tugas kia fesa.docx

16
Ibu hamil G1P0A0 usia ibu 17 tahun hamil 20 minggu BB 40 kg, TB 140 cm, LILA: !9 cm, HB: 8, bagaimana dampak dan penanganannya Umur pada masa kehamilan Reproduksi sehat untuk hamil dan melahirkan adalah usia 20-30 tahun, jika terjadi kehamilan di bawah atau di atas usia tersebut maka akan dikatakan beresiko akan menyebabkan terjadinya kematian 2-4x lebih tinggi dari reproduksi sehat (Manuaba, IBG. 2010). Kehamilan pada remaja putri sangat berisiko terhadap dirinya karena pertumbuhan linier (tinggi badan) pada umumnya baru selasai pada usia 16-18 tahun, dan dilanjutkan dengan pematangan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linier selesai. Dampak kebidanan yang terjadi pada kehamilan usia muda adalah (Asfriyanti, 2009 dan Manuba, IBG. 2010) : a. Abortus (Keguguran) Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Abortus yang dilakukan oleh tenaga non-profesional dapat menimbulkan tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. b. Persalinan Prematur, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Kelainan Bawaan 1

Upload: vennyherlenaps

Post on 16-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Ibu hamil G1P0A0 usia ibu 17 tahun hamil 20 minggu BB 40 kg, TB 140 cm, LILA: !9 cm, HB: 8, bagaimana dampak dan penanganannya

Umur pada masa kehamilan

Reproduksi sehat untuk hamil dan melahirkan adalah usia 20-30 tahun, jika terjadi kehamilan di bawah atau di atas usia tersebut maka akan dikatakan beresiko akan menyebabkan terjadinya kematian 2-4x lebih tinggi dari reproduksi sehat (Manuaba, IBG. 2010).Kehamilan pada remaja putri sangat berisiko terhadap dirinya karena pertumbuhan linier (tinggi badan) pada umumnya baru selasai pada usia 16-18 tahun, dan dilanjutkan dengan pematangan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linier selesai.

Dampak kebidanan yang terjadi pada kehamilan usia muda adalah (Asfriyanti, 2009 dan Manuba, IBG. 2010) : a. Abortus (Keguguran) Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Abortus yang dilakukan oleh tenaga non-profesional dapat menimbulkan tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.

b. Persalinan Prematur, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Kelainan Bawaan Kekurangan berbagai zat yang dibutuhkan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan tingginya prematur, BBLR dan cacat bawaan.

c. Mudah Terinfeksi Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi yang rendah dan stres memudahkan terjadinya infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas.

d. Anemia Kehamilan e. Keracunan Kehamilan (Gestosis)

f. Kematian Ibu yang Tinggi Penanganannya

Dilakukan konseling untuk keluarga berencana untuk remaja

Tinggi badan pada masa kehamilan

Tinggi badan ibu hamil adalah perhatian awal tentang bagaimana keadaan tulang panggul seorang ibu hamil tersebut.Seorang ibu hamil yang tinggi badannya 145 cm atau kurang, akan mendapat catatan khusus dari tenaga kesehatan karena kemungkinan mengalami panggul sempit lebih besar. Ibu hamil yang pendek termasuk kelompok berisiko tinggi, walaupun demikian semua kehamilan sebenarnya tetap mendapat perhatian sama dan dianggap berisiko.Oleh karena itu ibu hamil yang tinggi badannya 145 cm atau kurang, wajib memeriksakan dirinya kepada petugas kesehatan baik bidan maupun dokter, agar selama kehamilan dapat dipantau kenaikan berat bdan yang sesuai dengan perkembangan usia kehamilan. Pemantauan ini bertujuan agar ibu kelak dapat melahirkan secara spontan normal.Bagi ibu hamil dengan tinggi badan 145 cm atau kurang, sebaiknya kenaikan berat bdan terkontrol tidak lebih dari 145 cm atau kurang, sebaiknya kenaikan berat badan terkontrol tidak lebih dari 12,5 kg selama kehamilan agar terhindar dari resiko panggul sempit atau ketidaksesuaian antara besar bayi dan luas panggul.Meskipun berpotensi mengalami panggul sempit , ibu hamil yang termasuk kelompok berisiko tinggi berkaitan dengan tinggi badan tidak dianjurkan untuk diet ketat. Sebab kebutuhan makanan sehat dan berprotein tinggi diperlukan janin selama proses kehamilan berlangsung.Pada kasus ketidak sesuain panggul dengan besar janin dimana bayi tidak bisa lahir spontan alami, maka operasi caesar menjadi pilihan upaya proses persalinan demi keselamatan ibu dan bayi.

