tugas ikm manfaat k3

34
Makalah Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan Oleh : Rangga Raufa Amri 04114705079 Muhammad Hadi Wijaya 04114708039 Aji Kusuma 04114708058 Rininta Fatma Sazamita 04114708022 Nurhafizah Utami 04114705001 Chandra Hadi Pratama 041147050 Pembimbing : Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: haddiwijaya

Post on 23-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ikm Manfaat K3

Makalah

Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan

Oleh :

Rangga Raufa Amri 04114705079

Muhammad Hadi Wijaya 04114708039

Aji Kusuma 04114708058

Rininta Fatma Sazamita 04114708022

Nurhafizah Utami 04114705001

Chandra Hadi Pratama 041147050

Pembimbing :

Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

Page 2: Tugas Ikm Manfaat K3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Makalah:

Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan

Oleh :

Rangga Raufa Amri 04114705079

Muhammad Hadi Wijaya 04114708039

Aji Kusuma 04114708058

Rininta Fatma Sazamita 04114708022

Nurhafizah Utami 04114705001

Chandra Hadi Pratama 041147050

Telah diterima sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr.

Mohammad Hoesin Palembang.

Palembang, Desember 2013

Pembimbing

Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok

Page 3: Tugas Ikm Manfaat K3

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”

Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan”. Makalah ini merupakan salah

satu tugas Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

RSMH Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Anita Masidin, MS, Sp.Ok

selaku dosen dan pembimbing yang telah memberikan tugas ini, serta semua pihak yang

telah membantu hingga selesainya makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan

demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tugas ini dapat memberi manfaat bagi

yang membacanya.

Palembang, Oktober 2013

Penulis

Page 4: Tugas Ikm Manfaat K3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja........................ 3

2.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan....... 6

2.3 Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.. . 7

2.4. Prosedur Pencegahan Agar Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Dapat Tercapai ............................................................... 9

2.5. Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan..... 14

BAB III SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18

Page 5: Tugas Ikm Manfaat K3

BAB 1

PENDAHULUAN

Memasuki perkembangan era industri yang bersifat global seperti sekarang

ini, persaingan untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional, nasional

maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif.

Industrialisasi tidak terlepas dari sumber daya manusia, yang dimana setiap

manusia diharapkan dapat menjadi sumber daya siap pakai dan mampu membantu

tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

Pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan terletak pada

orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Apabila tenaga kerja

diperlakukan secara tepat dan sesuai dengan harkat dan martabatnya, perusahaan

akan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari uraian

tersebut jelaslah bahwa faktor sumber daya manusia memegang peranan yang

paling penting dan utama dalam proses produksi, karena alat produksi tidak akan

berjalan tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya manusia.

Masalah yang sering muncul dalam perusahaan saat ini adalah kurangnya

perhatian terhadap aspek manusiawi. Bila ingin memahami perilaku karyawan,

seorang manajer atau pimpinan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi yang

mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga dengan kondisi tersebut

karyawan dapat meningkatkan mutu kerjanya dan dapat meningkatkan kualitas

serta kuantitas perusahaan itu sendiri.

Tidak jarang para karyawan dalam suatu perusahaan dihadapkan pada

persoalan di dalam keluarga maupun perusahaan. Tekanan persoalan dapat berupa

aspek emosional dan fisik,terbatasnya biaya pemeliharaan kesehatan, dan

berlanjut pada terjadinya penurunan produktivitas karyawan. Pihak manajemen

perusahaan seharusnya mampu mengakomodasi persoalan karyawan sejauh yang

terkait dengan kepentingan perusahaan. Pertimbangannya adalah bahwa unsur

keselamatan dan kesehatan karyawan memegang peranan penting dalam

peningkatan mutu kerja karyawan. Semakin cukup kuantitas dan kualitas fasilitas

keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin tinggi pula mutu kerja

Page 6: Tugas Ikm Manfaat K3

karyawannya. Dengan demikian perusahaan akan semakin diuntungkan dalam

upaya pencapaian tujuannya.

Keselamatan kerja berarti proses merencanakan dan mengendalikan situasi

yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur

operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja. Kesehatan kerja adalah

kondisi bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan

lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi

perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan

karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang

didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah

pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan, interaksi

pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin dan

lingkungan kerja.

