tugas i choiriah 1301090 tpnonrega sttmigas bpn
DESCRIPTION
ETRANSCRIPT
TUGAS I - TEKNIK
EKSPLOITASI PANASBUMI
CHOIRIAH
1301090
TEKNIK PERMINYAKAN NON REGULER A
APRIL 17, 2016
STT MIGAS BALIKPAPAN
1. JENIS-JENIS FLUIDA RESERVOIR
a. Connate Water
Adalah air tanah yang berasal dari air yang terperangkap dalm rongga batuan endapan,
sejak pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-
rongga batuan beku leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi.
Dapat berasal dari air laut atau air darat.
Gambar 1.1 Air dalam pori-pori batuan
b. Magmatic Water/Juvenile Water
Adalah air yang diproduksi dari lelehan batuan (magma). Biasanya magmatic water
dikeluarkan ke permukaan pada saat proses erupsi gunung api vulkanik dalam wujud
uap air (steam). Namun, sangat susah untuk menentukan banyaknya air yang keluar ke
permukaan bumi dikarenakan gunung api biasanya terletak di bawah permukaan laut
sehingga magmatic water segera bercampur dengan air laut.
Gambar 1.2 Proses terjadinya Magamatic Water
c. Meteoric Water
Adalah air tanah yang berasal dari atmosfer, baik secara langsung seperti rembesan
(infiltrasi) dari hujan, maupun secara tidak langsung seperti rembesan dari air danau,
sungai ataupun saluran buatan
Gambar 1.3 Siklus Meteoric Water
d. Metamorphic Water
Adalah air yang berasal dari proses geologi seperti kompaksi, metamorfosa dan
sedimentasi.
2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN :
a. Reservoir Water Dominated
Sistem panasbumi ini sangat umum dijumpai. Sirkulasi aliran terjadi pada fasa cair
dan proses perpindahan panas ke permukaan terbentuk tanpa adanya batuan penudung.
Reservoir dijumpai pada kedalaman 1800m-3000 m. Permeabilitas batuan pada
reservoir tinggi, sedangkan pada zona recharge, permeabilitasnya sedang. Di
Indonesia, sistem panasbumi dominasi air umumnya berasosiasi dengan gunungapi
strato andesitik. Pada sistem ini diperkirakan 80% dari batuan reservoirnya berisi air
(saturasi air = 80%). Temperatur bervariasi antara 200-300˚C. Pada sistem dominasi
air, baik tekanan maupun temperatur tidak konstan terhadap kedalaman.
Lapangan nya yaitu : Awibengkok, Wayang Windu, Dieng, Gunung Salak, Patuha,
Bali, Karaha, Ulubelu, Sibayak dan Sarulla.
b. Reservoir Vapour Dominated
Reservoir Vapour Dominated adalah cadangan atau sumber panas bumi di mana
sumur-sumurnya memproduksikan uap kering atau uap basah karena rongga- rongga
batuan reservoirnya sebagian besar berisi uap panas. Dalam sistim dominasi uap,
diperkirakan uap mengisi rongga-rongga, saluran terbuka atau rekahan-rekahan,
sedangkan air mengisi pori-pori batuan. Karena jumlah air yang terkandung di dalam
pori-pori relatif sedikit, maka saturasi air mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar
dari saturasi air konat (Swc) sehingga air terperangkap dalam pori-pori batuan dan tidak
bergerak. Contoh untuk lapangannya adalah Lapangan Kamojang, Darajat, Lumut Balai,
3. FASILITAS PRODUKSI PANAS BUMI
a. Well Head
Kepala Sumur panasbumi adalah bagian utama dari system pengolaham energi
panasbumi (geothermal). Sumur panasbumi yang disebut juga sebagai sumur produksi
merupakan sumber pemasok utama energi uap yang akan disalurkan ke sistem PLTP
sebagai pembangkit energi Listrik. Adanya pengaruh temperatur dan tekanan yang berasal
dari perut bumi, akan menyebabkan fluida keluar menuju permukaan bumi. Pada sumur
panasbumi dipasang beberapa komponen yang dilengkapi dengan beberapa valve yang
kemudian disebut sebagai rangkaian kepala sumur. Valve ini berfungsi untuk mengatur
aliran fluida dari sumur-sumur produksi. Pada rangkaian kepala sumur terdapat 5 buah
komponen, yaitu :
Master valve/kerangan utama,
Valve ini berfungsi untuk membuka dan menutup secara penuh (full open/close), dan
mengisolasi fluida dari dalam sumur. Karena ini merupakan valve utama, maka dihindari
efek pengikisan yang menyebabkan kebocoran. Rating valve utama mampu menahan
tekanan dan temperatur maksimum sumur panasbumi. Biasanya berukuran 10 inch untuk
sumur standar atau 14 inch untuk sumur big hole.
Top valve/service valve,
Digunakan untuk tujuan-tujuan perawatan sumur atau pengukuran tekanan, temperatur
dan logging sumur. Valve ini terletak paling atas, umumnya diatas Tee/Cross dan
ukurannya 3 1/8 inch. Ratingnya sama dengan master valve.
