tugas aktiva pasiva

20
BAB I. PENDAHULUAN Anggaran kas yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam administrasi, karena anggaran kas merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliki tujuan pokok untuk merencanakan penganggaran kas yang seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah maupun waktunya. Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif- alternatif dan konsekwensi yang ada. Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi. Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal lainnya. Kas adalah kekayaan yang merupakan sejumlah dana yang ada di dalam organisasi. Selain itu kas juga merupakan salah satu unsur

Upload: andriana-aja

Post on 05-Aug-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Aktiva Pasiva

BAB I. PENDAHULUAN

Anggaran kas yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam

administrasi, karena anggaran kas merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan

pengeluaran kas dalam periode tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliki

tujuan pokok untuk merencanakan penganggaran kas yang seoptimal mungkin,

yaitu rencana untuk menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah maupun

waktunya.

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan

operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu

budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas,

tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran

tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik

hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan

mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-

alternatif dan konsekwensi yang ada.

Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan

jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan

menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan

tujuan dan sasaran organisasi.

Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus

memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan

kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal lainnya.

Kas adalah kekayaan yang merupakan sejumlah dana yang ada di dalam

organisasi. Selain itu kas juga merupakan salah satu unsur modal kerja yang

sangat penting artinya didalam membiayai operasional sehari-hari. Kas

mempunyai kedudukan yang sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi

organisasi sebagai penunjang keputusan strategi jangka panjang.

Anggaran kas yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam

administrasi, karena anggaran kas merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan

Page 2: Tugas Aktiva Pasiva

pengeluaran kas dalam periode tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliki

tujuan pokok untuk merencanakan penganggaran kas yang seoptimal mungkin,

yaitu rencana untuk menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah maupun

waktunya.

Page 3: Tugas Aktiva Pasiva

BAB II. PEMBAHASAN

A.KETENTUAN

Bank Indonesia selaku Bank Sentral memiliki tugas utama yaitu menjaga

kestabilan nilai rupiah di masyarakat. Untuk dapat melakukan fungsi tersebut

maka diperlukannya suatu system yang dapat menunjang pekerjaan untuk

mencapai tujuan dimaksud. Anggaran bagi Bank Indonesia merupakan hal yang

penting karena tanpa anggaran, Bank Indonesia tidak dapat menjalankan fungsi

dan perannya sebagai Bank Sentral Indonesia.

Adapun ketentuan umum penyusunan anggaran di Bank Indonesia diatur

sebagai berikut :

a. Ketentuan mengenai Pedoman Operasional Sistem BI-SOSA Anggaran

sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Intern Bank Indonesia Nomor

7/56/Intern tanggal 10 Agustus 2005 tentang Bank Indonesia Sentralisasi

Otomasi Sistem Akuntingn (BI-SOSA) sebagaimana telah diubah dengan

Surat Edaran Intern bank Indonesia Nomor 8/44/Intern tanggal 1 September

2006 yaitu :

1. Buku I tentang pedoman operasional BI-SOSA Anggaran

2. Buku II tentang petunjuk teknis pengoperasian Sistem BI-SOSA

1). Petunjuk Teknis Pengoperasian Subsistem Master Data Administrasi

2). Petunjuk Teknis Pengoperasian Subsistem Anggaran.

b. Surat Edaran Bank Indonesia No.10/28/Intern tanggal 29 Mei 2008 tentang

Sistem Anggaran Bank Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

B.PROSES OPERASIONAL SISTEM ANGGARAN BANK INDONESIA DAN

RENCANA INVESTASI

Proses operasional system anggaran Bank Indonesia dan Rencana Investasi

merupakan suatu rangkaian proses penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian

anggaran dan Rencana Investasi yang disusun berdasarkan Sistem

Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja (SPAMK).

