tugas kekuatan kapal etmon
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Kondisi geografis Indonesia menempatkan dunia maritim pada kedudukan yang sangat vital
ditinjau dari seg transportasi, ekonomi, dan pedagangan nasional, hingga bidang ini mendapatkan
perhatian khusus dalam perannya membangun perekonomian suatu daerah.
Pentingnya sektor maritim ini juga terlihat dari banyaknya kegiatan – kegiatan dalam
pembangunan lima tahun antara lain menyangkut rehabilitasi kapal – kapal laut dan perbaikan
sarana maritim lainnya dalam usaha menempatkan sarana perhubungan laut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kapal adalah suatu konstruksi yang kedap air dan di atasnya
digunakan untuk mekanisme – mekanisme, perlengkapan, alat – alat muatan penumpang dan awak
kapal juga dibangun untuk dapat melayani transportasi laut.
Untuk dapat menjamin keselamatan dan keamanan kapal selama kapal itu berlayar, maka
kekuatan kapal merupakan faktor yang paling penting. Dalam eksploitasi kapal mengalami berbagai
kondisi, misalnya dalam keadaan air tenang dan bergelombang. Dalam kedua kondisi tersebut,
akan timbul gaya – gaya yang bekerja akibat berat dari kapal itu sendiri maupun beban serta gaya
– gaya inersia saat kapal mengalami olengan.
Semua kondisi ini perlu diperhitungkan sebaik – baiknya dalam perhitungan kekuatan kapal
secara keseluruhan. Agar baik konstruksi maupun beban yang dipikul oleh kapal dapat memenuhi
sifat laik laut dan eksploitasi.
B. Tujuan Penulisan Penulisan ini bertujuan :
1. Agar kita dapat menghitung Kekuatan Konstruksi suatu Kapal pada kondisi apapun ketika Kapal beroprasi
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui urutan-urutan dalam menghitung Kekuatan suatu kapal sehingga dapat mengapalikasikannya dalam dunia kerja .
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan literature-literatur yang berhubungan dengan penulisan ini.
Page | 1
D. Pembatasan Masalah
E. Sistematika Penulisan
Penulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pada bab pertama menguraikan tentang pendahuluan yang didalamnya terdapat ,latar
belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, pembatasan masalah dan sistematika
penulisan. Bab dua Membari penjelasan tentang perhitungan komponen berat kapal serta
perhitungan titik berat kapal, yang di dalamnya terdapat perhitungan komponen LWT dan DWT
yang terdiri dari, Berat Bahan Bakar, Air Tawar, Provisi, cargo dan Penumpang. Selanjutnya pada bab
ketiga akan menguraikan tentang Perhitungan gaya lintang dan momen lentur kapal pada kondisi
air tenang dan air bergelombang. Bab empat akan menjelaskan tentang perhitungan modulus
penampang dan momen inersia. Pada bab lima akan membahas tentang pemeriksaan kekuatan
kapal terhadap tegangan yang diijinkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Bab enam akan menguraikan
tentang penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir ini berisikan tentang
daftar pustaka yang memuat judul-judul buku sebagai literature yang digunakan serta lampiran.
