tugas bahas kalimat.doc

14
Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa pada dasar, dapat dibedakan menjadi : a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari suatu klausa bebas tanpa klausa terikat. Contoh :Saya makan.Ibu menjahitKakak menulis surat b. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terdiri dari satun klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.Contoh : Saya bangun sebelum ayam berkokok.Nenek pulang setelah ayah datang.Ibu senang kalu saya membawa oleh- oleh. c. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas. Contoh : Paman membeli sebidang sawah, lantas dia menyuruh adiknya memaculnya.Ana menyukai fiksi, sedangkan Ina menyukai puisi.· Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur internal klausa utamaa. Kalimat sempurnaKalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas (Cook, 1971 : 47).Contohnya :Adik menyusu.Ayah membawa koran.b. Kalimat tak sempurnaKalimat tak sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa.Contohnya :“ Ke Bandung. ““ Dengan siapa?”· Klasifikasi kalimat berdasarkan jenis responsi yang diharapkana. Kalimat pernyataanKalimat pernyataan adalah kalimat yang di bentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan responsi tertentu.Contohnya :Udara dingin.Awan Hitam.b. Kalimat pertanyaanKalimat pertanyaan adalah kalimat yang di bentuk untuk memancing responsi berupa jawaban.Contohnya :Dimana letak surga?Kapan Ani berangkat ke sekolah ?c. Kalimat perintahKalimat perintah kalimat yang memancing responsi berupa tindakan.Contonya :Makan obat itu, Nur !Enyahlah dari kehidupanku !· Klasifikasi kalimat berdasarkan sifat aktor aksia. Kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya berperanan sebagai pelaku.b. Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya berperan sebagai penderita.c. Kalimat medial adalah kalimat yang subyeknya berperanan baik sebagai pelaku maupun penderita. Contoh : Aku menyesali nasibku.d. Kalimat resiprokal adalah kalimat yang subyek dan obyeknya melakukan perbuatan yang berbalas balasan.· Klasifikasi kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsur negatif pada frase verba utamanya.a. Kalimat afirmatif atau kalimat pengesahan adalah kalimat yang pada verbal utamanya tidak terdapat unsur negatif atau unsur

Upload: jimmie-shelton

Post on 17-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa pada dasar, dapat dibedakan menjadi :a. Kalimat tunggaladalah kalimat yang terdiri dari suatu klausa bebas tanpa klausa terikat.Contoh :Saya makan.Ibu menjahitKakak menulis suratb. Kalimat bersusunadalah kalimat yang terdiri dari satun klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.Contoh : Saya bangun sebelum ayam berkokok.Nenek pulang setelah ayah datang.Ibu senang kalu saya membawa oleh- oleh.c. Kalimat majemuk

adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.Contoh : Paman membeli sebidang sawah, lantas dia menyuruh adiknya memaculnya.Ana menyukai fiksi, sedangkan Ina menyukai puisi.Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur internal klausa utamaa.Kalimat sempurnaKalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas (Cook, 1971 : 47).Contohnya :Adik menyusu.Ayah membawa koran.b.Kalimat tak sempurnaKalimat tak sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa.Contohnya : Ke Bandung. Dengan siapa?Klasifikasi kalimat berdasarkan jenis responsi yang diharapkana.Kalimat pernyataanKalimat pernyataan adalah kalimat yang di bentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan responsi tertentu.Contohnya :Udara dingin.Awan Hitam.b.Kalimat pertanyaanKalimat pertanyaan adalah kalimat yang di bentuk untuk memancing responsi berupa jawaban.Contohnya :Dimana letak surga?Kapan Ani berangkat ke sekolah ?c.Kalimat perintahKalimat perintah kalimat yang memancing responsi berupa tindakan.Contonya :Makan obat itu, Nur !Enyahlah dari kehidupanku !Klasifikasi kalimat berdasarkan sifat aktor aksia.Kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya berperanan sebagai pelaku.b.Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya berperan sebagai penderita.c.Kalimat medial adalah kalimat yang subyeknya berperanan baik sebagai pelaku maupun penderita. Contoh : Aku menyesali nasibku.d.Kalimat resiprokal adalah kalimat yang subyek dan obyeknya melakukan perbuatan yang berbalas balasan.Klasifikasi kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsur negatif pada frase verba utamanya.a.Kalimat afirmatif atau kalimat pengesahan adalah kalimat yang pada verbal utamanya tidak terdapat unsur negatif atau unsur nyangkalan.Contoh: Dia membaca buku.Bibi menganyam tikar.b.Kalimat negatif atau kalimat penyangkalan adalah kalimat yang pada frase verbal utamanya terdapat unsur negatif atau unsur nyangkalan.Contoh: Dia tidak membaca buku.Saya tidak menulis surat.Klasifikasi kalimat berdasarkan kesederhanaan dan kelengkapan dasara.Kalimat formata adalah kalimat tunggal dan sempurna terdiri dari satu dan hanya satu klausa bebas.b.Kalimat transformata adalah kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal. Contoh : Dia menangkap ayam itu, kemudian dia menyembelihnya.c.Kalimat deformata adalah kalimat yang tidak sempurna, tidak lengkap.Kalimat deformata meliputi-Kalimat urutan, kalimat sempurna yang mengandung konjungsi seperti maka, tetapi, sedangkan, dan sebagainya.-Kalimat sampingan, kalimat tidak sempurna yang terdiri dari klausa terikat dan diturunkan dari kalimat bersusun.Kalimat elips, kalimat tidak sempurna yang terjadi karena pelenyapan beberapa bagian dari klausa, dan di turunkan dari kata tunggal.-Kalimat tambahan, kalimat tidak sempurna yang terdapat dalam wacana sebagai tambahan pada pernyataan pernyataan yang telah di kemukakan.-Kalimat jawaban, kalimat tidak sempurna yang bertindak sebagai jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan.-Kalimat seruan, kalimat seruan meliputi:a.Struktur non klausaTerdiri dari :-Kelompok teriakan, salam, panggilan-Kelompok judul, motto, inskripsib.Struktur non tipe atau struktur istimewaTerdiri dari :-Metabahasa, bahasa mengenai bahasa-Bahasa singkat, biasanya di gunakan dalam judulKlasifikasi kalimat berdasarkan posisinyaa.Kalimat situasi, kalimat yang memulai suatu percakapanb.Kalimat urutan, kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan tanpa pergantian pembicaraanc.Kalimat jawaban, kalimat yang menyambung atau meneruskan pembicaraan dengan pergantian pembicaraKlasifikasikasi kalimat berdasarkan konteks dan jawaban yang diberikana.Kalimat salam,b.Kalimat panggilanc.Kalimat seruand.Kalimat pertanyaane.Kalimat permohonanf.Kalimat pernyataan

Kkasifikasi Kalimat Berdasarkan Jumlah dan Jenis Klausa pada Dasar

1. kalimat tunggal2. kalimat bersusun3. kalimat majemuk1. Kalimat Tunggalyaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa terikat.Misalnya:Saya makan.Nenek makan sirih.Anak itu menangis.Hatinya senang.Guru menasihati si Bolot.Orang tua mereka petani.2. Kalimat bersusunyaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.Misalnya:Saya bangun sebelum ayam berkokok.Mereka memaafkan kamu seandainya kamu mengaku.Para siswa bersorak setelah membaca pengumuman itu.3. Kalimat majemukyaitu kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.Misalnya:Paman membeli sebidan sawah, lantas dia menyuruh adiknya memaculnya.Dia mengajar di SMAN 1 Pinggir, sedangkan saya mengajar di SMA IT Mutiara Duri.Ayah membaca buku, Ahim belajar mengaji, dan Imron membantu bunda di dapur.

a. Kalimat TunggalKalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Kalimat tunggal dapat dibagi lagi berdasar kan jenis predikat yang digunakan.1) Kalimat tunggal verbalKalimat tunggal verbal adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata kerja( verba) sebagai predikat.Contoh: Dosen membimbing kami.2) Kalimat tunggal nominalKalimat tunggal nominal adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata benda(nomina) sebagai predikat.Contoh : Pak Dona adalah dosen kami.3) Kalimat tunggal adjektivalKalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata sifat(adjektiva) sebagai predikat.Contoh: Hari ini cerah sekali.4) Kalimat tunggal numeraliaKalimat tunggal numeralia adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata bilangan (numeric) sebagai predikat.Contoh: Adik saya dua orang.5) Kalimat tunggak adverbialKalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata keterangan (adverb) sebagai predikat dan hanya lazim digunakan dalam bahasa lisan.Contoh: Banyak mahasiswa ke Bali.b. Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk terdiri atas tiga,yaitu: kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk ccampuran.1) Majemuk Majemuk SetaraKalimat majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut.a) Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.Contoh:Kami membacaMereka menulisKami membaca dan mereka menulis.Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.Contoh:Direktur tenang.Karyawan duduk teratur.Para nasabah antre.Direktur tenang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.b) Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan.Contoh:Amerika dan Jepang tergolong negara maju.Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan seperti kalimat berikut.Contoh:Puspiptek terletak di Serpong, sedangkan Industro Pesawat Terbang Nusantara terletak di Bandung.Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.c) Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.Contoh:Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.d) Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.Contoh:Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.2) Kalimat Majemuk tidak Setara (Bertingkat)Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.Contoh:Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.Kalimat majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain.Contoh:Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel hotel besar.Anak kalimat:Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.Induk kalimat:Saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena, apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun, bahwa, dan sebagainya.3) Kalimat Majemuk CampuranKalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).Misalnya:Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.Kalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami pulang, tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi, susunan kalimat kedua adalah setara ditambah bertingkat.

