tugas hukum bisnis
TRANSCRIPT
TUGAS HUKUM BISNIS
NAMA : GALIH ESTU PRANOTONO.REG :8335102991KELAS : S1 AKUNTANSI REG.2010
I. PENGERTIAN HUKUM
Pengetian HukumHukum adalah sesuatu yang mengikat,memaksa, dan membuat orang untuk mematuhinya.
Tujuan HukumMendatangkan keadilan dan kemakmuran dalam masyarakatMenciptakan keteraturan dan ketertiban dalam masyarakatMenjamin kepastian hukum
Fungsi HukumTerciptanya keadilan dan kemakmuranTerciptanya keteraturan dan ketertibanTerciptanya kepastian hukum
Sumber Hukum1.Hukum Materiil => tempat materi hukum diambil2.Hukum Formil => tempat suatu peraturan dapat kemampuan mengikat
Sumber Hukum Formil di Indonesia Peraturan perundang-undangan
à Hirarki per-UU-an (psl. 7 UU 10/2004)1. UUD 19452. UU/Perpu3. PP4. Perpres5. Perda
Perjanjian Perjanjian antar negara/Perjanjian Internasional Yurisprudensi/Keputusan Hakim Doktrin Kebiasaan
Definisi Hukum PerdataHukum yang emngatur kepentingan seseorang
Hukum Perdata di Indonesia bercorak Pluralistik
Pasal 131 jo. Pasal 163 I.S. Pasal 49 UU 7/1989 jo. UU 3/2006 Sehingga sumber hukum perdata di Indonesia
1. BW => orang Eropa, Timur Asing 2. Hk Islam => orang Islam
Pemberlakuan BW pd penduduk Pribumi Pasal 131 I.S. Ayat 4 jo. Stb. 1971 no. 12 Pendudukan diri secara sukarela kpd BW Terdapat 4 macam:
1. Penundukan diri sepenuhnya2. Penundukan diri sebagian3. Penundukan diri utk perbuatan tertentu4. Penundukan diri diam-diam
Sistematika BW1. Buku I : Hk orang (van personen / personen recht)2. Buku II : Hk Benda (van zaken)3. Buku III : Perikatan (van verbintenissen)4. Buku IV : Pembuktian dan Daluarsa (Bewijsen verjaring)
Obyek Hukum Perdata
BUKU I BW jo UU 1/74 Hukum perorangan /
Bdn pribadi (Pesonen Recht) Hukum keluarga (Familie Recht)
BUKU II & III BW Hk harta kekayaan
(vermogensrecht) Hk waris (erfrecht)
HUKUM PERORANGANSubyek Hukum => yang menerima hak dan kewajiban
Hukum Keluarga Mengatur antara lain persoalan-persoalan:
Perkawinan àUU No. 1 Th 1974 Perceraian Kekuasaan Orang Tua à Ps. 45-49 UU 1/74
Kedudukan anak Perwalian Pengampuan (curatele) à Ps. 50-54 UU 1/74
Hukum HARTA KEKAYAAN1. Hk Kebendaan
mengatur hubungan antara orang dengan kebendaan Diatur dalam Buku II BW Bersifat tertutup Pasal 499: “Kebendaan adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yg dpt
dikuasai oleh hal milik” Hak Kebendaan (zakelijke rechten) à hak yg diberikan kpd seseorang, yg
memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yg dpt dipertahankan thd setiap org.
Hak kebendaan >< Hak perseorangan Hak perseorangan (persoonlijke rechten) à Hak yg hanya dapat
dipertahankan thd org tertentu saja. Ct: hak tuntutan/penagihan kpd seseorang.
