tugas kadar air tanah

4
Perhitungan efisiensi E.3. Perhitungan rata-rata curahan air system irigasi Rata-rata curahan air system irigasi dihitung denganrumus: PR (mm/jam) = (V avg X 600) / (T X Ac) dimana: PR (precipitation rate) : rata-rata curahan air (mm/jam) V avg : volume rata-rata daripembacaantoplespenampung air (mL) T : waktu (menit) Ac : luas area tampungan air/toples (cm 2 ) E.4. KoefisienKeseragaman Tujuan Analisis Keseragaman Tujuan umum dari sistem irigasi adalah untuk memberikan jumlah yang seragam dan akurasi pemberian air kezona akar tanaman. Efektivitas sistem sprinkler rumput tergantung pada penerapan air yang seragam. Semprotan air dari sistem sprinkler tidak selalu seragam dalam proses irigasi. Tumpang tindih distribusi sprinkler juga bias terjadi, oleh karena itu diperlukan informasi keseragaman. Koefisien Distribusi Keseragaman Untuk menetapkan keseragaman dapat dinyatakan dalam Koefisien Distribusi keseragaman (DU)yang membandingkan rata- rata 25% terendah dari pengujian dengan rata-rata dari semua bacaan. DU 100% akan menunjukkan bahwa aplikasi itu sempurna. Dalam prakteknya, hal ini tidak dapat terjadi. Secara umum sistem sprinkler minimal memiliki DU 75%. Nilai koefisien distribusi keseragaman dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: DU (%) = (d lq / d z ) x 100 dimana: d z : nilai rata-rata tingkatcurahan air darisistemirigasi (mm) d lq : rata-rata terendah 25% daripembacaan(mm) KoefisienKeseragaman Christiansen (CU) Koefisiendistribusikeseragamanlain yang direkomendasikanadalahKoefisienKeseragaman Christiansen (CU).

Upload: rohmatin-maula

Post on 23-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kadar Air Tanah

Perhitungan efisiensiE.3. Perhitungan rata-rata curahan air system irigasiRata-rata curahan air system irigasi dihitung denganrumus:

PR (mm/jam) = (Vavg X 600) / (T X Ac)dimana: PR (precipitation rate) : rata-rata curahan air (mm/jam)Vavg : volume rata-rata daripembacaantoplespenampung air (mL)T : waktu (menit)Ac : luas area tampungan air/toples (cm2)

E.4. KoefisienKeseragamanTujuan Analisis Keseragaman

Tujuan umum dari sistem irigasi adalah untuk memberikan jumlah yang seragam dan akurasi pemberian air kezona akar tanaman. Efektivitas sistem sprinkler rumput tergantung pada penerapan air yang seragam. Semprotan air dari sistem sprinkler tidak selalu seragam dalam proses irigasi. Tumpang tindih distribusi sprinkler juga bias terjadi, oleh karena itu diperlukan informasi keseragaman.

Koefisien Distribusi Keseragaman Untuk menetapkan keseragaman dapat dinyatakan dalam Koefisien

Distribusi keseragaman (DU)yang membandingkan rata-rata 25% terendah dari pengujian dengan rata-rata dari semua bacaan. DU 100% akan menunjukkan bahwa aplikasi itu sempurna. Dalam prakteknya, hal ini tidak dapat terjadi. Secara umum sistem sprinkler minimal memiliki DU 75%. Nilai koefisien distribusi keseragaman dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

DU (%) = (dlq / dz) x 100dimana: dz : nilai rata-rata tingkatcurahan air darisistemirigasi (mm)dlq : rata-rata terendah 25% daripembacaan(mm)

KoefisienKeseragaman Christiansen (CU)Koefisiendistribusikeseragamanlain yang

direkomendasikanadalahKoefisienKeseragaman Christiansen (CU). NilaiCUdihitungdenganmenentukanberapabanyakvariasi (jikaada) untuksetiaplokasipengukurancurahan air darisistemirigasi.Variasi total dari rata-rata dihitungdenganmenjumlahkanperbedaan, apakah di atasatau di bawahnilai rata-rata, denganrumus:

CU = [1 –(Σ(Idi-dzI) / (n x dz))] x 100%dz : nilai rata-rata rata-ratatingkatcurahan air darisistemirrigasi (mm)di : kedalamanirigasipadatopleske i (mm)n : jumlahtempattoples

Page 2: Tugas Kadar Air Tanah

NilaiCU 100% akanmewakilisebuahaplikasiseragamsempurna. Standarirrigasimenetapkanbahwa KKC lebihbesardari 84%.

