tugas eap i ( 05sept2014)
TRANSCRIPT
Ryan Kharisma Akbar
170110120088
Ilmu Administrasi Negara (B)
EKONOMI ADMINISTRASI PUBLIK
Old Public Administration, New Public Management dan New Public Service
Denhardt dan Denhardt (2003) dalam bukunya menyatakan bahwa perkembangan
administrasi publik sebagai sebuah ilmu kini sedang menggunakan tiga paradigma yang
satu sama lainnya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ketiga paradigma
itu ialah Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM), dan New
Public Service (NPS)
1. Old Public Administration
A.Latar Belakang
Old Public Administration (OPA) adalah paradigma administrasi negara yang
paling pertama kemunculannya. Paradigma ini biasa disebut juga dengan paradigma
administrasi negara lama atau paradigma administrasi negara klasik. Paradigma OPA
sendiri timbul atau terpengaruh oleh beberapa pemikiran yang dikemukakan oleh beberapa
ilmuwan. Woodrow Wilson dengan dikotomi antara politik dan administrasi, Herbert
Simon dengan manusia administratif, Taylor dengan manajemen ilmiah, dan Gullick
dengan POSDCORB nya adalah beberapa hal yang mempengaruhi paradigma Old Public
Administration (OPA)
Dikotomi antara politik dan administrasi yang dikemukakan oleh Woodrow Wilson
adalah salah satu pemikiran yang mempengaruhi paradigma OPA. Menurut Wilson, politik
dan administrasi adalah dua hal yang berbeda, keduanya tidak boleh saling mencampuri
satu sama lainnya. Politik menyangkut kepada hal-hal dimana sebuah kebijakan akan
diambil, sedangkan administrasi hanya bertugas untuk mengimplementasikan kebijakan
yang diambil. Politik juga tidak boleh ada pada kegiatan administrasi
(mengimplementasikan kebijakan) sehingga birokrasi dapat bekerja secara adil dan
professional.
Paradigma Old Public Administration juga dipengaruhi oleh pemikiran dari Taylor
dan Luther Gullick. Inti dari kedua pemikiran tersebut ialah bahwa administrasi haruslah
berorientasi kepada efisiensi.Para administrator harus bekerja sesuai dengan petunjuk
pelaksana dan petunjuk teknis, tanpa diberi kesempatan untuk melakukan inovasi ataupun
mengembangkan kreativitas mereka. Selain itu, tipe birokrasi yang digunakan adalah tipe
birokrasi top-down, dimana hal ini digunakan manajer untuk mengontrol staff-staff mereka.
Pemikiran Herbert Simon juga mempengaruhi OPA. Menurut Simon, manusia
dipengaruhi oleh rasionalitas mereka dalam mencapai tujuan-tujuannya. Rasionalitas yang
dimaksud di sini hampir sama dengan efisiensi yang dikemukakan oleh aliran scientific
management. Manusia yang bertindak secara rasional ini disebut dengan manusia
administratif (administrative man). Manusia administratif adalah orang yang memiliki
perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadinya.
B. Konsep Inti
Denhardt dan Denhardt (2003:11-12) mengemukakan bahwa inti dari OPA itu
sendiri ialah :
Fokus utama adalah penyediaan pelayanan publik melalui organisasi atau
badan resmi pemerintah.
Kebijakan publik dan administrasi negara dipahami sebagai penataan dan
implementasi kebijakan yang berfokus pada satu cara terbaik (on a single),
kebijakan publik dan administrasi negara sebagai tujuan yang bersifat
politik.
Administrator publik memainkan peranan yang terbatas dalam perumusan
kebijakan publik dan pemerintahan; mereka hanya bertanggung-jawab
mengimplementasikan kebijakan publik.
Pelayanan publik harus diselenggarakan oleh administrator yang
bertanggung-jawab kepada pejabat politik (elected officials) dan dengan
diskresi terbatas.
Administrator bertanggung-jawab kepada pimpinan pejabat politik (elected
political leaders) yang teleh terpilih secara demokratis.
Program-program publik dilaksanakan melalui organisasi yang hierarkis
dengan kontrol yang ketat oleh pimpinan organisasi.
Nilai pokok yang dikejar oleh organisasi publik adalah efisiensi dan
rasionalitas.
