tugas fikih haura.docx

18
KATA PENGANTAR . Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya, juga shalawat berirng salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAWyang telah memberikan sinarkehidupan berupa ilmu pengetahuan. Alhadulillah untaian kalimat syukur pun tak henti-hentinya kami ucapkan karena dengan anugerah Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalh Fiqih ini. Ucapan terimakasih pun tak lupa kami sampaikan kepada guru Fiqih kami Ustad Zahrul yang telah membimbing kami sehingga kami dapt menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ibadah haji, umrah, qurban, dan akikah”. Makalah ini kami buat untuk metelesaikan tugas Fiqih. Kami sadar makalah kami masih sangat banyak kekurangan karena kami masih dalam proeses belajar. Jadi kami mohon kemakluman nya. BANDA ACEH, 25 AGUSTUS 2013 KELOMPOK 3

Upload: maya-zammaira

Post on 30-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas fikih haura.docx

KATA PENGANTAR

.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya, juga shalawat berirng salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAWyang telah memberikan sinarkehidupan berupa ilmu pengetahuan. Alhadulillah untaian kalimat syukur pun tak henti-hentinya kami ucapkan karena dengan anugerah Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalh Fiqih ini.

Ucapan terimakasih pun tak lupa kami sampaikan kepada guru Fiqih kami Ustad Zahrul yang telah membimbing kami sehingga kami dapt menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ibadah haji, umrah, qurban, dan akikah”. Makalah ini kami buat untuk metelesaikan tugas Fiqih.

Kami sadar makalah kami masih sangat banyak kekurangan karena kami masih dalam proeses belajar. Jadi kami mohon kemakluman nya.

BANDA ACEH, 25 AGUSTUS 2013

KELOMPOK 3

Page 2: tugas fikih haura.docx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH IBADAH HAJI

Ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia

dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi

pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah ). Ibadah ini merupakan

suatu kewajiban mutlak bagi umat Islam yang mampu, baik dari segi materi, mental maupun

dari segi fisik. Dalam melaksanakan ibadah ini ada beberapa peraturan syarat, tata cara,

hikmah, dan lain lain yang wajib diketahui sebelum melaksanakan ibdah haji. Dan makalah

ini akan membahas satu per satu.

1.2 LATAR BELAKANG MASALAH UMRAH

1.3 LATAR BELAKANG MASALAH QURBAN

Dimulai oleh nabi Ibrahim yang hendak menyembelih nabi

ismail karna perintah Allah lewat mimpinya .Tapi karna kesungguhan dan kesabarannya.

Allah menggatinya dengan seekor kibas yang gemuk nan sehat . Maka oleh karna itu

kurban disyariatkan untuk umat islam setiap hari raya idul adha pada tanggal 11,12,dan

13 dzulhijah.

1.4 LATAR BELAKANG MASALAH AQIQAH

Aqiqah menjadi kewajiban setiap orang muslim pada waktu kelahiran

seorang anak yang baru lahir untuk menyembelih kambing pada hari ke 7 sebagai rasa

ungkapan rasa syukur atas rahmat yang diberikan oleh Allah swt. Hal ini menjadi kewajiban

setiap umat muslim, pada masa zaman jahiliyah dulu jika orang-orang melakukan akikah

pada anak yang baru lahir, mereka melumuri sepotong kapas dengan darah hewan akikah

Page 3: tugas fikih haura.docx

tersebut. Kemudian meletakan kapas itu di kepala bayi, yang telah dicukur. Akan tetapi,

setelah kedatangan islam dan berdasarkan sabda Rasulullah,tindakan tersebut telah diganti.

Rasulullah SAW. Bersabda:

“ Olehkan wewangian menggantikan darah.”(H.R.ibnu hibah)

BAB 2 INTI MASALAH

2.1 IBADAH HAJI

A. Pengertian haji

Haji berasal dari bahasa arab yang berarti menyengaja, menuju suatu tempat,

mengunjunginya secara berulang-ulang. Begitu juga dengan umrah, yang juga dapat berarti

mengunjungi atau menuju suatu tempat. Sedangkan menurut istilah syara’, haji dan umrah

berarti “ menyengaja mengengujungi kabbah dengan niat untuk beribadah kepada Allah

dengan maksud tertentu”.

B. Syarat Wajib Haji

Syarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia

diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari

syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji

adalah sebagai berikut : 

1. Islam

2. Berakal

3. Baligh

4. Merdeka

5. Mampu

C. Rukun Haji

Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika

tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

Page 4: tugas fikih haura.docx

1. Ihram

Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian

ihram disertai niat haji atau umroh di miqat

.2. Wukuf

Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

3. Tawaf Ifadah

Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah

Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah

.4. Sa'I

Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali,

dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.

