tugas-aspk-pak-marimin-1
DESCRIPTION
aspkTRANSCRIPT
TUGAS M.K. ANALISIS SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSANDEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ENDAH PURWA ARI PUSPITANINGRUM
F34120089
SOAL LATIHAN 1
A. Pilihan jawaban yang paling tepat1. Filosofi sistem mencakup tiga substansi utama, yaitu:
C. Pencapaian tujuan, holistik, dan efektif2. Tahapan dalam kajian yang menggunakan pendekatan sistem adalah
A. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem dan pemodelan untuk perumusan alternatif solusi3. Berdasarkan kejelasan komponen input, proses, output, dan lingkup bahasanya, terdapat empat tipe sistem, yaitu:
C. Sistem analis, sistem sintesis, sistem desain, dan sistem kontrol4. Pengambilan keputusan dapat dikelompokkan dalam dua cara, yaitu pengambilan keputusan secara rasional (normatif) dan pengambilan keputusan secara institusi. Pembeda antara kedua tipe pengambilan keputusan tersebut utamanya adalah:
C. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian. Keputusan rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam merumuskan keputusannya, sedangkan keputusan intuitif lebih didasarkan pada intuisi pengambil keputusan sehingga sulit untuk ditelusuri5. Yang membedakan sistem sintesis dan sistem desain adalah:
B. Input dan target outputnya sudah jelas, sedangkan prosesnya harus dirancang untuk mencapai target output dengan memperhatikan variasi dari inputB. Jawablah dengan singkat!1. Sebutkan Komponen yang menyusun definisi sistem!Jawab:
Tujuan/sub tujuan, Elemen, Interaksi
2. Sebutkan empat jenjang dalam pengambilan keputusan manajerial!Jawab:
a. Direktif: Bersifat arahan strategis yang kadang bersifat intuitif
b. Strategis:Tidak bisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh
c. Taktis:Bisa dibuat program dengan masukan preferensi pengambil keputusan
d. Operasional: Bisa dibuat program karena sifatnya berulang
3. Sebutkan ciri khas dari keputusan yang bersifat strategis!Jawab:
Keputusan yang bersifat strategis merupakan keputusan yang memiliki jangka waktu yang panjang, mirip dengan keputusan yang bersifat Direktif, namun dengan lingkungan yang dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah, dan memiliki sifat Tidak bisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh.
4. Sebutkan komponen utama dari suatu sistem!Jawab:a. Input: terdiri dari input lingkungan, input terkontrol dan input tidak terkontrolb. Proses yang terdiri dari model rancangan keputusanc. Output: terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki
d. Manajemen kontrol pengendalian5. Menurut saudara, pada kondisi yang bagaimana pendekatan sistem akan sesuai diterapkan?Jawab:
Suatu pendekatan sistem dapat diterapkan apabila dalam suatu organisasi memiliki sifat-sifat dasar dari suatu sistem yang meliputi adanya pencapaian tujuan yang jelas, adanya konsep sinergitas dalam organisasi, keterbukaan terhadap lingkungan, sifat transformasi, serta mekanisme pengendalian. Suatu organisasi dapat dilakukan analisa kebutuhan perusahaannya, dapat dilakukan identifikasi sistem, formulasi masalah, pembentukan alternatif sistem, determinasi dari realistik fisik, sosial politik, serta penentuan kelayakan ekonomi dan keuangan perusahaan.
