tugas komputer nufail ahmad fauzan
TRANSCRIPT
1
Tugas Komputer
Panduan Deskripsi Batuan Sedimen
Nama : Nufail Ahmad Fauzan
NPM : 11051345
Kelas : Geologi Terapan “B”
POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN “PGP”
TAHUN AJARAN 2014/2015
2
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Deskripsi Batuan Sedimen”
Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan Makalah ini telah
mendapatkan beberapa sumber yang membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih sangat jauh
dari sempurna. Sehubungan dengan hal tersebut maka penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kelancaran ilmu pengetahuan diwaktu yang akan
datang. penyusun juga berharap bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.
Bandung, Oktober 2014 penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................. 1
Daftar Isi.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................4
A.Batuan sedimen..............................................................................................4
B. Tekstur batuan Sedimen dan Deskripsi batuan sedimen.................................................. 8
C. Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen...............................................14
BAB III PENUTUP................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14
4
Bab I Pendahuluan
A.Latar belakang
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang
berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau
hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan
bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di
permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh
kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis.
B.Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Mengetahui
Cara mendeskripsi batuan sedimen”.
C.Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui bagaimana batuan Sedimen terbentuk
2.Untuk mengetahui bagaimana karakteristik batuan sedimen
3.Untuk mengetahui Cara mendeskripsi batuan sedimen
5
BAB II. Pembahasan
A.Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang
berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau
hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan
bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di
permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh
kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis.
MACAM-MACAM BATUAN SEDIMEN
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan
kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf
dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam
dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya
batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat
maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi
pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut
dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam
golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau,
serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara
kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah
pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang
berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi.
Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.
6
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan
batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri.
(Pettjohn, 1975). Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya
batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat
maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi
pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut
dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam
golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau,
serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975).
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi,
kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975).
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses
proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan
sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan
keras ( Pettjohn, 1975).
Proses diagenesa antara lain :
a) Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat
beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu
dengan yang lain menjadi rapat.
b) Sementasi
Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi
mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat
kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.
7
c) Rekristalisasi
Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari
pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum
terjadi pada pembentukan batuan karbonat.
d) Autigenesis
Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral
tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum
diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain.
e) Metasomatisme
Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa
pengurangan volume asal.
2. Batuan Sedimen Non-Klastik
Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil
penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses
pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan
kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil
reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen
oleh aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang
laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai
akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu
bara), dan lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan
organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik
(Pettjohn, 1975). Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi
enam golongan yaitu :
8
a) Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini
antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan
batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.
b) Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal
sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu
lempung dan Nepal.
c) Golongan Karbonat
Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan
foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang
terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di
lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan
laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung
pada material penyusunnya.
d) Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi
untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah
diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
e) Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang
cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang
tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor
yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari
larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu
garam.
9
f) Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan.
Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang
tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan
terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan
sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.
B.Tekstur Batuan Sedimen dan cara deskripsi batuan sedimen
Tekstur Batuan Sedimen merupakan hubungan antar material yang berada dalam batuan
sedimen tersebut.
Cara Pendeskripsian Batauan Sedimen
A.Warna Batuan
Warna Lapuk : warna batuan yang sudah terkontaminasi dengan lingkungan.
Warna Segar : warna batuan yang tidak mengalami kontak langsung dengan lingkungan.
B. Tekstur
· Ukuran butir : Pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang
disampaikan oleh Wentworth, 1922, seperti di bawah ini:
10
Pemerian ukuran butir untuk batuan sedimen karbonat klastik
C. Pemilahan
Tingkat keseragaman butir penyusun, terdiri dari :
·
Very well sorted
Well sorted
Moderately sorted
Poorly sorted
Very Poorly Sorted
11
Derajat pembundaran :
a. menyudut
b. menyudut tanggung
c. membundar tanggung
d. membundar
e. sangat membundar
Kemas ( Hubungan antar butir )
a. Kemas terbuka : butiran satu dengan yang lainnya renggang sehingga butir matrik akan
lebih banyak. Diendapkan oleh media pekat.
b. Kemas tertutup : butiran satu dengan butir yang lain rapat sehinnga kandungan matrik
akan lebih sedikit dan sifatnya kokoh. Diendapkan oleh media encer.
12
D. Kandungan CaCO3
Di uji dengan meneteskan HCl untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan karbonat.
Sebab pendeskripsian batuan sedimen besrsifat karbonatan memiliki sedikit perbedaan
dengan pendeskripsian batuan sedimen silikaan.
E. Struktur Sedimen
· Primer : struktur terbentuk bersamaan dengan batuan saat proses litifikasi.
· Sekunder : struktur yang terbentuk setelah proses litifikasi
· Struktur Organik : Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca,
cacing atau binatang lainnya. Struktur organic antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan
dan lain-lain.
F. Permeabilitas
Yaitu kemampuan batuan meloloskan fluida : Permeable ( dapat meloloskan air ) dan
Impermeable ( tidak dapat meloloskan air )
G. Porositas
Yaitu perbandingan volume rongga pori-pori terhadap volume total keseluruhan batuan.
