tugas bso analisa resep

14
Analisa Resep 1 Dr. Nugroho B. SIP No: 2007/123/UP/DINKES Praktek : Jl. Pulau Seram No. 8A Mataram Tlp : (0370) 640555 Mataram, 6 Juni 2011 R/ Acetosal 500 mg Codein HCl 20 mg CTM 4 mg GG 50 mg S.L q.s m.f pulv.dtd.No. XV da in caps t.d.d.caps.I Paraf Pro : Aminuddin A. Kelengkapan Resep Lengkap/ Tidak Benar (jelas)/Tidak Keterangan Identitas dokter Lengkap Benar Superscirp tio Nama, alamat, nomor izin praktek dokter Lengkap Benar Tempat dan Lengkap Benar

Upload: aulannisahandayani

Post on 31-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

read

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas BSO Analisa Resep

Analisa Resep 1

Dr. Nugroho B.SIP No: 2007/123/UP/DINKES

Praktek :Jl. Pulau Seram No. 8A MataramTlp : (0370) 640555

Mataram, 6 Juni 2011

R/ Acetosal 500 mg

Codein HCl 20 mg

CTM 4 mg

GG 50 mg

S.L q.s

m.f pulv.dtd.No. XV

da in caps

∫ t.d.d.caps.I

Paraf

Pro : Aminuddin

Umur : 30 tahun

Alamat : Jl. Kelimutu No. 12 Tj. Karang

A. Kelengkapan Resep

Lengkap/Tidak Benar (jelas)/Tidak KeteranganIdentitas dokter Lengkap Benar

Superscirptio Nama, alamat, nomor izin praktek dokter

Lengkap Benar

Tempat dan tanggal penulisan resep

Lengkap Benar

Simbol R/ Lengkap BenarNama, umur, alamat pasien

Lengkap Benar

Inscriptio R/1 Tidak Lengkap Tidak Benar - Jumlah obat

Page 2: Tugas BSO Analisa Resep

seharusnya ditulis dengan angka Romawi

- S.L sebaiknya ditulis Sacch. Lact.

R/2 Tidak lengkap Tidak benar - Jumlah bahan obat tidak dicantumkan berapa ml

- Jumlah satuan obat sirup seharusnya dinyatakan dalam lag dan ditulis dengan angka Romawi

R/3 Tidak lengkap Tidak benar - Jumlah bahan obat tidak dicantumkan berapa ml

- Jumlah satuan obat sirup seharusnya dinyatakan dalam lag dan ditulis dengan angka Romawi

R/4 Tidak Lengkap Tidak benar - Jumlah bahan obat tidak dicantumkan berapa ml

- Jumlah satuan obat sirup seharusnya dinyatakan dalam lag dan ditulis dengan angka Romawi

Subscriptio R/1 Tidak Lengkap Tidak benar Penulisan cara peracikan obat seharusnya m.f.l.a pulv.no.XII. jika, dosis tertera untuk satu kali dosis, perlu ditulis d.t.d dalam ket.peracikan;Perintah pada pasien membingunkan karena aturan minum tidak jelas.

R/2 - -R/3 - -

Page 3: Tugas BSO Analisa Resep

Signatura R/1 Tidak Lengkap Tidak benar Seharusnya ditulis S.p.r.n t.d.d pulv.I p.c

R/2 Tidak Lengkap Tidak benar Seharusnya ditulis S.t.d.d cth. 3/4 p.c

R/3 Tidak Lengkap Tidak benar Seharusnya ditulis S.t. d.d cth. ½ p.c

R/4 Tidak Lengkap Tidak Benar Seharusnya ditulis S.t. d.d cth. ½ p.c

Paraf/Tanda tangan

R/1 Lengkap BenarR/2 Lengkap BenarR/3 Lengkap Benar

Identitas pasien

Lengkap Tidak benar Nomor rumah pasien tidak dicantumkan

B. Formula resep

1. Macam FormulaR/1 : Formula MagistralisR/2 : Formula SpesialistisR/3 : Formula Spesialistis

2. Resep formula Magistralis

Remidium Nama Bahan Obat Khasiat/FungsiCardinale 1. Tremenza

Pseudoephedrine HCl

Triprolidine HCl

2. Sanaflu Paracetamol

Mekanisme: Merangsang reseptor α, β1 dan β2; efek perifer melalui kerja langsung dan pelepasan NE endogenIndikasi: untuk me-↑ TD (vasokonstriksi + stimulasi jantung); bronkorelaksasi; stimulasi SSP.

Mengatasi gejala alergi (antihistamin) mis. urtikaria

Golongan NSAID; Mekanisme: menghambat COX-

Page 4: Tugas BSO Analisa Resep

Dextromethorpan HBr

Phenylpropanolamine

3. Meptin (Prokaterol)

4. Epexol (Ambroksol)

3 di SSPIndikasi: Antipiretik > analgetik > antiinflamasi

Mekanisme: ↑ ambang rangsang refleks batukIndikasi: Menekan batuk (antitusif)

Dekongestan, mukolitik

Mekanisme: agonis betaIndikasi: pengobatan asma bronkial, bronkitis kronik dan akut, emfisema paru.

