tugas masalah ketenagakerjaan dan pengangguran analisis data
TRANSCRIPT
Tugas Masalah Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Analisis Data Statistik Kependudukan
Kabupaten Probolinggo
Disusun Oleh :
Okza Ryandani (NIM. 071114063)
Muhammad Alhada Fuadillah Habib (NIM. 071114030)
Citra Puspita (NIM. 071114073)
Rafelita Nian Sari (NIM. 071114019)
Ainin Nurfitradana (NIM. 071114052)
Oktavia Yusvitarini (NIM. 071114062)
Wildana Mahmuda (NIM. 071114082)
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2014
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi
Jawa Timur berada pada posisi 112’50’-113’30’ Bujur Timur (BT) dan 7’40’-8’10’ Lintang
Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau +1896,17(1,07%dari luas
daratan dan lautan Provinsi Jawa Timur).
Dilihat dari geografisnya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang
memebujur dari Barat ke timur, yaitu gunung Semeru, argopuro, lamongan dan tengger.
Selain itu terdapat gunung lainnya yaitu Gunung Bromo,Widodare,Gilap,Gambir,Jombang,
Cemoro Lawang, malang dan Batujajar. Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2500 m diatas
permukaan laut dengantemperatur rata-rata 27 derajat – 30 derajat.
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa
menyebabkan daerah ini mengalamiperubahan iklim dua jenis setiuap tahun, yaiu musim
kemarau dan musim penghujan.Untuk musim kemarau berkisar pada bulan april hingga bulan
oktober dengan rata-rata curah hujan +29,5 mm per hari hujan, sedangkan musim penghujan
dari bulan oktober hingga bulan april dengan rata-rata curah hujan + 229 mm perhari hujan.
Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan desember sampai denganbulan maret dengan rata-
rata curah hujan +360 mm per hari hujan. Diantara dua musim tersebut terdapat musim
pancaroba yang biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang
berhembus dari arah Tenggara ke Barat Laut biasa disebut “ Angin Gending”.
Secara topografi Kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan
kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan,dengan tingkat kesuburan,dan pola
penggunaan tanah yang berbeda.
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya
alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan
manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota
Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping
miskin kandungan bahan tambang, Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas
untuk dikembangkan.
Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut,
sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan
sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak
sebesar 2,81 %.
Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga
pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi
agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang.
Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna tanah merupakan aspek
penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah jenis penggunaan tanah dan pola struktur
ruang yang ada. Struktur penggunaan tanah secara umum di Kota Probolinggo adalah
permukiman, perdagangan, industri, tanah pertanian. Secara keseluruhan penggunaan tanah
di Kota Probolinggo didominasi oleh tanah permukiman dan pertanian.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kondisi Kabupaten Probolinggo berdasarkan data?
2. Bagaimanakah profil Kabupaten Probolinggo?
3. Bagaimanakah kondisi geografis Kabupaten Probolinggo?
4. Bagaimanakah kondisi penduduk dan matapencaharian masyarakat Kabupaten
Probolinggo?
5. Bagaimanakah kondisi topografi Kabupaten Probolinggo?
6. Bagaimanakah kondisi sumber daya alam di Kabupaten Probolinggo?
7. Bagaimanakah kondisi tata guna lahan di Kabupaten Probolinggo?
8. Bagaimanakah karakteristik sosial masyarakat di Kabupaten Probolinggo?
9. Bagaimanakah solusi yang penulis tawarkan untuk mengatasi kondisi perekonomian
di Kabupaten Probolinggo yang masih tinggi angka penganggurannya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi Kabupaten Probolinggo berdasarkan data?
2. Untuk mengetahui profil Kabupaten Probolinggo?
3. Untuk mengetahui kondisi geografis Kabupaten Probolinggo?
4. Untuk mengetahui kondisi penduduk dan matapencaharian masyarakat Kabupaten
Probolinggo?
5. Untuk mengetahui kondisi topografi Kabupaten Probolinggo?
6. Untuk mengetahui kondisi sumber daya alam di Kabupaten Probolinggo?
7. Untuk mengetahui kondisi tata guna lahan di Kabupaten Probolinggo?
8. Untuk mengetahui karakteristik sosial masyarakat di Kabupaten Probolinggo?
9. Untuk mengetahui solusi yang penulis tawarkan untuk mengatasi kondisi
perekonomian di Kabupaten Probolinggo yang masih tinggi angka penganggurannya?