SOAL LATIHAN 3
A. Pilihan jawaban yang paling tepat1. Berikut ini parameter yang dapat diukur dari sifat fisik sayuran, kecuali
B. Vitamin2. Pengukuran dalam penelitian mencakup aspek berikut ini, kecuali
D. Penggunaan intuisi3. Berikut ini yang termasuk contoh skala pengukuran rasio adalah
D. Volume, berat, harga4. Jika ada 5 faktor yang dibanding tingkat kepentingannya, maka jumlah nilai perbandingan berpasangannya yang harus disini adalah
D. 105. Berikut ini adalah pernyataan yang benar kecuali
B. Suatu pengukuran yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal belum tentu validB. Menjawab dengan singkat1. Apakah yang dapat diukur dari objek berikut ini?ObjekPengukuran
KuantitatifKualitatif
TehKandungan Gizi/ Sifat KimiaWarna, Aroma, Daya Tahan, Tekstur, Kesegaran, Rasa
Minyak GorengKandungan Gizi, VolumeKekentalan, Warna, Daya Tahan, Rasa
DagingBerat, Luas Permukaan, Kandungan Gizi (Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Mineral), Kandungan Asam Amino, Ketebalan, KepadatanWarna, Tekstur, Aroma, Daya Tahan, Kesegaran, Rasa
2. Apa yang merupakan perbedaan paling pokok di antara skala-skala nominal, ordinal, interval, rasio, dan perbandingan berpasangan?a. Skala Nominal
Hanya bisa membedakan sesuatuyang bersifat kualitatif skala yang diberikan tidak menunjukan tingkatan yang berarti Contoh : Jenis Kelamin, Agama, Warna kulit dll
b. Skala Ordinal
( Mengurutkan objek dariyang terendah sampai yang tertinggi
(skala yang diberikan menujukan tingkatan
(Contoh : mengurutkan tingkat rasa, tingkat warna dan aroma
c. Skala Interval
(skala yang mempunyai unsur jarak
(Skala dalam bentuk angka yang tidak mempunyai nilai nol mutlak
(Contoh : tahun, suhu dalam celcius
d. Skala Rasio
(skala yang mempunyai ciri skala interval
(Skala dalam bentuk angka yang mempunyai nilai nol mutlak
(Contoh : tinggi, jarak, luas
e. Skala Perbandingan Berpasangan
(Menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen dan kriteria-kriteria yang ada
(Dapat membantu mengukur skala rasio dari hal-hal yang awalnya sulit diukur
(Perbandingan berdasarkan judgment dari pengambilan keputusan
3. Buatlah desain penilaian perbandingan berpasangan dari faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk sayuran!Jawab:Komponen mutu terdiri atas sifat yang kasat mata seperti warna, bentuk ukuran dan kebersihan, maupun yang tidak kasat mata seperti tekstur, rasa, aroma maupun nilai gizi dari produk sayuran. Hal-hal yang mempengaruhi mutu produk sayuran ada dua, yaitu faktor perlakuan sebelum panen dan perlakuan setelah panen. Sebagai contoh, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi media tanam, benih dan pemupukan. Karena ada tiga faktor maka didapat jumlah penilaian seluruhnya yaitu: 3 x (3-1)/2 = 3. Skala penilaian yang digunakan yaitu perbandingan skala 0-2. Perbandingan ini dengan memberi angka pada masing-masing kriteria, yaitu:
0 : Jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal.1 : jika faktor horizontal sama pentingnya dengan faktor vertikal.2 : Jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal.Ketiga faktor akan dibandingkan dengan cara penilaian sebagai berikut:Perbandingan UkuranMedia tanamBenihPemupukan
Media tanamUA/UAUA.UBUA/UC
BenihUB/UAUB/UBUB/UC
PemupukanUC/UAUC/UBUC/UC
Hasil penilaian dari bentuk ukuran relatif sayuran adalah sebagai berikut:Perbandingan UkuranMedia tanamBenihPemupukan
Sayuran A126
Sayuran B1/213
Sayuran C1/61/31
4. Bagaimana cara menilai suatu alat ukur itu baik?Jawab:Alat ukur dikatakan baik jika alat tersebut adalah indikator yang tepat untuk objek yang sedang diukur. Disamping itu alat tersebut harus mudah dan efisien untuk dipakai. Ada tiga kriteria utama untuk menilai suatu alat pengukur baik atau tidak yaitu validitas, keandalan, dan kepraktisan.
Cara menilai alat ukur itu baik:
1)Validitas yang tinggi: Suatu alat ukut dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika memberikan hasil ukur yang sesuai dengan pengukuran tersebut. Selain itu alat ukur harus memiliki aspek kecermatan pengukuran.
2)Keandalan : Suatu alat ukur harus memberikan hasil yang konsisten.
3)Kepraktisan : Validasi dan keandalan merupakan syarta ilmiah dari proses pengukuran yang baik, sedangkan syarat operasional mengharuskan kepraktisan dalam pengukuran. Proses pengukuran dikatakan praktis jika pengukuran tersebut hemat, mudah dipakai, dan dapat dimengerti.
5. Jelaskan apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan Suatu pengukuran yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal, belum tentu valid!Jawab:Saya setuju dengan pernyataan suatu pengukuran yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal belum tentu valid dikarenakan pengukuran yang valid dapat menjalankan fungsi ukur dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Pengukuran yang andal dapat memberikan hasil konsisten namun belum tentu dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan.
