tugas kesling takakura ary wintara

10
1. LATAR BELAKANG Sampah rumah tangga diartikan sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan, pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Manusia adalah penghasil sampah. Dalam aktivitas kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang besar terhadap persoalan sampah. Permasalahan sampah dengan manajemen yang buruk merupakan penyebab utama dari hilangnya jaminan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Penelitian menunjukkan apabila rata-rata pendapatan penduduk kota meningkat 1% saja, sampah kota akan bertambah 0,34%, demikian kajian Beede dan Bloom (1955). Pengelolaan sampah umumnya tidak dilakukan secara konsisten dan konsekuen sesuai dengan konsep awal, sehingga dalam perjalanannya sering melanggar dan berbenturan dengan berbagai pelanggaran antara lain aspek sosial budaya, hukum, lingkungan, hak asasi, dan lain sebagainya. Pengaturan dan pengelolaan sampah saat ini pada dasarnya hanya terpaku kepada teknis saja, tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, serta keterbatasan lahan yang tersedia, menyebabkan timbulnya permasalahan sampah tidak dapat teratasi dengan baik.dimana sampah terus menerus mengalami suatu penumpukan yang mengakibatkan kesehatan terganggu. Sampah bisa diartikan sebagai konsekuensi adanya aktivitas kehidupan manusia, maka tidak dapat dipungkiri sampah akan 1

Upload: downloadanqkuliah

Post on 14-Jun-2015

543 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

1. LATAR BELAKANG

Sampah rumah tangga diartikan sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-

hari dalam rumah tangga. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan,

pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Manusia adalah

penghasil sampah. Dalam aktivitas kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

langsung memberikan kontribusi yang besar terhadap persoalan sampah. Permasalahan

sampah dengan manajemen yang buruk merupakan penyebab utama dari hilangnya

jaminan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Penelitian menunjukkan apabila rata-

rata pendapatan penduduk kota meningkat 1% saja, sampah kota akan bertambah 0,34%,

demikian kajian Beede dan Bloom (1955). Pengelolaan sampah umumnya tidak

dilakukan secara konsisten dan konsekuen sesuai dengan konsep awal, sehingga dalam

perjalanannya sering melanggar dan berbenturan dengan berbagai pelanggaran antara

lain aspek sosial budaya, hukum, lingkungan, hak asasi, dan lain sebagainya. Pengaturan

dan pengelolaan sampah saat ini pada dasarnya hanya terpaku kepada teknis saja, tingkat

kepadatan penduduk yang sangat tinggi, serta keterbatasan lahan yang tersedia,

menyebabkan timbulnya permasalahan sampah tidak dapat teratasi dengan baik.dimana

sampah terus menerus mengalami suatu penumpukan yang mengakibatkan kesehatan

terganggu. Sampah bisa diartikan sebagai konsekuensi adanya aktivitas  kehidupan

manusia, maka tidak dapat dipungkiri sampah akan selalu ada selama aktivitas kehidupan

masih terus berjalan ada dua jenisnya yakni sampah organik dan anorganik. Sampah

organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroba atau yang dapat membusuk

(daun, sisa makanan, sayuran dll) sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang

sukar diuraikan (plastik, karet, dll). Jika dicermati, apabila kita peduli dan sadar akan

sampah , seharusnya penanganannya sangat mudah. Berbagai cara yang dilakukan untuk

menangani sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik yaitu dengan cara :

pemisahan sampah organik dengan anorganik, metode biopori, pengomposan dengan

menggunakan cacing, metode pengomposan takakura, industri rumah tangga pengelolaan

sampah plastik menjadi tas cantik, pengelolaan sampah rumah tangga dengan pola

pembakaran berteknologi ( incinerator mini), mengubah perilaku masyarakat yang

membuang sampah sembarangan, pengelolaan sampah kertas, menjual barang bekas ke

1

Page 2: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

pemulung, teknik biogas. Dan apabila dilakukan dan ditekuni, permasalahan sampah

seharusnya bisa diatasi dan menjadi suatu lahan bisnis yang cukup menjanjikan.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah solusi penanganan dan pengurangan sampah pada rumah tangga ?

2. Bagaimanakah upaya pencegahan yang harus dilakukan agar sampah rumah

tangga tidak menimbulkan suatu masalah ?

3. PEMBAHASAN

3.1 Solusi Penanganan dan Pengurangan Sampah pada Rumah Tangga

1. Pemisahan sampah organik dengan anorganik. Sosialisasi mengenai pemisahan

sampah organik dan anorganik kepada masyarakat juga masih terasa kurang, terlebih lagi

belum adanya aturan yang tegas untuk mendukung kegiatan pemisahan sampah tersebut

membuat masyarakat cenderung acuh dan tidak mau tahu mengenai permasalahan ini.

