tugas ase tahap 1

18
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi , saham, dan lainnya. Dalam mencari keuntungan di pasar modal khususnya dalam berinvestasi dalam saham, seorang investor memerlukan kinerja keuangan sebuah perusahaan untuk mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut layak atau tidak untuk diinvestasikan dalam bentuk saham. Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Kinerja keuangan yang baik dari sebuah perusahaan merupakan pertimbangan utama bagi investor. Semakin baik tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan akan memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham merupakan selisih antara harga saham sekarang dan harga saham sebelumnya. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Dengan demikian kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham jugameningkat. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin baik posisi pemilik perusahaan (Husnan, 1998). Return saham merupakan suatu faktor yang mempengaruhi minat investor untuk melakukan suatu investasi dalam suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada investor, maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor yakin bahwa perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap saham yang telah ditanamkan investor pada pasar modal.

Upload: agus-pratomo

Post on 02-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knknknknk

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ase Tahap 1

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.

Dalam mencari keuntungan di pasar modal khususnya dalam berinvestasi dalam saham, seorang investor memerlukan kinerja keuangan sebuah perusahaan untuk mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut layak atau tidak untuk diinvestasikan dalam bentuk saham. Return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Kinerja keuangan yang baik dari sebuah perusahaan merupakan pertimbangan utama bagi investor. Semakin baik tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan akan memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham merupakan selisih antara harga saham sekarang dan harga saham sebelumnya. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Dengan demikian kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham jugameningkat. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin baik posisi pemilik perusahaan (Husnan, 1998). Return saham merupakan suatu faktor yang mempengaruhi minat investor untuk melakukan suatu investasi dalam suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada investor, maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor yakin bahwa perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap saham yang telah ditanamkan investor pada pasar modal.

Keadaan tersebut menuntut kebutuhan dana yang cukup bagi perusahaan manufaktur untuk bertahan dan bersaing. Salah satu cara yang diambil perusahaanuntuk memenuhi kebutuhan dana guna mengembangkan agar tetap dapat bersaing adalah penjualan saham perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal. Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 2003). Dengan semakin banyaknya investor yang menanamkan saham di pasar modal maka akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan banyaknya investor yang percaya pada perusahaan tersebut, berarti perusahaan dapat menggunakan asset dan aktiva yang dimiliki secara efisien, sehingga harga saham perusahaan tersebut akan meningkat serta return saham perusahaan pun meningkat, serta efek yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Negara.

Pengertian klasik pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan sekuritas efek. Pasar modal adalah pertemuan antara peminjam modal dan pembeli, dan bentuk kegiatan ini berada di suatu tempat dimana pemberi modal (investor) dan peminjam modal dapat bertemu secara langsung. Seorang investor atau calon investor dalam membuat keputusan untuk membeli sejumlah saham suatu perusahaan, dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap saham tersebut. Hal ini bertujuan untuk melihat kualitas, prospek dan tingkat risiko saham (Husnan, 2003).

Page 2: Tugas Ase Tahap 1

Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan daya saing baik di pasar domestik maupun di pasar global. Situasi ini mendorong mereka untuk mengadaptasikan system manufaktur yang dapat mempercepat proses penciptaan nilai tambah. Sebab tujuan utama investor adalah memaksimalkan kekayaan atau investasinya.

Perkembangan jumlah perusahaan manufaktur yang semakin pesat tersebut tidak atau belum didukung oleh pengawasan yang ketat, hal ini menimbulkan banyak permasalahan dalam dunia manufaktur yang dapat menyebabkanm perusahaan mengalami pailit (dilikuidasi). Sebagaimana diketahui perusahaan manufaktur merupakan industry yang dalam kegiatannya mengandalkan modal dari investor, oleh karena itulah perusahaan manufaktur harus dapat menjaga kesehatan uang atau likuiditasnya.

Untuk pengambilan keputusan ekonomi para pelaku bisnis dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Analisis keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan prediksi harga saham. Apabila harga saham meningkat berarti pula nilai perusahaan meningkat. Tujuannya untuk memaksimumkan nilai perusahaan, bagi perusahaan yang go public akan lebih mudah mengukur nilai perusahaan dibanding dengan perusahaan yang tidak go public.

Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan perusahaan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap return saham di pasar modal. Dengan analisis rasio keuangan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan untuk mengetahui return saham perusahaan. Investor akan memanfaatkan semua informasi dan kinerja keuangan perusahaan terhadap harga pada pengambilan keputusan beli atau jual sehingga saham sekarang merefleksikan semua informasi yang diketahui.