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB II
PEMBAHASAN
Data Penduduk Kabupaten Probolinggo Periode 2010-2013
No Keterangan2011 2012 2013
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
1 Penduduk Keseluruhan 518.415 562.700 1.081.115 523.652568.38
41.092.036 528.889 574.068 1.102.957
2 Penduduk Usia Kerja 344.010 371.688 715.698 347.283375.24
0722.523 350.556 418.710 769.266
3 Angkatan Kerja 265.208 213.013 478.221 267.827215.14
4482.971 270.445 241.226 511.671
4 Pengangguran Terbuka 15.463 3.866 19.329 16.168 4.043 20.211 16.497 4.125 20.622
Sumber: http://probolinggokabupaten.go.id
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Dari data yang tersaji di atas, dapat menjelaskan berbagai informasi yang berkaitan
dengan masalah tenaga kerja dan pengangguran di Kabupaten Probolingo. Adapun informasi
yang dapat diperoleh dari tabel di atas adalah:
1. Penduduk Usia Kerja (Man Power)
Di Kabupaten Probolinggo jumlah penduduk yang masuk dalam kategori usia kerja
(man power) atau penduduk yang berusia 15-64 tahun, pada tahun 2011 berjumlah 715.698
orang, kemudian pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 722.523 orang, dan pada
tahun 2013 mengalami peningkatan lagi menjadi 769.266 orang. Dari data ini menunjukkan
bahwa jumlah tenaga kerja di Kabupaten Probolinggo dari tahun 2010 sampai tahun 2013
selalu mengalami peningkatan. Jika dihitung rata-rata peningkatan jumlah penduduk usia
kerja tiap tahunnya adalah:
Jumlah peningkatan tahun 2011 ke tahun 2012: 722.523 orang – 715.698 orang =
6.825 orang
Jumlah peningkatan tahun 2012 ke tahun 2013: 769.266 orang – 722.523 orang =
46.743 orang
Rata-rata peningkatan per tahun: (6.825 orang + 46.743 orang) : 2 tahun = 26.784
orang/tahun
Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah penduduk usia kerja tiap tahunnya
pada periode tahun 2011 sampai tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo adalah sebesar 26.784
orang/tahun
2. Pengangguran Terbuka
Di Kabupaten Probolinggo jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan
(menganggur) pada tahun 2011 berjumlah 19.329 orang, kemudian pada tahun 2012
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
meningkat menjadi 20.211 orang, dan pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 20.622 orang.
Dari data ini menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Probolinggo
dari tahun 2010 sampai tahun 2013 selalu mengalami peningkatan. Jika dihitung rata-rata
peningkatan jumlah pengangguran terbuka tiap tahunnya adalah:
Jumlah peningkatan tahun 2011 ke tahun 2012: 20.211 orang – 19.329 orang = 882
orang
Jumlah peningkatan tahun 2012 ke tahun 2013: 20.622 orang – 20.211 orang = 411
orang
Rata-rata peningkatan per tahun: (882 orang + 411 orang) : 2 tahun = 647 orang/tahun
Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah pengangguran terbuka tiap tahunnya
pada periode tahun 2011 sampai tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo adalah sebesar 647
orang/tahun
3. Angkatan Kerja (Labour Force)
Di Kabupaten Probolinggo jumlah angkatan kerja (labour force) atau penduduk usia
kerja yang aktif bekerja / aktif mencari pekerjaan, pada tahun 2011 berjumlah 478.221 orang,
kemudian pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 482.971 orang, dan pada tahun
2013 mengalami peningkatan lagi menjadi 511.671 orang. Dari data ini menunjukkan bahwa
jumlah angkatan kerja di Kabupaten Probolinggo dari tahun 2010 sampai tahun 2013 selalu
mengalami peningkatan. Jika dihitung rata-rata peningkatan jumlah angkatan kerja tiap
tahunnya adalah:
Jumlah peningkatan tahun 2011 ke tahun 2012: 482.971 orang – 478.221 orang =
4.750 orang
Jumlah peningkatan tahun 2012 ke tahun 2013: 511.671 orang – 482.971 orang =
28.700 orang
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Rata-rata peningkatan per tahun: (4.750 orang + 28.700 orang) : 2 tahun = 16.725
orang/tahun
Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah angkatan kerja tiap tahunnya pada
periode tahun 2011 sampai tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo adalah sebesar 16.725
orang/tahun
4. Bukan Angkatan Kerja (Not In the Labour Force)
Dari data yang disajikan dalam tabel diatas, dapat digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai jumlah penduduk yang masuk dalam kategori bukan angkatan kerja.
Penduduk yang masuk dalam kategori bukan angkatan kerja (not in the labour force) adalah
penduduk yang tidak masuk dalam usia kerja (dibawah 15 tahun dan di atas 65 tahun), serta
orang-orang yang tidak aktif bekerja dan juga tidak aktif mencari pekerjaan. Pekerjaan dalam
konsep ini adalah pekerjaan untuk memproduksi barang dan atau jasa guna memperoleh in
come (gaji atau pendapatan). Adapun jumlah penduduk yang masuk dalam kategori bukan
angkatan kerja dapat diketahui menggunakan rumus:
“Jumlah penduduk bukan angkatan kerja = jumlah penduduk usia kerja – jumlah angkatan
kerja + (jumlah penduduk total – jumlah penduduk usia kerja)”
Jumlah angkatan kerja tahun 2011 = 715.698 - 478.221 + (1.081.115 - 715.698)
= 237.477 + 365.417
= 602.894 orang
Jumlah angkatan kerja tahun 2012 = 722.523 - 482.971 + (1.092.036 - 722.523)
= 239.552 + 369.513
= 609.065 orang
Jumlah angkatan kerja tahun 2013 = 769.266 - 511.671 + (1.102.957 - 769.266)
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
= 257.595 + 333.691
= 591.286 orang
Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang masuk dalam
kategori bukan angkatan kerja di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2011 sebesar 602.894
orang, kemudian pada tahun 2012 sebesar 609.065 orang, dan pada tahun 2013 sebesar
591.286 orang. Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang masuk dalam
ketegori bukan angkatan kerja pada antara tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 6.171 orang (diperoleh dari hasil pengurangan jumlah angkatan kerja
tahun 2012 dengan jumlah angkatan kerja tahun 2011 yaitu 609.065 orang - 602.894 orang =
6.171 orang). Akan tetapi pada tahun 2013 jumlah penduduk yang masuk dalam kategori
bukan angkatan kerja mengalami penurunan sebesar 17.779 orang (diperoleh dari hasil
pengurangan jumlah angkatan kerja tahun 2012 dengan jumlah angkatan kerja tahun 2013
yaitu 609.065 orang - 591.286 orang = 17.779 orang). Penduduk yang masuk dalam kategori
bukan angkatan kerja diantaranya adalah ibu rumah tangga, ibu kos, pelajar
(siswa/mahasiswa), orang gila, orang sakit parah, Narapidana, dsb.
