tugas hukum bisnis

17
1. PENGERTIAN HUKUM 1.1 HUKUM MENURUT PARA PAKAR HUKUM a. Plato hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat. “negara hukum” sebagai alternatif suatu sistem pemerintahan yang lebih baik,dengan konsepnya mengenai Negara keadilan yang dijalankan atas dasar normanorma tertulis atau undang-undang. b. Aristotelesm embagi menjadi dua pengertian, yakni hukum positif dan hukum alam Hukum positif adalah dimana masyarakat menaati dan menerapkan hukum tersebut untuk anggota masyarakat itu sendiri.Ditentukan oleh penguasa negara.Hukum Alam adalah aturan semesta alamdan sekaligus aturan hidup bersama melaluiundang-undang. Berlaku dimana-mana c. Thomas Aquinas (1225 – 1275) Pembedaan hukum yang berasal dariTuhan (wahyu) dan hukum yang dijangkau oleh akal manusia sendiri.Aturan alam semesta tergantung pada Tuhan yang menciptakan. Hukum berasal dari Tuhan. d. Thomas Hobbes (1588 – 1679) Hukum adalah semata apa yang dikehendaki oleh penguasa. e. Karl Von Savigny (1779 – 1861) Keseluruhan hukum sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam.Hukum berakar pada sejarah 1

Upload: tasmien-amien

Post on 30-Jun-2015

238 views

Category:

Economy & Finance


1 download

DESCRIPTION

tugas hukum bisnis form fakultas ilmu komputer unsub

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas hukum bisnis

1. PENGERTIAN HUKUM

1.1 HUKUM MENURUT PARA PAKAR HUKUM

a. Plato hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik

yang mengikat masyarakat. “negara hukum” sebagai alternatif suatu sistem

pemerintahan yang lebih baik,dengan konsepnya mengenai Negara keadilan

yang dijalankan atas dasar normanorma tertulis atau undang-undang.

b. Aristotelesm embagi menjadi dua pengertian, yakni hukum positif dan hukum

alam Hukum positif adalah dimana masyarakat menaati dan menerapkan hukum

tersebut untuk anggota masyarakat itu sendiri.Ditentukan oleh penguasa

negara.Hukum Alam adalah aturan semesta alamdan sekaligus aturan hidup

bersama melaluiundang-undang. Berlaku dimana-mana

c. Thomas Aquinas (1225 – 1275) Pembedaan hukum yang berasal dariTuhan

(wahyu) dan hukum yang dijangkau oleh akal manusia sendiri.Aturan alam

semesta tergantung pada Tuhan yang menciptakan. Hukum berasal dari Tuhan.

d. Thomas Hobbes (1588 – 1679) Hukum adalah semata apa yang dikehendaki oleh

penguasa.

e. Karl Von Savigny (1779 – 1861) Keseluruhan hukum sungguh-sungguh terbentuk

melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian

kekuasaan secara diam-diam.Hukum berakar pada sejarah manusia,dimana

akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan kebiasaanwarga negara.

f. Roscoe Pound (1870-1964) Diartikan sebagai tata hukum (hubungan

antaramanusia dengan individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang

mempengaruhi individu lainnya, atau tata sosial, atau tata ekonomi).diartikan

sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangandari putusan-putusan pengadilan dan

tindakanadministratif (harapan-harapan atau tuntutan-tuntutanoleh manusia

sebagai individu ataupun kelompokkelompok manusia yang mempengaruhi

hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).

g. Hans Kelsen (1881-1973) Hukum adalah suatu tatanan

perbuatanmanusia.Hukum bukanlah sebuah peraturan,melainkan seperangkat

1

Page 2: Tugas hukum bisnis

peraturan yang mengandung semacam kesatuan yang dipahami melalui sebuah

sistem.

h. Mochtar Kusumaatmadja Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya

memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang

mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup

lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu

dalam kenyataan.