Proses operasional Sistem Anggaran Bank Indonesia dan rencanan Investasi

terdiri dari :

1. Penyusunan anggaran Bank Indonesia dan Rencana Investasi, meliputi

Page 4: Tugas Aktiva Pasiva

penyusunan proyeksi keuangan, penyusunan P3KARI, penyusunan anggaran

Satuan Kerja dan ATBI serta penyampaian ATBI kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Indonesia (DPR-RI) dan Rencana Investasi kepada Badan Supervisi

Bank Indonesia (BSBI).

2. Pelaksanaan anggaran dan rencana investasi meliputi kegiatan realisasi

anggaran dan./atau Rencana Investasi dan perubahan anggaran yaitu

perubahan ATBI, realokasi anggaran Satuan Kerja, penambahan anggaran

pengeluaran, pengembalian anggaran pengeluaran dan perubahan

anggaraan karena reorganisasi.

3. Pengendalian anggaran merupakan suatu mekanisme dan rangkaian proses

yang meliputi kebijakan dan prosedur analisis, pemantauan, pengawasan

dan evaluasi atas naggaran dan rencana investasi termasuk penilaian kinerja

satuan kerja di bidang anggaran.

C. APLIKASI PENDUKUNG SYSTEM ANGGGARAN BANK INDONESIA

Guna mendukung penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran,

maka diperlukan aplikasi pendukung operasional Sistem Anggaran Bank

Indonesia, antara lain:

1. Aplikasi Proyeksi dan Penyusunan Anggaran (PPA)

a. Aplikasi PPA merupkan aplikasi yang digunakan dalam penyusunan

program kerja, anggaran dan rencana Investasi (PKARI) Satuan kerja.

b. Pengoperasian menu dan fungsi aplikasi PPA mengacu pada petunjuk

teknis pengoperasian Aplikasi PPA.

2. Aplikasi BI-SOSA Subsistem Anggaran

a. Aplikasi BI-SOSA Subsistem anggaran merupakan bagian dari aplikasi BI-

SOSA yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi anggaran

dalam rangka penerapan system anggaraan Bank Indonesia yang

terintegrasi dan tersentralisasi.

b. Pengoperasian menu dan fungsi aplikasi BI-SOSA Subsistem Anggaran

mengacu pada Petunjuk Teknis Pengoperasian BI-SOSA SubSistem

Anggaran.

3. Aplikasi EDW-KI Subsubjek Area Anggaran

a. Aplikasi EDW-KI Subsubjek Area Anggaran merupakan suatu sarana

Page 5: Tugas Aktiva Pasiva

aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan anggaran, baik di tingkat unit kerja, Satuan Kerja maupun BI-

wide.

D. PENYUSUNAN ANGGARAN BANK INDONESIA DAN RENCANA INVESTASI

Penyusunan anggaran Bank Indonesia dan Rencana Investasi mengacu pada

Siklus Sistem Perencanaan, Anggaran dan manajemen Kinerja (SPAMK)

sebagaiaman diatur dalam Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Anggaran Bank Indonesia dan rencana Investasi disusun dalam satuan uang

untuk periode satu tahun anggaran. Penyusunan PKARI mengacu pada strategy

map masing-masing Satuan Kerja, tugas pokok Satuan Kerja/Unit Kerja yang

ditetapkan dalam ketentuan organisasi, P3KARI, Plafon Anggaran Pengeluaran

Indikatif Satuan Kerja dan Plafon Rencana Investasi Indikatif Satuan Kerja dengan

melalui proses vertical aligment dan horizontal alignment.

Penyusunan PKARI dilakukan dengan memperhatiakan kewajaran dan

kepatutan atas kuantitas, frekuensi, satuan dan harga serta mempertimbangkan

sumber daya yang tersedia. PKARI dapat disusun dalam mata uang Rupiah

dan/atau Valuta Asing (Valas).

Penyusunan rencana Investasi dilakukan dengan memperhatikan jumlah

cadangan tujuan dan mempertimbangkan tingkat prioritas kebutuhan Satuan Kerja

termasuk Rencana Investasi yang bersifat multiyear.

