh peneliti kebijakan adalah:1. Isu-isu yang muncul secara temporal dan kekinian.2. Konteks pembuatan kebijakan masa lalu.3. Sumber-sumber studi yang akan digunakan.4. Tipe rekomendasi studi yang dikehendaki.5. Ancaman-ancaman yang akan muncul jika masalah yang ada tanpa dipecahkan.6. Kekuatan dan peluang-peluang yang ada pada sistem.Dalam penataan konsep studi penelitian kebijakan, informasi-informasi yang diperlukan pada tahap persiapan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, yaitu :a. Mengembangkan preliminary model masalah sosial yang akan menjadi fokus penelitian.b. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian secara spesifik.c. Memilih tenaga peneliti atau research investigators yang memenuhi kriteria.Aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama fase persiapan didiskusikan, dengan fokus utama pembahasan adalah :1. Jenis-jenis informasi awal atau data awal yang harus dikumpulkan dan cara mengumpulkannya2. Metodologi pengumpulan informasi.3. Isu-isu yang terkait dengan keputusan pelaksanaan penelitian kebijakan4. Alat untuk menjaring data awal dan data penelitian2. Fokus Inkuiri InformasiMenyusun persiapan studi penelitian kebijakan, perangkat yang peneliti butuhkan adalah pengetahuan yang cukup memadai untuk menentukan arah penelitian kebijakan tersebut akan dilakukan sampai dengan menghasilkan rekomendasi yang berguna bagi pembuatan kebijakan. Sebagaimana penelitian ilmiah lainnya, efektivitas penelitian kebijakan sangat banyak tergantung kepada nuansa-nuansa lingkungan. Oleh karena itu pemahaman peneliti secara menyeluruh terhadap kondisi lingkungan merupakan satu syarat urgen, tanpa itu kerja penelitian akan sia-sia. Ann Majchrzak (1984) mengemukakan bahwa ada empat issu pokok yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan kerja penelitian kebijakan. Keempat isu tersebut adalah :1. Latar pembuatan kebijakan untuk memecahkan masalah publik.2. Rumusan dari dan nilai-nilai yang terkandung dalam masalah-masalah publik.3. Tipe rekomendasi pemecahan masalah publik yang paling mungkin dirumuskan dan aplikatif.4. Sumber-sumber yang dibutuhkan dan tersedia bagi penyelenggaraan studi penelitian kebijakan. Ann Majchrzak (1984) mengemukakan bahwa tools mekanisme kebijakan dapat dipilah menjadi enam tipe. Keenam tipe tersebut adalah sebagai berikut :a. Mekanisme desiminasi.b. Mekanisme finansiaLc. Mekanisme keteraturan dan pengawasan.d. Mekanisme operasi tindakan kebijakan.e. Mekanisme setting prioritas,f. Mekanisme penelitian dan pengembangan.3. Tahapan Inkuiri InformasiAda empat aktivitas yang terpaut dalam proses penelitian kebijakan dan harus dipahami oleh peneliti. Keempat hal tersebut yaitu : (1) pembuatan kebijakan dilihat dari masalah sosial, (2) rentang pendapat tentang masalah sosial, (3) tipe rekomendasi yang fisibel, dan (4) kebutuhan dan ketersediaan sumber yang diperlukan dalampelaksanaan penelitian kebijakan. Untuk mendapatkan pemahaman yang tajam mengenai masalah sosial yang menjadi fokus penelitian, peneliti kebijakan harus mencari dan memperoleh informasi dari sumber yang berbeda. Proses pencarian informasi tersebut sering disebut proses inkuiri (inquiry processes). Ann Majehrzak (1984) mengemukakan delapan tahap inkuiri informasi, yaitu :1. Merumuskan masalah.2. Mengidentifikasi isu-isu kebijakan kunei.3. Analisis sejarah perundang-undangan dari isu-isu kebijakan.4. Menjejaki perkembangan usaha penelitian dan perubahan sebelumnya.5. Membuat bagan organisasi batang tubuh pembuatan keputusan.6. Menggambarkan proses pembuatan kebijakan.7. Mewawancarai stekeholders.8. Membuat sintesis informasiMerumuskan masalah. untuk mempersiapkan upaya penelitian kebijakan, penelitian dimulai dengan beberapa masalah gagasan mode.

Mengidentifikasi isu-isu kebijakan kunci. setelah memilih masalah sosial, isu-isu kebijakan utama harus diidentifikasi. biasanya, isu-isu kebijakan kunci yang relevan dengan masalah bahwa masalah akan menjadi jelas pantat masalah yang dipilih dan lebih sepenuhnya dipahami.

Analisis sejarah perundang-undangan dari isu-isu kebijakan.. pada langkah ketiga ini, sifat-sifat historis dari masalah yang ditelusuri dari pelantikan mereka sebagai subyek perhatian kebijakan dengan status mereka saat ini legislatif di semua tingkat sesuai pemerintahan.

