tugas bahasa indonesia

7/21/2019 Tugas Bahasa Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bahasa-indonesia-56dcb1bde7a39 1/3

TUGAS BAHASA INDONESIA

NASIB EKSISTENSI BAHASA INDONESIA

MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

DOSEN PEMBIMBING ; Drs. EDY SUBALY, M.Pd

NAMA : RAHMADANI ARDHYANTO

NRP : 521510006

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2015

N!s"# E$s"s%&'s" B!(!s! I'd)'&s"! M&'*(!d!+" M!s!r!$!% E$)')-" ASEAN



“Kebangsaan itu proses menjadi, bukan kata benda, jadi tidak final. Untuk menjadi orang

atau bangsa itu kita terus bergerak. Disinilah urgensi benang pengikat penting, yaitu Bahasa

Indonesia.” Ujar Mahsun, Kepala Badan engembangan dan embinaan Bahasa Kemendikbud

dalam gelar !i"ara dengan #adio $indo %rijaya di Kantor Kemendikbud, &akarta '()*)+*(+)-.

Bahasa Indonesia telah menjadi pengikat bangsa sejak / tahun silam, terhitung sejak $umpah

emuda tanggal ( 0ktober )1(. Menjadi satu dari tiga nilai yang diikrarkan oleh pemuda2

pemuda sebagai tanda identitas kebangsaan Indonesia.

$ebagai satu !ujud identitas negara, tak dapat diragukan lagi bah!a bahasa Indonesia

memiliki kekuatan tersendiri dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. $etelah bertahun2

tahun keberadaannya, mengalami banyak perubahan, melalui berbagai penyempurnaan. 3ingga

kini, Bahasa Indonesia tetap ada dan terus dipergunakan. 4amun sekarang, tantangan baru telah

mun"ul, terbukanya forum Masyarakat 5konomi 6$564 memba!a sebuah persoalan tersendiri

bagi eksistensi Bahasa Indonesia. 6kan banyak bahasa asing yang berbaur dalam forum ini,

masyarakat akan membutuhkan lebih dari Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan !arga

negara asing. ertanyaanya, akankah Bahasa Indonesia tetap ada atau malah berangsur2angsur

menghilang seiring dengan kebutuhan akan kemampuan berbahasa asing7

5ksistensi Bahasa Indonesia akan semakin memburuk apabila masyarakat kini hanya

mengutamakan penggunaan bahasa asing sebagai bahasa utama komunikasi, lalu meremehkan

bahasa Indonesia. Dan faktanya, kini ada masyarakat tertentu yang lebih merasa lebih per"aya

diri dan bangga apabila bisa menggunakan bahasa asing dibandingkan menggunakan bahasanya

sendiri, yaitu Bahasa Indonesia. Ironis memang, namun itulah kebutuhan dan itulah prestis.

0pinipun bermun"ulan, bahasa sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun juga

sebagai bukti ke"erdasan seorang indi8idu. Kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu

syarat yang di!ajibkan kepada "alon2"alon tenaga kerja terutama dalam perusahaan multi2nasional. 3al ini semakin mendorong masyarakat untuk mahir menggunakan bahasa asing.

Bagaimana tidak7 Dalam memberikan gaji kepada pega!ainya, perusahan multi2nasional selalu

relatif lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan nasional dalam negeri.

$emuanya kembali lagi kepada bagaimana "ara masyarakat merespon atas persoalan ini.

Ikut terhanyut dalam tren berbahasa asing, atau mengambil inisiatif lain Bahasa Indonesia tetap

seperti yang seharusnya. 9oba kita pikir bersama, belajar bahasa asing bukanlah hal yang buruk,

itu kebutuhan, yang buruk adalah ketika kita hanya mengutamakan penggunaan bahasa asing lalu

melupakan bahasa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Kita boleh belajar bahasa apapun, kita boleh

menguasai belasan, atau bahkan puluhan bahasa asing, itu adalah hak dan tidak ada yang dapatmelarangnya sekarang. %api satu yang perlu kita tanamkan dalam otak kita, kita lahir di

Indonesia, kita berkebangsaan Indonesia, kita lah orang2orang yang memba!a nama Indonesia

sebagai identitas resmi kita, dan bahasa Indonesia adalah bahasa pertama yang kita pelajari

dalam hidup kita disamping bahasa daerah. Marilah kita tetap ingat terhadap hakikat keberadaan

Bahasa Indonesia dan tetap sadar bah!a inilah jati diri kita yang sesungguhnya.



Kita, pemba!a identitas bangsa, kita yang akan memba!a Bahasa Indonesia kepada

kejayaannya, tidak ada yang tahu bah!a mungkin suatu hari nanti Bahasa Indonesia tidak hanya

dipergunakan di Indonesia saja. Mungkin saja kelak Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang

!ajib dipergunakan di !ilayah 6sia %enggara, 6sia, atau mungkin menjadi bahasa internasional

kedua dunia, siapa tahu7 :a, semua itu kembali lagi kepada kita, masyarakat Indonesia,

bagaimana kita mempertahankan eksistensinya, menjaga ke"intaan kita padanya. 3ingga sampai

kapanpun itu, Bangsa Indonesia akan tetap dikenal sebagai sebuah bangsa yang besar, dengan

ribuan pulau, beragam suku serta agama dengan satu yang selalu dapat mempersatukannya, yaitu

masyarakat yang menjunjung bahasa persatuannya, sekali lagi Bahasa Indonesia. &adi, marilah

kita yakini bah!a M56 ini, atau apapun itu, tidak akan bisa menghilangkan ke"intaan kita

kepada Bahasa Indonesia, karena inilah jati diri dan !ujud penghargaan kita kepada ibu perti!i.

tugas bahasa indonesia

Documents