Penyusunan Anggaran Bank Indonesia dan rencana Investasi mencakup :

a. Penyusunan Proyeksi Keuangan Bank Indonesia, Plafond Anggaran

Bank Indonesia Dan Plafond Rencana Investasi Bank Indonesia

Dalam hal tugas dan tanggung jawab penyusunan proyeksi keuangan plafon

anggaran Bank Indonesia dan Plafon Rencana Investasi bank Indonesia

meliputi :

a. Dewan Gubernur menyetujui proyeksi keuangan Bank Indonesia sebagai

dasar penetapan Plafon Anggaran bank Indonesia dan Plafon Rencana

Investasi Bank Indonesia.

b. Komite Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja (Komite PAMK)

merekomendasikan kepada Dewan gubernur dalam rangka persetujuan atas

Page 6: Tugas Aktiva Pasiva

Proyeksi keuangan Bank Indonesia, Plafon Anggaran Bank Indonesia dan

Plafon Rencana Investasi Bank Indonesia.

c. DKI (Departemen Keuangan Intern) menyusun :

1. Proyeksi keuangan Bank Indonesia atas dasar asumsi makro ekonomi dan

asumsi keuangan yang diperoleh dari Satuan Kerja terkait.

2. Plafon Anggaran Bank Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank

Ineonsia atas dasar Proyeksi Keuangan Bank Indonesia.

3. Menyampaikan usulan proyeksi Keuangan Bank Indonesia serta plafon

Anggaran bank Indonesia dan Plafon recana Investasi bank Indonesia

kepada Komite PAMK guna memperoleh rekomendasi.

4. Menyampaikan proyeksi keuangan Bank Indonesia serta plafon Anggaran

Bank Indonesia dan plafon Rencana Investasi bank Indonesia yang telah

direkomendasikan oleh komite PAMK kepada Dewan Gubernur guna

memperoleh persetujuan.

d. Satuan Kerja Terkait

Menyampaikan data dan informasi yang diperlukan oleh DKI dalam rangka

penyusunan Proyeksi Keuangan Bank Indonesia, Plafon Anggaran Bank

Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank Indonesia.

Mekanisme penyusunan Proyeksi Keuangan Bank Indonesia :

a. DKI meminta Satuan Kerja terkait untuk menyampaikan data asumsi

makro ekonomi, data historis neraca, data histioris surplus deficit, data

realisasi anggaran, serta informasi lainnya yang diperlukan untuk

penyusunan Proyeksi Keuangan bank Indonesia serta usulan Plafon

Anggaran bank Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank Indonesia.

b. Satuan kerja terkait menyampaikan data dan informasi yang diperlukan

untuk penyusunan Proyeksi Keuangan bank Indonesia Indonesia kepada

DKI.

c. DKI menyusun Proyeksi keuangan Bank Indonesia berupa perkiraan

penerimaan dan pengeluaran Bank Indonesia berdasarkan data dan

informasi dari Satuan Kerja.

d. DKI menyusun usulan Plafon Anggaran berdasarkan Proyeksi Keuangan

Bank Indonesia.

e. DKI menyampaikan Proyeksi Keuangan Bank Indonesia serta usulan

Page 7: Tugas Aktiva Pasiva

Plafon Anggaran Bank Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank

Indonesia kepada Komite PAMK untuk memperoleh rekomendasi.

f. Komite PAMK melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas

Proyek Keuangan Bank Indonesia serta usulan Plafon Anggaran bank

Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank Indonesia yang diajukan

oleh DKI.

g. Berdasarkan rekomendasi komite PAMK, DKI mengajukan Proyeksi

Keuangan Bank Indonesia serta Plafon Anggaran Bank Indonesia dan

Plafon Rencana Investasi Bank Indonesia kepada Dewan gubernur untuk

memperoleh persetujuan.

h. Dewan gubernur menyetujui Proyeksi Keuangan Bank Indonesia serta

Plafon Anggaran Bank Indonesia dan Plafon Rencana Investasi Bank

Indonesia.

b. Penyusunan P3KARI

a. Tugas dan tanggung jawab dalam penyusunan P3KARI

1. Anggota Dewan gubernur yang membawahi Satuan Kerja yang

melaksanakan fungsi manajemen keuangan intern menetapkan P3KARI.

