tugas ekonomi publik

7
TUGAS EKONOMI PUBLIK APBN OLEH: RIZKI HERDIANSYAH (088554125) JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Upload: rizki-herdiansyah

Post on 04-Jul-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS EKONOMI PUBLIK

TUGAS EKONOMI PUBLIK

APBN

OLEH:

RIZKI HERDIANSYAH (088554125)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2011

Page 2: TUGAS EKONOMI PUBLIK

1. Apa yang dimaksud anggaran dinamis? Mengapa kita tidak menggunakan anggaran statis?

a. Anggaran dinamis adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang

perubahan biaya, terutama biaya-biaya tidak langsung selama periode yag akan datang.

b. Indonesia tidak menggunakan anggaran statis karena dana yang diterima dan dikeluarkan

pemerintah begitu besar dan ada banyak biaya-biaya tidak langsung yang mungkin akan

dikeluarkan.

2. Apa yang menjadi paradigma baru dari budget publik? Apa dasar dan maksudnya?

a. Paradigma baru dari budget public adalah diberlakukannya otonomi daerah yang

mengharuskan pemerintah daerah harus mengelola keuangan daerah secara lebih efektif

dan efisien.

b. Dasar dari otonomi daerah adalah Pemerintah pusat menganggarkan dana untuk daerah

melalui dana perimbangan dan Dana Otonomi Khusus untuk disalurkan ke daerah agar

bisa menggali dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.

3. Jelaskan delapan model anggaran!

a. Line-item

Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item

penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun

sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada

periode sekarang. Karena sifatnya yang demikian, penggunaan anggaran line-item tidak

memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat, karena satu-satunya

tolok ukur yang dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan

dana yang diusulkan.

b. Supplemental Budgeting

Model anggaran yang digunakan dengan cara membuat anggaran yang membuka

kesempatan untuk melakukan revisi secara luas. Cara ini dilakukan dengan kondisi

negara tidak mengalami kesulitan pendapatan negara tetapi memiliki kendala

administrasi. Supplemental Budgeting mampu menyesuaikan anggaran dengan kondisi

real yang sedang berlangsung , namun ketidakjelasan dalam anggaran yang sering

berubah.

c. Incemental Budgeting

Page 3: TUGAS EKONOMI PUBLIK

Model anggaran ini dibuat dengan menambahkan atau mengurangi dari anggaran tahun

sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebalumnya sebagai dasar untuk

menyasuaikan besarnya perubahan tanpa dilakukan kajianmendalam. Incemental

Budgeting bisa disusun dengan mudah dan cepat karena hanya mendasarkan pada

incremental dari anggaran tahun sebelumnya, tetapi memungkinkan adanya pendapatan

dan belanja yang sudah tidak sesuai dengan kenyataan.

d. Repetitive Budgeting

Model anggaran dengan mengulang anggaran dari tahun sebelumnya karena kondisi

ekonomi dan politik yang tidak stabil.

e. Zero Based Budgeting (ZBB)

ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini,

namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini. Dengan ZBB seolah-

olah proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali. Item anggaran yang sudah

tidak relevan dibutuhkan dan tidak mendukung pencapaian tujuan organisasi dapat

hilang dari struktur anggaran atau mungkin juga muncul item baru.

f. Revenue Budgeting

Penganggaran (belanja) dilakukan dengan dasar kemampuan suatu negara dalam

memperoleh pendapatan. Metode ini sangat baik digunakan pada negara yang terbatas

pendapatannya dan situasi ekonomi dan politiknya stabil. Bila anggaran pendapatan

sama dengan belanja maka menggunakan anggaran berimbang. Bila anggaran

pendapatan kurang dari belanja maka dipakai anggaran pengeluaran.

g. Performance Budgeting

Anggaran disusun berdasarkan kinerja yang dapat diukur dari berbagai kegiatan dan juga

diklasifikasi seperti line item budgeting. Efisiensi dengan menetapkan biaya standar.

Dalam Performance Budgeting, kegiatan didasarkan pada efisiensi dengan standar biaya

berdasarkan kegiatan masa lalu. Namun sulit mengukur performance setiap aktivitas

pemerintahan dan aparat pemerintah belum siap.

h. Planning Programming Budgeting System (PPBS)

Anggaran yang dibuat berdasarakan perhitungan atau pendekatan ilmiah dari model

Manajemen Keuangan (Cost-benefit Analysis). Hanya program yang mempunyai

manfaat lebihlah yang dianggarkan. PPBS memudahkan pengendalian, mengurangi

Page 4: TUGAS EKONOMI PUBLIK

tumpang tindih program, dan alokasi sumberdaya dapat dimaksimalkan. Namun dalam

penyusunannya memerlukan waktu yang lama.

Model anggaran public yang digunakan oleh Indonesia adalah Supplemental Budgeting,

karena penyusunannya disesuaikan dengan kondisi Negara sehingga membuka kesempatan

untuk melakukan revisi.

4. Sebutkan tahap penyusunan anggaran!

a. TBS (Traditional Budgeting System)

1) Pengeluaran diutamakan pada obyek pembelanjaan seperti gaji, pemeliharaan dan

perjalanan

2) Disusun atas dasar obyek tanpa melihat apakah pengeluaran tersebut mencapai

sasaran

3) Mengutamakan pelaksanaan dan pengawasan

4) Tidak ada pergeseran anggaran antar departemen / sektor – sebatas hak dan

kewajiban masing-masing departemen

b. PBS (Performance Budgeting System)

1) Dianalisa efesiensi pengeluarannya

2) Pengeluaran atas dasar fungsi masing-masing departemen

c. Planning Programming Budgeting System (PPBS)

1) Rumuskan tujuan organisasi dan unit-unit dibawahnya

2) Susun program berdasarkan tujuan yang sama dari setiap unit

3) Program dirinci berdasarkan aktivitas (elemen)

4) Setiap elemen dianalisis biaya dan manfaat

5) Hitung biaya dan manfaat dalam level program

5. Jelaskan siklus penyusunan anggaran!

a. Tahap persiapan anggaran.

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran

pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan

adalah sebelum menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu diulakukan

penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah

Page 5: TUGAS EKONOMI PUBLIK

yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan

pembuatan keputusan tentang angggaran pengeluaran

b. Tahap ratifikasi

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup

berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga

harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang memadai.

Integritas dan kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini.

Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai

kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala

pertanyaan-pertanyaan dan bantahan- bantahan dari pihak legislatif.

c. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.

Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer

keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem

pengendalian manajemen.

d. Tahap pelaporan dan evaluasi.

Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi

telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik,

maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemukan banyak

masalah.