Benda bergeraka. Karena sifatnya à benda yg dapat dipindah-pindahkan tanpa
mengubah bentuknya.b. Karena penetapan UU à benda yg oleh UU ditetapkan sbg benda
yg bergerak (biasanya berupa hak yg penguasaannya bisa dipindahtangankan). Ct: Hak Cipta
Benda tdk bergeraka. Karena sifatnya à ct. Tanahb. Karena tujuan pemakaiannya à ct: mesin pabrikc. Karena UU à hak erfpacht (Hak Guna usaha)
Aturan ttg Hk Benda berkaitan dg persoalan tanah menurut Buku II BW sdh tidak berlaku lagi dg diganti UU No. 5/60 (UUPA)
2. Hk Perikatan Diatur dalam Buku III BW “Perikatan adalah aturan yg mengatur hubungan hukum antara dua
pihak, dimana pihak yg satu mempunyai hak menuntut suatu prestasi (kreditur) dari pihak lainnya yg wajib memenuhi tuntutan tsb (debitur)
Obyek perikatanà prestasi (prestatie), yakni hak kreditur dan kewajiban dari debiturAda 3 hal (Psl 1234 BW)
1. Memberikan sesuatu2. Melakukan sesuatu3. Tdk melakukan suatu perbuatan
Subyek perikatan:1. Kreditur à pihak yg berhak atas prestasi2. Debitur à pihak yg wajib melakukan prestasi
Azas- Azas dlm Hk. Perjanjian Tidak Boleh Main Hakim Sendiri
à melalui pengadilan atau meminta bantuan hakim Kebebasan Berkontrak (Ps. 1338 BW)
à“Segala sesuatu perjanjian dibuat secara sah oleh para pihak, berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya “
Konsensualitas (Ps. 1320 BW)àsuatu perjanjian lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara para
pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas
Macam Perikatan1. Perikatan Bersyarat2. Perikatan yg digantungkan pd suatu ketetapan waktu3. Perikatan yg membolehkan memilih4. Perikatan tanggung menanggung5. Perikatan yg dpt dibagi dan yg tdk dpt dibagi6. Perikatan dg penetapan hukuman
Wanprestasi, Ganti Rugi, Risiko Wanprestasi
Ada 4 macam Wanprestasi1. Tdk melakukan apa yg disanggupi akan dilakukan2. Melaksanakan apa yg dijanjikan tetapi tdk sebagaimana yg
dijanjikan3. Melakukan apa yg dijanjikan tetapi terlambat4. Melakukan sesuatu yg menurut perjanjian tdk diperbolehkan
Hal yg dpt dituntut:
1. Meminta pelaksanaan perjanjian, meskipun psudah terlambat2. Meminta penggantian kerugian saja3. Menuntut pelaksanaan perjanjian disertai dg ganti rugi4. Meminta kepada hakim supaya perjanjian dibatalkan, diserta dg
ganti rugi
Ganti Rugi Penggantian kerugian, dpt dituntut menurut undang-undang berupa:
1. Konsten à biaya-biaya yg telah dikeluarkan2. Schaden à kerugian yg diderita3. Interessen à kehilangan keuntungan, jika si berhutang tdk lalai
Risiko Adl. Kewajiban utk memikul kerugian jikalau ada sesuatu kejadian diluar
kesalahan salah satu pihak yg menimpa benda yg dimaksudkan dlm perjanjian
Hukum WARIS Berlaku pluralisme hukum (BW, Adat, Islam) Obyek waris à hny terbatas pd hak & kewajiban dlm lapangan kekayaan
saja Obyek hk waris:
1. Penentuan atas siapa saja yg mjd ahli waris2. Penggolongan ahli waris berdasarkan urutannya3. Penentuan bagian masing-masing ahli waris4. Apa saja yg dpt dipesankan oleh seseorang bila ia meninggal dan
batas-batas kekuasaan seseorang utk membuat pesan-pesan ttg harta peninggalannya
II. Anatomi Kontrak
Kontrak : perjanjian antara 2 orang atau lebih untuk berbuat sesuatuAkta : pernyataan tertulis sebagai alat bukti hukum
Macam-macam Akta Akta Otentik (Authentieke akte – Ps. 1868 BW) => sesuai UU
Akta dibawah tangan (orderhandsakte) => tidak terikat bentuk formal
Anatomi Kontrak Judul
Pemahaman awal dalam bernegoisasi
Pembukaan à hari, tanggal, dllWaktu pembuatan perjanjian
Komparasi para pihak à identitas para pihakIdentitas para pihak atau pembuat perjanjian
Dasar hukum/Pertimbangan (Premise)Pernyataan formal