Oleh karena itu, makalah ini mencoba menjelaskan rangkuman hasil penelitian mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi return saham dari seluruh penelitian yang kami temukan dari berbagai macam sumber.

B. Perumusan MasalahFaktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi return saham dari berbagai macam penelitian?

Page 3: Tugas Ase Tahap 1

PEMBAHASAN

Dalam makalah ini kami akan memaparkan penelitian-penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham yang diteliti oleh berbagai macam sumber dan kami rangkum dalam rincian sebagai berikut:1. Desy Arista (Alumni STIE Totalwin Semarang) dan Astohar (Dosen Tetap STIE

Totalwin Semarang) (2012)Penelitian yang dilakukan berjudul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham(Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 - 2009)”.Metode analisis yang dipakai adalah regresi berganda, uji t, uji F dan koofisien determinasi. Hasil dan Pembahasan

a. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaanmanufaktur yang go public di BEI. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2003), Sasongko dan Nila 2006), Sakti (2010), Rohmah dan Rina (2004), Arianto (2009) dan Astohar (2010). Namun, hasil ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hardiningsih, dkk (2002), Martono (2009), Ansor (2010), dan Rasmin (2009). Hasil pembuktian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan kondisi return on asset yang baik atau meningkat tidak mempunyai potensi terhadap daya tarik perusahaan oleh investor. Kondisi ini membuat harga saham perusahaan tersebut tidak menjadi meningkat sehingga peningkatan return on asset tidak akan berdampak pada return saham perusahaan.

b. Pada penelitian ini menunjukan bahwa debt to equity ratio (DER) terbukti mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sakti (2010), Ratnawati (2009) dan Astohar (2010). Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Anastasia (2003), Martono (2009), dan Rasmin (2007). Pada penelitian di perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa peningkatan debt to equity ratio berdampak pada penurunan return saham. Hal ini disebabkan investor masih menganggap perusahaan aman apabila komposisi hutang terhadapmodal sendiri pada batas wajar.

c. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa earning per share (EPS) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati (2009), dan Ansor (2010) . Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Sasongko dan Nila (2006), Martono (2009), Arianto (2009) dan Astohar (2010). Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel EPS dan return saham dikarenakan tingkat keuntungan yang tercermin dalam EPS yang relatif kecil, sehingga tidak meningkatkan minat investor untuk menanamkan sahamnya pada sektor manufaktur.

d. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa price to book value (PBV) terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Hardiningsih (2002) dan Martono (2009). Namun, hasil ini tidak

Page 4: Tugas Ase Tahap 1

mendukung penelitian dari Ratnawati (2009) Ansor (2010) dan Astohar (2010). Hasil ini mengindikasikan bahwa price to book value menunjukkan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh investor atau dengan kata lain peningkatan price to book value ini menunjukkan bahwa kinerja saham perusahaan adalah baik. Sehingga dapat mempengaruhi investor untuk melakukan investasi melalui pembelian saham pada perusahaan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia mempunyai kinerja yang baik akan berdampak positif terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.

2. Heidy Adhiastari (2006) Melakukan penelitian mengenai analisis fundamental dan resiko sistematik perusahaan terhadap nilai return saham. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 selama periode pengamatan tahun 2002-2004. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, DTA (Debt to Total Asset), EPS (Earning Per Share), dan Beta () saham sebagai variabel independen penelitian. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ROA dan EPS berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel DTA dan Beta () berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap nilai return saham.

3. Dian Restiyani (2006) Melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor fundamental terhadap return saham. Objek penelitian ini adalah perusahaan otomotif dan komponennya.Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini pada tahun 2001-2004. Variabel penelitian yang digunakan adalah current ratio (CR), debt to equity ratio(DER), price to book value (PBV), dantotal asset turnover (TAT) sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen.

Peneliitan ini membuktikan variabel CR, DER, dan PBV secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai return saham sedangkan variabel TAT secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel CR, DER, PB, dan TAT secara bersa-sama berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear.

4. Syahib Natarsyah (2000) Melakukan penelitian mengenai analisis fundamental terhadap return saham. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), devidend payout ratio (DPR), BVES, dan Beta () sebagai variabel dependen dan return saham sebagai variabel dependen.

Penelitian kali ini menggunakan metode analisis log linier. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel DPR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai return

Page 5: Tugas Ase Tahap 1

saham sedangkan variabel ROA, ROE, BVES, DER, dan Beta berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai return saham.

5. Askam Tuasikal (2001) Penelitian ini meneliti tentang pengaruh informasi akuntansi dalam upaya memprediksi return saham. Penelitian ini meneliti pengaruh informasi akuntansi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR, DY, DER, NPM, PBV, PER, QR, ROA, ROI, ROE, SAR, STA, TUTA, dan ULTA sebagai variabel independen penelitian dan variabel return saham sebagai variabel dependen penelitian.