Page | 2
BAB II
PERHITUNGAN KOMPONEN BERAT KAPAL
A. Data Kapal dan Dokumen Perhitungan1. Data Kapal
Dalam perhitungan ini kapal yang akan dihitung kekuatannya adalah kapal dengan tipe
kapal ferry boat 500 GRT, dengan kecepatan 11 Knot dan trayek pelayaran Ilwaki – Kisar - Moa –
Lakor. Adapun data kapal adalah sebagai berikut :
Nama : KMP IKIMOLATipe : RO – ROMaterial : BajaTempat pembuatan kapal / Galangan : PT ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIATrayek : Ilwaki – Kisar – Moa – LakorJumlah ABK : 19 orangPanjang seluruh kapal ( LOA ) : 45.50 mPanjang antar garis tegak ( LPP ) : 40.15 mLebar kapal ( B ) : 12.00 mTinggi geladak ( D ) : 3.20 mTinggi sarat ( T ) : 2.15 mKoefisien block ( CB ) : 0.75 Koefisien gading tengah ( CM ) : 0.56 Koefisien garis air (CW ) : 0.96 Koefisien perismatik ( CP ) : 1.34 Displasemen volume ( V ) : 776,9 m3 Displasemen berat ( ∆ ) : 796,3 Ton Froude number ( Fn ) : 0.29 mGross Reg. Tonnage ( GRT ) : 1148 m
2. Dokumen – Dokumen Kapal
Selain dari data – data tersebut diatas, maka dalam perhitungan kekuatan kapal ini, digunakan juga dokumen – dokumen penunjang antara lain:
Gambar Rencana Garis Gambar Rencan Umum Gambar Skala Bonjean Gambar kurva Hidrostatis
Page | 3
Gambar Midship SectionB. Jurnal Pembebanan
Deplasement Kapal adalah berat dari jumlah air yang dipindahkan, dimana hasilnya sama
dengan berat kapal yang terendam atau jumlah dari berat kapal kosong (Ligth Weight) dan berat
benam penuh. Selisih antara berat benam penuh dan berat benam kosong yang menghasilkan Berat
Mati (Dead Weigth). Dead Weigth terdiri dari berat muatan, berat penumpang serta barang-
barangnya, ABK, Berat bahan bakar, Berat Air Tawar, Berat Provisi, dan berat cadangan.
∆=∇ . γ ---- [TON]
Dimana :
Δ : Deplasement Kapal [Ton]
∇ : Deplasement Volume Kapal [M3]
∇ = L X B X T (M3)
γ : Masa Jenis Air Laut : 1, 025 [Ton/M3]
Deplasement Kapal terdiri dari penjumlahan Berat Kapal Kosong (LWT) dan Berat Kapal Penuh
(DWT).
Δ = LWT + DWT ---- [TON]
Dimana :
- Berat Kapal Kosong / LWT (Light Weight Tonnage), yang meliputi :
Berat Lambung dan Perlengkapan
Berat Mesin dan Instalasi
- Berat Kapal Penuh / DWT (Dead Weight Tonnage), yang meliputi :
Berat Bahan Bakar dan Pelumas
Berat ABK, Barang Bawaan dan Provisi
Berat Air Tawar
Berat Cadangan Perlengkapan
Page | 4
Berat Penumpang
1. Perhitungan Berat Kapal Kosong ( LWT )
a. Berat Lambung (WH)Berat lambung dan perlengkapan kapal dapat dihitung dengan rumus (Buku “SHIP BASIC
DESIGN”, Hal 14) :
W H= Ch x L (B + D) --- [Ton]
Dimana : CH ---- Koefisien Berat Lambung (Ship Basic Design, Hal 14)
= 0, 4 ~ 0, 48, diambil 0, 434 L (LBP) ---- Panjang Kapal [m]
= 40, 15 m
B ---- Lebar Kapal [m]
= 12, 00 m
D ----- Tinggi Geladak [m]
= 3, 20 m
W H = CH x L (B + D) [Ton]
= 0, 434 X 40, 15 x (12, 00 + 3, 20)
= 300, 154 Ton ≈ 300 Ton
Distribusi Berat lambung kapal kosong.
Setelah berat lambung kapal ditentukan maka berat tersebut didistribusikan pada 20 gading
teoritis pada kapal. Distribusi tersebut dihitung menggunakan metode tangga yang terdapat pada buku
“Structural Design Of Seagoing Ship”, yaitu :
Untuk mengetahui berat lambung pada setiap spasi, digunakan metode tangga dengan tipe langsing.
Lambung kapal memiliki 6 paralel middle body dan 8 spasi pada sisi kiri dan 6 spasi pada sisi kanan.
