tugas bakteriologienzim kitinase
DESCRIPTION
tugas bakterTRANSCRIPT
Enzim Kitinase
Enzim merupakan suatu kelas protein yang berfungsi sebagai katalis, agen
kimiawi yang mengubah laju suatu reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi
itu (Campbell, 2002). Suatu enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi dalam sebuah reaksi. Reaktan dimana suatu enzim
bekerja disebut sebagai substrat enzim. Pada saat enzim dan substrat berikatan,
kerja katalitik enzim tersebut akan mengubah substrat menjadi produk (atau
beberapa produk) reaksi. Aktivitas suatu enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti inhibitor, aktivator, kofaktor, suhu, pH, waktu reaksi enzimatis,
konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat. Enzim ini terdapat pada sel-sel
tumbuhan, fungi, bakteri, dan hewan.
Kitinase merupakan enzim ekstraseluler yang mampu menghidrolisis kitin
menjadi monomernya yaitu N-asetilglukosamin. Semua enzim yang dapat
mendegradasi kitin disebut sebagai kitinase total atau kitinase non-spesifik. Enzim
kitinase dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Eksokitinase atau kitobiosidase, mengkatalisis pembebasan N-asetil-
glukosamin;
2. Endokitinase, enzim yang mendegradasi kitin secara acak dari dalam
menghasilkan oligomer pendek N-asetil-glukosamin;
3. N-asetil-glukosaminidase bekerja pada pemutusan diasetilkitobiosa
menghasilkan N-asetil-glukosamin.
Enzim kitinase yang dihasilkan oleh mikroorganisme kitinolitik
mempunyai potensi tinggi untuk mendegradasi limbah yang mengandung kitin,
karena dengan adanya enzim kitinase memungkinkan konversi kitin yang
melimpah menjadi produk yang berguna. Oleh karena itu, di bidang industri
enzim yang digunakan sebagian besar diisolasi dari mikroorganisme. Pemilihan
mikroorganisme sebagai sumber enzim mempunyai beberapa keuntungan bila
dibandingkan dengan yang diisolasi dari tumbuhan maupun dari hewan. Antara
lain adalah sel mikroorganisme relatif lebih mudah ditumbuhkan, kecepatan
pertumbuhan relative lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila
dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya produksinya relatif rendah, kondisi
selama produksi tidak bergantung oleh adanya pergantian musim dan waktu yang
dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek.
Mikroorganisme Penghasil Kitin
Salah satu mikroorganisme yang mampu menghasilkan kitinase adalah
bakteri, yang dikenal sebagi bakteri kitinolitik. Bakteri kitinolitik merupakan
bakteri yang kompeten memproduksi enzim kitinase dan memanfaatkan kitinase
untuk asimilasi kitin sebagai sumber karbon dan nitrogennya.
Berikut beberapa genus dari bakteri yang mampu menghasilkan kitinase
(Chernin et al., 1998) :
Aeromonas
Enterobacter
Pseudomonas
Alteromonas
Ewingella
Serratia
Chromobacterium
Pseudolteromonas
Vibrio
Enzim kitinase merupakan suatu enzim yang mempunyai banyak manfaat
dalarn berbagai aspek. Adanya enzim kitinase memungkinkan konversi kitin yang
berlimpah di alam menjadi produk yang berguna seperti kitosan. Kitosan ini
merupakan produk dari kitin deasetilase yang aplikasinya mempunyai range yang
luas dalam berbagai bidang, seperti industri pangan, kesehatan, kosmetik,
bioteknologi, pengolahan limbah, rnernbran dan industri kertas. Kitinase banyak
terdapat pada tanaman, bakteri , kapang dan organisme laut. Kitinase asam
merupakan enzim yang dapat rnemecah kitin pada pH rendah (dibawah pH 5,0).
Kitinase asam dari bakteri dapat rnendegradasi kitin menjadi kitosan, dimana
kitosan hanya larut pada pH dibawah 6,5.
Pemanfaatan Enzim Kitinase
Kitin memiliki struktur yang mirip selulosa. Bila selulosa
tersusun atas monomer glukosa, maka kitin tersusun dari
monomer N-asetilglukosamin (Gambar 1). Keduanya memiliki
kelarutan sangat rendah dalam air serta mengalami biodegradasi
melalui mekanisme yang hampir serupa dengan melibatkan
komplek enzim.