5. Beban Ketergantungan (Depedency Ratio)
Dari data yang disajikan dalam tabel diatas, dapat digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai beban ketenrgantungan (depedency ratio) pada masyarakat di Kabupaten
Probolinggo. Adapun beban ketergantungan tersebut dapat diketahui dengan menggunakan
rumus:
DR = (jumlah penduduk bukan usia kerja : jumlah penduduk usia kerja) X 100
Untuk mengetahui DR (depedency ratio) pada masyarakat di kabupaten probolinggo,
langkah pertama adalah mencari jumlah penduduk bukan usia kerja. Adapun jumlah
penduduk yang bukan usia kerja dapat diketahui dengan menggunakan rumus:
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Jumlah penduduk bukan usia kerja = jumlah penduduk keseluruhan – jumlah penduduk usia
kerja
Jumlah penduduk bukan usia kerja tahun 2011 = 1.081.115 orang - 715.698 orang =
365.417 orang
Jumlah penduduk bukan usia kerja tahun 2012 = 1.092.036 orang - 722.523 orang =
369.513 orang
Jumlah penduduk bukan usia kerja tahun 2013 = 1.102.957 orang - 769.266 orang =
333.691 orang
Setelah jumlah penduduk yang masuk dalam kategori bukan usia kerja diketahui,
selanjutnya adalah mencari angka beban ketergantungan penduduk di Kabupaten
Probolinggo.
DR tahun 2011 = (365.417 orang : 715.698 orang) X 100 = 51,06 orang dibulatkan
menjadi 51 orang
DR tahun 2012 = (369.513 orang : 722.523 orang) X 100 = 51,14 orang dibulatkan
menjadi 51 orang
DR tahun 2013 = (333.691 orang : 769.266 orang) X 100 = 43,38 orang dibulatkan
menjadi 43 orang
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa angka ketergantungan penduduk
di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2011 dan 2012 menunjukkan angka yang sama yaitu
51 orang per seratus penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa setiap seratus penduduk usia
produktif menopang 51 orang penduduk usia non-produktif. Sementara itu, untuk tahun 2013,
angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Probolinggo mengalami penurunan menjadi
43 orang per seratus penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk
produktif menopang 43 orang penduduk usia non-produktif. Dari sini dapat disimpulkan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
bahwa angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2011 sampai
tahun 2013 mengalami penurunan.
6. TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja)
Selain informasi-informasi yang telah diperoleh pada penjelasan sebelumnya, data yang
disajikan dalam tabel diatas, dapat digunakan pula untuk memperoleh informasi lain yaitu
seputar TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja). TPAK ini dapat diketahui dengan
menggunakan rumus:
TPAK = (jumlah angkatan kerja : jumlah tenaga kerja) X 100 %
TPAK tahun 2011 = (478.221 : 715.698) X 100% = 66,82 %
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 di Kabupaten
Probolinggi terdapa 66,82 % penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi
yaitu aktif bekerja atau aktif mencari pekerjaan
TPAK tahun 2012 = (482.971 : 722.523) X 100% = 66,85 %
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten
Probolinggi terdapa 66,85 % penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi
yaitu aktif bekerja atau aktif mencari pekerjaan
TPAK tahun 2013 = (511.671 : 769.266) X 100% = 66,51 %
Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 di Kabupaten
Probolinggi terdapa 66,51 % penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi yaitu
aktif bekerja atau aktif mencari pekerjaan
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa TPAK penduduk di Kabupaten Probolinggo
pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,03% (diperoleh dari hasil pengurangan
TPAK tahun 2012 dengan TPAK tahun 2011 yaitu 66,85% - 66,82% = 0,03% orang).
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Sementara itu, pada tahun 2013 jumlah TPAK penduduk di Kabupaten Probolinggo
mengelami penurunan sebesar 0,34 % (diperoleh dari hasil pengurangan TPAK tahun 2012
dengan TPAK tahun 2013 yaitu 66,85% - 66,51% = 0,034% orang). Dari sini dapat
disimpulkan bahwa TPAK penduduk di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2011 sampai
tahun 2013 mengalami kenaikan dan juga penurunan.
