tugas minggu 3

11
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Untuk mengetahui keadaan bawah permukaan dibutuhkan banyak software sesuai kelebihan dan kelemahannya masing-masing, seperti pada batuan dan mineral kita ketahui keberadaannya dengan memanfaatkan sifat-sifat kelistrikannya. Salah satu contoh software yang berguna untuk mengetahui keadaan bawah permukaan adalah dengan metode IP. Metode IP adalah metoda geofisika guna penyelidikan geologi bawah permukaan berdasarkan pengukuran harga tahan jenis (impedansi) batuan sebagai akibat injeksi arus listrik yang berbeda frekwensi (frequencies domain) ataupun durasi waktu injeksi (time domain). I.2 MAKSUD &TUJUAN I.2.1MAKSUD Maksud dari pertemuan praktikum ini agar para praktikan memahami apa yang dimaksud dengan teori induksi polarisasi dipole dipole, selain memahami definisi dari teori induksi polarisasi dipole dipole juga praktikan tentunya harus paham tentang teori tersebut dan praktikan harus mampu menguasai pengaplikasian metode geolistrik IP agar dapat mengetahui batuan / lapisan di bawah tanah. 1

Upload: subekti94

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANI.1 LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui keadaan bawah permukaan dibutuhkan banyak software sesuai kelebihan dan kelemahannya masing-masing, seperti pada batuan dan mineral kita ketahui keberadaannya dengan memanfaatkan sifat-sifat kelistrikannya.

Salah satu contoh software yang berguna untuk mengetahui keadaan bawah permukaan adalah dengan metode IP. Metode IP adalah metoda geofisika guna penyelidikan geologi bawah permukaan berdasarkan pengukuran harga tahan jenis (impedansi) batuan sebagai akibat injeksi arus listrik yang berbeda frekwensi (frequencies domain) ataupun durasi waktu injeksi (time domain).I.2 MAKSUD &TUJUAN

I.2.1MAKSUD

Maksud dari pertemuan praktikum ini agar para praktikan memahami apa yang dimaksud dengan teori induksi polarisasi dipole dipole, selain memahami definisi dari teori induksi polarisasi dipole dipole juga praktikan tentunya harus paham tentang teori tersebut dan praktikan harus mampu menguasai pengaplikasian metode geolistrik IP agar dapat mengetahui batuan / lapisan di bawah tanah.

I.2.1 TUJUAN

Tujuan dari dibuatnya laporan ini adalah untuk dapat menilai dan mengoreksi hasil dari pengaplikasian metode IP dan mengetahui apakah praktikan memahami metode IP yang telah diajarkan ketika pertemuan praktikum.BAB II

DASAR TEORIII.1. Geolistrik

Metode Geolistrik dilakukan dengan cara mengirim arus dan mengukur tegangan atau potensial yang terbaca dipermukaan, sehingga diperoleh resistivitas atau tahanan jenis antar lapisan batuan di bawah permukaan bumi, dan juga ketebalan masing-masing lapisan batuan tersebutdengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Penggunaan metode ini pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912.Metode Geolistrik secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Metode geolistrik yang bersifat pasif

Dimana energi yang dibutuhkan telah ada terlebih dahulu sehingga tidak diperlukan adanya injeksi atau pemasukan arus terlebih dahulu. Geolistrik ini disebut Self Potensial (SP).

2.Metode geolistrik yang bersifat aktif

Dimana energi yang dibutuhkan ada karena penginjeksian arus ke dalam bumi terlebih dahulu. Geolistrik macam ini ada 2 metode, yaitu metode resistivitas (tahanan jenis) dan polarisasi terimbas atau induksi polarisasi (Induced Polarization).II.2. Induksi Polarisasi

Metode IP adalah salah satu metode geofisika yang relatif baru dan sedang berkembang pesat terutama dalam bidang pertambangan yaitu eksplorasi mineral ekonomis dan geofisika lingkungan. Metode IP pada dasarnya adalah merupakan pengembangan dari metode geolistrik resistivity dan metode IP terbukti mampu menutupi kelemahan-kelemahan metode resistivity pada berbagai kasus. Oleh karena metode IP merupakan pengembangan dari metode resistivity maka teknis dan cara pengambilan data atau pengukuran dilapangan tidak jauh berbeda.Efek polarisasi terinduksi merupakan elemen dasar yang terjadi pada metode IP, dimana gejala polarisasi terinduksi dapat diilustrasikan sebagai berikut, jika suatu pengukuran tahanan jenis dengan konfigiurasi empat elektroda (standar), dimana pada elektroda arus (C1 dan C2) dialiri arus searah (DC) maka pada elektroda potensial (P1 dan P2) akan terukur beda potensial (V). Ketika aliran arus pada elektroda (C1 dan C2) dimatikan, pada waktu t0 maka nilai beda potensial tidak langsung kembali menjadi nol, melainkan secara perlahan mengalami penurunan beda potensial menuju nol.

Gambar II.1 Grafik penurunan potensial (Reynolds,1997)Sumber Efek Polarisasi

Fenomena suatu proses polarisasi dan mekanisme elektrokimia yang terjadi didalam suatu batuan adalah benar-benar kompleks. Namun demikian oleh (Summer, 1976) mengenai polarisasi yang terjadi pada batuan dan soils adalah melingkupi penyebaran atau difusi ion-ion menuju mineral-mineral logam dan pergerakan ion-ion didalam pore-filling elektrolit. Yang menjadi efek utama atau mekanisme utama yang terjadi dalam suatu proses polarisasi adalah polarisasi elektroda atau electrode polarization dan polarisasi membrane atau membrane polarization.Polarsisasi Elektroda

Gambar III.2 menggambarkan pergerakan ion-ion ketika kedua sisinya dialirkan arus. Pada bagian A menggambarkan arus yang mengalir pada seluruh ruang pori-pori yang terisi larutan tanpa adanya sumbatan butiran mineral. Terlihat ion-ion positif dan negatif menyebar berdasar arus yang melewatinya, dimana elektrolit positif (+) mengalir searah dengan arah arus sedangkan elektrolit negatif (-) mengalir berlawanan dengan arah arus. Sedangkan pada bagian B menggambarkan mineral logam yang mempunyai jaring pembatas yang saling berlawanan. Peristiwa ini dinamakan elektrolisis dimana ketika arus mengalir dan sebuah elektron berpindah tempat di antara logam dan larutan ion-ion pada bidang batas, dalam proses kimiafisika efek tersebut dinamakan polarisasi elektroda atau electrode polarization.

Gambar II.2 Proses polarisasi elektroda (Reynolds,1997), Skema polarisasi membran

Penumpukan muatan ini akan menghambat jalannya arus listrik yang melaluinya sehingga terjadilah hambatan di sepanjang pori-pori batuan yang mengandung mineral. Dengan terbentuknya hambatan-hambatan yang berupa membran-membran, maka mobilitas ion akan berkurang sehingga terbentuklah gradient konsentrasi ion-ion yang berlawanan dengan arus listrik yang melaluinya. Dimana gejala tersebut disebabkan oleh polarisasi membran.BAB III

HASIL DAN PEMBAHASANIII. 1 Tabel Pengolahan DataMetode IP

III.2Resistivity dan Chargeability.

Gambar III.2.1 Section ResistibilityPada Penampang bernomor urut satu merupakan gambar resistifitas batuan pada sebuah lapisan.Dibawah gambar urut satu merupakan gambar penampang resistivitas batuan yang telah dikalkulasikan. Dan pada gambar terakhir merupakan gambar dari penampang yang telah di olah dan dimodelkan.

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa warna yang berbeda merupakan jenis batuan yang berbeda pula dan data awal yang diambil akan semakin halus ketika semakin diolah seperti pada gambar pertama bagian yang berwarna hijau muda berpola patah-patah akan semakin halus dan cenderung mengelompok.

Gambar III.2.2 Section ResistibilityPenampang diatas menunjukkan section resistivitas dan chargeabilitas dari lapisan batuan. Adapun arti dari warna biru pada penampang merupakan arti dari chargeability yang kecil, batuan dengan chargeability yang kecil kemungkinan tidak terdapat unsur logam didalamnya. Namun dijumpai dari beberapa kasus jika batuan tersebut awalnya memiliki resistivitas tinggi dan berubah maka dapat diambil kesimpulan bahwa batuan tersebut terkena struktur.BAB IV

PENUTUPIV.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan interpertasi data menggunakan geolistrik metode induksi polarisasi, didapatkan hasil bahwa warna yang berbeda merupakan jenis batuan yang berbeda pula, data awal yang diambil akan semakin halus ketika semakin diolah, chargeability yang kecil kemungkinan tidak terdapat unsur logam didalamnya, setiap batuan memiliki tingkat nilai chargability nya masing masingIV.2 Saran

saran dari saya ketika praktikum berlangsung, praktikan yang berisik harap ditenangkan, dan kalo bisa dikurangi jumlah praktikan dalam satu ruangan pratikum karena membuat tidak kondusif8