5. Tahallul

Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.

6. Tertib

Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.

D. Wajib Haji

Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai

pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap

sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :

1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah

ke Mina).

3. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh

butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil

berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap

kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah

.4. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). 

5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13

Zulhijah).

6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.

7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

Page 5: tugas fikih haura.docx

E. Tata cara pelaksanaan haji

- Pada tanggal 8 dzulhijjah atau hari tarwiyah jamaah haji mulai Ihram dengan niat

berniat haji. Ihram tersebut dilaksanakan sejak dari miqat (mekah atau dari mana saja

jamaah haji tinggal di daerah haram). Selanjutnya bersiap diri menuju mina hingga di

sana mereka diharuskan bermalam.

- Pada tanggal 9 dzulhijjah setelah matahari terbit ini, jamaah haji selanjutnya

berangkat menuju Arafah untuk berWukuf (berhenti, tinggal disana) hingga matahari

terbenam.istilah fiqih di kenala dengan hari arafah.

- Pada tanggal 9 dzulhijjah setelah matahari terbenam, jamaah haji mulai meninggalkan

arafah menuju muzdaliafah. Disini mereka harus melaksanakan shalat magrib dah

isya secara jama’ takhir, Bermalam sampai datangnya waktu shalat subuh dan

mengerjakan nya. Jamaah haji bersiap-siap berangkat munuju mina.

- Sebelum matahri terbit pada tanggal 10 dzulhijjah (tepat pada hari raya idul adha) ini,

jamaah haji hendaknya sudah berada di mina. Karena itu bagi anak-anak dan orang

yang sudah lanjut usia dibolehkan meninggalkan muzdalifah sejak tengah malam. Di

mina inilah jamaah haji diwajibkan melakukan jumrah aqabah, menyembelih kerban

atau (bagi haji yang tamattu dan qiran) dan memotong ramabut. Hingga di sini jamaah

haji beraati sudah melaksanakan tahallul pertama.

- Selanjutnya jamaah haji menuju mekah untuk melakukkan Thawaf ifadah dan sa’i

- Kemudian jamaah haji kembali lagi ke mina, lantas bermalam di mina pada malm

sebelas dan dua belas dzulhijjah, sepanjang mabit mereka di perintahkan dalm setiap

harinya melempar tiga jumrah yaitu ula,wustha, dan aqabah.

- Dengan kita tertib mengerjakan urutan rukun haji maka selesailah pelaksaan ibadah

haji.

F. Tiga cara berhaji

1 Haji ifrad

Haji irfad artinya haji yang disendirikan ( atau umrah yang di sendirikan). Keduanya

dilaksanakan secara terpisah, tetapi haji dilaksanakan terlebih dahulu. Oada saat

irham, jamaah haji yang berhaji secara ifrad hendaknya berniat dengan” Labbaikallah

bihajjin “ ( Ya Allah, saya niat berhaji). Dan selama ihram pula hendaknya seluruh

Page 6: tugas fikih haura.docx

ketentuan haji dilakukan. Kecuali setelah melaksanakan haji ifrad ini, jamaah

diperkenankan melaksanakan umrah

2 Haji Tamattu’

Haji tamattu’ ialah cara melaksanakan ibadah haji secara terpisah dengan umrah.

Sesuai dengan arti kata tamattu’ yaitu bersenang-senang atau bersantai, maka

pelaksanaan ibadah haji ini pun bersantai, yakni bersenggang wkatu cukup lama

anatara umrah dan haji. Dalam haji tamattu’ ini umrah lebih didahulukan. Niat yang

dilafalkan adalah “Labbaika bi umratin” (Ya Allah, saya berniat umrah).

3 Haji Qiran

Arti qiran adalah menggabung, membersamakan berirhamuntuk melaksanakan haji

dah umrah secara sekaligus.ketika bertalbiyah pelaku haji qiran mengucapkan “

Labbaika bi hajjin wa umratin” ( Ya Allah, saya berniat haji dan umrah ). Hal ini di

ucapkan ketika di miqat.

Dari tiga pembahasan tentang cara berhaji ini tentu muncul pertanyaan mana yang

lebih utama ? Para sahabat dan jumhur ulama sepakat, bahwa haji ifrad lebih utama.

Setelah itu baru tamattu’ dan qiran. Setelah Rasulullah saw wafat, para khulafaur

rasyidin selalu melakukan haji ifrad.

