tugas pak haninda

23
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN ( Makalah Evaluasi Kurikulum) Dosen Pengampu DR. Budi Koestoro, M.Pd Drs. Haninda Bharata, M.Pd Disusun Oleh Mirzawan ( 1023011042) Ade Adriansyah (102311001) PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011

Upload: udo-mirzawan

Post on 30-Jun-2015

88 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas pak haninda

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN

( Makalah Evaluasi Kurikulum)

Dosen Pengampu

DR. Budi Koestoro, M.Pd

Drs. Haninda Bharata, M.Pd

Disusun Oleh

Mirzawan ( 1023011042)

Ade Adriansyah (102311001)

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2011

Page 2: tugas pak haninda

DAFTAR ISI

A. EVALUASI DAN KURIKULUM................................................................................

B. KONSEP KURIKULUM.............................................................................................

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM..............................................

D. UJIAN SEBAGAI EVALUASI SOSIAL...................................................................

E. MODEL-MODEL EVALUASI KURIKULUM.........................................................

F. BUKU ACUAN.........................................................................................................

Page 3: tugas pak haninda

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

tugas mata kuliah desain instruksional . Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Budi

Koestoro, M.Pd dan Drs. Haninda Bharata, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan materi dalam pembuatan makalah ini sehingga

dapat terselesaikan.

Dalam makalah ini kami membahas BAB 9 mengenai Evaluasi Kurikulum pembelajaran

dari buku yang berjudul pengembangan kurikulum: teori dan praktik. Dengan adanya

penugasan ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang Evaluasi

kurikulum itu sendiri.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyempurnaan makalah ini.

Page 4: tugas pak haninda

A. EVALUASI DAN KURIKULUM

Kurikulum KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan, kurikulum ini dikembangkan berdasarkan standar isi dan

standar kompetensi lulusan yang berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang

disusun oleh bahan standar nasional pendidikan. Kurikulum juga merupakan pedoman bagi

seorang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sementara Definisi evaluasi

merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaansuatu program

substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian serta pelaksanaanya. Evaluasi

bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktifitas suatu lembaga dalam

melaksanakan programnya. Menurut mardafi (2004) menyatakan bahwa evaluasi merupakan

proses penetuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Evaluasi kurikulum sulit

dirumuskan secara tegas disebabkan beberapa faktor yaitu:

1. Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.

2. Objek evaluasi kurikulum adalah suatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep

kurikulum yang digunakan.

3. Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang

sifatnya juga berubah.

Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis dan prosesmya berlangsung secara

evolusioner. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas kompleks dan terus menerus untuk

Page 5: tugas pak haninda

mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang

mencapai tujuan .

Komponen -komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas, program evaluasi

kurikulum bukan hanya mengevaluasi hasil belajar siswadan proses pembelajarannya tetapi

juga desain dan implementasi kurikulum dan kemampuan unjuk kerja guru

Evaluasi kurikulum juga bervariasi brgantung pada dimensi dimensi yang menjadi fokus

evaluasi salah satu dimensi yang sering mendapat sorotan adalah dimensi kualitatif dan

kuantitatif.

Instrument yang digunakan untuk mengevaluasi dimensi kuantitatif berbeda dengan

iinstrument untuk mengevaluasi aspek – aspek perkembangan dan prestasi perkembangan dan

prestasi yang dicapai anak . Dimensi yang bersifat kuantitatif dapat diukur dengan

menggunkan berbagai alat ukuratau tes standar,tes standar tersebut ada yang

diperuntukanmengukur kemampuan yang bersifat potensial (kecerdasan bakat)dan ada pula

yang di peruntukan untuk mengukur kemampuan nyata atau achievement contoh :

intellegence test, scholastic aptitude test, special aptitude test, prognostic aptitude test, dll.test

standart untuk mengukur achievement seperti subject areas test survey test, diagnosic test,

