tugas epid kerja resume desain penelitian case control,cohort,cross sectional
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
1/14
Nama : Sukartini
Nim : 201431151
Resume dari desain penelitian cross sectional,cohort dan study kasus.
a. Case control
Case control dalam desain studi epidemiologi adalah studi analitik yang menganalisis
hubungan kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome)
terlebih dahulu dan kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Studi case
controlbiasanya dilakukan dengan memakai kelompok kontrol sehingga disebut sebagai
studi kasus kontrol atau case control studydan bersifat retrospektif. Di dalam studi kasus
kontrol ini dimulai dengan kasus atau sampel yang telah ada atau dengan kata lain sudah
terjadi dan sudah tersedia) dimana digunakan sampel kelompok kontrol sebagai pembanding.Kelompok kontrol tersebut terdiri dari sekumpulan orang yang bukan kasus (bukan penderita
penyakit yang bersangkutan) yang ciri-cirinya (dalam hal umur, jenis kelamin, ras, tingkat
sosial, dll). Pada case control, dimulai dari pemaparan pada masa lampau untuk melacak
riayat pengalamannya.
Pada case control, penelitian dimulai dengan menentukan populasi. Populasi penelitian
diambil dari sumber yang sama sehingga memiliki karakteristik yang sebanding kecuali
status penyakitnya.!ontoh kasus" #Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit thypoid pada anak-anak. $eberapa faktor yang diduga
sebagai faktor risiko terjadinya penyakit thypoid adalah kebiasaan cuci tangan sebelum
makan dan kebiasaan jajan di sekolah%. &embagi sasaran penelitian menjadi ' populasi yaitu
populasi kasus dan populasi control (penyakit thypoid). Peneliti mengukur paparan (penyakit
thypoid) yang dialami subjek pada aktu yang lalu (retrospektif) dengan cara aancara,
memeriksa catatan medic, dll. ntuk Kasus thypoid sebagai disease(D) yang terjadi pada
anak-anak maka populasi dengan kasus atau penyakit hypoid memiliki paparan()
kebiasaan jajan di sekolah dan tidak mencuci tangan, tidak jajan disekolah dan mencuci
tangan. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki kebiasaan tidak jajan di sekolah dan
sering cuci tangan untuk yang tidak terkena resiko penyakit thypoid.
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
2/14
Penelitian retrospektif sering disebut juga penelitian kasus control, ekspos factor dan untuk
memudahkan agar tidak terjadi kesalahan maka disarankan untuk menggunakan istilah trohok
atau trohoc !*l+an einstein) yaitu cohort yang dibaca dari belakang sesui dengan proses
perjalanan nya penyakit yang diikuti, sedangkan pada penelitian kohort proses diikuti
kedepan artinya dari factor resiko mencari insidensi, sedangkan penelitian retrospektif
mengikuti proses ke belakang dari penderita pada keadaan aal untuk mencari factor resiko.
Studi case control adalah rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. !iri-ciri studi case control adalah
pemilihan subyek berdasarkan status penyakit, untuk kemudian dilakukan pengamatan
apakah subyek mempunyai riayat terpapar faktor penelitian atau tidak.
Karakteristik case control antara lain "
. &erupakan penelitian obser+asional yang bersifat retrospektif
'. Penelitian diaali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol
. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya hubungan sebab-akibat
/. 0erdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik
1. Kelompok kontrol mempunyai risiko terpajan yang sama dengan kelompok kasus
2. Pada penelitian kasus-kontrol, yang dibandingkan ialah pengalaman terpajan oleh
faktor risiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol
3. Penghitungan besarnya risiko relatif hanya melalui perkiraan melalui
perhitunganodds ratio
Studi case control bersifat retrospektif, yang maksudnya adalah jika peneliti
menentukan status penyakit dulu, lalu mengusut riayat paparan ke belakang. *rah
pengusutan seperti itu bisa dikatakan #anti-logis%, sebab peneliti mengamati akibatnya dulu
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
3/14
lalu meneliti penyebabnya, sementara yang terjadi sesungguhnya penyebab selalu
mendahului akibat.