Organisasi publik melaksanakan sistem tertutup sehingga keterlibatan warga
negara dibatasi.
Peranan administrator publik adalah melaksanakan prinsip-prinsip Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgetting.
C. Kritik
Penerapan OPA ternyata menimbulkan beberapa kritikan, kritikan tersebut antara
lain ialah :
Administrasi publik bersifat sangat tertutup dan keterlibatan masyarakat
sangat rendah.
Model administrasi bersifat top down.
Terlalu menekankan efisiensi sebagai ukuran kerja.
Menimbulkan red tape.
2. New Public Management
A. Latar Belakang
New Public Management (NPM) adalah sebuah paradigma dalam perkembangan
ilmu administrasi negara yang muncul setelah paradigma Old Public Administration
(OPA). Paradigma ini adalah sebuah bentuk kritik dan ketidakpuasan terhadap paradigma
sebelumnya yaitu OPA. Paradigma OPA dianggap terlalu kaku, rigid, dan menimbulkan
beberapa permasalahan dalam birokrasi seperti red tape. Birokrasi yang lambat dan kaku
ternyata dianggap sebagai salah satu sumber utama ketidakefektifan pelayanan publik yang
diberikan negara kepada masyarakat, sehingga diperlukan sebuah pendekatan baru agar
birokrasi dapat bekerja secara cepat dan luwes. Oleh sebab itulah muncul New Public
Management (NPM), NPM sendiri pada intinya menjelaskan bahwa perlu dimasukkannya
semangat-semangat atau prinsip-prinsip yang ada di sektor privat ke dalam sektor publik.
Birokrasi yang kaku dan bersifat top-down perlu diganti dengan birokrasi yang memiliki
jiwa wirausaha dan dapat mengahasilkan keuntungan, sehingga elemen-elemen yang ada
dalam birokrasi dapat meningkatkan kinerja mereka untuk memicu persaingan yang sehat.
Dengan begitu, kerja birokrasi akan menjadi lebih baik dan efektif.
B. Konsep Inti
Secara umum, inti dari NPM adalah sebagai berikut :
Pemerintah diajak untuk meninggalkan paradigma administrasi tradisional
dan menggantikannya dengan perhatian terhadap kinerja atau hasil kerja
Pemerintah sebaiknya melepaskan diri dari birokrasi klasik dan membuat
situasi dan kondisi organisasi, pegawai dan para pekerja lebih fleksibel.
Menetapkan tujuan dan target organisasi dan personel lebih jelas sehingga
memungkinkan pengukuran hasil melalui indikator yang jelas.
Fungsi pemerintah adalah memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar, yang
berarti pemberian pelayanan tidak selamanya melalui birokrasi, melainkan
bisa diberikan oleh sektor swasta
Fungsi pemerintah dikurangi melalui privatisasi.
Konsep dari New Public Management ternyata menjadi sangat populer melalui
Buku Reinventing Government yang ditulis oleh David Osborne. Osborne (dalam Denhardt
dan Denhardt, 2013:16) mengungkapkan bahwa ada 10 prinsip yang mencerminkan
pemerintah yang berjiwa usaha. Prinsip-prinsip tersebut antara lain ialah :
Pemerintahan katalis; pemerintahan yang mengarahkan bukan mengayuh
Pemerintahan milik masyarakat; pemerintahan yang memberdayakan bukan
melayani.
Pemerintahan kompetetif; pemerintahan yang menginjeksikan semangat
kompetisi dalam pelayanan publik.
Pemerintahan yang digerakkan oleh misi; pemerintahan yang mampu
merubah orientasi dari pemerintahan yang digerakkan oleh aturan.
Pemerintahan yang berorientasi hasil; pemerintahan yang membiayai hasil
bukan input
Pemerintahan yang berorientasi pelanggan; pemerintahan yang memenuhi
kebutuhan pelanggan bukan birokrasi.
Pemerintahan wirausaha; pemerintahan yang menghasilkan profit bukan
menghabiskan.
Pemerintahan antisipatif; pemerintahan yang berorientasi pencegahan bukan
penyembuhan.