Maka diperlukan suatu sosialisasi yang rutin dan berkala.

2. Metode Biopori. Pengertian lubang biopori menurut organisasi.org adalah lubang

yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi

sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga

dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta

dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos. Bisa dipasang pada

alas saluran air hujan, disekeliling pohon.

3. Pengomposan dengan menggunakan cacing. Proses pengomposan adalah suatu

proses dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme terhadap buangan organik

yang biodegradable, pengomposan dapat dipercepat dengan penambahan cacing sehingga

berada dalam kondisi yang optimum untuk proses pengomposan. Dan yang dapat dibuat

kompos ini adalah sampah yang organik. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi

sampah organik.

4. Proses Pengomposan Sampah Organik Metode Takakura Skala Rumah

Tangga atau dikenal dengan Takakura Home Method. Metode ini sangat mudah

dilakukan yakni dengan menggunakan peralatan seperti : keranjang cucian yang

berlubang – lubang, kardus, pengaduk, bantalan( jaring plastik, sekam, serabut kalapa),

kompos lama sebagai aktivator ( yang menyebabkan terjadinya kompos). Kompos halus

2

Page 3: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

dapat digunakan sebagai pupuk. Sisa yang kasar dapat digunakan sebagai aktivator.

Adanya lubang – lubang ini memungkinkan proses aerob oleh bakteri mudah dilakukan.

Kompos yang dibuat melalui proses termofilik aerobik seperti ini, kualitasnya “super”.

Kaya akan unsur yang diperlukan tanaman agar tumbuh subur. Tentunya sangat

bermanfaat untuk dijadikan pupuk.

5. Industri rumah tangga pengelolaan sampah plastik menjadi tas cantik.

Pengelolaan sampah melalui program daur ulang sampah menjadi pilihan program

pengelolaan sampah yang melibatkan peran serta masyarakat . Pemilahan sampah

organik dan anorganik sangat mutlak dilakukan. Di tangan orang yang kreatif,

menumpuknya sampah plastik adalah berkah. Sampah plastik bisa diubah menjadi aneka

produk berharga, mulai dari tas cantik, payung hingga tas laptop.

6. Pengelolaan sampah rumah tangga dengan pola pembakaran berteknologi

( incerator mini). Salah satu metoda alternatif penanganan pengelolaan sampah dengan

skala kecil dapat diterapkan di tingkat rumah tangga, RT/ RW, Kelurahan dan

Kecamatan dengan pola pembakaran berteknologi(Incinerator Mini). Pada prinsipnya

sampah dapat dikelola dengan pembakaran yang ramah lingkungan, telah diproduksi di

Indonesia. Keuntungan dari incinerator mini ini adalah : tidak memerlukan lahan besar,

mudah dalam pengoperasiannya, hemat energi, sisa abu dapat dimanfaatkan menjadi

produksi batu bata batako.

7. Mengubah perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Perilaku membuang sampah di sembarang tempat yang sudah menjadi kebiasaan

bukanlah perkara yang mudah diselesaikan. Mengubah paradigma tentang pengelolaan

sampah saja juga belum cukup, tetapi memerlukan adanya pendekatan-pendekatan

sebagai berikut : Pendekatan melalui aspek budaya biasanya melalui suatu komunitas

atau banjar-banjar, pada pendekatan aspek sosial yakni mengubah pandangan di

masyarakat yang awalnya memandang perilaku membuang sampah sembarangan adalah

hal yang wajar menjadi hal yang nantinya akan mengancam hidup manusia, dalam

pendekatan aspek ekonomi yakni dengan cara memberikan penghargaan secara ekonomi

kepada suatu kelompok masyarakat yang telah berhasil mengubah perilaku membuang

3

Page 4: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

sampah, dalam pendidikan moral dan agama sebenarnya sudah ada aspek-aspek yang

mengajarkan tentang perilaku membuang sampah ini. Misalnya saja sering ada kata

“kebersihan adalah bagian dari iman”.

8. Pengelolaan sampah kertas. Kertas-kertas akan di daur ulang sehingga dapat

digunakan lagi dan secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah sampah yang ada

saat ini. Caranya sederhana ha yakni membuat kertas menjadi serpihan kecil dari proses

membelender, dicwetak dan dikeringkan.

9. Menjual barang bekas ke pemulung. Ini solusi sederhana yang bisa dilakukan,

disamping mengurangi sampah rumah tangga, juga bisa dijadikan pemasukan pendapatan

dalam rumah tangga.

10. Teknik Biogas. Ini berkaitan dengan cara pengelolaan sampah organik dengan

mempertimbangkan suatu lingkungan abiotis dan temperatur. Sampah organik yang

terdapat dalam suatu digester akan mengalami pembusukan dan akan mengeluarkan suatu

gas metan yang dimanfaatkan untuk memasak.