SOAL LATIHAN 5
A. Pilihan Ganda
1. Kriteria dan alternatif merupakan komponen penting dalam pengambilan keputusan. Yang membedakan kriteria dan alternative utamanya adalah :B. Alternatif merupakan komponen yang akan dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tersedia2. Penilaian alternatif pada setiap kriteria dapat dilakukan dengan cara :
C. Keduanya benar 3. Terdapat tiga teknik utama dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja, yaitu :A. Bayes, Metode Perbandingan Eksponensial dan composit peformance indeks4. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matrik keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannya dalam skala ordinal, maka teknik yang tepat untuk menyelesaikannya adalah :B. Metode Perbandingan Ekponensial5. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matik keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannyadalam skala terukur nyata, maka teknik yang tepat untuk menyelesaikannya adalah :A. Bayes
B. Jawablah dengan singkat dan jelas!1. Diketahui:
Ada 3 alternatif lokasi industri, yaitu: Medan, Pekanbaru dan Palembang Terdapat 4 kriteria yaitu pasar, bahan baku, infrastruktur, dan ketersediaan SDM dengan bobot masing-masing 2,3,3,2.
Evaluasi medan berdasar kriteria yaitu 4,3,4,3; Evaluasi pekanbaru berdasar kriteria yaitu 4,5,3,3 sedangkan evaluasi Palembang adalah 4,4,3,3.
Apakah alternatif metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri pada persoalan keputusan tersebut?
Berikut disajikan hasil pengolahan dengan metode Bayes dan metode perbandingan eksponensial (MPE)Tabel 1. Matriks keputusan penilaian lokasi yang sesuai dengan metode BayesLokasiKriteriaNilaiPeringkat
PasarBahan BakuInfrastrukturSDMAlternatif
Medan434335-
Pekanbaru4533381
Palembang443335-
Bobot2332
Keterangan:Bayes Medan
= (4 x 2) + (3 x 3) + (4 x 3) + (3 x 2) = 35
Bayes Pekanbaru= (4 x 2) + (5 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 38
Bayes Palembang= (4 x 2) + (4 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 35Tabel 2. Matriks keputusan penilaian lokasi yang sesuai dengan metode perbandingan eksponensial (MPE)LokasiKriteriaNilaiPeringkat
PasarBahan BakuInfrastrukturSDMAlternatif
Medan4343116-
Pekanbaru45331771
Palembang4433116-
Bobot2332
Keterangan:MPE Medan
= (42) + (33) + (43) + (32) = 116
MPE Pekanbaru= (42) + (53) + (33) + (32) = 177
MPE Palembang= (42) + (43) + (33) + (32) = 116
Maka:1.1.Metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri adalah metode perbandingan eksponensial (MPE). Karena selisih nilai antar lokasi yang satu dengan lokasi lainnya lebih besar sehingga lebih dapat terlihat perbedaannya.
1.2.Nilai alternatif untuk lokasi medan dengan metode perbandingan eksponensial (MPE) diperoleh sebesar 116. Hasil tersebut diperoleh melalui perhitungan berikut:
MPE Medan = (42) + (33) + (43) + (32) = 1161.3. Alternatif lokasi yang terbaik (menduduki rangking pertama) dengan metode perbandingan eksponensial (MPE) adalah Pekanbaru dengan nilai sebesar 177.2. Diketahui:
Ada 3 alternatif produk kelapa sawit, yaitu: CPO, Minyak Goreng dan Biodiesel Terdapat 4 kriteria yaitu pasar, IRR, prospek bisnis, dan resiko dengan bobot masing-masing 0,4; 0,3; 0,1; dan 0.2
Evaluasi CPO berdasar kriteria yaitu 5, 20, 4, dan 3; Evaluasi minyak goreng berdasar kriteria yaitu 4,25,3,4 sedangkan evaluasi Biodiesel adalah 4,20,5,4.