G. 7 Hikmah dari ibadah haji

Ibadah haji adalah rukun islam yang kelima sekaligus yang terakhir, dan ibadah ini di

lakukan di tanah suci atau bisa di bilang di mekkah. ibadah ini di lakukan jika kita mampu,

mampu dalam hal materi dan juga kesehatan karena jika kesehatan kita terganggu maka kita

Page 7: tugas fikih haura.docx

tidak di izinkan pergi ke mekkah itu karena perjalanannya yang cukup jauh dan lama. Di

bawah ini  7 hikmah dari ibadah haji

1. Menjadi tetamu Allah

Kaabah atau Baitullah itu dikatakan juga sebagai 'Rumah Allah'. Walau bagaimana pun

haruslah difahami bahawa bukanlah Allah itu bertempat atau tinggal disitu. Sesungguhnya

Allah itu ada dimana mana. Ia dikatakan sebagai 'Rumah Allah' kerana mengambil apa yang

diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. oleh yang demikian orang yang mengerjakan haji adalah

merupakan tetamu istimewa Allah. Dan sudah menjadi kebiasaan setiap tetamu mendapat

layanan yang istimewa dari tuan rumah. Rasulullah bersabda: "Orang yang mengerjakan haji

dan orang yang mengerjakan umrah adalah tetamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-

Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya nescaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun

nescaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat nescaya mereka diberi

syafaat." (Ibnu Majah)

2. Mendapat tarbiah langsung daripada Allah

Di kalangan mereka yang pernah mengerjakan haji, mereka mengatakan bahawa Ibadah Haji

adalah kemuncak ujian daripada Allah s.w.t. Ini disebabkan jumlah orang yang sama-sama

mengerjakan ibadah tersebut adalah terlalu ramai hingga menjangkau angka jutaan orang.

Rasulullah bersabda: "Bahwa Allah Azza wa jalla telah menjanjikan akan 'Rumah' ini, akan

berhaji kepadanya tiap-tiap tahun enam ratus ribu. Jika kurang nescaya dicukupkan mereka

oleh Allah dari para malaikat." Sabda Rasulullah laga, "Dari umrah pertama hingga umrah

yang kedua menjadi penebus dosa yang terjadi diantara keduanya,sedangkan haji yang

mabrur (haji yang terima) itu tidak ada balasannya kecuali syurga." (Bukhari dan Muslim)

3. Membersihkan dosa

Mengerjakan Ibadah Haji merupakan kesempatan untuk bertaubat dan meminta ampun

kepada Allah. Terdapat beberapa tempat dalam mengerjakan ibadah haji itu merupakan

tempat yang mustajab untuk berdoa dan bertaubat. Malah ibadah haji itu sendiri jika

dikerjakan dengan sempurna tidak dicampuri dengan perbuatan-perbuatan keji maka Allah

akan mengampunkan dosa-dosanya sehingga ia suci bersih seperti baru lahir ke dunia ini.

Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang melakukan Ibadah Haji ke Baitullah dengan tidak

Page 8: tugas fikih haura.docx

mengucapkan perkataan keji, tidak berbuat fasik, dia akan kembali ke negerinya dengan

fitrah jiwanya yang suci ibarat bayi baru lahir daripada perut ibunya." (Bukhari Muslim)

4. Memperteguhkan iman

Ibadah Haji secara tidak langsung telah menghimpunkan manusia Islam dari seluruh pelusuk

dunia. Mereka terdiri dari berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa pertuturan. Hal ini

membuka pandangan dan fikiran tentang kebenaran Al-Quran yang diterangkan semua

dengan jelas dan nyata. Firman -Nya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal." (Al-Hujurat 13) "Dan diantara tanda-

tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna

kulitmu." (Ar-Rumm 22)

5. Iktibar dari pada peristiwa orang-orang soleh

Tanah suci Mekah adalah merupakan lembah yang menyimpan banyak rentetan peristiwa-

peristiwa bersejarah. Diantaranya sejarah nabi-nabi dan rasul, para sahabat Rasulullah,para

tabiin, tabi’ut tabiin dan salafus soleh yang mengiringi mereka. Sesungguhnya peristiwa

tersebut boleh diambil iktibar atau pengajaran untuk membangun jiwa seseorang. Rasulullah

bersabda: "Sahabat-sahabatku itu laksana bintang-bintang dilangit, jika kamu mengikut

sahabat-sahabatku niscaya kamu akan mendapat petunjuk." Di antara peristiwa yang terjadi

ialah:

Pertemuan di antara Nabi Adam a.s. dengan Siti Hawa di Padang Arafah.

Siti Hajar dan Nabi Ismail ditinggalkan di tengah padang pasir yg kering kontang di antara

Bukit Safa dan Marwah .

Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. menyembelih Nabi Ismail sebagi menurut perintah Allah.

Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ibrahim mendirikan Kaabah.