Macam-Macam Kalimat

Macam-macam kalimat dapat ditinjau dari berbagai sudut, yaitu: 1) jumlah klausanya, 2) bentuk sintaksisnya, 3) kelengkapan unsurnya, dan 4) susunan subjek dan predikatnya. Macam-macam kalimat dari keempat tinjauan sudut tersebut sebagai berikut.

1. Berdasarkan Jumlah Klausanya

a. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.

Contoh:

- Dia akan tidur.

- Kami mahasiswa pascasajana Unnes.

- Ia menjadi dosen bahasa Indonesia di luar negeri.

Berdasarkan kategori predikatnya kalimat tunggal dibedakan menjadi:

1) Kalimat Berpredikat Verbal

Kalimat verbal dapat dikelompokkan berdasarkan kemungkinan kehadiran nomina atau frasa nominal objeknya, yaitu:

(a) Kalimat Taktransitif

Kalimat taktransitif adalah kalimat yang tak berobjek dan tak berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat.

Contoh:

- Bu Kades sedang memasak.

- Rambutannya memerah.

- Dia berlari (dengan sepatu barunya).

(b)Kalimat Ekatransitf

Kalimat ekatransitif adalah kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap dan memiliki tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, dan objek.

Contoh:

- Dosen itu memberi tugas sebagai pengganti ujian semester.

- Andi menyetir mobil barunya dengan kecepatan tinggi.

- Lelaki itu menusukkan pisau tepat dijantung korbannya.

(c) Kalimat Dwitransitif

Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang mempunyai objek dan pelengkap .

Contoh:

- Ani sedang mencuci.

- Ani sedang mencucikan baju.

- Ani sedang mencucikan baju adiknya.

Kalimat verbal dapat pula dibedakan berdasarkan peran subjeknya, yaitu:

(a) Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Verba aktif ditandai dengan prefiks me- atau memper-.

Contoh:

- Kakak menulis novel.

- Tanteku selalu menyaksikan acara gosip di televisi.

- Rina memperpanjang SIM-nya.

(b)Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba pasif, biasanya ditandai dengan perfiks di- atau diper-.

Contoh:

- Novel ditulis kakak.

- Acara gosip di televisi selalu disaksikan tanteku.

- SIM itu diperpanjang oleh Rina.

2) Kalimat Berpredikat Adjektival

Kalimat berpredikat adjektival adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa adjektiva (kata sifat).

Contoh:

- Kakeknya sakit.

- Perkataan orang itu salah.

- Baju yang ia pakai agak aneh.

3) Kalimat Berpredikat Nominal

Kalimat berpredikat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa nomina.

Contoh:

- Dia adik saya.

- Dialah adik saya.

- Orang itu pembunuhnya.

- Orang itulah pembunuhnya.

4) Kalimat Berpredikat Numeral

Kalimat berpredikat numeral adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa numeralia.

Contoh:

- Hartanya banyak.

- Depositonya berlipat ganda.

- Tabungannya hanya sedikit.

5) Kalimat Berpredikat Frasa Prepoposional

Kalimat berpredikat frasa prepoposional adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa preposisi (keterangan).

Contoh:

- Ibu sedang ke supermarket.

- Adik sedang jalan-jalan di taman.

- Ayahku asli Jawa.

b. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu klausa. Kalimat majemuk dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)

Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara atau, yang sederajat. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk subordinatif dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, dan lalu.

Contoh:

- Ani membereskan kamar, Ibu memasak, dan Ayah membaca koran.

- Dia pergi ke dapur, lalu membuatkan kami makan malam.

- Dia selalu mengatakan serius, tetapi kenyataannya tidak seperti itu.

- Saya ingin pergi, sayang, orangtua tidak mengizinkan.

- Dia pergi dan tak pernah memberikan kabar.

2) Kalimat Majemuk Subordinatif (Bertingkat)

Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antar klausa-klausanya tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa atasan, dan klausa yang lain adalah klausa bawahan. Kedua klausa tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi subordinatif seperti kalau, ketika, meskipun, dan karena.