2. DKI menyampaikan hasil rumusan pokok-pokok materi P3KARI hasil

pembahasan dengan Satuan Kerja kepada ANggota Dewan gubernur yang

membawahi Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi manajemen

keuangan intern guna memperoleh menetapkan.

3. DKI bekerja sama dengan Satuan kerja terkait mengkomunikasikan dan

menyampaikan P3KARI yang telah ditetapkan oleh Dewan Gubernur yang

membawahi Satuan kerja yang melaksanakan fungsi manajemen

keuangan intern kepada seluruh Satuan Kerja.

c. Penyusunan Plafon Anggaran Pengeluaran Indikatif Satuan Kerja dan

Plafon Rencana Investasi Indikatif Satuan kerja

a. Tugas dan tanggung jawab penyusunan Plafon Anggaran Satuan Kerja :

1. Satuan kerja tertentu yaitu :

a. Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi perencanaan strategis dan

kehumasan mengkoordinasikan pembahasan terkait dengan

Page 8: Tugas Aktiva Pasiva

penyelarasan program kerja Satuan Kerja dengan Sasaran

Strategis Bank Indonesia.

b. Satuan Kerja melaksanakan fungsi manajemen organisasi dan

Sumber Daya Manusia menghitung kebutuhan anggaran untuk

pengelolaan Sumber Daya Manusia termasuk anggaran

Peninjgkatan Mutu Keterampilan Pegawai.

c. Pelaksana Category Management melakukan pemetaan kebutuhan

Rencana Investasi seluruh Satuan Kerja.

2. Satuan Kerja memberikan informasi kepada DKI mengenai rencana

kegiatan Satuian kerja yang bersangkutan dan kegiatan

mengikutsertakan Satuan Kerja Lain.

3. DKI meminta informasi kepada seluruh Satuan Kerja mengenai

rencana kegiatan baru pada tahun yang akan dating dan kegiatan

yang akan mengikutsertakan Satuan Kerja lain dan menyusun Plafon

Anggaran Pengeluaran Indikatif Satuan kerja dan rencana Investasi

Indikatif Satuan Kerja.

4. DKI mengkompilasi PKARI Satuan Kerja menjadi ATBI dan rencana

Investasi melalui Aplikasi PPA.

d. Penyusunan Dan Penetapan ATBI Dan Rencana Investasi

a. DKI menyusun dan menyampaikan ATBI dan Renacana Investai yang telah

memperoleh rekomendasi Komite PAMK kepada Dewan Gubernur untuk

memperoleh penetapan.

b. Menyiapkan surat pengantar untuk penyampaian usulan ATBI Operasional

dan laporan ATBI Kebijakan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

c. Berkoordinasi dengan Satuan Kerja terkait untuk menyiapkan bahan rapat

kerja DPR-RI dan bank Indonesia dalam rangka persetujuan ATBI

Operasional.

d. Menyiapkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia tentang penetapan ATBI

dan rencana Investasi.

e. DKI mengkompilasi PKARI yang diusulkan oleh Satuan Kerja menjadi usulan

ATBI dan rencana Investasi serta menyampaikan usulan ATBI kepada

Komite PAMK.

Page 9: Tugas Aktiva Pasiva

f. Komite PAMK memberikan rekomendasi atas usulan ATBI dan Rencana

Investasi kepada Dewan Gubernur.

g. DKI menyampaikan usulan ATBI dan Rencana Investasi yang telah

memperoleh rekomendasi Komite PAMK kepada Dewan Gubernur untuk

ditetapkan menjadi ATBI dan renfcana Investasi.

h. Dewan Gubernur menetapkan usulan ATBI dan Rencana Investasi menjadi

ATBI dan Rencana Investasi selambat-lambatnya 30 hari sebelum dimulai

tahun anggaran.

i. DKI menyusun surat pengantar penyampaian ATBI Operasional dan

Laporan ATBI Kebijakan kepada Anggota Dewan Gubernur untuk

memperoleh tandatangan.