Hasil penelitian membuktikan bahwa satu tahun ke depan seluruh variabel tersebut tidak dapat digunakan dalam memprediksi return saham akan tetapi pada dua tahun ke depan seluruh variabel tersebut berguna untuk memprediksi return saham yang akan terjadi di masa yang akan datang.

6. M. Adi Prasetyo (2006) Penelitian ini meneliti tentang pengaruh faktor-faktor fundamental dan faktor makroekonomi terhadap nilai return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital adequency ratio (CAR), ROA, non performing loan (NPL), net interest margin (NIM), loan deposit ratio (LDR), tingkat inflasi, dan tingkat nilai tukar. Variabel dependen sebagai objek penelitian adalah return saham.

Hasil metode statistik regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa variabel inflasi dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangakan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, BOPO, NIM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai retrun saham.

7. Fitria Widyarani (2006) Penelitian ini meneliti tentang pengaruh faktor-faktor fundamental dan makro eknomi terhadap nilai return saham. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR, TAT, net profit margin (NPM), retun on equity (ROE), DER, earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan price to book value (PBV) sebagai variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.

Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam miscellaneous industries pada periode pengamatan 2002-2003.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regesi berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa CR, TAT, NPM, ROE, EPS, PER, PBV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan variabel DER berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Page 6: Tugas Ase Tahap 1

8. IGK Ulupui (2006) Penelitian ini meneliti tentang pengaruh rasio-rasio keuangan seperti likuiditas, leverages, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham. Sampelpenelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR, DER, TAT, dan ROA sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini membuktikan CR dan ROA berpengaruh positif dan sigifikan.DER berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. TAT berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Secara simultan, semua variabel berpengaruh terhadap return saham secara signifikan. .

9. Toto Budi Prasetyo (2005) Penelitian ini meneliti pengaruh rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh ROE, DER, price earning ratio (PER), price to book value (PBV), dan economic value added (EVA) terhadap nilai return saham. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 di BEJ pada tahun 1999-2003.

Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dan menyimpulkan bahwa variabel-variabel ROE, PER, DER, PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai return saham sedangakan variabel EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai return saham.

10. Njo Anastasia (2003) Penelitian ini meneliti pengaruh rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE, DER, TAT, CR, PBV, dan resiko sistematik saham terhadap nilai return saham. Penelitian ini memiliki objek penelitian perusahaan-perusahaan properti yang tergabung dalam Bursa Efek Jakarta.Periode pengamatan adalah tahun 1996-2001.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan menyimpulkan bahwa hanya variabel PBV saja yang berpengaruh secara sigifikan terhadap return saham secara parsial dan seluruh variabel secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

11. Michel Suharli (2005) Penelitian ini meneliti tentang pdua faktor fundamental yaitu solvabilitas dan resiko sistematik perusahaan dalam mempengaruhi return saham. Objek penelitian ini adalah perusahaan food & beverages.Rasio solvabilitas diwakili oleh DER dan resiko sistematik diwakili oleh beta () saham.Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel DER dan beta () saham tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

12. Laksmi Savitri Megarini (2002) Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Penelitian ini menggunakan 7 rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan, yaitu current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, price earning

Page 7: Tugas Ase Tahap 1

ratio, return on investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio. Metode analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi berganda (multiple regression).

Hasil penelitian menunukkan bahwa secara parsial seluruh rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap return saham, namun secara serentak seluruh rasio keuangan akan memberikan perngaruh terhadap return saham.

13.PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, RESIDUAL INCOME, EARNINGS DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN YANG DITERIMA oleh Pradhono Akuntan Publik Dosen Luar Biasa Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra Penelitian yang dilakukan oleh Yulius Jogi Christiawan (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra) Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:(1) Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa variabel economic value added, tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham

(2) Variabel residual income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham

(3) Variabel earnings mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham

(4) Variabel arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham

(5) Berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan variabel economic value added dan residual income tidak berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.

14. PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN YANG DITERIMA OLEH PEMEGANG SAHAM hasil penelitian sebelumnya baik yang dilakukan oleh Biddle, Bowen dan Wallace (1997), maupun Peixoto (2001) ataupun Fernandez (2001), ternyata hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa EVA tidak terbukti memiliki superioritas dibandingkan dengan tolok ukur kinerja lain. Selain itu juga ada kesamaan hasil yang menunjukkan bahwa semua tolok ukur kinerja mempunyai kontribusi yang rendah terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Ini menunjukkan bahwa banyak faktor lain yang memang lebih dominan mempengaruhi return yang diterima oleh pemegang saham.Penelitian Fernandez (2001) mengungkapkan bahwa faktor lain berupa tingkat bunga berpengaruh nyata terhadap return. Selain itu, penelitian sebelumnya yang dilakukan Garvey dan Milbourn (2000) mengungkapkan bahwa perusahaan yang telah menerapkan EVA akan mempunyai nilai EVA yang berkorelasi tinggi dengan return.

Page 8: Tugas Ase Tahap 1

15. STUDI EMPIRIS TERHADAP DUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA INDUSTRI FOOD & BEVERAGES DI BURSA EFEK JAKARTA oleh Michell Suharli Staf Pengajar Universitas Katolik Indonesia Atma JayaKesimpulanHasil pengujian statistik menunjukan bahwa debt to equity ratio dan beta saham tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Hasil ini bertentangan dengan penelitian sejenis sebelumnya yang dilakukan oleh Sudarto et. al. (1999), Supranto (1990), Bhandari (1998), maupun Zulbahridar dan Jonius (2002).

Hal ini disebabkan karena penelitian ini berfokus pada satu industri tertentu saja, yaitu food and beverages, sedangkan penelitian sebelumnya bersifat lebih umum. Kondisi politik yang ditandai 3 kali pergantian presiden dan 1 kali pemilu, dalam periode penelitian ini, turut mempengaruhi kondisi perekonomian yang menjadikan hasil penelitian ini menolak kedua hipotesis yang dibangun dari penelitian sebelumnya.

Penelitian sebelumnya

Penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi return saham dilakukan oleh Sudarto et al. (1999). Penelitian tersebut dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian tersebut return saham sebagai variabel dependen sedangkan debt to equity ratio dan beta (ß) sebagai variabel independen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa, hubungan antara return dengan debt to equity ratio negatif dan tidak signifikan, sedangkan hubungan antara return dengan beta positif dan signifikan. Hasil penelitian Supranto (1990), dalam Sudarto et al. (1990), menyimpulkan bahwa hubungan return dengan debt to equity ratio negatif dan tidak signifikan sedangkan hubungan positif yang signifikan antara return dan beta. Bandhari (1998) yang menyimpulkan hubungan debt to equity ratio dengan return positif dan signifikan,

akan tetapi temuan variabel beta berpengaruh positif dan signifikan terhadap return adalah sejalan dengan temuan Sudarto et al. (1998). Zulbahridar dan Jonius (2002) menyimpulkan bahwa dalam analisa menunjukkan variabel independen yaitu risiko (beta dan standar deviasi) dari leverage keuangan (Debt on equity dan debt to equity ratio) secara bersama-sama mempunyai hubungan negatif yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan (return) saham.

16. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG ANALISA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh : Robiatul Auliyah dan Ardi Hamzah - Universitas Trunojoyo

Kesimpulan

Pengujian regresi secara linear berganda pada return saham syariah menghasilkan F hitung sebesar 1,589 dengan tingkat signifikansi 11,6% dan pada beta saham syariah menghasilkan F hitung sebesar 6,229 dengan tingkat signifikansi 0%. Hal ini berarti variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhadap return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan pada

Page 9: Tugas Ase Tahap 1

tingkat 5% terhadap beta saham syariah. Pengujian regresi secara parsial dengan t test menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabelvariabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara signifikan pada return saham syariah, sedangkan variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap beta saham saham yang mempunyai pengaruh signifikan pad tingkat 5% adalah cyclicality, kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto (PDB).

Penelitian dengan obyek pasar modal syariah khususnya di Indonesia tidak banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian dengan obyek pasar modal syariah dilakukan oleh Aruzzi dan Bandi (2003) serta Hamzah (2005). Penelitian dengan obyek pasar modal syariah mengenai return dan beta yang dipengaruhi oleh variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena sifat dari return dan risiko ini yang akan selalu melekat pada setiap investasi terutama investasi dalam setiap saham, baik saham biasa maupun saham yang sesuai dengan kaidah syariah. Penelitianpenelitian sebelumnya hanya melihat pengaruh variabel-variabel makro dan karakteristik perusahaan pada return atau beta saham biasa serta obyeknya pada pasar modal secara umum seperti yang dilakukan oleh Beaver, Kettler dan Scholes (1970), Rober G (1979), Chung (1989), Elger (1980), Gudono dan Nurhayati (2001), Hamada (1972), Husnan (1994), Kapoor (1997), Lantara (2004), Mahadwartha (2001), Miswanto dan Husnan (1999), Natarsyah (2000), Setiawan (2004), Suciwati dan Mas’ud (2002), Supriyadi (2001), Sufiyati dan Na’im (1998) serta Tandelilin (1997).

