tugas mandiri respi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
1/13
1. Memahami dan Menjelaskan Asma
1.1 Memahami dan menjelaskan Definisi Asma
Kamus Kedokteran Dorland Serangan berulang dispnea (sesak napas / napas
pendek) paroksismal, dengan radang jalan napas dan mengi akibat kontraksi
spasmodik bronkus. Beberapa kasus asma adalah manifestasi alergi pada orang-orang yang peka (asma alergika) yang lain di!etuskan oleh berbagai faktor
seperti latihan fisik berat, partikel-partikel iritan, stres psikologis dan lain
sebagainya. Disebut juga asma bronkial dan asma spasmodi!.
Buku "jar #lmu $enyakit Dalam $enyakit paru dengan karakteristik% &)
obstruksi saluran napas yang re'ersibel (tetapi tidak lengkap pada beberapa
pasien) baik se!ara spontan maupun dengan pengobatan ) inflamasi saluran
napas ) peningkatan respons saluran napas terhadap berbagai rangsangan
(hipereakti'itas).
1.2 Memahami dan menjelaskan Epidemiologi Asma
*erdapat kesulitan dalam mengetahui sebab dan !ara mengontrol asma. $ertama,timbul akibat perbedaan perspektif mengenai definisi asma serta metode dan
data penelitiannya. Kedua, diagnosis asma biasanya berdasarkan hasil kuesioner
tentang adanya serangan asma dan mengi saja tanpa disertai hasil tes faal paru
untuk mengetahui adanya hiper reaksi bronkus (+B). Ketiga, untuk penelitian
dipakai definisi asma berbeda-beda. ood!o!k (&) menyebut asma akut
(!urrent asthma) bila telah ada serangan dalam & bulan terakhir dan terdapat
+B% asma persisten, bila terus menerus terdapat gejala dan +B% sedangkan
asma episodik bila se!ara episodik dijumpai gejala asma tanpa adanya +B
pada tes pro'okasi. Keempat, angka kejadian dari penelitian dipengaruhi oleh
berbagai faktor dan objek penelitian yaitu faktor lokasi (negara, daerah, kota
atau desa), populasi pasien (masyarakat atau sekolah / rumah sakit, ra0at inap
atau ra0at jalan), usia (anak, de0asa) !ua!a (kering atau lembab), predisposisi
(atopi, pekerjaan), pen!etus (infeksi, emosi, suhu, debu dingin, kegiatan fisik),
dan tingkat berat serangan asma. Dilaporkan adanya peningkatan pre'alensi
asma di seluruh dunia se!ara umum dan khususnya peningkatan frekuensi
pera0atan pasien di S atau kunjungan ke emergensi. $enyebab terjadinya hal
ini diduga disebabkan peningkatan kontak dan interaksi alergen di rumah (asap,
merokok pasif) dan atmosfir (debu kendaraan). $re'alensi asma di seluruh dunia
adalah sebesar 1-&23 pada anak dan -43 pada de0asa, dan dalam &2 tahun
terakhir ini meningkat sebesar 423. $re'alensi asma di 5epang dilaporkan
meningkat kali dibanding tahun &62 yaitu dari &,3 menjadi ,&3, lebih banyak pada usia muda. $enelitian pre'alensi asma di "ustralia &1-& yang
didasarkan kepada data atopi, mengi dan ++ menunjukkan kenaikan
pre'alensi asma akut di daerah lembab (Belmont) dari ,3(&1) menjadi
&&,3 (&). Singapura dari ,3 (&76) menjadi &,73(&17), di 8anila
&,3 menjadi .73 (&17). Data dari daerah perifer yang kering adalah
sebesar 2,43 dari &4 anak dengan bakat atopi sebesar 2,43, mengi 3, ++
3. Serangan asma juga semakin berat, terlihat dari meningkatnya angka
kejadian asma ra0at inap dan angka kematian. "sma juga merubah kualitas
hidup penderita dan menjadi sebab peningkatan absen anak sekolah dan
kehilangan jam kerja. Biaya asma sebesar 9. 7.222 8ilyard di $eran!is yaitu &3
dari biaya pemeliharaan kesehatan langsung ataupun tidak langsung meningkatterus . $enelitian di #ndonesia tersering menggunakan kuesioner dan jarang
dengan pemeriksaan +B. +ampir semuanya dilakukan di lingkungan khusus
misalnya di sekolah atau rumah sakit dan jarang di lingkungan masyarakat.