j. Penyampaian ATBI Operasional bersamaan dengan evaluasi Pelaksanaan

ATBI Operasional tahun Berjalan dan penyampaian laporan ABI Kebijakan

Tahun Berjalan dilakukan paling lambat 30 hari sebelum tahun anggaran

dimulai.

k. Apabila dari hasil pembahasan dengan DPR-RI terdapat revisi atas ATBI

Operasinal maka DKI mengkoordinasikan revisi ATBI Operasional dengan

Satuan kerja terkait.

l. Dalam hal setelah tanggal 31 Desember ATBI Operasional belum mendapat

persetujuan DPR-RI, maka usulan ATBI Operasional tersebut dianggap

disetujui dan dapat dilaksanakan.

m. Penetapan ATBI dan Rencana Investasi dituangkan dalam Keputusan

Gubernur Bank Indonesia.

n. DKI menyampaikan Keputusan Gubernur Bank Indonesia mengenai

penetapan ATBI dan rencana Investasi kepada seluruh Satuan kerja

sebagai dasar pelaksanaan program kerja, anggaran dan Rencana

Investasi.

E. PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN SEBAGAI IMPLEMENTASI

PENGENDALIAN INTERNAL DI BANK INDONESIA

Audit merupakan kegiatan pengujian bukti yang dilakukan secara objektif

dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang indpenden terhadap proses

governance, proses manajemen risiko dan proses pengendalian.

Page 10: Tugas Aktiva Pasiva

a. Tahapan Audit

Audit dilakukan melalui tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan dan

Pemantauan Tindak lanjut sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. SKAI

1. Pemimpin SKAI menyusun Rencana Audit Tahunan berbasis resiko

yang memuat antara lain objek audit, jadwal pelaksanaan dan

alokasi sumber daya dengan memperhatikan sekurang-kurangnya

sebagai berikut :

- hasil penilaian risiko kegiatan dan/atau Satuan Kerja;

- permintaan Gubenur, Anggota Dewan Gubernur dan atau Satuan

Kerja;

- Kemampuan dan ketersediaan sumber daya .

2. Pemimpin SKAI dapa mendiskusikan Renacan Audit Tahunan

dengan Gubernur, Anggota Dewan Gubernur dan atau Satuan

kerja.

3. Pemimpin SKAI menyampaikan Rencana Audit Tahunan kepada

Gubernur Bank Indonesia untuk memperoleh persetujuan.

4. Berdasarkan Rencana Audit Tahunan, Pemimpin SKAI menetapkan

Rencana Audit Bulanan yang memuat antara lain objek audit,

ruang lingkup audit, jadwal pelaksanaan dan Tim Audit Penugasan.

5. Dalam hal terdapat perubahan terhadap objek audit harus

dilaporkan dan mendapat persetujuan Gubernur Bank Indonesia.

6. Sebelum pelaksanaan Audit, Tim Adudit Penugasan menyampaikan

permintaan dokumen, arsip, data dan/atau informasi yang

diperlukan dalam pelaksanaan audit secara tertulis kepada Satuan

Kerja yang diaudit.

b. Satuan Kerja

1. Pemimpin Satuan Kerja dapat meminta SKAI untuk melaksanakan

audit terhadap Satuan Kerjanya pada tahun berjalan atau tahun

berikutnya. Permintaan diajukan secara tertulis disertai alasan-

alasan yang melatarbelaksangi permintaan.

2. Satuan kerja terkait memberikan data dan informasi yang

Page 11: Tugas Aktiva Pasiva

berkaitan dengan perencanaan audit apabila diminta oleh SKAI.

3. Satuan kerja yang akan diaudit menyiapkan dokumen, arsip, data

dan/atau informasi yang diminta SKAI untuk pelaksanaan Audit.

2. Pelaksanaan

a. SKAI

1. SKAI menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai

pelaksanan audit kepada Satuan Kerja yang akan diaudit yang

memuat antara lain susunan Tim Audit Penugasan dan jadwal

pelaksanaan audit.

