tugas diskusi i djoko santoso 2015n
DESCRIPTION
kewarganegaraanTRANSCRIPT
DPD memiliki fungsi:
1. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang
berkaitan dengan bidang legislalsi tertentu
2. Pengawasan atas pelaksanaan UndangUndang tertentu.
Tugas Komite I:
Komite I DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD RI yang bersifat tetap
, yang mempunyai lingkup tugas otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; sert
a pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah.Lingkup tugas Komite I se
bagaimana dimaksud dilaksanakan dengan memperhatikan urusan daerah dan mas
yarakat, sebagai berikut :
Pemerintah daerah :
1. Hubungan pusat dan daerah serta antar daerah;
2. Pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;
3. Pemukiman dan kependudukan;
4. Pertanahan dan tata ruang;
5. Politik, hukum, HAM dan ketertiban umum; dan
6. Permasalahan daerah di wilayah perbatasan negara.
Tugas Komite II
Komite II DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD RI yang bersifat teta
p, yang mempunyai lingkup tugas pengelolaan sumber daya alam; dan pengelolaa
n sumber daya ekonomi lainnya.Lingkup tugas Komite II sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dengan memperhatikan urusan daerah dan masyarakat,
sebagai berikut :
1. Energi dan Sumber daya mineral;
2. Kehutanan dan Lingkungan hidup;
3. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Daerah Tertinggal;
4. Perindustrian dan Perdagangan;
5. Penanaman Modal; dan
6. Pekerjaan Umum.
Tugas Komite III
Komite III DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD RI yang bersifat tet
ap, yang mempunyai lingkup tugas pendidikan dan agama. Lingkup tugas komite
III sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan memperhatikan urusan daerah
dan masyarakat, sebagai berikut :
1. Pendidikan;
2. Agama;
3. Kebudayaan;
4. Kesehatan;
5. Pariwisata;
6. Pemuda dan olahraga;
7. Kesejahteraan sosial;
8. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
9. Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
10. Ekonomi Kreatif;
11. Administrasi Kependudukan/Pencatatan Sipil;
12. Pengendalian Kependudukan/Keluarga Berencana; dan
13. Perpustakaan.
Tugas Komite IV
Komite IV DPD RI merupakan alat kelengkapan negara yang bersifat
tetap, mempunyai lingkup tugas yang mengatur undang-undang yang berkaitan
dengan APBN, perimbangan keuangan pusat dan daerah, memberikan
pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan negara dan pemilihan anggota BPK,
pajak dan usaha mikro kecil dan menengah. Lingkup tugas komite IV
sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan memperhatikan urusan daerah dan
masyarakat, sebagaimana berikut :
1. Anggaran pendapat dan belanja negara;
2. Pajak dan pungutan lain;
3. Perimbangan keuangan pusat dan daerah;
4. Pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan negara dan pemilihan anggota BPK
5. Lembaga keuangan; dan
6. Koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah.
DPR
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang :
1. Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
2. Menyusun dan membahas Rancangan UndangUndang (RUU)
3. Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan
pusat dan
4. daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan
SDA dan SDE
5. lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
6. Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
7. Menetapkan UU bersama dengan Presiden
8. Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU.
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang :
1. Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
2. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait
pajak, pendidikan dan agama
3. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK
4. Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun
terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara.
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan
pemerintah
2. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh
DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama).
Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:
1. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
2. Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang
ataupun membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan
memberhentikan anggota Komisi Yudisial.
3. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti
dan abolisi;(2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar
lain
4. Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
5. Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung
yang akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
6. Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke
Presiden
MPR
Tugas dan wewenang MPR
1. Mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Hak dan kewajiban anggota
Hak anggota
1. Mengajukan usul pengubahan pasal UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
2. Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
3. Memilih dan dipilih
4. Membela diri
5. Imunitas.
6. Protokoler.
7. Keuangan dan administratif.
Kewajiban anggota
1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
2. Melaksanakan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati peraturan perundangundangan.
3. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keut
uhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompo
k, dan golongan.
5. Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
MK
Kedudukan
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna
menegakkan hukum dan keadilan.
Kewenangan
Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu)
kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Kewajiban
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:
1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap negara;
korupsi; penyuapan; dan tindak pidana lainnya atau perbuatan tercela,
dan/atau
2. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden
sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
KY
Wewenang dan Tugas
Wewenang
Sesuai Pasal 13 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi
Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai wewenang :
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkam
ah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilak
u hakim;
Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) ber
samasama dengan Mahkamah Agung;
3. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Per
ilaku Hakim (KEPPH).
Tugas
Berdasarkan Pasal 14 UndangUndang Nomor 18 Tahun 2011, dalam
melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf a, yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad
hoc di MA (Mahkamah Agung) kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan, maka Komisi Yudisial mempunyai tugas:
1. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;
2. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;
3. Menetapkan calon hakim agung; dan
4. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
Pasal 20 UndangUndang Nomor 18 Tahun 2011 mengatur bahwa:
Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, s
erta perilaku hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas:
1. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;
2. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Eti
k dan Pedoman Perilaku Hakim;
3. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan
pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;
4. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedo
man Perilaku Hakim,
5. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang
perseorangan, kelompok
orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.
6. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Yudisial juga m
empunyai tugas
mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim;
7. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, Komisi Yudisial dapat meminta bantuan kepada
aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam
pembicaraan dalam hal melalui adanya
dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh
Hakim.
8. Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan Komisi
Yudisial sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
TUGAS DISKUSI
PERAN LEMBAGA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
Disusun Oleh :
Widya Nastiti H0711111
Agroteknologi-1B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015