Indikasi untuk saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial

AjuvanCorrigensia Saccharum lactum Pemberi rasa manisConstituent

3. Resep formula Officinalis (Tidak ada)4. Resep formula Spesialistis

a) Amoxan forte syr.Komposisi : AmoksisilinFungsi : Pengobatan infeksi saluran kemih oleh bakteri koliformis Gram negatif atau infeksi bakteri campuran sekunder pada saluran pernapasan (sinusitis, otitis, bronkitis).

b) Elkana syr.Komposisi : multivitamin dan mineralFungsi : melancarkan metabolisme, baik untuk masa pertumbuhan dan penyembuhan.

c) Bufect syr.Komposis : ibuprofenFungsi : NSAID COX-non-selektif; analgetik > antiinflamasi

C. Obat

1. Dosis Obata. Dosis obat dalam resep

R/1Tremenza (1 tablet)

Page 5: Tugas BSO Analisa Resep

Pseudoefedrine-HCl 60 mg : 1 x 60 mg = 60 mg Triprolidine-HCl 2,5 mg : 1 x 2,5 mg = 2,5 mgSanaflu (4 tablet) Paracetamol 500 mg : 4 x 500 mg = 2000 mg

Dextromethorpan HBr 15 mg : 4 x 15 mg = 60 mg Phenylpropanolamine HCl 15 mg : 4 x 15 mg = 60 mgMeptin (3 tablet) Prokaterol 50 mcg : 3 x 50 mcg = 150 mcgEpexol (5 tablet) Ambroksol 30 mg : 5 x 30 mg = 150 mg

Setiap bungkus puyer mengandung: Pseudoefedrine-HCL 60mg/16 = 3,75 mgTriprolidine-HCL 2,5mg/16 = 0,156 mg Paracetamol 2000mg/16 = 125 mgDextromethorpan HBr 60mg/16 = 3,75 mgPhenylpropanolamine HCL 60mg/16 = 3,75mgProkaterol 150mcg/16 = 9,375 mcgAmbroksol 150mcg/16 = 9,375 mcg

R/2Amoxan Forte (3/4 sendok obat) 250 mg/5ml : 3/4 x 250 mg = 187,5 mgAturan pakai obat dalam resep 3-4 kali sehari, dengan demikian dosis obat per hari= 562,5 – 750 mg

R/3Elkana syr (1 sendok obat) : 1 x 5ml =5mLAturan pakai obat dalam resep 3-4 kali sehari, dengan demikian dosis obat per hari= 15- 20 mL

R/4Bufect (1/2 sendok obat) 200 mg/5 ml : 1/2 x 200 mg = 100 mgAturan pakai obat dalam resep 2-4 kali sehari, dengan demikian dosis obat per hari= 200 – 400 mg

b. Dosis obat dalam textbookuntuk anak usia 5 thnResep Marginalis

Pseudoefedrin-HCl : 15 mg/pemberian; 3-4x/hariTriprolidine-HCl : 2,5mg/pemberian; 3-4/hariParacetamol : 130 – 200mg/pemberian, maksimal 6x/hariDextromethorpan HBr : 6 – 12 mg/pemberian, 3-4x/hari

Page 6: Tugas BSO Analisa Resep

Phenylpropanolamine HCl : 6 – 10 mg/pemberian, 3-4x/hariProkaterol : 5,8 mg/pemberian Ambroksol : 15 mg/pemberian; 3x/hari

Jadi, setiap bungkus puyer harusnya mengandung: Pseudoefedrin-HCl : 15 mg Triprolidine-HCl : 2,5mg Paracetamol : 130 – 200mg/pemberian Dextromethorpan HBr : 6 – 12 mg/pemberian, 3-4x/hari Phenylpropanolamine HCl : 6 – 10 mg/pemberian, 3-4x/hari Prokaterol : 5,8 mg/pemberian Ambroksol : 15 mg/pemberian

Resep SpesialistikAmoksisilin : dewasa 250mg/8jam

Anak 5thn (rumus Young) = 5/17 * 250 = 73,5 mg/pemberian, tiap 8 jam

Elkana : Maksimal 1 sendok obat (5 mL) /pemberian, 15 – 20 mL/hari

Ibuprofen : dosis dewasa anti-inflamasi: 1200-2400mg;

analgetik: 400mg

dosis anak anti-inflamasi: 5/17 * 1200 = 353 mg/x

analgetik: 5/17 * 400 = 117,5mg/x

Keterangan: * Rumus Young (anak 1-8 tahun)

Da = n

n+12×DM Ket : Da = dosis anak

n = umur anak DM = dosis maksimum

2. Jadwal pemberian

Nama Obat Interval Waktu Durasi Keterangan

Tremenza 3 – 4 x sehari

Setiap 6 – 8 jam

Sanaflu Paracetamol Dextromethorpan HBr Phenylpropanolamine

3 – 4 x sehari

Setelah makan

Setiap 6 – 8 jam

Page 7: Tugas BSO Analisa Resep

Meptin 3 – 4 x sehari

Setelah makan

Setiap 6 – 8 jam

Seharusnya diberikan 2 – 3 x sehari setiap 8 – 12 jam

Epexol 3 – 4 x sehari

Setiap 6 – 8 jam

Seharusnya diberikan 2 – 3 x sehari setiap 8 – 12 jam dan diberikan setelah makan

