tugas kelompok 10 motorik

15
MAKALAH MOTORIK KETERAMPILAN BELAJAR MOTORIK Disusun oleh : Kelompok 10 1. Agung ridho 2. Deltika anggraina 3. Rio Aprila Dosen pembimbing : Adhe saputra,S.pd,M.pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2014/2015

Upload: porjab

Post on 20-Jul-2015

103 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas kelompok 10 motorik

MAKALAH MOTORIK

KETERAMPILAN BELAJAR MOTORIK

Disusun oleh :

Kelompok 10

1. Agung ridho

2. Deltika anggraina

3. Rio Aprila

Dosen pembimbing :

Adhe saputra,S.pd,M.pd

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2014/2015

Page 2: Tugas kelompok 10 motorik

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penyusunan makalah ini

berhasil kami selesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini di maksudkan untuk

menyajikan pokok-pokok tentang materi keterampilan belajar motorik.

Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli dan

gagasan-gagasan dari teman-teman yang mendukung isi dari makalah ini.

Kemudian sudah barang tentu, dalam penyusunan makalah ini terdapat

kekurangan dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat

diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk selanjutnya. Semoga

makalah ini bermanfaat.

JAMBI, 2 Desember 2014

Penyusun

Page 3: Tugas kelompok 10 motorik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

…………………………………………………………………………………….

DAFTAR

ISI……………………………………………………………………………………

……………..

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………

……………..

A.LATAR

BELAKANG………………………………………………………………………

………….

B.RUMUSAN MASALAH DAN

TUJUAN……………………………………………………..

BAB II

PEMBAHASAN……………………………………………………………………

……………

A.PENGERTIAN KETERAMPILAN

MOTORIK…………………………………………..

B.CIRI-CIRI KETERAMPILAN

MOTORIK………………………………………………….

Page 4: Tugas kelompok 10 motorik

C.USIA MENCAPAI TINGKAT

MOTORIK………………………………………………..

D.USAHA MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN

MOTORIK………………..

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………………

…………..

A.KESIMPULAN…………………………………………………………………

……………………..

B.SARAN……………………………………………………………………………

………………………

BAB IV DAFTAR

PUSTAKA……………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: Tugas kelompok 10 motorik

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia, berketrampilan motorik memegang peranan yang sangat pokok.

Seorang anak kecil sudah harus menguasai berbagai ketrampilan motorik, seperti mengenakan

pakaian sendiri, mempergunakan alat-alat makan, mengucapkan bunyi-bunyi yang berarti,

sehingga dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara dan lain sebagainya. Pada waktu masuk

SD anak memperoleh ketrampilan-ketrampilan baru, sepertu menulis dengan memegang alat

tulis dan membuat gambar-gambar; ketrampilan-ketrampilan ini menjadi bekal dalam

perkembangan kognitifnya. Sewaktu anak di Sekolah Menengah, dia masih mendapat pelajaran

mengembangkan ketrampilan motorik, seperti berolah raga. Banyak pula tersedia kursus-kursus

yang mengajarkan berbagai ketrampilan motorik seperti engendarai mobil, mengetik, menjahit.

Demikian pula dengan sikap, orang yang bersikap tertentu cendrung menerima atau menolak

suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna atau berharga atau tidak baginya.

Bila obyek dinilai “baik untuk saya”, dia mempunyai sikap positif; bila obyek dinilai “jelek

untuk saya”, dia mempunyai sikap negatif. Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan

sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk

bertindak. Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara

berbagai kemungkinan. Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek konatif. Mengambil sikap, bertahan dalam sikap tertentu atau berubah sikap,

semuanya memagang peranan penting dalam kehidupan manusia dan merupakan sumber energi

mental.