Perubahan Berat Badan pada Masa Kehamilan

Berat badan ideal calon ibu saat akan mulai hamil, yaitu antara 45-65 kg. Wanita yang berat badannya kurang dari 45 kg sebaiknya dinaikkan dulu sampai 45 kg sebelum hamil. Demikian juga dengan wanita yang berat badannya lebih dari 65 kg sebaiknya berat badannya diturunkan dulu sampai 65 kg sebelum hamil.Penambahan berat badan ibu hamil juga dapat dihitung dariBody Mass Index(BMI). Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) dapat digunakan untuk menentukan BMI dalam kg/m2 yang dilakukan pada saat awal kehamilan. Hasil penghitungan BMI dapat dipakai untuk menentukan kategori berat seorang wanita.Wanita dengan obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes, distosia bahu, dan SC, bayi yang dilahirkannya juga dapat mengalami peningkatan berat badan sehingga potensial menjadi makrosomia.Wanita yang sangat kurus dengan berat badan < 50 kg meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah. Kenaikan optimal berat badan wanita hamil adalah 11-16 kg dengan berat dan tinggi badan rata-rata. Ibu hamil sebaiknya mengupayakan diri untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi setiap hari dan sebaiknya menghindari pantang makanan karena setiap kalori sangat berarti bagi pertumbuhan janin.Penambahan berat badan ibu hamil sebaiknya disesuaikan dengan BMI, seperti pada tabel di bawah ini.Berat Badan yang dianjurkan pada masa kehamilanProfilPertambahan berat badan

Berat badan normal (BMI: 18.5-24.9)11.5 16.0 kg (25 35 lb)

Berat badan rendah (BMI: 4000 gram) atau berat badan lahir rendah (< 2500 gram).

Bayi dengan berat lahir rendah akan menghadapi masalah sehubungan dengan berat badannya yang kurang, seperti terganggu perkembangan dan kecerdasan bayi, kesehatan fisik yang juga kurang baik. Sebaliknya juga dengan bayi yang memiliki berat lahir berlebih dapat menyulitkan pada saat kehamilan dan terutama pada persalinan.Ibu hamil dengan berat badan berlebih dapat menyebabkan perdarahan dan pre-eklampsia. Gejala muncul berasal dari hasil penghitungan BMI berkategorioverweight/ kelebihan berat badan dan kemudian akan disusul dengan peningkatan tekanan darah, odema pada kaki, bermasalah pada ginjal, dan akhirnya dapat terjadi pre-eklampsia.Karena itu, pemantauan kenaikan berat badan wanita hamil salah satu cara menginterpretasikan kesehatan janin dalam kandungan. Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan dapat membawa dampak negatif bagi pertumbuhan janin, demikian sebaliknya jika tidak terjadi peningkatan berat badan sesuai dengan rekomendasi. Untuk itu, pelaksanaan pemeriksaan selama kehamilan sangat penting bagi setiap wanita yang telah dinyatakan positif hamil

Anemia pada ibu hamilAnemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurn atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebtuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi haemoglobin kurang dari 10,50 sampai 11,00 gr/dl (varney, 2006)Derajat anemiaa. Ringan : 10-10,9 gr/dlb. Sedang : 8 -9,9 gr/dlc. Berat :