7. Jenis Kelamin
Dari data yang disajikan dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa perbedaan jumlah
penduduk yang masuk dalam usia kerja antara laki-laki dan perempuan tidak menunjukkan
perbedaan yang tajam. Adapun persentase perbandingan antara penduduk usia kerja laki-lagi
dan penduduk usia kerja perempuan di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut:
Tahun 2011:
a. persentase penduduk perempuan usia kerja 371.688 orang : 715.698 X 100% =
51,93%
b. persentase penduduk laki-laki usia kerja 344.010 : 715.698 X 100% = 48,07 %
c. perbedaan persentase penduduk perempuan dan laki-laki usia kerja 51,93% - 48,07%
= 3,86%
Tahun 2012:
a. persentase penduduk perempuan usia kerja 375.240 : 722.523 X 100% = 51,93%
b. persentase penduduk laki-laki usia kerja 347.283 : 722.523 X 100% = 48,07%
c. perbedaan persentase penduduk perempuan dan laki-laki usia kerja 51,93% - 48,07%
= 3,86
Tahun 2013:
a. persentase penduduk perempuan usia kerja 418.710 : 769.266 X 100% = 54,43%
b. persentase penduduk laki-laki usia kerja 350.556 : 769.266 X 100% = 45,57%
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
c. perbedaan persentase penduduk perempuan dan laki-laki usia kerja 54,43% - 54,57%
= 0,14%
Rata-rata perbedaan persentase penduduk perempuan dan laki-laki usia kerja tahun
2011, 2012 dan 2013: (3,86% + 3,86% + 0,14%): 3 = 2,62%
Dari perbedaan jumlah penduduk yang masuk dalam usia kerja antara laki-laki dan
perempuan tersebut, perbandingannya masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan
perbedaan angka pengangguran antara penduduk laki-laki dan perempuan. Adapun persentase
perbedaan jumlah pengangguran antara penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten
Probolinggo tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun 2011:
a. persentase jumlah pengangguran laki-laki 15.463 : 19.329 X 100% = 80%
b. persentase jumlah pengangguran perempuan 3.866 : 19.329 X 100% = 20%
c. perbedaan persentase jumlah pengangguran antara laki-laki dan perempuan: 80% -
20% = 60%
Tahun 2012:
a. persentase jumlah pengangguran laki-laki 16.168 : 20.211 X 100% = 80%
b. persentase jumlah pengangguran perempuan 4.043 : 20.211 X 100% = 20%
c. perbedaan persentase jumlah pengangguran antara laki-laki dan perempuan: 80% -
20% = 60%
Tahun 2013:
a. persentase jumlah pengangguran laki-laki 16.497 : 20.622 X 100% = 80%
b. persentase jumlah pengangguran perempuan 4.125 : 20.622 X 100% = 20%
c. perbedaan persentase jumlah pengangguran antara laki-laki dan perempuan: 80% -
20% = 60%
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Rata-rata perbedaan persentase jumlah pengangguran antara penduduk laki-laki dan
perempuan tahun 2011, 2012, dan 2013: (60%+60%+60%) : 3 = 60%
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa persentase perbandingan antara
penduduk laki-laki dan perempuan pada usia kerja menunjukkan angka yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan persentase penduduk laki-laki dan perempuan yang menganngur
dengan perbandingan 2,62% : 60% untuk periode tahun 2011 sampai tahun 2013 di
Kabupaten Probolinggo. Dari sini dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan pada kategori penduduk yang masuk dalam usia kerja memiliki berbandingan
yang hampir sama (perbedaannya kecil yaitu 2,68%). Akan tetapi untuk jumlah
pengangguran antara penduduk lak-laki dan perempuan menunjukkan perbadaan yang tajam
yaitu mencapai 60%.
Dari data tersebut menggambarkan bahwa jumlah penduduk dengan jenis kelamin
perempuan yang menganggur jumlahnya sangat kecil, hal ini dimungkinkan penduduk
dengan jenis kelamin perempuan tersebut menjadi seorang ibu rumah tangga yang tidak
masuk dalam kategori angkatan kerja sehingga mereka (kaum perempuan) tidak bisa
dimasukkan dalam kategori menganggur. Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah para
kaum perempuan tersebut pada periode tahun 2011 sampai tahun 2013 lebih dibutuhkan
dalam dunia pekerjaan sehingga mereka lebih banyak yang terserap dalam dunia kerja dan
tidak mengalami pengangguran.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
PROFIL KABUPATEN PROBOLINGGO
1. Nama Resmi : Kabupaten Probolinggo
2. Ibu Kota : Kraksaan
3. Provinsi : Jawa Timur
4. Batas wilayah : - utara : Selat Madura
-Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang
-Barat : Kabupaten Pasuruan
-Timur : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember
-Utara Bagian Tengah : Kota Probolinggo
5. Luas Wilayah : 169.616,65 Ha atau +1696,17 Km2
6. Jumlah Penduduk : 1.092.036 jiwa (sensus penduduk 2008)
7. Jumlah Administrasi :
- kecamatan : 24
- Desa : 325
-Kelurahan : 5
8. Website Resmi: http://www.probolinggokab.go.id
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Data Geografis Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur berada pada posisi 112’50’-113’30’ Bujur Timur (BT) dan 7’40’-8’10’ Lintang
Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau +1896,17(1,07%dari luas
daratan dan lautan Provinsi Jawa Timur).