Amoxan forte 3 – 4 x sehari

Setelah makan

Setiap 6 – 8 jam

Seharusnya diberikan 3 x sehari setiap 8 jam dan dapat diberikan bersama makanan agar diabsorpsi lebih baik

Elkana 3 - 4 x sehari

Setiap 8 jam Seharusnya diberikan 3 x sehari setiap 8 jam

Bufect 2 – 4 x sehari

Setelah makan

Setiap 8 – 12 jam

Seharusnya diberikan 3-4 x sehari setiap 6 – 8 jam setelah makan

3. Interaksi obat– Pada R/1 dengan formula magistralis, ada kombinasi antara pseudoefedrine dengan

dekstrematheson dimana kedua obat ini memiliki efek yang sama.– Interaksi antar resep antara obat Meptin (Procaterol HCL hemihydrates dapat)

menyebabkan peningkatan suhu dan tekanan darah, berlawanan dengan Paracetamol dan Ibuprofen. Selain itu, parasetamol dan ibu-profen termesuk golongan yg sama, meski spesifikasi kerja agak berbeda.

D. Bentuk sediaan obat

1. Bentuk sediaan obat yang dipilih1. R/1

a. Spesifikasi : puyer

Page 8: Tugas BSO Analisa Resep

b. Keuntungan :– Penyerapan oleh gastrointestinal cukup baik– Dosis obat secara tepat sesuai kebutuhan– Dapat diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan tablet atau kapsul– Lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang

dipadatkanc. Kerugian :

– Rasa pahit yang tidak enak dan tidak dapat disembunyikan– Dapat terjadi interaksi obat dalam satu resep puyer.– Pencampuran obat dalam puyer menyulitkan penelusuran reaksi alergi.

d. Ketepatan pemilihan– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah

bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk puyer lebih tepat diberikan apabila anak mengalami kesulitan menelan.

2. R/2a. Spesifikasi : sirupb. Keuntungan :

– rasa lebih enak– cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan– onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi

c. Kerugian :– bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama– dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet

d. Ketepatan pemilihan– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah

bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila anak mengalami kesulitan menelan.

3. R/3a. Spesifikasi : sirupb. Keuntungan :

– rasa lebih enak– cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan– onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi

c. Kerugian :– bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama– dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet

d. Ketepatan pemilihan

Page 9: Tugas BSO Analisa Resep

– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila anak mengalami kesulitan menelan.

4. R/3a. Spesifikasi : sirupb. Keuntungan :

– rasa lebih enak– cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan– onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi

c. Kerugian :– bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama– dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet

d. Ketepatan pemilihan– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah

bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila anak mengalami kesulitan menelan.

5. Untuk formula Magistralisa. Cara persiapan/peracikan BSO

m.f.l.a pulv.d.t.d no.XII (misce fac lege artis pulveres da tales dosis nomero duodecem) artinya campur dan buatlah sesuai aturan puyer sebanyak dosis tersebut di atas sebanyak 16 bungkus. 1 tablet Tremenza (Pseudoephedrine HCl 60 mg, Triprolidine HCl 2,5mg), 4 tablet Sanaflu (Parasetamol 2000mg, Phenylpropanolamine HCl 60mg), 3 tablet Meptin (Procaterol HCl hemihydrates 150mcg), 5 tablet Epexol (Ambroxol HCl 150mg ) dan Saccharum lactum secukupnya.

E. Diagnosis

1. Rhinitis (common cold)

Anak-anak lebih sering mengalami rhinitis daripada dewasa dengan gejala demam, sekret pada hidung encer dan jernih (lebih kental dan purulen jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri), nyeri tenggorok, batuk, rewel, gangguan tidur, penurunan nafsu makan.

2. Asma Bronkial

Kemungkinan terjadi asma bronchial yang disertai dengan infeksi pada saluran pernapasan.

Page 10: Tugas BSO Analisa Resep

F. Kesimpulan dan saran

a. Kesimpulan

Peresepan belum rasional karena:

Terdapat beberapa resep yang memiliki fungsi yang sama sehingga terjadi penggunaan yang berlebihan (kandungan ibuprofen dalam bufect dan parasetamol dalam sanaflu memiliki gungsi yang sama yaitu sebagai analgetik dan antipiretik). Pemberian obat Mukolitik sama antara Phenylpropanolamine HCl dengan Ambroxol HCl. Pemberian obat dekongestan dengan komposisi yang sama (Pseudoephedrine HCl dan Phenylpropanolamine HCl).

Dalam peresepan seharusnya hanya boleh ada tiga R/ Perintah penulisan peracikan obat seharusnya tanpa “d.t.d” sehingga bukan

dibuat sebanyak tapi dibuat menjadi.

b. Saran Peresepan