Pada studi kasus kontrol, peneliti menggunakan kasus kasus yang sudah ada dan
memilih kontrol (non-kasus) yang sebanding. 4alu peneliti mencari informasi status
(riayat) paparan masing-masing subjek kasus dan kontrol. 5adi pada studi kasus kontrol
peneliti tidak bisa menghitung risiko dan risiko relatif (66). Sebagai ganti risiko, pada
studi kasus kontrol peneliti menggunakan odd. 7hat is odd8 9dd adalah probabilitas dua
peristia yang berkebalikan, misalnya sakit +erus sehat, mati +ersus hidup, terpapar +ersus
tak terpapar. Pada studi kasus kontrol, odd pada kasus adalah rasio antara jumlah kasus
yang terpapar dibagi tidak terpapar. 9dd pada kontrol adalah rasio antara jumlah kontrol
terpapar dibagi tidak terpapar. 5ika odd pada kasus dibagi dengan odd pada kontrol, diperoleh
9dds ratio (96). 96 digunakan pada studi kasus kontrol sebagai pengganti 66.
5adi penelitian retrospektif dapat diartikan sebagai suatu penelitian dengan pendekatan
longitudinal yang bersifat obser+asional mengikuti perjalanan penyakit ke arah belakang
(retrospektif) untuk menguji hipotesis spesifik tentang adanya hubungan pemaparan terhadap
factor resiko dimasa lalu dengan timbulnya penyakit. Dengan kata lain, mengikuti perjalanan
penyakit dari akibat ke sebab dengan membandingkan besarnya pemaparan factor resiko di
masa lalu antara kelompok kasus dengan kelompok control sebagai pembanding. :al ini
menunjukkan baha pada aalnya penelitian terdiri dari kelompok penderita (kasus) dan
kelompok bukan penderita yang akan diteliti sebagai control.
raian diatas secata skematis dapat digambarkan sebagai berikut"
;*
&encari pemaparan factor resiko retrospektif kelompok kasus dan control
S$*$ *K>$*0
Kelompok kasus atau kelompok penderita ialah kelompok indi+idu yang menderita penyakit
yang akan diteliti dan ikut dalam proses penelitian sebagai subjek studi. :al ini penting
dijelaskan karena tidak semua orang yang memenuhi criteria penyakit yang akan diteliti
bersedia mengikuti penelitian dan tidak semua penderita memenuhi criteria yang telah
ditentukan.
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
4/14
Kelompok control ialah kelompok indi+idu yang sehat atau tidak menderita penyakit yang
akan diteliti tetapi memiliki peluang yang sama dengan kelompok kasus untuk terpajan oleh
factor resiko yang diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit dan bersedia menjadi subjek
studi
1. Ciri- Ciri Penelitian Kasus Kontrol/Retrospektif
Penelitian retrospektif memiliki ciri- ciri sebagai berikut"
a. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat obser+asional
b. Diaali dengan kelompok penderita dan bukan penderita
c. 0erdapat kelompok control
d. Kelompok control harus memliki resiko terpajan oleh factor resiko yang sama dengan
kelompok kasus
e. &embandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh factor resiko antara kelompok
kasus dan kelompok control
f. 0idak mengukur insidensi
2. Keuntungan Dan Kerugian Penelitian Kasus Kontrol
Penelitian case control memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut"
a. Sangat sesuai untuk penelitian penyakit yang jarang tterjadi atau penyakit dengan fase
laten yang panjang atau penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada
b. Pelaksanaannya relati+e lebih cepat jika dibandingkan dengan cohort karena pada
penelitian case control diaali dengan penderita yang berarti penyakit yang diteliti telah
timbul, sedangkan pada penelitian cohort, insidensi penyakit yang akan diteliti harus
menunggu cukup lama.
c. Sampel yang dibutuhkan untuk penelitian case control lebih kecil dari pada penelitian
cohort alaupun digunakan beberapa control untuk satu kasus.