i. Menurut E. utrectht Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau

larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya

ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan

dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.” E. Utrecht mengartikan keberadaan

hukum ini yaitu, “hukum sebagai alat daripada penguasa yang dapat memberi

atau memaksakan sanksi terhadap pelanggar hukum karena dalam penegakan

hukum jika terjadi pelanggaran menjadi monopoli penguasa.”

j. Van kan Hukum sebagai seluruh peraturan hidup manusia yang bersifat

memaksa demi melindungi kepentingan manusia yang ada di dalam masyarakat,

tujuan hukum yakni menjaga ketertiban dan perdamaian.” Didirikannya

Peraturan hukum membuat orang akan dapat memenuhi kebutuhan dan

kepentingan hidup manusia dengan cara yang tertib. sehingga tercapai tujuan

kedamaian dalam hidup bermasyarakat.

k. Satjipto Raharjo Pengertian hukum tersebut dibahas dari perspektif filsafati dan

bersifat normatif yang dilahirkan dari kehendak manusia atau masyarakat untuk

menciptakan keadilan.

2. HUKUM DI EROPA

2.1 CIVIL LAW

Civil Law adalah sistem hukum yang banyak dianut oleh negara-negara Eropa

Kontinental yang didasarkan pada hukum Romawi. Disebut demikian karena

hukumRomawi pada mulanya bersumber pada karya agung Kaisar Iustinianus

2

Page 3: Tugas hukum bisnis

Corpus Iuris Civilis.Karena banyak dianut negara Eropa Kontinental,Civi Lawsering

dinamakan sistem kontinental. Negara-negara bekas jajahan negara-negara Eropa

Kontinentaljuga menganut sistem Civil Law

Sistem Civil Law memiliki 3 karakteristik, yaitu:

(1) adanya kodifikasi;

(2) hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undang-undang menjadi

sumber hukum yang terutama; dan

(3) sistem peradilan bersifat inkuisitorial. Inkuisitorialmaksudnya, bahwa dalam

sistem itu, hakim mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan

memutus perkara. Hakim aktif dalam menemukan fakta dancermat dalam menilai

alat bukti. Hakim di dalam. Civil Law berusaha mendapatkan gambaran lengkap dari

peristiwa yang dihadapinya sejak awal

2.2 COMMON LAW

Common Law,adalah sistem hukum yang dianut oleh suku-suku Anglika dan

Saksa yang mendiami sebagian besar Inggris sehingga disebut juga sistem Anglo-

Saxon. Negara-negara bekas jajahan Inggris menganut sistem Common Law. Akan

tetapi, Amerika Serikat sebagai bekas jajahan Inggris mengembangkan sistem yang

berbeda dari yang berlaku di Inggris meskipunmasih dalam kerangka sistemCommon

Law. Perkembangan politik, ekonomi, dan teknologi Amerika Serikat yang lebih

pesat dari pada yang terjadi di Inggris,menyebabkan Amerika Serikat banyak

bertransaksi dengan negara lain. Hal ini berimplikasi pada banyaknya hukum

Amerika Serikat yang dijadikan acuan atau landasan transaksi yang bersifat

internasional. Ole h karena itulah sistem CommonLawpada saat ini lazim disebut

sebagai sistemAnglo-American.

Sisstem Common Law mempunyai 3 karakteristik, yaitu:

(1) yurisprudensidipandang sebagai sumber hukum yang terutama,

(2) dianutnya doktrinstaredecisis,dan

3

Page 4: Tugas hukum bisnis

(3) adanya adversary system dalam proses peradilan.

Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama karena 2 hal, yaitu alas an

psikologis dan alasan praktis. Alasan psikologis maksudnya setiap orang yang

ditugasi untuk menyelesaikan perkara, ia cenderung sedapat-dapatnya mencari alas

an pembenaratau putusan-putusannya merujuk kepada putusan yang telah ada

sebelumnya daripada memikul tanggung jawab atas putusan yang dibuatnya sendiri.

Sedangkan alasan praktisnya adalah bahwa diharapkan adanya putusan yang

seragam karena sering dikemukakan bahwa hukum harus mempunyai kebiasaan dari

pada menonjolkan keadilan pada setiap kasus.