Pemerintahan desentralisasi; merubah pemerintahan yang digerakkan oleh
hierarki menjadi pemerintahan partisipatif dan kerjasama tim. Pemerintahan
yang berorientasi pasar; pemerintahan yang mendorong perubahan melalui
pasar.
Pemerintahan yang berorientasi pasar; pemerintahan yang mendorong
perubahan melalui pasar.
C. Kritik
New Public Management sendiri pada pelaksanaanya tidak dapat dilepaskan dari
beberapa kritikan, kritikan tersebut antara lain ialah :
Adanya perbedaan besar antara kekuatan pasar dan kepentingan masyarakat
Masyarakat dianganggap hanya sebagai konsumen semata menyebabkan
masyarakat dijauhkan hakikatnya dari partisipasi
D. Penerapan di Indonesia
Penerapan dari paradigma New Public Management (NPM) di Indonesia dipelopori
oleh proses reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Departemen Keuangan (Depkeu).
NPM atau manajemen berbasis kinerja yang dilakukan oleh Departemen Keuangan
dituangkan kedalam sebuah konsep Balanced Score Card, yaitu dengan membentuk
strategy map dan key performence indicators (KPI) sebagai standar dan alat pengukuran
kinerja. Konsep Balanced Scored Card ini mulai diperkenalkan pada tahun 2010. Selain
konsep Balanced Scored Card, adaptasi sektor privat ke sektor publik lain yang dilakukan
oleh Depkeu adalah dengan memberikan remunerasi terhadap pegawainya. Remunerasi di
Depkeu adalah sebuah pionir bagi organisasi publik di Indonesia.
3. New Public Service
A. Latar Belakang
New Public Service (NPS) adalah sebuah paradigma administrasi negara yang
paling mutakhir keberadaanya. Paradigma ini adalah paradigma yang paling terakhir
kemunculannya. Paradigma New Public Service (NPS) ini adalah sebuah bentuk kritikan
terhadap paradigma sebelumnya, yaitu paradigma NPM. Terdapat dua hal utama yang
menjadi kritikan NPS terhadap NPM. Pertama ialah mengenai peran pemerintah. Menurut
NPM, peran pemerintah adalah sebagai pemberi arahan semata, sedangkan menurut NPS
peran pemerintah adalah pemberi dan penyedia layanan kepada masyarakat. Pemerintah
tidak boleh hanya berdiam diri, pemerintah harus memberi pelayanan terhadap masyarakat,
karena masyarakatlah pemilik dari sebuah negara. Kedua ialah mengenai pandangan
terhadap masyarakat. Menurut paradigma NPM, masyarakat adalah seorang pelanggan
yang perlu diberi pelayanan sebaik-baiknya, akan tetapi menurut NPS masyarakat adalah
seorang warga negara. Artinya, sebagai seorang warga negara, masyarakat perlu dilibatkan
dalam berbagai aspek pemerintahan, bukan sekedar menikmati layanan yang disediakan
oleh pemerintah.
Menurut Denhardt-Denhardt (2013:27-42) akar teori dari NPS sendiri ialah :
Teori tentang demokrasi kewarganegaraan; perlunya pelibatan warganegara
dalam pengambilan kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun
solidaritas dan komitmen guna menghindari konflik.
Model komunitas dan masyarakat sipil; akomodatif terhadap peran
masyarakat sipil dengan membangun social trust, kohesi sosial dan jaringan
sosial dalam tata pemerintahan yang demokratis.
Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru; administrasi negara
harus fokus pada organisasi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan
(human beings) dan respon terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan
isu-isu sosial lainnya.
Administrasi negara postmodern; mengutamakan dialog (dirkursus) terhadap
teori dalam memecahkan persoalan publik daripada menggunakan one best
way perspective.
B. Konsep Inti
Menurut Denhardt dan Denhardt ( 2013:42-43) konsep inti dari New Public Service
adalah :
Melayani masyarakat sebagai warga negara, bukan pelanggan; melalui pajak
yang mereka bayarkan maka warga negara adalah pemilik sah (legitimate)
negara bukan pelanggan.
Memenuhi kepentingan publik; kepentingan publik seringkali berbeda dan
kompleks, tetapi negara berkewajiban untuk memenuhinya. Negara tidak
boleh melempar tanggung-jawabnya kepada pihak lain dalam memenuhi
kepentingan publik.