Page 7: Tugas Ikm Manfaat K3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung

terciptanya suasana kerja yang aman. Menurut Malthis dan Jackson (2002),

keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan

dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan

pekerjaan.

Pendapat lain menyebutkan bahwa keselamatan kerja berarti proses

merencanakan dan mengendalikan situasi yang berpotensi menimbulkan

kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan

dalam bekerja. Lalu Husni (2005) menyatakan bahwa keselamatan kerja bertalian

dengan kecelakaan kerja, yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau

dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum

dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas.

Menurut Rika Ampuh Hadiguna (2009), kecelakaan kerja merupakan

kecelakaan seseorang atau kelompok dalam rangka melaksanakan kerja di

lingkungan perusahaan, yang terjadi secara tiba-tiba, tidak diduga sebelumnya,

tidak diharapkan terjadi, menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat,

dan bisa menghentikan kegiatan pabrik secara total.

Dengan demikian, keselamatan kerja adalah sebagai ilmu pengetahuan

yang penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang seorang karyawan agar

selamat saat sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya. Unsur-unsur

penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut.

• Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja.

• Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.

• Teliti dalam bekerja.

Page 8: Tugas Ikm Manfaat K3

• Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan

kesehatan kerja.

Unsur-unsur keamanan kerja dapat bersifat materil maupun nonmaterial. Unsur-

unsur yang bersifat materil diantaranya sebagai berikut.

• Baju kerja

• Helm

• Kaca mata

• Sarung tangan

• Sepatu

Unsur-unsur keamanan kerja yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.

• Buku penunjuk penggunaan alat.

• Rambu-rambu dan isyarat bahaya.

• Himbauan-himbauan.

• Petugas Keamanan.

Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-unsur

yang menunjang terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan kerja yang sehat.

Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan

rohani dan jasmani saling berkaitan, terutama kesehatan rohani akan sangat

berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat

dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan (environmental).

Unsur-unsur penunjang kesehatan jasmani ditempat kerja adalah sebagai berikut.

• Adanya makanan dan minumn yang bergizi.

• Adanya sarana dan peralatan olah raga.

• Adanaya waktu istirahat.

• Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan.

• Adanya sarana kesehatan atau kotak P3K (pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan).

• Adanya buku panduan mengenai K3.

• Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulan).

Page 9: Tugas Ikm Manfaat K3

Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani ditempat kerja adalah sebagai berikut.

• Adanya sarana dan prasarana ibadah.

• Adanya penyuluhan kerohanian rutin.

• Adanya tabloid atau majalah tentang kerohaniaan.

• Adanya tatalaku di tempat kerja.

• Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.

Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat kerja adalah sebagai

berikut.

• Adanya sarana prasarana dan peralatan bersihan, kesehatan, dan

ketertiban.

• Adanya tempat sampah yang memadai.

• Adanya WC (Water Closed) yang memadai.

• Adanya air yang memenuhi kebutuhan.

• Ventilasi udara yang cukup.

• Masuknya sinar matahari ke ruang kerja.

• Adanya lingkungan alami.

• Adanya kipas angina tau Air Conditioner (AC)

• Adanya jadwal piket kebersihan.

• Adanya pekerja kebersihan.

Hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja akan lebih jelas diikat pada

bagan berikut:

Bersikap hati-hati, teliti, dan menyadari K3

Mengikuti prosedur kerja

KARYAWAN YANG SELAMAT SEBELUM,

SEDANG, DAN SETELAH BEKERJA

Adanya kesehatan; Jasmani rohani

Adanya kesehatan lingkungan kerja

Adanya keamanan; Materil nonmateril

Page 10: Tugas Ikm Manfaat K3

2.2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan

Tujuan adanya keamanan dan kesehatan kerja adalah untuk terciptanya

keselamatan karyawan saat sedang bekerja dan setelah, imbas dari karyawan yang

selamat adalah suatu keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.

Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

• Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

• Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya.

• Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

• Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi

pegawai.

• Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja

• Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan

atau kondisi kerja.

• Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

• Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.

• Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam

keadaan sehat dan selamat.

• Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya

hambatan. 11.Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan

produksi dan produktivitas nasional

• Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja

tersebut 13.Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara

aman dan efisien 14.Mengamankan suatu sistem kegiatan/pekerjaan mulai

dari input, proses dan out put. Selain itu penerapan program K3 juga

diharapkan dapat meningkatkan & mempertahankan kesehatan manusia

yang terlibat didalam sistem kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan.

Page 11: Tugas Ikm Manfaat K3

Berikut ini keuntungan yang diperoleh perusahaan dan karyawan itu sendiri

dengan dilaksanakannya program K3.

Keuntungan untuk perusahaan antara lain:

• Meningkatkan kinerja dan omzet perusahaan.

• Mencegah terjadinya kerugian (total loss control minimum).

• Memeliharasarana dan prasarana perusahaan.

Keuntungan untuk karyawan antara lain:

• Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan.

• Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya.

• Untuk kinerja yang berkesinambungan.

2.3. Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap perusahaan sewajarnya memiliki strategi memperkecil atau bahkan

menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit kerja di kalangan karyawan

sesuai dengan kondisi perusahaan .

Strategi yang perlu diterapkan perusahaan meliputi:

1. Pihak manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan

dalam menghadapi kejadian kecelakaan dan penyakit kerja. Misalnya

melihat keadaan finansial perusahaan, kesadaran karyawan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja, serta tanggung jawab perusahaan dan

karyawan, maka perusahaan bisa jadi memiliki tingkat perlindungan yang

minimum bahkan maksimum.

2. Pihak manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja bersifat formal ataukah informal. Secara

formal dimaksudkan setiap peraturan dinyatakan secara tertulis,

dilaksanakan dan dikontrol sesuai dengan aturan. Sementara secara

informal dinyatakan tidak tertulis atau konvensi, dan dilakukan melalui

pelatihan dan kesepakatan-kesepakatan.

Page 12: Tugas Ikm Manfaat K3

3. Pihak manajemen perlu proaktif dan reaktif dalam pengembangan

prosedur dan rencana tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Proaktif berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus

prosedur dan rencana sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan.

Sementara arti reaktif, pihak manajemen perlu segera mengatasi masalah

keselamatan dan kesehatan kerja setelah suatu kejadian timbul.

4. Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat derajat keselamatan dan

kesehatan kerja yang rendah sebagai faktor promosi perusahaan ke

khalayak luas. Artinya perusahaan sangat peduli dengan keselamatan dan

kesehatan kerja para karyawannya. Untuk menentukan apakah suatu

strategi efektif atau tidak, perusahaan dapat membandingkan insiden,

kegawatan dan frekuensi penyakit-penyakit dan kecelakaan sebelum dan

sesudah strategi tersebut diberlakukan.

Berikut ini sumber dan strategi untuk meningkatkan keselamatan dan

kesehatan kerja menurut Schuler dan Jackson (2009):

Tabel 1

Sumber dan Strategi untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 13: Tugas Ikm Manfaat K3

2.4. Prosedur Pencegahan Agar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dapat Tercapai

Hal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO (international Labour Organization)

untuk menghindari dan menangulangi kecelakaan ditempat kerja adalah sebagai

berikut.

1. Perbaikan peraturan perundang-undangan

Memperbaiki peraturan perundang-undangan dan bermuatan hokum yang

mengatur para pekerja, pengusaha, organisasi pekerja, organisasi

pengusaha, dan pemerintah. Perbaikan secara menyeluruh dn kontinuitas

dalam pembentukan/pembuatan undang-undang, pelaksaan undang-

undang dan pengawasan oleh badan tertentu dalam pelaksanaan undang-

undang tersebut.

2. Standarisasi

Perusahaan tersebut dalam berbagai aspek harus baik menurut penilaian

baik menurut standar nasional maupun internasional. Misalnya seperti

yang telah ditentukan oleh SII (Standar Industri Indonesia), SNI (Standar

Nasional Indonesia) dan ISO (Internasional Standarization Organization).

