tugas arkom pseudoternary,b8zs dan hdb3

18
DOSEN PENGAMPU ABDUL HARIS, S.Kom DISKRIPSI ARSITEKTURAL SINYAL PSEUDOTERNARY, B8ZS DAN HDB3 Oleh: Erwin Anwar (8020130075) Helena Suryani (8020130007) Maycle (8020130121) Meilisa (8020130037) Michael (8020130060) Octaviano Stevan (8020130221) Kelas: O6MT3 Jurusan Teknik Informatika

Upload: meilisa-sila-mettayani

Post on 25-Dec-2015

347 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

DOSEN PENGAMPU ABDUL HARIS, S.Kom

DISKRIPSI ARSITEKTURAL SINYAL PSEUDOTERNARY, B8ZS DAN HDB3

Oleh: Erwin Anwar (8020130075)

Helena Suryani (8020130007)Maycle (8020130121)Meilisa (8020130037)Michael (8020130060)

Octaviano Stevan (8020130221)Kelas: O6MT3

Jurusan Teknik Informatika

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER(STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2013-2014

Page 2: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami

membahas mengenai Diskripsi Arsitektural sinyal Pseudoternary, B8ZS dan

HDB3.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Jambi, 13 Desember 2014

Penulis

ii

Page 3: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan Penulisan........................................................................................2

D. Manfaat Penulisan......................................................................................2

BAB II ISI

A. Pseudoternary.............................................................................................3

B. Binary 8 Zero Subtitution (B8ZS).............................................................4

C. High density bipolar 3-zeros (HDB3)........................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii

Page 4: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang hampir semua peralatan elektronik menggunakan sinyal

untuk mengakses suatu data atau suara. Sinyal itu bisa berupa sinyal analog

maupun sinyal digital. Pada awal penggunaan sinyal, peralatan telegram, radio,

TV analog dan lain-lain menggunakan sinyal analog. Tapi karena semakin

berkembanganya zaman sinyal analog mulai digantikan dengan sinyal digital yang

mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan sinyal analog. Sinyal

analog hanya dirancang untuk menyampaikan/mengirimkan voice, sedangkan

sinyal digital dirancang untuk mengirimkan/menyampaikan voice dan data.

Sinyal digital itu sendiri mempunyai pola-pola encoding, beberapa

diantaranya yaitu Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L), Nonreturn to Zero Inverted

(NRZI), Bipolar-AMI, Manchester, Differential Mancheste, Pseudoternary, B8ZS

dan HDB3. Dari kesemua pola encoding yang telah kami sebutkan di atas, kami

hanya akan membahas pola encoding Pseudoternary, B8ZS dan HDB3.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Pola encoding Pseudoternary

2. Pola encoding B8ZS

3. Pola encoding HDB3

1

Page 5: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pola encoding Pseudoternary

2. Mengetahui bagaimana pola encoding B8ZS

3. Mengetahui bagaimana pola encoding HDB3

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini bermanfaat agar semua orang yang membaca makalah ini bisa

mengetahui bagaimana pola encoding sinyal digital pseudoternary, B8ZS dan

HDB3.

E.

2

Page 6: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

BAB II

ISI

A. Pseudoternary

Pseudoternary merupakan kebalikan dari Bipolar AMI yang menggunakan

logik 0 sebagai tanda adanya pergerakan sinyal, baik positif maupun negatif.

Sedangkan jika tidak ada sinyal, maka digunakan logik 1. Pseudoternary

merupakan multilevel binary. 

Aturan pola encoding pseudoternary yaitu:

1. Biner 1 : diwakili oleh ketiadaan line sinyal

2. Biner 0 : diwakili oleh pulsa yg berganti-ganti negatif & positif (bolak-

balik)

3. Tidak ada loss of sync jika melihat panjang garis dari biner 0 (1 masih

masalah)

Gambar berikut adalah perbandingan AMI dan Pseudoternary :

3

Page 7: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

Pertukaran untuk biner multilevel

– Tiap elemen sinyal hanya menggambarkan satu bit

– Pada 3 level sistem dapat menggambarkan log23 = 1.58 bits informasi

– Receiver harus membedakan diantara 3 level (+A, -A, 0)

– Membutuhkan kira-kira lebih dari 3db kekuatan sinyal untuk kemungkinan

yang sama dalam bit error

Contoh Pseudoternary

0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1

B. Binary 8 Zero Subtitution (B8ZS)

B8ZS biasanya digunakan di Amerika utara. B8ZS merupakan sebuah tipe

line-code yang berbasis/berdasarkan Bipolar-Ami, yang diinterpretasikan pada

remote dari koneksi, yang menggunakan sebuah subtitusi kode khusus ketika 8

nol secara berurutan ditransmisikan melalui link pada rangkaian T1 dan E1. teknik

ini menjamin ones density terlepas dari stream data. Juga dikenal sebagai subtitusi

8 nol bipolar.