Dengan kata lain porositas merupakan daya serap air terhadap batuan
13
H. Kekerasan
· Kompak ( massif )
Tidak dapat dicungkil dengan jarum penguji
· Keras
Yaitu masih dapat dicungkil dengan jarum penguji tetapi sangat sedikit.
· Agak keras
Yaitu hancur apabila ditekan oleh jarum penguji.
· Lunak
Yaitu dapat dipotong dengan mudah oleh jarum penguji.
· Sponge
Yaitu kembali kebentuk asal apabila ditekan jarum penguji.
I. Kandungan Mineral
Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan menjadi :
1. Fragmen
Fragmen adalah bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa pecahan-
pecahan batuan, mineral, cangkang fosil dan zat organik.
2. Matrik (masa dasar)
Matrik adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak
diantaranya sebagai masa dasar. Matrik dapat berupa pecahan batuan, mineral atau fosil.
3. Semen
Semen adalah material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat
berbentuk Amorf atau Kristalin. Bahan bahan semen yang lazim adalah :
a.Semen karbonat (kalsit dan dolomit)
14
b.Semen silika (kalsedon, kuarsit)
c.Semen oksida besi (limonit, hematit dan siderit)
Pada sedimen berbutir halus (lempung dan lanau) semen umumnya tidak hadir karena
tidak adanya rongga antar butiran Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya
terdapat perbedaan istilah ( Folk, 1954 ), meliputi :
a. Allochem : sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik.
Macam – macam Allochem :
Kerangka organisme (skeletal), berupa cangkang binatang atau kerangka hasil
pertumbuhan.
Interclas , merupakan butiran – butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah ada.
Pisolit , merupakan butiran-butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm.
Pellet , Fragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris .
b. Mikrit :
Merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa kristal-kristal karbonat
terbentuk secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi
rongga antar butir.
c. Sparit :
Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus (0,02-
0,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari
mikrit.
J. Kandungan Fosil
Yaitu kandungan fosil yang ada di dalam batuan sedimen
15
C.Contoh Pendeskripsian batuan Sedimen
NAMA : Batu Gamping Kristalin
MATERI : BATUAN SEDIMEN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 1
2. Warna : Putih
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : Krisatalin
6. Komposisi Mineral : Monomineralik (CaCO3)
7. Nama Batuan : Batu Gamping Kristalin
Gambar :
Keterangan : 1. Kristalin
16
NAMA : Batu Lempung Gelap
NO. MHS :
MATERI : BATUAN SEDIMEN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 2
2. Warna : Hitam
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung/ < mm
- Derajat pemilahan : Pemilahan baik
- Derajat pembundaran : Membundar baik
- Kemas : Tertutup 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : -
- Matrik : Lempung - Semen : Silika
7. Nama Batuan : Shale / batulempung
Gambar :
Keterangan : 1. Butiran Halus
2. Lapisan
NAMA : Batu Lempung
17
NAMA : Tuffa
NO. MHS :
MATERI : BATUAN SEDIMEN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 3
2. Warna : Putih
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Lempung / mm
- Derajat pemilahan : Pemilahan baik
- Derajat pembundaran : Membundar baik
- Kemas : Tertutup 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : -
- Matrik : Ash - Semen : Silika
7. Nama Batuan : Tuff
Gambar :
Keterangan : 1. Masa dasar
18
Nama : Batu konglomerat
MATERI : BATUAN SEDIMEN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 4
2. Warna : Coklat
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm
- Derajat Pemilahan : Pemilahan buruk
- Derajat Pembundaran : Membundar sedang
- Kemas : Terbuka 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Basalt
- Matrik : Kuarsit - Semen : Silika
7. Nama Batuan : Konglomerat
Gambar :
Keterangan : 1. Basalt
2. Kuarsit
3. Semen
19
NAMA : Batu Breksi
NO. MHS :
MATERI : BAHAN BATUAN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 5
2. Warna : Coklat
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : - Ukuran besar butir : Kerakal/ 64-4 mm
- Derajat pemilahan : Pemilahan buruk
- Derajat pembundaran : Menyudut
- Kemas : Terbuka 6. Komposisi Mineral : - Fragmen : Andesit
- Matrik : Pasir kuarsa - Semen : Carbonat
7. Nama Batuan : Breksi
Gambar :
Keterangan : 1. Fragmen
2. Masa Dasar
20
NAMA : Batu Rijang
NO. MHS :
MATERI : BATUAN SEDIMEN
DESKRIPSI BATUAN
1. No. Urut : 6
2. Warna : Coklat
3. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
4. Struktur : Masif
5. Tekstur : Amorf
6. Komposisi Mineral : Monominerallik (SiO2)
7. Nama Batuan : Rijang
Gambar :
Keterangan : 1. Masa Dasar SiO2
21
BAB III. Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&
uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fblogsemaumu.blogspot.com%2F2
013%2F03%2Fklasifikasi-batuan-sedimen.html&ei=-
q48VLznEdGTuATAroHIDw&usg=AFQjCNHt-yRFtjvJkE4frE9SyUjHA6tdTQ
http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-batuan-sedimen.html
http://caraefbx.newsvine.com/_news/2014/08/04/25160705-makalah-batuan-sedimen