Proses pencarian dalam melakukan penelitian / usaha untuk melakukan perubahan. Bagi kebanyakan isu isu kebijakan , ada lebih dari satu pnelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa usaha tambahan dapat di identifikasi dan diajalankan melalui potongan potongan yang dapat digunakan sehingga dapat diketaui asal usulnya. Sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai salah satu unsur potensial dalam usaha penelitian , saama baiknya dengan proses dari hasil studi yang anda gunakan.

Membuat bagan organisasi batang tubuh pembuatan keputusan.Bagan ini mampu untuk mengindikasikan bentuk dari kebijakan, untuk menjelaskan alur komunikasi, dan menggambarkan pemegang kunci terbaik dari proses penentuan kebijakan dalam setiap organisasi.

Menggambar model dalam proses pembuatan kebijakan. Dalam langkah ini informasi yang didapatkan berpengaruh terhadap ilustrasi awal dari proses pengambilan kebijakan.

Mewawancarai stekeholders Untuk hal ini peneliti harus mengacu kepada orang orang yang berperan penting dalam penentuan pengambilan keputusan. Seperti isu- isu kebijakan yang telah didiskusikan sebelumnya yang sebagian besar mengandung permasalahan. Para pihak yang berwenang mesti waspada terhadap informasi yang telah disebarkan tersebut digunakan oleh peneliti. Mereka harus memperhatikan aspek politis yang digunakan oleh peneliti dalam tulisan yang akan mereka muat. Sehingga para peneliti harus mengakomodasi kebutuhan dari para pemegang keputusan namun tetap berkomitmen terhadap penelitian tersebut digambarkan, masukan masukan, dan/atau sumber sumber tambahan selama proses penelitian tersebut berlangsung.

Membuat sintesis informasi. Pertanyaan pertanyaan tentang penelitian, sumber penelitian, dan kebutuhan kebutuhan lain yang sesuai dengan hasil dari penelitian tersebut.Di dalam penjajakan terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya dan hasil-hasil penelitian yang lebih mutakhir atau usaha-usaha perubahan yang berkaitan dengan masalah penelitian, penelitian kebijakan akan melihat dan mendapatkan jenis-jenis informasi sebagai berikut :a.Organisasi-organisasi, seperti stakeholders dan peneliti yang sering dan pernah terlibat dalam proses penelitian dan usaha-usaha perubahan.b.Nilai guna masa lampau dari hasil penelitian untuk pembuatan kebijakan.c.Partisipan kunci dalam pembuatan kebijakan.d.Pemakai hasil penelitian atau study user, baik yang rutin maupun yang masih harus dicari.e.Usaha-usaha penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya

4. Keputusan untuk Penyelenggaran StudiBila aktivitas-aktivitas preliminari telah ditempuh dan pada setiap tahap dilakukan secara baik, berarti peneliti kebijakan telah sampai kepada fase untuk siap memutuskan penyelenggaraan studi. Masalahnya sekarang adalah peneliti kebijakan harus mampu menjawab pertanyaan : Dengan cara apa studi penelitian kebijakan akan dilakukan? Apakah situasinya sudah memungkinkan bagi terlaksananya penelitian kebijakan? Sepanjang situasinya belum memungkinkan, baik dilihat dari kesiapan peneliti maupun du kungan lingkungan yang kondusif, penelitian kebijakan tidak akan dapat dilakukan secara baik. Sebelum keputusan penyelenggaraan penelitian ditetapkan, sekali lagi, perlu dipertimbangkan secara ekstra hati-hati.Sebagai pertimbangan terakhir untuk membuat keputusan mengenai penyelenggaraan studi, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus ditemukan jawabannya oleh peneliti kebijakan, baik secara perorangan maupun dengan tim.

Pertanyaan pertama yang diambil dalam melakukan penentuan terhadap pendekatan pemecahan masalah yang telah dibentuk sebelumnya oleh peneliti. Kedua, pertanyaan harus mengacu kepada isu yang dibangun oleh peneliti dalam rencana penelitiannya. Terakhr, keputusan yang digunakan dalam studi penentuan kebijakan haruslah subjective. Peneliti harus dapat memastikan bahwa hasil penelitiannnya bermanfaat dan mampu untuk dipertanggung jawabkan.

1.Apakah studi penelitian kebijakan ini bermanfaat dan fisibel dilakukan dilihat dari konteks pengguna studi?2.Apakah studi penelitian kebijakan ini bermanfaat dan fisibel dilakukan dilihat dari konteks lingkungan sosio-politik?3.Apakah studi penelitian kebijakan ini bermanfaat dan fisibel dilakukan dilihat dari sumber-sumber yang sudah tersedia atau mungkin disediakan?4.Pada skala kecil atau besarkah studi penelitian kebijakan ini akan dilakukan?5.Apakah saya merupakan subjek yang mumpuni untuk menyelenggarakan studi semacam itu?