tugas mama
DESCRIPTION
Student CenteredTRANSCRIPT
PENDEKATAN STUDENT CENTERED
LEARNING DALAM PROSES
PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN
( DOSEN : DR. JONTER HUTAGALUNG, M.PD.K )
DISUSUN OLEH :
SALOME SIHOMBING
20150016/P
SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA GKLI
DOLOKSANGGUL
Page | 0
SUMATERA UTARA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini
merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. 1Pendekatan
pembelajaran yang selama ini diterapkan dalam proses pembelajaran adalah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru yang banyak
berperan aktif sedangkan siswa hanya sebagai objek, akibatnya siswa menjadi
apatis dan sikap kurang tertarik dalam proses pembelajaran. Hal ini dikaji sebagai
salah satu penyebab turunnya minat dan hasil belajar siswa secara khusus dalam
mata pelajaran PAK.
Disamping itu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada guru dianggap
tidak sesuai lagi kepada tuntutan kemajuan zaman, yang menuntut setiap individu
menjadi pribadi yang siap berkompetensi dan bertanggung jawab atas
pengetahuan dan kemampuannya. Sehingga perubahan tentang paradigma
pendekatan pembelajaran ini perlu menjadi bahan kajian bagi setiap pendidik,
untuk melatih setiap siswa menjadi pribadi yang aktif, mandiri, dan bertanggung
jawab.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional 2menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana balajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari konsep pendidikan
menurut undang-undang tersebut, ada beberapa hal yang perlu untuk kita kritisi:
1. Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana berarti proses pendidikan di
sekolah adalah proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan
guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan.1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2006, hlm. 1.2 “Ibid”, hlm. 2.
Page | 1
2. Proses pendidikan yang terencana diarahkan untuk suasana belajar dan proses
pembelajaran, sehingga dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus
berjalan secara seimbang, untuk membentuk manusia yang berkembang secara
seutuhnya.
3. Suasana belajar dan pembelajaran diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan harus
berorientasi kepada siswa (student active learning).
4. Akhir dari proses pendidikan adalah bertujuan untuk pembentukan sikap,
kecerdasan atau intelektual, serta pengembangan ketrampilan anak.
Pengertian Standar Proses Pendidikan Menurut Peraturan pemerintah No.19
Tahun 2005 adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. 3Dari pengertian standar proses pendidikan menurut peraturan
pemerintah No.19 Tahun 2005, ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi:
1. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang berarti
standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan
formal,dengan demikian seluruh sekolah seharusnya melaksanakan proses
pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam standar proses pendidikan.
2. Standar pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
demikian standar proses pendidikan dimaksud menjadi pedoman bagi guru
dalam pengelolaan pembelajaran.
3. Standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan demikian standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau
rujukan utama dalam menentukan proses pendidikan
Dari uraian diatas maka dapat kita pahami apa yang menjadi konsep dan
tujuan dari sistem pendidikan nasional, sehingga kita dapat menentukan
pendekatan yang sesuai dengan sistem pembelajaran tersebut. Pendekatan yang
dimaksud adalah pendekatan yang mengacu pada Student Centered Learning
(SCL), yaitu proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek aktif
dan mandiri untuk membantu siswa berkembang seutuhnya.
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2006, hlm. 4.
Page | 2
1.2. Rumusan masalah
Adapun masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apa pengertian dari Student Centered Learning (SCL) ?
b. Apa konsep dan tujuan Student Centered Learning (SCL) ?
c. Apa Prinsip Student Centered Learning (SCL) ?
d. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan Student Centered Learning
(SCL) ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembahasan ini adalah membantu para pendidik untuk
merubah paradigma dalam proses pembelajaran serta meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa secara khusus pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen (PAK).
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Student Centered Learning
Pengertian pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. 4Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran
yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Menurut Roy Killen (1998), 5ada dua pendekatan pembelajaran yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches).
Menurut Wina sanjaya dalam bukunya yang berjudul “strategi pembelajaran
berorientasi standar proses pendidikan” memberikan istilah pembelajaran yang
berpusat pada siswa dengan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS), 6tetapi istilah yang lebih populer dipakai pada proses pembelajaran tesebut adalah
pendekatan Student Centered Learning (SCL).7Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian Student Centered
Learning (SCL):
1. Menurut Rogers dalam Fairuzabadi (2010), menyatakan bahwa Pendekatan
Student Centered Learning (SCL) merupakan hasil dari transisi perpindahan
kekuatan dalam proses pembelajaran dari kekuatan pendidik sebagai pakar
menjadi kekuatan peserta didik sebagai pembelajar .Perubahan ini terjadi
setelah banyak harapan untuk memodifikasi atmosfer pembelajaran yang
menyebabka siswa menjadi pasif, bosan dan resistaen.
2. Menurut Kember dalam Fairuzabadi, (2010) menyatakan bahwa Student
Centered Learning (SCL) merupakan sebuah kutub proses pembelajaran yang
menekankan siswa sebagai pembangun pengetahuan sedangkan kutub yang
lain adalah guru sebagai agen yang memberikan pengetahuan.