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
5/14
d. $iaya penelitiannya relati+e lebih kecil dibandingkan dengan penelitian cohort karena
sampel yang lebih sedikit dan aktu yang lebih singkat
e. 0idak dipengaruhi oleh factor etis seperti penelitian aksperimen
f. Data yang ada mungkin dapat dimanfaatkan terutama bila penelitian dilakukan di
rumah sakit
g. Kemungkinan untuk mengadakan penelitian terhadap beberapa factor yang diduga
sebagai factor penyebab
Disamping beberapa keuntungan tersebt, terdapat pula beberapa kerugian sebagai berikut"
a. Kesalahan pemilihan kasus yang disebabkan kesalahan dalam diagnose
b. Kesalahan dalam pemilihan control
c. $erpotensi timbulnya bias informasi
d. ?aliditas adat yang diperoleh tidak dapat dilakukan
e. Pengendalian terhadap factor perancu (con"oundin# "actor)sulit dilakukan dengan
lengkap
f. Perhitungan resiko relati+e hanya berupa erkiraan
g. 0idak didapat dilakukan untuk penelitian e+aluasi hasil penelitian
3. Pengukuran Odd Rasio (=psi
Pengukuran resiko relatif pada penelitian case control tidak dapat dilakukan secara langsung
tetapi hanya berupa perkiraan karena pada penelitian case control tidak mengukur insidensi
tetapi hanya mengukur besarnya paparan. Secara skematis dapat disajikan dalam bentuk tabel
berikut
Pen!akit
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
6/14
Pe"aparan Positif #egati$e %u"la&
Odds
pen!akit
Positif * $ m a@b
#egati$e ! D m' c@d
%u"la& n n' nstrument yang akan digunakan dalam penelitian harus disusun dan dilakukan uji coba.
>nstrument ini dimaksudkan agar tidak terdapat +ariable yang terleatt karena dalam
instrument tersebut berisi semua +ariable yang hendak diteliti
>nstrument dapat berupa daftar pertanyaan atau pemeriksaan fisik atau laboratorium atau
radiologi dan lain- lain disesuaikan dengan tujuan penelitian
h. 6ancangan analisis
*nalisis data yang diperoleh harus sudah dirrencanakan sebelum penelitian dilaksanakan agar
diketahui perhitungan yang akan digunakan. 6ancangan analisis harus disesuaikan dengan
tujuan penelitian agar hasil penelitian dapat digunakan untuk menjaab tujuan tersebut.
3. Keuntungan dan Kekurangan Cross +e,tional
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan cross sectionalmempunyai beberapa
keuntungan dan kerugian sebagai berikut.
Keuntungan dari cross sectional yaitu "
. &udah untuk dilaksanakan
'. :asil segera diperoleh
. Dapat menjelaskan hubungan antara fenomena kesehatan yang diteliti dengan faktor-
faktor terkait (terutama karakteristik yang menetap)
/. merupakan studi aal dari suatu rancangan studi kasus-kontrol maupun kohort
1. Dalam penelitian epidemiologi, pendekatan cross sectionalmerupakan cara yang
cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa
-
7/25/2019 Tugas Epid Kerja Resume Desain Penelitian Case Control,Cohort,Cross Sectional
14/14
2. Penelitian cross sectionaldapat menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian
analitis !%aseline in"ormation'.
3. Pendekatan cross sectionaldapat digunakan untuk mengetahui pre+alensi penyakit
tertentu dan masalah kesehatan yang terdapat dimasyarakat dan dengan demikian dapat
digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan
G. &emudahkan pengumpulan data dalam aktu relati+e singkat
Disamping beberapa keuntungan yang telah disebutkan di atas, penelitian dengan
pendekatan cross sectionaltidak luput dari beberapa kerugian berikut"
. :anya kasus pre+alens atau yang tidak terkena dampak tertentu yang diteliti
'. &embutuhkan skema sampling yang terencana baik sehingga dapat memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk terpilih
. Penelitian cross sectionaltidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yang
terjadi dengan berjalannya aktu
ntuk mengatasi kelemahan ini dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian cross
sectionalberulang- ulang agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, misalnya perubahan
pre+alensi penyakit 0$! di suatu daerah, tetapi cara ini juga mempunyai kelemahan yaitu
pada penelitian berikutnya telah terjadi perubahan dalam distribusi golongan umur dan
orang- orang dengan golongan umur tertentu yang bukan berasal dari kohort yang sama
karena kemungkinan terjadi migrasi ke dalam atau ke luar.
!ontoh lain adalah sur+ey untuk memperoleh gambaran kesehatan masyarakat disekitar
bendungan yang dilakukan sebelum dan setelah dibangunnya bendungan P40* !irata, 5aa
$arat (ko $udiarto, dkk., BG'). Penelitian ini menggunakan rancangan pre- inter+ensi dan
post inter+ensi tanpa kelompok kontrol
d. >nformasi yang diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali masalah kesehatan yang
dicari tidak diperoleh.
1. Sulit untuk perhitungan besarnya resiko secara akuran dan sulit menentukan besarnya
insidensi penyakit
2. 4ebih membutuhkan subjek yang lebih besar terutama bila +ariable yang diteliti
cukup banyak
3. 0idak dapat digunakan untuk penelitian terhadap penyakit yang jarang dalam
masyarakat