tugas kelompok mata kuliah kajian lingkungan hidup
DESCRIPTION
TUGAS KELOMPOKKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP (KLH)“SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA”Sumber sampah pada umumnya berhubungan erat dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Di Indonesia, sekitar 60-70% dari total volume sampah yang dihasilkan merupakan sampah basah dengan kadar air antara 65-75%. Sumber sampah terbanyak berasal dari pasar tradisional dan pemukiman.Sampah pasar tradisional, seperti pasar lauk-pauk dan sayur-mayur membuang hampir 95% sampah organic. 1. Sampah dari Pemukiman / Rumah TanggaUmumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.2. Sampah dari Pertanian dan PerkebunanSampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya.Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan.Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang.3. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi GedungSampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng.4. Sampah dari Perdagangan dan PerkantoranSampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun.5. Sampah dari IndustriSampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. Industri itu macam-macam, ada yang industry berat maupun yang ringan, contohnya :a. Pertambanganb. Sumber-sumber alam misalnya sumber energi.c. Pabrik.d. Perusahaan kayu.e. Perusahaan kimia.f. Perusahaan logam.g. Tempat pengolahan air kotor.6. Sampah AlamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.7. Sampah ManusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.8. Sampah KonsumsiSampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampahTRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP (KLH)
“SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA”
Disusun Oleh:
1. BUTET MARTA S. SIMANGUNSONG C 301 11 097
2. ABD. MUTALIB C 301 11 098
3. NURJANNA C 301 11 099
4. NOVITA ARIYANI PASARU C 301 11 100
5. MOH. ANDI SARIF C 301 11 103
6. MOH. DAFRI C 301 11 105
7. HIKMA AYUNI C 301 11 108
8. IIN WINDAH KUSUMA C 301 11 126
AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2014
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena,
atas rahmat dan karunia-Nya jugalah sehingga tugas makalah “Kajian Lingkungan Hidup tentang
Sampah Dan Pengelolaannya” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok. Walaupun makalah ini sudah kami susun
dengan sebaik-baiknya, tentu kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak menjadi bagian yang
penting dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata,dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua
terutama bagi kelompok kami.
Palu, 5 Mei 2014
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................…………………………………………2
DAFTAR ISI..…………………….....……………………………………...3
BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..….4
1.2 Maksud dan Tujuan………………………………………………….… 5
BAB.II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah………………………………………………….........6
2.2 Sumber Sampah………………………………..........................................6
2.3 Jenis Sampah…………………....................................…………..………9
2.4 Klasifikasi Sampah………………………………......……………….….10
2.5 Dampak Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan.....................................11
2.6 Pengelolaan Sampah..................................................................................13
2.7 Manfaat Sampah........................................................................................14
BAB. III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….….....16
3.2 Saran……………………………………………………….………........16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini
masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah
sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang
mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang
tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia
sendiri.
Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh
tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial
menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang
berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang
berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang
langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita.Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana
gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik
perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah
inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam
kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menjelaskan beberapa hal
yang berkaitan dengan judul makalah. Yaitu antara lain :
1. Pengertian Sampah
2. Sumber Sampah
3. Jenis Sampah
4. Klasifikasi Sampah
5. Dampak Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan
6. Pengelolaan Sampah
7. Manfaat Sampah
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SAMPAH
Sampah, sebuah kata yang sering kita dengar dan barang yang selalu kita lihat setiap saat.
Dimanapun dan kapanpun kita berada selalu ketemu dengan yang namanya sampah. Apakah itu
sampah ? Ada banyak pengertian yang sering kita temui yang dilontarkan oleh para ahli dan
pakar. Sampai saat ini masih beredar anggapan bahwa sampah merupakan barang sisa yang
sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Padahal sebetulnya sampah merupakan mutiara
yang masih terpendam dan kalau dikelola akan menjadi barang yang sangat berguna.
Dalam kamus lingkungan (1994) dinyatakan bahwa Pengertian Sampah adalah bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam
produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berkelebihan
atau buangan.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah Lingkungan Untuk
Manajemen, Ecolink 1996), sedangkan Dr.Tanjung menyatakan bahwa sampah adalah sesuatu
yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Sedangkan dalam
Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat dan sampah spesifik adalah
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
2.2 SUMBER SAMPAH
Sumber sampah pada umumnya berhubungan erat dengan penggunaan tanah dan
pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Di Indonesia, sekitar 60-70% dari total volume
sampah yang dihasilkan merupakan sampah basah dengan kadar air antara 65-75%. Sumber
sampah terbanyak berasal dari pasar tradisional dan pemukiman.Sampah pasar tradisional,
seperti pasar lauk-pauk dan sayur-mayur membuang hampir 95% sampah organic. Di dalam
6
kehidupan manusia, sebagian besar jumlah sampah berasal dari beberapa aktivitas, di bawah ini
sumber sampah dapat digolongkan dalam beberapa kategori, yaitu :
1. Sampah dari Pemukiman / Rumah Tangga
Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga
bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
2. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya.Sebagian
besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk
pupuk.Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus
agar tidak mencemari lingkungan.Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup
tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat
pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang.
3. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan
organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah
Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng.
4. Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar
swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah
makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan
swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto
copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik,
klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus
dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan
beracun.