4

Page 8: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

Aturan pola encoding B8ZS yaitu :

1. Delapan berturut-turut tegangan nol-tingkat digantikan oleh urutan

000VB0VB.

2. Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului

oktaf ini adalah positif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai 000+

-0- +

3. Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului

oktaf ini adalah negatif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di encode sebagai 000-

+0+ -.

4. Dua pelanggaran pada kode AMI. Urutan V menunjukkan pelanggaran; yang

merupakan tegangan nol yang melanggar aturan encoding AMI(polaritas yang

berlawanan dari sebelumnya), Urutan B menunjukkan bipolar, yang berarti

tegangan tingkat nol sesuai dengan aturan AMI.

Gambar Pulsa dari B8ZS

5

Page 9: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

C. High density bipolar 3-zeros (HDB3)

Suatu kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang

mengandung satu atau dua pulsa yang disebut kode violation. Jika violation yang

terakhir positif maka violation ini pasti negatif dan sebaliknya. Pola encoding

HDB3 ini berbasis kode AMI

Aturan dalam Pola HDB3 yaitu:

1. Jumlah nol berurutan yang diperbolehkan maksimum 3

2. Ide dasar: mengganti empat nol berurutan menjadi "000V" atau "B00V"

3. Aturan penggunaan "000V" atau "B00V" adalah sbb:

- "000V" digunakan jika sampai pulsa sebelumnya, sinyal mengandung

komponen DC (yaitu jumlah pulsa negatif dan pulsa positif tidak sama) /

digunakan jika nilai pulsa ( bukan 0 ) yang disubtitusi terakhir sebelum

4 buah pulsa nol berjumlah ganjil.

- "B00V" digunakan jika sampai pulsa sebelumnya komponen DC adalah

nol (jumlah pulsa negatif sama dengan jumlah pulsa positif) / digunakan

jika nilai pulsa ( bukan 0 ) yang disubtitusi terakhir sebelum 4 buah

pulsa nol berjumlah genap.

6

Pulsa terakhir sebelumnya Positif Pulsa terakhir sebelumnya Negatif

Page 10: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

4. Polaritas pulsa "V" adalah pulsa yang menyalahi aturan AMI mengenai

perubahan polaritas yang berurutan

5. Polaritas pulsa "B", yang patuh pada aturan AMI, bisa positif atau negatif

dengan tujuan menjamin dua pulsa V berlawanan polaritas

Berikut adalah contoh gambar HDB3

7

Page 11: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap pola encoding baik Pseudoternary, Binary Zero Subtitution (B8ZS)

maupun High Density Bipolar 3-Zeros (HDB3) mempunyai kesamaan dan

perbedaan. Kesamaannya yaitu menggunakan biner 0 dan 1 untuk menunjukkan

sinyal / pulsanya. Sedangkan perbedaannya, pola encoding Pseudoternary, Binary

8 Zero Subtitution (B8ZS), Maupun High Density Bipolar 3-Zeros (HDB3)

memiliki aturan tersendiri dalam menggambarkan pola / memetakan sinyalnya.

Pola encoding Pseudoternary menggunakan 0 sebagai tanda adanya

pergerakan pulsa ( pulsa positif ataupun negatif ). Pola encoding B8ZS mengganti

8 nol bipolar dengan urutan 000VB0VB yang nilai pulsanya (positif atau negatif)

bergantung pada nilai pulsa sebelumnya. Sedangkan pola encoding HDB3

mengganti empat nol berurutan menjadi "000V" atau "B00V".

B.

8

Page 12: Tugas Arkom Pseudoternary,B8ZS Dan HDB3

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. ”Encoding Data“. http://goesde21.blogspot.com/2011_10_

01_archive.html, (Diakses : 7 Desember 2014)

Madhu. 2012. “CH04”. http://www.slideshare.net/madhu15777/ch04-11895981 ,

(Diakses : 14 Desember 2014)

Mukminna, Halimahtus. 2013. “Teknik Sinyal Encoding”. http://pendtium-

myeena.blogspot.com/2013/05/bab-5-teknik-sinyal-encoding.html, (Diakses

: 8 Desember 2014)

Putra. 2013. “Bab3a Pengantar Komunikasi Data”. http://www.slideshare.net/

putratidore/bab-3a-pengantar-komunikasi-data, (Diakses : 14 Desember

2014)

Wildan. 2010. “Encoding : Data Digital, Sinyal Digital (Revisi)”.

http://danguna.blogspot.com/2010/06/encoding-data-digital-sinyal-

digital.html, (Diakses : 8 Desember 2014)

9