PenjadwalanKoefisien - SC (SC25% haruskurangdari 1,3)Dilakukandenganmengukurkisarankedalaman air yang

diterapkanolehsistemirigasidalamwilayahuji.Kegiataninimemberikandasardalammenyesuaikanberapa kali irigasiyang memungkinkanuntukdijalankanpadadaerah-daerah yang tidakterbasahi. SC dihitungdenganrumus:

SC25% = 1 / DUContoh: Jika DU = 75% maka SC25% = 1 / 0,75 = 1,33

IrigasiIndeks - Ii (Tidakbolehlebihbesardari 1.0)Rasiokedalaman air

diterapkanpadasebuahlokasidibandingkandengankedalaman air yang yangdibutuhkandarisimulasiaplikasiCropWat.Dihitungdenganrumus:

Ii = kedalaman air aplikasi (mm)/kedalaman air yang dibutuhkan (mm)

F. TugasMahasiswaMahasiswamelakukanpengujiankemerataanirigasi sprinkler

kemudianmenjawabpertanyaan-pertanyaan yang adadanmenuliskannyadalambentuklaporan. Adapunpertanyaan yang harusterjawabsetelahkegiatanpraktikumadalah:

1. Apakahmasalah yang ditemuiselamakegiatanpraktikumhubungannyadenganpenggunaanmetodeirigasi sprinkler?

2. Berapa rata-rata curahan air (PR) dari sprinkler yang digunakan?3. Berapakoefisiendistribusikeseragamannya (DU)?4. BerapakoefisienkeseragamanChristiansennya (CU)?5. Berapanilaikoefisienpenjadwalan (SC) danindekirigasinya (Ii)?

G. KetentuanPengumpulanLaporanLaporandikumpulkanpadasaatkegiatan

tutorial/praktikumminggudepan. Laporandikoordinirdandikumpulkanolehketuakelaskepadaasistenpraktikum.Keterlambatanpengumpulantugasakanadapengurangannilaisesuaidenganperaturan yang telahdijelaskandiawal tutorial danpraktikum. Laporandikerjakansecaraindividudandicetakpadakertas A4, margin kiri 4 cm , margin atas, kanandanbawah 3 cm. Komponenpenilaiantugasmeliputiketepatanwaktupengumpulantugasdankesesuaiandenganisilaporan.

Page 3: Tugas Kadar Air Tanah

Tugas Kadar Air

1. Dua buah contoh tanah utuh diambil dengan menggunakan kotak dari logam (box) yang berukuran 20 cm x 20 xm x 10 cm. Contoh tanah dari lapangan ditimbang, berat bersih kedua sampel tersebut masing-masing untuk contoh A = 5,345 kg dan contoh B = 6,215 kg. Setelah dioven, berat kering tanah menjadi 4,210 kg dan 5,120 kg. Jika berat jenis padatan dari kedua tanah tersebut A = 2.510 kg m-3 dan B = 2.650 kg m-3, maka hitunglah:a) Kadar Air Massab) Kadar Air Volumec) Berat Isi Tanahd) PorositasTanah

2. Seminggu setelah pengukuran di atas dilakukan pengambilan contoh tanah pada kedua tanah tsb untuk menetapkan kadar air tanah (massa). Jika berat contoh tanah yang diambil dari lapangan masing-masing 34,65 g (tanah A) dan 37,38 g (tanah B), kemudian setelah dioven beratnya berturut-turut menjadi 28,22 g dan 34,82 g. Berapakah kadar air volume dari kedua tanah ini ?