Mengutamakan warganegara di atas kewirausahaan; kewirausahaan itu
penting, tetapi warga negara berada di atas segala-galanya.
Berpikir strategis dan bertindak demokratis; pemerintah harus mampu
bertindak cepat dan menggunakan pendekatan dialog dalam menyelesaikan
persoalan publik.
Menyadari komplekstitas akuntabilitas; pertanggungjawaban merupakan
proses yang sulit dan terukur sehingga harus dilakukan dengan metode yang
tepat.
Melayani bukan mengarahkan; fungsi utama pemerintah adalah melayani
warga negara bukan mengarahkan.
Mengutamakan kepentingan masyarakat bukan produktivitas; kepentingan
masyarakat harus menjadi prioritas meskipun bertentangan dengan nilai-
nilai produktivitas.
4. Perbandingan OPA, NPM, DAN NPS
Secara keseluruhan, ketiga paradigma tersebut dapat dibandingkan dengan
menggunakan tabel dibawah ini :
ElementOld Public
Administration
New Public
ManagementNew Public Service
Dasar
EpistemologiTeori Politik Teori Ekonomi
Teori Demokrasi,
Beragam pendekatan
Konsep Public
Interest
Sesuatu yang
Diterjemahkan secara
politis dan tercantum
dalam aturan
Kepentingan
publik
Mewakili agregasi
Kepentingan
individu
Kepentingan
publik merupakan
hasil dialog nilai-nilai
Siapa yang
Dilayani
Klien dan konstituen
(Clients &
Constituents)
Pelanggan
(Customers)
Warga negara
(Citizens)
Peran
Pemerintah
Mengayuh
(mendesain
dan melaksanakan
Kebijakan yang
terpusat pada tujuan
tunggal dan
ditentukan
secara politik)
Mengarahkan (ber-
tindak sebagai
katalis untuk
mengembangkan
kekuatan pasar)
Melayani (melakukan
negosiasi dan menjadi
perantara beragam
kepentingan di
masyarakat dan
membentuk nilai
bersama)
Rasionalitas
dan
Model perilaku
Manusia
Rasionalitas sinoptis,
Manusia administratif
Rasionalitas teknis
dan ekonomis,
“economicman”
pengambilan
keputusan yang
self-interested
Rasionalitas
Strategis atau formal,
Uji rasionalitas
Berganda (politis,
Ekonomis, dan
organisasional
Akuntabilitas Menurut hierarkhi
administratif
Kehendak pasar
yang
merupakan hasil
Banyak dimensi;
Akuntabilitas pada
Nilai, hukum,
keinginan
customers
Komunitas, norma
Politik,
profesionalisme,
Kepentingan citizen
Diskresi
Administrasi
Diskresi terbatas pada
Petugas administratif
Berjangkauan luas
Untuk mencapai
Sasaran
entrepreneurial
Diskresi diperlukan
Tetapi bertanggung-
jawab dan bila
terpaksa
Struktur
Organisasi
Organisasi birokratis,
Kewenangan top-
down
Organisasi publik
terdesentralisasi
Struktur kolaboratif
antara
kepemimpinan
eksternal dan internal
Mekanisme
Pencapaian
Sasaran
Kebijakan
Melalui program
yang
diarahkan oleh agen
Pemerintah yang ada
Melalui
pembentukan
Mekanisme dan
Struktur intensif
Membangun koalisi
antara agensi publik,
non-profit dan swasta
Dasar Motivasi
Perangkat dan
administrator
Gaji dan tunjangan,
disertai perlindungan
bagi pegawai negeri
Semangat
wirausaha,
Keinginan
ideologis
Untuk mengurangi
Ukuran pemerintah
Pelayanan kepada
masyarakat,
keinginan untuk
memberikan
kontribusi bagi
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Denhardt, Janet V. dan Robert B. Denhardt. 2003. The New Public Service: Serving, not
Steering. Armonk, New York: M.E Sharpe.
Sumber Lain :
http://wahyubraveadministrator.blogspot.com/2011/05/pergeseran-opa-npm-nps.html
( Diakses Rabu, 03 September 2014 pukul 23.52 WIB )