insrument yang digunakan untuk mengevaluasi dimensi kualitatif contohnya questionaire,

interest inventories, temprament and adjustment inventoriest, nominating technique,

interviews and annecdotel records. (writht, 1966:306)\

B. KONSEP KURIKULUM

1. Penekanan kepada isi kurikulum disebabkan karna:

Page 6: tugas pak haninda

a. Karna didorongkan oleh tuntutan menguatkan kembali kepada nilai moral –

moraldan buadya masyarakat

b. Karna perubahan dasar filosofis tentang struktur pengetahuan

c. Karna adanya tuntutan bahwa kurikulum harus lebih berorientasi pada pekerjaan

2. Penekanan pada situasi pendidikan

Tipe ini bersifat khusus dan sangat menyesuaikan dengan lingkungan contoh : kurikulum

pedesaan kurikulum masyarakat nelayan, kurikulum dll. Tujuanya adalah

a. Menghasilkan kuriklum yang benar benar merefleksikan kehidupan dari

lingkungan anak

b. Mencari Kesesuaian antara antara kurikulum dengan situasi dmana pendidikan

berlangsung

3. Penekanan pada organisasi

Kurikulum ini menekankan pada proses belajar mengajar , tipe kurikulum ini bersifat

lepas dari situasi lingkungan, inti dari kurikulum ini bukan terletak pada bahan bahan

yng dipelajari tetapi pada bimbingan guru, (teacher’s guide)

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM

Konsep kurikulum yang menekankan pada isi, memberikan perhatian besar pada

analisis pengetahuan baru yang ada, konsep situasi menuntut penilaian secara rinci

tentang lingkungan belajar dan konsep organisasi memeberi perhatian besar pada

Page 7: tugas pak haninda

struktur dan sekuen belajar. Perbedaan- perbedaan dalam rancangan tersebut

mempengaruhi langkah-langkah pembelajaran.

Pengembangan kurikulum yang menekankan pada isi, membutuhkan waktu untuk

mempersiapkan situasi belajar. Dan menyatukannya dengan tujuan pembelajaran.

yang relative lama.

Kurikulum yang menekankan pada situasi waktu untuk mempersiapkan lebih pendek,

sedangkan kurikulum yang menekankan pada organisasiwaktu persiapannya hampir

sama dengan dengan kurikulum yang menekankan pada pada isi.

Model evaluasi kaitannya dengan model kurikulum. Perbedaan konsep dan strategi

pengembangan dan penyebaran kurikulum, juga menimbulkan perbedaan dalam

rancangan evaluasi/ model evaluasi yang bersifat komparatif atau menekankan pada

objektif sangan sesuai dengan kurikulum yang bersifat rasional dan menekankan isi.

Teori kurikulum dan teori evaluasi. Model evaluasi kurikulum berkaitan erat dengan

konsep kurikulum yang digunakan, seperti model pengembangan dan penyebaran

dihasilkan oleh kurikulum yang menekankan isi.

D. PERANANAN EVALUASI KURIKULUM

Beberapa karakteristik dari kurikulum yang dikembangkan di Inggris :

1. Lebih berkenaan dengan inovasi daripada dengan kurikulum yang ada

2. Lebih berskala nasional daripada lokal

3. Dibiayai oleh gran dari luar yang berjangka pendek dari pada oleh anggapan tetap

Page 8: tugas pak haninda

4. Lebih banyak dipengaruhi oleh kebiasaan penelitian yang bersifat psikometris

daripada kebiasaan lama yang berupa penelitian sosial.

