tugas dr.dwi

Upload: joseph-sanders

Post on 10-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    1/10

    TUGAS KELOMPOK XI

    Oleh :

    Kelompok XI

    1. Ryan Arfin I11110011

    2. Dwi Erlinda Putri I11110012

    3. Minar Nur Cahyani I11110014

    4. Neneng Wulandari I11110049

    5. Andari Putri Wardhani I11110053

    6. Eko Saputro I11110065

    7. Edo Putra Priyantomo I11110067

    8. Igri Septian Risky 111109018

    9. Lisqorina I11109077

    SMF NEUROLOGI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    2014

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    2/10

    PIRACETAM

    Piracetam yang merupakan derivat dari GABA diketahui mempunyai potensi sebagai

    antiiskemik, dan dapat mengembalikan perfusi yang abnormal pada kasus stroke dan demensia

    dan juga menurunkan kerusakan sel yang diinduksi oleh suatu jejas iskemik lokal. Nama kimia

    dari piracetam adalah 2-oxo-pyrrolidone yang merupakan anggota dari keluarga Racetam.

    Racetam bekerja dengan merangsang reseptor glutamine yang dapat meningkatkan fungsi

    memori. Piracetam biasa digunakan untuk memperbaiki fungsi kognitif pada penuaan atau

    kerusakan otak seperti demensia atau Alzheimer.

    Mekanisme kerja

    Pada level neuronal :

    o

    Berkaitan dengan kepala polar phospholipid membran

    o Memperbaiki fluiditas membran sel.

    o Memperbaiki neurotransmisi

    o Menstimulasi adenylate kinase yang mengkatalisa konversi ADP menjadi ATP

    Pada level vaskular :

    o Meningkatkan deformabilitas eritrosit , maka aliran darah otak meningkat

    o Mengurangi hiperagregasi platelet

    o

    Memperbaiki mikrosirkulasi

    Farmakokinetik:

    Piracetam diabsorbsi sempurna setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak dalam plasma

    dicapai dalam waktu 30-40 menit, dan bioavailabilitas oral 100%. Waktu paruh eliminasi 5-

    6 jam namun dapat mening kat pada usia lanjut terutama pada mereka dengan berbagai

    penyakit. Piracetam diekskresi melalui urine secara utuh lebih dari 98 %.

    Kontra Indikasi :

    Penderita dengan insufisiensi ginjal yang berat (bersihan kreatinin < 20 mL / min).

    Penderita yang hipersensitif terhadap piracetam atau derivat pirolidon lainnya, termasuk

    komponen obat.

    Penderita dengan cerebral haemorrhage.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    3/10

    Efek Samping :

    Nervousness, irritabilitas, insomnia, anxietas, tremor dan agitasi. Pada beberapa pasien telah

    dilaporkan : fatigue dan somnolence.

    Gangguan gastro-intestinal (nausea, vomiting, diare, gastralgia, sakit kepala, dan vertigo)

    pernah dilaporkan. Efek samping lain yang kadang kala terjadi : mulut kering, meningkatnya

    libido, meningkatnya berat badan dan reaksi hipersensitif pada kulit.

    Peringatan:

    Oleh karena piracetam seluruhnya dieliminasi melalui ginjal, peringatan harus diberikan pada

    penderita gangguan fungsi ginjal, oleh karena itu dianjurkan melakukan pengecekan fungsi

    ginjal.

    Oleh karena efek piracetam berpengaruh pada agregasi platelet, peringatan diberikan pada

    penderita dengan ganggguan hemostasis, operasi besar atau pendarahan berat.

    Hindari penghentian obat secara tiba-tiba, karena dapat menginduksi mioklonus atau kejang

    umum pada penderita mioklonus.

    Dosis dan cara pemberian :

    Pemberian pertama 12 gram perinfus habis dalam 20 menit, dilanjutkan dengan 3 gram bolus

    intravena per 6 jam atau 12 gram/24 jam dengan drip kontinyu sampai dengan hari ke 4. Harike 5 sampai dengan akhir minggu ke 4 diberikan 4,8 gram 3 kali per hari per oral. Minggu ke

    5 - 12 diberikan 2,4 gram 2 kali sehari peroral.