Apa metode yang paling tepat untuk pengambilan keputusan dari masalah di atas?2.1. Metode yang paling tepat adalah menggunakan Teknik Perbandingan Indeks Kinerja
2.2.Berikut hasil penyelesaian dengan Teknik Perbandingan Indeks Kinerja
Tabel 3. Matriks awal penilaian alternatif pemilihan industri yang paling layakAlternatifKriteria
Pasar IRR (%)Prospek BisnisResiko
CPO52043
Minyak Goreng42534
Biodiesel42054
Bobot Kriteria0,40,30,10,2
Tabel 4. Matriks hasil transformasi melalui teknik perbandingan indeks kinerjaAlternatifKriteriaNilaiPeringkat
Pasar IRR (%)Prospek BisnisResikoAlternatif
CPO125100133,33100113,331
Minyak Goreng10012510075102,52
Biodiesel100100166,6775101,673
Bobot Kriteria0,40,30,10,2
Keterangan:Transformasi Nilai Pasar:
Transformasi Nilai IRR:CPO
= (5/4) x 100 = 125
CPO
= (20/20) x 100 = 100
Minyak Goreng= (4/4) x 100 = 100
Minyak Goreng = (25/20) x100 = 125
Biodiesel = (4/4) x 100 = 100
Biodiesel = (20/20) x 100 = 100
Transformasi Nilai Prospek Bisnis:
Transformasi Nilai Resiko:CPO
= (4/3) x 100 = 133,33CPO
= (3/3) x 100 = 100
Minyak Goreng= (3/3) x 100 = 100
Minyak Goreng = (3/4) x 100 = 75
Biodiesel = (5/3) x 100 = 166,67Biodiesel = (3/4) x 100 = 75
Nilai AlternatifCPO = (125 x 0,4) + (100 x 0,3) + (133,33 x 0,1) + (100 x 0,2) = 113,33Minyak Goreng = (100 x 0,4) + (125 x 0,3) + (100 x 0,1) + (75 x 0,2) = 102,5Biodiesel= (100 x 0,4) + (100 x 0,3) + (166,67 x 0,1) + (75 x 0,2)
= 101,67Pada tabel matriks hasil transformasi melalui teknik CPI menunjukkan bahwa nilai alternatif 1, 2 dan 3 masing-masing adalah 113,33; 102,5; dan 101,67. Dengan demikian alternatif 1 yaitu industri CPO sebagai peringkat 1 disusul oleh industri Minyak Goreng dan kemudian Biodiesel.
TUGAS KELAS PENGEMBANGAN KASUS METODE BAYES/MPE/CPIFOKUS:Memilih lokasi prakek lapang berdasarkan kriteria yang ditetapkan seorang mahasiswa teknologi industri pertanian yang mengambil stream bioindustri dalam pengembangan produk yang melibatkan antibiotik
ALTERNATIF:
1. Unilever
(P)2. Pt Kalbe
(Q)3. Pt sidomuncul
(R)4. Pt dua kelinci
(S)KRITERIA:
1. Perusahaan multinasional (kompetensi) (A)2. Kesesuaian dengan topik tugas akhir
(B)3. Biaya hidup sekitar
(C)4. tingkat peminatan (persaingan masuk)(D)METODE DAN HASIL KEPUTUSAN:1. METODE BAYES
ABCD
P85959595
Q861009095
R84958090
S85508095
BOBOT0,70,80,50,5
ABCDTOTAL SCORE
P85*0,7=59.595*0,8=7695*0,5=47,595*0,5=47,5230,5
Q80*0,7=56100*0,8=8090*0,5=4595*0,5=47,5228,5
R84*0,7=58.895*0,8=7680*0,5=4090*0,5=45219,8
S85*0,7=59,550*0,8=4080*0,5=4095*0,5=47,5187
BOBOT0,70,80,50,5
Berdasarkan nilai hasil akhir penghitungan dengan pembobotan metode bayes, maka pilihan alternatif lokasi praktek lapang paling baik dengan score tertinggi adalah pada unilever (P)2. METODE MPE
ABCD
P5999
Q61099
R4588
S5789
BOBOT4532
ABCDTOTAL SCORE
P5^4=6259^5=590499^3=7299^2=8150484
Q6^4=129610^5=1000009^3=7299^2=81102106
R4^4=2567^5=168078^3=5128^2=6417633
S5^4=6255^5=31258^3=5129^2=814343
BOBOT4532
Berdasarkan nilai hasil akhir penghitungan dengan pembobotan metode MPE, maka pilihan alternatif lokasi praktek lapang paling baik dengan score tertinggi adalah pada PT Kalbe (Q)3. METODE CPI
ABCD
P591juta9
Q610750ribu9
R45600ribu8
S57600ribu9
BOBOT4532
ABCDTOTAL
P(5/4*100)*4=500(9/5*100)*5=900(50/100*100)*3=150(8/9*100)*2=177,781727.78
Q(6/4*100)*4=600(10/5*100)*5=1000(50/75*100)*3=200(8/9*100)*2=177,781977,78
R(4/4*100)*4=400(5/5*100)*5=500(50/60*100)*3=250(8/8*100)*2=2001350
S(5/4*100)*4=500(7/5*100)*5=700(50/60*100)*3=250(8/9*100)*2=177,781627.78
