tugas analisis sumber daya dan lingkungan auto saved)

58
TUGAS UJIAN AKHIR MATA KULIAH ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DOSEN PENGUJI : Ir. SULASTORO RI, MSi AMOS PRIMA G I0608001 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: amosgracianto

Post on 18-Jun-2015

1.371 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

TUGAS UJIAN AKHIR MATA KULIAH ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN

DOSEN PENGUJI : Ir. SULASTORO RI, MSi

AMOS PRIMA G

I0608001

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

1. KENDALA YANG DIHADAPI DAN

PENGELOLAANNYA BILA AKAN MEMBANGUN

DI:

A. KOMPLEK PERUMAHAN DI DAERAH PANTAI

Pembangunan kawasan perumahan biasanya memerlukan banyak hal:

1) Bahan bangunan

Jelas dalam mengembangkan perumahan di kawasan pantai memerlukan bahan dasar

khusus yang ‘fit’ dengan kondisi tanah yang mudah terkena erosi air laut. Selain itu

bahan dasar pembangunan sederhanapun diperlukan untuk mengembangkan wilayah

ini. Seperti: pasir, batu, semen, dsb. Biasanya barang tersebut dipasok dari luar

daerah sehingga memerlukan sarana transportasi yang memadai

2) Sarana transportasi

Sarana transportasi yang diperlukan untuk mengangkut bahan yang diperlukan

untuk melaksanakan proyek. Sarana ini biasanya berupa: Truk untuk mengangkut

bahan baku, Ekskavator, dsb yang kesemuanya ini memerlukan bahan bakar yang

variatif berupa solar, maupun bensin. Sarana ini juga diperlukan untuk membuka

lahan apabila notabene daerah tersebut kurang siap untuk dibangun.

3) Tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun perumahan

Tentunya sdm sangat diperlukan dalam pembangunan proyek perumahan.

Pemborong maupun pengembang biasanya bisa menyerap banyak orang untuk

mengerjakan proyek ini

Adapun kendalanya antara lain:

1) Abrasi Air laut

Abrasi akan menyebabkan rapuhnya kondisi perumahan. Maka diperlukan tanggul

yang kuat untuk mengatasi masalah tersebut

2) Kodisi tanah.

Page 3: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Kondisi geologis yang tidak stabil, mengingat tanahnya berupa tanah pasir, sehingga

pondasinya perlu yang kuat

3) Rawan bencana.

Sudah jelas apabila terjadi bencana sangat mudah, menngingat Indonesia merupakan

daerah labil geologisnya dan merupakan daerah maritime, sehingga akan berakibat

mudahnya terjadi bencana Rob

Dari beberapa persiapan dasar diatas secara tersirat sudah nampak dampak yang

kemungkinan terjadi disamping dampak yang lain.

Dampak itu antara lain:

1) Dampak Positif

Dilihat dari stakeholders

Pihak yang paling diuntungkan dari proyek pembangunan ini adalah pihak

developer. Dengan menggunakan teori lokasi, Pantai merupakan wisata yang

memiliki nilai jual yang tinggi, maka nilai jual yang diberikan pengembang kepada

pembeli relatuf lebih mahal mengingat dari segi lokasi yang nyaman dan indah.

Sebenarnya bagi pembeli pun tidak kalah juga untungnya dengan membeli

perumahan ditempat ini, karena purna jual dari rumah dilokasi ini relative lebih

tinggi.

Masyarakat sebagai penerima dampak langsung, sebenarnya juga mampu

memperoleh manfaat yang cukup besar (pada awal pembangunan proyek) karena

biasanya pengembang dan pemborong memakai bantuan masyarakat sekitar untuk

mengerjakan proyek agar lebih hemat dan efisiensi waktu. Selain itu masyarakat

yang bukan pekerja pada proyek tersebut mampu mendapat income dengan

mendirikan tenda-tenda makanan yang biasanya sangat diperlukan oleh pekerja

proyek tersebut.

2) Dampak Negatif

Sebenarnya proyek ini terkadang bisa menjadi buah simalakama bagi masyarakat

local yang terkena dampak, sebab pada pasca pembangunan biasanya akan timbul

banyak hal yang menimbulkan kerugian yang berarti bagi masyarakat:

Page 4: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Dari segi limbah dan polusi

Sebuah megaproyek tentunya memerlukan bahan dasar yang besar seperti yang telah

disinggung diawal, bahan dasar tersebut meliputi bahan bakar untuk kendaraan,

bahan bangunan untuk membangun itu sendiri, maupun bahan pangan bagi manusia

(pekerja proyek tersebut). Bahan bahan ini tentunya mampu menimbulkan side

effect yang cukup signifikan yang berkaitan dengan limbah. Ya, hal itu bisa terjadi

manakala semua hal diatas sudah digunakan dan menghasilkan residu. Residu itu

antara lain:

Asap Kendaraan (dari sisa bahan bakar)

Asap dari kendaraan yang mondar-mandir didalam area proyek tersebut. Asap

tersebut mampu menimbulkan efek negative, terutama bagi manusia. Selain menjadi

polusi udara, asap tersebut mengandung karbonmonoksida (CO) yang mampu

menimbulkan sakit pernafasan bahkan mampu menyebabkan terjadinya ISPA

Kotoran Manusia

Sisa dari makanan yang dikonsumsi, akan menghasilkan sisa berupa feses atau tinja.

Hal ini menjadi berdampak buruk karena kotoran manusia mengandung zat yang

buruk bagi kesehatan apabila tidak dibuang ditempat tertutup. Biasanya dalam areal

proyek tidak disediakan sarana prasarana yang memadai untuk melakukan

‘kewajiban’ manusia itu. Jadi pengelolaan sisa pembuangan tersebut tidak dikelola

dengan baik pada akhirnya akan menyebabkan gangguan pencernaan, cacingan, dsb

Sisa bahan bangunan

Sisa bahan bangunan ini mampu menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan

manusia juga dalam jangka panjang ketika bahan tersebut mencemari air.

Pencemaran air ini akan menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang.

Biasanya akan menyebabkan keracunan, yang kemudian menyebabkan gangguan

pencernaan. Muntaber adalah gejala yang muncul apabila kondisi air ditempat

tersebut tidak sehat dan mengalami perubahan kualitas.

Dampak dari segi lIngkungan

Page 5: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Proyek pembangunan besar ditempat ini akan menyebabkan gangguan

ekosistemyang ada. Pembabatan hutan jika tidak diperhatikan akan menyebabkan

efek sustainable. Hutan bakau yang biasanya digunakan sebagai ‘tameng’ untuk

mecegah adanya abrasi air laut, apabila tidak diperhatikan dalam pembabatannya

(jika ada) akan menimbulkan dampak yang sangant besar nantinya. Misalnya terjadi

banjir, maupun tanah longsor. Apabila dampak ini tidak hanya berpengaruh pada

daerah itu saja, namun akan menjalar ke dalam seluruh kota yang akan menelan pil

pahit itu.

Dari segi ekosistem yang ada di wilayah tersebut akan terganggu apabila cara

pengelolaannya ‘ngawur’, ‘asal-asalan’. Di pantai kadang terdapat biota yang langka

yang dilindungi oleh pemerintah,bahkan dilindungi oleh dunia. Penyu misalnya,

habitat aslinya ada dilaut. Namun ia memiliki karakteristik khusus, yaitu tiap periode

bertelur, ia memilih lokasi di pantai. Telur ini akan berubah menjadi tukik kecil yang

kemudian akan berenang ke habitat aslinya yakitu di laut. Jadi apabila para

developer tidak memperhatikan hal ini, walaupun sangat simple, maka proyek ini

bisa jadi menjadi ‘devil’s hand’ untuk memutus sebuah ekositem seimbang, dalam

contoh ini adalah ekosistem penyu laut. Halini mungkin menjadi contoh kecil biota

yang sangat langka, yang dilindungi dan jumlahnya sangat terbatas, yang lokasinya

ada di pantai dan menjadikan pantai menjadi daur ulang perputaran kehidupannya.

Dampak lain terlihat dari kemudahan publik

Secara psikologis apabila penduduk asli,

yang dulunya mampu menikmati

pemandangan secara bebas menjadi

terhalang dengan adanya pembangunan

perumahan yang ada di sekitar pantai.

TERHALANG

Page 6: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Demikian beberapa contoh dampak secara teoritis yang kemungkinan muncul dalam

sebuah proyek pembangunan perumahan. Namun, perlu diperhatikan juga contoh

secara empiris, factual, dan yang benar-benar ada, supaya bisa dijadikan sebagai

pelajaran sekaligus pembelajaran bagi para developer, pemborong, maupun

stakeholders selanjutnya.

Dibawah ini merupakan contoh yang diambil dari Suara Pembaruan:

Bangun Pantura dengan Amdal Lokal atau Regional?

Pengantar

Bencana banjir yang terjadi di Kota Jakarta di awal Februari 2008 ini telah

membuka mata kita semua. Betapa kota metropolitan yang berpenduduk sekitar 10

juta jiwa ini memiliki kerentanan mengalami bencana khususnya banjir yang sangat

tinggi, hingga jalan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng

pun tergenang. Wartawan S, Erwin Lobo mencoba menganalisis apa yang terjadi

dengan pembangunan di kawasan pantau utara (Pantura) Jakarta hingga banjir

melalui sorotan berikut ini.