Denganrincian sebagai berikut :
- Permukiman : 147,74 Km2
- Persawahan : 373,13 Km2
- Tegal : 513,80 Km2
- Perkebunan : 32,81Km2
- Hutan : 426,46 Km2
- Tambah/Kolam : 13,99 Km2
- Pulau Gili Ketapang : 0,60 Km2
- Lain-lain : 188,24 Km2
Dilihat dari geografisnya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang
memebujur dari Barat ke timur, yaitu gunung Semeru, argopuro, lamongan dan tengger.
Selain itu terdapat gunung lainnya yaitu Gunung Bromo,Widodare,Gilap,Gambir,Jombang,
Cemoro Lawang, malang dan Batujajar. Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2500 m diatas
permukaan laut dengantemperatur rata-rata 27 derajat – 30 derajat.
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa
menyebabkan daerah ini mengalamiperubahan iklim dua jenis setiuap tahun, yaiu musim
kemarau dan musim penghujan.Untuk musim kemarau berkisar pada bulan april hingga bulan
oktober dengan rata-rata curah hujan +29,5 mm per hari hujan, sedangkan musim penghujan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
dari bulan oktober hingga bulan april dengan rata-rata curah hujan + 229 mm perhari hujan.
Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan desember sampai denganbulan maret dengan rata-
rata curah hujan +360 mm per hari hujan. Diantara dua musim tersebut terdapat musim
pancaroba yang biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang
berhembus dari arah Tenggara ke Barat Laut biasa disebut “ Angin Gending”.
Selain itu Kabupaten Probolinggo memiliki beberapa obyek wisata yaitu gunung
Bromo, Air Terjun Madakaripura, Pulau Gili Ketapang dengan taman lautnya, Pantai Bentar,
Arum Jeram Sungai Pekalen, Ranu Segaran dan Sumber Air Panas serta Candi Jabung yang
mencerminkan kejayaan masa lalu.
Adapun pembagian wilayah administrative secara yuridis formal dibentuk dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, yang terdiri dari 24 wilayah Kecamatan, 325 Desa
dari 5 Kelurahan, 1.642 Rukun Warga (RW), dan 5.864 Rukun Tangga (RT).
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
PENDUDUK DAN MATAPENCAHARIAN
Jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo berdasarkan penghitungan BPS pada tahun
2008 sebanyak 1.092.036 jiwa terdiri dari laki-laki 523.652 jiwa dan perempuan 568.384
jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1.01%. Adapun tingkat kepadatan
penduduk rata-rata 644 jiwa/Km2 dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kecamatan
Sumberasih sebesar 1.907 jiwa/Km2 dan tingkan kepadatan terendah sebesar 186 jiwa/Km2
di Kecamatan Sumber. Mayoritas masyrakatnya beragama Islam 95,40%, Kristen/protestan
1,46%, Katolik 1,45%, Budha 0,08%,sedangkan masyarakat yang beragama Hindu 1,50%
tersebar di Kecamatan Sumber dan Sukapura.
Berdasarkan karakteristik daerah +60% mata pencaharian penduduk bekerja di sector
pertania, sedangkan untuk daerah pantai seperti di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu,
Gending Pajarakan, Kraksaan dan Piton sebagai penduduknya bermata pencaharian sebagai
nelayan. Sedangkan daerah pegunungan memungkinkan untuk pengembangan tenaga kerja
pada sector perkebunan dengan berbagai komoditinya. Dari perkembangan penyerapan
tenaga kerja di sector pertanian tersebut, semakin lama peranannya cenderung menurun
dengan tergeser oleh sector non pertanian seperti industry, perdagangan , dan jasa yang
cenderung meningkat.
Adapun prosentase mata pencaharian penduduk Kabupaten Probolinggo, adalah
sebagai berikut :
- Petani : 46,2%
- Buruh Tani : 37,0%
- Nelayan : 0,80%
- Petani Tambak : 2,0%
- Pedagang/Pengusaha : 6,5%
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
- Buruh Industri/Bangunan/Pertambangan : 2,7%
- PNS/ABRI : 2,2%
- Pengrajin : 0,4%
- Pensiun : 0,6%
- Lain-lain : 1,6%
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOPOGRAFI
Secara topografi Kabupaten Probolinggo mempunyai cirri fisik yang menggambarkan
kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada
bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan,dengan tingkat kesuburan,dan pola
penggunaan tanah yang berbeda.
Bentuk permukaan daratan diklasifikasikan atas 3 (tiga) jenis,yaitu :
- Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0-100 M diatas permukaan air
laut,daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari barat kearah timur
kemudian membujur ke selatan.
- Daerha perbukitan dengan ketinggian 100-1000 M diatas permukaan air laut, daerah
ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang kaki Gunung Semeru dan
Pegungungan Tengger serta pada bagian utara sisi bagian timur sekitar Gunung
Lamongan.
- Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1000 M dari permukaan air laut, daerah
ini terletak di sebelah barat daya yaitu sekitar Pegunungan Tengger dan disebelah
Tenggara yaitu di sekitar Pegunungan Argopuro.
