tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

11
Soal No. 8-10 Halaman 332. Diketahui : Harga beli mesin $ 500.000 Pengangkutan $ 20.000 Instalasi $ 30.000 Kenaikan persediaan $ 10.000 ------------- Total $ 560.000 Persediaan meningkat sebesar $ 10.000 Umur ekonomis 4 tahun metode MACRS 3 tahun Nilai Sisa $ 100.000 setelah 4 tahun. Line baru menghasilkan incremental revenue $ 500.000 selama 4 tahun berikutnya. Biaya operasional cash 60% . $ 500.000 = Rp. 300.000 Tax rate 40% WACC 10%. a. (1) Buatlah incremental operating cash flow untuk proyek tersebut untuk 4 tahun. (2) Apakah cash flow tsb termasuk financial flow seperti interest expense atau dividen? Mengapa ada dan mengapa tidak ada? Jawab : (1) Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Sales (R) Operating Cost (60%) (C) Depresiasi (D) 500.000 300.000 148.500 500.000 300.000 202.500 500.000 300.000 67.500 500.000 300.000 31.500 Pre tax Income 51.500 (2.500) 132.500 168.500 Tax (40%) 20.600 (1.000) 53.000 67.400 Net Income (NI) 30.900 (1.500) 79.500 101.100 Depresiasi 148.500 202.500 67.500 31.500 Net Investment (560.0 00) 179.400 201.000 147.000 132.600 Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 1

Upload: meri-dwi

Post on 01-Feb-2015

3.954 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

Soal No. 8-10Halaman 332.

Diketahui :Harga beli mesin $ 500.000Pengangkutan $ 20.000Instalasi $ 30.000Kenaikan persediaan $ 10.000

------------- Total $ 560.000

Persediaan meningkat sebesar $ 10.000Umur ekonomis 4 tahun metode MACRS 3 tahunNilai Sisa $ 100.000 setelah 4 tahun.

Line baru menghasilkan incremental revenue $ 500.000 selama 4 tahun berikutnya. Biaya operasional cash 60% . $ 500.000 = Rp. 300.000Tax rate 40%WACC 10%.

a. (1) Buatlah incremental operating cash flow untuk proyek tersebut untuk 4 tahun.(2) Apakah cash flow tsb termasuk financial flow seperti interest expense atau dividen? Mengapa ada dan mengapa tidak ada?

Jawab : (1)Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Sales (R)Operating Cost (60%) (C)Depresiasi (D)

500.000300.000148.500

500.000300.000202.500

500.000300.00067.500

500.000300.00031.500

Pre tax Income 51.500 (2.500) 132.500 168.500Tax (40%) 20.600 (1.000) 53.000 67.400Net Income (NI) 30.900 (1.500) 79.500 101.100Depresiasi 148.500 202.500 67.500 31.500Net Investment (560.000) 179.400 201.000 147.000 132.600Nilai Sisa 100.000Pajak atas Nilai Sisa (40%) (40.000)Pengembalian Modal Kerja 10.000CFI (NI + D) (560.000) 179.400 201.000 147.000 202.600

(2) Dalam perhitungan Cash Flow, interest expenses atau dividen tidak dima- sukan dalam perhitungan karena menghindari double counting. Kedua faktor tsb sdh diperhitungkan dalam cost of capital.

b. Incremental cash flow dapat juga diestimasi pendapatan setelah pajak ditambah depresiasi tax saving. Gunakan pendekatan ini untuk menghitung operating cash flow pada tahun pertama :CFI = (R – C – D)(1 - T) + DCFI = (500.000 – 300.000 – 148.500)(1 – 0,40) + 148.500 = (51.500)(1,60) + 148.500

= 179.400

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 1

Page 2: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

c. (1) Anggaplah perusahaan telah menghabiskan $ 100 tahun yang lalu untuk merehabilitasi line produksi tsb. Haruskah biaya ini masuk dalam analisis? Jelaskan.(2) Sekarang asumsikan bahwa ruang pabrik tsb dapat disewakan kepada perusahaan lain dengan $ 25.000 per tahun. Haruskan ini dimasukan dalam Analisis? Jika ya, mengapa?(3) Akhirnya, asumsikan bahwa produk line yang baru diperkirakan menurun- kan penjualan line produksi perusahaan lainnya sebesar $ 50.000. Harus- kah ini dipertimbangkan dalam analisis? Jika ya, mengapa?Jawab :(1) Tidak boleh dimasukan, karena pengeluaran untuk rehabilitasi line produk

tahun lalu tak boleh dimasukan dalam analisis, karena merupakan biaya yang sudah terjadi (sunk cost)

(2) Ya, harus dimasukan dalam analisis, karena apabila ruang pabrik tsb disewakan kepada pihak luar, maka harus turut dimasukan dalam analisis karena merupakan biaya peluang (opportunity cost).

(3) Ya, harus dimasukan karena penurunan penjualan pada line produk lain karena adanya line produk yang baru, maka harus turut diperhitungkan dalam analisis karena termasuk dalam perusahaan yang sama (externalities)

d. Berapa net investment outlay dalam proyek ini? Berapa net operating cash flow waktu proyek tersebut selesai? Berdasarkan cash flow tsb, berapakah NPV, IRR, MIRR dan Payback? Berdasarkan indiktor-indikator ini apa saran yang harus diambil perusahaan?Jawab :Net investment outlay proyek tsb sebesar $ 550.000Net operating cash flow waktu proyek tsb selesar sebesar Nilai sisa dikurangi dengan pajak (40%) dan ditambah dengan penambahan modal kerja (dalam hal ini persediaan), sehingga diperoleh = $ 100.000 – 40.000 + $ 10.000 = $ 70.000

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Net Cash Flow ($ 560.000) $ 179.400 $ 201.000 $ 147.000 $ 132.600Terminal Cash flow $ 70.000Dengan menggunakan program Excell (kecuali payback), maka diperoleh :NPV = $16.389IRR = 11%MIRR = 7 %Payback period = 2 tahun 7 bulanBerdasarkan indikator tsb, maka proyek tsb diterima karena NPV dan IRR diatas Cost of Capital dan payback dibawah umur ekonomis, walaupun MIRR dibawah WACC.

e. Asumsikan sekarang bahwa proyek tsb adalah replacement project, bukan proyek baru atau perluasan. Gambarkan bagaimana perbedaan analisis terhadap replacement project. Jawab :Untuk proyek-proyek yang bersifat replacement (pergantian), maka cash flow dari asset lama yang digantikan harus turut diperhitungkan pula dalam keputusan proyek.

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 2

Page 3: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

f. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cash flow estimation bias. Bagaimana tahap-tahap yang harus dilakukan management WC untuk mengeliminasi insentive bias dalam proses keputusan?Jawab : Cash flow estimation bias terjadi jika perusahaan salah memprediksi hasil (revenue) maupun biaya (cost) sehingga mempengaruhi hasil perhitungan cash flow menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah dan mempengaruhi indikator-indikator penilaian investasi. Untuk mengeliminasi bias, maka dapat dilakukan dengan melibatkan semua divisi yang ada dalam perusahaan untuk memberikan masukan dalam penilaian investasi.

g. Apakah yang dipikirkan jika proyek telah dipertimbangkan memiliki “strategic value” sehingga menjadikan NPV lebih atau kurang dihitung. Jika demikian, bagaimana hal ini ditangani?Jawab : Strategic Value adalah nilai peluang investasi di masa depan yang hanya bisa dilakukan jika proyek tersebut saat ini sedang dipertimbangkan untuk diterima. Sehingga ada nilai strategis tertentu untuk dipertimbangkan berkaitan dengan pasar produk tersebut.

h. Jika inflasi diperkirakan 5% pada empat tahun ke depan. Apakah cash flow yang diestimasi real atau nominal? Bagiamana kaitannya dengan cost of capital yang telah ditentukan 10% dan NPV bias? Jawab : Inflasi meningkatkan resiko terhadap estimasi cash flow proyek, sehingga dapat mengakibatkan NCF menjadi tidak real. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap perhitungan NCF dan CoC yang juga memperhitungkan inflasi, sehingga menjadi lebih tinggi.