Page | 5
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
g h
g0
01
g1
Menurut metode ini, penyebaran berat lambung pada tiap spasi dapat distribusikan sebagai
berikut : [
dimana :
G ---- Berat Lambung Kapal [TON]
= 300 Ton
M ---- Koefisien menurut Kurdiumov
= 1, 18
LBP ---- Panjang Kapal [M]
= 40, 15 M
XC ---- Jarak Titik Tekan Kapal
= 0, 294
∆L ---- Jarak antar Gading [M]
= 2 M
Page | 6
m0 = 0, 667 + 0, 365 Ph
m1 = 0, 667 - 0, 365 Ph
Ph = X c
∆ L m0 = 0,667 + ( 0,365 * Ph )
= 0 ,2942
= 0,667 + (0, 333 * 0, 147)
= 0, 147 = 0,720
m1 = 0,667 – ( 0,365 * Ph )
= 0,667 – ( 0,365 * 0,019 )
= 0,613
Sehingga :
g = 1 ,18∗(120 )∗ 300= 17 ,7 ton
g0 = 0 ,720∗ (120 )∗ 300 = 10 ,8 ton
g1 = 0 ,613∗(120 )∗ 300 = 9 ,195 ton
Δ0 =(1 ,18−0 ,720 )6
∗(30020 )= 1 ,149 tonΔ1 = (1 ,18−0 ,6136 )∗ (30020 )= 1 ,417 ton
Page | 7
Tabel Distribusi Berat Lambung
Spasi Berat Satuan0-1 10.8 TON1-2 11.949 TON2-3 13.098 TON3-4 14.247 TON4-5 15.396 TON5-6 16.545 TON6-7 16.077 TON7-8 16.077 TON8-9 16.077 TON
9-10 16.077 TON11-12 16.077 TON12-13 16.077 TON13-14 16.077 TON14-15 14.433 TON15-16 13.161 TON17-18 11.889 TON18-19 10.617 TON19-20 9.2 TON
∑ 300 TON
b. Berat Mesin dan perlengkapan
Terdapat pada table LWT calculation yang terdapat pada dokumen kapal, sebagai berikut:
LIGHT WEIGHT CALCULATION
No. Weight Component Qty Weight Note
s
1 Construction ( Plate and Profile ) 1lot
300 tons
2 Hull and Deck outfittings 1lot
20 tons
3 Life Saving Equipment 1lot
0.5 tons
4 Machinery Outfittings 1lot
20 tons
Page | 8
( including spare parts and inventory )
5 Electrical Outfitting 1lot
2 tons
( including spare parts and inventory )
TOTAL WEIGHT : 342.5 tons
2. Perhitungan Berat Bobot Mati Kapal ( DWT )
DWT meliputi berat keseluruhan yang diangkut kapal, meliputi :
Berat Bahan Bakar Berat Minyak Pelumas Berat Air Tawar Berat Provisi
Berat Crew dan Barang bawaan Berat Penumpang dan Bagasi Berat Kendaraan dan muatannya
Berat kapal penuh (DWT) dapat ditentukan berdasarkan berat komponen – komponen lainnya,
yaitu :
a. Berat Bahan Bakar ( WF)
a) Berat bahan bakar pada Mesin Induk (W Fme)
Menurut Soeprapto dalam bukunya “ Diktat Merancang Kapal” berat bahan bakar mesin induk dapat dihitung dengan rumus :
W Fme = (1+ξ) x N x Bme x S
V s x103 ---- [TON]
Dimana : ξ ---- Koefisien yang memperhitungkan pemakaian bahan bakar untuk waktu
berlabuh ataupun keadaan laut bergelombang, dan Cuaca buruk = 0, 10 – 0, 30 diambil 0, 3
N ---- Daya Mesin Induk (BHP) [HP]
MCR = 800 HP
= 85 % MCR
Page | 9
= 680 HP
Bme ---- Spesifik Konsumsi Bahan Bakar ME [Kg/HP/Jam]
= 80, 0 Ltr/HP/Jam → 0, 08 Kg/Hp/Jam
S ---- Radius Pelayaran [Mill] = 2100 NM