Untuk wilayah pegunungan terdiri dari Gunung Bromo, Widodaren, Gilap, Gambir,
Jombang, Cemoro Lawang, Malang, Batujajar dan Argopuro. Sedangkan jumlah sungai yang
ada di wilayah Kabupaten Probolinggo antara lain terdiri dari Sungai Pekalen, Pancarglagas,
Krasak, Kertosuko, Rondoningo, Pendil, Gending, Banyubiru, Ronggojalu, Kedunggaleng,
dan Patalan. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 Km, sedangkan
sungai terpendek adalah Afour Bujel dengan panjang hanya 2 Kmsaja. Sungai-sungai yang
mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebut sangat dipengaruhi oleh iklim yang
berlangsung tiap tahun.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
SUMBER DAYA ALAM & LH
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya
alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan
manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota
Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping
miskin kandungan bahan tambang, Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas
untuk dikembangkan.
Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut,
sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan
sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak
sebesar 2,81 %.
Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga
pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi
agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TATA GUNA LAHAN
Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna tanah merupakan aspek
penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah jenis penggunaan tanah dan pola struktur
ruang yang ada. Struktur penggunaan tanah secara umum di Kota Probolinggo adalah
permukiman, perdagangan, industri, tanah pertanian. Secara keseluruhan penggunaan tanah
di Kota Probolinggo didominasi oleh tanah permukiman dan pertanian.
Secara umum penggunaan tanah di Kota Probolinggo tahun 2007 didominasi oleh
lahan pertanian dengan luas 2593,64 Ha atau 45,77% dari luas keseluruhan Kota Probolinggo
dengan lahan pertanian paling luas berada di Kecamatan Kedopok sebesar 860,98 Ha,
kemudian berikutnya adalah Kecamatan Kademangan dengan luas lahan pertanian sebesar
667,21 Ha dan Kecamatan Wonoasih dengan luas lahan pertanian sebesar 514,48 Ha.
Penggunaan lahan paling dominan berikutnya setelah lahan pertanian adalah lahan
permukiman, yaitu sebesar 2.090,04 Ha atau 36,88% dari luas Kota Probolinggo. Persebaran
permukiman di Kota Probolinggo cukup merata di seluruh kecamatan, hal ini dpat dilihat
berdasarkan selisih luas lahan permukiman pada setiap kecamatan yang tidak terlalu
mencolok. Luas lahan permukiman paling besar berada di Kecamatan Kanigaran yaitu
sebesar 474,29 Ha, kemudian berikutnya adalah Kecamatan Wonoasih sebesar 412,24 Ha.
Penggunaan tanah lainnya seperti fasilitas pendidikan, perkantoran, perdagangan
maupun industri menjadi terlihat tidak signifikan jika dibandingkan dengan luas lahan
pertanian ataupun permukiman. Luas fasilitas permukiman, perkantoran, perdagangan dan
industri di Kota Probolinggo berturut-turut adalah sebesar 132,50 Ha (2,34% luas wilayah
Kota probolinggo), 108,91 Ha (1,92%), 20,64 Ha (0,36%), dan 90,08 Ha (1,59%)
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
KARAKTERISTIK SOSIAL
Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan
budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal
dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis.
Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang
terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta
tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan
gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat
dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber
daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah
tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan
sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh
budaya luar yang negatif.
Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah
seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya
masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.
SUMBER DAYA MANUSIA
Faktor sumber daya manusia merupakan salah satu modal dalam berusaha dan
keberhasilan usaha sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang tersedia sebagai
tenaga kerja yang berkualitas. Ketersediaan sumber daya manusia di Kota Probolinggo juga
merupakan faktor penentu untuk dapat mengelola sumber daya alam yang ada.
Dari piramida penduduk Kota Probolinggo tahun 2006 terlihat bahwa jumlah
penduduk usia produktif 18 tahun keatas yang berjumlah 124.413 jiwa (66,61%)
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif . Dari gambaran ini terlihat bahwa
Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang
ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu
modal dalam pelaksanaan pembangunan.