SP/Ruht Semiono

Proyek pembanguan rumah susun Cilincing

terus dikerjakan walau berada di pesisir

Marunda, Jakarta Utara, Senin (11/12).

Maraknya lahan yang direklamasi di pantai

utara Jakarta dan rusaknya ekosistem seperti pohon bakau membuat Jakarta selalu

berpotensi terkena abrasi air laut.

Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Pepatah ini mau menyatakan setiap hal baik

itu sukacita maupun dukacita yang terjadi pada diri seseorang, atau sekelompok

orang, bahkan di sebuah negara pasti memiliki maksud tertentu di balik peristiwa

itu.

Page 7: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Hujan dengan intensitas tinggi telah melumpuhkan sejumlah aktivitas masyarakat.

Lokasi banjir yang paling mendapat sorotan hingga saat ini adalah peristiwa

tergenangnya beberapa ruas jalan Tol Sedyatmo.

Kejadian banjir di ruas jalan tersebut menjadi sorotan, karena jalan tol ini menjadi

urat nadi transportasi dari Kota Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta,

Cengkareng, Banten.

Tergenangnya jalan tol ini membuat semua jadwal penerbangan terganggu baik

dari arah bandara maupun menuju bandara.

Tentu saja, peristiwa ini menjadi publikasi buruk bagi Indonesia di mata

internasional. Apalagi tahun ini, pemerintah mencanangkan sebagai tahun

kunjungan atau "Visit Indonesia Years 2008".

Bencana banjir yang terus terjadi hampir setiap tahun di Ibukota Jakarta dengan

intensitas dan dampak yang semakin besar tentu saja mengusik hati dan akal sehat

kita khususnya warga Jakarta. Tidak terkecuali Menteri Negara Lingkungan Hidup,

Rachmat Witoelar.

Pertanyaan mengusiknya adalah apakah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak

mampu mengatasi persoalan banjir ini? Ataukah bukan tidak mau, tetapi tidak mau?

Seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Balai

Kota DKI Jakarta, baru-baru ini, Rachmat Witoelar menegaskan Kementerian

Lingkungan Hidup akan melakukan audit lengkap terhadap semua proyek-proyek

pembangunan di kawasan Pantura Jakarta khususnya yang berhubungan dengan

lingkungan hidup.

Aksi audit yang akan segera dilakukan pemerintah pusat di kawasan pantura ini

didasarkan pada perkiraan bahwa dampak bencana banjir yang semakin hebat juga

turut disebabkan pembangunan di kawasan tersebut terutama yang berhubungan

dengan proyek reklamasi, tidak memperhatikan atau menjalankan kaidah-kaidah

lingkungan hidup.

Page 8: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Witoelar mengaku tidak main-main dengan rencananya tersebut. "Kalau dalam

audit ditemukan kesalahan dan yang bersalah tidak mau memperbaiki sesuai saran

kami, maka kami akan bawa masalahnya ke pengadilan," tegasnya.

"Kegeraman" Menteri LH ini diduga dipicu sikap pengembang dan pemerintah

daerah khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak memperhatikan

berbagai saran dan kajian ilmiah yang dilakukan Kementerian LH.

Misalnya, proyek-proyek reklamasi pantura yang kajian analisis dampak lingkungan

hidupnya (amdal) ditolak mentah-mentah Kementerian LH, ternyata di lapangan

proyek-proyek itu berjalan terus dengan mengantongi amdal dari Pemprov DKI

Jakarta.

"Kami akan perhatikan serius mengenai reklamasi ini khususnya yang terjadi

Muara Angke," katanya.

Deputi I Menteri LH bidang Tata Lingkungan, Hermin Roosita, menjelaskan,

awalnya kajian amdal untuk kawasan pantura adalah amdal regional, karena

menyangkut reklamasi di dua provinsi yakni Banten dan DKI Jakarta. Namun,

karena Amdal (regional) pantura yang diajukan para pengembang selaku

pemrakarsa dinyatakan tidak layak, para pengembang pun mencari akal agar

memperoleh amdal namun tidak melibatkan Kementerian LH.

"Mereka (pengembang) akhirnya melakukan reklamasi di Provinsi DKI Jakarta

saja, sehingga Amdal yang digunakan adalah Amdal parsial atau yang biasa disebut

juga amdal lokal," ujar Hermin.

Menurut Hermin, banyaknya proyek-proyek reklamasi yang menggunakan kajian

amdal lokal akan membawa dampak negatif khususnya terhadap daerah-daerah

sekitar proyek. Dia mencontohkan, Amdal lokal yang mengkaji reklamasi di

Perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) memang berhasil menghindarkan kompleks

perumahan elit itu dari banjir, tetapi karena sifat kajiannya lokal, kemungkinan

dampak yang timbul di luar perumahan tidak dikaji secara mendalam.

Semua Aspek

Page 9: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Akhirnya bisa ditebak, saat hujan lebat turun, perumahan PIK bebas banjir,

sedangkan daerah sekitarnya seperti perkampungan nelayan Muara Angke dan

jalan tol tergenang.

Dia mengatakan, seharusnya kajian Amdal di kawasan pantura itu bersifat regional

dan kewilayahan bukan justru berdasar lokal proyek. Jika proyek pembangunan di

pantura dikaji berdasarkan Amdal regional, semua aspek dari sisi lingkungan dan

infrastruktur bisa diperhitungkan yang pada akhirnya nanti bisa meminimalisasi

potensi bencana banjir yang kemungkinan terjadi.

"Konkretnya seperti ini, jika dikaji berdasarkan amdal regional, kami akan minta

agar pengembang PIK memperlebar saluran sungai Cengkareng Drain. Dalam

konteks itulah audit akan dilakukan," katanya.

Berbeda dengan pendapat dari Menteri LH dan Deputinya, Wali Kota Jakarta

Utara, Effendy Anas, mengatakan, pengembangan kasawan pantura dengan Amdal

lokal atau parsial tidak menyalahi peraturan yang ada. Tudingan yang menyatakan

proyek yang dikaji berdasarkan Amdal lokal akan membawa dampak buruk

terhadap daerah sekitarnya, ditolak mentah-mentah.

"Amdalnya memang lokal atau parsial, tetapi semua itu didasarkan pada master

plan kota yang ada," kata Effendy membela diri.

Sementara itu pengamat perkotaan dari Puswika Universitas Indonesia, Hendricus

Andi Simarmata, mengatakan, polemik seputar amdal lokal dan regional dalam

pembangunan di kawasan pantura harus dilihat secara komprehensif. "Ada persepsi

yang harus diluruskan adalah keberadaan Amdal lokal dan Amdal regional,"

katanya.

Alasannya, berdasarkan PP 27/1999 tentang Amdal, pendekatan studi amdal

berdasarkan jenis kegiatannya, yang terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu tunggal,

terpadu, dan dalam kawasan. Karena itu, untuk membahas kegiatan di pesisir utara

Jakarta, memang tidak dapat hanya mengandalkan satu pendekatan studi amdal

saja.

Page 10: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Penting untuk diingat kembali, bahwa ekosistem pesisir sangat unik dan luas

wilayah pengaruhnya, karena merupakan wilayah peralihan dari ekosistem darat

dan laut. Tidak hanya multi-kegiatan saja yang dibahas, tetapi juga lintas wilayah

dan lintas ekosistem.

Namun, dalam hal permasalahan pantura tersebut, tambahnya, sudah sepatutnya

semua pihak dapat memposisikan kembali fungsi amdal sebagai alat pencegah

potensi kerusakan lingkungan, dan bukan dijadikan alat untuk mendapatkan

manfaat sesaat.

Image Amdal harus objektif dan berorientasi untuk kepentingan umum, tidak untuk

kepentingan si pemohon izin maupun si pemberi izin. Dan amdal harus dapat

menjadi mitra tata ruang yang saling bersinergis satu sama lain.

Solusi dari semua permasalahan di atas, kata anggota Ikatan Ahli Perencana (IAP)

ini adalah mengumpulkan semua dokumen Amdal yang telah dilakukan, baik oleh

pihak PIK, PT Pembangunan Jaya Ancol, maupun BP Pantura. Harus ada

pertemuan teknis yang membahas pendekatan parsial dan integratif.

Analisis:

Efek yang ditimbulkan dari proyek ini sangat integratif, meliputi banyak

aspek dan menyangkut banyak hal. Pembangunan ini jelas akan mencoreng nama

Indonesia dimata dunia yang mana sudah menggembar-gemborkan slogan, jargon

‘Visit Indonesia 2008’. Sangat ironis memang, yang seharusnya dikejar apabila

melihat slogan ini adalah kondisi Indonesia yang ‘temata’ dan mampu memuaskan

wisatawan, hal ini malah berkebalikan, banjir ini merupakan wujud ketidaksiapan

pemerintah melaksanakan jargon itu. PIK merupakan contoh kecil proyek yang

dianggap ‘gagal’ dan berdampak integratif.

