tugas geopol pak lutfi

Upload: arif-setya

Post on 08-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Kepulauan Indonesia Serta Implikasinya pada Pemerataan PembangunanAmatullah Mufidah12/332940/GE/07375

Indonesia merupakan satu-satunya negara dengan panjang garis pantai mencapai 81.300km dengan luasan laut terluas di dunia hingga mencapai 3,9 juta km2 (Anshoriy dan Arbaningsih, 2008)*. Laut ini membentang diantara pulau-pulau di seluruh Indonesia sehingga negara ini dinobatkan sebagai negara kepulauan. Bentuk negara kepulauan ditinjau dari segi geografis adalah fragmented atau terpisah. Pemikiran dari founding father Indonesia adalah, paradigma yang harus dibangun, laut merupakan pemersatu Nusantara Indonesia dan bukan pemisah antar pulau. Logika ini memang harus dikedepankan untuk persatuan negara, akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa laut merupakan hamparan air yang luas yang menjadi pemisah antar pulau secara geografis. Keberadaan laut serta luas wilayah akan memberikan efek secara langsung terhadap pembangunan suatu wilayah.Transportasi adalah salah satu sektor penyokong pembangunan. Keberadaan jalan dan juga sarana transportasi akan mendukung pembangunan dan perkembangan suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ketersediaan transportasi akan mempercepat arus keluar masuk barang, jasa, manusia dan informasi. Tidak tersedianya sarana dan prasarana transportasi akan berakibat pada mahalnya pengeluaran atau cost untuk transportasi. Efek secara langsung yang didapatkan antara lain adalah nilai cost yang tinggi dalam distribusi pembangunan. Pembangunan dilakukan dengan adanya arus keluar masuk barang, jasa dan manusia. Pembuktiannya dapat dilihat dari mahalnya harga transportasi antar wilayah di Indonesia. Harga tiket pesawat dari Jogjakarta ke Papua bisa melebihi harga tiket pesawat menuju Singapura. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia sangat tinggi dikarenakan luas wilayah dan lautan yang dimiliki Indonesia. Jumlah penduduk yang bertambah dengan pesat tidak dibarengi dengan pertambahan sarana prasarana transportasi yang memadai untuk aktivitas manusia. Hal ini menyebabkan harga transportasi yang semakin mahal. Efek lainnya yang diakibatkan oleh bentuk geografis Indonesia sebagai negara kepulauan adalah pada sektor pembangunan. Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan yakni transportasi akan mempengaruhi pembangunan. Ketiadaan sarana prasarana transportasi akan menyebabkan terhambatnya arus investasi ke suatu wilayah.

*dalam Negara Maritim Nusantara, Jejak Sejarah yang Terhapus (2008). Yogyakarta: Tiara Wacana. Oleh HM. Nasruddin Anshoriy Ch dan Dr. Dri ArbaningsihInvestor akan memilih ntuk berinvestasi di wilayah dengan pengeluaran terendah dan prediksi keuntungan yang tinggi. Wilayah yang disasar oleh investor biasanya berupa kota maupun kawasan perkotaan. Apabila dilihat dari sektor pembangunan, terlihat kesenjangan yang jelas antara Pulau Jawa (Ibukota Jakarta khususnya) dengan pulau lainnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan keberadaan investasi yang ditanamkan oleh pemilik modal. Pembangunan adalah kegiatan yang seharusnya terintegrasi antara sektor publik atau pemerintah, swasta serta sektor ketiga. Hal ini artinya apabila pemerintah hendak melakukan pembangunan tanpa adanya dukungan dari swasta, maka kegiatan pembangunan akan terhambat. Penyebabnya adalah pemerintah memiliki dana yang terbatas dalam melakukan pembangunan.Jakarta, sebagai ibukota negara telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung segala kegiatan arus masuk dan keluar barang, jasa, manusia dan informasi. Oleh karenanya Jakarta merupakan sasaran empuk investor karena dana yang harus dikeluarkan dalam rangka transportasi rendah. Jumlah penduduk Jakarta yang juga merupakan kota megapolitan (berpenduduk lebih dari 10 juta) menjadi penjamin tingkat konsumsi yang tinggi di Jakarta, sehingga kemungkinan return of investment hanya akan memakan waktu sebentar.Pembangunan di Jawa pun begitu, terdapat satu jalur yang sangat sibuk lalu litas barang dan jasa di Pulau Jawa, yakni Jalur Pantura (Pantai Utara Jawa). Perbaikan jalur ini setiap tahunnya memakan biaya milyaran. Alasannya tidak lain tidak bukan dikarenakan peran penting yang dimilikinya yakni penghubung pusat-pusat produksi seperti Jakarta, Cirebon, Semarang, Demak, hingga Surabaya. Oleh karenanya investasi dapat mengalir deras ke Pulau Jawa, dikarenakan adanya jalur yang menjadi penghubung antar pusat kota.Berbeda dengan pembangunan di Sumatra, jumlah penduduk yang rendah serta sarana prasarana yang minim menjadikan proses pembangunan tidak secepat yang terjadi di Jawa. Arus masuk investasi juga tidak secepat yang terjadi di Pulau Jawa. Perbedaan ini dikarenakan sarana prasarana transportasi yang ada sangat minim. Tidak ada jalur khusus seperti jalur pantura yang menghubungkan pusat-pusat kota di Sumatra. Kota-kota yang ada di Sumatra juga tidak sebesar yang ada di Jawa, pun sama halnya dengan pulau lainnya seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau kecil lainnya di Indonesia.Secara tidak langsung, kesenjangan pembangunan yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh bentuk geografis negara yang berbentuk kepulauan.Bentuk negara kepulauan berimplikasi pada kebutuhan yang tinggi akan transportasi. Kebutuhan yang tinggi akan transportasi tetapi minimnya kemampuan untuk memenuhi demand berimplikasi pada mahalnya harga yang dikeluarkan untuk transportasi. Mahalnya cost untuk transportasi menyebabkan arus barang, jasa, manusia dan informasi terhambat. Terhambatnya arus barang, jasa, manusia dan informasi menyebabkan terhambatnya arus investasi. Ketiadaan support dari sektor swasta yakni investasi menyebabkan pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan pembangunan sesuai dengan demand. Pembangunan di Indonesia bukannya tidak bisa berjalan, akan tetapi pembangunan dalam sektor transportasi harus menjadi salah satu fokus utama. Hal ini dikarenakan peran krusial transportasi sebagai penghubung satu wilayah dengan wilayah lainnya terutama untuk bentuk negara kepulauan seperti Indonesia. Salah satu wacana pembangunan Presiden baru kita Joko Widodo adalah pengadaan tol laut. Apabila pengadaan tol laut ini dapat berjalan dengan baik, maka pembangunan di Indonesia bisa didorong untuk melakukan pemerataan. Pada akhirnya konsistensi pemerintah dalam menjalankan proyek yang dicanangkan untuk mendukung percepatan perhubungan antar wilayah akan membawa dampak yang menjurus pada pemerataan pembangunan. Kembali pada pemikiran founding fathers yakni menggunakan logika bahwa laut adalah pemersatu nusantara. Kewajiban kita adalah menyediakan sarana pemersatu tersebut.