3.2 Upaya Pencegahan yang Harus Dilakukan agar Sampah Rumah Tangga Tidak

Menimbulkan Suatu Masalah.

Pemerintah seharusnya memberikan ruang pada suatu proses pendidikan

manajemen sampah sederhana dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, mengenai

Proses pengelolaan sampah Skala Rumah Tangga, disamping itu pula reduce, reuse dan

recycle menjadi pola hidup masyarakat yang mengakar. Oleh karenanya, perlu ada

semacam gerakan masyarakat yang terorganisasi, misalnya melalui kelompok pengajian,

kelompok arisan, revitalisasi PKK, dan posyandu untuk melakukan kebersihan

lingkungan dengan cara "mengelola sampah secara mandiri" dan sewajarnya pemerintah

kota memberikan perhatian dan dukungan untuk kegiatan semacam ini. Dengan

demikian, masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama pemerintah-masyarakat.

Perlu adanya kurikulum pada sekolah tingkat dasar (TK), sampai perguruan tinggi

tentang pengelolaan sampah. Disamping itu pula perlu adanya suatu pendekatan untuk

mengubah perilaku masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan.

4

Page 5: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

Teknologi pengolahan sampah telah diperkenalkan dengan menitikberatkan pada

teknologi yang banyak diadopsi.Teknologi pengolahan sampah,merupakan teknologi

yang keberadaannya dirasakan mutlak untuk menjaga lingkungan hidup lebih baik,

dengan mengolah sampah hasil rumah tangga. Sehingga lingkungan akan menjadi bersih

serta terhindar dari penyakit.

Disamping itu pula perlu adanya suatu regulasi atau aturan – aturan mengenai

larangan membuang sampah sembarangan, yang dibuat oleh kapala adat, atau kepala desa

dan lain – lain yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat, beserta sanksinya bagi

yang melanggar. Sanksi berupa administratif maupun denda.

Perlu juga adanya suatu revitalisasi berupa perbaikan – perbaikan sistem

pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik dan praktis. Dan juga perlu adanya

suatu upaya – upaya dan inovasi penanganan sampah rumah tangga yang lebih baik.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

4.1.1 Solusi yang dilakukan adalah dengan cara : pemisahan sampah organik dengan

anorganik, metode biopori, pengomposan dengan menggunakan cacing, metode

pengomposan takakura, industri rumah tangga pengelolaan sampah plastik menjadi tas

cantik, pengelolaan sampah rumah tangga dengan pola pembakaran berteknologi

( incinerator mini), mengubah perilaku masyarakat yang membuang sampah

sembarangan, pengelolaan sampah kertas, menjual barang bekas ke pemulung dan teknik

biogas.

4.1.2 Upaya pencegahan yang harus dilakukan agar sampah ini khususnya tidak

menimbulkan suatu masalah adalah adanya suatu proses edukasi atau pendidikan

tentang manajemen sampah, perlu adanya suatu regulasi atau aturan yang disertai

sanksi,teknologi terbarukan, disamping itu pula terus diupayakan perbaikan system

pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik, dan terus diupayakan suatu inovasi –

inovasi yeng terbaru.

4.2 Saran

Sampah merupakan tanggung jawab bersama, baik masyarakat maupun

pemerintah, dan bersama – sama dalam hal masalah pengurangan dan penanganannya.

5

Page 6: Tugas Kesling Takakura Ary Wintara

Daftar Pustaka

Adimiharja. Kusnaka.2008. Sampah dan Budaya Kekerasan di Perkotaan.www.google.com.diakses tanggal 30 nopember 2009

Afrianty, Atmah.2008.Kesehatan dan UU Pengelolaan Sampah . www.google.com. Diakses tanggal 29 nopember 2009

Dewi, Resti.2008. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA PERKOTAAN BERBASIS MASYARAKAT DI BANJARSARI JAKARTA SELATAN. www.gdl.com. Diakses tanggal : 27 Nopember 2009.

Isroi. 2009. Tiga Fokus Kegiatan Mengelola Sampah-Sampah di Sekitar Kita.

www.tentanglimbah.wordpress.com. Diakses tanggal: 6 Desember 2009.

Isroi. 2009. Merubah Paradigma Masyarakat Tentang Sampah.

www.tentanglimbah.wordpress . com. Diakses tanggal: 6 Desember 2009.

Julianery, BE. 2008. Sampahmu, Urusanmu. www.kompas.com. Diakses tanggal: 6

Desember 2009.

Legalitas dan UU mengenai pengelolaan sampah. www.legalitas. Diakses tanggal :1 Desember 2009.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

.

6