Dari pengalaman diatas maka dalam pembangunan sebuah kawasan pantai

memerlukan perhatian khusus terhadap:

1) Pemenuhan Persyaratan Perundangan

Page 11: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Undang-undang dibuat bukan untuk dilanggar tetapi untuk ditaati, sebagai insan

Pancasila hendaklah selalu memperhatikan peraturan yang ada. Untuk masalah

penggunaan kawasan pantai dapat mengaca dari undang undang sebagai berikut:

a). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

b). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

c). Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil.

d). SNI 03-6981-2004, Tata cara perencanaan lingkungan perumahan sederhana

tidak bersusun di daerah perkotaan.

Isinya adalah:

Persyaratan

Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai tidak dianjurkan namun dapat

dilakukandengan memperhatikan ketentuan berikut:

a) Merupakan kebutuhan pengembangan kawasan budi daya yang telah ada di

sisidaratan;

b) Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat dan

membutuhkan pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasikan

kebutuhan yang ada;5 dari 26

c) Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan

lindung atau taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa;

d) Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan batas

wilayah dengan daerah/negara lain.

Terhadap kawasan reklamasi pantai yang sudah memenuhi ketentuan di atas,

terutama yang memiliki skala besar atau yang mengalami perubahan bentang alam

secara signifikan perlu disusun rencana detil tata ruang (RDTR) kawasan.

Penyusunan RDTR kawasan reklamasi pantai ini dapat dilakukan bila sudah

memenuhi persyaratan administratif berikut:

a) Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan dengan Perda yang mendeliniasi

kawasan

Page 12: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

reklamasi pantai;

b) Lokasi reklamasi sudah ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota, baik yang

akan

direklamasi maupun yang sudah direklamasi;

c) Sudah ada studi kelayakan tentang pengembangan kawasan reklamasi

pantai atau

kajian/kelayakan properti (studi investasi);

d) Sudah ada studi AMDAL kawasan maupun regional.

Rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi rencana struktur

ruang

dan pola ruang. Struktur ruang di kawasan reklamasi pantai antara lain

meliputi

jaringan jalan, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan listrik, jaringan

telepon.

Pola ruang di kawasan reklamasi pantai secara umum meliputi kawasan

lindung dan

kawasan budi daya. Kawasan lindung yang dimaksud dalam pedoman ini

adalah ruang

terbuka hijau. Kawasan budi daya meliputi kawasan peruntukan permukiman,

kawasan

perdagangan dan jasa, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan

pariwisata,

kawasan pendidikan, kawasan pelabuhan laut/penyeberangan, kawasan bandar

udara,

dan kawasan campuran.-

2) Pelaksanaan Proyek

Pengembang sebaiknya memperhatikan secara detail dalam pelaksanaan

konstruksi, sehingga mampu mereduksi side effect yang terjadi baik bagi

proyek itu sendiri maupun bagi kondisi masyarakat yang ada di sekitarnya

Page 13: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

3) Pengawasan Masyarakat

Masyarakat menjadi control apabila terjadi hal yang tidak diinginkan untuk

kebaikan bersama, sehingga tercipta kondisi ideal untuk masa mendatang

(meminimalisir dampak negatif)

B. KAWASAN WISATA DI DAERAH GUNUNG LAWU

Tawangmangu

Lokasi Tawangmangu terletak di Gunung Lawu.

Gunung Lawu (3.265 m) berdiri kokoh

diperbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa

Timur, banyak menyimpan sejuta misteri dan

legenda. Dalam legenda Gunung Lawu

dipercayai sebagai tempat bertapanya Raden

Brawijaya atau dikenal dengan Sunan Lawu

setelah mengundurkan diri dari kerajaan

Majapahit, dan beliau dipercaya sebagai penguasa seluruh makhluk yang ada di

Gunung Lawu.

Gunung Lawu juga mempunyai kawah yang namanya sangat terkenal yakni Kawah

Condrodimuko, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat menggodok tokoh

pewayangan yaitu Raden Gatutkaca, salah satu dari Pandawa Lima. Di gunung ini

juga banyak tempat-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo

Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu "Punden Berundak", Lumbung Selayur, Telaga

Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga ditumbuhi bunga Edelweis berwarna

merah muda, kuning dan putih. Tawangmangu termasuk dalam wilayah daerah

kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Tawangmangu terletak di lereng

Gunung Lawu.

Wisata TawangMangu

Page 14: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Dilihat dari teori lokasi kembali, Tawangmangu merupakan daerah yang

sarat dengan talenta alam yang dikembangkan. Maka tidak heran,

Tawangmangu mejadi magnet khusus yang menarik bagi wisatawan

domestic untuk datang. Maka tidak heran banyak orang yang menyebut

Tawangmangu puncaknya Solo. Tawangmangu memiliki air terjun yang

terkenal yaitu Grojogan Sewu.

Pengembangan daerah wisata

Kendala:

1) Sarana transportasi yang mahal

Biaya pengangkutan material yang mahal apabila tidak ada di daerah tersebut,

karena lokasinya sangat sulit dan jauh dari kota. Sehingga biaya trasnportasi

sangat mahal

2) Kondisi wilayah yang sangat curam

Di daerah pegunungan sangatlah wajar apabila memiliki kemiringan yang

cukup tinggi. Tawangmangu memiliki kemiringan lebih dari 45 derajat yang

berakibat susahnya pembangunan disana

3) Tanahnya mudah longsor

Kondisi tanah yang berpori dan terkena air hujan yang sangat intens sangat

memungkinkan tanah disini menjadi labil dan longsor

4) Kondisi hujan yang relative lebih tinggi

Mengingat dari teori hujan, maka daerah pegunungan merupakan catchment

area yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi

Dampak yang terjadi apabila mengadakan pengembangan wisata:

Dampak Positif karena :

1) Promosi daerah

Wisata yang menarik tentunya meembuatsuatu wilayah terkenal

2) Meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).

Hal ini jelas merupakan efek wajar, karena kemasyhuran nama Tawang

mangu dalam karisidenan Surakarta seperti yang dijelaskan diatas, sehingga

Page 15: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

mampu menjadi ‘gula yang menarik semut untuk datang’. Otomatis dengan

datangnya wisatawan akan menambah pendapatan daerah melalui retribusi.

3) Membuka lapangan kerja bagi warga setempat.

Lokasi wisata tentunya dituntut untuk memenuhi pelayanan standar bagi

wisatawan, maka pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk

local untuk mampu menyediakan kebutuhan bagi wisatawan

Dampak Negatif karena :

Secara umum setiap pengerjaan proyek memiliki dampak yang hampir sama, akibat

negative dari pengembangan wisata minimal adalah:

1) Dampak Ekologis

Apabila pemerintah melakukan wrong movement dalam pembangunan wisata

ini akan mematikan habitat asli bagi organism yang ada di daerah

Karanganyar sendiri. Misalnya: dulu ditempat ini terdapat habitat langka yaitu

harimau jawa, karena ada pembangunan, secara tidak langsung menarik

manusia untuk tinggal, maka keberadaan hewan ini semakin tersudut, dan

ketika tidak ada tempat lagi, mereka turun gunung dan mengganggu manusia.

Akibatnya, manusia yang marah akhirnya memburu dan membuat mereka

punah.

Akibat nyata dari pembangunan wisata adalah suhu yang semakin panas,

akibat banyaknya polusi yang ada, pembabatan hutan untuk mengembangkan

lahan. Dampak sistemik dari hal ini adalah juga menurunnya kapasitas air,

karena catchment area sudah banyak berkurang dengan pembangunan dan

pembabatan hutan cemara

2) Dampak Sosiologis

Berubahnya cara hidup masyarakat yang berakibat dengan adanya persaingan

untuk pembangunan wisma-wisma penginapan untuk menyediakan tempat

bagi wisatawan. Akhirnya yang dulunya daerah ini merupakan daerah yang

kosong, dengan adanya perkembangan sosiologis akhirnya daerah tersebut

Page 16: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

menjadi padat. Selain itu dengan ketersediaan wisma-wisma terkadang

manjadi ‘sarang penyakit’ masyarakat.

Melihat dampak diatas, maka diperlukan sebuah perencanaan matang agar

meminimalisir dampak negative yang terjadi. Maka diperlukan hal-hal sebagai

berikut:

1) Pengetatan Aturan pembangunan

Diperlukan untuk menjaga segala resource yang ada dan juga menjaga

kestabilan air di daerah hulu. Agar meminimalisir terjadinya bencana di hilir,

karena implikasi pembangunan di hulu imbasnya akan sangat terasa di hilir.

Oleh karena itu pengetatan aturan AMDAL dan UU yang berlaku tentang cara

pembangunan wilayah di pegunungan mutak diperlukan

2) Penyuluhan terhadap masyarakat

Mengajak masyarakat untuk DARLING (Sadar Lingkungan) untuk menjaga

keasrian alam Tawangmangu. Sebab kalau bukan masyarakat sendiri yang

menjaga, siapa lagi? Untuk itu diperlukan sikap proaktif masyarakat untuk

melindungi hutan, mengawasi setiap pembangunan dan ikut dalam usaha

konservasi ekosistem, dengan cara tidak merusaknya.