    CITICOLINE

    Citicoline (Cytidine diphospocholine, CDP-Choline) adalah mononukleotida yang terdiri

    dari ribose, sitosin, pirofosfat, dan kolin. Pada komponen endogen citicholine berperan dalam

    sintesis struktur fosfolipid dan formasinya merupakan langkah untuk sintesis Phospatidilcholine.Citicholine juga merupkan sumber dari sintesis asetilkolin yang merupakan neurotransmitter

    kunci dan merupakan anggota molekul yang memainkan peranan penting dalam metabolisme

    nucleotide. Citicholine akan terhidrolisis pada saluran pencernaan dan masuk ke sirkulasi dalam

    bentuk cholin dan cytidine . Pada beberapa studi Choline berperan dalam sintesis acetilcoline

    pada otak, dancytidines berperan dalam sintesis beberapa nukleotida.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    4/10

    Farmakokinetik dan Farmakodinamik

    Citicoline adalah molekul organik kompleks yang berfungsi sebagai perantara dalam

    biosintesis fosfolipid membran sel. Eksogen citicoline dihidrolisis dalam usus kecil dan mudah

    diserap sebagai kolin dan cytidine, di mana mereka memasuki jalur biosintesis yang

    memanfaatkan berbagai citicoline sebagai perantara, dan melintasi sawar darah-otak untuk

    resynthesis menjadi citicoline di otak. Citicoline ditemukan memiliki efek menghambat

    pemecahan fosfolipid membran.

    Farmakokinetik:

    Absorbsi oral hampir 100%, diserap dalam cytidine dan choline

    Bioavailabilitas oral clan i.v. sama.

    Brain up take 30 menit .

    T-max 6 jam.

    Hasil akhir metabolism citicdine adaiah glutation dan phosphatidylchdine.

    Mekanisme Kerja

    Ada beberapa mekanisme kerja dari citicoline. Pertama, zat ini dapat bertindak sebagai

    prekursor phospolipid. Kedua, citicoline terbukti dapat memperbaiki membran neuron. Citicoline

    melindungi syaraf kolinergik dari otakanibalisme, suatu proses dimana phospolipid membran di

    katabolisme untuk menghasilkan cholin, yang diperlukan dalam sintesis acetylcholine. Hal ini

    terjadi ketika suplai cholin kurang, membuat phospolipid membran harus dikatabolisme, untuk

    mempertahankan neurotransmisi. Citicoline sebagai sumber eksogen cholin dapat

    mempertahankan phospholipid membran (terutama phosphatidyl-choline), dan mencegah

    kematian sel syaraf. Selain phospatidylcholine, citicoline bertindak sebagai suatu intermediet

    dalam sintesis sphingomyelin, komponen phospolipid membran lainnya. Citicoline juga

    mempunyai kemampuan mengembalikan kadar phingomyelin pasca iskemia.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    5/10

    Citicoline memiliki beberapa mekanisme yang menguntungkan dalam fungsi neurologis,

    yang mana citicholine berperan dalam peningkatan phospattidylcholine, memprekursor

    pembentukan asetilkolin dan berperan dalam pembentukan neural membrane fosfolipid.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    6/10

    Kemampuan citicholine dalam menstimulasi sintesis fosfolipid otak pada manusia di

    dukung oleh studi yang mana pengonsumsian citicholine 500mg/hari menunjukkan peningkatan

    fosfodiester pada jaringan otak contohnya gliserofosfocholine dan glicerophospoethanolamine.

    Keuntungan lain yang dapatkan dalam penggunaan citicholine pada pasien iskemia dengan

    penurunan kadar asam lemak bebas pada sisi lesi adalah menginduksi reduksi iskemia dengan

    meningkatkan asam lemak bebas, asam arakhidonat dan memperbaiki fungsi membrane, pada

    keadaan iskemia norepinefrin yang dilepaskan kecil, dan dopamine mungkin meningkat, pada

    beberapa hewan uji citicholinne meningkatkan survival time dengan meningkatkan dilatasi

    pembuluh darah sehingga meningkatkan cerebral blood flow.

    Citicholine memiliki efek neuroprotektif. Yang mana mempengaruhi cardiolipin pada

    membran mitokondria yang mana citicholine berperan dalam pemeliharaan fungsi mitokondria,

    disamping itu citicholine berperan dalam pemeliharaan spingomielin, yang berperan dalam

    transduksi signal pada sel saraf. Pada studi yang melibatkan 272 pasien di Jeoang dengan

    diagnosis infark serebral pemberian citicoline 1000mg/hari IV menunjukkan adanya peningkatan

    kesadaran dan status neurologis pada stroke akut.

    Indikasi:

    Strok iskemik dalam < 24 jam pertama dari onset

    Strok hemoragik intraserebral.

    Kontra indikasi:

    Penderita yang hipersensitifitas terhadap citicholine.

    Peringatan dan perhatian:

    Dalam keadaan akut dan gawat, citicoline harus diberikan bersama-sama dengan obat-

    obat yang dapat menurunkan tekanan intrakranial atau obat hemostatik, suhu badan dijaga

    agar tetap rendah.