3. Pengawasan

Ada kesinambungan dalam pengawasan menyeluruh yang dilakukan oleh

badan tertentu baik swasta maupun pemerintah terhadap pelqaksanaan

perundang-undangan oleh pengusaha. Pegawai pengawas tersebut adalah

pegawai teknis yang berkeahlian khusus dari depaertemen tenaga kerja

yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja. Dalam pengwasan tersebut

hendaknya bersih dari sikap dan perilaku KKn (korupsi, kolusi, dan

nepotisme).

4. Riset Teknis

Penelitian dan penilaian teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli khusus dari

luar departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.

5. Riset Medis

Page 14: Tugas Ikm Manfaat K3

Penelitian kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja yang dilakukan

oleh petugas medis misalnya oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

6. Pendidikan

Program endidikan dan latihan dalam rangka ahli teknologi dan

pengembangan tenaga kerja bagi perusahaan yang memperkerjakan tenaga

kerja asing.

7. Pelatihan

Program pendidikan keterampilan baik dengan penyelesaian sendiri

maupun melalui badan-badan lain.

8. Pengarahan

Memberikan penyegaran terhadap tenaga kerja melalui penataan ruang

kerja, pembaruan peralatan kerja maupun dengan cara penyuluhan. Dapat

juga dilakukan dengan pemberian jenjang karir dan pendidikan atau

penelitian.

9. Asuransi

Suatuperlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk satuan berupa uang

sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang

dalam pelayanan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami

oleh tenaga berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan

meninggal dunia.

10. Persuasi

Upaya realisasi pelaksaan keselamatan, kesehatan, keselamatan, dan

keamanan kerja dimasing-masing perusahaan yang dikomandoi sekaligus

penanggung jawabnya adalah pimpinan perusahaan.

11. Riset Psikologis

Penelitian terhadap aspek psikologis tenaga kerja dilingkungan

perusahaan, dilakukan oleh tenaga ahli pemerintah maupun swasta.

Misalnya suasana kerja, kerja yang dipaksakan, pekerjaan yang rentan

terhadap kecelakaan.

12. Riset Statistik

Page 15: Tugas Ikm Manfaat K3

Penelitian terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang

diukur secara kuantitatif dan yang hasilnya dapat dijadikan pedoman oleh

semua karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

Penyebab kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua:

1. Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak melakukan

tindakan penyelamatan. Contohnya, pakaian kerja, penggunaan peralatan

pelindung diri, falsafah perusahaan, dan lain-lain.

2. Kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak

aman. Contohnya, penerangan, sirkulasi udara, temperatur, kebisingan,

getaran, penggunaan indikator warna, tanda peringatan, sistem upah,

jadwal kerja, dan lain-lain.

Menurut Veithzal Rivai (2003) pemantauan kesehatan kerja dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1. Mengurangi timbulnya penyakit.

Pada umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk

mengurangi timbulnya penyakit-penyakit, karena hubungan sebab-akibat

antara lingkungan fisik dengan penyakit-penyakit yang berhubungan

dengan pekerjaan sering kabur. Padahal, penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan jauh lebih merugikan, baik bagi

perusahaan maupun pekerja.

2. Penyimpanan catatan tentang lingkungan kerja.

Mewajibkan perusahaan untuk setidak-tidaknya melakukan pemeriksaan

terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam lingkungan pekerjaan dan

menyimpan catatan mengenai informasi yang terinci tersebut. Catatan ini

juga harus mencantumkan informasi tentang penyakit-penyakit yang dapat

ditimbulkan dan jarak yang aman dan pengaruh berbahaya bahan-bahan

tersebut.

Page 16: Tugas Ikm Manfaat K3

3. Memantau kontak langsung.

Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan adalah dengan membebaskan tempat kerja

dari bahan-bahan kimia atau racun. Satu pendekatan alternatifnya adalah

dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat-zat

berbahaya.

4. Penyaringan genetik.

Penyaringan genetik adalah pendekatan untuk mengendalikan penyakit-

penyakit yang paling ekstrem, sehingga sangat kontroversial. Dengan

menggunakan uji genetik untuk menyaring individu-individu yang rentan

terhadap penyakit-penyakit tertentu, perusahaan dapat mengurangi

kemungkinan untuk menghadapi klaim kompensasi dan masalah-masalah

yang terkait dengan hal itu.