2.3 PERBANDINGAN SISTEM HUKUM

Berikut tabel untuk memudahkan pemahaman terhadap sistem hukum yang telah di

bahas secara singkat di atas :

Sistem

Hukum

Common Law Civil Law Hukum Islam

Kriteria

Penganut Inggris dan

Negara

jajahannya

AS Eropa

Kontinetal

Jazira

Arab,Afrika

Timur,Asia

Tenggara

karakteristik 1.Yurisprudensi

sebagai sumber

hukum yang

terutama

2. Dianutnya

doktrin tare

decisis

3.Adversary

1.Yurisprudensi

sebagai sumber

hukum yang

terutama

2.Dianutnya

doktrin stare

decisis

3.Adversary

1.Adanya

kodifikasi

2.Hakim

tidak terikat

kepada

preseden

3.Sistem

peradilan

1.Tidak dapat

diubah

2.Fleksibel dan

sesuai dengan

perkembangan

jaman

4

Page 5: Tugas hukum bisnis

system dalam

proses

peradilan

System dalam

proses

peradilan

bersifat

inkuisitoria

Sumber

Hukum

Yurisprudensi

judge made

law

Yurisprudensi

case law dan

perundang-

1 .Peraturan

-Perundang-

Undangan

1. AlQuran

2. Sunnah

3. Ijma’

3. TUJUAN HUKUM

3.1 TUJUAN HUKUM

Tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan orang perseorangan

(individu) atau hak-hak asasi manusia dan masyarakat, serta negara. Di Indonesia

(yang mengalami penjajahan oleh bangsa asing berkali-kali) setelah merdeka, sudah

seharusnya bila hukum pidana Indonesia (bukan hukum pidana di Indonesia) disusun

dan dirumuskan sedemikian rupa, agar semua kepentingan negara, masyarakat dan

individu sebagai warga negara

dapat diayomi dalam keseimbangan yang serasi berdasarkan pancasila.Dengan

demikian tujuan hukum Pidana Indonesia adalah pengayoman semuakepentingan

secara serasi.Salah satu cara untuk mencapai tujuan hukum pidana adalah

memidana seseorang yang telah melakukan tindak pidana. Dasar pembenar

penjatuhan pidana bertolak pangkal dan pemikiran sebagai berikut:

a. Ketuhanan (Theologis)

Pidana adalah tuntutan keadilan dan kebenaran Tuhan. Tidak boleh ada

pemindahan karena dendam dan rasa pembalasan, melainkan karena petindak telah

berdosa (quia peccatum est). Hakim bertindak atas kekuasaan yang diberikan Tuhan

kepadanya, sedang negara sebagai pembuat undang-undang. Penguasaan adalah

abdi Tuhan untuk melindungi yang baik dan menghukum yang jahat dengan pidana

penganut ajaran ini adalah Thomas van Aquino.

5

Page 6: Tugas hukum bisnis

b. Falsafah (Wijsbegeerte)

Berdasarkan ajaran “kedaulatan rakyat” dari J.J. Roussdau yang berarti ada

persetujuan fiktif antara rakyat dengan negara, rakyat berdaulat dan menentukan

bentuk pemerintahan. Kekuasaan negara adalah kekuasaan yang diberikan oleh

rakyat. Setiap warga negara menyerahkan sebagian dari hak asasinya dengan

imbalan perlindungan kepentingan hukumnya dari negara.5 Hukum Pidana – Endah

Lestari D.,SH,MH. Fakultas Hukum – Univ. Narotama Surabaya

c. Perlindungan hukum (Juridis)

Dasar pemindahan adalah karena penerapan pidana merupakan alat untuk

menjamin ketertiban hukum. Ajaran ini dipelopori oleh Bentham, van Hamel dan

Simons.Sedangkan alasan pemidanaan dapat digolongkan dalam tiga golongan

pokok sebagai berikut:

1. Teori pembalasan (teori absolut)

Teori ini membenarkan pemidanaan karena seseorang telah melakukan suatu tindak

pidana. Pembalasan yang berupa pidana mutlak harus diberikan kepada pelaku

tindak pidana tanpa mempersoalkan akibat dan masa depan terpidana, seperti

pepatah: darah bersabung darah, nyata bersabung nyawa, atau oog o moog, tand

om tand.