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 3

Page 4: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

Soal No. 9-10.Halaman 384

a. Apa yang dimaksud dengan istilah “resiko” dalam konteks Capital Budgeting, untuk tingkat apakah resiko tsb dapat di kuantifikasi dan kapan dapat dikuantifikasi? Kuantifikasi tsb berdasarkan analisis statistik data historis atau estimasi berdasarkan pertimbangan subyektif?Jawab :Resiko dalam konteks Capital Budgeting adalah peluang bahwa estimasi hasil yang diperoleh suatu proyek berbeda dari yang diperkirakan atau yang dihitung sehingga tidak dapat diterima dengan menggunakan indikator proyek (NPV < 0 dan IRR < cost of capital). Resiko tsb dapat dikuantifisir berdasarkan data historis, namun juga memerlukan pertimbangan/judgment tertentu dari pengambil keputusan proyek.

b. (1) Apakah tiga tipe resiko yang relevan dalam Capital Budgeting?(2) Bagaimanakah setiap tipe resiko tersebut diukur? Dan bagaimana setiap tipe berkaitan satu dengan yang lain?(3) Bagaimanakah setiap tipe resiko tersebut digunakan dalam proses Capital

Budgeting?Jawab :Tiga tipe resiko yang relevan dalam Capital Budgeting adalah : 1) stand-alone risk, 2) within firm risk atau corporate risk, dan 3) market risk .Stand alone risk, resiko yang nampak dalam suatu proyek yang berdiri sendiri, tanpa kaitannya dengan pengaruh-pengaruh portofolio. Within firm risk atau corporate risk, resiko yang nampak dalam suatu proyek dalam konteks protofolio proyek-proyek perusahaan. Market risk, resiko yang nampak dalam suatu proyek dalam konteks diversifikasi pemegang saham di dalam pasar modal saham. Suatu proyek tertentu mungkin memiliki return tertentu yang tinggi, dan karena itu memiliki stand-alone risk yang tinggi, namun mungkin tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk corporate risk perusahaan atau terhadap para pemiliknya, disini diversifikasi tidak diperhitungkan.

c. (1) Apakah yang dimaksud dengan analisis sensitivitas?(2) Tunjukkan analisis sensitivitas untuk revenues, nilai sisa dan cost of capital untuk proyek dari WC. Asumsikan bahwa setiap variabel ini dapat dipisahkan dari kasus awalnya, nilai dengan plus dan minus 10, 20, dan 30 persen termasuk diagram sensitivitas dan diskusikan hasilnya. (3) Apakah kelemahan mendasar dari analisis sensitivitas? Apakah kegunaan

mendasarnya?Jawab : Analisis sensitivitas adalah suatu teknik yang menunjukkan secara tepat berapa banyak NPV akan berubah dalam merespons perubahan tertentu dalam variabel input, sementara hal yang lain berlangsung konstant. Berikut tabel NPV pada kondisi base case dan analisis sensitivitasnya.

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 4

Page 5: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

NPV pada Base Case Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjualan 500.000 500.000 500.000 500.000 Cash cost (60%) 300.000 300.000 300.000 300.000 Depreciation 182.000 248.000 83.000 39.000

Before-tax income 18.000 (48.000) 117.000 161.000 Less : Tax 40% 7.200 (19.200) 46.800 64.400

Net Income 10.800 (28.800) 70.200 96.600 Plus Depreciation 182.000 248.000 83.000 39.000 NI Cash Flow 192.800 219.200 153.200 135.600 Net Investment (560.000) Salvage Value 100.000 Tax (40.000)

Recovery NMC 10.000 Terminal Cash Flow 70.000

Net Cash Flow (560.000) 192.800 219.200 153.200 205.600 Cost of Capital 10% NPV 47.235