C. RUMAH SAKIT BERTARAF INTERNASIONAL BERLANTAI

25 DI KOTA SOLO

Rumah sakit adalah tempat

merujuknya orang sakit untuk

sembuh. Sebuah kota hendaknya

menyediakan fasilitas ini. Kota Solo

sebagai kota yang mandiri, juga

meyediakan fasilitas ini untuk

menjangkau seluruh warga yang ada di kota tersebut. Hal ini merupakan hal hal

yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah sakit dalam skala besar

Page 17: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Kendala :

Solo merupakan kota yang wilayahnya sangat kecil apabila dibandingkan

dengan wilayah yang berada disekitarnya. Untuk pusat kota sendiri sudah

penuh dijejali dengan segala jenis pembangunan

1) Harus mengubah RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Solo

Jalan satu satunya apabila proyek ini dipaksakan adalah dengan mengubah

RTRW yang ada. Artinya pemerintah wajib menyediakan wilayah yang cukup

besar, satu-satu nya cara dengan membeli lahan

2) Biaya yang besar

Pembelian lahan memerlukan biaya yang besar apalagi memerlukan analisis

AMDAL, biayanya sangat besar, dan biasanya akan menimbulkan pro-kontra

dalam masyarakat

Dampak Pembangunan :

Setiap pembangunan yang besar akan menimbulkan implikasi besar dan luar biasa

dalam kehidupan. Berikut adalah kemungkinan yang akan muncul apabila melakukan

pembangunan rumah sakit

Dampak Positif :

1) Membuka lapangan kerja bagi warga setempat.

Memberikan fresh job kepada masyarakat yang berada disekitarnya. Karena

biasanya dalam sebuah proyek memerlukan sdm dalam jumlah besar baik dalam

proses pengerjaan maupun dalam pasca operasi (tenaga bangunan, petugas

keamanan, penjual makanan, dsb)

2) Memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana kesehatan

lebih baik.

Secara teori semakin besar rumah sakit maka tingkat pelayanannya semakin

meningkat, karena kuantitas alat maupun kualitas ahli yang dipekerjakan unutuk

menjaga kredibilitas suatu instansi rumah sakit

3) Meningkatkan income di Solo

Page 18: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Rujukan utama ketika rumah sakit yang lebih kecil dari daerah diluar solo

biasanya akan datang, melihat dari kelengkapan fasilitasnya. Maka, secara

langsung akan menambah pendapatan daerah dari segi retribusi wilayah maupun

pajak jasa yang ada.

Dampak negatif :

1) Tertutupnya pandangan masyarakat

Penduduk local yang biasanya menatap langsung tanpa ada gedung, ketika

didirikan rumah sakit akan menimbulkan dampak psikologis. Akan menimbulkan

kesan ‘sumpek’ dan kurangnya sinar matahari (teori lokasi)

2) Limbah berbahaya

Limbah yang berasal dari rumah sakit apabila tidak dikelola akan menimbulkan

pencemaran lingkungan kategri berat, karena semua tools di rumah sakit

menggunakan jenis bahan kimia yang biasanya perlu penanganan khusus (air

raksa, obat-obatan, dsb)

3) Kebisingan masyarakat

Rumah sakit berfungsi untuk menyembuhkan masyarakat yang sakit, apabila

lingkungannnya berada di tengah kota maka akan tidak kondusif karena kota

merupakan wilayah padat dan bising. Maka pasien tidak mendapat pelayanan

prima dari segi ketenangan

4) Menambah kemacetan dan kepadatan di Kota Solo.

Karena tengah kota merupakan wilayah yang sibuk dan padat, maka kuantitas

kendaraan sangat besar. Apabila terdapat rumah sakit disana jelas akan semakin

meruwetkan suasana, karena ambulans biasanya menerobos APILL demi

keselamatan pasien. Bisa dibayangkan bagaimana kemacetan yang terjadi

5) Inefektivitas pelayanan

Rumah sakit hingga lantai 25 apabila liftnya rusak akan memperberat kinerja

perawat maupun dokter yang dituntut dengan kecepatan.

6) Menimbulkan kekhawatiran penyakit baru

Page 19: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Berkumpulnya pasien dengan macam penyakit beragam dan dalam jumlah besar

akan memungkinkan untuk berakulturasinya penyakit tersebut dan malahan

dikhawatirkan menjadi ‘pedang bermata dua’bagi kota tersebut, yang maksudnya

mengobati pasien malahan akan menimbulkan varian penyakit baru yang

menyerang kota itu apabila kualitas pelayanannya tidak dijaga

Hal yang perlu untuk diperhatikan dalam pengelolaan :

1) Mengadakan studi AMDAL dan kelayakan pembangunan agar tercipta

suasana kondusif

2) Adanya penjagaan kualitas lingkungan, kualitas kesehatan dan kondisi

psikologis masyarakat

3) Memikirkan jumlah biaya dengan adanya pembangunan itu, artinya para

pengembang dan pemerintah harus berpikir dengan pergantian tata fungsi

kelola sebuah lahan yang biayanya akan sangat mahal

4) Penyediaan fasilitas transportasi yang efektif mengingat kondisi pusat kota

yang super padat

5) Penyediaan alternatif penyelesaian apabila fasilitas lift rusak

D. KAWASAN PEMUKIMAN DI DAERAH TAWANGMANGU

Jenis Pembangunan : Kawasan pemukiman di daerah Tawangmangu

Melihat dari kondisi wisata Tawangmangu pada poin

B diatas, maka tidak aneh bagi masyarakat yang

memiliki keinginan untuk mengembangkan sebuah

kawasan pemukiman dengan nilai yang menjanjikan.

Namun untuk pembangunan pemukiman itu

memerlukan perhatian khusus pada hal berikut:

Kendala :

1) Biaya Mahal

Page 20: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Untuk menggunakan prosedur yang benar dalam membangun sebuah kawasan

pemukiman sesuai dengan aturan memerlukan cost yang cukup besar mengingat

harus membuat pondasi yang cukup dalam untuk menahan bangunan fisik rumah

agar tidak longsor

2) Material bangunan lebih banyak

Untuk pondasi, untuk pembangunan drainase memerlukan material yang

cukup besar mengingat kondisi geologis yang kurang baik

3) Curah hujan yang tinggi

Mengingat dari teori hujan, maka daerah pegunungan merupakan catchment

area yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Dengan curah hujan ini

tentunya menimbulkan kesulitan dalam membangun rumah

4) Kemiringan lereng yang terjal, menyebabkan lereng tidak stabil/mudah goyah

apabila jenuh air sehingga material pembentuk lereng mudah bergerak.

5) Alih fungsi lahan dari tanaman keras ke tanaman musiman sehingga tanaman

keras yang berakar kuat dan dalam sebagai pengikat stabilitas tanah pada lereng

berkurang, sehingga tanah mencari keseimbangan baru, sehingga terjadi gerakan

tanah/tanah longsor.

6) Termasuk ke dalam zona menengah ke tinggi dalam peta kerawanan gerakan

tanah.

Dampak yang kemungkinan terjadi

Dampak positif karena :

1) Dari teori lokasi

Karena berada didekat kawasan wisata, maka akan meningkatkan nilai dari

sebuah bangunan tersebut. Selain itu dampak dari sisi psikologis, memiliki

pem,ikiran yang tenang karena lebih sedikit polusi, pemandangan yang indah

2) Ketersediaan air

Karena merupakan catchment area, maka ketersediaan air di tempat ini sangat

melimpah karena curah hujan tinggi. Maka jarang terjadi kekurangan air

3) Kesuburan tanah

Page 21: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Karena merupakan tanah yang terletak di daerah pegunungan maka wilayah

ini merupakan daerah yang sangat subur dan mampu menghasikan hasil panen

yang baik. Jadi masyarakat local di daerah ini, jarang mengalami defisit makanan.

4) Lahan investasi

Untuk kedepan lahan ini akan menjadi semakin mahal, mengingat pembangunan

yang dilakukan oleh pemerintah

Negatif karena :

1) Merusak keseimbangan alam

Seperti yang telah di jelaskan pada nomor 1 poin B, pembangunan di wilayah

hutan ini apabila pengelolaannya sembrono akan merusak kelestarian alam

2) Timbulnya bencana

Tanah longsor, banjir sering terjadi karena pembangunan pemukiman yang asal

memotong lereng sehingga ketika hujan datang dan porositas air sangat tinggi

maka menimbulkan bencana longsor, dan karena tumbuhan penutup yang berakar

kuat ditebang maka tidak bisa menghindari adanya surface runoff yang kemudian

dikenal dengan istilah banjir.

3) Merusak nilai sosial dan budaya setempat (pembauran budaya).

Banyaknya wisatawan asing yang datang lambat laun akan membawa perubahan

pada budaya asli

Pengelolaan Lingkungan :

1) Tindakan preventif adalah membangun pemukiman sesuai dengan prosedur

teknis pembangunan di kawasan pegunungan dengan memakai pondasi dalam

2) Masyarakat yang berdiam di bawah tebing harus waspada terutama pada saat

hujan turun. Bila intensitas hujan tinggi dan berlangsung lama harus

mengungsi ke tempat yang aman, karena material longsoran dapat sewaktu-

waktu bergerak bersama air hujan.

3) Pelarangan pemotongan dan penggalian lereng yang terjal. Dilakukan segera

penanganan lahan-lahan yang masih kritis terutama pada lereng curam-sangat

Page 22: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

curam dengan jenis litologi tufa dengan tanaman keras, berakar dalam untuk

mencegah adanya surface runoff.

4) penyertaan dokumen AMDAL dalam pembangunan lahan yang bersifat masal

dan besar.