2. Teori tujuan (teori relatif, teori perbaikan)

Teori ini membenarkan pemidanaan berdasarkan atau bergantung kepada tujuan

pemidanaan, yaitu: untuk perlindungan masyarakat dan mencegah terjadinya

kejahatan. Teori ini mempersoalkan akibat dari pemidanaan terhadap penjahat di

samping kepentingan masyarakat serta pencegahan untuk masa mendatang.

3. Teori gabungan (Vereenigings – theorie)

Penjatuhan suatu pidana harus memberikan rasa kepuasan bagi hakim, penjahat

maupun masyarakat. Harus ada keseimbangan antara pidana yang dijatuhkan

6

Page 7: Tugas hukum bisnis

dengan kejahatan yang dilakukan. Dengan mempertimbangkan masa lalu (seperti

pembalasan) juga mempertimbangkan masa depan (seperti tujuan), maka teori ini

ingin memperbaik kelemahan pada dua teori sebelumnya.

3.2 KUHP,UU DAN PERATURAN PEMERINTAH

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”) dan Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana (“KUHP”) merupakan produk peraturan perundang-undangan

warisan masa penjajahan Belanda. Menurut buku “Hukum Perdata Indonesia” yang

ditulis olehAbdulkadir Muhammad (hlm. 5), Burgerlijk Wetboek atau KUHPer adalah

kodifikasi hukum perdata Belanda yang isi dan bentuknya sebagaian besar serupa

dengan Code Civil Prancis (kodifikasi hukum perdata Prancis). Demikian juga hal nya

dengan KUHP, menurut artikel Sejarah dan Problematika Hukum Pidana Materiel di

Indonesia (diunduh dari uma.ac.id) yang ditulis Ahmad Bahiej, dosen Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (hlm. 6), KUHP adalah merupakan suatu

kodifikasi hukum pidana Belanda.

Lalu, karena Belanda pernah menjajah Indonesia, maka KUHPer dan KUHP

Belanda ini diusahakan kerajaan Belanda supaya dapat diberlakukan pula di Hindia

Belanda (Indonesia) pada waktu itu. Abdulkadir menjelaskan (hlm. 6) KUHPer untuk

Hindia Belanda (Indonesia) disahkan sebagai undang-undang oleh Raja Belanda pada

tanggal 16 Mei 1846, melalui Staatsblad 1847-23 dan dinyatakan berlaku pada

tanggal 1 Mei 1848. Sedangkan menurut penjelasan umum draft Rancangan

Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“RUU KUHP”) yang

ada di DPR, KUHP yang berlaku di Indonesia saat ini berasal dariWetboek van

Strafrecht voor Nederlandsch-Indie yang berlaku sebagai undang-undang

berdasarkan Staatsblad 1915 : 732.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, KUHP dan KUHPer tersebut masih

berlaku di Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar

1945 (“UUD”) yang menyatakan bahwa: “Segala badan negara dan peraturan yang

ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-

Undang Dasar ini.” Maka KUHP dan KUHPer sebagai Undang-Undang sampai saat ini

7

Page 8: Tugas hukum bisnis

masih berlaku di Indonesia, selama belum digantikan oleh undang-undang baru. Hal

tersebut juga dijelaskan Abdulkadir (hlm. 6).

Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa KUHP dan KUHPer merupakan

suatu undang-undang yang dikitabkan (dikodifikasikan) sehingga disebut sebagai

suatu kitab undang-undang, dan sampai saat ini KUHP dan KUHPer tersebut masih

berlaku di Indonesia.

4. REVOLUSI PERANCIS

4.1 PENGERTIAN REVOLUSI PERANCIS

Sebelum terjadinya peristiwa penyerangan benteng Bastille di Prancis,

masyarakat Prancis menginginkan perubahansistem ketatanegaraan di wilayahnya.