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
2/13
Dilaporkan pasien asma de0asa di S +asan Sadikin berobat jalan tahun &14-
&1 sebanyak &.&3 dari jumlah &. pasien dan & sebanyak &,3 dari
.&7 pasien. $ada pera0atan inap ,3 pada &1 / &14 dan 7,43 pada &16-
&1. $asien asma anak dan de0asa di #ndonesia diperkirakan sekitar -13,
Sur'ai Kesehatan umah *angga (SK*) &16 mengajukan angka sebesar
7,63. +asil penelitian asma pada anak sekolah berkisar antara 6,3 dari .164
anak (osmayudi, Bandung &), dan &4,&43 dari &.4&4 anak (multisenter,
5akarta).$re'alensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis kelamin, umur
pasien, status atopi, faktor keturunan, serta faktor lingkungan. $ada masa kanak-
kanak ditemukan pre'alensi anak laki-laki berbanding anak perempuan &,4 % &,
tetapi menjelang de0asa perbandingan tersebut lebih kurang sama dan pada
masa menopause perempuan lebih banyak dari laki-laki. :mumnya pre'alensi
asma anak lebih tinggi dari de0asa, tetapi ada juga yang melaporkan pre'alensi
de0asa lebih tinggi dari anak. "ngka ini juga berbeda-beda antar kota. Di
#ndonesia pre'alensi asma berkisar antara 4 ; 73.
1.3 Memahami dan menjelaskan Etiologi Asma
"khir-akhir ini makin banyak terungkap perihal faktor-faktor yang dapatmen!etuskan serangan asma. Disamping itu diketahui bah0a pada penderita
asma didapatkan suatu peningkatan kerentanan terhadap berbagai faktor
pen!etus. Kombinasi antara faktor pen!etus dan kerentanan akan menimbulkan
obstruksi bronkiolus karena kontraksi otot polos, edema mukosa dan
hipersekresi yang menghasilkan lendir dalam saluran pernapasan yang kental,
lengket dan
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
3/13
Berdasarkan @tiologi
a. @kstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pen!etus
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang,obat-obatan
(antibioti! dan aspirin) dan spora jamur. "sma ekstrinsik sering dihubungkan
dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. ?leh karena itu jika
ada faktor-faktor pen!etus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan
terjadi seranganasma ekstrinsik. "sma @kstrinsik dibagi menjadi %
"sma ekstrinsik atopik
Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut%
• $enyebabnya adalah rangsangan allergen eksternal spesifik dan dapat
diperlihatkan dengan reaksi kulit tipe &- Aejala klinik dan keluhan
!enderung timbul pada a0al kehidupan,143 kasus timbul sebelum
usia 2 tahun- Sebagian besar mengalami perubahan dengan tiba-tiba
pada masa puber, dengan serangan asma yang berbeda-beda-
$rognosis tergantung pada serangan pertama dan berat ringannya
gejala yang timbul. 5ika serangan pertama pada usia muda disertaidengan gejala yang lebih berat, maka prognosis menjadi jelek.
• $erubahan alamiah terjadi karena adanya kelainan dari kekebalan
tubuh pada #g@ yang timbul terutama pada a0al kehidupan dan
!enderung berkurang di kemudian hari
• "sma bentuk ini memberikan tes kulit yang positif
• Dalam darah menunjukkan kenaikan kadar #g@ spesifik
• "da ri0ayat keluarga yang menderita asma
• *erhadap pengobatan memberikan respon yang !epat
"sma ekstrinsik non atopik
8emiliki sifat-sifat antara lain%
• Serangan asma timbul berhubungan dengan berma!am-ma!am alergen
yang spesifik
• *es kulit memberi reaksi tipe segera, tipe lambat dan ganda terhadap
alergi yang tersensitasi dapat menjadi positif
• Dalam serum didapatkan #g@ dan #gA yang spesifik
• *imbulnya gejala !enderung pada saat akhir kehidupan atau
dikemudian hari
b. #ntrinsik/idiopatik (non alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pen!etusyang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga
disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma
ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya 0aktu dan dapat
berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan
mengalami asma gabungan. Sifat dari asma intrinsik %
• "lergen pen!etus sukar ditentukan
• *idak ada alergen ekstrinsik sebagai penyebab dan tes kulit memberi hasil
negatif
• 8erupakan kelompok yang heterogen, respons untuk terjadi asma di!etuskan
oleh penyebab dan melalui mekanisme yang berbeda-beda
3
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
4/13
• Sering ditemukan pada penderita de0asa, dimulai pada umur di atas 2 tahun
dan disebut juga late onset asma
• Serangan sesak pada asma tipe ini dapat berlangsung lama dan seringkali
menimbulkan kematian bila pengobatan tanpa disertai kortikosteroid.