    Pada strok hemoragik intraserebral jangan memberikan citicholine dosis lebih dari 500

    mg sekaligus, jadi harus dosis kecil 100 mg - 200 mg, 2-3 kali sehari.

    Pemberian secara intravena harus perlahan- lahan.

    Efek samping:

    o Reaksi hipersensitif : ruam kulit.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    7/10

    o Insomnia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, anoreksia, nilai fungsi hati abnormal pada

    peme riksaan laboratorium, diplopia, perubahan tekanan darah sementara dan malaise.

    Dosis dan cara pemakaian:

    Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke.

    Untuk strok iskemik : 250 - 1000 mg/hari, i.v. terbagi dalam 2 - 3 kali/hari selama 2 - 14 hari,

    Untuk stroke hemoragik : 150-200 mg/hari, i.v, terbagi dalam 2-3 kali/hari selama 2 - 14 hari

    Bukti Klinis:

    Citicoline nampaknya memperbaiki outcome fungsional dan mengurangi defisit

    neurologis dengan dosis optimal 500 mg/hari yang diberikan dalam 24 jam setelah

    onset.

    Citicoline 500 mg peroral selama 6 minggu pada pasien strok iskemik akut 24 jam dari

    onset tidak efektif memperbaiki outcome pasien, tetapi pada analisis post hoc

    mengindikasikan bahwa citicoline bermanfaat pada subgroup pasien strok iskemik akut

    yang diteliti (Kelas l, Tingkat Evidensi A)

    MANITOL

    Manitol (osmitrol) merupakan 6-karbon alkohol, yang tergolong sebagai obat diuretik

    osmotik. Istilah diuretik osmotik terdiri dari dua kata yaitu diuretik dan osmotik. Diuretik ialah

    obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urine dengan adanya natriuresis

    (peningkatan pengeluaran natrium) dan diuresis (peningkatan pengeluaran H2O). Adanya manitol

    dalam sirkulasi akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga jumlah elektrolit dan air yang

    dieksresi bertambah besar. Tetapi untuk menimbulkan diuresis yang cukup besar diperlukan

    dosis diuretik usmotik yang cukup tinggi. Tempat kerja utama manitol adalah: (1) tubuli

    proksimal, yaitu dengan menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya; (2)

    angsa henle, yaitu dengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas

    daerah medula menurun; (3) duktus koligentes, yaitu dengan penghambatan reabsorpi natriumdan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor

    lain.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    8/10

    Manitol dapat menurunkan tekanan maupun volume intra okuler maupun serebrospinal

    dengan meninggikan tekanan osmotik plasma sehingga air dari kedua macam cairan tersebut

    akan berdifusi kembali ke dalam plasma dan ke dalam ruang ekstra sel. Di dalam sirkulasi cairan

    akan dikeluarkan dari tubuh dengan mekanisme kerja manitol pada ginjal.

    Mekanisme Kerja

    Manitol adalah larutan Hiperosmolar yang digunakan untuk terapi meningkatkan

    osmolalitas serum. Dengan alasan fisiologis ini, cara kerja Diuretic Osmotik (Manitol) ialah

    meningkatkan osmolalitas plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel otak yang

    osmolarnya rendah ke intravaskuler yang osmolar tinggi, untuk menurunkan edema otak.

    Penelitian untuk mengetahui efek, mekanisme kerja dan efektifitas secara klinis manitol

    untuk menurunkan TIK. Telah diketahui pemberian manitol banyak mekanisme aksi yang terjadi

    pada sistem sirkulasi dan darah dalam mengatur hemostasis dan haemodinamik tubuh, sehingga

    menjadi obat pilihan dalam menurunkan peningkatan tekanan intra cranial. Berdasarkan

    farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa mekanisme aksi dari kerja manitol adalah

    untuk menurunkan Tekanan Intra cranial masih terus dipelajari dan beberapa hal yang berkaitan

    antara lain:

    1. Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk

    mengurangi tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darahj keotak, yang

    diikuti dengan cepat vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan volume

    darah otak. Efek ini terjadi dengan cepat (menit).

    2. Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang

    mengalami injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak

    mengalami injuri, yang mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri

    untuk pembengkakan (membesar).

    3.

    Cepatnya pemberian dengan Bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalammenurunkan Peningkatan Tekanan intra cranial.

    4. Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini dikarenakan

    efek osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi urine dan dapat

    menurunkan sirkulasi ginjal.

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    9/10

    5. Pemberian Manitol bersama Lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam

    menurunkan PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum

    Lasik diberikan. Hal ini harus diikuti dengan perawatan managemen status volume cairan

    dan elektrolit selama terapi Diuretik.

