tugas ejaan

11
TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA TATA EJAAN NAMA : MUH. FIRDAUS BURHAN NIM : C111 11 132 PRODI : PENDIDIKAN DOKTER

Upload: muh-firdaus-burhan-utha

Post on 28-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Literature

TRANSCRIPT

TUGASMATA KULIAH BAHASA INDONESIA

TATA EJAAN

NAMA: MUH. FIRDAUS BURHANNIM: C111 11 132PRODI: PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2011

KESALAHAN DAN PERBAIKAN PENULISAN EJAAN

NO.SALAHBENARKETERANGAN

1.anggota komite etikAnggota Komite EtikPenulisan kata anggota komisi etik harus didahului huruf

2.anggota Komite Etik KPK Marjono ReksodiputroAnggota Komite Etik KPK Marjono ReksodiputroPenulisan kata anggota harus didahului huruf kapital karena menyatakan jabatan

3.bendahara umum Partai DemokratBendahara Umum Partai DemokratPenulisan kata bendahara umum harus didahului huruf kapital karena menyatakan jabatan

4.komite etikKomite EtikPenulisan kata komite etik harus didahului huruf kapital karena menyatakan nama bagian dari suatu lembaga

5.Jalan HR Rasuna SaidJalan H. R. Rasuna SaidPenulisan singkatan harus memakai tanda titik (.)

6.Ronny Samtana, dan dua unsur pimpinanRonny Samtana dan dua unsur pimpinanTidak perlu memakai tanda koma (,) karena hanya memisahkan dua bagian

KESALAHAN DAN PERBAIKAN PENULISAN KATA

NO.SALAHBENARKETERANGAN

1.menyebutmenyebutkanPenulisan kata menyebut harus menggunakan imbuhan kan agar menjadi kata yang baku

2.BerdasarBerdasarkanPenulisan kata Berdasar harus menggunakan imbuhan kan agar menjadi kata yang baku

3.menyebutmengatakan, menyatakanPenulisan kata menyebut harusnya diganti dengan kata mengatakan atau menyatakan agar sesuai dengan kaidah ketepatan dan konteks kalimatnya.

4.kesalahan pelanggaranpelanggaranKata kesalahan harus dihilangkan karena mengalami pengulangan makna sehingga tidak sesuai dengan kaidah makna.

5.SuaraKeputusanKata Suara harus diganti dengan kata Keputusan agar sesuai dengan kaidah ketepatan

6.padakepadaKata pada harus diganti dengan kata kepada agar menjadi kata yang baku

7.apaalasan, landasanKata apa harus diganti dengan kata alasan atau landasan karena tidak sesuai dengan kaidah ketepatan dan konteks kalimatnya

8.disanksidiberikan sanksiKata disanksi harus diganti dengan kata diberikan sanksi agar sesuai dengan kaidah ketepatan dan konteks kalimatnya

9.lantarankarenaKata lantaran harus diganti dengan kata karena agar menjadi kata yang baku dan sesuai dengan kaidah kelaziman

10.disebutdisebutkanKata disebut harus diganti dengan kata disebutkan agar menjadi kata yang baku

11.yang dominan menyatakan tidak bersalah lebih banyakyang menyatakan tidak bersalah lebih banyakKata dominan harus dihilangkan karena mengalami pengulangan makna dan tidak sesuai dengan kaidah makna

12.menampikMenyangkalKata menampik harus diganti dengan kata lain yang sepadan dan diketahui oleh masyarakat umum seperti kata menyangkal agar sesuai dengan kaidah kesesuaian

13.hati-hatiberhati-hatiKata hati-hati harus diberikan imbuhan ber- agar sesuai dengan kaidah ketepatan