• $erubahan patologi yang terjadi sama dengan asma ekstrinsik,namun tidak
dapat dibuktikan dengan keterlibatan #g@- Kadar #g@ serum normal, tetapi
eosinofil dapat meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan asmaekstrinsik
• Selain itu tes serologi dapat menunjukkan adanya faktor rematoid,misalnya
sel @
• i0ayat keluarga jauh lebih sedikit, sekitar &-13- $olip hidung dan
sensiti'itas terhadap aspirin sering dijumpai.
!. "sma gabungan
Bentuk asma yang paling umum. "sma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik
Berdasarkan Keparahan $enyakit "sma intermiten
Aejala mun!ul C & kali dalam & minggu, eksaserbasi ringan dalam beberapa
jam atau hari, gejala asma malam hari terjadi C kali dalam & bulan, fungsi
paru normal dan asimtomatik di antara 0aktu serangan,$eak @piratory 9ol0
($@9) dan 9or!ed @piratory Ealue in & se!ond($@E&) F 123.
"sma ringan
Aejala mun!ul F & kali dalam & minggu tetapi C & kali dalam &
hari,eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur, gejala asma malam hari
terjadi F kali dalam & bulan, $@9 dan $@E& F 123.
"sma sedang (moderate)Aejala mun!ul tiap hari, eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur,gejala
asma malam hari terjadi F& kali dalam & minggu, menggunakan inhalasi beta
agonis kerja !epat dalam keseharian, $@9 dan $@E&F623 dan C 123.
"sma parah (se'ere)
Aejala terus menerus terjadi, eksaserbasi sering terjadi, gejala asma malam
hari sering terjadi, aktifitas fisik terganggu oleh gejala asma,$@9 dan $@E& C
623.
Berdasarkan terkontrol atau tidaknya asma
Dibagi menjadi yaitu asma terkontrol, asma terkontrol sebagian (partial),dan asma
tak terkontrol.
Karasteristik *erkontrol *erkontrol sebagian *ak terkontrol
Aejala harian *idak ada (C kali
per minggu)
F kali perminggu atau lebih
karakteristikasma
terkontrol partial
terjadi dalam
seminggu.
Keterbatasan harian *idak Beberapa
Aejala asma malam
hari
*idak Beberapa
Kebutuhan akan
obat obat pelega
*idak ada (C kali
per minggu)
F kali perminggu
9ungsi paru ($@9 /
$@9&)
Gormal C123
@ksaserbasi *idak Satu atau lebih
dalam setahun
Satu kali dalam
beberapa tahun
4
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
5/13
1.5. Memahami dan menjelaskan Patofisiologi Asma
?bstruksi saluran nafas pada asma merupakan kombinasi dari spasme otot
bronkus, sumbat mukosa, edema dan inflamasi dinding bronkus. ?bstruksi bertambah
berat selama periode ekspirasi karena se!ara fisiologis saluran nafas pada fase
tersebut. Sehingga udara pada distal terperangkap dan tak dapat di ekspirasikan,
kemudian terjadi peningkatan 'olume residu, kapasaitas residu fungsional dan
penderita akan bernafas dengan 'olume yang tinggi mendekati kapasitas paru total.
Keadaan ini kita sebut dengan hiperinflasi yang bertujuan agar saluran nafas tetap
terbuka dan pertukaran gas dapat terjadi, hiperinflasi memerlukan bantuan otot bantu
pernafasan. $enyempitan saluran nafas ternyata tidak merata pada seluruh lapangan
paru, ada daerah paru yang hipo'entilasi sehingga mengalami hipoksia.