2. Tim audit Penugasan melaksanakan entry meeting dengan Satuan

Kerja yang diaudit dan menyampaikan sekurang-kurangnya

informasi Rencana Kerja Audit.

3. Tim Audit penugasan meminta Surat Pernyataan yang

ditandatangani oleh Pimpinan dan/atau Pejabat Satuan Kerja yang

diaudit dalam hal dokumen, arsip, data dan/atau informasi lain

yang dibutuhkan sesuai tujuan dan cakupan audit tidak dapat

diberikan.

4. Tim Audit Penugasan melakukan analisis devaluasi lainnya guna

memperoleh bukti yang cukup relevan dan andal untuk mencapai

tujuan audit serta mendokumentasikannya dalam kertas kerja

audit.

5. Tim audit penugasan dapat memiliki salinan dari dokumen, arsip,

data dan atau informasi lain yang mendukung kertas kerja audit.

6. Tim Audit Penugasan menyusun temuan audit dan/atau umpan

balik apabila terdapat ketidaksesuaidan kriteria berdasarkan hasil

analisis dan evaluasi meliputi :

a. Temuan audit yang dirumuskan sebagai berikut :

- Fakta/kondisi yang berisi uraian ketidaksesuaian dari kriteria

yang ditemukan auditor berdasrkan hasil analisis dan

evaluasi.

- Kriteria yang berisi uraian mengenai pengendalian yang

dinilai memadai untuk memitigasi risiko. Kriteria lain adalah

perudang-undangan, prosedur dan norma yang berlaku.

Page 12: Tugas Aktiva Pasiva

- Dampak berisi uraian mengenai potensi atau keterjadian

risiko yang dihadapi Bank Indonesia karena adanya

ketidaksesuaian terhadap kriteria.

- Sebab berisi uraian mengenai penyebab terjadinya

ketidaksesuaian terhadap kriteria.

- Rekomendasi berisi uraian mengenai saran tindakan

perbaikan terhadap fakta, dampak dan/atau sebab.

7. Tim Audit Penugasan mendiskusikan dan meminta tanggapan

tertulis terhadap setiap temuan audit dan/atau umpan balik dari

Satuan Kerja yang diaudit.

8. Tim Audit Penugasan menyusun Risalah Hasil Audit dan konsep

Risalah Rapat Pembahasan guna dibahas dalam rapat pembahasan

akhir. Rapat pembahasan akhir dipimpin oleh Pimpinan SKAI ataui

pejabat SKAI yang ditugaskan.

9. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai temuan Audit,

yang menurut Satuan Kerja yang diaudit risikonya dapat diterima

sehingga tidak perlu dilakukan tindakan pengendalian sedangkan

SKAI berpendapat sebaliknya, maka perbedaan tersebut dilaporkan

kepada Gubernur Bank Indonesia untuk memperoleh keputusan

dengan tembusan kepada Anggota Dewan Gubernur dari Satuan

kerja yang diaudit.

10.Tim Audit Penugasan melakukan serah terima dokumen dan arsip

yang dipinjam untuk keperluan audit dari dan kepada Stuan Kerja

secara tertulis.

11.Tim Audit Penugasan menyampaikan kuesioner survey indeks

kepuasan pelanggan terkait pelaksanaan audit kepada Satuan

Kerja yang diaudit.

3. Pelaporan

a. SKAI

1. SKAI dapat melaporkan temuan audit dan/atau umpan balik yang

perlu segera diketahui oleh Gubernur Bank Indonesia.

2. Dalam hal terdapat kesalahan penyajian LHA yang dapat

mempengaruhi oini hasil audit, SKAI melakukan koreksi dan

Page 13: Tugas Aktiva Pasiva

menyampaikan hasil koreksi kepada pihak-pihak yang menerima

LHA.

3. SKAI memantau pelaksanaan tindak lanjut temuan audit.

4. SKAI menetapkan status temuan audit berdasrkan bukti yang

disampaikan Satuan Kerja.

