tugas ekoling

4
Perburuan satwa liar oleh manusia merupakan praktik yang dapat membawa risiko substansial dalam transmisi antarspesies. Di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat tradisional yang tingkat ekonomi dan pendidikannya rendah cenderung lebih banyak melakukan perburuan satwa untuk dijual kepada penadah yang menjual produk daging atau karkas satwa liar tersebut. Di Indonesia contohnya, perburuan Trenggiling (Manis javanica) sangat marak mengingat harga jual daging trenggiling yang sangat tinggi, mencapai 1 juta per kg. Dalam berita mengenai perburuan kalong marak tersebut mengakibatkan dampak buruk baik dari segi ekonomi maupun lingkungannya. Karena kalong marak merupakan hewan yang langka di Indonesia saat ini. Aktivitas yang terkait dengan perburuan dan perdagangan satwa liar menimbulkan munculnya risiko yang berbeda-beda. Sehingga yang menjadi perhatian bukan hanya proses perburuannya yang meningkatkan kontak antara manusia dan satwa liar, melainkan juga transportasi, pemasaran, proses pengolahan, sampai konsumsi daging satwa liar tersebut. Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akbiat perburuan satwa liar, diantaranya: 1. Penyebaran penyakit Zoonosis (zoonotic diseases) Dengan maraknya perburuan hewan liar, penyakit ini akan mempunyai persentase perkembangan dan mewabah ke manusia yang semakin besar. Penyakit Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia ataupun bisa sebaliknya. Penyakit Zoonosis ini belakangan menjadi

Upload: ellyta-sinaga

Post on 28-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekoling

TRANSCRIPT

Page 1: tugas ekoling

Perburuan satwa liar oleh manusia merupakan praktik yang dapat membawa risiko

substansial dalam transmisi antarspesies. Di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat

tradisional yang tingkat ekonomi dan pendidikannya rendah cenderung lebih banyak

melakukan perburuan satwa untuk dijual kepada penadah yang menjual produk daging atau

karkas satwa liar tersebut. Di Indonesia contohnya, perburuan Trenggiling (Manis javanica)

sangat marak mengingat harga jual daging trenggiling yang sangat tinggi, mencapai 1 juta per

kg.

Dalam berita mengenai perburuan kalong marak tersebut mengakibatkan dampak

buruk baik dari segi ekonomi maupun lingkungannya. Karena kalong marak merupakan

hewan yang langka di Indonesia saat ini. Aktivitas yang terkait dengan perburuan dan

perdagangan satwa liar menimbulkan munculnya risiko yang berbeda-beda. Sehingga yang

menjadi perhatian bukan hanya proses perburuannya yang meningkatkan kontak antara

manusia dan satwa liar, melainkan juga transportasi, pemasaran, proses pengolahan, sampai

konsumsi daging satwa liar tersebut.

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akbiat perburuan satwa liar, diantaranya:

1. Penyebaran penyakit Zoonosis (zoonotic diseases)

Dengan maraknya perburuan hewan liar, penyakit ini akan mempunyai persentase

perkembangan dan mewabah ke manusia yang semakin besar. Penyakit Zoonosis

adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia ataupun bisa

sebaliknya. Penyakit Zoonosis ini belakangan menjadi perhatian di dunia dengan

dikenalnya penyakit flu burung dan virus H5N1 oleh penduduk seantero dunia.

Penyakit Zoonosis ini diindikasikan dapat ditularkan melalui makanan, udara, dan

kontak langsung. Maka dari itu, dampak dari perburuan hewan liar mempunyai efek

untuk menyebarkan penyakit ini, seperti pada beberapa kasus di dunia yang telah

terjadi, semisal: Wabah virus Ebola di Congo Basin dan di Gabon pada tahun 1990-

an, Wabah SARS di Hong Kong, dan beberapa kejadian lain di beberapa daerah di

seluruh dunia.

2. Penyempitan area hutan liar atau hutan lindung.

Efek dari berkurangnya satwa secara langsung akan berdampak pada berkurangnya

kualitas ekosistem di hutan liar ataupun di hutan lindung. Ketika semakin banyak

Page 2: tugas ekoling

manusia yang melakukan perburuan pada suatu hutan tertentu, akhirnya membuat

sebuah ruang atau area transportasi baru bahkan area terbuka baru untuk bermukim

sementara bagi para pemburu. Pada jangka waktu tertentu, luas lahan tersebut akan

terakumulasi cukup besar, di mana semakin lama perburuan liar itu terjadi, maka akan

semakin luas area manusia dalam mengeksplorasi hutan liar atau hutan lindung itu

sendiri secara terus-menerus.

Di negara kita Indonesia, hal ini telah terjadi di berbagai hutan liar maupun hutan

lindung, yang bahkan tidak pernah ditanggapi serius oleh pengelola hutan atau

pemerintah, yang akhirnya semakin lama hal tersebut terjadi, maka semakin rusak

pula hutan-hutan yang ada di negara kita ini.

3. Berkurangnya lapangan pekerjaan.

Dampak yang satu ini cukup unik tapi memang terjadi. Kita tau sekarang ini banyak

ditemui area wisata yang dibangun di area yang dulunya merupakan hutan liar

ataupun hutan lindung, di mana kita sering sebut pembebasan lahan baru. Ternyata,

meskipun secara kasat mata terlihat dengan adanya wahana wisata baru ataupun

wisata alam baru yang dibangun dan dikelola dengan lebih baik dan lebih modern,

akan memberikan peningkatan peluang kerja yang besar. Namun, kenyataan tersebut

secara perbandingan masih sangat jauh dengan lapangan pekerjaan yang akhirnya

banyak berkurang dari wisata-wisata baru tersebut. Meskipun tidak secara langsung

terjadi perburuan hewan, namun beberapa tindakan dalam mengelola atau

membangun wisata tersebut berhubungan dengan perburuan hewan dan ekosistemnya.

4. Berkurangnya lapangan pekerjaan.

Dampak yang satu ini cukup unik tapi memang terjadi. Kita tau sekarang ini banyak

ditemui area wisata yang dibangun di area yang dulunya merupakan hutan liar

ataupun hutan lindung, di mana kita sering sebut pembebasan lahan baru. Ternyata,

meskipun secara kasat mata terlihat dengan adanya wahana wisata baru ataupun

wisata alam baru yang dibangun dan dikelola dengan lebih baik dan lebih modern,

akan memberikan peningkatan peluang kerja yang besar. Namun, kenyataan tersebut

secara perbandingan masih sangat jauh dengan lapangan pekerjaan yang akhirnya

banyak berkurang dari wisata-wisata baru tersebut. Meskipun tidak secara langsung

Page 3: tugas ekoling

terjadi perburuan hewan, namun beberapa tindakan dalam mengelola atau

membangun wisata tersebut berhubungan dengan perburuan hewan dan ekosistemnya.