Hal ini diakibatkan dari penderitaan rakyat yang sangat menderita akibat dari beban

pajak yang harus ditanggungnya. Oleh karena itu,terjadilah perpecahan di kalangan

masyarakat Prancis, yaitu antara kaum Royalis yang taat kepada raja dan kaum

republiken yang menginginkan dilakukannya perubahan sistem ketatanegaraan di

Prancis. Sementara itu, dengan bercermin dari apa yang terjadi di Prancis, telah

meng ilhami kaum Patriot Belanda untuk mulai melakukan propaganda menentang

rezimStaadhouder Willem V dari dinasti Oranye yang saat itu berkuasa.Bertolak dari

apa yang terjadi di Prancis, mereka melakukan upaya untuk menggantikan sistem

ketatanegaraan mereka. Atas bantuan dari pemerintah Prancis, kaum Patriot

berhasil mendirikan Republik Bataf pada 25 Januari 1795. Secara umum, negeri

Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis dari 1795 sampai dengan 1813. Dari

periode tersebut, secara umum pemerintahan di Belanda dapat dibagi menjadi 3,

yakni pemerintahan Republik Bataf di bawah Raadpensionaris Jan Rutger

Schimmelpenninck (1795—1806), Kerajaan Belanda di bawahRaja Louis (Lodewijk)

Napoléon (1806—1810), dan langsung di bawah KaisarNapoléon Bonaparte (1810—

1813). Keadaan ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi wilayah koloni di

Hindia Timur.

8

Page 9: Tugas hukum bisnis

Penerapan Ide Revolusi Prancis oleh Gubernur Jenderal Daendels (1808—

1811)Sejak menjabat sebagai gubernurjenderal 14 Januari 1808, Daendels

melaksanakan apa yang ditugaskannya yang telah ditetapkan dalam instruksi

yangditerimanya dari Raja Louis. Instruksi yang diterimanya dijalankan berdasarkan

prinsip-prinsip utama dalam Revolusi Prancis, antara lain bahwa hak milik adalah

suci. Olehkarena itu, negara akan melindungi semua hal yang telah menjadi milik

seseorang,institusi, atau negara. Selain itu, Daendels juga menghargai prinsip

liberté(kebebasan),yaitu dengan membebaskan parabudak, dan melarang sistem

anak semang yang saat itu masih berlaku di Jawa. Prinsip ini diterapkan dalam

pemberian kebebasan bagi penduduk untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaan

masing-masing. Prinsip égalité (persamaan) diterapkan khususnya dalam bidang

peradilan.

4.2 TUJUAN REVOLUSI PERANCIS

Negeri Belanda pada 1795, yaitu tatkala didirikannya Republik Bataf,

hingga1813, tatakala Napoléon Bonaparte tertangkap dan dibuang ke pulau Elba,

berada dibawah dominasi Prancis. Masa pemerintahan Republik Bataf (1795—1806)

merupakan pemerintahan demokratis yang mengikuti model pemerintahan Prancis,

yaitu mengikutisistem Directoire yang saat itu berlaku di Prancis. Dampak Republik

Bataf terhadap wilayah koloni Hindia Timur tidak begitu besar, hal ini disebabkan

oleh terputusnya hubungan antara Eropa dan wilayah koloninya sebagai akibat dari

blokade laut yang dilakukan oleh Inggris. Sementara itu, ketika sistem pemerintahan

di Prancis berubah menjadi kekaisaran (sejak 1 Januari 1805), negeri Belanda juga

diubah menjadi Kerajaan Belanda dengan Louis (Lodewijk) Napoléon sebagai rajanya

(sejak Juli 1806).Mengingat bahwa Prancis memiliki kepentingan untuk

menyelamatkan Hindia Timur dari ancaman Inggris, Raja Louis mengirimkan perwira

militer kuat yang diharapkan mampu untuk menjaga martabat Prancis di wilayah ini.