5) Adanya penyuluhan aktif oleh Pemerintah Daerah setempat pada daerah-

daerah yang rawan longsor tentang ancaman bencana longsor dan banjir, tata

cara, antisipasi, dan mitigasinya.

6) Melakukan analisis studi kelayakan (feasibility) yang kompeten dan

bertangggung jawab.

E. PEMBANGUNAN REL BAWAH TANAH DI JAKARTA

Seperti pada negara maju, Jepang, Amerika, Eropa, yang sudah memili MRT dibawah

tanah yang sangat efektif, maka Jakarta ingin ‘mencontek’ proyek tersebut, maka

inilah analisis yang dimungkinkan akan terjadi:

Kendala :

1) Biaya tinggi.

Overhead cost adalah masalah klasik dalam pembangunan di negara ini. Pada

umumnya pembangunan fasilitas yang ada memerlukan biaya yang tinggi,

bukan hanya pembangunan, tetapi juga meliputi maintenancenya apalagi ini

menyangkut pembangunan yang berada dibawah permukaan tanah, jelas biaya

penggalian, perijinan, maupun pembelian alat baku yang diperlukan

memerlukan biaya yang tidak murah alias mahal.

2) Pengubahan tata guna lahan

Sama dengan kasus pembangunan rumah

sakit, hanya untuk pembangunan ini

memerlukan perubahan yang sangat

mendasar, karena pada dasarnya dalam

Page 23: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

penataan kota Jakarta tidak memperhitungkan adanya pembangunan jalur

subway train

3) Struktur tanah yang gembur

Jawa pada umumnya memiliki tanah yang subur, sehingga apabila dilanjutkan

pembangunan ini, dikhawatirkan akan menimbulkan bencana

4) Terjadinya penurunan permukaan tanah.

Jakarta yang memiliki beban yang sangat berat karena bombardier

pembangunan hotel dan gedung pencakar langit. Belum dibuat jalur rel bawah

tanah saja, Jakarta sudah berada pada posisi dibawah muka air laut, apabila

dilanjutkan akan menimbulkan overweight yang akan mempercepat terjadinya

amblesan tanah

5) Kondisi Air tanah

Apabila tetap diapksakan untuk pembangunan jalur bawah tanah,

dikhawatirkan menyedot banyak air tanah untuk proyek, padahal pada

awalnya sudah defisit

Dampak Pembangunan yang mungkin terjadi

Dampak Positif :

1) Efisiensi waktu

Tujuan semua MRT (Mass Rapid Transport) adalah efisiensi waktu sehingga

memungkinkan melakukan kinerja yang lebih

2) Menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) DKI Jakarta.

Menambah income bagi pemerintah provinsi Jakarta dengan adanya retribusi

3) Mengurangi tingkat kemacetan di DKI Jakarta.

Mampu menjadi alternative bagi masyarakat untuk tidak mengalami kemacetan

4) Mengurangi tingkat polusi udara di DKI Jakarta.

Karena polusi yang dihasilkan oleh banyak kendaraan, dengan MRT diharap

mengurangi Volume kendaraan sehingga mengurangi tingkat polusi kota

5) Membuka lapangan kerja baru

Jelas seperti pada proyek laiinya

Page 24: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Negatif karena :

1) Mempengaruhi tingkat kestabilan tanah (Land Subsidence).

Sudah jelas diatas bahwa Jakarta memiliki konstruksi tanah yang gembur yang

mudah ambles

2) Menimbulkan getaran yang besar

Sangat mengganggu bagi penghuni yang berada diatasnya. Mempengaruhi tingkat

emosi manusia yang menjadi cepat marah dan menimbulkan gangguan

pendengaran

3) Pengaruh buruk pada cadangan sumber air tanah

4) Dampak sosial yang muncul

5) Kekhawatiran masyarakat dengan pelaksanaan MRT karena akan

menimbulkan persoalan seperti pembebasan tanah terkait jaringan yang ada,

seperti telepon, listrik, air, dan gas.

Pengelolaan Lingkungan :

1) Mengadakan studi AMDAL

Untuk mengetahui sejauh mana kecocokan pembangunan tersebut ada di

Jakarta

2) Menggunakan kereta yang memiliki bahan bakar yang ramah lingkungan

Meminimalisir side effect

3) Meminimalisir dampak pelaksanaan proyek

Meminimalisir getaran dengan mengganti waktu pengerjaaan

Page 25: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

2. ULASAN MENGENAI RENCANA PEMBANGUNAN

DI:

A. PABRIK SEMEN SUKOLILO PATI

Pendahuluan

Semen Gresik adalah pabrik yang berskala nasional yang memiliki banyak

cabang yang berada di seluruh Indonesia. Masing masing pabrik mewakili suatu

distrik tertentu. Untuk melebarkan sayapnya, PT. Semen Gresik berminat untuk

menginvestasikan modalnya untuk membangun sebuah pabrik di kawasan utara

propinsi Jawa Tengah tepatnya di daerah Sukolilo Pati

Rencana ini menimbulkan pertentangan yang sengit dalam masyarakat Pati

dan pada akhirnya membelah mayarakat Pati ke dalam 3 kubu yang saling

bertentangan: pro, kontra dan acuh terhadap segala rencana pembangunan oleh

Semen Gresik.

Ketiga kelompok masyarakat ini memiliki alasan dan pembenarnya masing-

masing. Secara umum, masyarakat yang pro, rata-rata memiliki harapan akan

mendapatkan pekerjaan yang lebih menarik dari hanya sekedar bertani di sawah.

Masyarakat ini juga menaruh kepercayaan pada jaminan PT. Semen Gresik yang

tidak akan merusak lingkungan serta jaminan pemenuhan kebutuhan air bersih

masyarakat jika ada kerusakan pada mata air mereka. Selebihnya, masyarakat

golongan ini merasa tidak berdaya karena menganggap rencana penambangan

tersebut merupakan keputusan pemerintah yang sudah tidak bisa diganggu gugat yang

sudah matang.

Kubu yang berbeda, masyarakat yang menolak rencana penambangan

umumnya memiliki kekhawatiran akan keselamatan lingkungan mereka, terutama

pada lahan pertanian dan suplai air bersih dari mata air untuk kebutuhan sehari-hari.

Hal ini didasarkan pada fakta yang sudah ada, dimana setiap industri besar berdiri

pasti akan melahirkan persoalan baru yang jauh lebih rumit.

Page 26: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Sementara itu, masyarakat yang tidak peduli akan rencana penambangan,

kebanyakan adalah mereka yang tinggal di lokasi yang jauh dari daerah rencana

konsesi penambangan. Masyarakat golongan ini, sebenarnya tidak keberatan ada

aktivitas penambangan di sekitar mereka, namun dengan syarat mereka minta ganti

rugi yang sepadan, semisal ada upaya bedol

desa ke daerah yang lebih baik dan tidak

terlalu jauh dari tempat kelahiran mereka, serta

mendapat jaminan hidup dengan layak.

Alasannya, mereka ini ingin tetap dapat

memantau seperti apa perubahan wilayah

mereka selama/ pasca penambangan.

Ketidakpedulian ini juga agak rumit, karena

justru sebagian masyarakat merasa kecewa atas perlakuan beberapa perusahaan

tambang yang telah berlaku semena-mena pada saat ekplorasi beberapa waktu

sebelumnya.

Namun, bila dicermati lebih lanjut, alasan-alasan dari masing-masing

kelompok itu masih bersandar pada level ’harapan’ dan ’kekhawatiran’, belum

didasarkan pada pemahaman yang utuh dari berbagai sisi yang terkait dengan

persoalan ini. Sehingga tidak jarang yang tampak kemudian, masing-masing

kelompok dalam berargumen dan menentukan sikapnya atas dasar ”pokoknya”.

Lemahnya pemahaman ini terjadi lantaran sulitnya akses informasi dan minimnya

peyediaan bahan-bahan yang terkait dengan persoalan tersebut.

Untuk memahami masalah ini lebih mendalam, harus dipahami beberapa hal

yaitu mengenai profil daerah yang menjadi sengket

Profile Kabupaten Pati

Kabupaten Pati merupakan salah satu dari

35 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Kabupaten Pati terletak di daerah pantai utara Pulau

Jawa dan di bagian timur Propinsi Jawa Tengah. Berbatasan dengan Kabupaten

Page 27: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Jepara di sebelah utara, Kabupaten Kudus di sebelah barat, Kabupaten Grobogan di

sebelah selatan dan Kabupaten Rembang di selebah timur. Secara administratif

Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 hektar yang terdiri dari 58.749

hektar lahan sawah dan 91.619 hektar lahan bukan sawah. Kabupaten Pati terbagi

dalam 21 kecamatan, 401 desa, 5 kelurahan. Ada 1.106 dukuh, 1.464 RW dan 7.463

RT.

Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah sejak lama dikenal sebagai daerah

yang maju pertaniannya. Tak hanya hasil pertaniannya yang menjadi tumpuan

pemenuhan kebutuhan pangan bagi daerah lain. Lebih dari itu, Pati juga menjadi

kiblat daerah sekitarnya dalam pengembangan pertanian. Termasuk pengembangan

teknologi pertaniannya.

Salah satu teknologi pertanian yang awalnya dikembangkan di wilayah Pati

adalah mesin perontok padi atau biasa disebut dengan dos. Dari Pati, mesin sederhana

ini menyebar ke berbagai daerah di sekitarnya. Kini mesin yang dioperasikan dengan

dikayuh seperti sepeda ini, dengan mudah ditemukan di wilayah Grobogan, Blora,

Kudus, Rembang, dan daerah lainnya.

Wilayah Administratif Sukolilo

Secara administratif, wilayah Kecamatan Sukolilo masuk di wilayah

Kabupaten Pati, Secara kordinat terletak pada 0470000 m, 0500000 m dan 922 0000

m,n 9250000 UTM, Peta Bakosurtanal, Lembar Sukolilo, Skala 1 : 25.000.

Pembicaraan mengenai pertanian Kabupaten Pati pasti akan menyebut Kecamatan

Sukolilo, sebuah wilayah yang terletak di perbatasan Kabupaten Pati dan Kabupaten

Grobogan. Kecamatan yang pada tahun 2006 berpenduduk 91.688 jiwa ini (data BPS

2007), sekitar 50% warganya menggantungkan hidup di sektor pertanian.

Dengan luas tanam 13.796 ha pada tahun 2004, produksi padi sawah maupun

gaga Kecamatan Sukolilo mencapai 72.334 ton (Dinas Pertanian dan Peternakan

Kabupaten Pati). Atau 14,25% dari total produksi dan merupakan wilayah penghasil

padi terbesar di Kabupaten Pati.

Page 28: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Pada tahun yang sama, tercatat produksi padi di Kabupaten Pati mencapai

507.533 ton. Tak bisa dimungkiri, jumlah tersebut berkontribusi besar terhadap posisi

Jawa Tengah sebagai penyangga pangan nasional. Saat ini, Jawa Tengah tercatat

sebagai salah satu penyanga pangan nasional terbesar, yaitu mencapai 15,7% dengan

total produksi padi pada tahun 2007 sebesar 8,6 juta ton (Koran Tempo 6/1/09).

Data-data tersebut menunjukkan bahwa produksi padi Sukolilo tidak dapat

dipandang sebelah mata. Jika diasumsikan produksi padi Jawa Tengah tidak

mengalami perubahan berarti dalam rentang tahun 2004-2007, produksi padi

Kecamatan Sukolilo mencapai 0,84% dari total produksi padi di tingkat propinsi.

Tingginya produksi padi di Kecamatan Sukolilo, tentu tidak dapat dilepaskan

dari ketersediaan air untuk pertanian di daerah tersebut yang terdapat di pegunungan

Kendeng

Tentang Pegunungan Kendeng

Tidak banyak yang tahu bahwa pegunungan kapur (karst) yang membentang

dari desa Taban (Kudus) sampai Tuban bernama Pegunungan Kendeng Utara. Di

pegunungan yang dulu cukup lebat dengan pohon jati ini bermukim sebagian besar

penduduk Kecamatan Sukolilo. Selain digunakan untuk tempat tinggal warga,

pegunungan ini juga memberikan beberapa manfaat lain bagi warga yang hidup di

sekitarnya. Pertama, sumber air yang telah mengairi 15.873,9 ha lahan pertanian di

sekitarnya. Kedua, lahan di pegunungan ini juga menjadi lahan pekerjaan bagai

ribuan peladang yang menanam berbagai palawija di sela-sela pepohonan jati milik

Perhutani.

Rona Lingkuan Alam dan Budaya:

Pegunungan Kendeng dengan kekayaannya berupa sumber air dan goa telah

memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi masyarakat sekitar, khususnya

bagi masyarakat di Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen. Selain untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, sumber air juga bermanfaat untuk mengairi

lahan pertanian.

Page 29: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Secara keseluruhan sumber daya alam di wilayah Pegunungan Kendeng telah

memberikan kemanfaatan bagi 91 688 jiwa di kecamatan Sukolilo dan 73 051

jiwa di Kecamatan Kayen.

Kecamatan Sukolilo yang meliputi 16 Desa dan Kecamatan Kayen meliputi 17

Desa yang sistem pengairannya melalui irigasi teknis dengan bersumber dari

Waduk Kedungombo (Klambu kanan) dan sistem pompanisasi.

Mata air di pegunungan Kendeng merupakan sumber pengairan 15.873,900 ha

sawah di Kecamatan Sukolilo dan 9 603,232 ha di Kecamatan Kayen.

Sawah yang berada di kaki gunung Kendeng utara menggunakan irigasi teknis

sementara yang terletak di sebelah utara sepanjang sungai Juana II dan Juana I

menggunakan sistem pompanisasi dengan bersumber dari sumber air yang

berada pada Pegunungan Kendeng.

Permasalahan dan Dampak

• Pertama, rencana pembangunan Semen Gresik tidak berdasarkan pada

Peraturan Daerah Kabupaten PATI tentang Rencana Tata Ruang dan Tata

Wilayah (RTRW) karena Rancangan Perda RTRW 2008- 2009 Kabupaten Pati

masih dalam proses persetujuan Pemerintah Pusat. Perda RTRW Kabupaten Pati

periode 2006-2007 telah kaduluarsa.

• Namun demikian, Bupati Pati mengeluarkan Surat Bupati Pati No.

131/1814/2008 tanggal 17 April 2008 untuk dijadikan rujukan dalam menilai

kesesuaian rencana kegiatan dengan tata ruang kabupaten dan membuat Semen

Gresik dapat merealisasikan rencananya untuk membangun Semen Gresik di

Kecamatan Sukolilo, Pati. Padahal, Surat Bupati tidak memiliki kekuatan hukum

sebagai pengganti Perda.

• Dalam Surat Bupati Pati tersebut dinyatakan bahwa:

Lokasi kawasan pertambangan golongan C terdapat di Kecamatan Sukolilo,

Kayen, Tambakromo, Gabus, Pucakwangi, Dukuhseti, Tayu, Tlogowungu,

Gembong, Cluwak, dan Gunungwungkal.

Page 30: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Kawasan peruntukan industri besar dan sedang terdapat di Kecamatan

Margorejo, Pati, Juwana, Batangan, Sukolilo, Kayen, dan Gabus.

o Berdasarkan hal tersebut maka lokasi rencana kegiatan penambangan bahan

baku di Kecamatan Sukolilo sudah sesuai dengan butir 1, sedangkan rencana

lokasi pabrik semen di Kecamatan Sukolilo sudah sesuai dengan butir 2.

o Berdasarkan pengakuan Sekretaris Daerah Bappedalda, Bpk. Mulyanto di

forum pembahasan KA ANDAL tersebut, Surat Bupati tersebut dibuat setelah

pada rapat antara Bappedalda Propinsi Jawa Tengah, Pemkab Pati, dan Semen

Gresik disadari bahwa Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah. Kemudian Rapat

memutuskan Bupati harus mengeluarkan surat yang bisa menggantikan Perda

RTRW dan sebagai rujukan Tata Ruang dan Tata Wilayah.

• Kedua, penetapan pegunungan Kendeng sebagai kawasan Karst jenis I, II,

ataupun III belum memiliki dasar hukum. Semen Gresik hanya mengacu pada

hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan

Kawasan Pertambangan, Departemen ESDM bekerjasama dengan Semen Gresik

tentang kawasan karst Sukolilo tahun 2005. Namun demikian, di dalam KA

ANDAL tersebut, hasil penelitian tersebut tidak menyebutkan golongan karst

dari pegunungan Kendeng.

• Sementara hasil penelitian dari Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran

Yogyakarta (Bapak Eko Teguh Paripurno), Acintyacunyata Speleological Club

(ASC), Yogyakarta (Dikky Mesah, AB Rodialfallah, Rikky Raimon, dkk), dan

juga Pusat Studi Lingkungan Hidup, UGM tentang kajian potensi Kars Kawasan

Sukolilo - Pati menyimpulkan bahwa:

Kawasan Kars Pati – kawasan kars Grobogan masuk dalam klasifikasi kars I

menurut Kepmen ESDM no. 1456/K/20/MEM/2000 pasal 12.

Perbukitan kawasan Kars Sukolilo berfungsi sebagai daerah resapan dan

penyimpan air untuk mata air-mata air yang mengalir di pemukiman, baik di

bagian Utara maupun bagian Selatan kawasan ini.

Page 31: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Kawasan kars Sukolilo merupakan kawasan penyimpan air bagi seluruh mata air

kars di Pati dan Grobogan, sehingga Pemerintahan Kabupaten Grobogan dan

Kabupaten Pati perlu menetapkan kawasan ini sebagai kawasan Kars yang

dilindungi agar fungsinya tetap terjaga sehingga resiko bencana kekeringan bagi

8000 kk dan 4000 ha lahan pertanian di kemudian hari dapat dihindari.

• Dengan demikian, Penambangan yang di lakukan PT Semen Gresik di wilayah

Pegunungan Kendeng akan mengurangi debit air yang ada di sumber-sumber air

di pegunungan Kendeng, kondisi ini mengakibatkan ancaman bagi masyarakat

untuk mencukupi kebutuhan air. Selain berkurangnya debit air di wilayah

pegunungan Kendeng, penambangan yang dilakukan PT Semen Gresik akan

menimbulkan sedimentasi yang akhirnya akan memperparah banjir di Sukolilo.

B.TAMBANG EMAS BATU GOSOK KEC. KOMODO KAB.