Ditandai dengan penurunan $a? merupakan kelainan yang bersifat subklinis
pada asma. :ntuk mengatasi kejadian ini tubuh berusaha mengkompensasi dengan
meningkatkan 'entilasi sehingga terjadi hiper'entilasi. "kibat dari hiper'entilasi
terjadi pengeluaran H? yang berlebihan sehingga $aH? menurun akhirnya terjadilahyang disebut dengan alkalosis respiratorik. $ada serangan asma yang akut terjadi
hipersekresi mukus sehingga menutup al'eolus dan media pertukaran gas menjadi
lebih sedikit. +ipoksia semakin berat dirasakan dan tubuh berusaha mengkompensasi
dengan menambah kapasitas hiper'entilasinya yang terjadi adalah peningkatan
produksi H? tetapi terjadi keadaan hipo'entilasi sehingga retensi H? menyebabkan
kadar H? menjadi tinggi (hiperkapnia) dan kemudian menjadi asidosis respiratorik .
+ipoksia yang berlangsung lama akan menuju terjadinyaasidosis metabolik
dan terjadi shunting yaitu peredaran darah paru tanpa melalui sistem pertukaran gas
yang baik dan keadaan-keadaan ini memperburuk hiperkapnia. Dengan demikian penyempitan saluran napas pada asma menimbulkan %
• Aangguan 'entilasi berupa hipo'entilasi
• Ketidakseimbangan 'entilasi perfusi dimana distribusi 'entilasi tidak setara
dengan sirkulasi darah paru
• Aangguan difusi gas di tingkat al'eoli
Ketiga faktor tersebut akan mengakibatkan % hipoksemia, hiperkapnia, asidosis
respiratorik pada tahap yang sangat lanjut.
5
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
6/13
1.6. Memahami dan menjelaskan Manifestasi klinis AsmaAejala yang biasanya timbul berhubungan dengan beratnya hiperakti'itas
bronkus. ?bstruksi jalan napas dapat re'ersible se!ara spontan maupun dengan
pengobatan. Aejala-gejala asma antara lain (8ansjoer, 22)%
a. Bising mengi (0hee>ing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop
b. Batuk produktif sering pada malam hari
!. Gapas atau dada seperti ditekan
Aejalanya bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk
pada malam hari. Gamun, biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan
tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas
!epat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-
otot bantu pernafasan bekerja dengan keras (8ansjoer, 22 *anjung, 22).$ada serangan asma yang lebih berat, gejala-gejala yang timbul makin banyak,
antara lain % silent !hest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada,
ta!hi!ardi dan pernafasan !epat dangkal. Serangan asma seringkali terjadi pada
malam hari (*anjung, 22).
"da beberapa tingkatan penderita asma yaitu %
&) *ingkat # %
a) Se!ara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.
b) *imbul bila ada faktor pen!etus baik didapat alamiah maupun dengan test
pro'okasi bronkial di laboratorium.
) *ingkat ## %a) *anpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi fungsi paru
menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
6
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
7/13
b Banyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.
) *ingkat ### %
a) *anpa keluhan.
b) $emeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan
nafas.
!) $enderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang
kembali.
) *ingkat #E %a) Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi 0hee>ing.
b) $emeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
4) *ingkat E %
a) Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa serangan asma
akut yang berat bersifat refrator sementara terhadap pengobatan yang la>im
dipakai.
b) "sma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang
re'ersibel. $ada asma yang berat dapat timbul gejala seperti % Kontraksi otot-
otot pernafasan, sianosis, gangguan kesadaran, penderita tampak letih,
takikardi.
1.7. Memahami dan menjelaskan Diagnosis Asma
Diagnosis asma yang tepat sangatlah penting, sehingga penyakit ini dapat
ditangani dengan semestinya, mengi (wheezing ) dan/atau batuk kronik berulang
merupakan titik a0al untuk menegakkan diagnosis.