B. Rumusan masalah

Page 6: Tugas kelompok 10 motorik

1. Pengertian keterampilan motorik

2. Apa saja ciri-ciri keterampilan motorik

3. Usia mencapai tingkat motorik

4. Usaha untuk mengembangkan keterampilan motorik

Tujuan

1. Mengetahui pengertian keterampilan motorik

2. Mengetahui ciri-ciri keterampilan motorik

3. Mengetahui usia mencapai tingkat motorik

4. Mengetahui usaha mengembangkan keterampilan motorik

Page 7: Tugas kelompok 10 motorik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian keterampilan motorik

Ketrampilan motorik merupakan suatu ketrampilan dalam melakukan/ melaksanakan

(execute) yang menunjukkan suatu susunan ketrampilan yang tinggi dalam arti perbuatan

yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar dan efisien seperti menyetir mobil, naik

sepeda. Adanya ketrampilan motrik ini menuntut kemampuan untuk merangkaikan

sejumlah gerak gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan

gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan dan

mengapa dilakukan. Belajar keterampilan motorik ini mengutamakan gerakan-gerakan

otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh, namum diperlukan peralatan melalui alat-alat

indera dan pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman.

karena kompleksitas ini, belajar ketrampilan motorik oleh sejumlah ahli psikologi belajar

disebut perseptual motor skill atau psychomotor skill

B. Ciri-Ciri Ketrampilan Motorik

` Dalam teori perkembangan anak, ketrampilan motorik berkoordinasi dengan otak

sehingga sangat mempengaruhi kognitif (berpikir). Contoh , apabila mereka terampil

menggambar, menggunting atau menempel, maka gerakan-gerakan halus ini nantinya

akan membantu ank lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku

memegang pensil dan tulisannya tak beraturan merupakan akibat kemampuan motorik

halusnya tidak terlatih dengan baik sejak kecil.

Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf mem-buat pola

(pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat ba-ngun/bentuk

sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya.

Misal, menggambar bebas, mencipta mobil balap dari lego atau membangun rumah dari

balok-balok aneka warna. Di sini anak dihadapkan pada pilihan kompleks semi- sal

Page 8: Tugas kelompok 10 motorik

penggunaan warna dan bidang-bidang geometris. Kemudian, anak diharapkan bisa

mengomunikasikan hasil ciptaannya. Meski awalnya mungkin belum berstruk- tur atau

terpola rapi, minimal anak sudah mencoba kemampuan bahasanya dengan

mengomunikasikan hasil imajinasinya pada orang lain.

Dengan demikian, dalam patern making, anak bukan hanya dilatih keterampil-an motorik

halusnya, melainkan juga struktur kognitif dan perkembangan bahasanya. Saat ia

membangun rumah dari balok-balok aneka warna, misal, struktur kognitifnya bisa dilihat

dari caranya memadukan warna, menyesuaikan bentuk antara kanan dan kiri, dan

lainnya. Di sini ia belajar melihat segala sesuatu secara berstruktur, bahkan apa pun yang

kelihatannya abstrak.

Sedangkan pada keterampilan motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu

menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti

berlari, memanjat, naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan

sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.

Ciri khas dari keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik

berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa dibutuhkan

banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa diikuti urutan gerak-gerik

tertentu.

C. Usia-Usia Mencapai Tingkat Motorik

Perkembangan motorik pada usia (0-4 TAHUN) ini menjadi lebih halus dan lebih

terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam

berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk

memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melaku-kan berbagai

aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permain-an. Disamping itu,

anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olah-raga yang bersifat

formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun

halus) selama periode ini, antara lain :

Page 9: Tugas kelompok 10 motorik

a). Anak Usia 5 Tahun

Mampu melompat dan menari

Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan

Dapat menghitung jari – jarinya

Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita

Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya

Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya

Mampu membedakan besar dan kecil

b). Anak Usia 6 Tahun

Ketangkasan meningkat

Melompat tali

Bermain sepeda

Mengetahui kanan dan kiri

Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan

Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

c). Anak Usia 7 Tahun

Mulai membaca dengan lancar

Cemas terhadap kegagalan

Peningkatan minat pada bidang spiritual

Kadang Malu atau sedih

d). Anak Usia 8 – 9 Tahun

Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat

Mampu menggunakan peralatan rumah tangga

Page 10: Tugas kelompok 10 motorik

Ketrampilan lebih individual

Ingin terlibat dalam sesuatu

Menyukai kelompok dan mode

Mencari teman secara aktif.

e). Anak Usia 10 – 12 Tahun

Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan

dengan pubertas mulai tampak

Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian

sendiri , dll.

Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain

Mulai tertarik dengan lawan jenis.

D. Usaha-Usaha Mengembangkan Ketrampilan Motorik

Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian

gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-

gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Ketrampilan semacam ini disebut motorik,

karena otot, urat, dan persendian terlibat secara langsung, sehngga keterampilan sungguh-

sungguh berakar dalam kejasmanian. Belajar ketrampilan motorik menuntut kemampuan

untuk merangkainkan sejumlah gerak-gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan

yang dilakukan dengan gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa

yang dilakukan dan mengapa dilakukan begini-begitu. Walaupun belajar ketrampilan

motorik mengutamakan gerakan-gerakan otot-otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh,

namun diperlukan pengamatan melalui alat-alat indra dan pengolahan secara kognitif yang

melibatkan pengatahuan dan pemahaman.

Page 11: Tugas kelompok 10 motorik

Dalam belajar ketrampilan motorik, gerakan jasmani, persepsi, konsep dan kaidah,

pengetahuan, bahkan sikap, semuanya memegang peranan, namun pengaturan gerakan-

gerakan jasmani dan koordinasi antara gerakan pada berbagai anggota badan, memegang

peranan utama dan menjadikan jalur belajar ini sebagai suatu proses belajar tersendiri. Oleh

karena itu jalur belajar ketrampilan motorik bukanlah jalur belajar kemahiran intelektual,

belajar sikap atau belajar informasi verval, meskipun mendapat dukungan dari hasil-hasil

yang diperoleh dalam belajar bidang-bidang itu.

Sifat khas dari belajar ketrampilan motorik adalah latihan, hal ini memegang peranan

pokok untuk mendarah-dagingkan ketrampilan yang sedang dipelajari. Tanpa latihan orang

tidak mungkin menguasai ketrampilannya sampai menjadi milik jasmani, karena berlatih itu

membutuhkan waktu. Suatu konsep dapat ditangkap dalam waktu singkat, tapi tidak berlaku

dalam ketrampilan motorik. Selain latihan, perlu juga dikuasai prosedur gerak-gerik yang

harus diikuti dan prosedur koordinasi antara anggota-anggota badan. Prosedur ini menjadi

semacam “program mental”. Mempelajari prosedur dikenal dengan istilah “fase kongitif”

dan proses latihan dikenal dengan istilah “fase fiksasi”.

Suatu ketrampilan motorik terdiri atas sejumlah komponen yang merupakan

subketrampilan-subketrampilan atau ketrampilan bagian. subketrampilan-sub-ketrampilan

itu harus dikuasai, karena merupakan bagian inti dalam keseluruhan ketrampilan.

Subketrampilan itukemudian dilatih tersendiri, kemudian dihubungkan satu sama lain,

sehingga sambil berlatih keseluruhan rangkaian gerak-gerik dan terkoordinasi. Latihan-

latihan itu sebaiknya disebarkan dan tidak dilakukan secara terus-menerus tanpa berhenti-

henti. Hal ini penting untuk mendapatkan umpan balik, demi memungkinkan

penyempurnaan, baik dalam pengaturan waktu maupun dalam peningkatan keluwesan serta

kegencarannya. Umpan balik ini dapat berupa intrinsik maupun ekstrinsik.

Umpan balik intrinsik berbentuk konfirmasi dari otot-otot, urat dan persendian apakah sudah

tepat atau belum, seolah-olah terdapat program motorik, yang tertanam dalam kejasmanian

seseorang yang mengadakan kontrol terhadap keseluruhan rangkaian gerak-gerik. Umpan

balik ekstrinsik berbentuk konfirmasi dari lingkungan, apakah rangkaian gerak-gerik sudah

tepat atau belum, misalnya suatu latihan yang diberikan oleh instruktur.