BOBOT4532
tren++--
Berdasarkan nilai hasil akhir penghitungan dengan pembobotan metode CPI, maka pilihan alternatif lokasi praktek lapang paling baik dengan score tertinggi adalah pada PT Kalbe (Q)
TUGAS SINOPSIS TERKAIT SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KASUS SESUAI RANCANGAN SKRIPSI
Analisis Sistem PengaPenentuan Metode Optimum Ekstraksi Lanolin pada Pengolahan Limbah Trimming Kulit DombaAktivitas trimming kulit domba menghasilkan limbah berupa potongan kulit dan bulu. Secara kimiawi, pada kulit terdapat persenyawaan lanolin yang merupakan lemak bulu domba. Lanolin banyak digunakan pada produk kosmetik dan pelumas. Nilai potensial tersebut menjanjikan nilai tambah yang besar terhadap pengembangan produk agroindustri berbasis kulit dengan mengedepankan penanganan limbah. Objek penelitian ekstraksi lanolin tersebut mampu men-supply hingga 2000 lembar per bulan dan mengalami puncaknya pada idul adha. Industri ini mampu menghasilkan limbah yang bernilai besar secara kuantitatif dan dibakar. Proses pembakaran ini menghasilkan bau yang mencemari udara lingkungan sekitar. Upaya pengembangan produk dari limbah ini selain mengurangi akumulasi limbah diharapkan dapat meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat sekitar. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membandingkan tiga metode ekstraksi, yaitu SFE, sokhletasi, dan maserasi. Variabel yang diamati adalah jumlah rendemen per gram bahan baku yang dihasilkan dari ketiga jenis metode.
Sumber : Adinugraha Ari, dkk. 2015. Program Kreativitas Mahasiswa- Penelitian [Abstrak]. TIN, IPB.1. Life Cycle
Alur Penelitian
2. Diagram Hirarki Keputusan
3. Diagram Sebab-Akibat
4. Diagram Input Output
5. Diagram Analisa Kebutuhan
KomponenPelaku
ProdusenKonsumen(pelaku industri)
Data Metode komersial
Data Kebutuhan Sampel-
Data ketersediaan bahan-
Biaya
Data alat penunjanng-
6. Diagram Sistem Klasifikasi
Sistem InputProsesInventoryOutput
Analisis
Synthesis
Design
Control
Informasi :
Terdapat empat metode umum ekstraksi lanolin yang memiliki efisiensi ekstraksi berbeda.
Alternatif Keputusan :
Modifikasi metode
Evaluasi metode berdasar efisiensi terbesar
Hasil :optimasi rendemen sebagai bahan baku industri kosmetik, menurunkan biaya produksi
Aksi :
Pembandingan rendemen per kg bahan untuk melihat efisiensi metode
Keputusan :
Penggunaan metode evaluasi berdasar jumlah rendemen terbesar per satuan bahan untuk dasar pengembangan industri
Penentuan Tujuan Penelitian
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Rencana Produksi
Analisis Hasil
Performansi
Tercapai ?
Pengolahan Data
Pengembngan metode komparasi
Penimbahan parameter efisiensi metode ekstraksi
Evaluasi data hasil ekstraksi
Analisis kandungan
Pengumpulan Data
Data Metode komersial
Data Kebutuhan Sampel
Data ketersediaan bahan
Data Biaya ekstraksi
Data alat penunjang
Studi Literatur
Observasi Industri Pangan
tidak
ya
Operasional: jumlah sampel, jumlah ulangan, jenis bahan penunjang, karakter bahan/kemurnian
Taktis: pemilihan perlakuan optimum
Strategis
Direktif:
Biaya bahan peunjang
rendemen
Biaya bahan baku
Jumlah pengotor rendemen
teknologi
Input Manajemen
Pemilahan metode
Penjadwalan progres
Input Terkendali :
Proses
Jumlah sampel dan ulangan
Input Tak Terkendali :
Kemurnian bahan
Ketersediaan bahan
SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL
Manajemen Perencanaan
Output Tak Dikehendaki :
Kegagalan ekstraksi
Output Dikehendaki :
Rendemen tinggi
Jumlah pengotor rendah
Biaya produksi rendah