5. Sampah dari Industri
7
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap
yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang
seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. Industri itu macam-macam,
ada yang industry berat maupun yang ringan, contohnya :
a. Pertambangan
b. Sumber-sumber alam misalnya sumber energi.
c. Pabrik.
d. Perusahaan kayu.
e. Perusahaan kimia.
f. Perusahaan logam.
g. Tempat pengolahan air kotor.
6. Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
7. Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
8
8. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
9. Sampah Nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).
2.3JENIS SAMPAH
Menurut Daniel (2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:
1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa
disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat
khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis-jenis sampah lebih rinci sebagai berikut:
1. Berdasarkan Sumbernya
1. Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
9
2. Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
3. Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah yang
dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
4. Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang
seperti kulit makanan dan sisa makanan.
5. Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat
perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
6. Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah
umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
7. Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
2. Berdasarkan Jenisnya
1. Sampah organik: buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan sebagainya.
2. Sampah anorganik: sisa material sintetis seperti plastik, logam, kaca, keramik dan
sebagainya.
3. Berdasarkan Bentuknya
1. Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair.
2. Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
2.4 KLASIFIKASI SAMPAH
Klasifikasi Sampah
a. Berdasarkan karakteristiknya
1. Garbage, adalah sampah yang dapat terurai, berasal dari pengolahan makanan baik oleh
restoran, rumah tangga, hotel.
2. Rubbish, adalah sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan, baik yang mudah
terbakar maupun yang tidak mudah terbakar.
3. Ashes, adalah hasil sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti hasil
pembakaran padi yang sudah dipanen pada masyarakat petani, abu rokok, hasil
pembakaran sampah tebu.
10
4. Large wastes, yaitu berupa barang-barang hancuran dari bangunan, bahan bangunan
(seperti pipa, kayu, batu, batu bata), mobil, perabotan rumah, kulkas, dll.
5. Dead animals, adalah bangkai binatang yang mati karena faktor alam, tertabrak
kendaraan atau sengaja dibuang orang.
6. Sewage treatment process solids misalnya pengendapan kotoran
7. Industrial solid waste, adalah sampah yang berasal dari aktivitas industri atau hasil
buangan pabrik-pabrik, seperti bahan-bahan kimia cat, bahan ledak.
8. Mining wastes, misalnya logam, batu bara, bijih besi.
9. Agricultur wastes, misalnnya pupuk kandang, sisa-sisa hasil panen dan lainnya. (Laurent
Hodges, 1976: 280-281)
b. Berdasarkan jenis atau zat kimia yang terkandung dalam sampah dibedakan menjadi:
1. Sampah organik, misalnya makanan, daun, sayur dan buah.
2. Sampah anorganik, misalnya logam, pecah-belah, abu, kertas.(Wahid Iqbal dan Nurul C,
2009: 275-276)
c. Berdasarkan sifatnya digolongkan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Sampah yang mudah terurai atau membusuk (degradable waste), Misalnya: sisa makanan,
potongan daging dan daun.
2. Sampah yang sukar membusuk atau terurai (non-degradable, waste), Misalnya: plastik,
kaleng dan kaca.
3. Sampah yang mudah terbakar (combustible), Misalnya: plastik, kertas dan daun kering.
4. Sampah yang tidak mudah terbakar (non-combustible), Misalnya: besi, kaleng dan gelas.
(Wahid Iqbal dan Nurul C, 2009: 275-276).
2.5 DAMPAK SAMPAH BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangat besar.Sudah kita sadari bahwa
pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia,
baik secara langsung maupun tidak langsung.Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi
diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan.Namun seringkali peningkatan teknologi
juga menyebabkan dampah negatif yang tidak sedikit.
Dampak Sampah bagi Kesehatan
11
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut;
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.
Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
4. Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal
dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak Sampah terhadap Lingkungan
Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap
yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan,
rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi
pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan
kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi
lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi
menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air
lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung
dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang
12
secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya
pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi
menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap
bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis. Seperti halnya
perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang
tidak dilaksanakan dengan baik.Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan
sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam
tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan
sangat mengganggu daerah sekitarnya.
Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi
terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah
yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial
untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
2.6 PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah
yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman
dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,
sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah.
13
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat
sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan
sampah), atau
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup.
Manfaat pengelolaan sampah:
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
2.7 MANFAAT SAMPAH
1. Sebagai pupuk organik untuk tanaman.
Limbah dari sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap
sampah menjadi kompos. Kompos dapat memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan
kandungan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air dalam tanah.
2. Sumber humus.
Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti dapat menjadi humus yang dibutuhkan untuk
tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber makanan yang baik bagi tumbuh-
tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah pengerukan tanah,
menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa
organik racun.
3. Sampah dapat didaur ulang.
14
Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang yang
bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik. atau didaur ulang kembali menjadi
bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.
4. Dijadikan bahan bakar alternatif.
Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang bernama gas metana yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
5. Menjadi sumber listrik.
Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik alternatif dengan cara merubah
sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat dijadikan bahan bakar untuk
menjalankan pembangkit listrik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha
mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat
adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya
akan menjadi sampah.
3.2 SARAN
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan
juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang
harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat
diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan. Undang-Undang ini
akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga
akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://madanitec.com/knowledge/pengertian-sampah/
http://billyshare99.blogspot.com/2013/12/all-about-sampah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://bangazul.com/jenis-dan-klasifikasi-sampah/
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah.
17