Penyakit kerja adalah kondisi abnormal atau penyakit yang disebabkan

oleh kerentanan terhadap faktor lingkungan yang terkait dengan pekerjaan. Hal ini

meliputi penyakit akut dan kronis yang disebakan oleh pernafasan, penyerapan,

pencernaan, atau kontak langsung dengan bahan kimia beracun atau pengantar

yang berbahaya (Dessler, 2007). Masalah kesehatan karyawan sangat beragam

dan kadang tidak tampak. Penyakit ini dapat berkisar mulai dari penyakit ringan

seperti flu, hingga penyakit yang serius yang berkaitan dengan pekerjaannya

(Malthis dan Jackson, 2002). Schuler dan Jackson (1999) menjelaskan bahwa

dalam jangka panjang, bahaya-bahaya di lingkungan tempat kerja dikaitkan

dengan kanker kelenjar tiroid, hati, paru-paru, otak dan ginjal; penyakit paru-paru

putih, cokelat, dan hitam; leukimia; bronkitis; emphysema dan lymphoma; anemia

plastik dan kerusakan sistem saraf pusat; dan kelainankelainan reproduksi (misal

kemandulan, kerusakan genetic, keguguran dan cacat pada waktu lahir).

Page 17: Tugas Ikm Manfaat K3

Menurut Bennet Silalahi (1995) perusahaan mengenal dua kategori penyakit yang

diderita tenaga kerja, yaitu:

1. Penyakit umum

Merupakan penyakit yang mungkin dapat diderita oleh semua orang, dan

hal ini adalah tanggung jawab semua anggota masyarakat, karena itu harus

melakukan pemeriksaan sebelum masuk kerja.

2. Penyakit akibat kerja

Dapat timbul setelah karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai

pekerjaannya. Faktor penyebab bisa terjadi dari golongan fisik, golongan

kimia, golongan biologis, golongan fisiologis dan golongan psikologis.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang

dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat

kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja

dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja,

yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja.

Menurut Rizky Argama (2006), program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun

pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan dan

penyakit kerja akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara

mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja

akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

Dessler (1992) mengatakan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja

diselenggarakan karena tiga alasan pokok, yaitu:

1. Moral.

Para pengusaha menyelenggarakan upaya pencegahan kecelakaan dan

penyakit kerja pertama sekali semata-mata atas dasar kemanusiaan.

Mereka melakukan hal itu untuk memperingan penderitaan karyawan dan

keluarganya yang mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Page 18: Tugas Ikm Manfaat K3

2. Hukum.

Dewasa ini, terdapat berbagai peraturan perundang-undangan yang

mengatur ikhwal keselamatan dan kesehatan kerja, dan hukuman terhadap

pihak pihak yang melanggar ditetapkan cukup berat. Berdasarkan

peraturan perundang undangan itu, perusahaan dapat dikenakan denda, dan

para supervisor dapat ditahan apabila ternyata bertanggungjawab atas

kecelakaan dan penyakit fatal.

3. Ekonomi.

Adanya alasan ekonomi karena biaya yang dipikul perusahaan dapat jadi

cukup tinggi sekalipun kecelakaan dan penyakit yang terjadi kecil saja.

Asuransi kompensasi karyawan ditujukan untuk member ganti rugi kepada

pegawai yang mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2.5. Manfaat Program Keamanan, kesehatan, dan Keselamatan Kerja

Schuler dan Jackson (1999) mengatakan, apabila perusahaan dapat

melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik, maka

perusahaan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang.

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmen.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim.

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

partisipasi dan ras kepemilikan.

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatkan citra

perusahaan.

7. Perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya secara substansial.

Page 19: Tugas Ikm Manfaat K3

Menurut Robiana Modjo (2007), manfaat penerapan program keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan antara lain:

1. Pengurangan Absentisme.

Perusahaan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

secara serius, akan dapat menekan angka risiko kecelakaan dan penyakit kerja

dalam tempat kerja, sehingga karyawan yang tidak masuk karena alasan cedera

dan sakit akibat kerja pun juga semakin berkurang.

2. Pengurangan Biaya Klaim Kesehatan.

Karyawan yang bekerja pada perusahaan yang benar-benar memperhatikan

kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya kemungkinan untuk mengalami

cedera atau sakit akibat kerja adalah kecil, sehingga makin kecil pula

kemungkinan klaim pengobatan/kesehatan dari mereka.