5. SKAI menjadwalkan kembali pelaksaan tindak lanjut temuan Audit

berdasarkan permintaan Satuan Kerja dengan mempertimbangkan

risiko dari tingkat kesulitan pelaksaannya.

b. Satuan Kerja

1. Satuan kerja yang diaudit menyelesaikan tindak lanjut temuan

audit sesuai dengan komitmen yang telah disepakati.

2. Satuan kerja yang diaudit melaporkan secara tertulis kepada SKAI

penyelesaian tindak lanjut yang telah dilakukan disertai bukti

pendukung.

3. Satua kerja yang diaudit menyampaikan permintaan perpanjangan

waktu pelaksanaan tindak lanjut secara tertulis dalam hal kendala

pelaksanaannya.

4. Satuan kerja yang menerima umpan balik menindaklanjuti umpan

balik.

BAB III. ANALISIS

Berdasarkan pemaparan konsep perencanaan dan realisasi anggaran

terlihat bahwa semua penyusunan anggaran tersebut dilakukan menggunakan

Sistem Komputer yang disebut Aplikasi Proyeksi dan penyusunan Anggaran (PPA),

Aplikasi BI-SOSA Subsistem Anggaran dan Aplikasi EDW-KI Subsubjek Area

Anggaran.

Dalam perencanaan anggaran, semua Satuan Kerja harus mengetahui dan

memahami konsep perencanaan keuangan. Hal tersebut berdampak kepada

pemakaian anggaran nantinya yang digunakan. Karena setiap pemakaian

anggaran hatus dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya.

Dengan digunakannya teknologi Sistem Informasi yang saat ini sedang

berkembang pesat, membantu pengguna nya untuk dapat merancang anggaran

dengan meminimalisir kesalahan dalam penginputan maupun analis dari segi

Page 14: Tugas Aktiva Pasiva

biaya.

Maka dari itu, Untuk dapat mengendalikan penggunaan anggaran, setiap

Satker memiliki Sistem Pengawasan Internal, adapun Bank Indonesia memiliki

Departemen Khusus yang mengawasi penggunaan anggaran khususnya sebagai

Satuan Kerja yang mengendalikan Intern yaitu Departemen Audit Intern.

Selain (Departemen Audit Intern) DAI, BKP dan KPK selaku Pengendali dan

pemeriksa Anggaran Lembaga Negaraturut melakukan pengawasan secara intens.

Bilamana ditemukan indikasi kecurangan maka akan dilakukan pemeriksaan

secara menyeluruh.

BAB IV. KESIMPULAN

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan

operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu

budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas,

tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran

tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik

hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan

mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-

alternatif dan konsekwensi yang ada.

Secara umum, tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan

jangka pendek yang tercantum dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan

Page 15: Tugas Aktiva Pasiva

menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan

tujuan dan sasaran organisasi.

Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus

memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan

kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal lainnya.

Bank Indonesia selaku Bank Sentral memiliki tugas utama yaitu menjaga

kestabilan nilai rupiah di masyarakat. Untuk dapat melakukan fungsi tersebut

maka diperlukannya suatu system yang dapat menunjang pekerjaan untuk

mencapai tujuan dimaksud. Anggaran bagi Bank Indonesia merupakan hal yang

penting karena tanpa anggaran, Bank Indonesia tidak dapat menjalankan fungsi

dan perannya sebagai Bank Sentral Indonesia.

Diperlukan aturan dan pedoman bagi Seluruh Satuan Kerja di Bank

Indonesia yang memuat pengaturan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan Anggaran Bank

Indoneisa sebagaimana tercantum dalam pedoman Operasional Sistem Anggaran

Bank Indonesia sehingga dalam implementasi nya tidak menyalahi aturan yang

telah berlaku.

TUGAS MANAJEMEN BUMN/BUMD

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Manajemen

BUMN/BUMD

Disusun Oleh :

Andriana

NPM.1221090266

Page 16: Tugas Aktiva Pasiva

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

JAKARTA

2012