Beberapa Peranan evaluasi kebijaksaan dalam kurikulum :

1. Sebagai moral judgement, evaluasi

2. Penentuan keputusan, evaluasi

3. Konsensus nilai

E. UJIAN SEBAGAI EVALUASI SOSIAL

Kecendruangan ini bukan saja didasari oleh teori psikologi lama yang memandang

bahwa otak yang lebih baik mampu menguasi fakta lebih banyak tetapi juga oleh

keadaan masyarakat dimana buku-buku sumber pengetahuan relatif tidak berubah

selama 2 abab. Ujian bukan saja menunjukan nilai pengetahuan atau kemampuan

secara sosial tetapi juga sudah menjadi peraturan dari sekolah. Sistem ujian ini lebih

banyak digunakan untuk mengukur kemampuan individu siswa.

Ada tiga tipe evaluasi dalam pendidikan

a. Evaluasi birokratik

b. Evaluasi otokratik

c. Evaluasi demokratik

F. MODEL-MODEL EVALUASI KURIKULUM

Page 9: tugas pak haninda

A.Evaluasi model penelitian

Yaitu evaluasi yang didasari oleh teori, metode, tes psikologis serta eksperiment lapangan.

Tes psikologis atau psikometrik mempunyai 2 bentuk tes :

1.Tes intelegensi untuk mengukur kemampuan bawaan

2.Tes intelegensi yang mengukur hasil belajar/perilaku skolastik

B.Evaluasi model objektif

Perbedaan evaluasi model objektif dengan model komparatif

1. Model objektif, evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses

pengembang kurikulum, para evaluator mempunyai peranan menghimpun pendapat-

pendapat orang luar tentang inovasikurikulum yang dilaksanakan, evaluasi dilakukan

pada akhir pengembang kurikulum disebut evaluasi sumatif.

2. Kurikulum tidak dibandingkan dengan kurikulum lain tetapi diukur dengan

seperangkat objektif atau tujuan khusus. Ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi oleh tim pengembang model objektif:

a. Ada kesepakatan tentang tujuan-tujuan kurikulum

b. Merumuskan tujuan tujuan tersebut dalam perbuatan siswa

c. Menyusun materi kurikulum yang sesuai dengan tujuan tersebut

d. Mengukur kesesuaian antara prilaku siswa dengan hasil yang diinginkan.

Sistem instruksional/sistem pengajaran yang terkenal adalah, IPI (Individually

Prescribed Instruction) memiliki 7 unsur yaitu:

Page 10: tugas pak haninda

a. Tujuan-tujuan pengajaran yang disusun dalam daerah -daerah , tingkat-tingkat, dan

unit –unit.

b. Suatu prosedur program testing

c. Pedoman prosedur penulisan

d. Materi dan alat-alat pengajaran

e. Kegiatan guru dalam kelas

f. Kegiatan murid dalam kelas

g. Prosedur pengelolaan kelas.

Tes untuk mengukur prestasi belajar anak merupakan bagian integral dari kurikulum.

Kemajuan peserta didik dapat dilakukan dengan melakukan pre test dan post test.

C.MODEL CAMPURAN MULTIVARIASI

Yaitu strategi evaluasi yang menyatukan unsur-unsur dari pendekatan model bloom dan

model tailor. Langkah-langkah model multivariasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencari sekolah yang berminat untuk dievaluasi/diteliti

2. Pelaksanaan program. Bila tidak ada pencampuran sekolah tekanannya pada

partisipasi yang optimal

3. Sementara tim menyusun tujuan yang meliputi semua tujuan dari pembelajaran

umpamanya dengan metode global dan metode unsur, dapat disiapkan tes tambahan

Page 11: tugas pak haninda

4. Bila semua informasi yang diharapkan telah terkumpul, maka mulailah pekerjaan

komputer

5. Tipe analisis dapat juga digunakan untuk mengukur pengaruh bersama dari beberapa

variabel yang berbeda.