4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2006, hlm. 127.5 Wina Sanjaya, loc. cit.6 “Ibid”, hlm. 135.7 Ridwan Panji Gunawan, “Pendekatan Student Centered Learning”, Berbagi Ilmu itu Indah, diaskes dari http://proposalmatematika23.blogspot.com/2013/06/pendekatan-student-centered-learning.html, pada tanggal 22 juni 2015 pukul 10.00
Page | 4
Dari berbagai defenisi tersebut dapat dipahami bahwa Student Centered
Learning (SCL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada
aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar yang seutuhnya.
B. Prinsip-Prinsip Student Centered Learning (SCL)8Menurut Suliah, dkk (2009), prinsip-prinsip yang mengacu pada
pendekatan Student Centered Learning (SCL) yaitu :
1. Tanggung jawab, yaitu peserta didik brertanggung jawab pada pelajarannya
dengan memberi tanggung jawab maka peserta didik diharapkan akan lebih
berusaha dan termotivasi dalam memaknai pembelajarannya.
2. Peran serta, yaitu peserta didik harus berperan aktif dalam pembelajaran
melalui kesempatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan potensinya
secara maksimal untuk mendorong bertumbuhnya kreatifitas dan inovasi.
3. Keadilan, yaitu setiap siswa mempunyai hak yang sama untuk bertumbuh dan
berkembang, tidak ada yang diistimewakan sehingga semua siswa dapat
tumbuh dan berkembang secara bersama.
4. Mandiri, yaitu semua siswa harus mengembangkan segala kecerdasannya
(intlektual, emosi dan ketrampilan), karena guru hanya sebagai fasilitator dan
narasumber (mitra belajar).
5. Berfikir kritis dan kreatif, yaitu peserta didik harus menggunakan segala
kecerdasan intelektual dan emosinya untuk menghadapi tantangan yang
dihadapi dalam proses belajar
6. Komunikatif, yaitu siswa harus mampu mengembangkan kemampuannya
untuk berkomunikasi, boleh jadi siswa menemukan konsep dengan cara yang
berbeda sebagai hasil pengalaman hidupnya sehingga diperlukan media untuk
menyamakan persepsi.
7. Bekerja sama, dapat saling bersinergi dan saling mendukung untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran,
8 Ridwan Panji Gunawan, “Pendekatan Student Centered Learning”, Berbagi Ilmu itu Indah, diaskes dari http://proposalmatematika23.blogspot.com/2013/06/pendekatan-student-centered-learning.html, pada tanggal 22 juni 2015 pukul 10.00
Page | 5
8. Integritas, yaitu peserta didik harus menunjukkan perilaku moral tinggi dan
percaya diri dalam melaksanakan segala sesuatu yang diyakini dalam situasi
apapun.
C. Konsep Dan Tujuan Student Centered Learning (SCL)
9Student Centered Learning (SCL) memiliki potensi untuk mendorong siswa
agar belajar lebih aktif dan mandiri sesuai dengan irama belajarnya masing-
masing. Hal ini sesuai dengan konsep dan tujuan dari Student Centred Learning
(SCL) yang dapat kita lihat pada tabel dibawah ini. Pada tabel juga dijelaskan
tentang perbedaan antara Traditional Teaching (Teacher Center Learning) dan
New Learning (Student Center Learning) yang dapat kita jadikan sebagai bahan
acuan.
No
.
TRADITIONAL TEACHING
( Teaching Centre Learning )
NEW LEARNING
( Student Centre Learning )
1. Transformasi pengetahuan dari
Guru ke Siswa.
Siswa aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajari.
2. Siswa menerima pengetahuan
secara pasif.
Siswa secara aktif terlibat dalam
mengelola pengetahuan.
3. Lebih menekankan pada
penguasaan materi.
Tidak berfokus hanya pada
penguasaan materim(intelektual)
tetapi juga mengembangkan sikap dan
ketrampilan
4. Single Media. Multimedia.
5. Fungsi Guru sebagai pemberi
informasi utama dan evaluator.
Fungsi Guru sebagai motivator,
fasiliator, evaluator.
6. Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan terpisah.
Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan berkesinambungan dan
terintegrasi.
7. Menekankan pada jawaban yang Penekanan pada proses
9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2006, hlm. 137.
Page | 6
benar saja. pengembangan pengetahuan.
Kesalahan dapat digunakan sebagai
sumber belajar.
8. Iklim belajar individual dan
kompetitif.
Iklim yang dikembangkan bersifat
kolaboratif, suportif dan kooperatif.
9 Hanya Siswa yang dianggap
melakukan proses pembelajaran.
Siswa dan guru belajar bersama
dalam mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan.
10. PBM merupakan bagian terbesar
dalam proses pembelajaran.
Siswa melakukan pembelajaran
dengan berbagai model pembelajaran
SCL.