Page 12: Tugas kelompok 10 motorik

Sedangkan menurut konsep Bloom menjelaskan bahwa terdapat pemilahan dalam aspek

ketrampilan motorik (Ranah Psikomotorik) sebagai berikut:

a) Persepsi : mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua

perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-

masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan

kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-

rangsangan yang ada.

b) Kesiapan : mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan

memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk

kesiapan jasmani dan mental.c) Gerakan terbimbing : mencakup kemampuan untuk

melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).

Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, meurut contoh yang

diperlihatkan atau diperdengarkan.

d) Gerakan yang terbiasa : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-

gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh

yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota-anggota tubuh,

sesuai dengan prosedur yang tepat, seperti dalam menggerakkan kaki, lengan dan tangan

secara terkoordinir.

e) Gerakan yang komplek : mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan,

yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Kemampuan ini

dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutandan menggabungkan beberapa

subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.

f) Penyesuaian pola gerakan : mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan

menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus

yang berlaku. Kemampuan ini dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilan yang

telah mencapai kemahiran

Page 13: Tugas kelompok 10 motorik

g) Kreativitas : mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru,

seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya orang-orang yang berketrampilan

tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.

Dari uraian tersebut di atas, nampak peranan dan wujud dari beberapa fase dalam belajar

ketrampilan motorik yaitu :

1) Fase motivasi : sangat berperanan, lebih-lebih bila ketrampilan yang dipelajari

membutuhkan usaha kontinyu dan banyak waktu latihan.

2) Fase konsentrasi : berperan dalam belajar ketrampilan yang menuntut pengamat-

an terhadap lingkungan untuk menentukan posisi badan dan memperkirakan jarak

3) Fase pengolahan : mempelajari prosedur yang harus diikuti dan melatih diri,

baik subketrampilan maupun keseluruhan rangkaian gerak-gerik, disertai koordi-

nasi. Fase ini memegang peranan pokok.

4) Fase menggali : menggali program mental yang tersimpan dalam ingatan jangka

waktu lama, dan program mental ini langsung menjadi masukan bagi fase prestasi

dan tidak disalurkan melalui ingatan jangka waktu singkat.

5) Fase umpan balik : konfirmasi mengambil wujud umpan balik intrinsik atau eks-

trinsik, yang berperan dalam penyempurnaan ketrampilan sampai semuanya ber-

jalan otomatis.

Page 14: Tugas kelompok 10 motorik

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah di atas maka dapat di simpulkan bahwa ketrampilan motorik

sangat berpengaruh pada pembentukan karakter individu. Pengaruh tersebut bisa

berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung atas kepiawaian

keterampilan mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya posisi pembentukan

karaktert berimbang kedudukannya dengan keterampilan motorik yang ada di dalam

masyarakat, hanya kadang kadang ada kepentingan tertentu yang menggoyahkan

kedudukan tersebut.

B.SARAN

Adapun dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan kata dan kalimat

mohon sekiranya teman dan terutama dosen pembimbing kami untuk mengoreksi dan

memberikan saran maupun kritikan yang bersifat membangun agar kedepannya

penyusunan makalah nanti dapat berjalan dengan baik dan benar.

Page 15: Tugas kelompok 10 motorik

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmiyanto, Taufik. 2008. Menggagas Pembelajaran Aktif, http://Bloom Internet.htm

Bloom, Gardner, and Gagne, 2008. How learning occuors in the classroom, Geneva Baker,

Nothern Arizona University. http://Baker Theorist Paper.htm

Examination Project, 2008. A constructivist learning event following Gagne’s steps of

instructional design. http://counstructivist-Gagne1.htm

Matt Jarvis. 2007. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media & Nuansa

Roestiyah. 1989. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakart: Bina Aksara.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori Belajar, http://Bloom Internet.

W. S Wingkel, 2005. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia

Wikipedia Bahasa Indonesia, 2008. Taksonomi Bloom. http://Bloom Internet.