Wing valve,
Adalah valve yang digunakan untuk mengisolasi rangkaian kepala sumur dari fluida
panasbumi dalam sistem pemipaan.
Side valve/bleed valve,
Adalah kerangan yang digunakan untuk keperluan bleeding (membuang gas) dan
memanaskan sumur. Ukuran ratingnya biasanya sama dengan top valve. Pada kerangan ini
juga terpasang beberapa instrument seperti pressure gauge dan temperatur gauge untuk
mengetahui kondisi sumur.
4. Expansion spool,
Digunakan untuk mengantisipasi efek thermal yang menyebabkan terejadinya
pemuaian pada production casing sehingga tidak berdampak buruk terhadap fasilitas
produksi. Terletak dibawah master valve.
Gambar 3.1 WellHead
b. Separator
Adalah memisahkan air panas panas (brine) dari uap, sehingga diperoleh uap kering
yang akan dialirkan ke PLTP. Proses pemisahan air panas dan uap dilakukan
berdasarkan gaya sentrifugal, kontruksi inlet yang dibuat tangensial menyebabkan
aliran membentuk gerakan putar dan apabila berlangsung secara kontinu akan
menyebabkan gaya sentrifugal. Karena adanya pengaruh gaya sentrifugal air panas
(brine) akan terdorong ke dinding pipa dan dengan adanya gravitasi cairan akan
cenderung ke bawah kemudian keluar melalui outlet bagian bawah, sedangkan uap
yang lebih ringan akan terdesak ke bagian pusat siklon dan naik ke atas mengisi bagian
tengah pipa kemudian mengalir dalam pipa uap menuju scrubber. Air yang terpisah
dialirkan kedalam water drum, kemudian air dari water drum dialirkan melalui pipa
brine ke sumur reinjeksi.
Gambar 3.2 Separator
c. Flowline
Merupakan material yang berbentuk tabung. Fungsi utama pipa alir adalah untuk
mengalirkan fluida (dua fasa) dari kepala sumur menuju separator, mengalirkan uap
kering dari separator menuju turbin, mengalirkan air hasil pemisahan (brine) dari
separator menju sumur injeksi, dan mengalirkan condensate water menuju sumu
rinjeksi. Sehingga, pipa alir terdiri dari pipa alir dua fasa, pipa alir uap, pipa alir brine,
dan pipa alir pipa Kondensat.
Gambar 3.3 Flowline
d. Scrubber
Srubber mempunyai kontruksi yang sama dengan separator tetapi mempunyai ukuran
diameter yang lebih kecil. Scrubber berfungsi memisahkan uap dan air panas yang
mengandung partikel, hal ini dimungkinkan apabila uap yang masuk kedalam scrubber
masih mempunyai kandungan air sehingga uap yang dihasilkan berupa uap kering yang
dialirkan untuk memutar turbin. Tingkat kebasahan uap maksimal yang dapat masuk
ke turbin adalah 1 %, kebasahan yang berlebihan akan menyebabkan menyebabkan
terjadinya vibrasi, erosi dan pembentukkan kerak pada turbin. Scrubber umumnya
diletakkan sedekat mungkin dengan PLTP untuk menghindari terjadinya kondensasi
uap dalam pipa distribusi.
Gambar 3.3 Scrubber
e. Rock Muffler
Merupakan silencer khusus yang digunakan jika aliran yang sednag dialihkan berupa
uap kering. Bentuk fisik dari rock muffler yaitu lubang yng sdang diisi oleh susunan
pecahan – pecahan batuan yang beraneka ragam. Contohnya, lapangan kamojang,
menggunakan rock muffler karena fluida produksinya adalah uap kering.
Gambar 3.4. Rock Muffler
f. Wellpad
Adalah area terbatas di atas permukaan tanah yang merupakan tempat untuk
meletakkan beberapa kepala sumur. Biasanya satu Well Pad terdiri dari 3 – 5 kepala
sumur, namun tidak tertutup kemungkinan untuk lebih dari itu.
Gambar 3.5 Wellpad
g. Kondensor
Adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat kondisi
vakum di dalam bejana (kondensor). Proses terjadinya vakum dengan
cara thermodinamika bukan cara mekanik. Fluida yang keluar dari turbin masuk ke
condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan
mencapai kesetimbangan massa dan energi. Pada volume yang sama, air akan
mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap. Sehingga jika uap
dalam massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian
disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya, karena sebagian atau
seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang
memiliki volume jauh lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor
inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.
Gambar 3.6. Kondensor
h. Turbin
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja
(uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu – sudu turbin ini
memutar poros, poros karena dikopling dengan generator, maka akan menggerakkan
generator yang akan menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :0
Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric
Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga turbin tanpacondenser.
Pada jenis ini uap keluar dari turbin langsung dibuang ke udara.
Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar
dari turbin dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.
Gambar 3.7 Atmospheric Exhaust
i. Generator
Adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik (uap) menjadi energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-
balik) maupun DC (listrik searah).
Gambar 3.8. Generator