MANGGARAI BARAT, NTT

Pendahuluan

Pulau komodo adalah pulau dengan seribu kelebihan didalamnya. Baik itu dari

muatan tambang, dari segi budaya, maupun flora dan faunannya. Di pulau ini

ditemukan tambang yang sangat berharga yaitu tambang emas. Menjadi persoalan

manakala lokasi penambangan tersebut terletak pada lokasi konservasi hewan yang

langka yaitu hewan komodo. Komodo adalah hewan yang sangat dilindungi dunia

(Varanus komodoensis Ouwens). Reptilia raksasa yang dalam bahasa setempat

disebut ora ini memang sudah jadi ikon pariwisata Manggarai Barat, bahkan Nusa

Tenggara Timur secara umum. Sekaligus menjadi wakil Indonesia untuk masuk

dalam katgori 7 keajaiban dunia. Mulai menjadi permasalahan ketika ada ekplorasi

tambang emas yang ada pada pulau itu juga yang menuai kontroversi dari

masyarakat

Untuk memahami lebih lanjut harus dipahami terlebih dahulu mengenai beberapa

hal tentang segi profil wilayah, potensi dan pengembangannya.

Page 32: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Profil wilayah

Letak Geografis terletak pada

8o14’ – 9o00’ LS dan 119o21’–

120o30” BT; Luas wilayah 2.947,50

Km2; Batas Wilayah Utara

berbatasan dengan Laut Flores,

Timur berbatasan dengan Kab. Manggarai, Barat berbatasan dengan Selat Sape, dan

arah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu; Jumlah penduduk 201.129 orang (NTT

dalam angka Tahun 2007); Wilayah Administrasi terdiri dari 7 kecamatan, dan 116

desa dan 5 kelurahan; Prasarana Transportasi terdapat Bandara Komodo, untuk

transportasi laut terdapat Pelabuhan Laut Labuan Bajo.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat beribukota di Labuan Bajo, dipimpin oleh

Bupati Drs. Fidelis Pranda. Mempunyai sebuah Perusahaan Daerah Air Minum yaitu

PDAM Manggarai Barat.

Potensi yang ada:

Potensi Wisata

Taman Nasional Komodo (TNK) dibentuk pada tahun 1980 dan dinyatakan sebagai

World Heritage Site serta Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO pada tahun

1986. Semula kawasan tersebut ditetapkan untuk melestarikan satwa Komodo yang

unik. Satwa Komodo pertama kali ditemukan oleh dunia ilmu pengetahuan tahun

1911. Kurator Museum Zoologi di Bogor, P.A. Ouwens, menerima laporan

ditemukannya satwa komodo oleh J.K.H. Van Steyn, pegawai pemerintah Hindia

Belanda. Ouwens memberi nama ilmiah Varanus Komodoensis Ouwens kepada

satwa tersebut dalam karya tulis yang dimuat dalam “Bulletin du Jardin Botanique de

Buitenzorg”, dengan judul “On a large Varanus species from the island of Komodo.”

Taman Nasional Komodo

Jenis-jenis satwa darat lain yang menonjol adalah Burung Gosong (Megapodius

reinwardt), Tikus Rinca (Rattus rintjanus), dan Rusa Timor (Cervus timorensis).

Sekitar 70% dari kawasan terrestrial berupa hutan savana padang rumput. Tipe

Page 33: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

habitat daratan yang lain berupa hutan tropis musim (monsoon) dan hutan kuasi awan

di atas 500 m sepanjang punggung dan puncak perbukitan. Walaupun tersohor

sebagai habitat satwa Komodo, TNK meliputi salah satu kawasan laut yang paling

kaya di dunia, meliputi 1,214 km2 habitat laut dengan keanekaragaman tinggi,

termasuk karang, mangrove, rumput laut, dan teluk yang semi tertutup. Habitat-

habitat tersebut mempunyai lebih dari 1000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang,

dan 70 spesies bunga karang. Dugong (Dugong dugon), Lumba-lumba (10

spesies), Paus (6 spesies), dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu Hijau

(Chelonia mydas.

TNK terletak di wilayah Wallacea Indonesia, yang diidentifikasi oleh WWF dan

Conservation International sebagai kawasan prioritas konservasi dunia. TNK terletak

antara Pulau Sumbawa dan Flores, perbatasan antara Propinsi NTT dan NTB,

mencakup 3 pulau utama yaitu Komodo, Rinca dan Padar, dan pulau kecil lain yang

secara keseluruhan mencakup daratan 603 km2. Total luas TNK saat ini adalah 1.817

km2. Usulan penambahan 25 km2 (Gili Banta) dan 479 km2 perairan laut akan

membuat total kawasan menjadi 2.321 km2.

Potensi Pertambangan

Akhir-akhir ini, Kabupaten Manggarai Barat tidak hanya dikunjungi oleh para

wisatawan melainkan juga ramai dikunjungi oleh para investor, dimana beberapa

daerah terdapat potensi pertambangan emas, mangan dan marmer; seperti di Batu

Gosok (Kec. Komodo), Dalong (Kec. Komodo), Tebedo (Kec. Boleng), Nara (Kec.

Sanonggoang) , Kec. Macang Pacar (Kec. Kuwus)

Permasalahan yang muncul:

Dengan potensi pertambangan ini, pemerintah kabupaten secara pragmatis

mendorong untuk diadakan pertambangan tanpa sebuah kajian ekologi, ekonomi,

sosial dan budaya. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat malah melihat sektor

pertambangan sebagai sektor utama yang akan mempercepat pembangunan dan

melupakan sektor pariwisata dan pertanian yang selama ini menjadi basis kehidupan

rakyat. Padahal kawasan pertambangan itu sangat dekat dengan pesisir pantai tempat

Page 34: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

pembibitan ikan dan lahan nelayan tradisional mencari ikan, ada perhotelan yang

selama ini digunakan para wisatawan, serta letak pulau komodo, tempat hidup spesies

komodo tidak memiliki jarak yang jauh dari tempat pertambangan. Itu berarti

kelestarian lingkungan hidup dan ekosistem laut yang terjaga selama ini akan hancur,

seketika pertambangan dilakukan di beberapa titik dekat pantai dan lainnya di

kawasan hutan lindung yang selama ini mensuplai air untuk daerah-daerah

persawahan tersebut.

Padahal pemerintah berencana memasukkan pulau ini menjadi kandidat 7 keajaiban

dunia. Oleh karena itu diperlukan pengembangan yang maksimal apabila ingin

mewujudkan mimpi ini. Sangat ironis memang, ketika getol dengan pengembangan

wisatanya, investor justru meng’injak-injak’ potensi ini dengan mengadakan

ekskavasi tambang yang ada.

Oleh karena itu muncul penolakan oleh masyarakat atas pertambangan ini kemudian

dibentuklah GERAM (Gerakan Masyarakat Anti Tambang). Geram telah melakukan

aksi lapangan (demonstrasi) ke Kantor Bupati, DPRD dan Lokasi Pertambangan pada

tanggal 24 Mei 2009.

Kesimpulan: Seharusnya dalam mengadakan sebuah usaha pertambangan yang

berdampak besar dan sistemik perlu dilakukan studi AMDAL pusat dengan

mematuhi juga koridor- undang undang yang ada. Sehingga mampu menjaga

kelestarian hayati yang ada pada daerah tersebut, dalam hal ini secara spesifik

mampu membawa pulau komodo menjadi salah satu keajaiban dunia

C. PEMBANGUNAN HOTEL DAN MAL DI KAWASAN HOTEL

VASTENBURG

Sejarah hotel Vastenburg

Benteng Vastenburg, yang dahulu bernama “Grootmoedigheid”, didirikan oleh

Jendral Baron Van Imhoff pada tahun 1745 di kota Surakarta. Nama Vastenburg

sendiri dapat diartikan sebagai” istana yang dikelilingi oleh tembok yang kuat”.

Page 35: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Lokasi benteng Vastenburg berada di pusat kota, dekat dengan keraton Kasunanan

Surakarta. Hal ini dimaksudkan untuk mengawasi gerak-gerik keraton Kasunanan

Surakarta. Bangunan benteng berbentuk bujur sangkar dengan penonjolan di keempat

ujungnya sebagai alat untuk teknik peperangan. Selain bangunan benteng, area

Vastenburg juga dikelilingi oleh bangunan rumah tinggal perwira dan asrama tentara

di bagian dalam benteng. Benteng Vastenburg memiliki dinding dengan tinggi 6

meter dan tebal 2 meter yang dimaksudkan untuk menjaga keamanan benteng. Di

sekeliling tembok benteng, pada bagian luar terdapat parit dengan ukuran lebar 2

meter dan kedalaman 2 meter. Untuk akses masuk benteng, pintu utama bagian depan

dan belakang menggunakan jembatan angkat. Akan tetapi saat ini telah terjadi banyak

perubahan pada area benteng Vastenburg. Pada area ini, satu-satunya bangunan yang

tersisa adalah bangunan tembok benteng saja. Bangunan-bangunan di luar tembok

benteng ini, sudah dirubuhkan lebih dari 20 tahun yang lalu. Bangunan asrama/mess

tentara pada bagian dalam benteng pun sudah tidak terlihat lagi karena pembongkaran

sejak tahun 2006. Benteng Vastenburg terletak di Jalan Jendral Sudirman. Bangunan

ini berbatasan langsung dengan Jalan Mayor Kusmanto di sebelah utara, Jalan Kapten

Mulyadi di sebelah timur, dan Jalan Mayor Sunaryo di sebelah selatan. Secara tidak

langsung, Vastenburg berbatasan dengan Kantor Pusat Telkom di sebelah utara,

perumahan Loji Wetan di sebelah timur, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo

di sebelah selatan, dan Bank Bukopin serta Kantor Pos Besar di sebelah barat.