Komite Etik Mentahkan Nyanyian Nazaruddin

Ditemani Anggota Komite Etik lainnya, termasuk Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Juru Bicara KPK Johan Budi, Abdullah menjelaskan semuanya. Dia menyebutkan bahwa dua pimpinan dinyatakan bebas murni, dua pimpinan bebas dengan dissenting opinion (perbedaan pendapat), dua pegawai bebas murni, dan dua pegawai bersalah dissenting opinion.Dua pimpinan yang dimaksud adalah Sekjen KPK Bambang Sapto Praptomosunu dan Ade Rahardja yang saat ini sudah pensiun. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dibacakan Anggota Komisi Etik KPK Marjono Reksodiputro, keduanya terbukti melakukan pelanggaran. Terjadi pelanggaran kode etik pegawai KPK, ujarnya.Mantan Deputi Penindakan Ade Rahardja sendiri dituduh Nazaruddin telah melakukan rekayasa kasus suap Sesmenpora agar berhenti padadirinya saja. Sedangkan Bambang disebut Bendahara Umum Partai Demokrat itu pernah berkunjung ke rumahnya di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.Untuk Ade, kata Marjono, vonis yang diberikan sebenarnya tidak diambil secara bulat. Dari tujuh anggota Komite Etik, ada dua orang di antaranya yang menyatakan bahwa langkah Ade tidak bersalah dan dia tidak perlu disanksi. Lima anggota menganggap telah terjadi pelanggaran ringan, imbuhnya.Keputusan yang memberatkan justru lebih banyak mengarah pada Bambang Sapto. Sebanyak tiga anggota Komite Etik mengatakan, dia terbukti telah melanggar kode etik pegawai KPK dengan bertemu Nazaruddin. Meski tidak menjelaskan landasan yang mengakibatkan keduanya divonis ringan, Marjono mengatakan bahwa keduanya divonis bersalah karena suara dominan menyatakan demikian.Vonis tersebut ternyata benar-benar ringan dalam arti sebenarnya. Sebab, keduanya hanya diberikan sanksi teguran tertulis. Bambang dipastikan tidak kehilangan jabatan dan pekerjaan di instansi yang berkantor di Jalan H. R. Rasuna Said itu. Hanya teguran karena terbukti melanggar kode perilaku, tambah Abdullah.Agar polemik hukuman tidak melebar, kepada wartawan dia menjelaskan range vonis ringan yang meliputi pelanggaran perilaku, asas kepatutan atau etik. Biasanya, itu diberikan kepada mereka yang terbukti bertemu Nazaruddin. Menurut Abdullah, berbeda halnya dengan pelanggaran pidana atau menerima suap yang masuk kategori berat.Kembali ke Marjono, dua pimpinan yang bebas bersalah dengan dissenting opinion adalah Chandra Hamzah dan Haryono Umar. Khusus Chandra, yang menjadi perhatian karena dituding Nazaruddin sebagai aktor tidak tersentuhnya pelaku suap Sesmenpora, disebutkan telah dua kali diperiksa Komite Etik.Namun, dari fakta-fakta dan wawancara yang dilakukan dua kali, ternyata hasilnya tetap sama. Akhirnya, empat di antara tujuh orang menganggap tudingan Nazaruddin tidak benar. Berbeda halnya dengan tiga anggota lain yang menganggap Chandra bersalah. Tiga orang itu mengatakan bahwa Chandra sebagai pimpinan KPK sepatutnya harus lebih hati-hati, urainya.Yang bisa dipastikan, tudingan bahwa Chandra menerima sejumlah uang dari Nazaruddin ternyata tidak ditemukan Komite Etik. Ketika didesak tentang siapa tiga anggota yang menyatakan Chandra bersalah, Marjono enggan menyebutnya. Menurut dia, hal itu tidak perlu diperpanjang karena yang menyatakan tidak bersalah lebih banyak.

Untuk Haryono Umar, statusnya seperti Chandra, terang Marjono. Sedangkan Johan Budi, penyidik Ronny Samtana dan dua unsur pimpinan KPK yakni Busyro Muqoddas serta M. Jasin, dibebaskan dengan suara bulat. Mereka disebutkan tidak terbukti melanggar hukum pidana dan kode etik.Termasuk tudingan Nazaruddin bahwa Busyro Muqoddas pernah bertemu dengannya di sebuah restoran serta memohon agar dibantu menjadi pimpinan KPK.Status tersebut memperjelas tudingan Komite Etik sebelumnya bahwa Nazaruddin hanya asal bicara tanpa bukti. Menerima uang yang dituduhkan ke M. Jasin juga tidak benar, ungkapnya.Setelah Marjono membacakan putusan, Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto mengatakan lega dengan hasil Komite Etik. Secara khusus dia mengomentari vonis bebas koleganya, yakni Chandra Hamzah. Dia tidak menyangkal kalau Chandra memang pernah mengadakan pertemuan. Tidak relevan karena saat itu Nazaruddin tidak jadi apa-apa, surainya.Sementara itu, Ketua Komite Etik Abdullah Hehamahua mengatakan bahwa hasil tersebut sekaligus mengakhiri kinerja tim mereka. Tim yang dia pimpin total bekerja dua bulan dengan menelusuri delapan nama yang bermasalah. Ada 37 orang yang dimintai keterangan, jelasnya.Informasi yang didapat dari wawancara juga disandingkan dengan barang bukti yang ada. (jpnn)