Lahirnya seorang anak yatim yang miskin dan serba kekurangan. Tidak tahu membaca dan

menulis tetapi mempunyai akhlak yang terpuji hingga mendapat gelaran 'Al-Amin.

Medan Badar dan Uhud sewajarnya mengingati seseorang kepada kegigihan Rasulullah dan

para sahabat menegakkan agama Allah.

6. Merasa bayangan Padang Mahsyar

Page 9: tugas fikih haura.docx

Bagi orang yang belum mengerjakan haji tentunya belum pernah melihat dan mengikuti

perhimpunan ratusan ribu manusia yang berkeadaan sama tiada beda. Itu semua dapat dirasai

ketika mengerjakan haji. Perhimpunan di Padang Arafah menghilangkan status dan

perbedaan hidup manusia sehingga tidak dapat kenal siapa kaya, hartawan, rakyat biasa, raja

atau sebagainya. Semua mereka sama dengan memakai pakaian seledang kain putih tanpa

jahit. Firman Allah s.w.t: "Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah siapa yang

paling taqwa." (Al-Hujurat-13)

7. Syiar perpaduan umat Islam

Ibadah Haji adalah merupakan syiar perpaduan umat Islam. Ini kerana mereka yang pergi ke

Tanah Suci Makkah itu hanya mempunyai satu tujuan dan matlamat iaitu menunaikan

perintah Allah atau kewajipan Rukun Islam yang kelima. Dalam memenuhi tujuan tersebut

mereka melakukan perbuatan yang sama,memakai pakaian yang sama, mengikut tertib yang

sama malah boleh dikatakan semuanya sama. Ini menggambarkan perpaduan dan satu hati

umat Islam. Dan gambaran inilah yang semestinya diamalkan dalam kehidupan seharian umat

Islam apabila mereka kembali ke negara asal masing-masing.

H. DAM atau denda haji

Dam atau denda pelanggaran saat melaksanakan ibadah haji memiliki porsi tersendiri

sesuai dengan penyebab wajibnya dam itu sendiri, Pengertian DAM dari segi bahasa ialah

darah yakni menyembelih hewan ternak dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Sebab-sebab diwajibkan dam :

1. Melanggar pantang larang dalam Ihram

2. Meninggalkan perkara-perkara yang wajib dalam ibadat haji atau umrah

3. Mengerjakan Haji Tamattu' atau Haji Qiran, menurut syarat-syaratnya

4. Berlaku Ihsar bagi orang yang berniat ihram

5. Melanggar Nazar semasa mengerjakan haji

6. Luput Wuquf di Arafah

7. Meninggalkan Tawaf Wada'

Macam macam Dam dalam ibadah haji

Page 10: tugas fikih haura.docx

a. Dam haji tamattu’ dan haji qiran, yaitu dam yang wajib dibayar oleh orang yang

mengerjakan umrah sebelum haji (dalam bulan-bulan haji) atau yang membaca

talbiyah untuk haji dan umrah sekaligus. Hal ini didasarkan pada firman Allah, yang

artinya, ”Maka barangsiapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam

bulan-bulan haji), (wajiblah ia menyembelih binatang hadyu) yang mudah didapat.

Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang hadyu atau tidak mampu), maka wajib

berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) bila kamu telah pulang

kembali." (Al-Baqarah:106).

b. Dam fidyah, yang wajib atas jama’ah yang mencucuk rambutnya karena sakit atau

karena tertimpa sesuatu yang menyakitkan. Ini mengacu kepada firman Allah:

Jika ada di antara kamu yang sakit atau gangguna di kepalanya (lalu ia bercukur),

maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bershadaqah atau menyembelih

binatang ternak sebagai dam. (Al-Baqarah:196).

c. Dam Jaza’, yaitu dam yang wajib dibayar oleh orang yang sedang berihram bila

membunuh binatang buruan darat. Adapun binatang buruan itu, maka tidak ada

dendanya. (tentang dam ini telah dijelaskan pada beberapa halaman sebelumnya).

d. Dam Ihshar, yaitu dam yang wajib dibayar oleh jama’ah haji yang tertahan,

sehingga tidak mampu menyempurnakan manasik hajinya, karena sakit, karena

terhalang oleh musuh atau karena kendala yang lain. Dan ia tidak menentukan syarat

ketika memulai ihramnya. Hal ini berpijak pada firman Allah:

Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), sembelihlah binatang

hadyu yang mudah didapat. (Al-Baqarah).

e. Dam Jima’ yaitu dan yang difardhukan atas jama’ah haji yang sengaja menggauli

isterinya di tengah pelaksanaan ibadah haji (ini telah dijelaskan).

Page 11: tugas fikih haura.docx
Page 12: tugas fikih haura.docx

.