Gambar 1. Struktur Kitin, Kitosan, dan Selulosa (Skjak-Braek and
Sanford, 1989)
Tabel 1. Aplikasi kitin, Kitosan, dan turunannya
Bidang Aplikasi
Nutrisi Serat yang dapat dikomsumsiPangan - Pengawet dan pengkaya
rasa- Perbakan tekstur- Bahan emulsi- Bahan penjernih
Biomedis - Obat luka- Kontak lensa- Membran dialisa darah- Antitumor- Antikolesterol- Pelangsing tubuh
Perawatan Kulit dan Rambut - Lotion dan krim pelembab- Produk-roduk perawatan
rambut
Pertanian dan Lingkungan - Fungisida- Pemupukan
- Perawatan benih- Pengolahan limbah
Lain-lain - Industry kertas- Penyerap warna- Baterai padat- Aditif pakan- Kromatografi
Penghilangan gugus asetil (deasetilasi) dari kitin
menghasilkan kitosan. Kitin dan kitosan memiliki kandungan
nitrogen sekitar 6.98%, jauh lebih tinggi disbanding polimer
sintetik yang hanya 1.25%. Oleh karenanya, keduanya menarik
secara komersial karena bisa dipakai sebagai agen pengkelat.
Selain itu, karena kitin dan kitosan merupakan bahan alam maka
keduanya lebih bersifat biocompatible dan biodegradable
dibanding polimer sintetik. Kitin, kitosan, serta senyawa
turunannya telah banyak diaplikasikan dalam berbagai industry.
Kitinase (EC 3.2.1.14) merupakan enzim yang mampu
menghidrolisa polimer kitin menjadi kitin oligosakarida atau
monomer N-asetilglukosamin. Enzim ini dihasilkan oleh bakteri,
fungi, tanaman, dan hewan. Atas dasar cara kerjanya dalam
mendegradasi substrat, kitinase dibedakan kedalam 2 kelompok
utama: endokitinase dan eksokitinase. Endokitinase memotong
polimer kitin secara acak menghasilkan dimer, trimer, tetramer
dan atau oligomer gula. Eksokitinase memotong kitin hanya dari
ujung non reduksi. Bila hasil protongan berupa monomer maka
enzim tersebut dinamakan Nacetylheksosaminidase, namun bila
potongan yang dihasilkan berupa dimer maka enzim tersebut
disebut sitobiosidase (Cohen-Kupiec and Chet, 1998).
Berdasarkan homologi sekuen asam aminonya, kitinase
dibedakan atas famili 18 dan 19. Famili 18 meliputi kitinase dari
bakteri, fungi, serangga, tanaman (kelas III dan V), hewan (Gijzen
et al, 2001) dan satu kitinase dari Streptomyces griseus (Ohno et
al, 1996). Kitinase tanaman kelas I tersusun atas sekuen yang
conserved pada struktur utamanya, serta domain kaya cystein
pada ujung N. Kitinase kelas II secara structural homolog dengan
kelas I, tetapi tidak memiliki domain kaya cystein. Sementara,
kitinase kelas III dan V tidak memiliki homologi dengan kitinase
kelas I, II dan IV.
Gambar 2. Jalur degradasi kitin secara enzimatis
Selain oleh kitinase, polimer kitin juga bisa didegradasi
oleh enzim kitin deasetilase dan kitosanase (Gambar 2). Kitin
deasetilase (EC 3.5.1.41) menghilangkan gugus asetil dari kitin
menghasilkan kitosan. Kitosan akan dipotong-potong oleh
kitosanase (EC 3.2.1.1.32) menghasilkan kitosan oligomer
kitosan. Oligomer kitosan kemudian dipotong-potong lagi oleh β-
D-glukosaminidase menghasilkan monomer glukosamin. Oleh
karena itu, seperti ditunjukkan Gambar 1 kitin dan kitosan
memiliki struktur yang serupa tetapi disusun oleh monomer gula
yang berlainan. Kitin tersusun atas monomer N-asetil
glukosamin, sementara kitosan disusun oleh monomer
glukosamin.
TUGAS INDIVIDUBAKTERIOLOGI
ENZIM KITINASE
O
L
E
H
HASBIAH
H41111285
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2013