Permasalahan yang muncul:

Setelah Indonesia merdeka, Benteng ini pun "diwarisi" oleh unsur bangsa kita yang

memegang senjata, yakni kaum militer. Di era kemerdekaan benteng ini pernah

berfungsi sebagai asrama militer, sebagai kompleks militer atau asrama untuk

Brigade Infantri 6, Trisakti Baladaya dan Kostrad.

Dari tangan militerlah, pada tahun 1991, areal situs bersejarah seluas hektar ini

ditukargulingkan dengan pihak swasta. Kini wilayah situs sejarah ini telah dikapling-

kapling di delapan instansi berbeda. Menurut data BPN sejumlah pihak swasta

tercatat sebagai pemilik "sah" lahan di kawasan Vastenburg yaitu PT Benteng

Page 36: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Gapuratama, PT Benteng Perkasa Utama, Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Bank

Danamon dan sejumlah pemilik perseorangan. PT Benteng Gapuratama, perusahaan

milik Robby Sumampauw tercatat memiliki sebagian besar lahan di dalam benteng,

juga areal sisi timur dan utara di luar benteng seluas sekitar 3,5 hektare.

Kemudian polemik tentang Benteng Vastenburg memuncak sejak November 2008

ketika ”pemilik” benteng berencana mau membangun hotel bertingkat 13 dan mal di

atas situs yang dilindungi Undang-Undang Cagar Budaya ini. Pada tanggal 10

November 2008, puluhan budayawan Solo menggelar aksi untuk "merebut" cagar

budaya ini dari tangan investor. Kaum Budayawan dan komunitas sejarah Kota Solo

memang tidak pernah mengakui keabsahan penguasaan investor atas atas bangunan

dan tanah benteng. Saat ini masih terjadi tarik-ulur menyikapi rencana pembangunan

hotel tersebut. Pemerintah Daerah pun urung mengeluarkan Ijin Mendirikan

Bangunan (IMB) karena tekanan masyarakat.

Bila kita menyimak nilai-nilai historis Benteng Vastenburg, sepertinya tak rela

melihat benteng ini dihapus dari ingatan dan sejarah bangsa. Padahal beberapa

benteng peninggalan kolonial Belanda (bahkan dari era yang lebih kuno) di kota lain

sudah menjadi aset wisata dan museum

Maka jika ingin mengunjungi Vastenburg, bergegaslah sebelum obyek bersejarah ini

dimenangkan oleh kuasa pemodal, dan lantas hilang selamanya dari perbendaharaan

sejarah bangsa.

Sikap masyarakat yang muncul atas ide pambangunan ini:

Muncul pro-kontra yang ada di grassroot. Artinya ada pihak yang benar-benar

antipasti terhadap pembangunan ini karena dikhawatirkan ada komersialisasi yang

dimiliki oleh pemilik baru. Artinnya, vastenburg dijadikan ajang untuk ‘mengeruk’

keuntungan yang berlipat. Selain itu mereka khawatir akan perusakan aset sejarah

bangsa secara khusus sejarah kota Solo. Rencana penolakan mereka dalam bentuk

‘urunan’ atau patungan:

Joglosemar

Page 37: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Warga Patungan Beli Vastenburg

oleh ono pada 06-11-2008

KARANGASEM (Joglosemar): Masyarakat diusulkan untuk patungan guna membeli

Benteng Vastenburg, mengingat Pemkot tidak mampu menebusnya dari pengusaha

Robby Sumampouw. 

Sementara itu, rencana pembangunan hotel Beauty masih bisa dibatalkan, jika kajian

yang dilakukan ternyata merugikan secara langsung dari sisi sosial ekonomi.

Ketua DPRD Surakarta, Hariadi Saptono mengatakan, jika memang Pemkot tak

mampu menebus Benteng Vastenburg, mestinya ada tawaran pada masyarakat Solo

untuk membeli benteng tersebut. 

Hariadi yakin, jika benteng tersebut dijadikan ruang publik serta dibeli sesuai tata

cara yang benar oleh masyarakat, pasti akan banyak bantuan yang datang. 

Bahkan jika perlu, masyarakat diminta mendesak ke dewan untuk menganggarkan

dana di APBD 2009 untuk pembelian itu. Jika ternyata anggaran tidak cukup, DPRD

bisa mengajukan bantuan ke pemerintah pusat.

“Yang jelas benteng dikembalikan menjadi milik masyarakat Solo. Kalau perlu

urunan semampunya, misalkan Rp 5.000 dikalikan jumlah warga Solo, kan sudah

terkumpul dana. Tapi itu kembali ke warga,” papar Hariadi.

Sementara Plt Sekda Solo, Supradi Kertamenawi (yang sudah dilantik jadi Asisten

Administrasi) mengatakan, Pemkot dalam posisi sulit. 

Pasalnya, pemilik sudah mengantongi prosedur yang benar, termasuk izin pendirian

hotel delapan lantai. Sehingga walikota tak bisa menolak untuk memberikan IMB.

(ono)

Penyelesaian sengketa:

BPKP Jateng Tuntaskan Kasus HKP Benteng Vasternburg Solo

SEMARANG-Tuntas sudah evaluasi hambatan kelancaran pembangunan (HKP) atas

rencana pembangunan Hotel dan Mal di dalam Kawasan Benteng Vastenburg yang

dilaksanakan BPKP Jateng bersinergi dengan Inspektorat Kota Solo. Hal itu

ditandai dengan diserahkannya laporan hasil evaluasi oleh Kepala Perwakilan

Page 38: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

BPKP Provinsi Jawa Tengah Arzul

Andaliza kepada Walikota Solo Joko

Widodo, di kantor Inspektorat Kota

Solo, Jum’at kemarin (3/7). Seperti

diketahui beberapa waktu sebelumnya

Walikota Solo telah mengirimkan surat

ke BPKP Jateng minta bantuan

melakukan evaluasi atas hambatan

kelancaran pembangunan yang

dihadapi Pemerintah Kota Solo, terkait

rencana pembangunan di kawasan Cagar Budaya Benteng Vastenburg Solo.

Dalam keterangan persnya usai penyerahan laporan, Arzul mengatakan,

menindaklanjuti permintaan Walikota Solo Joko Widodo atau yang sering disebut

Jokowi, pihaknya bersama tim Inspektorat Kota Solo telah melakukan evaluasi dan

meminta komitmen para pihak yang terkait agar rencana pembangunan di kawasan

Benteng Vastenburg dapat berjalan dan tidak menyimpang dari peraturan yang

berlaku.

“Investor, Dinas Tata Ruang Kota, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3)

Jateng, Inspektorat Kota Semarang, dan BPKP Jateng, telah bertemu dalam satu

meja, mencari solusi terbaik dan membuat komitmen memproses ijin pendirian hotel

dan mal tanpa melanggar aturan yang ada,” terangnya.

Arzul mengungkapkan, sesuai laporan hasil evaluasi yang diserahkan, diberikan

rekomendasi pada Pemerintah Kota Solo agar proses pembangunan Benteng

Vastenburg dapat dilakukan dengan seijin atau persetujuan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata, serta melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat setelah ijin

diberikan oleh Menteri. “Rekomendasi tersebut merupakan hasil yang diperoleh

setelah melakukan kajian dan melakukan mediasi dengan kedua belah pihak yang

terkait, yakni Pemerintah Kota Solo dan Investor,” ungkap dia.

Page 39: Tugas Analisis Sumber Daya Dan Lingkungan Auto Saved)

Ditambahkan, jika BP3 sudah memberikan rekomendasi, sudah ada ijin prinsip.

Hanya saja tetap harus memenuhi amdal yang sudah disepakati. Ada studi yang

dilakukan BP3, dan proses pembangunan harus sesuai ketentuan yang berlaku.

Arzul menegaskan, bahwa keputusan pembangunan tergantung dari hasil proses

selanjutnya. BPKP hanya berlaku sebagai mediator untuk menjembatani pertemuan

antara Pemerintah Kota Solo, Investor dan BP3. “Dalam evaluasi ini, BPKP selalu

memposisikan diri pada sisi yang obyektif, independen serta tidak memihak kepada

siapapun,” tandasnya.

Sementara itu, Walikota Solo Jokowi secara terpisah mengucapkan terima kasih

pada BPKP yang telah ikut membantu memecahkan masalah yang dihadapi

Pemerintah Kota Solo. (Humas BPKP Jateng)

Sumber Berita : Humas BPKP

Kesimpulan:

Proyek pembangunan ini akan terus dijalankan meskipun ada pro dan kontra,

mengingat sudah adanya kesepakatan antara para stakeholders pada posisi

puncak. Pada akhirnya masyarakat penghuni local diharapkan mampu menjadi

evalutator bagi proyek ini. Menjadi pengawas apabila terjadi kejanggalan dan

terjadi perusakan aset sejarah bangsa.