Model-model evaluasi kurikulum ini berkembang dari dan digunakan untuk mengevaluasi

model atau pendekatan kurikulum tertentu. Model perbandingan lebih sesuai untuk

mengevaluasi pengembangan kurikulum yang menekankan pada isi (Content based

curriculum) , model tujuan lebih digunakan dalam pengembangan kurikulum yang

menggunakan pendekatan tujuan ( Goal based curriculum), model campuran dapat

digunakan untuk mengevaluasi baik kurikulum yang menekankan isi, tujuan maupun

situasi ( situation based curriculum)

G. BUKU ACUAN

Skillback, Malcolm (Ed). (1984). Evaluating the curriculum in the eighties. London:

Houder and Stoughton.

Page 12: tugas pak haninda

EVALUASI KURIKULUM

A. Evaluasi dan Kurikulum

Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan

pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan

pengembangan system pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.

Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan bebrapa factor :

1. Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.

2. objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep

kurikulum yang digunakan.

3. Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang

sifatnya juga berubah.

B. Konsep Kurikulum

- penekanan pada isi kurikulum

strategi pengembangan ini merupakan yang paling lama dan banyak dipakai tetapi

juga terus mendapat penyemburnaan atau pembaruan.

- penekanan pada situasi pendidikan

Page 13: tugas pak haninda

tipe kurikulum ini menekankan pada masalah dimana(where) bersifat khusus, sangat

memperhatikan dan disesuaikan dengan lingkungannya.

- Penakanan pada organisasi

Tipe ini menekankan pada proses belajar mengajar

C. Implementasi dan Evaluasi Kurikulum

Pengembangan kurikulum yang menekankan isi, membutuhkan waktu

mempersiapkan situasi belajar dan menyatukannya dengan tujuan pengajaran yang cukup

lama. Kurikulum yang menekankan situasi, waktu mempersiapkannya lebih pendek,

sedangkan kurikulum yang menekankan organisasi waktu persipannya hamper sama dengan

kurikulumyangmenekankan isi.

D. Peranan Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurikulum dapat dilihat sebagai proses social dan sebagai intuisi social.

Evaluasi kurikulum sebagai intuisi social mempunyai asal-usul, sejarah, struktur serta interest

sendiri.

E. Ujian Sebagai Evaluasi Social

Sejak diperkenalkannya ujian atau tes untuk umum di Amerika Serikat dan Negara-

negara lain, pengukuran yang berbentuk umum tersebut merupakan salah satu model evaluasi

dalam pendidikan. Menguji adalah mengevaluasi kemampuan individu.

Keberhasilan dalam ujian pengetahuan dan kemampuan skolastik selama bertahun-tahun

ditentukan oleh kemampuan mengingat fakta-fakta. Ujian bukan saja menunjukkan nilai

pengetahuan atau kemampuan secara social tetapi juga telah merupakan peraturan dari

sekolah.

Barry Mc Donald (1975), membedakan adanya tiga tipe evaluasi dalam pendidikan

dan kurikulum yaitu :

Page 14: tugas pak haninda

- Evaluasi Birokratik, merupakan suatu layananyang bersifat unconditional terhadap

lembaga-lembaga pemerintahan yang memiliki wewenang control terbesar dalam

alokasi sumber-sumber pendidikan.

- Evaluasi Otokratik, merupakanlayanan evaluasi terhadap lembaga-lembaga

pemerintahan yang mempunyai wewenang control cukup besar dalam mengalikasikan

sumber-sumber pendidikan.

- Evaluasi Demokratik, merupakan layanan pemberian informasi terhadap masyarakat,

tentang program-program pendidikan.

F. Model-model Evaluasi Kurikulum

1. Evaluasi model penelitian

Model ini didasarkan atas teori dan metode tes psikologis serta eksperimen lapangan.

Ters psikologi atau tes psikometrik pada umumnya mempunyai dua bentuk, yaitu tes

inteligensi yang ditujukan untuk mengukur kemampuan bawaan, serta tes hasil belajar

yang mengukur prilaku skolastik.

2. Evaluasi model obyektif

Perbedaan model obyeltif dengan model komperatif adalah dalam dua hal. Pertama

dalam model obyektif, evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses

pengembangan kurikulum. Kedua, kurikulum tidak dibandingkan dengan kurikulum

lain tetapi diukur dengan seperangkat obyektif (tujuan khussu).