Upaya menjaga martabat Prancis ini dijabarkan dalam instruksi yang diberikan oleh

Raja Louis kepada Gubernur Jenderal, Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia,serta

pembubaran Pemerintahan Tinggi di Batavia. Ide-ide Revolusi Prancis kebebasan

9

Page 10: Tugas hukum bisnis

(liberté) dan persamaan (égalité)ditegakkan oleh wakil pemimpin Prancis di wilayah

Hindia Timur.Dalam perkembangan selanjutnya, Daendels memproklamirkan bahwa

wilayah Hindia Timur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kekaisaran

Prancis di bawah kaisar Napoléon Bonaparte tatkala ia menerima instruksi dari

Menteri Angkatan Laut dan Koloni pada Februari 1811. Konsekuensi dari penerapan

instruksi ini adalah mengganti bendera Belanda dengan bendera Prancis, dan

mengganti sumpah yang setiap kali harus diangkat pada saat melantik pejabat baru

di Hindia Timur. Inti dari sumpah yang harus diangkatnya adalah para pejabat

tunduk dan loyal terhadap pemimpin besar mereka, Kaisar Napoléon.Walaupun

belum merata di semua sektor kehidupan, ide Revolusi Prancis yang berupa

kebebesan (Liberté) dan persamaan (égalité) telah dilaksanakan di Hindia Timur.

Walaupun dalam kondisidarurat perang akibat ancaman serangan Inggris,Daendels

telah menjalankan ide-ide Revolusi Prancis yang tertuang dalam instruksi yang

diberikan kepadanya. Walapun di mata orang Eropa yang tinggal di Hindia Timur

Daendels dianggap sebagai gubernur jenderal yang memiliki watak yang keras, dan

bertangan besi, namun di mata pemerintah Prancis Daendels dianggap berhasil

mempertahankan martabat Prancis di wila yah kekuasaannya, yakni di Hindia Timur.

5. HUKUM BISNIS

5.1 PENGERTIAN HUKUM BISNIS

Definisi hukum bisnis adalah Peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh

pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan melindungi seluruh

kegiatan bisnis, meliputi kegiatan industri, perdagangan, dan pelaksanaan jasa, serta

semua hal yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan kegiatan bisnis

lainnya.

Berdasarkan definisi hukum bisnis tersebut diatas, maka dapat dikatakan pula bahwa

hukum bisnis merupakan peraturan yang dibuat pemerintah untuk mengatur lalu

lintas kegiatan ekonomi agar tercipta keamanan dan ketertiban dalam bidang

ekonomi di Indonesia. Apabila kaidah hukum dalam bidang bisnis ini dilanggar, maka

akan mendapatkan sanksi yang tegas.

10

Page 11: Tugas hukum bisnis

5.2 RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS

Ruang Lingkup Hukum Bisnis antara lain: kontrak bisnis, jual-beli, bentuk-bentuk

perusahaan, perusahaan go public dan pasar modal, penanaman modal asing,

kepailitan dan likuidasi, merger, akuisisi, konsolidasi dan pemisahan perusahaan,

perkreditan dan pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, perburuhan, hak atas

kekayaan intelektual, anti monopoli, perlindungan konsumen, keagenan dan

distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, bisnis internasional,

hukum pengangkutan

5.3 E-COMMERCE

1. Mariza Arfina dan Robert Marpaung menjelaskan e commerce merupakan cara

berbelanja dan berdagang secara online yang memanfaatkan fasilitas internet

dimana terdapat website yang dapat menyediakan layana get and deliver

2. E-commerce adalah electronic commerce, merupakan kumpulan teknologi, aplikasi,

dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen

untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi

melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Kegiatan e-commerce ini merupakan aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)

yang berhubungan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara

elektronik, SCM (supply chain management), pertukaran data elektronik (electronic

data interchange /EDI), pemasaran online (online marketing), atau e-pemasaran (e-

marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), dll.

Refensi

Michael Bogdan, 2010, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum(Penerjemah: Derta Sri Widowatie), Nusa Media, Bandung, hlm. 289-300

http://statushukum.com/definisi-hukum-bisnis.html, hari rabu jam 18.00 15 Aprir 2014

http://en.wikipedia.org ,http://www.hukumonline.com

11

Page 12: Tugas hukum bisnis

12