Se!ara umum untuk menegakkan diagnosis asma diperlukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
$emeriksaan 9isik
o #nspeksi
$ada pasien terlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan, serta
penggunaan otot bantu pernapasan. #nspeksi dada terutama melihat postur
bentuk dan kesimetrisan, adanya peningkatan diameter antero posterior,
retraksi otot-otot inter!ostalis, sifat dan irama pernapasan dan frekuensi napas.
o $alpasi
$ada palpasi biasanya amati kesimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus normal
o $erkusi
$ada perkusi didapatkan suara normal sama hipersonor sedangkan diafragma
menjadi datar dan rendah.o "uskultasi
*erdapat suara 'esikuler yang meningkat disertai dengan ekspirasi lebih dari
detik atau kali ekspirasi, dengan bunyi tambahan napas tambahan utama
0hee>ing pada akhir ekspirasi.
$emeriksaan penunjang
o $emeriksaan radiologi
Aambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. $ada 0aktu serangan
menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang
bertambah dan peleburan rongga inter!ostalis, serta diafragma yang menurun.o $emeriksaan laboratorium
a. Sputum
7
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
8/13
"danya badan kreola adalah karakteristik untuk serangan asma berat karena
hanya reaksi serangan beratlah menyebabkan transudasi dari edema mukosa
lalu terlepaslah sekelompok sel epitel dari perlekatannya. $e0arnaa gram
penting untuk melihat adanya bakteri diikuti kultur dan uji resistensi terhadap
antibiotik. Spurum eosinofil sangat karakteristik untuk asma dengan adanya
!ristal Hhar!ot eyden dan Spiral Hurs!hman melihat adanya "sperigillus
fumigatus.
b. "nalisa Aas Darah
+anya dilakukan pasa asma berat karena terdapat hiposekmia, hiperkapnea
dan asidosis respiratorik. $ada fase a0al serangan terjadi hipokapnea dan
hiposekmia ($aH?C 4 mm+g) kemudian pada stadium yang lebih berat
$aH? justru mendekati normal hingga normokapnea. alu diikuti selanjutnya
hiperkapnea ($aH? 4mm+g).
!. $emeriksaan @osinofil *otal
Sel eosinofil pada status asmatikus dapat men!apai &222-&422/mm baik asma intrinsik maupun ekstrinsik, sedangkan hitung eosinofil normal antara
&22-22/mm. $erbaikan fungsi paru disertai fungsi paru serta penurunan
hitung sel eosinofil menunjukkan pengobatan telah tepat. 5uga dapat sebagai
patokan penggunaan kortikosteroid.
d . $emeriksaan Darah utin dan Kimia
5umlah sel leukosit yang lebih dari &4.222/mm terjadi karena adanya infeksi.
SA?* dan S$A* meningkat disebabkan keruskan hati akibat hipoksia atau
hiperkapnea.
o $engukuran fungsi paru (Spirometer)
$engukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol
golongan adrenergik. $eningkatan 9@E atau 9EH sebanyak lebih dari 23
menunjukkan diagnosis asma.
o *es pro'okasi bronkus
*es ini dilakukan pada spirometer internal. $enurunan 9@E sebesar 23
ataulebih setelah tes pro'okasi dan denyut jantung 12-2 3 dari maksimum
dapat bermakan bila menimbulkan penurunan $@9 &23 atau lebih.
o $emeriksaaan kulit
:ntuk menunjukkan adanya antibodi #g@ spefisik dalam tubuh. :ji ini penting
karena uji alergen positif tidak selalu menjadi penyebab asma.
Diagnosis banding
Bronkitis Kronis
Ditandai dengan batuk kronik menegluarkan sputum bulan dalam setahun paling sediktiterjadi dua tahun. Aejala utama batuk disertai sputum biasanya terjadi pada penderita F 4
tahun dan perokok berat. Aejalanya berupa batuk di pagi hari, lama-lama disertai mengi,
8
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
9/13
menurunya kemampuan kegiatan jasmani pada stadium lanjut ditemukan sianosis dan tanda-
tanda kor pumonal.
Emfisema Paru
Sesak merupakan gejala utama emfisema, sedangkan batuk dan mengi jarang menyertainya.
$enderita biasanya kurus. Berbeda dengan asma, emfisema biasanya tida ada fase remisi,
penderita selalu merasa sesak pada saat melakukan akti'itas. $ada pemeriksaan fisik di dapatdada seperti tong, gerakan nafas terbatas, hipersonor, pekak hati menurun, suara 'esikuler
sangat lemah. $ada foto dada di dapat adanya hiperinflasi.