    Dosis manitol yang dapat mengkoreksi peningkatan intrakreanial adalah 0,5-1 g/kgBB. 100 mL

    larutan manitol 20% biasa digunakan pada pasien dewasa.

    Indikasi

    Manitol bekerja dengan menekan efek osmotik cairan tubular, menghambat reabsorpsi

    air, dan menjaga laju aliran urin dengan syarat membran normal. Hal ini melindungi ginjal dari

    kerusakan. Manitol juga dapat meningkatkan aliran plasma ginjal yang menyebabkan efek

    vasodilatasi, sehingga manitol dapat digunakan untuk evaluasi oligouria akut dan keadaan

    penurunan pada sebagian fungsi glomerulus seperti pada kehilangan cairan tubuh yang berlebih.

    Pada penanganan perdarahan intrakranial atau penyakit serebrovaskuler dengan tanda-tanda

    peningkatan tekanan intrakranial dapat pula diberikan manitol sebagai anti udem.Manitol jarang

    diberikan dalam kasus gagal ginjal kronis kecuali pada keadaan yang menyertai dialysis disegr

    sisequilibrium syndrome. Dalam hal ini kerja manitol mengurangi udem serebral yang

    menyebabkan mual, muntah, tremor, dan kejang. Manitol dapat pula digunakan untuk

    mengeluarkan racun dan obat pada kasus keracunan atau over dosis obat.

    Kontra Indikasi

    Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, karena volume darah yang

    beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah gagal. Pemberian manitol

    juga dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria, kongesti atau udem paru yang

    berat, dehidrasi hebat, dan perdarahan intra kranial, kecuali bila akan dilakukan kraniotomi, serta

    pada pasien yang hipersensitivitas terhadap manitol.

    Sediaan

    Manitol tersedia dalam berbagai kemasan dan konsentrasi, yaitu: Manitol 10% dalam

    kemasan plabottle 250 ml (25 gr) dan 500 ml (50 gr). Manitol 20% dalam kemasan plabottle 250

    ml (50 gr) dan 500 ml (100 gr).

  • 5/19/2018 TUGAS Dr.dwi

    10/10

    Efek Samping

    Manitol adalah larutan hiperosmolar, larutan ini tidak boleh dicampur dengan produk lain

    Larutan hiperosmotik manitol harus diberikan dengan pelan-pelan secara injeksi intravena dan

    tidak boleh dicampur dengan darah dalam peralatan transfusi.

    Hiperkalemia juga dapat timbul, dimana kadar potasium meningkat dalam darah. Pasien

    harus segera diobservasi untuk tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit dan cairan ini dengan

    pemeriksaan elektrolit darah. Reaksi anafilaksis atau alergi bisa terjadi yang menyebabkan

    kardiak output dan tekanan arterial gagal drastis. Destruksi eritrosit yang ireversibel juga dapat

    terjadi pada pemberian manitol.

    DAFTAR PUSTAKA

    Davalos A., Alvarez-Sabin J., Castillo J. et al. (2012) Citicoline in the treatment of acute

    ischaemic stroke: an international, randomised, multicentre, placebo-controlled study (ictus

    trial). Lancet 380, 349357.

    Hurtado O., Moro M. A., Cardenas A. et al. (2005) Neuroprotection afforded by prior citicoline

    administration in experimental brain ischemia: effects on glutamate transport. Neurobiol. Dis.

    18, 336345.

    Hurtado O., Moro M. A., Cardenas A. et al. (2005) Neuroprotection afforded by prior citicoline

    administration in experimental brain ischemia: effects on glutamate transport. Neurobiol. Dis.

    18, 336345.

    Soustiel JF, Vlodavsky E, Zaaroor M: Relative effects of mannitol and hypertonic saline oncalpain activity, apoptosis and polymorphonuclear infiltration in traumatic focal brain injury.

    Brain Res 1101:136144, 2006 .

    Wakai A, Roberts I, Schierhout G: Mannitol for acute traumatic brain injury. Cochrane Database

    Syst Rev (1):CD001049, 2007

    Kristina Leuner, Christopher Kurz1, Giorgio Guidetti, Jean-Marc Orgogozo and Walter E.

    Mller, Improved mitochondrial function in brain aging and Alzheimer disease the new

    mechanism of action of the old metabolic enhancer piracetam, Frontiers in Neuroscience

    Neuropharmacology (4):1-11, 2010.

    Quresy Irfan , Endres John R. Citicoline: A Novel Therapeutic Agent withNeuroprotective,

    Neuromodulatory, and Neuroregenerative Properties. Natural Medicine Journal 2(6), 2010.

    Rang, H. P., & Dale, M. M. (2012).Rang & Dales Pharmacology (7th ed.). London: Churchill

    Livingstone