V S ---- Kecepatan Service [Knot] = 11, 00 Knot
W Fme = (1+ξ) x N x Bme x S
V s x103
= (1+0.30 ) x0,08 x680 x 2100
11 x1000
= 13, 50 Ton (Untuk masing – masing Mesin Induk)
b) Berat Bahan Bakar Mesin Bantu (W Fae)
Menurut Soeprapto dalam bukunya “ Diktat Merancang Kapal” berat bahan bakar Mesin Bantu dapat dihitung dengan rumus :
W Fae = (1+ξ) x N x Bae x S
V s x103 ---- [TON]
Dimana :
ξ ---- Koefisien yang memperhitungkan pemakaian bahan bakar untuk waktu
berlabuh ataupun keadaan laut bergelombang, dan Cuaca buruk
= 0, 10 – 0, 30 diambil 0, 30
N ---- Daya Mesin Induk (BHP) [HP]
= 115 HP
Bme ---- Spesifik Konsumsi Bahan Bakar ME [Kg/HP/Jam]
Page | 10
= 9, 0 L/HP = 0, 009 Kg/HP/Jam
S ---- Radius Pelayaran [Mill]
= 2100 NM
V S ---- Kecepatan Service [Knot]
= 11, 00 Knot
W Fae = (1+ξ) x N x Bae x S
V s x103
= (1+0.30 ) x0,009 x115 x2100
11 x1000
= 2, 5 Ton
Jadi berat bahan bakar untuk W Fme dan W Faeadalah : 32 Ton
b. Berat Minyak Pelumas (W Lo)
a) Berat Minyak Pelumas pada ME
W Lo = BHP x Bme x SV S
x 10-6 ---- [TON]
Dimana :
BHP ---- Daya Mesin Induk (BHP) [HP]
MCR = 800 HP
= 85 % MCR
= 680 HP
Bme ---- Spesifik Konsumsi LO pada ME [Kg/Hp/Jam]
= 1, 5 Kg/Hp/Jam
S ---- Radius Pelayaran [Mill]
Page | 11
= 2100 NM
V S ---- Kecepatan Service [Knot]
= 11, 00 Knot
W Lo = BHP x Bme x SV S
x 10-6
= 680 X 1, 5 X 210011 X 10-6
= 0, 194 Ton
b) Berat Minyak Pelumas pada AE
W Lo = BHP x Bae x SV S
x 10-6 ---- [TON]
Dimana :
BHP ---- Daya Mesin Bantu (BHP) [HP]
= 115 HP
Bme ---- Spesifik Konsumsi LO pada AE [Kg/Hp/Jam]
= 1, 5 Kg/Hp/Jam
S ---- Radius Pelayaran [Mill]
= 2100 NM
V S ---- Kecepatan Service [Knot]
= 11, 00 Knot
W Lo = BHP x Bme x SV S
x 10-6
= 115 X 1, 5 X 210011 X 10-6
= 0, 03 Ton
Page | 12
Berat Minyak Pelumas untuk ME dan AE adalah : 0, 448 Ton
c. Berat Air Tawar (W FW)
Pemakaian air tawar ( Fresh Water ) :
- Untuk Kebutuhan Minum adalah
W FW = AT x JCP X S
H XV s X1000[TON]
Diamana :
AT ---- Jumlah Air Minum yang dipakai [KG]
Berkisar 10 - 20 Liter/Orang/Hari
= Diambil 10 Kg
JCP ---- Jumlah Crew dan Penumpang
= 231 Orang
S ---- Radius Pelayaran [Mill]
= 2100 NM
H ---- Jumlah Jam dalam satu hari [Jam]
= 24 Jam
V S ---- Kecepatan Service [Knot]
= 11, 00 Knot
Page | 13
W FW = AT x JCP X S
H XV s X1000---- [TON]
= 10 x 231 X 2100
24 X 11X 1000
= 26, 03 Ton
- Untuk kebutuhan MCK
Berkisar antara 80 - 200 Liter/Orang/Hari, diambil
AT sebesar 80 Kg
W FW = AT x JCP X S
H XV s X1000
= 80 x 231 X 2100
24 X 11X 1000
= 147, 6 Ton
- Untuk pendingin mesin air yang dipakai adalah berkisar antara 2 - 5 Liter
Diambil AT = 2 Liter untuk mendinginkan Mesin.