Gagal Jantung Kiri
Aejala gagal jantung yang sering terjadi pada malam hari dikenal sebagai paroksisimal
dispneu. $enderita tiba-tiba terbangun pada malam hari karena sesak, tetapi sesak berkurang
jika penderita duduk. $ada pemeriksaan fisik ditemukan adanya kardiomegali dan udem paru.
Emboli Paru
+al-hal yang dapat menimbulkan emboli paru adalah gagal jantung dan tromboflebitis
dengan gejala sesak nafas, pasien terbatuk-batuk disertai darah, nyeri pleura, keringat dingin,
kejang, dan pingsang. $ada pemeriksaan fisik didapat ortopnea, takikardi, gagal jantung
kanan, pleural fri!tion, gallop, sianosis, dan hipertensi.
Diagnosis banding lainnya %
− inosinusitis
−
efluks gastroesofageal− #nfeksi respiratorik ba0ah 'iral
berulang
− Displasia bronkopulmoner
− *uberkulosis
− 8alformasi kongenital yang
menyebabkan penyempitan
saluran respiratorik intratorakal
− "spirasi benda asing
− Sindrom diskinesia silier
primer
− Defisiensi imun
− $enyakit jantung ba0aan
9
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
10/13
1.. Memahami dan menjelaskan !atalaksana Asma
$enatalaksanaan medis untuk asma dibagi menjadi dua, yaitu%
- $engobatan Gonfarmakologia.8emberikan penyuluhan
b.8enghindari faktor pen!etus
!.$emberian !airan
d.9isiotherapy
- $engobatan 9armakologi
?bat-obat pengontrol adalah obat-obat yang diberikan tiap hari untuk jangka
lama untuk mengontrol asma persisten. De0asa ini pengontrol yang paling efektif
adalah kortikosteroid inhalasi. ?bat-obat pelega adalah yang bekerja !epat untuk
menghilangkan konstriksi bronkus beserta keluhan-keluhan yang menyertainya.
Selain pengobatan jangkah panjang, terdapat pula pengobatan ekserbasi (serangan
asma). @ksaserbasi (serangan) asma adalah memburuknya gejala asma se!ara !epat
berupa bertambahnya sesak nafas, batuk mengi atau berat di dada atau kombinasi dari
gejal-gejala ini. $engobatan @ksaserbasi pada penderita asma dapat dilakukan dengan
pengobatan-pengobatan berikut%
a.$engobatan di umah
Bronkodilator %-:ntuk serangan ringan dan sedang %
#nhalasi agonis beta aksi singkat - semprot tiap 2 menit dalam satu jam
pertama .
-Sebagai alternatif %
#nhalasi antikolinergik ( #pratropium Bromida ), agonis beta oral atau teofilin
aksi singkat. *eofilin jangan dipakai sebagai pelega, jika penderita sudah memakai
teofilin lepas lambat sebagai pengontrol. Dosis agonis beta aksi singkat dapat
ditingkatkan sampai - &2 semprot .
Kortikosteroid %
5ika respon terhadap agonis beta tidak segera terlihat atau tidak
bertahan( umpamanya "$@ lebih dari 12 3 perkiraan / nilai terbaik pribadi)
setelah & jam, tambahkan kortikosteroid oral a.l prednisolon 2,4 - & mg/ kg BB.
Dibutuhkan beberapa hari sampai keluhan menghilang dan fungsi paru kembali
mendekati normal . :ntuk itu pengobatan serangan ini tetap dipertahankan di
rumah.
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
11/13
b.$engobatan di umah Sakit
$emberian oksigen%
?ksigen diberikan -6 /menit untuk mendapatkan saturasi ? 23 atau lebih.
"gonis beta-%
"gonis beta- aksi singkat biasanya diberikan se!ara nebulasi setiap 2 menit
selama satu jam pertama (salbutamol 4 mg atau fenoterol ,4 mg,tarbutalin &2
mg). Gebulasi bisa dengan oksigen atau udara. $emberian se!ara parenteral agonis
beta- dapat dilakukan bila pemberian se!ara nebulasi tidak memberikan hasil.
$emberian bisa se!ara intramuskuler, subkutan atau intra'ena. "drenalin
(epinefrin ) ?bat ini dapat diberikan se!ara intramuskuler atau subkutan bila%
- "gonis beta tidak tersedia
- *idak ada respon terhadap agonis beta inhalasi.
