tugas kuliah hukum ketenagakerjaan 1

5
TUGAS KULIAH HUKUM KETENAGAKERJAAN Kasus Tentang PHK Nama : Teguh Adityah NIM : 01012446 Dosen : DR. Andari Yurikosari, SH. MH

Upload: teguh-adityah

Post on 23-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mengenai Kasus tentang HPK

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kuliah Hukum Ketenagakerjaan 1

TUGAS KULIAH HUKUM KETENAGAKERJAAN

Kasus Tentang PHK

Nama : Teguh Adityah

NIM : 01012446

Dosen : DR. Andari Yurikosari, SH. MH

Page 2: Tugas Kuliah Hukum Ketenagakerjaan 1

Kasus PHK

PHK 4.900 Karyawan, Sampoerna Sudah Lapor Kemenakertrans

Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengaku telah menerima pemberitahuan dari PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 4.900 karyawan. Langkah ini terkait rencana perusahaan untuk menutup dua pabrik yang memproduksi rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlokasi di Jember dan Lumajang.

"Sudah terima beberapa hari lalu, perusahaan sudah ada komunikasi ke kami," ujar Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans, Irianto Simbolon kepada detikFinance, Senin (19/5/2014).

Dikatakan Irianto, langkah PHK terhadap 4.900 tenaga kerja oleh Sampoerna ini telah memenuhi prosedur yang ada dan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Irianto pun mengatakan, pihaknya sendiri terus melakukan komunikasi intensif dengan manajemen perusahaan terkait langkah ini.

Dalam diskusi yang dilakukan, pihak Kemenakertrans meminta komitmen manajemen Sampoerna agar tidak ada keterlambatan dalam pemberian hak-hak tenaga kerja yang bernasib nahas tersebut. "Kita juga intens melakukan komunikasi antara kementerian dengan pihak manajemen, terutama direktur HRD. Kita berharap bahwa pembayaran-pembayaran kewajiban itu tidak terlambat," tutur dia.

Dalam keterangan resminya, Sampoerna mengumumkan terpaksa menghentikan kegiatan produksi pabrik SKT yang berlokasi di Jember dan Lumajang per 31 Mei 2014 mendatang. Langkah ini memberi konsekuensi berat berupa merumahkan sekitar 4.900 tenaga kerja. Penutupan dua pabrik ini disebutkan pihak perseroan lantaran menurunnya permintaan konsumen terhadap rokok jenis SKT yang tidak dilengkapi dengan filter.

Page 3: Tugas Kuliah Hukum Ketenagakerjaan 1

Analisa Kasus Apakah alasan PHK nya telah memenuhi ketentuan perundang-undangan?

Jawab : Menurut saya, melihat dalam berita tersebut, Irianto dengan jelas mengatakan bahwa langkah PHK terhadap 4.900 tenaga kerja oleh Sampoerna ini telah memenuhi prosedur yang ada dan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Lebih lanjut, yang dapat saya tangkap dari kasus tersebut ialah dikarenakan pihak dari Sampoerna sendiri yang melakukan PHK terhadap para pekerjanya, maka PHK tersebut masuk dalam jenis PHK Efisiensi.

Disebutkan lebih jauh dalam berita tersebut, Sampoerna melakukan penutupan dua pabriknya lantaran menurunnya permintaan konsumen terhadap rokok jenis SKT yang tidak dilengkapi dengan filter. Itulah alasan mengapa saya memasukkan kasus ini kedalam jenis PHK Efisiensi.

Bagaimana cara penyelesaiannya?

Jawab : Menurut saya, dikarenakan jenis PHK dalam kasus tersebut adalah PHK Efisiensi, maka penyelesaian nya :

Pekerja yang mendapat PHK dengan alasan efisiensi perusahaan mendapatkan pesangon sebanyak 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 UU No 13 Tahun 2003.

PHK dengan alasan efisiensi dilakukan perusahaan berdasarkan alasan perbuatan perusahaan(corporate action). Alasan corporate action diatur dalam Pasal 63 UU No 13 Tahun 2003.

Page 4: Tugas Kuliah Hukum Ketenagakerjaan 1