W FW = AT x BHP X 2 ---- [TON]
Dimana :
BHP ---- Daya Mesin Induk (BHP) [HP]
= 800 HP
W FW = AT x BHP X 2
= 2 x 680 x 2
= 2720 Liter = 2, 720 Ton
Jadi kebutuhan Air Tawar (W ¿¿FW )¿ adalah 26, 03 + 147, 6 + 2, 720 = 176, 35 Ton.
Page | 14
d. Berat Provisi (W P)
Pemakaian Provisi bagi seorang Pelaut Nusantara adalah 5 Kg/Orang/Hari.
(W P) = J P X JC X S
H XV s X1000 --- [TON]
Dimana :
J P ---- Pemakaian Provisi [KG/ORANG/HARI]
= 5 Kg/Orang /Hari
JC ---- Jumlah ABK [ORANG]
= 19 Orang
S ---- Radius Pelayaran [Mill]
= 2100 NM
H ---- Jumlah Jam dalam satu hari [Jam]
= 24 Jam
V S ---- Kecepatan Service [Knot] = 11, 00 Knot
(W P) = J P X JC X S
H XV s X1000
= 5 X 19 X 2100
24 X 11X 1000
= 0, 72 Ton
e. Berat Crew dan barang bawaan (WCP)
Untuk menghitung Berat Crew dan barang Bawaannya dapat di gunakan rumus :
WCP = ((W Crew+W Barang ) x JC)
1000---- [TON]
Page | 15
Dimana :
WCrew ---- Berat Crew [KG/Orang]
= 75 Kg/Orang
W Barang ---- 20 Kg/Orang (Short Distance) dan 60 Kg/Orang (Long Distance)
= diambil 30 Kg [KG]
JC ---- Jumlah ABK [ORANG]
= 19 Orang
WCP = ((W Crew+W Barang ) x JC)
1000
= ((75+30 ) x 19)
1000
= 1, 71 Ton
f. Berat Penumpang dan Bagasinya (W PASS)
W PASS = ((W Pass+W Barang ) x J Pass)
1000---- [TON]
Dimana :W Pass ---- Berat Crew [KG/Orang]
= 75 Kg/Orang
W Barang ---- 20 Kg/Orang (Short Distance) dan 60 Kg/Orang (Long Distance)
= diambil 30 Kg [KG]
J Pass ---- Jumlah Penumpang [ORANG]
= 194 Orang
Page | 16
W PASS = ((W Pass+W Barang ) x J Pass)
1000
= ((75+30 ) x 194)
1000
= 20, 3 Ton
g. Berat Kendaraan dan Muatannya (WVH)
W PASS = ¿¿ ---- [TON
Dimana :W Truck+Muatan ---- Berat sebuah Truck dengan Muatan [KG]
= 12000 Kg/Truck
JT ---- Jumlah Truck
= 12 Unit
W Sedan+Muatan ---- Berat sebuah Sedan dengan Muatan [KG]
= 5000 Kg/Sedan
JS ---- Jumlah Sedan
= 9 Unit
W PASS = ¿¿
= ¿¿
= 211, 38 Ton
DWT = WF + WLO + WFW + WP + WCP + WPASS + WVH
= 32 + 0, 448 + 176, 35 + 0, 72 + 1, 71 + 20, 3 + 211, 38
Page | 17
= 442, 908 Ton (Berat Pembebanan)=791, 19 Ton (Berat 100%)
Page | 18