Bronkodilator tambahan%
Kombinasi agonis beta- dengan antikolinergik (#pratropium Bromida)
memberikan efek bronkodilator yang lebih baik dari pada diberikan sendiri
sendiri. ?bat ini diberikan sebelum mempertimbangkan aminofilin. 8engenai
aminofilin dalam mengatasi serangan ini masih ada kontro'ersi. alaupun ada
manfaatnya, akan tetapi aminofilin intra'ena tidak dianjurkan dalam jam
pertama pada penanganan serangan asma. "minofilin intra'ena dengan dosis 6 mg
per kgBB diberikan se!ara pelan ( dalam &2 menit ) diberikan pada penderita
asma akut berat yang perlu pera0atan dirumah sakit, bila penderita tidak
mendapat teofilin dalam 1 jam sebelumnya.
Kortikosteroid%
Kortikosteroid sistemik dapat memper!epat penyembuhan serangan yang refrakter
terhadap obat bronkodilator. $emberian se!ara oral sama efektifnya dengan intra
'ena dan lebih disukai karena lebih gampang dan lebih murah. Kortikosteroid
baru memberikan efek minimal setelah jam. Kortikosteroid diberikan bila%
- Serangan sedang dan berat.
- #nhalasi agonis beta- tidak memperlihatkan perbaikan atau%
- Serangan timbul 0alaupun penderita telah mendapat kortikosteroid oral jangka
panjang.
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
12/13
1.". Memahami dan menjelaskan #omplikasi Asma
$neumothora
$enderita asma saat terjadi serangan tidak akan memenuhi kebutuhan
oksigennya se!ara normal, maka dia akan berusaha lebih keras lagi.
$neumothora dapat terjadi akibat besarnya tekanan untuk 'entilasi "sidosis respiratorik
Aagal nafas (respiratory arrest)
Kematian
Hardia! arrest
+ipoksemia dengan !edera susunan saraf pusat yang hipoksik dan iskemik
*oksisitas dari obat-obatan
1.1$. Memahami dan menjelaskan Pen%egahan Asma
+indari seringnya melakukan inter'ensi yang tidak penting yang dapat membuat
anak lelah, berikan istirahat yang !ukup. Berikan istirahat !ukup dan tidur 1 ; &2 jam tiap malam. #stirahat yang !ukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan
kenyamanan anak
"jarkan anak teknik manajemen stress
Bronkospasme mungkin disebabkan oleh emosional dan stress
+indari makanan yang menyebabkan alergi
Kontrol se!ara rutin ke petugas kesehatan
@dukasi pasien
"sma merupakan suatu penyakit kronis. $asien dan keluarganya harus diberi
edukasi mengenai asma yang diderita pasien dan pera0atan lanjutan atau follo0-
up.#nformasi mengenai pera0atan atau pengobatan maintenan!e, monitoring dan
kontrol terhadap lingkungan pasien sangat penting, terutama untuk men!egah
eksaserbasi dari asma
1.11.Memahami dan menjelaskan P&ognosis Asma
Sulit untuk meramalkan prognosis dari asma bronkial yang tidak disertai
komplikasi. +al ini akan tergantung pula dari umur, pengobatan, lama obser'asi dan
definisi. $rognosis selanjutnya ditentukan banyak faktor. Dari kepustakaan didapatkan
bah0a asma pada anak menetap sampai de0asa sekitar 63 - 713. :mumnya, lebih
muda umur permulaan timbulnya asma, prognosis lebih baik, ke!uali kalau mulai
pada umur kurang dari tahun. "danya ri0ayat dermatitis atopik yang kemudian
disusul dengan rinitis alergik, akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk
menetapnya asma sampai usia de0asa. "sma yang mulai timbul pada usia lanjut
biasanya berat dan sukar ditanggulangi. Smith menemukan 423 dari penderitanya
-
8/18/2019 tugas mandiri respi
13/13
mulai menderita asma se0aktu anak. Karena itu asma pada anak harus diobati dan
jangan ditunggu serta diharapkan akan hilang sendiri. Komplikasi pada asma terutama
infeksi dan dapat pula mengakibatkan kematian.