3. Pengurangan Turnover Pekerja.

Perusahaan yang menerapkan program K3 mengirim pesan yang jelas pada

pekerja bahwa manajemen menghargai dan memperhatikan kesejahteraan

mereka, sehingga menyebabkan para pekerja menjadi merasa lebih bahagia dan

tidak ingin keluar dari pekerjaannya.

4. Peningkatan Produktivitas.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Sulistyarini (2006) di CV.

Sahabat klaten menunjukkan bahwa baik secara individual maupun bersama-

sama program keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas kerja.

Malthis dan Jackson (2002) menyebutkan, manfaat program keselamatan dan

kesehatan kerja yang terkelola dengan baik adalah:

1. Penurunan biaya premi asuransi

2. Menghemat biaya litigasi

3. Lebih sedikitnya uang yang dibayarkan kepada pekerja untuk waktu kerja

mereka yang hilang

4. Biaya yang lebih rendah untuk melatih pekerja baru

5. Menurunnya lembur

6. Meningkatnya produktivitas

Page 20: Tugas Ikm Manfaat K3

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem manajemen K3 adalah sistem manajemen yang terintregasi untuk

menjalankan dan mengembangkan kebijakan k3 yang telah ditetapkan perusahaan

serta menanggulangi resiko bahaya yang mungkin terjadi di perusahaan. Sistem

manajemen k3 mempunyai tujuan yang apabila tujuan-tujuan tersebut telah

tercapai, dapat membawa manfaat bagi perusahaan atau industri, lingkungan dan

juga bagi pekerja yang bersangkutan, dimana manfaan tersebut dapat berupa

manfaat secara langsung maupun tidak langsung.

Schuler dan Jackson (1999) mengatakan, apabila perusahaan dapat melaksanakan

program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik, maka perusahaan akan

dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang.

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmen.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim.

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

partisipasi dan ras kepemilikan.

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatkan citra

perusahaan.

7. Perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya secara substansial.

Menurut Robiana Modjo (2007), manfaat penerapan program keselamatan dan

kesehatan kerja di perusahaan antara lain:

1. Pengurangan Absentisme.

2. Pengurangan Biaya Klaim Kesehatan.

Page 21: Tugas Ikm Manfaat K3

3. Pengurangan Turnover Pekerja

4. Peningkatan Produktivitas.

Malthis dan Jackson (2002) menyebutkan, manfaat program keselamatan dan

kesehatan kerja yang terkelola dengan baik adalah:

1. Penurunan biaya premi asuransi

2. Menghemat biaya litigasi

3. Lebih sedikitnya uang yang dibayarkan kepada pekerja untuk waktu kerja

mereka yang hilang

4. Biaya yang lebih rendah untuk melatih pekerja baru

5. Menurunnya lembur

6. Meningkatnya produktivitas

3.2. Saran

Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan adanya

manajemen k3. Agar kebijakan-kebijakan yang disusun oleh manajemen k3 dapat

terlaksana dengan baik maka diperlukan sosialisasi secara terus menerus oleh

oknum-oknum yang bersangkutan dengan bidang tersebut, sosialisasi tersebut

dapat berupa promosi kesehatan kerja pada setiap dunia kerja agar semua orang

mementingkan keselamatan kerja itu sendiri.

Page 22: Tugas Ikm Manfaat K3

DAFTAR PUSTAKA

As’ad. 1995. Psikologi Industri, Edisi Kedua. Yogyakarta: Liberty.

Heidjrachman Ranupandojo dan Sua Husnan. 2002. Manajemen Personalia.

Yogyakarta:BPFE-UGM.

Luce Neni. 2005. Pengaruh Gaji, Pendidikan dan Jaminan Sosial terhadap

Produktivitas Kerja (Studi pada Karyawan Bank BPD Jawa Tengah

Cabang Semarang). Skripsi Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

STIKUBANK.

Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Rika Ampuh Hadiguna. 2009. Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk

Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sjafri Mangkuprawira dan Aida V. Hubeis. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya

Manusia.Bogor: PT. Ghalia Indonesia.