11. Penekanan pada tuntasnya materi
pembelajaran.
Penekanan pada pencapaian
kompetensi siswa.
12. Penekanan pada bagaimana cara
guru melakukan pembelajaran.
Penekanan pada bagaimana cara
siswa melakukan pembelajaran.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Student Centered Learning10
1. Guru
Dalam proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung tombak
yang sangat menentukan keberhasilan Student Centered Learning (SCL), karena
guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan siswa. Ada beberapa
hal yang mempengaruhi keberhasilan Student Centered Learning (SCL) dilihat
dari sudut pandang guru yaitu:
a. Kemampuan guru
Guru yang memiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap kreatif dan
inovatif yang menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap baik untuk
pembelajaran siswa. Kemampuan guru yang dimaksud meliputi :
Kemampuan dalam perencanaan pembelajaran, antara lain : perencanaan
desain pembelajaran, tujuan pembelajaran, menentukan dan memanfaatkan
media sumber belajar.
10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2006, hlm. 143.
Page | 7
Kemampuan dalam proses pembelajaran berhubungan erat dengan bagaimana
cara guru mengimplementasikan perencanaan pembelajaran, antara lain
mengembangkan berbagai model pembelajaran.
Kemampuan menentukan alat evaluasi yang tepat untuk mengukur
keberhasilan proses pembelajaran.
b. Sikap profesional guru
Sikap profesional guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugas mengajarnya, guru tidak mudah puas akan hasil yang telah
dicapai, sehingga akan selalu belajar untuk selalu menambah wawasan
kemampuan dan ketrampilannya melalui kegiatan membaca, mengikuti kegiatan
ilmiah seperti seminar, simposium dan sebagainya.
c. Pengalaman mengajar
Guru yang telah memiliki pengalaman mengajar banyak memungkinkan ia
lebih mengenal berbagai hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
2. Sarana Belajar
Sarana belajar meliputi:
a. Ruang kelas
Ruang kelas yang ditata secara baik akan mempengaruhi kenyamanan siswa
dalam belajar mulai dari penataan kebersihan, tempat duduk, ventilasi yang
memadai serta penataan dekorasi yang menarik yang disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran.
b. Media dan sumber belajar
Pendekatan SCL merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan
multimetode dan multimedia artinya melalui SCL siswa memungkinkan untuk
belajar dari berbagai sumber informasi secara mandiri baik dari media grafis,
media elektronik dan lain lain.
3. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar meliputi:
Lingkungan fisik : keadaan dan kondisi sekolah misalnya : jumlah kelas,
kesesuaian jumlah guru, ketersediaan laboratorium, perpustakaan, kantin,
kamar mandi/wc, halaman yang memadai, serta dimana lokasi sekolah berada.
Page | 8
Lingkungan psikologis yaitu iklim sosial yang ada dilingkungan sekolah
misalnya keharmonisan antara warga sekolah.
BAB III
PENUTUP
Page | 9
3.1. Kesimpulan
Melalui uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Undang-Undang No.20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional telah merumuskan dengan jelas
hakekat dan tujuan pendidikan nasional yang juga dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar proses yang menjadi rujukan
bagaimana seharusnya proses pendidikan berlangsung. Oleh sebab itu, melalui
pendekatan pembelajaran Student Centred Learning atau pembelajaran yang
berpusat pada siswa, dianggap sangat cocok untuk diterapkan dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dimana setiap siswa dalam proses pembelajaran
memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk aktif membangun sendiri
pengetahuannya dan kemampuannya sehingga setiap siswa memperoleh
pemahaman yang mendalam untuk tiap materi pembelajaran yang akhirnya dapat
lebih meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara utuh (kemampuan sikap,
intelektual dan ketrampilan) khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Kristen.
3.2. Saran
Strategi perencanaan program pemuridan ini dibuat berdasarkan konsep
pemahaman dari Alkitab. Agar pencapaian tujuan utama dapat tercapai diperlukan
kesadaran baik dari pemimpin maupun murid untuk focus tidak hanya terhadap
konsep, melainkan kepada pengenalan Kristus secara pribadi yang terlihat pada
pengalaman hidup bersama Kristus.
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo
Profesor H. Wina Sanjaya,M.Pd “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Page | 10
Proses Pendidikan” .Jakarta 2006.
Proposalmatematika23.blogspot.com, “Berbagi Ilmu Itu Indah”
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................ i
Page | 11
BAB I. PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 3
1.3. Tujuan.......................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN................................................................. 4
A. Pengertian Pendekatan Student Centered Learning....... 4
B. Prinsip-prinsip Student Centered Learning (SCL)........ 5
C. Konsep dan Tujuan Student Centered Learning (SCL).. 6
D. Faktor yang Mempengaruhi keberhasilan Student Centered
Learning................................................................................. 7
BAB III. PENUTUP........................................................................ 10
3.1.........................................................................................Kesimpulan
........................................................................................10
3.2.........................................................................................Saran
........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
Page | 12
i