Isi perjanjian, ketentuan, persyaratanIsi dalam perjanjian
KlausulaBerisi tentang cara yang ditempuh bisa terjadi sengketa
PenutupKata penutup
Tanda tangan para pihak, saksi-saksi
Lampiran (jika ada)
III. Kepailitan
Kepailitan adalah penyitaan atas semua kekayaan Debitor yang pailit
Debitor => orang yang punya utangKreditor => orang yang punya piutang
Utang yang lahir karena UU1. Perbuatan melawan hukum2. Negotorium Gestio3. Perikatan bebas
Utang yang lahir karena perjanjian1. Jual-beli2. Pinjam uang3. Perikatan tidak berbuat sesuatu
Syarat Kepailitan Debitor mempunyai dua atau lebih kreditor Debitor tidak dapat membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah
jatuh tempo dan dapat ditagih Dinyatakan pailit oleh pengadilan, baik atas permohonannya sendiri
maupun atas permohonan satu atau lebih kreditor
Permohonan Pailit Penagihan Utang1. Upaya biasa => yang diatur dalam BW2. Upaya pailit => penagihan tidak lazim3. Adanya kepentingan yang wajar
Permohonan Kepailitan Permohonan Kepailitan oleh Debitor sendiri Permohonan Kepailitan oleh Salah satu atau lebih dari Kreditor Permohonan Kepailitan oleh Kejaksaan untuk kepentingan umum Permohonan Kepailitan oleh Bank Indonesia Permohonan Kepailitan oleh Bapepam apabila Debitornya adl.
Perusahaan Efek Permohonan Kepailitan oleh Menteri Keuangan apabila Debitornya adl.
Perusahaan Asuransi, BUMN
IV. Perkumpulan Dagang
Persekutuan Perdata (Maatschap) Persetujuan 2 orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan maksud
bagi untung Tujuan:
Untuk kegiatan yg bersifat komersial Utk persekutuan-persekutuan yg menjalankan suatu profesi
Ciri-ciri Didirikan oleh dua orang atau lebih dg perjanjian Ada pemasukan (inbreng) dari tiap-tiap anggota Mempunyai tujuan yg sama (mencari keuntungan) Keanggotaan bersifat pribadi (tanggung jawab pribadi) Keuntungan dibagi sesuai dg perjanjian (1633-1635 BW)
Berakhirnya perjanjian Dg permufakatan semua anggota Dg lewatnya waktu perjanjian Dg meninggalnya salah satu anggota Dg ditaruhnya di bawah curatele atau dinyatakan pailit salah satu anggota Dg hapusnya barang yg menjadi obyek dari perjanjian maatschap atau dg
selesainya pekerjaan utk mana maatschap didirikan
Firma => usaha antara 2 orang atau lebih (usaha bersama)
Ciri Didirikan oleh dua orang atau lebih Dg akta notaris (bukan syarat mutlak) Sekutu firma, bisa bertindak keluar Tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan (Ps. 18 KUHD—tanggung
renteng) Keuntungan dibagi sesuai dg perjanjian (1633-1635 BW)
Berakhirnya sebuah Firma Jangka waktu firma telah berakhir Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yg dijalankan
persekutuan firma Adanya kehendak dari seseorang atau beberapa orang sekutu Salah seoarang sekutu meninggal dunia atau dibawah penagmpuan
(curatele) atau dinyatakan pailit
Persekutuan Komanditer (CV) => didirikan 2 orang atau lebih,ada yang sebagai pemimpin,ada yang hanya sebagai pemodal,ada yang menjalannya usaha
Ciri Didirikan dg akta notaris (tidak mutlak) Mempunyai dua sekutu
Sekutu aktif (Komplementer)Menjalankan perusahaanDpt bertindak keluarTanggung jwb pribadi utk seluruhnya
Sekutu pasif (Komanditer)Hanya memberikan modalTdk dpt bertindak keluarTanggung jawab terbatas
Berakhirnya Persekutuan Komanditer Jangka waktu persekutuan telah berakhir Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yg dijalankan
persekutuan firma Adanya kehendak dari seseorang atau beberapa orang sekutu Salah seoarang sekutu meninggal dunia atau dibawah penagmpuan
(curatele) atau dinyatakan pailit
Perseroan Terbatas (PT) => badan hukum yang modalnya terdiri atas saham-saham
Ciri Didirikan oleh dua orang atau lebih dan harus menggunakan akta notaris