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh tim pengembang model obyrktif.

a. Ada kesepakatan tentang tujuan-tujuan kurikulum

b. Merumuskan tujuan-tujuan tersebut dalam perbuatan siswa

c. Menysun materi kurikulum yang sesuai dengan tujuan tersebut

d. Mengukur kesesuaian antara perilaku siswa dengan hasil yang diinginkan.

3. Model campuran multivariasi

Page 15: tugas pak haninda

Evaluasi model perbandingan (comparative approach) dan model Tylor dan Bloom

melahirkan evaluasi model campuran multivariasi, yaitu strategi evaluasi yang

menyatukan unsure-unsur dari kedua pendekatan tersebut. Strategi yang

memungkinkan pembandingan lebih dari satu kurikulum dan secara serempak

keberhasilan tiap kurikulum diukur berdasarkan criteria khusus dari masing-masing

kurikulum.

Beberapa kesulitan dihadapi dalam model ini. Kesulitan pertama adalah diharapkan

memberikan tes statistic yang signifikan. Kedua adalah terlalu banyaknya variable

yang perlu dihitung pada suatu saat, kemampuan computer hanya sampai 40 variabel,

sedangkan dengan model ini dapat dikumpulkan sampai 300 varibel. Ketiga,

meskipun model multi variasi telah mengurangi masalah control berkenaan dengan

eksperimen lapangan tetapi tetap menghadapi masalah-masalah pembandingan.

Posted by arianto sam at 17:19

Peranan Evaluasi Kurikulum

Peranan Evaluasi Kurikulum

Peranan evaluasi kebijaksanan dalam kurikulum pendidikan miimal berkenaan dengan tiga hal, sebagai berikut.

1. Evaluasi sebagai moral judgementKonsep utama dalam evaluasi adalah masalah niali. Hasil dari evaluasi berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tindakan selanjutnya. Hal ini mengandung dua pengertian, pertama evaluasi berisi suatu skala nilai moral, berdasarkan skala tersebut suatu objek evaluasi dapat dinilai. Kedua, Evaluasi berisi suatu perangkat criteria praktis, berdasarkan criteria-krateria tersebut suatu hasil dapat dinilai.

2. Evaluasi dan penentuan keputusanPengambil keputusan dalam pelaksanaan pendidikan atau kurikulum banyak, yaitu guru, murid, kepala sekolah, orang tua, para inspektur, pengembang kurikulum, dan sebagainya. Pada prinsipnya tiap individu di atas membuat keputusan sesuai dengan posisinya. Besar atau kecilnya peranan keputusan yang diambil oleh seseorang sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya serta masalah yang dihadapinya pada suatu saat.

3. Evaluasi dan consensus nilaiDalam berbagai situasi pendidikan serta kegiatan pelaksanaan evaluasi kurikulum sejumlah nilai-nilai dibawakan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penilaian dan evaluasi. Para partisipan dalam evaluasi pendidikan dapat terdiri atas orang tua, murid, guru,

Page 16: tugas pak haninda

pengembang kurikulum, administrator, ahli politik, ahli ekonomi, penerbit, arsitek, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan

pandangan yang beragam. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum

dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa

yang harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum. George A. Beauchamp (1986)

mengemukakan bahwa : “ A Curriculun is a written document which may contain many

ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in

given school”. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai

suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti

dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum … to be

composed of all the experiences children have under the guidance of teachers. Dipertegas

lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa : “ …the curriculum has

changed from content of courses study and list of subject and courses to all experiences

which are offered to learners under the auspices or direction of school.

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988)

mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:

1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.

4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

Sementara itu, Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1)

kurikulum sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai

pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi

pengajar; (4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar

di kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan (6)

kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.

Page 17: tugas pak haninda

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”.