Fasilitas Fasilitas yang tersedia di Kota Probolinggo meliputi:
Bank
No Nama Bank Status
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BANK CENTRAL ASIA (BCA)
BANK NEGARAINDONESIA (BNI)
BANK MANDIRI
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)
BANK JATIM PROBOLINGGO
BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII)
BTPN
BANK CIMB NIAGA
BANK SYARIAH MANDIRI
BANK BUKOPIN
BANK DANAMON
BANK MEGA
Bank Swasta
Bank Negeri
Bank Swasta
Bank Negeri
Bank Negeri
Bank Swasta
Bank Swasta
Bank Swasta
Bank Negeri
Bank Swasta
Bank Swasta
Bank Swasta
Sumber: dispobpar-kotaprobolinggo.com
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa bank di kota probolinggo masih tergolong sedikit
yaitu hanya berjumlah 12 bank, 4 diantaranya adalah bank negeri, dan 8 lainnya adalah
bank swasta.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Perpustakaan
Terdapat 1 buah perpustakaan daerah di Kota Probolinggo, yaitu: Kantor Perpustakaan Dan
Arsip Kota Probolinggo http://bapersip.jatimprov.go.id
Universitas
No Nama Lembaga Pendidikan Tinggi Status LPT
1
2
3
4
5
Lembaga Pendidikan Primagama
Akademi Kebidanan Bhakti Bangsa
Universitas Panca Marga
LPM Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bayuangga
Bromo Telecenter
LPT Swasta
LPT Swasta
LPT Swasta
LPT Swasta
LPT Swasta
Sumber: http://www.carialamat.com
Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan masyarakat kota Probolinggo
masih relatif rendah, hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah LPT di kota Probolinggo. Ada 5
Lembaga Pendidikan Tinggi di kota Probolinggo dan semuanya memiliki status LPT swasta.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Sarana Kesehatan
No Nama Rumah Sakit
1
2
3
4
5
6
7
RUMAH SAKIT DR. MOCH. SHALEH
RUMAH SAKIT DHARMA HUSADA
RUMAH SAKIT IBU & ANAK SITI AISYAH
PUSKESMAS JATI
PUSKESMAS KANIGARAN
PUSKESMAS SUKABUMI
PUSKESMAS WONOASIH
dispobpar-kotaprobolinggo.com
Terdapat 3 rumah sakit dan 4 puskesmas di kota Probolinggo. Dari data tersebut
dapat dietahui bahwa sarana kesehatan di kota probolinggo suda cukup memadai.
Sarana Olahraga
No Nama GOR/ Stadion
1
2
3
GOR Mastrip Kedopok
GOR A. Yani
Stadion Bayuangga
dispobpar-kotaprobolinggo.com
Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 3 sarana olahraga di kota
Probolinggo. 2 adalah GOR dan 1 diantaranya adalah stadion. Hal ini menunjukkan bahwa
olahraga cukup banyak diminati oleh masyarakat kota Probolinggo.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Media
No Nama Stasiun Radio
1
2
3
4
Radio Probolinggo Suara Andhika (PROSAFM) 105.7
MHz
Suara Kota FM 101.7 Hz
Angkasa Jaya FM 95.00 Hz
Radio Probolinggo PT Radio Emdi FM 93.00 MHz
Sumber: Wikipedia.com
Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat 4 stasiun radio yang beroprasi di kota
probolinggo.
Transportasi
No Nama Jenis
1
2
Probolinggo
Bayuangga
Stasiun
Terminal
Sumber: Wikipedia.com
Dari data diatas dapat dilihat bahwa sarana transportasi di kota Probolinggo masih
tergolong minim, karena kota tersebut hanya memiliki masing- masing 1 stasiun dan
terminal.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Penduduk Hasil Sensus Penduduk 1990-2010 menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan
Kecamatan
1990 2000 2010
Laki-
lakiPerempuan Total
Laki-
lakiPerempuan Total
Laki-
lakiPerempuan Total
Kedopok 11.055 11.093 22.148 12.677 12.973 25.650 15.193 15.212 30.405
Wonoasih 11.012 11.222 22.234 13.811 14.070 27.881 15.673 16.014 31.687
Mayangan 27.495 29.227 56.722 27.385 28.511 55.896 29.681 30.765 60.446
Kanigaran 23.202 24.816 48.018 23.901 25.099 49.000 26.879 27.725 54.604
Kademangan13.748 14.036 27.784 16.389 16.706 33.095 19.489 20.431 39.920
Kota
Probolinggo86.512 99.394 176.906 94.163 97.359 191.522 106.915 110.147 217.062
Sumber : BPS Kota Probolinggo
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
LPTKP
Berdasarkan permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran di Kabupaten
Probolinggo yang telah dijabarkan , maka kelompok kami berusaha menyelesaikan
permasalahan tersebut melalui sebuah gagasan inovatif yang diharapkan akan dapat
membantu menangani permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran yang ada.
Mengingat potensi sumber daya alam yang relatif kurang memadai dengan
keberadaan lahan subur yang minim sehingga penduduk yang tinggal di Kabupaten
Probolinggo ini akan mengalami kesulitan dalam menggantungkan kehidupannya
kepada potensi alam. Oleh sebab itu, kami bertekat untuk mencari solusi lain yang
dapat mengatasi permasalahan tersebut , yakni dengan memaksimalkan potensi
sumber daya manusia yang ada.
LPTKP adalahLembaga Penyalur Tenaga Kerja Probolinggo, merupakan
sebuah solusi yang telah kami gagas dengan segala pertimbangan yang cukup
matang.Lembagainiadalahlembagaresmidaripemerintah yang
bertujuanuntukmemudahkanpendudukKabupatenProbolinggodalammenggali potensi
diri pada setiap individu guna mengetahui minat dan bakat , kemudian melalui
beberapa tahapan pelatihan-pelatihan khusus tanpa dipungut biaya, setelah itu LPTKP
berusaha menyalurkan tenaga kerja yang sudah terampil tersebut kepada perusahaan-
perusahaan dalam negeri ataupun ke luar negeri.
Lembagainimemberikanpelatihankepadapendudukyang masih belum atau kurang
memiliki ketrampilan, sepertipelatihanperbengkelan,pelatihanmenjahit,
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
pelatihanmemasak, pelatihan berwirausaha, dan pelatihan – pelatihan lain yang dapat
mengembangkan potensi sumber daya manusia.
LPTKP
inibekerjasamadenganDinasKetenagaKerjaandanTransmigrasiKabupatenProbolinggo.
Denganadanya LPTKP yang
dibentukolehpemerintahKabupatenProbolinggopendudukmerasadiuntungkandiantaran
yadapatmeningkatkandevisadaerah, menurunkanpengangguran di
KabupatenProbolinggo, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
danmengurangijumlahangkaputussekolahkarenafaktor ekonomi. Kegiatan yang
diprogram oleh LPTKP
diantaranyapemberianbekalilmudalambekerjayaitudaritatananbahasa, sikap,
hakdankewajiban yang harusdilakukandan lain-lain.Tidakhanyaitukeberadaandari
LPTKP itujugaberfungsidalam memantau dan melindungi tenaga kerja yang
disalurkan.Keberadaan LPTKP diharapkan dapat mengurangi permasalahan ketenaga
kerjaan dan pengangguran,dikarenakanjumlahpengagguranterbuka yang
adapadaKabupatenProbolinggosetiaptahunnyamengalamipeningkatanyaitupadatahun
2011 jumlahpengangguranterbukasebanyak 19.329 orang, padatahun 2012
jumlahpengangguranterbukasebanyak 20.211 orang, danpadatahun 2013
jumlahpengangguranterbukasebanyak 20.622 orang. Dari faktor
itulahpendudukKabupatenProbolinggomerasadiuntungkandenganadanya LPTKP yang
dapatmeningkatkankehidupanmasyarakat. Mengingat minimnya jumlah sumber daya
alam dan keterbatasan lahan subur yang dapat dieksplorasi guna menyokong
kehidupan penduduk Kabupaten Probolinggo, maka diharapkan LPTKP dapat
membantu penduduk dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusianya tanpa
harus menggantungkan hidup pada kondisi alam yang sangat tidak menentu. Dengan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
harapan yang sedemikian besar terhadap pelaksanaan LPTKP di Kabupaten
Probolinggo, kami berupaya untuk mengadakan koordinasi dan menjalin kerja sama
dengan dinas ketenaga kerjaan Kabupaten Probolinggo dalam waktu dekat ini.
Apabila LPTKP segera dapat dirancang dan dilaksanakan , maka dapat dimungkinkan
terjadi penurunan angka pengangguran yang sangat signifikan dengan kata lain
penggangguran akan dapat teratasi.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi
Jawa Timurdengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau +1896,17(1,07%dari luas daratan
dan lautan Provinsi Jawa Timur). Secara topografi Kabupaten Probolinggo mempunyai ciri
fisik yang menggambarkan kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara,
lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan,dengan
tingkat kesuburan,dan pola penggunaan tanah yang berbeda. Sumber daya alam yang terdapat
di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber
daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota
Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan, sehingga
pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi
agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang.
Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif
yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu
modal dalam pelaksanaan pembangunan. Namun potensi sumber daya alam yang ada di Kota
Probolinggo sangat sedikit menyebabkan tingginya angka penangguran di Kota Probolinggo.
jumlah pengangguran terbuka mengalami peningkatan tiap tahunnya pada periode tahun 2011
sampai tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo adalah sebesar 647 orang/tahun, dari sini dapat
dilihat bagaimana dampak angka pengangguran di Kota Probolinggo yangcukup tinggi
seperti meningkatnya angka kriminalitas di Kota Probolinggo, meningkatnya angka
kemiskinan di Kota Probolinggo, dan sebagainya.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Melihat permasalahan di Kota Probolinggo tersebut, kami menggagassebuah
solusidengan segala pertimbangan cukup matang. Gagasan kami ini adalah pendirian
Lembaga Penyalur Tenaga Kerja
Probolinggo(LPTKP).LPTKPadalahlembagaresmidaripemerintah yang
bertujuanuntukmemudahkanpendudukKabupatenProbolinggodalammenggali potensi diri
pada setiap individu guna mengetahui minat dan bakat , kemudian melalui beberapa tahapan
pelatihan-pelatihan khusus tanpa dipungut biaya, setelah itu LPTKP berusaha menyalurkan
tenaga kerja yang sudah terampil tersebut kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri
ataupun ke luar negeri. Sehingga apabila LPTKP segera dapat dirancang dan dilaksanakan,
maka dapat dimungkinkan terjadi penurunan angka pengangguran yang sangat signifikan.
2. Saran
a. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Kota Probolinggo adalah
mendirikan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja Probolinggo (LPTKP)yang berfungsi sebagai
pembina dan penyalur tenaga kerja Probolinggo.
b. Untuk implementasinya, eksistensi pemerintah sangat diperlukan.
c. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di
kemudian hari.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA
http://probolinggokabupaten.go.id Diakses tanggal 25 Juni 2014
dispobpar-kotaprobolinggo.comDiakses tanggal 25 Juni 2014
http://www.carialamat.comDiakses tanggal 25 Juni 2014
dispobpar-kotaprobolinggo.comDiakses tanggal 25 Juni 2014
Wikipedia.comDiakses tanggal 25 Juni 2014
probolinggokota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=27Diakses tanggal 25 Juni 2014
2014.probolinggokota.go.idDiakses tanggal 25 Juni 2014
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/