Analisis Sensitivitas :

Change from Net Present Value Base level Revenue Salvage Cost of

(%) Value Capital - 30 (56.505) 36.058 87.432 - 20 (21.925) 39.784 73.318 - 10 12.654 43.509 59.933

0 47.235 47.235 47.235 + 10 81.815 50.960 35.184 + 20 116.395 54.686 23.745 + 30 150.976 58.411 12.884

Diagram : Revenue Change

- 1 2 3 4 5 6 7 8

(100,000)

(50,000)

-

50,000

100,000

150,000

200,000

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 5

Page 6: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

Diagram : Salvage Value Change

0 1 2 3 4 5 6 7 8 -

10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000

100,000

Diagram : Cost of Capital Change

0 1 2 3 4 5 6 7 8 -

10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000

100,000

Diskusi :Variabilitas perubahan Revenue (sales) sangat sensitif dibandingkan dengan salvage value dan cost of capital (jika penjualan turun lebih dari 20%, maka proyek menjadi tidak layak), sehingga harus menjadi perhatian pengambil keputusan untuk mempertahankan estimasi penjualan yang lebih tepat.

Kelemahan dari analisis sensitifitas adalah menentukan dengan tepat variabel yang akan diuji variabilitasnya dan seberapa besar perubahannya. Kegunaan analisis ini adalah membantu pengambil keputusan untuk menentukan alternatif pengambilan keputusan.

d. Asumsikan bahwa Joan Samuels percaya dengan estimasinya tentang variabel-variabel yang mempengaruhi cash flow proyek kecuali revenues. Jika produk diakui jelek, revenue hanya akan sebesar $400.000, sedangkan seorang konsumen yang responnya kuat akan menghasilkan revenue $ 600.000. Dalam kasus lain, biaya-biaya cash akan hanya sebesar 60% dari revenues. Joan percaya bahwa terdapat 25% peluang penerimaan yang buruk, 25% peluang penerimaan yang baik, dan 50% peluang penerimaan rata-rata (pada base case). (1) Manakah kasus NPV yang paling buruk? Manakah kasus NPV yang paling

baik?

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 6

Page 7: Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10

(2) Gunakan NPV yang paling buruk, basis dan paling baik, dan peluang terjadinya untuk menemukan NPV proyek yang diharapkan, standar deviasi dan koefisien variasi.

Scenario analysis :Scenario Probability Sales Change NPV

Worst caseBase caseBest Case

0,250,500,25

400.000500.000600.000

(21.925)47.235116.395

e. (1) Asumsikan bahwa rata-rata proyek WC memiliki koefisien variasi dalam jangkauan 0,25 – 0,75. Apakah line yang baru diklasifikasikan sebagai high risk, rata-rata atau low risk? Tipe resiko apakah yang dikur disini?(2) Berdasarkan common sense, menurut anada seberapa tinggikah hubungan

proyek dengan asset perusahaan lainnya? (Berikan koefisien korelasi, atau jangkauan koefisien, berdasarkan pertimbangan dan common sense anda).

(3) Bagimanakah koefisien korelasi dan kombinasi pengaruh kontribusi proyek terhadap resiko perusahaan yang telah dihitung sebelumnya?

f. (1) Berdasarkan pertimbangan dan common sense anda, apakah yang perkirakan koefisien korelasi proyek dengan ekonomi pada umumnya dan dengan return on “the market”(2) Bagaimanakah korelasi ini mempengaruhi resiko pasar proyek?

g. (1) WC khususnya menambah atau mengurangi 3 % untuk menyesuaikan dengan resiko. Gunakan proses penyesuaian ini, haruskah line baru ini disetujui? (2) Apakah terdapat faktor-faktor resiko subjektif yang seharusnya dipertim-

bangkan sebelum keputusan final dibuat?

h. Definisikan analisis skenario dan analisis simulasi dan diskusikan keunggulan dan kelemahan prinsip mereka.

Tugas MKM Petrus E. De Rozari NPM : 12013011023 Page 7