Contoh:

- Kalau Dinda pergi, Rina pun akan pergi.

- Adik bermain sendiri ketika kakaknya sedang belajar.

- Meskipun aku dilarang oleh orangtua, aku pergi juga ke Jakarta.

- Karena banyak yang terlambat, arisan diundur.

3) Kalimat Majemuk Kompleks

Kalimat majemuk kompleks (campuran) adalah kalimat yang terdiri dari tiga klausa atau lebih, di mana ada yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara subordinatif.

Contoh:

- Siska membaca novel karena Rina sedang belajar matematika dan tidak ada buku lain yang bisa dibaca.

- Ibu mengambil tas kecilnya, lalu mengambil sapu tangan untuk mengelap keringat yang membasahi wajahnya.

2. Berdasarkan Bentuk atau Kategori Sintaksisnya

a. Kalimat Deklaratif atau Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.

Macam-macam kalimat berita :

1) Kalimat berita kepastian

Contoh : Ayah akan membelikanku mobil bulan depan.

2) Kalimat berita pengingkaran

Contoh : Saya tidak akan datang pada acara pernikahanmu.

3) Kalimat berita kemungkinan

Contoh: Dia mungkin sudah tidak menyayangiku.

4) Kalimat berita bentuk lainnya

Contoh : Saya tidak tahu mengapa dia meninggalkanku.

b. Kalimat Imperatif atau Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.

Macam-macam kalimat perintah :

1) Kalimat Imperatif Taktransitif

Kalimat imperatif taktransitif dibentuk dari kalimat deklaratif yang dapat berpredikat verba dasar, frasa adjektival, dan frasa verbal yang berprefiks ber- dan meng- ataupun frasa preposisional.

Contoh: Kamu berdiri!

2) Kalimat Imperatif Transitif

Kalimat yang berpredikat verba transitif mirip dengan konstruksi kalimat deklaratif pasif.

Contoh: Rubahlah gaya hidupmu!

3) Kalimat Imperatif Halus

Kalimat imperatif halus memiliki sejumlah kata yang yang dipakai untuk menghaluskan isi kalimat imperatif. Kata seperti tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya sering dipakai untuk maksuditu.

Contoh: Tolong jangan lupakan aku!

4) Kalimat Imperatif Permintaan

Kalimat imperatif juga digunakan untuk mengungkapkan permintaan ditandai dengan adanya kata minta dan mohon.

Contoh: Silahkan antre!

5) Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan

Di dalam kalimat imperatif, ajakan dan harapan tergolong kalimat yang biasanya didahului kata ayo(lah), mari(lah), harap, dan hendaknya.

Contoh: Ayo bekerja!

6) Kalimat Imperatif Larangan

Kalimat imperatif dapat berupa larangan, dengan ditandai adanya kata jangan(lah).

Contoh: Janganlah selalu menyalahkanku!

7) Kalimat Imperatif Pembiaran

Kalimat imperatif pembiaran dinyatakan dengan kata biar(lah) dan biarkan(lah). Sebetulnya dapat diartikan bahwa kalimat itu menyuruh membiarkan membiarkan sesuatu terjadi atau berlangsung.

Contoh: Biarkan aku menyusulmu.

c. Kalimat Interogatif atau Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.

Contoh:

- Mengapa rumah ini dicat merah?

- Kapan aku dipertemukan dengan dia?

- Dimana dia menyimpan kotak perhiasan itu?

d. Kalimat Ekslamatif atau Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa yang kuat atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.

Contoh:

- Aduh, saya lupa mengunci pintu kamar.

- Bukan main, cantiknya.

- Alangkah bebasnya pergaulan mereka!

8) Berdasarkan Segi Kelengkapan Unsurnya

a. Kalimat Lengkap (Mayor)

Kalimat lengkap (mayor) adalah kalimat yang memiliki klausa lengkap, sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat.

Contoh:

- Shinta bersenam pagi.

- Ibunya penulis novel terkenal.

- Artis itu seksi sekali.

- Anjing dan kucing sudah berdamai.

- Makanan ini kiriman dari mertua di Bandung.

b. Kalimat Taklengkap (Minor)

Kalimat taklengkap (minor) adalah kalimat yang memiliki klausa tidak lengkap, entah hanya terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah keterangan saja.

Contoh:

- Sedang menulis!

- Hay!

- Cepat berangkat!

- Sialan!

- Dilarang merokok!

- Silakan duduk!

9) Berdasarkan Susunan Unsur Subjek dan Predikat

a. Kalimat Versi

Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.

Contoh: Ambilkan gula di atas kulkas itu!

b. Kalimat Inversi

Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dsari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).