dan mempunyai status badan hukum Dalam akta notaris tersebut disebutkan nama PT, AD/ART, modal, bidang
usaha, alamat perusahaan, dll. Disahkan oleh Menkum dan HAM Didaftarkan di Menperindag (utk dimasukkan dlm daftar perusahaan) Diumumkan dalam Berita Negara RI Jangka waktu berlaku selama 5 th, dan pada waktu 4 th 9 bln wajib
diperbarui
Koperasi => bahan usaha yang bergerak berdasarkan prinsip kekeluargaan
Ciri merupakan badan hukum yg bertujuan utk memajukan kesejahteraan
anggota
Anggotanya koperasi bisa perorangan (≥20 org = Koperasi promer) atau badan hukum koperasi (≥3 koperasi = koperasi sekunder)
Didirikan dengan akta notaris dg memuat AD/ART Didaftarkan pada Departemen Koperasi melalui Suku Dinas Usaha Kecil
dan Menengah yg ada di tingkat Kab/Kota Modal koperasi à Modal sendiri, Modal pinjaman, Penerbitan surat
berharga dan surat hutang, serta ssumber lain yg sah
Yayasan => badan hukum yang bergerak untuk tujuan sosial
Ciri Didirikan dg akta notaris dan mepunyai status badan hukum Disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Diumumkan dalam Berita Negara RI
Perantara Dagang => orang yang menghubungkan produsen dengan pihak ketiga atau konsumen
Agen => mewakili pengusaha,membuat persetujuan dengan pihak ketigaMakelar => pedagang perantara yang harus diangkat sumpahnya dahuluKomisioner => orang yang membuat perjanjian atas nama tetapi atas
perintah orang lain
V. Antimonopoli
Monopoli => usaha penguasaan pasarPersaingan tidak sehar => melakukan usaha yang melawan hukum atau merugikan pegusaha lain
Tujuan1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi
nasional2. Mewujudkan iklim usaha yg kondusif melalui pengaturan persaingan
usaha yg sehat 3. Mencegah praktek monopoli dan atau PUTS4. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dlm keg.usaha
Kegiatan yang dilarang Monopoli Monopsoni Pengusaan pasar Persekongkolan Posisi dominan Jabatan rangkap Pemilikan saham Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
Perjanjian yang dilarang Oligopoli Penetapan harga Pembagian wilayah Pemboikotan Kartel Trust Oligopsoni Integrasi vertikal Perjanjian tertutup Perjanjian dengan pihak luar negeri
Pengecualian1. Perjanjian yg berkaitan dg HKI2. Perjanjian yg berkaitan dg waralaba3. Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yg tdk
mengekang dan atau menghalangi persaingan4. Perjanjian dlm rangka keagenan5. Perjanjian kerjasama penelitian utk peningkatan atau perbaikan standar
hidup masy.luas
6. Perjanjian internasional yg telah diratifikasi oleh pemerintah
KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha)Tugas :
1. Melakukan penilaian thd perjanjian yg telah dibuat oleh pelaku usaha2. Melakukan penilaian thd keg.usaha3. Mengambil tindakan sesuai dg kewenangan komisi4. Memberikan saran dan pertimbangan thd kebijakan pemerinta hthd praktik
monopoli dan PUTS5. Menerima laporan dr masya/pelaku usaha ttg dugaan terjadinya praktik
monopoli atau PUTS6. Melakukan penelitian ttg dugaan adanya keg.usaha yg dpt mengakibatkan
monopoli atau PUTS 7. Melakukan penyelidikan/pemeriksaan thd kasus dugaan praktek
monopoli/PUTS8. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yg
dianggap mengetahui pelanggaran thd ketentuan UU9. Meminta bantuan penyidik utk mengahdirkan pelaku usaha, sakis, saksi
ahli atau setiap orang yg tdk bersedia memenuhi panggilan komisi10.Menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kpd pelaku usaha yg
melanggar ketentuan UU
Macam Sanksi Sanksi Administratif Sanksi Pidana Penghentian tindakan atau tindakan tertentu yg menyebabkan timbulnya
kerugian pada pihak lain