Penelitian sebelumnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamasama maupun parsial variabel-variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan beta akuntansi tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah. Penelitian dengan obyek pasar modal syariah dilakukan oleh Aruzzi dan Bandi (2003). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variable tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan beta akuntansi dapat mempengaruhi risiko sistematik atau beta saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) secara bersama-sama ataupun secara parsial pada periode pengamatan yang diambil dalam penelitian tersebut.

Hamzah (2005) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik perusahaan terhadap beta saham syariah. Obyek yang diteliti adalah saham perusahaan yang termasuk dalam JII periode Januari 2001 samapai Desember 2004. jumlah sampel adalah sebanyak 120 perusahaan. Hasil pengujian dengan F-test menunjukkan bahwa variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah.

Untuk pengujian secara parsial antara variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap beta saham syariah mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2005). Hasil ini juga menunjukkan bahwa tidak ada konsekuensi ekonomi antara karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro. Dengan kata lain hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Siegel (1991) serta Wasleys dan Linsmeier (1992) yang menyatakan adanya konsekuensi ekonomi dengan adanya perubahan ekonomi makro maupun karakteristik perusahaan.

Page 10: Tugas Ase Tahap 1

17. PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM BADAN-BADAN USAHA YANG GO-PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA PADA TAHUN 1999Kumianny A.Saputra Elly, - Alumni, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Pwee Leng - Staf Pengajar, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Kesimpulan

(1) Secara bersama-sama faktor risiko sistematis dan likuiditas yang diukur dengan besarnya bid-ask spread mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham dari badan-badan usaha yang go public di Indonesia.

(2) Secara individu faktor risiko sistematis dan likuiditas yang diukur dengan besarnya bid-ask spread masing-masing juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham dari badan-badan usaha yang go public di Indonesia.

(3) Risiko sistematis lebih mempengaruhi tingkat pengembalian suatu saham dibandingkan dengan likuiditas yang diukur dengan besarnya bid-ask spread.

(4) Faktor-faktor lain seperti perilaku pasar, makro ekonomi, situasi sosial-politik, dan kebijakan pemerintah juga ikut mempengaruhi tingkat pengembalian saham.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Menurut Bodie (1998) pengertian tingkat pengembalian investasi adalah penghasilan yang diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan. Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Apabila harga jual suatu sekuritas melebihi harga belinya maka terjadilah capital gain. Demikian sebaliknya, apabila harga jual lebih kecil daripada harga beli maka terjadilah capital loss. Dapat dikatakan bahwa pendapatan yang diperoleh investor dari saham merupakan pendapatan yang tidak tetap baik itu pendapatan yang berasal dari capital gain maupun dividen. Dikatakan tidak tetap karena jumlah capital gain yang diperoleh bergantung pada transaksi jual beli yang terjadi di pasar, sedangkan besarnya dividen yang dibagikan dipengaruhi oleh laba dan kebijakan badan usaha.

Selanjutnya Bodie (1998) menguraikan bahwa selisih antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat bebas resiko (risk free rate) yang dikenal dengan risk premium dapat berubah-ubah karena pengaruh berbagai faktor yang mempengaruhi risk free rate. Apabila risk free rate berubah maka risk premium juga akan berubah. Variabelvariabel yang mempengaruhi risk premium inilah yang nantinya dikenal sebagai resiko investasi.

Page 11: Tugas Ase Tahap 1

Sharpe, Alexander dan Bailey (1999) menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu saham akan dipengaruhi oleh dua karakter dasar, yaitu resiko sistematis dan likuiditas saham. Risiko sistematis (Hearth dan Zaima, 1995) merupakan resiko yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung, seperti ketidakpastian kondisi ekonomi (gejolak kurs tukar mata uang, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga yang tidak menentu) dan ketidakpastian politik. Hal ini berarti kinerja saham suatu badan usaha dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi dalam perekonomian negara dan perubahan pasar. Dengan kata lain, tingkat pengembalian saham dipengaruhi oleh perubahan faktor-faktor di luar kendali manajemen suatu badan usaha, dan setiap saham memiliki kepekaan yang berbeda terhadap kondisi pasar tersebut.

Page 12: Tugas Ase Tahap 1

KESIMPULAN

jadi dilihat dari setiap penelitian dalam pemabahasan makalah ini setiap variable memliki pengaruh yang berbeda terhadap return saham

Page 13: Tugas Ase Tahap 1

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal