tugas akhir pengaruh faktor-faktor keberdayaan … · nip. 19690919 199412 2 001 nip . 19560905...

127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN PRODUSEN TAHU TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA TERKAIT DENGAN FAKTOR LOKASI DI KOTA KEDIRI Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Disusun Oleh: KURNIASARI I 0607050 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 19-Mar-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TUGAS AKHIR

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN

PRODUSEN TAHU TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA

TERKAIT DENGAN FAKTOR LOKASI DI KOTA KEDIRI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh:

KURNIASARI

I 0607050

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN PRODUSEN TAHU

TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA

TERKAIT DENGAN FAKTOR LOKASI DI KOTA KEDIRI

KURNIASARI

I0607050

Menyetujui,

Surakarta, Agustus 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Ana Hardiana, MT Ir. Widi Suroto, MT

NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi

Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT Ir. Galing Yudana, MT

NIP. 19620610 199103 1 001 NIP. 19620129 198703 1 002

Pembantu Dekan I

Fakultas Teknik

Kusno Adi Sambowo, ST, MT, Ph.D

NIP. 19691026 199503 1 002

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Page 3: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ABSTRAK

Industri kecil rumah tangga (IKRT) memiliki kontribusi yang besar

dalam pembangunan karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar,

menjadi penyumbang pendapatan asli daerah yang signifikan, prospektif

untuk ekspor, dan mampu bertahan dalam kondisi krisis. IKRT jelas perlu

mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi

sebagian besar angkatan kerja Indonesia, namun juga merupakan ujung

tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Di perdesaan, peran penting

IKRT memberikan tambahan pendapatan, merupakan seedbed bagi

pengembangan industri dan sebagai pelengkap produksi pertanian bagi

penduduk miskin. Dengan kata lain, IKRT juga berfungsi sebagai strategi

mempertahankan hidup (survival strategy) di tengah krisis moneter. Salah

satu aspek yang dapat mengangkat perekonomian rakyat adalah

pemberdayaan. Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan

individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan

masyarakat yang bersangkutan. Di Kota Kediri terdapat industri rumah

tangga makanan olahan yang mampu menjadikan Kediri dikenal sebagai Kota

Tahu. Salah satu wilayah yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor

industri rumah tangga tahu adalah Kelurahan Tinalan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor

keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya, dengan sasaran

utama menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi maupun variabel

yang dipengaruhinya. Kemudian dilihat pengaruhnya antara faktor-faktor

keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya. Analisis

dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan mengkorelasikan antara faktor-

faktor keberdayaan produsen tahu, yang meliputi: faktor bantuan modal,

faktor pemasaran, faktor teknologi dan faktor tantangan terhadap faktor

keberlanjutan usaha yaitu kontinuitas produksi. setelah mengetahui

pengaruhnya dilakukan uji keeratan hubungan antara masing-masing faktor

keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usaha.

Dari analisis korelasi dan keeratan hubungan, dapat diketahui bahwa

faktor-faktor yang cukup kuat mempengaruhi kontinuitas produksi adalah

faktor bantuan modal, faktor pemasaran dan faktor tantangan. Faktor

teknologi tidak begitu kuat mempengaruhi karena ketersediaan tenaga kerja

masih dibutuhkan di industri tersebut. Direkomendasikan perlu adanya

kerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan sektor ini baik dalam

bidang permodalan, pemasaran, peralatan bahkan dalam menghadapi

tantangan yang sering menerpa sektor ini agar produsen tahu lebih

berdayaguna dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Kata kunci: industri rumah tangga, bantuan modal, pemasaran, teknologi,

tantangan, kontinuitas produksi

Page 4: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRACT

Household industries (IKRT) has greatly contributed in the construction

workforce as it absorbs large quantities, a contributor to revenue is significant,

for exports prospective, and can survive in conditions of crisis. IKRT obvious

need of attention because it not only provides income for most of the Indonesian

workforce, but also is spearheading efforts to alleviate poverty. In rural areas, an

important role IKRT provide additional income, is a seedbed for the development

of industrial and agricultural production as a complement to the poor. In other

words, IKRT also serves as a strategy of survival (survival strategy) in the middle

of the monetary crisis. One aspect that can lift people's economy is empowerment.

In the context of community empowerment is the ability of individuals bersenyawa

in society and build community empowerment is concerned. In Kediri households

are food processing industry capable of making known Kediri as the city of

‘tahu’. One area that most residents work in the household industrial sector of

‘tahu’ is Tinalan Village.

This study aimed to determine the influence of factors of empowerment of

the producers out of business sustainability, with the main objective to analyze the

variables that affect or variables that influence. Then seen the effect of these

factors on the empowerment of the ‘tahu’ producer its business sustainability.

Quantitative descriptive analysis carried out by correlating between the factors of

empowerment of the ‘tahu’ producers, including: factors of capital assistance,

marketing factors, technological factors and factors of business challenges to the

sustainability factor is continuity of production. after knowing the impact test

conducted between the closeness of the relationship of each factor of

empowerment of the producers about their sustainability efforts.

From the correlation analysis and the closeness of the relationship, it is

known that factors affecting the continuity that is strong enough capital is a factor

of production, marketing factors and the challenge factor. Factors affecting

technology is not so strong because of the availability of manpower is still needed

in the industry. Recommended the need for cooperation with the government to

boost this sector both in the field of capital, marketing, equipment and even in the

face of challenges that frequently hit this sector so that ‘tahu’ manufacturers

more efficient and can compete in the broader market.

Key words: household industries, capital, marketing, technology, challenge,

continuity of production.

Page 5: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala

serta rahmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan

dan perkuliahan pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas

Sebelas Maret Surakarta, sampai dengan penyusunan Tugas Akhir ini dengan

judul : “Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap

Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi di Kota Kediri”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, untuk itu perkenankan penulis memberikan

penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang tulus

kepada :

1. Allah swt. yang telah memberikan kesempatan hidup serta rahmat dan

hidayahNya hingga penulis mendapat kesempatan belajar di PWK UNS.

2. Bapak Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Ir. Galing Yudana, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret.

4. Ibu Ir. Ana Hardiana, MT yang telah memberikan tuntunan dan pengarahan

dengan sabar dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

5. Bapak Ir. Widi Suroto, MT yang juga telah memberikan tuntunan dan

pengarahan dengan sangat sabar dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Segenap instansi pemerintahan Kota Kediri yang telah mempermudah

pencarian data untuk Tugas Akhir ini.

7. Produsen Tahu Kelurahan Tinalan Kota Kediri yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk penulis.

8. Ninik Hani’ah dan Muhammad Hanik yang telah memberikan segenap kasih

sayang, dukungan, do’a dan mengajarkan banyak hal dalam hidup.

9. Andira Fajryah dan Muhammad Ardian yang telah memberikan segala

dukungan moral dan material serta doa dalam setiap langkah.

Page 6: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

10. Keluarga Besar PWK UNS 2007 yang telah banyak berbagi canda tawa,

keluh kesah, pelajaran hidup dan arti kebersamaan selama 4 tahun

kebelakang.

11. Penghuni Kost Aura yang telah menemani penulis dalam suka maupun duka.

12. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung

dalam penyelesaian pembuatan laporan ini.

Sebagai manusia biasa yang tidak terlepas dari kekurangan, keterbatasan dan

kekhilafan penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Dalam rangka penyempurnaan

Tugas Akhir ini penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang sifatnya

membangun dan dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut. Akhirnya

penulis berharap kiranya Allah Subhanahuwata’ala selalu memberikan

anugerahNya kepada penulis, semua pihak dan selalu dalam lindunganNya. Amin.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Kurniasari

Page 7: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO :

There are many people who have big plans but their big plans never

come true. The reason is, too many people have big plans but fail to

keep their small agreements.

[Robert Kiyosaki]

Disaat semuanya tidak memperdulikan kesedihanmu, cintanya Ibu paling

setia menuntaskan kegelisahan dan kegundahan.

[@TerimaKasihIBU]

Jangan berkata menyerah jika kamu masih bisa mencoba, karena

sahabat baikmu tidak akan membiarkanmu sendiri dalam kesulitan.

[@pepatah]

Rencana yang paling luar biasapun akan sia-sia, jika hanya terhenti pada

wacana. Berani bergerak! Sukses pasti akan tercapai.

[Andri Wongso]

Karya ini dipersembahkan untuk:

Ibu dan Bapak tercinta

Kakak dan adik ku tersayang

Saudara seperjuanganku di

PWK 2007 UNS

Page 8: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

ABSTRACT ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR PETA .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

C. Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... 3

1 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

2 Sasaran Penelitian ........................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

E. Batasan Penelitian ............................................................................................. 4

1. Ruang Lingkup Spasial ............................................................................... 4

2. Ruang Lingkup Substansial ........................................................................ 6

F. Sistematika Pembahasan ................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tentang Industri ................................................................................................ 9

1. Pengertian Industri Kecil ............................................................................ 9

2. Klasifikasi Skala Industri .......................................................................... 11

3. Teori Lokasi ............................................................................................. 11

4. Industri Kecil Dengan Konsep Rumah ..................................................... 14

5. Industri Kecil Sebagai Upaya Pengembangan Lokal Di Indonesia .......... 14

6. Industri Kecil Rumah Tangga Berkelanjutan ........................................... 15

7. Potensi Dan Kendala Industri Kecil .......................................................... 16

8. Arti Penting Koperasi dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga ............. 19

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008

Tentang Kebijakan Industri Nasional ....................................................... 21

B. Tentang Pemberdayaan ................................................................................... 23

1. Definisi pemberdayaan dan keberdayaan ................................................. 23

2. Keberdayaan Masyarakat .......................................................................... 24

C. Indikator yang Digunakan .............................................................................. 25

1. Indikator Faktor Bantuan Modal ............................................................... 25

2. Indikator Faktor Pemasaran ...................................................................... 25

3. Indikator Faktor Teknologi ....................................................................... 26

4. Indikator faktor Tantangan ....................................................................... 27

5. Indikator Kontinuitas Produksi ................................................................. 27

Page 9: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

D. Metode Analisa ............................................................................................... 28

1. Uji Validitas dan Realibitas ...................................................................... 28

2. Analisa Chi Kuadrat .................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 29

1. Populasi ..................................................................................................... 29

2. Sampel ...................................................................................................... 29

B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ............................................................. 31

1. Jenis Data .................................................................................................. 31

2. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 31

C. Definisi Operasional Variabel......................................................................... 33

1. Keberdayaan produsen tahu ...................................................................... 33

2. Keberlanjutan Usaha ................................................................................. 34

D. Validitas Data ................................................................................................. 35

1. Trianggulasi .............................................................................................. 35

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .................................................. 35

E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU

KELURAHAN TINALAN

A. Kondisi Wilayah Penelitian ............................................................................. 40

1. Kondisi Geografis Kota Kediri ................................................................. 40

2. Kondisi Geografis Kelurahan Tinalan ...................................................... 45

3. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ............................................................. 48

4. Penduduk Dan Ketenagakerjaan ............................................................... 53

5. Prasarana Wilayah Penelitian ................................................................... 54

6. Kondisi Perekonomian Kota Kediri .......................................................... 60

B. Proses pembuatan makanan olahan tahu .......................................................... 60

1. Perendaman dan pencucian ....................................................................... 60

2. Penggilingan ............................................................................................ 61

3. Perebusan .................................................................................................. 61

4. Penyaringan dan penggumpalan ............................................................... 61

5. Pencetakan dan Pemotongan..................................................................... 62

C. Perkembangan Industri Kecil Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan ......... 65

1. Sejarah ........................................................................................................ 66

2. Bahan Baku ................................................................................................ 66

3. Teknologi ................................................................................................... 69

4. Perkembangan Produksi Tahu ................................................................... 70

5. Pesaing ....................................................................................................... 71

6. Kelembagaan .............................................................................................. 71

7. Tenaga Kerja .............................................................................................. 72

D. Karakteristik Sosial Ekonomi Produsen Tahu ................................................. 73

1. Pendapatan ................................................................................................. 73

2. Tingkat Pendidikan .................................................................................... 74

3. Lama Berusaha ........................................................................................... 74

Page 10: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

E. Peran Pemerintah Dalam Perkembangan Industri Tahu Di Kota Kediri ......... 75

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan........................................................ 75

2. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah................................. 75

BAB V ANALISIS

A. Validitas dan Realibilitas Kuesioner ................................................................ 78

1. Uji Validitas ............................................................................................... 78

2. Uji Reabilitas ............................................................................................. 78

B. Keberdayaan Produsen Tahu di Kelurahan Tinalan ........................................ 79

1. Bantuan Modal ........................................................................................... 79

2. Pemasaran .................................................................................................. 82

3. Teknologi ................................................................................................... 87

4. Tantangan ................................................................................................... 89

C. Keberlanjutan Usaha Tahu di Kelurahan Tinalan ............................................ 91

1. Kontinuitas Produksi .................................................................................. 91

D. Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu terhadap

Keberlanjutan Usaha Tahu di Kelurahan Tinalan ............................................ 93

1. Pengaruh Bantuan Modal terhadap Kontinuitas Produksi ......................... 93

2. Pengaruh Pemasaran terhadap Kontinuitas Produksi................................. 98

3. Pengaruh Teknologi terhadap Kontinuitas Produksi ............................... 102

4. Pengaruh Tantangan terhadap Kontinuitas Produksi ............................... 105

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ................................................................................................... 110

B. Rekomendasi ................................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................................

Lampiran 2 Hasil Kuesioner ......................................................................................

Lampiran 3 Rangkuman Hasil Wawancara ...............................................................

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner

menggunakan SPSS ................................................................................

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Uji Chi Kuadrat dan Uji Keeratan Hubungan

menggunakan SPSS ................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................

Page 11: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kekuatan dan Kelemahan Industri Kecil ...................................... 18

Tabel 3.1 Definisi Variabel Operasional....................................................... 34

Tabel 3.2 Kriteria Guilford Keeratan Hubungan .......................................... 36

Tabel 3.3 Metodologi Penelitian ................................................................... 37

Tabel 4.1 Sebaran Industri Tahu di Kota Kediri ........................................... 43

Tabel 4.2 Tata Guna Lahan Kota Kediri ....................................................... 48

Tabel 4.3 Tata Guna Lahan Kelurahan Tinalan ............................................ 52

Tabel 4.4 Pembuangan Air Limbah Industri Tahu Kelurahan Tinalan......... 56

Tabel 4.5 Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri

Tahun 2000 – 2008 ....................................................................... 67

Tabel 4.6 Tabel Penggunaan Kedelai Industri Tahu Kelurahan Tinalan ...... 68

Tabel 4.7 Perbedaan Peralatan Konvensional dan Modern

dalam Industri Tahu Kelurahan Tinalan ....................................... 69

Tabel 4.8 Pendapatan Bersih Per Hari Produsen Tahu

Kelurahan Tinalan ........................................................................ 73

Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Produsen Tahu Kelurahan Tinalan ............... 74

Tabel 4.10 Lama Berusaha Produsen Tahu Kelurahan Tinalan.................... 75

Tabel 4.11 Syarat-syarat Pengajuan Modal Bergulir

Dinas Koperasi dan UMKM ......................................................... 76

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner ....................................................... 78

Tabel 5.2 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner ................................................... 79

Tabel 5.3 Jaringan Pemasaran Tahu Luar Kota ............................................ 81

Tabel 5.4 Perkembangan Ragam Produk Tahu

di Kelurahan Tinalan Tahun 2006 – 2010 ................................... 81

Tabel 5.5 Pendapatan Bersih Per Bulan Produsen Tahu

Kelurahan Tinalan ........................................................................ 87

Tabel 5.6 Uji Chi Kuadrat dan Uji Signifikansi Bantuan Modal terhadap

Kontinuitas Produksi .................................................................... 94

Tabel 5.7 Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri

Tahun 2000 – 2008 ....................................................................... 96

Tabel 5.8 Uji Chi Kuadrat dan Uji Signifikansi Pemasaran terhadap

Kontinuitas Produksi .................................................................... 98

Tabel 5.9 Uji Chi Kuadrat dan Uji Signifikansi Teknologi terhadap

Kontinuitas Produksi .................................................................... 102

Tabel 5.10 Uji Chi Kuadrat dan Uji Signifikansi Tantangan terhadap

Kontinuitas Produksi ................................................................... 106

Page 12: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PETA

Peta 1.1 Peta Lokasi Penelitian Kelurahan Tinalan .............................................. 5

Peta 3.1 Peta Administrasi Sampel Penelitian ...................................................... 30

Peta 4.1 Peta Batas Administrasi Kota Kediri ...................................................... 41

Peta 4.2 Peta Persebaran Industri Tahu di Kota Kediri......................................... 44

Peta 4.3 Peta Batas Administrasi Kelurahan Tinalan ........................................... 46

Peta 4.4 Peta Sebaran Industri Tahu di Kelurahan Tinalan .................................. 47

Peta 4.5 Peta Tata Guna Lahan Kota Kediri ......................................................... 49

Peta 4.6 Peta Jenis Tanah Kota Kediri .................................................................. 51

Peta 4.7 Peta Jaringan Jalan Kelurahan Tinalan ................................................... 57

Peta 5.1 Peta Jaringan Pemasaran Dalam Kota

Industri Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan ................................... 84

Peta 5.2 Peta Jaringan Pemasaran Luar Kota

Industri Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan ................................... 86

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Latar Belakang ................................................................ 8

Gambar 2.1 Hipotesis Christaller ........................................................................ 13

Gambar 3.1 Bagan Proses Pengambilan Sampel ................................................ 29

Gambar 3.2 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................... 39

Gambar 4.1 Diagram Penggunaan Lahan Kelurahan Tinalan ............................ 52

Gambar 4.2 Citra Satelit Kelurahan Tinalan ....................................................... 53

Gambar 4.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Kelurahan Tinalan Tahun 2010 ....................................................... 54

Gambar 4.4 Jalan Kota dan Jalan Nasional di Sekitar

Kelurahan Tinalan ........................................................................... 55

Gambar 4.5 Gambaran Lokasi Industri Tahu Kelurahan Tinalan ....................... 59

Gambar 4.6 Bagan Proses Pembuatan Tahu ....................................................... 62

Gambar 4.7 Proses Pembuatan Tahu Kelurahan Tinalan ................................... 63

Gambar 4.8 Proses Pembuatan Tahu Takwa Kelurahan Tinalan........................ 64

Gambar 4.9 Proses Pembuatan Stik Tahu Kelurahan Tinalan ............................ 65

Gambar 4.10 Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri

Tahun 2000 – 2008 ....................................................................... 67

Gambar 4.11 Grafik Perkembangan Produksi Tahu

Kelurahan Tinalan .......................................................................... 70

Gambar 5.1 Diagram Bantuan Modal Industri Rumah Tangga Tahu

dalam kurun waktu 5 tahun ............................................................. 79

Gambar 5.2 Grafik Perkembangan Jenis Produksi Tahu di

Kelurahan Tinalan Tahun 2006 – 2010 ........................................... 82

Gambar 5.3 Diagram Jaringan Pemasaran Industri Rumah Tangga Tahu

Tahun 2006 – 2010 .......................................................................... 82

Gambar 5.4 Titik-titik pemasaran menurut Central Place Theory ..................... 85

Page 13: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Gambar 5.5 Diagram Peralatan Produksi Industri Kecil Rumah Tangga

Tahu di Kelurahan Tinalan .............................................................. 88

Gambar 5.6 Diagram Tingkat Pendidikan Produsen Tahu

di Kelurahan Tinalan ....................................................................... 89

Gambar 5.7 Diagram Tantangan yang Dihadapi oleh Industri

Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan ........................................ 90

Gambar 5.8 Diagram Lama Berusaha Industri Rumah Tangga Tahu

Kelurahan Tinalan ........................................................................... 91

Gambar 5.9 Diagram Kontinuitas Produksi Tahu

di Kelurahan Tinalan ....................................................................... 92

Gambar 5.10 Grafik Perkembangan Penggunaan Kedelai

Industri Tahu Kelurahan Tinalan ................................................... 93

Gambar 5.11 Diagram Pengaruh Bantuan Modal Terhadap

Kontinuitas Produksi Tahu Kelurahan Tinalan .............................. 94

Gambar 5.12 Sumber Bantuan Modal yang Diperoleh Produsen

Tahu Kelurahan Tinalan................................................................. 95

Gambar 5.13 Grafik Perkembangan Produksi Kedelai

Kabupaten Kediri Tahun 2000 – 2008 ........................................... 96

Gambar 5.14 Pola Panen Kedelai Bulanan di Jawa Timur ................................. 97

Gambar 5.15 Diagram Pengaruh Pemasaran Terhadap

Kontinuitas Produksi Tahu Kelurahan Tinalan .............................. 99

Gambar 5.16 Jaringan Pemasaran Produk Tahu Kelurahan Tinalan .................. 100

Gambar 5.17 Diagram Pengaruh Teknologi Terhadap

Kontinuitas Produksi Tahu Kelurahan Tinalan .............................. 102

Gambar 5.18 Grafik Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja dengan

Produksi Tahu Kelurahan Tinalan ................................................. 104

Gambar 5.19 Diagram Pengaruh Tantangan Terhadap

Kontinuitas Produksi Tahu Kelurahan Tinalan .............................. 106

Gambar 5.20 Diagram Tantangan yang Dihadapi dalam Industri

Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan ....................................... 107

Page 14: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kecil dan rumah tangga (IKRT) memiliki kontribusi yang besar

dalam pembangunan karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar,

menjadi penyumbang pendapatan asli daerah yang signifikan, prospektif untuk

ekspor, dan mampu bertahan dalam kondisi krisis. Perhatian untuk

menumbuhkembangkan industri kecil dan rumah tangga (IKRT) setidaknya

dilandasi oleh tiga alasan. Pertama, IKRT menyerap banyak tenaga kerja.

Kecenderungan menyerap banyak tenaga kerja umumnya membuat banyak

IKRT juga intensif dalam menggunakan sumberdaya alam lokal. Apalagi

karena lokasinya banyak di pedesaan, pertumbuhan IKRT akan menimbulkan

dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah

kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan pembangunan

ekonomi di pedesaan (Simatupang, et al., 1994; Kuncoro, 1996). Dari sisi

kebijakan, IKRT jelas perlu mendapat perhatian karena tidak hanya

memberikan penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja Indonesia, namun

juga merupakan ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Di

perdesaan, peran penting IKRT memberikan tambahan pendapatan (Sandee et

al., 1994), merupakan seedbed bagi pengembangan industri dan sebagai

pelengkap produksi pertanian bagi penduduk miskin (Weijland, 1999). Dengan

kata lain, IKRT juga berfungsi sebagai strategi mempertahankan hidup

(survival strategy) di tengah krisis moneter.

Di Kota Kediri juga terdapat industri rumah tangga seperti yang disebut

diatas, yaitu industri rumah tangga tahu. Industri rumah tangga tahu adalah

suatu industri yang melakukan usaha pembuatan tahu melalui proses produksi

dengan bahan baku kedelai, serta menggunakan modal, peralatan, keterampilan

dan tenaga kerja sebagai faktor-faktor produksi (Sutomo 2001:21).

Kota Kediri sangat terkenal dengan makanan khasnya yang berupa tahu,

sejak lama Kediri dikenal sebagai Kota Tahu. Tahu Kediri berbeda dengan

Page 16: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

produk-produk tahu terkenal lainnya. Berbagai macam produk olahan tahu

digunakan sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung maupun

wisatawan yang hanya melewati Kota Kediri. Sebagian besar industri makanan

tahu di Kota Kediri merupakan industri kecil dan rumah tangga (home based

enterprises).

Salah satu wilayah yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor

industri rumah tangga tahu adalah Kelurahan Tinalan. Karakteristik atau ciri-

ciri usaha tersebut adalah masih menggunakan teknologi tradisional, sangat

sederhana, dan banyak menggunakan keahlian tangan. Untuk memperoleh

bahan dasar umumnya diperoleh dengan cara mudah, yaitu didapat dari daerah

pedesaan atau daerah sekitarnya. Pemasaran hasil produksi tidak didasarkan

atas promosi atau iklan melainkan melalui perantara (Mubiarto dalam Sutomo

2001 : 3). Industri rumah tangga tahu di Kelurahan Tinalan ini dikerjakan oleh

tenaga keluarga, dengan bekal ketrampilan dan pengetahuan tentang

pembuatan tahu yang para produsen miliki secara turun temurun, mereka juga

berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan cara meningkatkan kualitas

tahu sesuai permintaan konsumen.

Dengan target pemasaran umumnya menjangkau pasar yang lebih luas

dari industri lokal maka dapat mempertahankan tahu sebagai ciri khas/ branded

Kota Kediri. Selain itu dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja, sehingga

proses produksinya tidak terbatas hanya satu produk saja dan dapat

mengembangkan pangsa pasarnya ke wilayah yang lebih luas sehingga dapat

memperkenalkan ciri khas tahu Kediri ke luar wilayah Kota Kediri.

Salah satu aspek yang dapat mengangkat perekonomian rakyat adalah

pemberdayaan. Menurut Kartasasmita (1996), menyatakan bahwa

pemberdayaan masyarakat secara praktis merupakan upaya pengerahan sumber

daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat akan berakibat

meningkatkan produktivitas rakyat. Sehingga baik sumber daya manusia

maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan rakyat dapat pula ditingkatkan

produktivitasnya. Dengan demikian, rakyat dan lingkungannya mampu secara

partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah ekonomis.

Page 17: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Diakui bahwa pemberdayaan usaha kecil menghadapi beberapa kendala

antara lain kemampuan dan keterampilan, keahlian, manajemen sumber daya

manusia, permodalan dan pemasaran. Kendala-kendala yang dihadapi

mengakibatkan sektor ini kalah bersaing. Pelham (1999) menemukan

bahwasanya industri kecil masih lemah dalam hal perencanaan, pemikiran

strategis dan orientrasi jangka panjang. Kecenderungan memenuhi kebutuhan

jangka pendek mengakibatkan mereka tidak melakukan perencanaan ke depan

tentang pasar, pengelolaan keuangan, atau persediaan sumber daya yang

dibutuhkan.

Keberdayaan pelaku usaha dapat dilihat dari seberapa besar pelaku usaha

mendapat bantuan modal, seberapa jauh pemasaran yang dapat dijangkau,

teknologi yang digunakan dalam industri tahunya, dan besar kecilnya tantangan

yang dihadapi oleh industri tahu akan menentukan keberlanjutan usaha masing-

masing pelaku usaha. Kendala yang dihadapi sangat beragam, antara lain

keterbatasan modal, banyaknya pesaing/kompetitor yang bekerja di sektor yang

sama, terbatasnya sarana prasarana yang memadai, sampai pada faktor cuaca

yang tidak menentu (Susilowati et al., 2004; 2005). Dalam penelitian ini

penulis ingin mengetahui bagaimana faktor-faktor pengaruh keberdayaan

produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap

keberlanjutan usahanya?

C. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya.

2. Sasaran

a. Perkembangan industri rumah tangga tahu di Kelurahan Tinalan

b. Karakteristik sosial ekonomi produsen tahu

Page 18: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

c. Peran pemerintah dalam perkembangan industri tahu di Kota Kediri

d. Identifikasi faktor-faktor keberdayaan produsen tahu

e. Identifikasi faktor keberlanjutan usaha

f. Pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap

keberlanjutan usaha di Kelurahan Tinalan

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan secara ilmiah dan secara praktis. Diharapkan hasil penelitian ini

dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pembangunan industri kecil, diharapkan penelitian ini dapat

dimanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan

program pemberdayaan pengrajin.

2. Dapat menjadi masukan untuk kemajuan industri rumah tangga tahu di

Kota Kediri

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya yang sejenis.

E. Batasan Penelitian

1. Ruang Lingkup Spasial

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tinalan, Kecamatan

Pesantren, Kota Kediri. Penulis memilih lokasi tersebut karena di Kelurahan

Tinalan merupakan lokasi industri rumah tangga tahu di Kota Kediri yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan. Kelurahan Tinalan mempunyai

luas wilayah 92,60 Ha dengan batasan wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Burengan

Sebelah selatan : Kelurahan Tosaren

Sebelah timur : Kelurahan Banaran

Sebelah barat : Kelurahan Setonogedong

Page 19: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 1.1 Peta Lokasi Penelitian Kelurahan Tinalan Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Kediri, 2011

Page 20: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2. Ruang Lingkup Substansial

Dalam penelitian ini akan lebih banyak membahas tentang aspek

sosial dan ekonomi dari faktor-faktor keberdayaan produsen tahu dan

keberlanjutan usahanya, yang meliputi:

a. Kondisi fisik wilayah penelitian, meliputi lokasi penelitian, prasarana

wilayah, tata guna lahan, jaringan distribusi tahu dan sebaran industri

tahu di Kota Kediri dan Kelurahan Tinalan.

b. Kondisi sosial ekonomi produsen tahu, meliput jenjang pendidikan,

pendapatan dan lama usaha yang digeluti produsen tahu.

c. Pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu meliputi faktor

bantuan modal, pemasaran, teknologi dan tantangan terhadap

keberlanjutan usaha yaitu kontinuitas produksi.

F. Sistematika Pembahasan

Tahap pendahuluan berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan dan sasaran penelitian, kerangka pemikiran, batasan penelitian, dan

sistematika pembahasan.

Tahap kajian teori berisi teori-teori yang terkait dengan judul penelitian,

yaitu “Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap

Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi Di Kota Kediri”. Seperti

teori tentang industri rumah tangga, pemberdayaan masyarakat,

keberlanjutan usaha dan teori lokasi pemasarannya.

Tahap metode penelitian berisi tentang kebutuhan data, subyek

penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, kerangka

analisis, teknik analisis dan sintesis data.

Tahap gambaran umum industri rumah tangga tahu Kelurahan Tinalan

berisi tentang gambaran kondisi geografis Kelurahan Tinalan, jangkauan

pendistribusian tahu di Kelurahan Tinalan, kondisi sosial ekonomi dan sosial

kependudukan terkait produsen tahu di Kelurahan Tinalan, mekanisme proses

produksi tahu, dan peran pemerintah dalam perkembangan industri rumah

tangga Kelurahan Tinalan.

Page 21: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Tahap analisis berisi tentang analisis faktor-faktor keberdayaan produsen

tahu dan keberlanjutan usaha. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor

tersebut dilakukan uji independensi Chi Kuadrat dan uji keeratan hubungan.

Tahap kesimpulan dan rekomendasi berisi kesimpulan dari penelitian ini

dan rekomendasi bagi pemerintah kota Kediri dan produsen tahu di Kelurahan

Tinalan.

Page 22: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Gambar 1.1 Kerangka Latar Belakang

Kota Kediri sangat khas dengan oleh-oleh

berupa tahu

Menjamurnya industri rumah tangga

tahu di Kota Kediri

Jaringan pemasaran hingga

menjangkau luar kota

Namun sistem produksinya masih

menggunakan peralatan konvensional

Mengalami berbagai tantangan dalam

perjalanan industri tahu

Namun hingga sekarang produksi

tahunya tetap berlanjut

Bagaimana pengaruh faktor-faktor keberdayaan

produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya?

Page 23: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tentang Industri

1. Pengertian Industri Kecil

Ada beberapa pengertian berbeda tentang apa itu industri. Menurut

Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, yang dimaksud

industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang

dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.

Menurut Nurimansjah Hasibuan (1994), industri adalah kumpulan dari

perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang mempunyai

sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun dari segi pembentukan

pendapatan industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai

tambah.

Menurut Winardi (1983), industri sebagai usaha yang bersifat produktif

terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu yang

menyelenggarakan jasa-jasa. Misalnya transportasi dan perhubungan yang

menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar.

Istilah tersebut dapat dipandang dari arti kolektif, misalnya perhubungan

dengan aktifitas suatu negara secara keseluruhan dan juga sering istilah

tersebut digunakan untuk mengidentifikasi segmen khususnya dari usaha-

usaha produksi yang produktif seperti industri mobil, kapal, dan industri

berat lainnya. Badan Pusat Statistik mengartikan industri sebagai suatu unit

kesatuan yang terletak pada suatu tempat yang tertentu untuk melakukan

suatu kegiatan untuk mengubah barang atau jasa sehingga menjadi bernilai.

Barang atau jasa tersebut diolah menjadi produk-produk tertentu yang

nilainya lebih tinggi.

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha

Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

Page 24: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu

dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Ciri-ciri usaha kecil yaitu:

Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah;

Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;

Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP;

Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha;

Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

Contoh usaha kecil yaitu:

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja;

Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan

rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri

kerajinan tangan;

Peternakan ayam, itik dan perikanan;

Koperasi berskala kecil.

Terkait dengan tempat sebagai lokasi industri, industri kecil berbasis

rumah menjadi salah satu pilihan untuk melakukan suatu kegiatan/ usaha

dengan memanfaatkan tempat tinggal sebagai lokasi industri. Dari segi

tenaga kerja, industri rumah tangga sangat efektif dalam memberikan

kesempatan/ peluang kerja terutama bagi masyarakat yang tinggal disekitar

lokasi industri kecil tersebut.

Page 25: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2. Klasifikasi Skala Industri

Badan Pusat Statistik mengklasifikasikan usaha industri pengolahan di

Indonesia ke dalam 4 skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja yang

dimiliki oleh suatu usaha tanpa memperhatikan besarnya modal yang

ditanam ataupun kekuatan mesin yang digunakan. Keempat skala tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih,

b. Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20–99 orang,

c. Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang,

d. Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang.

3. Teori lokasi

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order)

kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari

sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau

pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/ kegiatan lain baik

ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006:77).

Salah satu hal banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak

terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Analisis ini dapat dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki

daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin

mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Hal ini terkait dengan

besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak antara lokasi dengan pusat

tersebut.

Terkait dengan lokasi maka salah satu faktor yang menentukan apakah

suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat

aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk

mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan,

2006:78). Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak,

kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung

Page 26: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk

melalui jalur tersebut.

a. Teori Tempat Pemusatan

Suatu tempat merupakan pusat pelayanan. Menurut Christaller,

pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah menurut

pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seperti itu akan terlihat

dengan jelas di wilayah yang mempunyai dua syarat: (1) topografi yang

seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang mendapat pengaruh

dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan jalur

pengangkutan, (2) kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak

memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi-

padian, kayu atau batu bara. Dalam keadaan yang mempunyai kedua

syarat seperti di atas itu akan berkembang tiga hal (Jayadinata,

1999:180) seperti diterangkan di bawah ini.

1) Ajang jasa (ajang niaga) akan berkembang secara wajar di seluruh

wilayah dengan jarak dua jam berjalan kaki atau 2 x 3,5 = 7 km.

Secara teori tiap pusat pelayanan melayani kawasan yang

berbentuk lingkaran dengan radius 3,5 km (satu jam berjalan kaki),

jadi pusat wilayah layanan akan terletak di pusat kawasan tersebut.

Teori ini disebut teori tempat pemusatan (central place theory).

2) Kawasan-kawasan berbentuk lingkaran yang saling berbatasan,

walaupun bentuk lingkaran adalah paling efisien, akan mempunyai

bagian-bagian yang bertumpang tindih atau bagian-bagian yang

senjang (kosong), sehingga bentuk lingkaran itu tidak biasa

digunakan untuk kawasan atau wilayahnya. Berhubung dengan itu

Christaller mengemukakan bahwa pusat pelayanan akan berlokasi

menurut pola heksagon, sehingga wilayah akan saling berbatasan

tanpa bertumpang tindih.

3) Dalam wilayah akan berkembang ajang niaga dalam pola

heksagon. Yang palng banyak adalah dusun-dusun sebagai pusat

Page 27: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

perdagangan yang melayani penduduk wilayah pedesaan. Satu

dusun dengan dusun lainnya akan menempuh jarak 7 km.

Gambar 2.1 Hipotesis Christaller

Sumber: Tarigan, 2010

b. Teori Lokasi Biaya Minimum

Alfred Weber adalah orang yang mempelopori pembentukan teori

lokasi pada kegiatan industri pengolahan (manufacturing). Teori ini

muncul pada masa revolusi industri di Jerman tahun 1929. Dengan

pernyataannya bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-

tempat yang resiko biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal

(least cost location). Weber berpendapat ada tiga faktor yang

mempengaruhi lokasi industri, yaitu biaya transportasi, biaya tenaga

kerja dan kekuatan aglomerasi. Dipandang dari segi tata guna lahan

model Weber berguna untuk merencankan lokasi industri dalam rangka

mensupli pasar wilayah, pasar nasional dan pasar dunia. Dalam model

ini, fungsi tujuan biasanya meminimumkan ongkos transportasi sebagai

fungsi dari jarak dan berat barang yang harus diangkut oleh perusahaan.

Karena terdapat perbedaan upah buruh anter tempat dan tidak ada

keuntungan aglomerasi bila lokasi berdekatan. Weber menyusun model

yang dikenal dengan sebutan segitiga lokasional (locational triangle).

Menurut Weber, untuk menentukan lokasi industri ada tiga faktor

penentu yaitu : Material, konsumsi, dan tenaga Kerja.

Page 28: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

4. Industri Kecil Dengan Konsep Rumah

Home industry juga dapat berarti industri rumah tangga, karena

termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Pada

umumnya, pelaku kegiatan ekonomi berbasis rumah adalah keluarga itu

sendiri yang berdomisili di tempat tinggalnya. Meskipun dalam skala yang

tidak terlalu besar, kegiatan ekonomi ini secara tidak langsung membuka

lapangan pekerjaan bagi warga disekitar kegiatan usaha tersebut. Sehingga

kegiatan industri kecil ini dapat membantu pemerintah dalam upaya

mengurangi angka pengangguran. Selain itu usaha mikro juga sering

diidentikkan dengan industri rumah tangga karena sebagian besar kegiatan

dilakukan di rumah, menggunakan teknologi sederhana atau tradisional

dengan mempekerjakan warga sekitar yang berorientasi pada pasar lokal.

Kegiatan usaha seperti ini banyak ditemukan di negara-negara berkembang

dan berperan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan

pengentasan kemiskinan.

Bertambahnya jumlah keluarga tentu saja akan menambah jumlah

kebutuhan anggota keluarga itu sendiri semakin meningkat. Kebutuhan

keluarga ini akan terasa ringan terpenuhi apabila terdapat usaha yang bisa

mendatangkan income atau penghasilan keluarga untuk menutupi kebutuhan

tersebut. Home industry yang pada umumnya berawal dari usaha keluarga

yang turun temurun dan pada akhirnya mulai meluas ini secara otomatis

dapat bermanfaat menjadi mata pencaharian penduduk kampung

disekitarnya. Biasanya home industry dijadikan sebagai tumpuan mata

pencaharian oleh masyarakat kampung, karena memiliki peluang

penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak dan peluang untuk mencapai

pekerjaan tersebut sangatlah mudah (Selawati, 2007).

5. Industri Kecil Sebagai Upaya Pengembangan Lokal Di Indonesia

Menurut Tambunan (1997), dalam konteksnya sebagai usaha kecil

dalam perekonomian nasional memiliki kedudukan yang strategis,

Page 29: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

mengingat jumlah penduduk Indonesia yang relatif besar dengan tingkat

pendidikan rata-rata yang masih rendah dan sebagian hidup dalam kegiatan

usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Kedudukan strategis

usaha kecil yang demikian, menempatkan usaha kecil selalu menjadi

perhatian dalam setiap tahap pembangunan. Namun demikian, usaha

pengembangan yang telah dilakukan masih belum memuaskan karena

dirasakan keberadaan industri kecil selalu tertinggal jika dibandingkan

dengan kemajuan yang dicapai usaha besar. Terkait hal tersebut, dalam

mengahadapi persaingan yang semakin ketat karena semakin terbukanya

pasar di dalam negeri, dikhawatirkan keberadaan industri kecil akan

tergusur oleh arus derasnya barang dan jasa yang masuk dari luar.

Oleh karena itu pemberdayaan industri kecil pada saat ini dirasakan

semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian

rakyat. Perekonomian rakyat yang selama ini identik dengan industri kecil

yang perkembangannya sangat diharapkan untuk dapat melahirkan kelas

menengah yang dapat menjadi motor bagi perekonomian nasional yang

lebih handal.

Menurut Tambunan (1998), berbagai pengamatan mengenai masalah

industri kecil dengan modal dibawah 50 juta yang tersebar di pedesaan dan

perkotaan menunjukkan berbagai permasalahan serius yang dihadapi oleh

usaha kecil pada skala ini, antara lain: produktivitas usaha dan tenaga kerja

(umumnya anggota keluarga) sangat rendah, orientasi pasar terbatas,

pendidikan rata-rata masih rendah dan usaha dibuat sebagai usaha

sampingan. Industri kecil dalam perkembangannya memiliki beberapa

kelemahan dan kekurangan. Akan tetapi di sisi lain, industri kecil juga

memiliki potensi dan kekuatan yang dapat dijadikan dasar upaya

perkembangan industri kecil.

6. Industri Rumah Tangga Berkelanjutan

Menurut Hamidah Nayati Utami, dalam tesisnya yang berjudul

Keberdayaan, Kemajuan, dan Keberlanjutan Usaha Pengrajin menuliskan

Page 30: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

bahwa, usaha yang berkelanjutan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1)

mampu menghasilkan produksi barang secara terus menerus, (2) melakukan

perencanaan produksi dengan didasarkan prediksi jumlah kebutuhan

konsumen, (3) selalu mengupayakan dihasilkannya produk bermutu sesuai

kebutuhan konsumen, (4) senantiasa mengupayakan terpenuhinya target

penjualan trend penjualan meningkat, (5) selalu melakukan tindakan

proaktif untuk melayani konsumen, (6) secara sadar mengalokasikan dana

untuk promosi, (7) melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku yang

tepat dan secara periodik, dan (8) selalu mengupayakan pengendalian bahan

baku secara cermat selalu mengupayakan terpenuhinya kebutuhan bahan

baku yang bermutu. Kriteria keberlanjutan usaha dapat dinilai dari

kemampuan pengrajin dalam mempertahankan industrinya yang dapat

dilihat dari kontinuitas produksi, kontinuitas pemasaran, dan kontinuitas

bahan baku setiap individu.

Keberlanjutan usaha sebagai terjemahan dari “sustainable livelihood”

dapat didefinisikan sebagai upaya seseorang atau sekelompok orang untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan keberlanjutan hidupnya dengan

memanfaatkan segala kemampuan, pengetahuan, akses, dan tuntutan serta

kekayaan yang dimiliki secara lokal maupun global dan terus meningkatkan

kemampuan dirinya dengan bekerja sama dengan orang lain, berinovasi,

berkompetisi, agar dapat bertahan dalam kondisi berbagai perubahan dan

tercapai suatu pemerataan (Chambers dan Conway, 1992).

7. Potensi Dan Kendala Industri Kecil

Karakteristik yang melekat pada industri kecil bisa merupakan

kelebihan atau kekuatannya yang potensial. Di sisi lain, pada kekuatan

tersebut implisit terkandung kekurangan atau kelemahan yang justru

menjadi penghambat perkembangannya. Kombinasi dari kekuatan dan

kelemahan serta interaksi keduanya dengan situasi eksternal akan

menetukan seberapa besar kemungkinan industri kecil bisa berkembang.

Page 31: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Beberapa kekuatan atau potensi industri kecil menurut Sjaifudian (1995:79)

adalah:

a. Memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi

b. Motivasi pengusaha sangat kuat untuk mempertahankan kelangsungan

usahanya karena merupakan satu-satunya sumber penghasilan

keluarganya. Sekalipun nilai tambah yang diperolehnya sangat rendah

permintaan pangsa pasar menengah ke bawah yang dimasukinya cukup

tinggi. Dengan karakteristiknya yang lentur usaha kecil sangat adaptif

dalam menghadapi perubahan situasi dalam lingkungan usahanya.

c. Kemampuan menggunakan pasokan (input produksi) secara efisien

d. Pengusaha kecil sangat pandai memanfaatkan pasokan produksi yang

murah secara efisien untuk menghasilkan produk dan jasa yang murah

bagi konsumennya khususnya yang berpenghasilan rendah. Efisiensi

usaha dapat dicapai karena memanfaatkan sumberdaya lokal yang

mudah didapat.

Kendala yang dihadapi industri kecil menurut Kuncoro (1997: 316-

317) adalah sebagai berikut:

a. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar

pangsa pasar

b. Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk

memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan

c. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia

d. Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil (sistem

informasi pemasaran)

e. Iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling

mematikan

f. Pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya

kepercayaan kepedulian masyarakat terhadap industri kecil.

Secara ringkas, potensi dan kendala industri kecil digambarkan dalam

Tabel 2.1.

Page 32: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Tabel 2.1. Kekuatan dan Kelemahan Industri Kecil

No. Faktor-Faktor Kekuatan Kelemahan

1. Sumber daya

a. Manusia Motivasi yang kuat

paling tidak untuk

mempertahankan

usahanya

Suplai tenaga kerja

berlimpah

Kemampuan melihat peluang

pengembangan usaha terbatas

b. Ekonomi Mengandalkan sumber-

sumber keuangan

informal yang mudah

diperoleh

Mengisi segmen pasar

bawah yang tinggi

permintaannya

Nilai tambah yang diperoleh

relatif rendah

Pengelolaan uang untuk

konsumsi dan produksi belum

terpisah

Tergantung kepada modal

kerja

c. Informasi Interaksi yang terjadi

antar dan inter

kelompok-kelompok

usaha merupakan ajang

pertukaran informasi

efektif

Proses belajar dari pengalaman

(keberhasilan/kegagalan)

orang lain sangat minim terjadi

Distribusi informasi kepada

industri kecil sangat terbatas

(kuantitatif)

Budaya membaca masih

minim

d. Lembaga

pendukung Budaya atau kekerabatan

dapat menggalang

solidaritas untuk

memberdayakan

pengusaha kecil

Lembaga kekerabatan

bisa pula berfungsi

sebagai sarana konsultasi

sekaligus kontrol

terhadap implementasi

program dan intervensi

Kemampuan koordinasi

berdasarkan pembagian kerja

masih terbatas

2. Program dan intervensi

a. Permodalan Membantu kelancaran

pengembangan usaha

Kebutuhan modal berbeda-

beda pada usaha yang tingkat

perkembangannya juga

berbeda

Industri kecil menghadapi

kendala administratif

b. Pelatihan Bermanfaat „sesaat‟

meningkatkan

produktivitas

Ketidakberlanjutan program

Lamanya pelatihan perlu pula

memperhatikan faktor

kesiapan kelompok binaan

untuk dilepas secara mandiri

c. Pemasaran Pola keterkaitan Posisi tawar yang rendah

Page 33: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

membuka peluang pasar

Pengelompokan

(aglomerasi) dalam

batas-batas tertentu

memberikan keuntungan

melalui penekanan

ongkos produksi,

meningkatkan akses ke

sumber daya

cenderung menyudutkan

pengusaha kecil

Meningkatkan persaingan

melalui proses tiru meniru,

akumulasi menjadi terbatas

d. Fungsi

kelembagaan Budaya kekerabatan bisa

menjadi institusi yang

merepresentatif bagi

pengusaha kecil

Meningkatkan (terbatas)

akses kepada

sumberdaya

Pelayanan sangat

terfragmentasi dan belum

memberikan peluang untuk

memilih sesuai kebutuhan

masing-masing jenis usaha

Pemasaran masih tetap

menjadi kendala besar

3. Kinerja

a. Padat karya Jaring pengaman masalah

kelangkaan kesempatan

kerja

Kurang memperhatikan

kualitas kesempatan kerja

Sering mengandalkan tenaga

kerja tak dibayar

Cenderung eksploitatif

terhadap tenaga kerja untuk

mengejar tingkat penghasilan

b. Nilai tambah

rendah

Efisien menggunakan

bahan baku

Proses akumulasi sulit terjadi

c. Lentur dan luwes Daya tahan hidupnya tinggi

terutama dalam situasi

ekonomi yangkurang

menguntungkan

Spesialisasi dan akumulasi

terbatas

d. Strategi usaha

jangka pendek

Proses pengembalian modal

dapat cepat tercapai Usaha bersifat sementara (ad

hoc)

Kurang antisipatif terhadap

dinamika ekonomi makro Sumber: Sjaifudian, 1995: 80-81

8. Arti Penting Koperasi dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga

Industri kecil dan rumah tangga erat kaitannya dengan

kelembagaan, salah satu lembaga yang mewadahi industri kecil dan rumah

tangga adalah koperasi. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan

Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor :

03/PER/M.KUKM/VI/2010 tentang Pedoman Program Bantuan

Pengembangan Koperasi Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan

Menengah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang

Page 34: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas azas kekeluargaan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Adapun

tujuannya adalah mendorong pemberdayaan Masyarakat, khususnya.

Usaha Mikro dan Kecil melalui koperasi; memberikan perlindungan

usaha kepada Koperasi; melakukan penyelamatan usaha Koperasi dan

Usaha Mikro kecil anggota Koperasi; dan memacu penumbuhan usaha

Koperasi serta usaha mikro kecil anggota koperasi dalam mendukung

upaya penciptaan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Fasilitas dan/atau buntuan dana yang diberikan kepada koperasi

digunakan untuk pengembangan usaha; dan/atau pengembangan

permodalan. Pemberian fasilitas dan/atau bantuan dana untuk

pengembangan usaha meliputi:

a. Pengembangan usaha bidang produksi dan pengolahan yang terdiri

dari Pertanian, Tanaman pangan dan Holtikultura, Perkebunan,

Kehutanan, peternakan dan Perikanan, Industri, Kerajinan dan

Pertambangan, Energi dan Ketenagalistrikan serta Aneka Jasa;

b. Pengembangan usaha di bidang pemasaran yang terdiri dari

pengembangan pasar tradisional, pedagang kaki lima, warung

masyarakat dan retail;

c. Pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari :

Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan pengembangan

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU);

Penumbuhan wirausaha baru melalui magang;

Penumbuhan wirausaha baru melalui penyediaan voucher;

Penumbuhan wirausaha usaha baru melalui kemitraan peningkatan

kualitas SDM

Page 35: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

d. Pengembangan usaha dalam bidang inovas dan teknologi yang terdiri

dari:

Peningkatan Kemampuan di bidang desain dan teknologi serta

pengendalian mutu;

Peningkatan Kerjasama dan alih teknologi;

e. Pengembangan lembaga pendukung yang terdiri dari :

Peningkatan fungsi inkubator;

Peningkatan fungsi layanan pengemhangan usaha dan konsultan

keuangan mitra bank;

Pengembangan lembaga-lembaga profesi lainnya sebagai lembaga

pendukung pengembangan Koperasi.

Sedangkan Pemberian program untuk pengembangan permodalan

meliputi:

a. Pengembangan sirnpan pinjam dan jasa Keuangan koperasi;

b. Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro;

c. Pengembangan jaringan keuangan Koperasi; dan/atau

d. Pengembangan instrumen keuangan Koperasi.

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008

Tentang Kebijakan Industri Nasional

a. Strategi Operasional Pembangunan Industri Nasional Pengembangan

Lingkungan Bisnis yang Kondusif meliputi:

Mengembangkan lingkungan usaha yang mampu menciptakan:

keuntungan berusaha para wirausaha, tersedianya lapangan kerja

yang layak, hak-hak pekerja, dan terpeliharanya lingkungan hidup;

Menyediakan persyaratan dasar bagi tumbuhnya lingkungan usaha

yang nyaman, yaitu: stabilitas politik, tata kelola dan dialog sosial

yang baik, rasa menghormati hak asasi manusia (HAM) dan

standar ketenagakerjaan internasional, budaya kewirausahaan,

stabilitas makroekonomi dan pengelolaan perekonomian yang baik,

kebijakan perdagangan yang berkeadilan, dukungan kelembagaan

Page 36: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

dan perundangan yang menunjang, jaminan hukum terhadap

kepemilikan kekayaan intelektual, kemudahan untuk mendapat

pelayanan dari perbankan dan lembaga keuangan, serta tanggung

jawab terhadap tata kelola usaha yang baik;

Mengembangkan prasarana dan sarana fisik di daerah-daerah yang

prospek industrinya potensial ditumbuhkan, antara lain: jalan,

jembatan, pelabuhan, jaringan tenaga listrik, bahan bakar, jasa

angkutan, pergudangan, telekomunikasi, telematika dan air bersih;

Mendorong ketersediaan sarana pendidikan dan pelatihan bagi

pengembangan SDM Industri, khususnya di bidang teknik produksi

dan manajemen serta bisnis;

Mendorong pengembangan usaha jasa prasarana dan sarana bisnis

penunjang industri, antara lain kawasan industri, jasa R & D

(Research and Development), jasa pengujian mutu, jasa

rekayasa/rancang bangun dan konstruksi, jasa inspeksi teknis, jasa

layanan teknologi informasi dan komunikasi, jasa audit, jasa

konsultansi industri, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa

pengamanan, jasa pengolahan/pembuangan limbah, jasa kalibrasi,

dan sebagainya;

Mengembangkan kebijakan sistem insentif yang efektif, edukatif,

selektif, dan menarik;

Menyempurnakan instrumen hukum untuk pengaturan kehidupan

industri yang kondusif, yang memenuhi kriteria:

i. lebih menjamin kepastian usaha/kepastian hukum, termasuk

penegakan hukum yang konsisten;

ii. aturan main berusaha yang jelas dan tidak menyulitkan;

iii. mengurangi sekecil mungkin intervensi pemerintah terhadap

pasar;

iv. menghormati kebebasan usaha pelaku industri;

v. kejelasan hak dan kewajiban pelaku industri;

Page 37: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

vi. terjaminnya dan tidak terganggunya kepentingan publik,

termasuk gangguan keselamatan, kesehatan, nilai budaya dan

kelestarianlingkungan hidup;

vii. terjaminnya kepentingan konsumen secara seimbang.

Mensinkronisasi kebijakan sektor terkait, seperti kebijakan bidang

investasi dan sektor perdagangan, kebijakan di bidang energi,

kebijakan di bidang pertanian, dan lain-lain;

Membina Aparat Pembina agar bersih, profesional, dan pro-bisnis

dalam membina dan memberikan pelayanan fasilitatif kepada

dunia usaha, melalui ketentuan administratif yang

sederhana/mudah, dapat mencegah kecurangan dan manipulasi

yang merugikan negara dan masyarakat, dengan dampak beban

yang tidak memberatkan pelaku industri.

B. Tentang Pemberdayaan

1. Definisi pemberdayaan dan keberdayaan

Pertama-tama perlu terlebih dahulu dipahami arti dan makna

keberdayaan dan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan merupakan

suatu upaya yang diarahkan pada proses memampukan/ pengembangan

kemampuan, penggalian sumberdaya lokal, serta pemberian peran yang

lebih luas kepada masyarakat untuk berperan sebagai pelaku utama.

Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu

yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan

masyarakat yang bersangkutan. Keberdayaan masyarakat adalah unsur-

unsur yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan (survive), dan dalam

pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat

dan martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak

mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan

dan memandirikan masyarakat. Konsep ini menyangkut masalah

Page 38: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

penguasaan teknologi, pemilikan modal, akses ke pasar dan ke dalam

sumber-sumber informasi, serta keterampilan manajemen.

2. Keberdayaan Masyarakat

Keberdayaan pelaku usaha merupakan suatu usaha yang membuat

produsen berdaya. Tingkat keberdayaan masyarakat dilihat dari dua akses,

yaitu:

a. Akses terhadap kekuatan ekonomi dilihat dari:

1) Akses usaha diukur dari kemampuan responden dalam mengakses

bantuan kredit. Tingkat keberdayaan tinggi, bila responden

memiliki kemampuan mengakses bantuan kredit ≥ 50% untuk

kegiatan usahanya, dan sebaliknya (Susilowati et al., 2004; 2005).

2) Akses informasi pasar diukur dari kemampuan responden dalam

mengakses informasi pasar, meliputi informasi tentang penawaran

dan permintaan pasar. Tingkat keberdayaan tinggi, bila responden

memiliki kemampuan ≥ 50% dalam mengakses informasi pasar

untuk kegiatan usahanya, dan sebaliknya (Susilowati et al., 2004;

2005; Bartle, 2003).

3) Akses teknologi diukur dari kemampuan responden dalam

mengakses teknologi dengan melakukan perubahan perbaikan

teknologi perbatikan. Tingkat keberdayaan tinggi, bila responden

memiliki kemampuan ≥ 50% dalam mengakses teknologi dengan

mekakukan perubahan perbaikan teknologi (Susilowati et al.,

2004; 2005).

b. Akses terhadap kekuatan non-ekonomi dilihat dari :

1) Politik, diukur dari kemampuan responden melakukan lobi dan

mempresentasikan diri atau kelompoknya. Tingkat keberdayaan

tinggi, bila responden memiliki kemampuan ≥ 50% dalam

melakukan lobi dan mempresentasilan diri, yaitu responden pernah

meminta tolong pada stakeholders dan berhasil dan sebaliknya

(Bartle, 2003; Susilowati et al., 2004; 2005; Moser, 2005).

Page 39: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2) Sosial Budaya diukur dari kemampuan responden dalam

menembus atau mengikuti dinamika tatanan sosial budaya yang

ada (apakah keputusan dalam berusaha, berorganisasi, berdasarkan

pertimbangan keluarga). Tingkat keberdayaan tinggi, bila

responden memiliki kemampuan ≥ 50% dalam menenbus atau

mengikuti dinamika tatanan sosial budaya yang ada, yaitu apabila

keputusan berusaha responden atau berorganisasi berdasarkan

pertimbangan keluarga dan sebaliknya (Spreitzer, 1995;

McMillan,1995; Susilowati et al., 2004; 2005).

3) Peranan stakeholders diukur dengan melihat peran stakeholders

dalam membantu pengembangan usaha. Penilaian evaluasi

menggunakan skala konvensional (1-10) terhadap peran

stakeholders dalam membantu pengembangan usaha (Grootaert,

2003; Susilowati et al., 2004; 2005).

C. Indikator yang Digunakan

1. Indikator Faktor Bantuan Modal

a. Jangkauan pasar

Menurut Christaller dalam teori Central Place Theory disebutkan

bahwa jangkauan pasar merupakan jarak dimana seseorang bersedia

untuk menempuhnya untuk mendapatkan jasa tersebut. Lebih jauh dari

jarak ini orang akan mencari tempat lain yang lebih dekat untuk

memenuhi kebutuhannya akan jasa yang sama. Jangkauan pasar ini

tidak hanya ditentukan oleh jarak tapi juga oleh faktor waktu dan biaya

untuk mencapai pusat pelayanan. Jangkauan pasar ini juga tidak

konstan untuk aktivitas jasa tertentu melainkan dipengaruhi oleh arti

atau pentingnya pusat pelayanan.

Page 40: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2. Indikator Faktor Pemasaran

a. Aksesibilitas

Terkait dengan lokasi maka salah satu faktor yang menentukan

apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat

aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk

mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan,

2006:78). Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak,

kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana

penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta

kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.

b. Pendapatan

Pendapatan merupakan uang yang diterima seseorang dan

perusahaan dalam bentuk gaji (wages), upah (salaries), bunga

(interest), laba (profit), tunjangan pengangguran, uang pension dan lain

sebagainya (Collin, 1994:287). Dari segi ekonomi mikro istilah

pendapatan dipakai berkenaan dengan aliran penghasilan dalam suatu

periode waktu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor produksi:

sumber daya alam (sewa), tenaga kerja (upah/gaji) dan modal

(bunga/laba).

3. Indikator Faktor Teknologi

a. Pendidikan

Pendidikan menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20

tahun 2003 Bab VI pasal 13, menyatakan: “pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 41: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

1) Pendidikan formal

Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan

disekolah secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat

yang jelas dan ketat (Vebrianto, St, 1978:20). Sekolah merupakan

lembaga utama yang bertugas untuk mengembangkan dan

membentuk pribadi siswa, mentransmisikan kulturil, interaksi

social, inovasi serta pra seleksi dan pra alokasi tenaga kerja

(Vebrianto, St, 1978:53).

2) Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan

di luar sekolah oleh badan-badan pemerintah ataupun swasta secara

teratur dalam waktu yang relative singkat yang lebih menekankan

kepada kecakapan dan keterampilan tertentu, tetapi tidak mengikuti

peraturan yang ketat dan tetap seperti pendidikan formal. Dengan

kata lain pendidikan informal itu merupakan pendidikan di luar

sekolah yang bersifat kursus-kursus yang lebih menekankan

kepada pengetahuan keterampilan.

4. Indikator faktor tantangan

a. Lama berusaha

Adalah satuan waktu dimana produsen tahu mulai mendirikan

usaha pembuatan tahu, dimana satuan hitungnya dalam tahun (Astarina,

Elsa. 2008).

5. Indikator kontinuitas produksi

Kontinuitas produksi dapat terlihat ketika terdapat peningkatan penggunaan

bahan baku

a. Peningkatan penggunaan bahan baku

Peningkatan adalah upaya untuk menambah tingkat, derajat,

kualitas ataupun kuantitas (Ristek, 2007).

Page 42: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan

bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan

untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang

erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan

(Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 1982 : 185)

D. Metode Analisa

1. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang

diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan

yang ingin diukur (Agung, 1990).

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Singarimbun, 1989).

2. Analisa Chi Kuadrat

Uji Chi Kuadrat digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh

dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara

variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of

Contingency).(Pengantar Statistika, 2000)

Page 43: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan

analisis data primer. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada analisis

kuantitatif, karena menguji pengaruh dengan uji independensi Chi-Kuadrat antar

variabel keberdayaan dan keberlanjutan usaha menggunakan software SPSS

dengan memperhatikan kondisi di lapangan sehingga mendapatkan hasil yang

akurat.

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup

yang ingin diteliti. Populasi penelitian ini adalah produsen tahu skala

rumah tangga di Kota Kediri. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian

dan Perdagangan, jumlah produsen tahu skala rumah tangga di Kota

Kediri adalah 177 produsen.

Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Tinalan, Kecamatan

Pesantren, Kota Kediri Jawa Timur. Pemilihan lokasi tersebut didasari

karena penduduk Kelurahan Tinalan sebagian besar bekerja sebagai

produsen tahu skala kecil rumah tangga dan jaringan pemasarannya berada

pada lingkup dalam dan luar kota.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari anggota populasi yang dipilih dengan

menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasinya. Sampel produsen tahu diambil dengan metode Multi Stage

Sampling (sampel bertingkat) yang terkuota (Waridin, 1999; Susilowati et

al., 2005). Seluruh produsen tahu yang terdapat di Kelurahan Tinalan

adalah sebesar 27 produsen tahu.

Gambar 3.1 Bagan proses pengambilan sampel Sumber: Analisis Penulis, 2011

Kota Kediri Kecamatan Pesantren Kelurahan Tinalan ( ±27 produsen)

Page 44: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 3.1 Peta Administrasi Sampel Penelitian Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 45: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Data

Primer dalam penelitian ini adalah data responden dari kuesioner untuk

mengetahui keberdayaan produsen tahu di Kelurahan Tinalan untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap keberlanjutan usahanya. Data Primer

yang terkait dengan analisis keberdayaan, meliputi data yang terkait

dengan bantuan modal, pemasaran, teknologi dan pengendalian masalah.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik, Kantor Kelurahan

Tinalan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan

UMKM, dan Koperasi Mekar Mulya. Data ini meliputi:

Data perkembangan produksi tahu di Kota Kediri

Data perkembangan produksi tahu di Kelurahan Tinalan

Data perkembangan penjualan tahu di Kelurahan Tinalan pada

khususnya

Peta sebaran industri tahu di Kota Kediri

Peta sebaran industri tahu di Kelurahan Tinalan

Peta administrasi Kelurahan Tinalan

Monografi Kelurahan Tinalan

Data Perekonomian (PDRB, PAD)

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor

penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana

cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan alat apa yang digunakan.

a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik mendekati sumber informasi

dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis

dan berdasarkan tujuan penelitian. Wawancara merupakan percakapan

dengan tujuan tertentu dan dilakukan oleh pewawancara dan informan

Page 46: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

(Moleong.Metode Penelitian Kualitatif.2001:135). Wawancara Semi

Terstruktur (Semi-Structured Interwiewing). Teknik ini adalah

wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang

hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk

berkembang selama interview dilaksanakan.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber-sumber yang berasal dari buku-buku, literature,

laporan, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan

penulisan. Dokumen ini dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dan

arsip serta dokumen pribadi. Seperti yang dikatakan H.B. Sutopo

dalam Metode Penelitian Kualitatif (2002:54) bahwa dokumen dan

arsip adalah sumber informasi tertulis yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau kegiatan. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah berupa arsip yang berkaitan dengan jurnal pemberdayaan

komunitas, data kependudukan, monografi kecamatan, data

ketenagakerjaan, dll. Selain itu digunakan juga foto untuk memperkuat

hasil penelitian. Dokumen berupa foto diambil pada saat peneliti

melakukan penelitian di lapangan, serta pada saat peneliti melakukan

wawancara dengan informan.

c. Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab

dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga

disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus

dijawab atau direspon oleh responden. Kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner terbuka, yaitu kuesioner yang memberi kesempatan

penuh member jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden.

Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau

respon sesuai dengan persepsinya.

Page 47: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

C. Definisi Operasional Variabel

Masing-masing variabel dan pengukurannya perlu dijelaskan agar

diperoleh kesamaan pemahaman terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Keberdayaan produsen tahu

Unsur-unsur yang memungkinkan produsen tahu bertahan (survive),

dan dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai

kemajuan. Faktor-faktor keberdayaan antara lain:

a. Bantuan Modal

Dilihat dari seberapa besar kemampuan responden dalam mengakses

bantuan seperti subsidi kedelai, pinjaman, dan sebagainya.

b. Pemasaran

Dilihat dari seberapa besar responden dalam memasarkan produknya.

Ketika responden memiliki kemampuan dalam menembus pasar

interlokal/ internasional maka dikatakan berdaya.

c. Teknologi

Dilihat dari seberapa besar responden menggunakan alat-alat produksi

tahu. Ketika responden memiliki kemampuan dalam mengakses

teknologi modern yang mampu memproduksi tahu menjadi lebih cepat

maka dikatakan berdaya.

d. Tantangan

Yang dimaksud disini adalah besar kecilnya tantangan yang dihadapi

oleh produsen tahu akan menentukan keberlanjutan usaha masing-

masing responden. Tantangan yang dihadapi sangat beragam, antara

lain modal, pesaing, ketidakpastian harga, dll.

Page 48: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2. Keberlanjutan usaha

Kriteria keberlanjutan usaha dapat dinilai dari kemampuan pengrajin

dalam mempertahankan industrinya yang dapat dilihat dari:

a. Kontinuitas Produksi

Dilihat dari seberapa besar responden dapat memproduksi tahu secara

berkelanjutan meskipun ada beberapa kendala dalam proses produksi

tahu tersebut.

Tabel 3.1

Definisi Variabel Operasional

No. Variabel Sub Variabel Definisi

operasional

Hasil ukur/

kategori

Skala

1. Keberdayaan

produsen

Bantuan modal Kemampuan

produsen tahu

dalam

memperoleh

bantuan modal

1 : pernah

2 : tidak pernah

Nominal

Pemasaran Kemampuan

produsen tahu

dalam menjangkau

pemasaran produk

tahunya

1 : dalam kota

2 : luar kota

Nominal

Teknologi Kemampuan

produsen tahu

dalam

menggunakan

peralatan produksi

1 : konvensional

2 : modern

Nominal

Tantangan Kemampuan

produsen tahu

dalam

mengantisipasi

kendala-kendala

yang dihadapi

dalam usaha

tahunya

1 : kurang

mampu

mengantisipasi

tantangan dalam

industri tahunya

2 : cukup mampu

mengatasi

tantangan dalam

indutri tahunya

3: mampu

mengatasi

tantangan dalam

indutri tahunya

Ordinal

2. Keberlanjutan

usaha

Kontinuitas

produksi

Kemampuan

produsen tahu

dalam

mempertahankan

produksi tahunya

1 : pernah

berhenti

2 : tidak pernah

berhenti

Nominal

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 49: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

D. Validitas Data

1. Trianggulasi

Trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

menggunakan sesuatu yang lain selain data tersebut untuk memeriksa atau

untuk membandingkan data yang telah ada tersebut. (Metodologi

Penelitian Kualitatif, 1995).Untuk menjamin keakuratan data yang

diperoleh dalam penelitian ini maka dilakukan dengan trianggulasi data.

Trianggulasi data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan

beberapa data dari sumber yang berbeda, kemudian data-data tersebut

dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang lain sehingga

data yang satu akan dikontorl dengan data yang lain.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Tujuan dilakukannya uji validitas dan reliabilitas adalah untuk

mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen

pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya dan untuk mengukur sejauh

mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data deskriptif

kualitatif yang dilengkapi data kuantitatif. Faktor-faktor pengaruh

keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya dapat diketahui

dengan cara menganalisis faktor-faktor keberdayaan produsen dan

keberlanjutan usahanya.

Faktor-faktor keberdayaan produsen tahu tersebut di uji independensi

dengan keberlanjutan usaha menggunakan uji Chi-Kuadrat dengan

menggunakan program SPSS. Uji independensi Chi-Kuadrat melihat

hubungan antara faktor-faktor keberdayaan produsen tahu dan keberlanjutan

usahanya. Uji korelasi Chi-Kuadrat dipilih dalam penelitian dengan

pertimbangan bahwa kedua variabel penelitan tingkat pengukurannya adalah

nominal. Langkah analisis Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:

Page 50: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

1. Pengumpulan data

2. Uji independensi Chi-Kuadrat

Uji independensi dipakai untuk menguji ada tidaknya hubungan

antara dua kategori (klasifikasi) suatu hasil observasi dari suatu sampel

dengan kategori (klasifikasi) sampel lain dengan menggunakan hipotesis,

hipotesis yang diajukan:

Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara faktor-faktor keberdayaan

produsen tahu terhadap keberlanjutan usaha

H1 : Ada hubungan (korelasi) antara faktor-faktor keberdayaan produsen

tahu terhadap keberlanjutan usaha

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat

hubungan antara faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap

keberlanjutan usaha

3. Uji keeratan hubungan

Setelah mengetahui terdapat hubungan atau tidaknya, maka langkah

selanjutnya membandingkan nilai koefisien kontingensi terhadap nilai

koefisien korelasi table untuk mengetahui keeratan hubungan. Dalam hal

ini, menggunakan Kriteria Guilford (Aplikasi Statistik dalam Pendidikan,

212), yaitu:

Tabel 3.2 Kriteria Guilford Keeratan Hubungan

Besar r Interpretasi

0,00 – < 0,20 Hubungan sangat lemah (diabaikan)

≥ 0,20 – < 0,40 Hubungan rendah

≥ 0,40 – < 0,70 Hubungan sedang/cukup

≥ 0,70 – < 0,90 Hubungan kuat/tinggi

≥ 0,90 – ≤ 1,00 Hubungan sangat kuat/tinggi

Sumber: JP. Guilford, Fundamental Statistic in Psychology and Education

Untuk mengetahui tahap metode penelitian, data yang dibutuhkan, jenis

data serta sumber data dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 51: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Tabel 3.3 Metodologi Penelitian

Tahap Penelitian Data Metode Jenis Data Sumber Data

Identifikasi Data Data fisik wilayah

Kondisi administrasi

dan geografis Kota

Kediri

Kondisi administrasi

dan geografis

Kelurahan Tinalan

Tata Guna Lahan Kota

Kediri

Tata Guna Lahan

Kelurahan Tinalan

Prasarana wilayah

Persebaran industri

tahu di Kota Kediri

Persebaran industri

tahu di Kelurahan

Tinalan

Distribusi bahan baku

dan distribusi

pemasaran tahu di

Kelurahan Tinalan.

Wawancara,

dokumentasi

Primer dan

sekunder

Monografi

Kelurahan

Tinalan,

produsen tahu

Kelurahan

Tinalan,

Bappeda,

Dinas Tata

Ruang

Proses pembuatan

makanan olahan tahu

Wawancara Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Perkembangan industri

rumah tangga tahu di

Kelurahan Tinalan

Wawancara,

kuesioner

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Data social ekonomi dan

kependudukan

Penduduk dan

ketenagakerjaan

Pendapatan

Tingkat pendidikan

Lama berusaha

Wawancara,

kuesioner

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Peran pemerintah dalam

perkembangan industri

tahu di Kota Kediri

Wawancara Primer Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan,

Dinas

Koperasi dan

UMKM

Faktor-faktor

keberdayaan produsen

tahu

Bantuan modal

Pemasaran

Wawancara,

kuesioner

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Page 52: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Teknologi

Tantangan

Faktor keberlanjutan

usaha industri tahu

Kontinuitas produksi

Wawancara,

kuesioner

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Analisis Data Uji Validitas dan

Realibilitas Kuesioner

Analisis

kuantitatif

(SPSS)

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Uji independensi Chi-

Kuadrat dan uji keeratan

hubungan tentang

pengaruh faktor-faktor

keberdayaan produsen

tahu terhadap

keberlanjutan usaha

Analisis

kuantitatif

(SPSS) dan

deskriptif

Primer produsen tahu

Kelurahan

Tinalan

Sintesis Data Kesimpulan dan

rekomendasi mengenai

pengaruh faktor-faktor

keberdayaan produsen

tahu terhadap

keberlanjutan usahanya.

Deskriptif

kualitatif

Primer dan

sekunder

Monografi

Kelurahan

Tinalan,

produsen tahu

Kelurahan

Tinalan,

Bappeda,

Dinas Tata

Ruang

Sumber:Analisis Penulis, 2011

Page 53: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Gambar 3.2 Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Latar Belakang

Industri kecil dan rumah tangga (IKRT) memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan

Berkembangnya industri makanan tahu di Kota Kediri

Tahu sebagai produk andalan di Kota Kediri

Industri kecil masih lemah dalam hal perencanaan, pemikiran strategis dan

orientrasi jangka panjang.

Keberdayaan pelaku usaha akan menentukan keberlanjutan usahanya

Research Question

Tujuan

Bagaimana pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap

keberlanjutan usahanya?

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap

keberlanjutan usahanya

Pengertian industri kecil

Klasifikasi skala industri

Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri

Industri kecil dengan konsep rumah

Industri rumah tangga yang berkelanjutan

Potensi dan kendala industri kecil

Definisi pemberdayaan dan keberdayaan

Keberdayaan masyarakat

Kajian Teori

Analisis

Hasil Pengaruh faktor-faktor keberdayaan produsen tahu terhadap keberlanjutan usahanya

Perkembangan industri rumah tangga tahu di Kelurahan Tinalan

Karakteristik sosial ekonomi produsen tahu

Peran pemerintah dalam perkembangan industri tahu di Kota Kediri

Temuan

Lapangan

Analisis Keberlanjutan Usaha: Analisis Keberdayaan Produsen Tahu:

Bantuan modal: - Jangkauan pasar

Pemasaran : - Aksesibilitas

- Pendapatan

Teknologi : - Tingkat pendidikan

Tantangan : - Lama berusaha

Kontinuitas produksi : - Penggunaan

bahan baku kedelai

Page 54: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

BAB IV

GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU

KELURAHAN TINALAN

A. Kondisi Wilayah Penelitian

1. Kondisi Geografis Kota Kediri

Secara geografis Kota Kediri terletak pada koordinat 509‟30‟ –

509‟37‟ Bujur Timur dan 7045‟50” – 7051‟30” Lintang Selatan. Struktur

wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu

sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak dibagian

timur sungai, meliputi Kec. Kota dan kec. Pesantren, sedangkan dataran

tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto. Secara

administratif, Kota Kediri mempunyai luas wilayah 6340 Ha, terdiri dari 3

kecamatan yaitu Kecamatan Mojoroto, Kota, dan Pesantren dengan 46

kelurahan. Seluruh wilayah Kota Kediri dibatasi oleh wilayah Kabupaten

Kediri, yaitu :

Sebelah utara : Kecamatan Gampengrejo

Sebelah timur : Kecamatan Wates dan Kecamatan Gurah

Sebelah selatan : Kecamatan Kandat dan Kecamatan Ngadiluwih

Sebelah barat : Kecamatan Grogol dan Kecamatan Semen

Berikut adalah peta administrasi Kota Kediri yang berbatasan dengan

Kabupaten Kediri:

Page 55: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.1 Peta Batas Administrasi Kota Kediri Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 56: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Faktor-faktor penentuan pemilihan lokasi industri tahu ini tidak lepas

dari karakteristik air dalam yang terdapat di Kota Kediri. Kualitas air di

Kota Kediri memiliki kesamaan dengan negara asal pencetus tahu yaitu

Cina. Jenis air yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir

tahu tersebut. Karakter air tanah yang pada umumnya jernih dengan

kedalaman air tanah 3 – 12 meter dapat dimanfaatkan untuk air minum

(sumur gali, sumur pompa) terutama penduduk yang tidak mendapat

fasilitas air minum. Hal tersebut merupakan salah satu yang

mempengaruhi keunikan tahu Kediri, selain Kota Kediri merupakan

daerah penghasil kedelai. Selain itu, Kota Kediri merupakan daerah

penghasil kedelai sehingga memiliki banyak industri berbahan baku

kedelai seperti industri tahu.

Produsen tahu di Kota Kediri menurut Dinas Perindustrian dan

Perdagangan terdapat 177 produsen tahu yang tersebar di 3 kecamatan

yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.

Namun pengrajin di Kota Kediri bagian barat banyak yang tidak dapat

bertahan sehingga produsen tahu lebih banyak tersebar di Kota Kediri

bagian timur yaitu di Kecamatan Pesantren. Berawal dari sini maka

sample yang digunakan untuk penelitian ini berada di Kelurahan Tinalan

yang sebagian besar produsen tahunya dapat mempertahankan usahanya.

Menurut data yang terdapat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

terdapat 177 industri tahu yang tersebar di Kota Kediri. Berikut tabel

sebaran industri tahu di Kota Kediri.

Page 57: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Tabel 4.1 Sebaran Industri Tahu di Kota Kediri

No. Kelurahan Jumlah Industri

1 Bawang 56

2 Banjarmlati 7

3 Banaran 8

4 Tamanan 5

5 Lirboyo 1

6 Campurejo 6

7 Mrican 15

8 Pakunden 7

9 Blabak 1

10 Tinalan 27

11 Tempurejo 2

12 Ketami 4

13 Pojok 2

14 Gayam 2

15 Ngletih 8

16 Ngronggo 1

17 Singonegaran 1

18 Bandar Kidul 1

19 Kaliombo 1

20 Bangsal 2

21 Jagalan 20

Jumlah 177

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2010

Sebagian besar industri rumah tangga tahu berpusat di Kelurahan Bawang, namun

ketika mereka kekurangan modal untuk membeli bahan baku karena melonjaknya

harga kedelai mereka pun memutuskan untuk beralih profesi. Menurut hasil

wawancara dengan Ketua Koperasi Tahu Tempe Kota Kediri, industri rumah

tangga tahu yang tetap berlanjut sebagian besar terdapat di Kelurahan Tinalan,

selain itu distribusinya sudah mencapai ke luar daerah sekitar Kota Kediri. Berikut

ini merupakan peta persebaran produsen tahu di Kota Kediri:

Page 58: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.2 Peta Persebaran Industri Tahu di Kota Kediri Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 59: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

2. Kondisi Geografis Kelurahan Tinalan

Kelurahan Tinalan yang merupakan lokus penelitian ini berada di

Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 92,60 Ha. Secara administratif,

Kelurahan Tinalan berada di sebelah timur sungai Brantas dengan batas

wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Burengan

Sebelah selatan : Kelurahan Tosaren

Sebelah timur : Kelurahan Banaran

Sebelah barat : Kelurahan Setonogedong

Produsen tahu yang tersebar di Kelurahan Tinalan menurut data dari

Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar 27 produsen yang tersebar di

sepanjang tepian aliran sungai kecil yang berada di gang 4. Berikut ini

adalah peta batas administrasi Kelurahan Tinalan dan peta persebaran

produsen tahu di Kelurahan Tinalan:

Page 60: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.3 Peta Batas Administrasi Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 61: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.4 Peta Sebaran Industri Tahu di Kelurahan Tinalan

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 62: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

3. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian

Sebagian besar lahan peruntukan lahannya digunakan sebagai lahan

terbangun yang meliputi permukiman, perdagangan, jasa dan industri.

Berikut adalah tabel penggunaan lahan di Kota Kediri:

Tabel 4.2 Tata Guna Lahan Kota Kediri

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase

1 Hutan 346,58 5,47%

2 Kebun 1524,53 24,05%

3 Sawah 2431,90 38,36%

4 Lahan Terbangun 1925,74 30,37%

5 Sungai 111,25 1,75%

Jumlah 6340 100%

Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Kediri, 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase luas lahan terbangun

hampir sama dengan persentase luas sawah di Kota Kediri. Sehingga para

produsen tahu menggunakan bahan baku kedelai yang dipasok dari

Kabupaten di sekitar Kota Kediri. Berikut adalah peta tata guna lahan Kota

Kediri Tahun 2010.

Page 63: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.5 Peta Tata Guna Lahan Kota Kediri

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 64: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Jenis tanah di Kota Kediri terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu alluvial,

asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan, mediteran coklat

kemerahan dan litosol, dan regosol coklat kekelabuan. Dari keempat jenis

tanah diatas semuanya berpotensi sebagai pertanian lahan basah.

Kaitannya dengan tahu adalah, bahan baku utama pembuat tahu adalah

kedelai. Meskipun jenis tanah di Kota Kediri mempunyai potensi di

bidang pertanian namun ketika peruntukan lahan untuk pertanian semakin

berkurang, sehingga tidak ada pilihan lain selain mengimpor kedelai dari

luar wilayah Kota Kediri. Sebelum Kota Kediri penuh dengan lahan

terbangun, Kota Kediri merupakan daerah penghasil kedelai yang

memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peningkatan produksi

kedelai. Sehingga Kota Kediri selain penghasil kedelai juga merupakan

daerah yang memiliki banyak industri berbahan baku kedelai, misalnya

industri kecap dan industri tahu. Berikut ini adalah peta sebaran jenis tanah

di Kota Kediri:

Page 65: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.6 Peta Jenis Tanah Kota Kediri

Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Kediri, 2011

Page 66: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Begitu pula dengan Kelurahan Tinalan yang memiliki luas wilayah

92,60 Ha dan areal yang digunakan untuk permukiman seluas 46,385 Ha

dan lahan pertanian seluas 44,975 Ha. Tidak mampu menghasilkan kedelai

secara optimal karena lebih dari 50% lahan dipenuhi oleh blok bangunan.

Berikut ini tabel tata guna lahan di Kelurahan Tinalan Tahun 2010.

Tabel 4.3 Tata Guna Lahan Kelurahan Tinalan

No. Penggunaan Luas (Ha) Persentase

1. Permukiman 46,38 50,09%

2. Pertanian 44,98 48.57%

3. Bangunan 0,24 0,26%

4. Rekreasi dan olahraga 1 1,08%

Jumlah 92,60 100%

Sumber: Monografi Kelurahan Tinalan, 2010

Gambar 4.1 Diagram Penggunaan Lahan Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa 50% penggunaan lahan

terdiri atas permukiman.

50%49%

0% 1%

Grafik Penggunaan LahanKelurahan Tinalan

Permukiman

Pertanian

Bangunan

Rekreasi dan olahraga

Page 67: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Gambar 4.2 Citra Satelit Kelurahan Tinalan Sumber: Dinas Tata Ruang Kota Kediri, 2011

4. Penduduk Dan Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk di Kelurahan Tinalan sebanyak 5655 jiwa yang

terdiri dari 2690 laki-laki dan 2965 perempuan, serta 1529 KK. Mata

pencaharian masyarakat di Kelurahan Tinalan sebagian besar bekerja di

sektor jasa/perdagangan (46%) dan yang lainnya bekerja di sektor industri

(33%) dan petani (21%). Penduduk yang bekerja disektor industri

meliputi penduduk yang bekerja di industri rokok Gudang Garam dan juga

industri pengolahan makanan tahu. Berikut adalah grafik komposisi

penduduk menurut mata pencahariannya.

Page 68: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Gambar 4.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Kelurahan Tinalan Tahun 2010 Sumber: Analisis Penulis, 2011

Karakteristik mata pencaharian di Kelurahan Tinalan 79% penduduk

bekerja di sektor perdagangan dan industri dan penduduk yang bekerja di

sektor pertanian hanya 21%. Hal ini karena sebagian besar areal di

Kelurahan Tinalan sudah dipenuhi oleh lahan terbangun selain itu letak

Kelurahan Tinalan yang berada di tengah kota yang mempunyai ciri non-

agraris.

5. Prasarana Wilayah Penelitian

Sarana transportasi umum yang melewati Kelurahan Tinalan

meliputi bus dan angkutan umum. Hal ini merupakan lokasi yang sangat

strategis dalam industri tahu karena ketika aksesibiltas dalam suatu daerah

bernilai tinggi maka akan berpotensi dalam proses distribusi tahu itu.

Seperti yang tertera dalam UU no. 38 tahun 2004 tentang jaringan

transportasi bahwa Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa

merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Status

jalan yang terdapat di Kelurahan Tinalan terdiri dari jalan Nasional dan

jalan Kota. Sebagimana yang disebutkan dalam UU no. 38 tahun 2004

pasal 9 bahwa Jalan Nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor

dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota

provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. Dan Jalan Kota

Sektor Perdagangan

46%Sektor Industri

33%

Petani21%

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Page 69: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

merupakan sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan

antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan

persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat

permukiman yang berada di dalam kota. Dari penjelasan diatas, Kelurahan

Tinalan memiliki aksesibilitas yang mendukung baik bagi distribusi bahan

baku maupun distribusi hasil produknya.

Gambar 4.4 Jalan Kota dan Jalan Nasional di Sekitar

Kelurahan Tinalan Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

Jika dilihat dari gambar diatas, kondisi jaringan jalan di Kelurahan

Tinalan sudah relatif baik, sebagian besar jaringan jalan sudah diaspal, dan

memliki sistem drainase tertutup. Pengelolaan air limbah industri rumah

tangga tahu dilakukan dengan sistem pengelolaan air limbah setempat (on-

site system). Menurut Buku Panduan Penyehatan Lingkungan

Permukiman, sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site system)

adalah sistem penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara

individual dan/atau komunal dengan fasilitas dan pelayanan dari satu atau

beberapa bangunan, yang pengolahannya diselesaikan secara setempat

atau di lokasi sumber. Begitu juga sistem pengelolaan air limbah industri

rumah tangga tahu di Kelurahan Tinalan, produsen tahu di Kelurahan

Tinalan membuat semacam saluran untuk mengalirkan limbah cairnya ke

sungai yang terletak di bagian belakang rumah mereka. Sungai tersebut

Contoh status jalan kota di

Kelurahan Tinalan

Contoh status jalan Nasional di

Kelurahan Tinalan

Page 70: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

alirannya lancar sehingga tidak menimbulkan bau yang mengganggu

warga sekitar.

Tabel 4.4 Pembuangan Air Limbah Industri Tahu Kelurahan Tinalan

No. Gambar Keterangan

1.

Limbah cair yang dihasilkan

dari penggumpalan bubur

kedelai.

2.

Produsen membuat semacam

aliran yang menyalurkan ke

sungai

3.

Pipa yang menyalurkan limbah

cair tahu ke sungai

4.

Sungai kecil di bagian

belakang rumah yang

digunakan untuk membuang

limbah cair hasil produksi tahu

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

Berikut ini adalah peta jaringan jalan di Kelurahan Tinalan:

Page 71: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha Terkait Dengan Faktor Lokasi

di Kota Kediri

Peta 4.7 Peta Jaringan Jalan Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 72: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Jalan S. Parman merupakan ruas jalan Nasional yang berada di

selatan Kelurahan Tinalan, jalan tersebut merupakan jalan dua arah dari

arah timur ke barat dan barat ke timur. Bis antar kota banyak yang

melewati jalan S. Parman, mulai dari bis jurusan Surabaya, Nganjuk,

Trenggalek, dan Tulungagung. Ditepian jalan S. Parman digunakan

sebagai agen penjualan tiket baik antar kota maupun antar provinsi. Jika

dilihat dari sisi aksesibilitas, Jalan S. Parman sangat potensial sebagai

areal pemasaran tahu Kediri.

Produsen tahu di Kelurahan Tinalan menggunakan air sumur baik

untuk kebutuhan sehari-hari maupun memenuhi kebutuhan produksi

tahunya. Air merupakan kebutuhan primer setelah kedelai dalam membuat

tahu, dalam memproduksi tahu dibutuhkan banyak air disamping itu air

yang digunakan juga harus bersih, kebersihan airnya akan terlihat pada

tahu yang dihasilkannya. Produsen tahu cenderung memilih air sumur

karena disamping air yang dibutuhkan jumlahnya cukup banyak disamping

itu juga kualitas airnya jernih.

Page 73: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 4.5 Gambaran Lokasi Industri Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Sungai tempat

pembuangan limbah

cair sisa pembuatan

tahu

Lokasi produksi tahu yang masih menyatu dengan tempat

tinggal, karena merupakan industri rumah tangga

Kondisi jalan

lingkungan di

Kelurahan

Tinalan

Page 74: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

6. Kondisi Perekonomian Kota Kediri

Penyumbang PDRB Kota Kediri terbesar menurut Kota Kediri dalam

angka tahun 2010 adalah dari sektor industri, yaitu industri makanan,

minuman dan tekstil. Perusahaan Rokok Gudang Garam yang terletak di

Kota Kediri, sangat mempengaruhi mata pencaharian penduduk, Gudang

Garam banyak menyerap tenaga kerja di Kota Kediri. Selain itu industri

yang tidak kalah menariknya adalah industri makanan olahan tahu dan

getuk pisang yang sering dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan. Di

posisi kedua sebagai penyumbang PDRB terbesar di Kota Kediri adalah

sektor perdagangan, hotel dan restoran. Jumlah pasar yang dikelola oleh

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Kediri pada tahun 2009 sebanyak 9 pasar,

salah satu diantaranya yaitu Pasar Gudang Garam yang terletak di kawasan

Industri Rokok Gudang Garam. Besarnya pemasukan dari retribusi pasar

yang berupa parker, retribusi pedagang, persewaan kios, reklame dan

sebagainya merupakan penyumbang PDRB terbesar kedua di Kota Kediri.

B. Proses Pembuatan Makanan Olahan Tahu

Proses pembuatan tahu ini meliputi beberapa tahap, mulai dari

perendaman kedelai sampai pemotongan dan pengemasan dilakukan dengan

cara yang sederhana. Jenis tahu yang diproduksi oleh produsen tahu di Tinalan

terdiri dari 3 macam yaitu tahu pong, tahu takwa, dan stik tahu. Untuk

memahami proses pembuatan tahu secara lebih detail maka disajikan dalam

Gambar 4.13 urutan proses pembuatan tahu pada semua industri rumah tangga

tahu pada umumnya sama, mengenai urutan dalam proses pembuatan tahu

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perendaman Dan Pencucian

Pada tahap pertama dalam pembuatan tahu, kedelai harus direndam

dahulu selama ±3 jam untuk memudahkan kulit lepas dari kedelainya.

Setelah itu, kedelai dicuci dengan air mengalir hingga bersih dan tidak ada

kotoran yang menempel. Dalam proses pembuatan tahu, hal yang harus

Page 75: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

diperhatikan adalah kebersihan. Ketika ada kotoran sedikit saja yang

menempel, tahu tidak dapat jadi dengan sempurna.

2. Penggilingan

Setelah proses perendaman dan pencucian, kedelai lalu digiling

dengan menggunakan mesin. Ada dua macam mesin yang dapat digunakan

untuk menggiling kedelai, mesin diesel dan dynamo. Bahan bakar yang

digunakan untuk mesin diesel adalah solar, sedangkan dynamo

menggunakan tenaga listrik. Beberapa produsen ada yang masih

menggunakan mesin diesel untuk menggiling kedelai, namun sebagian

besar produsen tahu menggiling kedelai dengan mesin diesel dan dibantu

dengan mesin dynamo. Pada proses penggilingan juga membutuhkan air

mengalir agar bubur kedelai terdorong keluar, hasil dari proses

penggilingan berupa bubur kedelai. Bubur kedelai yang sudah terdorong

keluar kemudian ditampung dalam ember.

3. Perebusan

Selanjutnya adalah proses perebusan, bubur kedelai direbus hingga

dua kali proses pendidihan. Bahan bakar yang digunakan untuk merebus

bubur kedelai adalah kayu bakar, seluruh produsen tahu di Kelurahan

Tinalan masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.

4. Penyaringan Dan Penggumpalan

Dalam keadaan panas cairan bahan baku tahu disaring dengan kain

blaco sambil dibilas dengan air, penyaringan dilakukan 5-7 kali sehingga

susu kedelai dapat terekstrak semua. Dari penyaringan tersebut akan

menghasilkan ampas padat yang dapat dijual lagi untuk makanan olahan

lain berupa tempe gembus. Setelah itu, susu kedelai dalam keadaan hangat

yang dihasilkan dari proses penyaringan diaduk sambil diberi asam cuka

hingga mengental dan mengendap. Dari proses penggumpalan akan

menghasilkan limbah cair yang menimbulkan bau tak sedap. Para

produsen menampung limbah cair ke dalam septic tank sebelum akhirnya

disalurkan ke sungai.

Page 76: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

5. Pencetakan Dan Pemotongan

Gumpalan tahu kemudian diambil dan dituangkan ke dalam cetakan

kayu yang sudah tersedia dan dialasi dengan kain dan diisi penuh.

Selanjutnya kain ditutupkan ke seluruh gumpalan tahu dan dipres.

Semakin berat benda yang dipergunakan untuk mengepres semakin keras

tahu yang dihasilkan, sebagian besar produsen tahu menggunakan batu

sebagai alat pemberat dalam mengpres tahu. Ketika tahu sudah dingin,

kemudian dipotong-potong sesuai dengan permintaan konsumen di pasar.

Berikut adalah bagan proses pembuatan tahu:

Gambar 4.6 Bagan Proses Pembuatan Tahu Sumber: Analisis Penulis, 2011

Kedelai

Pencucian dan Perendaman (3 jam)

Penggilingan

Perebusan (hingga matang)

Penyaringan

Filtrat

Penggumpalan

Pencetakan/ Pengepresan

Pemotongan

Tahu

Ampas Tahu

Air & Panas

Air

Air

Asam cuka Limbah Cair

Page 77: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 4.7 Proses Pembuatan Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

2. Penggilingan

1. Perendaman dan Pencucian

3. Perebusan

4. Penyaringan dan

Penggumpalan

6. Pemotongan

5. Pencetakan

Page 78: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar diatas merupakan cara pembuatan tahu pong (tahu putih), untuk

membuat tahu takwa, prosesnya sama namun setelah tahu dipotong kemudian

direbus dan diberi pewarna menggunakan kunyit minimal satu jam. Berikut

adalah gambar perebusan tahu untuk pembuatan tahu takwa.

Gambar 4.8 Proses Pembuatan Tahu Takwa Kelurahan Tinalan Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

Namun tidak semua produsen tahu menggunakan kunyit sebagai

pewarna tahu takwa, di Kota Kediri sempat muncul isu formalin dan pewarna

makanan kimia. Perbedaannya dapat dilihat ketika tahu dipotong, tahu takwa

yang menggunakan kunyit warna kuningnya merasuk hingga ke dalam.

Namun tahu takwa yang menggunakan pewarna kimia warna kuningnya

hanya diluar tahunya saja. Isu ini juga pernah mengurangi produksi tahu di

Kelurahan Tinalan.

Selain tahu pong dan tahu takwa terdapat produk makanan olahan dari

tahu yaitu stik tahu. Pembuatan awalnya seperti tahu pong, setelah dipotong

menyerupai stik kemudian tahu-tahu direndam dalam air berbumbu. Lalu

dijemur selama ± 3 hari, jika sedang musim hujan biasanya produsen tahu

menggunakan oven untuk mengeringkan stik tahu. Untuk produsen yang tidak

memiliki oven biasanya produsen mengurangi produksi stik tahunya. Setelah

dikeringkan, stik tahu kemudian digoreng dan dikemas dalam plastik.

Page 79: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 4.9 Proses Pembuatan Stik Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

Dari proses pembuatan tahu diatas, dapat diketahui sebagian besar masih

menggunakan tenaga manusia dalam proses pengerjaan. Namun peran

peralatan produksi disini juga tidak dapat dipungkiri dapat membantu proses

pengerjaan.

C. Perkembangan Industri Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan

Sebutan kota tahu untuk Kota Kediri tak lepas dari sejarah masuknya

warga Cina ke Indonesia pada tahun 1900. Saat itu belum terjadi pemisahan

kota dan kabupaten. keputusan warga Cina membuat tahu di Kediri tak lepas

dari penilaian air di lokasi rantau memiliki kesamaan dengan di Cina. Dalam

proses pembuatannya, tahu yang diklaim sebagai makanan khas bangsa Cina

dan bernama tofu itu diyakini tidak segampang membalikkan telapak tangan.

Jenis air dianggap sangat berpengaruh terhadap hasil akhir. Kualitas yang

1. Perendaman stik tahu

2. Penjemuran

3. Penggorengan

4. Pengemasan

Page 80: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

terjaga menjadikan tahu semakin dikenal, begitu Kondisi ini mengangkat

nama Kota Kediri hingga berujung pada disematkannya sebutan Kota Tahu.

1. Sejarah

Usaha membuat tahu dimulai sejak tahun 1983 oleh produsen tahu di

Kelurahan Tinalan, Usaha ini merupakan usaha turun temurun dari

keluarga, para produsen tahu sebagian besar mengawali karirnya di

Tulungagung, para produsen pada awalnya menjadi tenaga kerja di

industri tahu milik kakak, orangtua bahkan pamannya. Setelah ilmu yang

didapat dirasa cukup, lalu para produsen tahu hijrah dari Tulungagung ke

Kota Kediri. Selama kurun waktu 27 tahun terjadi perkembangan industri

tahu. Industri tahu yang merupakan usaha keluarga ini memperkerjakan

saudara sendiri dalam proses produksi sampai distribusinya, lama-

kelamaan setelah usaha tahunya berkembang dan mendapat permintaan

tahu dari berbagai konsumen, produsen tahu mengajak tetangganya untuk

ikut membantu dalam proses produksinya. Industri rumah tangga tahu

yang dirintis oleh para produsen dapat mengurangi pengangguran dan

menyerap lapangan kerja bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Dari

informasi-informasi diatas dapat diketahui bahwa lambat laun industri tahu

di Kelurahan Tinalan telah mampu memberikan lapangan pekerjaan yang

cukup bagi masyarakat sekitar.

2. Bahan baku

Jika dilihat dari faktor lokasinya, industri tahu ini merupakan industri

yang berorientasi pada bahan baku (Raw material oriented industri)

karena industri tahu ini didirikan dekat dengan ketersediaan bahan baku

sebagai roda penggerak utama industri. Hal ini dipikirkan karena bahan

baku yang digunakan oleh industri tahu mudah rusak. Hal ini sejalan

dengan teori lokasi yang dikemukakan oleh Greenhut bahwa biaya

angkutan dapat merupakan faktor yang penting dalam produksi. Bila berat

bahan baku lebih berat dari hasil akhir atau bahan baku bersifat cepat

rusak maka lokasi akan berorientasi ke bahan baku. Sebelum adanya

Page 81: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

kabupaten dan kota Kediri, bahan baku diambil dari wilayah Kediri, yaitu

yang sekarang menjadi Kabupaten Kediri. Produktivitas kedelai di

Kabupaten Kediri tiap tahunnya mengalami penurunan, berikut adalah

tabel perkembangan produksi kedelai Kabupaten Kediri tahun 2000 –

2008.

Tabel 4.5 Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri

Tahun 2000 – 2008

No. Tahun Produksi (ton)

1 2000 2243

2 2001 1837

3 2002 732

4 2003 521

5 2004 647

6 2005 774

7 2006 956

8 2007 703

9 2008 770

Sumber: BPS Provinsi Jatim, berbagai tahun

Gambar 4.10 Grafik Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten

Kediri Tahun 2000 – 2008 Sumber: BPS Provinsi Jatim, berbagai tahun

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa produksi kedelai setiap

tahunnya mengalami penurunan, untuk memenuhi kebutuhan kedelai lokal

(dalam negeri) produsen tahu mengambil kedelai dari Kabupaten Nganjuk.

Namun ketika pasokan kedelai lokal telah habis dipasaran, produsen

menggunakan kedelai impor sebagai gantinya. Jika dilihat dari mutu,

2243

1837

732 521 647 774 956703

770

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Grafik Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri Tahun 2000-2008

Page 82: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

kedelai lokal jauh lebih baik dibanding kedelai impor. Kedelai lokal

diambil dari wilayah sekitar Kota Kediri, terutama Kabupaten Nganjuk.

Kedelai yang diimpor dari Amerika rasanya masam, kedelainya besar dan

kaku sehingga mempengaruhi saat tahu digoreng. Harga kedelai lokal

cenderung lebih mahal dan kualitasnya tidak sebagus kedelai impor.

Sedapat mungkin, produsen tahu mempertahankan penggunaan kedelai

lokal namun ketika kedelai lokal sudah habis dipasaran, produsen

menggunakan kedelai impor. Kedelai dipasok setiap hari oleh agen

kedelai, sistem pembayarannya pun dilakukan keesokan harinya setelah

kedelai tersebut diproses menjadi tahu.

Dalam sehari produsen tahu menghabiskan kedelai antara 50 kg –

100 kg. berikut adalah tabel penggunaan kedelai untuk pembuatan tahu di

Kelurahan Tinalan:

Tabel 4.6 Tabel Penggunaan Kedelai Industri Tahu

Kelurahan Tinalan

No. Penggunaan Kedelai

(kg)

Jumlah

produsen tahu

Persentase

1 < 50 kg 9 33%

2 50 – 75 kg 11 41%

3 >75 kg 7 26%

Jumlah 27 100%

Sumber: Quisioner, 2011

Tabel diatas menunjukkan rata-rata penggunaan kedelai yang

dihabiskan oleh produsen tahu dalam sehari. Terlihat bahwa 41% produsen

tahu menghabiskan kedelai dalam sehari antar 50 – 75 kg. Kedelai tersebut

dipasok setiap tiga atau lima hari sekali oleh agen kedelai. Tidak semua

produsen memiliki persediaan bahan baku kedelai, hanya 14 produsen atau

sekitar 52% yang memiliki persediaan bahan baku untuk mengantisipasi

naiknya harga kedelai sehingga produksi dapat berjalan setiap harinya.

Persediaan kedelai setiap produsen berbeda-beda.

Page 83: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

3. Teknologi

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi tahu sifatnya masih

konvensional. Berikut adalah perbedaan peralatan konvensional dan

modern:

Tabel 4.7 Perbedaan Peralatan Konvensional dan Modern dalam

Industri Tahu Kelurahan Tinalan

No. Proses Konvensional Modern

1. Produksi

Sumber: bahkacung’s blogspot

Penggilingan kedelai masih

menggunakan tenaga manusia

Penggilingan kedelai

menggunakan tenaga mesin

Pengawetan

Pengeringan tahu yang akan diolah

menjadi stik tahu dengan menjemur

dibawah sinar matahari

Pengeringan tahu yang

akan diolah menjadi stik

tahu dengan menggunakan

oven

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2011

Penggilingan kedelai dengan proses tradisional sudah lama

ditinggalkan oleh produsen tahu di Tinalan, seluruh produsen tahu telah

memiliki mesin penggilingan kedelai sendiri. Namun alat produksi lainnya

seperti tungku yang digunakan untuk memasak bubur tahu masih

menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Selain itu untuk

mengepres tahu pun masih menggunakan alat sederhana yang terbuat dari

mur dan baut yang dirangkai sehingga berfungsi sebagai alat pengepres.

Dalam pembuatan stik tahu diperlukan oven untuk mengeringkan tahu

Page 84: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

agar dihasilkan stik tahu yang renyah dan tahan lama. Produsen tahu

biasanya menjemur stik tahunya di bawah matahari selama ± 3 hari,

namun ketika cuaca tidak mendukung dibutuhkan oven untuk

mengeringkan stik tahu tersebut. Namun pengeringan antara menggunakan

oven dengan menjemurnya langsung dibawah matahari hasilnya berbeda.

Kualitas stik tahunya lebih bagus dijemur dibawah sinar matahari.

4. Perkembangan Produksi tahu

Produksi tahu di Kelurahan Tinalan telah mengalami penurunan dari

tahun ke tahun. Berikut grafik perkembangan produksi tahu di Kelurahan

Tinalan:

Gambar 4.11 Grafik Perkembangan Produksi Tahu

Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terjadi dua kali penurunan

yaitu tahun 2000 dan tahun 2007, penurunan produksi pada tahun 2000

dikarenakan dampak krisis ekonomi global membuat subsidi kedelai

dihentikan oleh pemerintah dan seketika itu pula harga kedelai melonjak.

Efek yang ditimbulkan dari naiknya harga kedelai adalah banyak industri

tahu yang gulung tikar karena tidak memiliki modal untuk menutup harga

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Ke

de

lai (

kg)

Perkembangan Produksi Tahudi Kelurahan Tinalan

Page 85: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

kedelai yang melonjak drastis. Kemudian penurunan produksi pada tahun

2007 dikarenakan munculnya issu penggunaan formalin pada tahu takwa

(tahu kuning). Produsen tahu mengawetkan tahu takwa dengan cara

mengukus bukan dengan menggunakan formalin. Karena ada issu formalin

tersebut, permintaan tahu jadi menurun dan kios-kios menghentikan

pengiriman tahu untuk sementara waktu hingga issu ini berlalu. Akibat

issu ini 48% produsen tahu di Tinalan sempat berhenti berproduksi selama

beberapa hari.

5. Pesaing

Walaupun industri tahu di Kota Kediri sangat berprospek lantas tidak

sepi akan competitor/pesaing sesama produsen tahu. Competitor yang

paling besar berasal dari industri tahu milik etnis Cina, karena pelopor

tahu Kediri adalah dari etnis Cina yaitu Bah Kacung. Di salah satu ruas

jalan di Kota Kediri, yaitu di Jalan Pattimura terdapat kios-kios tahu milik

etnis Cina yang sering dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan.

Produsen tahu cina menembak pasaran para wisatawan yang datang

ke Kota Kediri, karena ketika wisatawan dating ke Kota Kediri, pusat

oleh-olehnya berada di sepanjang Jalan Pattimura. Berbeda dengan

produsen tahu pribumi yang menembak pasaran para wisatawan yang

melewati Kota Kediri. Karena kios-kios tempat penitipan produk tahu

berada di daerah perbatasan Kota Kediri sehingga mudah dijangkau oleh

para wisatawan.

6. Kelembagaan

Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kediri didirikan

tahun 1994 di Kota Kediri. KOPTI di Kota Kediri terbagi menjadi 3

bagian, yaitu KOPTI Kota Timur, KOPTI Kota Tengah dan KOPTI Kota

Barat. Hanya KOPTI Kota Tengah yang masih aktif, KOPTI Kota Timur

dan Kota Barat sudah tidak aktif lagi. Karena industri tahu di Kota Timur

dan Kota Barat banyak yang jatuh karena meningkatnya harga kedelai dan

Page 86: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

sudah tidak mendapatkan subsidi kedelai lagi. Kelurahan Tinalan termasuk

dalam bagian KOPTI Kota Tengah. Fungsi utama KOPTI adalah

memperoleh dan menyalurkan kedelai bagi para anggotanya. Namun

setelah masa krisis moneter tahun 1997, subsidi kedelai dihentikan oleh

pemerintah. Hal ini yang membuat banyak industri tahu gulung tikar.

Meskipun fungsi KOPTI tidak lagi menyalurkan kedelai bagi anggotanya

namun kegiatan simpan pinjam masih dilakukan setiap bulannya.

Pinjaman berkisar antara Rp 3.000.000,00 hingga Rp 5.000.000,00

menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing produsen tahu. Menurut

wawancara dengan Ketua Koperasi Tahu Tempe Kota Kediri, karena

pengurusnya adalah produsen tahu makanya koperasinya tidak dapat

berkembang karena untuk membuat tahu saja sudah menyita banyak waktu

sehingga tidak ada waktu untuk mengurus koperasi tersebut.

7. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam industri rumah tangga tahu di

Kelurahan Tinalan rata-rata tidak lebih dari 5 orang, karena industri tahu

ini termasuk industri rumahan yang proses produksinya juga menyatu

dengan rumah jadi usahanya masih tergolong kecil sehingga tidak

membutuhkan banyak tenaga untuk membuat tahu. Begitu juga dengan

sistem penerimaan tenaga kerjanya tidak membutuhkan standar

pendidikan atau syarat tertentu karena tidak memerlukan

skill/keterampilan khusus dalam membuat tahu. Sistem pembagian

kerjanya pun juga serabutan, tidak ada job desk sendiri dalam melakukan

pekerjaan. Sebagian besar industri rumah tangga tahu menggunakan

sistem borongan dalam membayar upah pekerjanya. Jadi dihitung berapa

kali pekerja memasak tahu dalam sehari, biasanya permasakan dihargai

antara Rp 7.000,00 hingga Rp 8.500,00. Dalam sehari industri tahu

memasak antara 5-7 kali dan kedelai yang dihabiskan setiap masakan

berkisar antara 6-8 kg kedelai.

Page 87: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

D. Karakteristik sosial ekonomi produsen tahu

1. Pendapatan

Besaran Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan besarnya inflasi, yaitu

sebesar Rp 906.000,00 pada tahun 2009. Hampir 100% produsen tahu di

Kelurahan Tinalan memiliki penghasilan diatas UMK Kota Kediri,

pendapatan produsen tahu di Kelurahan Tinalan berkisar antara Rp

1.000.000,00 – Rp 3.000.000,00. Berikut adalah pendapatan bersih yang

diperoleh oleh produsen tahu setiap harinya.

Tabel 4.8 Pendapatan Bersih Per Hari Produsen Tahu

Kelurahan Tinalan

No. Pendapatan per hari Jumlah produsen

tahu

Persentase

1. Kurang dari Rp 50.000,00 9 33%

2. Rp 50.000,00 – Rp 75.000,00 8 30%

3. Lebih dari Rp 75.000,00 10 37%

Jumlah 27 100%

Sumber: Kuesioner, 2011

UMK merupakan ukuran minimal penghasilan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya setiap bulannya, hal ini berarti UMK

merupakan garis batas minimal penghasilan seseorang. UMK ditiap kota

berbeda besarannya, semakin tinggi UMK di suatu kota maka semakin

tinggi tingkat kesejahteraan hidup seseorang. Besarnya tanggungan

keluarga juga mempengaruhi tingkat pendapatan seseorang, ketika

semakin besar tanggungan keluarga biasanya semakin besar pula

pendapatan seseorang karena semakin besar kebutuhan hidup yang harus

dipenuhinya. Pendapatan bersih produsen tahu di Kelurahan Tinalan

berkisar antara Rp 1.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 per bulan.

Pengeluaran rutin yang dikeluarkan untuk kebutuhan industri tahu setiap

bulannya antara lain upah pekerja, bahan baku kedelai, bahan bakar kayu,

dan bahan bakar solar.

Page 88: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

2. Tingkat Pendidikan

Para produsen tahu di Kelurahan Tinalan menempuh pendidikan

formal, sebagian besar adalah lulusan sekolah dasar. Namun demikian

rendahnya tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kesuksesan para

produsen tahu karena usaha tahu yang dikelola mampu menghidupi

kebutuhan sehari-harinya, mulai dari belanja sehari-hari, membayar upah

pekerja, bahkan membiayai pendidikan anak-anak mereka. Jika dilihat

dengan kasat mata, pekerjaan sebagai seorang produsen tahu tidak

mungkin dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang S1, namun

para produsen tahu di Kelurahan Tinalan mampu membiayai kebutuhan

pendidikan anak-anaknya hingga selesai.

Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Produsen Tahu Kelurahan Tinalan

No. Tingkat

pendidikan

Jumlah

produsen tahu

Persentase

1. SD 12 45%

2. SMP 9 33%

3. SMA 6 22%

Jumlah 27 100%

Sumber: Kuesioner, 2011

Jika dilihat dari pendidikan yang ditempuh oleh produsen tahu,

pendidikan bukan hal utama dalam usaha tahu karena strategi dalam

berbisnis tidak selamanya ditemukan dalam bangku sekolah.

3. Lama berusaha

Pengalaman usaha yang dimiliki juga bervariasi, sebaran produsen

tahu menurut lama berusaha dapat dilihat pada Tabel xxx. Rata-rata lama

berusaha produsen tahu diatas 10 tahun, suatu masa yang cukup penting

untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik. Berikut adalah tabel

sebaran produsen tahu menurut lama berusaha:

Page 89: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Tabel 4.10 Lama Berusaha Produsen Tahu Kelurahan Tinalan

No. Lama berusaha Jumlah produsen

tahu

Persentase

1. Diatas 10 tahun 20 74%

2. Dibawah 10 tahun 7 26%

Jumlah 27 100%

Sumber: Kuesioner, 2011

Jam terbang dalam bidang industri tahu juga menentukan

keberhasilan/ kelangsungan industri tahu tersebut karena ketika seorang

produsen tahu telah lama menggeluti usaha tahu, mereka mengerti seluk

beluk, strategi dalam berbisnis, mengerti kelemahan dalam usaha tahu dan

mengatasi permasalahan-permasalahan seperti naiknya harga kedelai,

semakin banyaknya pesaing dalam bidang industri tahu, dan lain-lain.

E. Peran Pemerintah Dalam Perkembangan Industri Tahu Di Kota Kediri

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Peran dinas perindustrian dalam mengembangkan industri tahu di

Kota Kediri yaitu dengan membantu menjaga kualitas hidup dan

kelangsungan hidup dengan fokus pembinaan industri kecil dan

menengah. Bentuk nyata dari menjaga kelangsungan hidup adalah

mengikutsertakan para pelaku usaha dalam pameran-pameran produk

unggulan. Melalui pameran-pameran tersebut diharapkan dapat membawa

produk unggulan Kota Kediri dapat dipasarkan hingga ke luar Kota Kediri.

“Dalam setahun biasanya terdapat dua kali pameran, pameran terakhir

yang menyelenggarakan dari Departemen Industri dengan tingkat

nasional.”

Bantuan yang diberikan Dinas Perindustrian berupa subsidi kedelai

pada tahun 2008 dengan persyaratan skala produksi dibawah 100 kg/hari.

2. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Peran Dinas Koperasi dalam memajukan industri rumah tangga tahu

di Kota Kediri yaitu menjembatani Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) sebelum akhirnya UMKM tersebut mempunyai label/branded

Page 90: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

sendiri. Dinas koperasi mempunyai program pemberdayaan UMKM

dengan tiga kategori, yaitu untuk perorangan, kelompok dan koperasi.

Berikut ini adalah syarat-syarat pengajuan modal bergulir adalah:

Tabel 4.11 Syarat-syarat Pengajuan Modal Bergulir Dinas Koperasi

dan UMKM

No. Syarat-syarat Perorangan Kelompok Koperasi

1. Proposal permohonan

pinjaman

2. Fotocopy SIUP, TDP,

NPWP, HO

3. Fotocopy susunan pengurus

dan pengawas dilegalisir

Kepala Dinas KUMKM

4. Fotocopy akta pendirian

koperasi (minimal 2 tahun)

5. Pas foto suami istri dan atau

pengurus berwarna 4 x 6 @2

lembar

6. Fotocopy surat nikah, KK,

KTP pengurus

7. Sertifikat kelompok UMKM

dilampiri susunan pengurus

dan keanggotaan kelompok

8. Buku Laporan RAT 2 tahun

terakhir

9. Surat pernyataan sanggup

menyerahkan jaminan

bermaterai dilampiri foto

copy jaminan (untuk jaminan

sertifikat disertai PBB)

10. Sertifikat penilaian kesehatan

koperasi

11. Berita Acara Rapat Anggota

tentang pengajuan dana dan

kuasa kepada pengurus

12. Surat keterangan taksiran

harga tanah dari kelurahan

apabila menggunakan

jaminan sertifikat tanah

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM

Bantuan yang diberikan kepada para pelaku usaha yaitu berupa

bantuan modal dengan angsuran selama dua tahun dengan bunga sebesar

6% per tahun dan besaran pinjaman yang ditentukan oleh Dinas Koperasi.

“Sosialisasi program pemberdayaan telah dilakukan melalui media massa.

Untuk para pelaku usaha yang berminat harus memenuhi persyaratan

Page 91: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

setelah itu mengajukan proposal kemudian ada tim survey yang akan

menyurvei langsung industri tahunya, besaran bantuannya akan

disesuaikan dengan skala industri tahunya.”

Page 92: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

BAB V

ANALISIS

A. Validitas dan Realibilitas Kuesioner

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari jawaban

responden sebelum penelitian berlangsung kepada 14 responden produsen

tahu di Kelurahan Tinalan.

1. Uji Validitas

Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson. Item pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r

hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3. Untuk menguji validitas

alat ukur ini dapat menggunakan program SPSS. Hasil pengujian validitas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Hasil Uji Validitas Kuesioner

Sumber: Analisis penulis, 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengujian validitas seluruh

item mempunyai nilai r hitung lebih dari 0,3. Sehingga kuesioner valid dan

dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Hasil selengkapnya

pengujian dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dari masing-masing faktor dengan menggunakan Uji

Alpha – Cronbach. Kuesioner dinyatakan reliable jika mempunyai nilai

koefisien alpha yang lebih besar dari 0,7. Untuk menguji realibilitas alat

Variabel Faktor r hitung Keterangan

Keberdayaan

produsen tahu

Bantuan modal 0,704 Valid

Pemasaran 0,636 Valid

Teknologi 0,636 Valid

Tantangan 0,751 Valid

Keberlanjutan

usaha Kontinuitas produksi 0,782 Valid

Page 93: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

ukur ini dapat menggunakan program SPSS. Hasil pengujian realibilitas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Hasil Uji Realibilitas Kuesioner

Variabel Faktor Koef. Alpha Keterangan

Keberdayaan

produsen tahu

Bantuan modal 0,901 Reliabel

Pemasaran 0,908 Reliabel Teknologi 0,908 Reliabel Tantangan 0,896 Reliabel

Keberlanjutan

usaha Kontinuitas produksi 0,893 Reliabel

Sumber: Analisis penulis, 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuesioner penelitian untuk

masing-masing faktor reliable.

B. Keberdayaan Produsen Tahu di Kelurahan Tinalan

Keberdayaan produsen tahu terdiri dari bantuan modal, pemasaran,

teknologi, serta tantangan dan masing-masing faktor tersebut memiliki tolak

ukur yang berbeda.

1. Bantuan modal

Salah satu Indikator untuk mengetahui keberdayaan produsen tahu

terhadap bantuan modal, dalam hal ini adalah kemampuan untuk

memperoleh bantuan modal. Keberdayaan produsen tahu dari faktor

bantuan modal di daerah penelitian seperti pada Gambar 5.1 dibawah ini.

Gambar 5.1 Diagram Bantuan Modal Industri Rumah Tangga

Tahu dalam kurun waktu 5 tahun Sumber: Analisis Penulis, 2011

tidak pernah

mendapat44%

pernah mendapat

56%

Bantuan modal

Page 94: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Dalam kurun waktu 5 tahun, terhitung dari tahun 2006-2010 dari 27

responden produsen tahu, yang menyatakan pernah memperoleh bantuan

modal sebesar 15 responden (56%) dari instansi pemerintah, lembaga bank

maupun koperasi. Dari Gambar 5.1 terlihat bahwa responden yang

menyatakan pernah mendapatkan bantuan modal lebih besar dibanding

responden yang menyatakan tidak pernah mendapatkan bantuan modal.

Jenis bantuan yang diperoleh produsen tahu adalah bantuan modal berupa

uang. Bantuan modal digunakan untuk membeli bahan baku kedelai,

kedelai tersebut digunakan untuk menambah ragam jenis produk tahu yang

dihasilkan sehingga dapat memperluas jaringan pemasaran. Karena

semakin banyak ragam produk tahu yang ditawarkan, konsumen pun akan

tertarik untuk mencobanya. Jika awalnya produsen tahu hanya

memproduksi tahu pong dan tahu takwa, produsen mengembangkan

produk tahunya dengan memproduksi stik tahu. Dalam proses pembuatan

stik tahu dibutuhkan panas yang besar untuk mengeringkan stik tahu

tersebut. Para produsen biasanya memanfaatkan panas matahari untuk

menjemur stik tahu selama 3 hari, namun ketika musim hujan produsen

tahu tidak dapat menjemur stik tahu dibawah sinar matahari. Untuk itu

dibutuhkan oven sebagai alat pengeringan stik tahu. Tidak semua produsen

tahu memiliki oven, sehingga pada musim hujan biasanya produsen tahu

mengurangi pembuatan stik tahu. Kemudian untuk mengemas stik tahu

tersebut dibutuhkan plastik dan label untuk lebih dikenal oleh para

konsumen.

Bantuan modal sangat berguna untuk membeli peralatan yang

menunjang kebutuhan produksi tahu selain itu untuk mengembangkan

industri tahunya dibutuhkan ijin usaha yang dikeluarkan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Tidak semua industri tahu di Kelurahan

Tinalan memiliki ijin usaha, rata-rata industri tahu hanya memiliki merk

dagang karena untuk mengurus merk dagang tidak dikenai pajak setiap

bulannya. Dalam mendaftarkan produk tahunya dibutuhkan biaya yang

Page 95: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

tidak sedikit, maka salah satu kegunaan bantuan modal ini juga digunakan

sebagai memperlebar jaringan pemasaran.

Indikator yang dapat menjadi tolok ukur bahwa bantuan modal telah

sukses mengembangkan industri tahu diantaranya adalah semakin

meluasnya jangkauan pasar produksi tahu di Kelurahan Tinalan.

Jangkauan pasar produksi tahu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.3 Jaringan Pemasaran Tahu Luar Kota

No. Jaringan

pemasaran

Jumlah

produsen tahu

Persentase

1 Kabupaten Kediri 3 23%

2 Kabupaten Nganjuk 4 31%

3 Kabupaten Jombang 6 46%

Jumlah 13 100%

Sumber: Data primer olahan, 2011

Meluasnya jangkauan pasar hingga ke luar kota juga dikarenakan

bertambahnya ragam produk yang dihasilkan oleh industri tahu. Dapat

dilihat tabel perkembangan ragam produk tahu di Kelurahan Tinalan

dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang.

Tabel 5.4

Perkembangan Ragam Produk Tahu di Kelurahan Tinalan

tahun 2006 – 2010

No. Tahun Jenis Ragam

Produksi Jumlah

1 2006 Tahu Pong dan

Tahu Takwa 2

2 2007 Tahu Pong 1

3 2008 Tahu Pong dan

Tahu Takwa 2

4 2009

Tahu Pong,

Tahu Takwa

dan Stik Tahu

3

5 2010

Tahu Pong,

Tahu Takwa

dan Stik Tahu

3

Sumber: Data Primer Olahan, 2011

Page 96: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.2 Grafik Perkembangan Ragam Produksi Tahu di

Kelurahan Tinalan Tahun 2006 – 2010 Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jenis produksi setiap

tahunnya mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa bantuan

modal telah dapat meningkatkan keberdayaan produsen tahu.

2. Pemasaran

Target pemasaran industri tahu di Kelurahan Tinalan yaitu dalam

kota dan luar kota. Keberdayaan produsen tahu dari faktor pemasaran di

daerah penelitian seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini.

Gambar 5.3 Diagram Jaringan Pemasaran Industri Rumah

Tangga Tahu Tahun 2006 – 2010

Sumber: Analisis Penulis, 2011

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2006 2007 2008 2009 2010

Jen

is p

rod

uks

i

Tahun

Perkembangan Ragam Produksi Tahu di Kelurahan Tinalan

dalam kota52%

luar kota48%

Pemasaran

Page 97: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa produsen tahu yang

pemasarannya di luar kota sebanyak 13 responden produsen tahu (48%).

Produk tahunya setiap hari diambil oleh kios-kios yang berada di dalam

kota. Kios-kios tersebut tersebar di pasar-pasar, stasiun, terminal, dan

alun-alun. Jaringan pemasaran di dalam kota lebih dominan dibanding

jaringan pemasaran luar kota. Sebaran jaringan pemasaran dalam kota

dapat dilihat pada peta dibawah ini:

Page 98: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Peta 5.1 Peta Jaringan Pemasaran Dalam Kota Industri Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 99: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Lokasi penyebaran kios-kios penjualan tahu sejalan dengan Central

Place Theory milik Christaller bahwa suatu tempat merupakan pusat

pelayanan. Christaller berpendapat bahwa pusat-pusat pelayanan

cenderung tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk heksagon

(segi enam). Keadaan seperti itu akan terlihat dengan jelas di wilayah yang

mempunyai dua syarat:

a. Topografi yang seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang

mendapat pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam

hubungan dengan jalur pengangkutan

b. Kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak memungkinkan adanya

produksi primer, yang menghasilkan padi-padian, kayu atau batu

bara.

Gambar 5.4 Titik-titik pemasaran menurut Central Place Theory Sumber: Analisis Penulis, 2011

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari titik-titik pemasaran produk

tahu Kelurahan Tinalan, para produsen memilih pusat-pusat pelayanan/

kegiatan untuk menjaring banyak konsumen. Contohnya seperti pasar,

terminal, stasiun bahkan alun-alun.

Sedangkan jaringan pemasaran luar kota pun juga dikirim ke kios-

kios di luar kota seperti Jombang dan Nganjuk. Sebaran jaringan

pemasaran luar kota dapat dilihat pada peta dibawah ini:

Keterangan:

Kecamatan

Kota

Titik-titik pemasaran

Page 100: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Peta 5.2 Peta Jaringan Pemasaran Luar Kota Industri Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Page 101: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Jaringan distribusi luar kota hanya mencakup kabupaten-kabupaten

di sekitar Kota Kediri, produsen tahu pribumi belum mampu menembus

pangsa pasar yang lebih luas lagi. Indikator yang dapat menjadi tolok ukur

luasnya tingkat pemasaran adalah omzet/ pendapatan yang diperoleh setiap

bulannya. Seluruh produsen tahu pendapatan perbulannya telah melebihi

Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri, yaitu diatas Rp 906.000,00.

UMK merupakan batas ambang pendapatan seseorang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya selama satu bulan. Dari pengolahan kuesioner yang

diperoleh, dapat diketahui pendapatan perbulan industri tahu di Kelurahan

Tinalan.

Tabel 5.5 Tabel Pendapatan Bersih Per Bulan Produsen Tahu

Kelurahan Tinalan

No. Pendapatan per bulan Jumlah

produsen tahu

Persentase

1 Kurang dari Rp 1.500.000,00 9 33%

2 Rp 1.500.000,00 – Rp 2.250.000,00 8 30%

3. Lebih dari Rp 2.250.000,00 10 37%

Jumlah 27 100%

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 37% produsen tahu

mempunyai pendapatan lebih dari Rp 2.250.000.00 dan 30% produsen

tahu mempunyai pendapatan antara Rp 1.500.000,00 – Rp 2.250.000,00.

Dapat diketahui bahwa semakin luas jangkauan pemasaran, pendapatan

yang diperoleh setiap bulannya pun juga akan meningkat.

3. Teknologi

Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan

peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Penggolongan peralatan

produksi industri tahu dapat dilihat pada Gambar 5.7 dibawah ini:

Page 102: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.5 Diagram Peralatan Produksi Industri Rumah Tangga

Tahu di Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari gambar 5.7 diatas dapat diketahui bahwa produsen yang masih

menggunakan peralatan produksi secara konvensional sebesar 13 produsen

tahu (48%). Peralatan produksi konvensional yang dimaksud disini adalah

peralatan yang digunakan untuk mengeringkan stik tahu, 48% produsen

masih memanfaatkan panas matahari untuk menjemur stik tahu. Peralatan

modern yang digunakan dalam produksi tahu adalah oven yang berfungsi

untuk mengeringkan tahu untuk digunakan sebagai makanan olahan tahu

yaitu stik tahu. Seperti yang tertera dalam Strategi Operasional

Pembangunan Industri Nasional dalam Peraturan Presdien nomor 28 tahun

2008 disebutkan bahwa pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif

dapat tercipta melalui mendorong ketersediaan sarana pendidikan dan

pelatihan bagi pengembangan sumber daya manusia industri, khususnya di

bidang teknik produksi dan manajemen serta bisnis. Dalam proses

produksi tahu tidak hanya mengandalkan teknologi namun juga tenaga

kerja yang mengoperasionalkan peralatan tersebut. Dalam mengoperasikan

peralatan tersebut dibutuhkan skill/keterampilan tersendiri. Indikator telah

masuknya peralatan modern ke dalam proses produksi tahu di Kelurahan

Tinalan dapat dilihat dari tingkat pendidikan para produsen tahu. Seluruh

produsen tahu mengenyam bangku pendidikan formal, namun tingkat

pendidikannya berbeda-beda. Berikut adalah gambaran tingkat pendidikan

produsen tahu di Kelurahan Tinalan:

konvensional48%

modern52%

Teknologi

Page 103: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.6 Diagram Tingkat Pendidikan Produsen Tahu di

Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas terlihat bahwa produsen tahu yang mengenyam

pendidikan sampai bangku SD jumlahnya 45% dan produsen tahu yang

mengenyam pendidikan sampai bangku SMP dan SMA jumlahnya 55%.

Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% produsen tahu pendidikannya

tergolong tinggi yang dibarengi dengan tingginya penggunaan peralatan

modern dalam proses produksi yaitu diatas 50% juga.

4. Tantangan

Kendala yang dihadapi industri kecil sangat beragam, antara lain

modal usaha terbatas, cuaca, pesaing, ketidakpastian harga dan isu

formalin. Produsen yang kurang mampu mengatasi tantangan yang

dihadapi mengakibatkan mereka kalah bersaing. Produsen yang dapat

mengantisipasi tantangan dalam industri tahu dapat dilihat pada Gambar

5.7 dibawah ini:

SD45%

SMP33%

SMA22%

Tingkat Pendidikan

Page 104: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.7 Diagram Tantangan yang Dihadapi oleh Industri

Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa produsen tahu yang

mampu mengantisipasi tantangannya sebesar 12 produsen atau sebesar

14%. Mampu mengantisipasi tantangan yang dimaksud disini adalah

seperti apapun tantangannya tidak menjadi hambatan dalam industri

tahunya. Ia telah terbiasa dengan tantangan yang dihadapinya sehingga

ketika tantangan tersebut muncul lagi, produsen tahu telah mengambil

ancang-ancang dalam mengantisipasinya. Sedangkan produsen yang

cukup mampu mengantisipasi tantangannya sebesar 7 produsen atau

sebesar 26%. Sebagian besar produsen sudah mampu dan cukup mampu

mengantisipasi tantangan yang malang melintang di industri tahunya.

Tantangan yang sering dihadapi produsen tahu adalah ketersediaan

modal dan ketidakpastian harga kedelai. Produsen yang mampu

mengantisipasi tantangannya cenderung memiliki persediaan bahan baku,

sehingga ketika harga kedelai naik, mereka masih memiliki persediaan

kedelai. Sedangkan produsen yang membutuhkan modal untuk

mengembangkan industri tahunya biasanya menggunakan fasilitas simpan

pinjam dari KOPTI atau produsen tahu biasanya meminjam uang dari bank

dengan jaminan sertifikat rumahnya.

kurang mampu

30%

cukup mampu

26%

mampu44%

Tantangan

Page 105: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Indikator yang dapat melihat seberapa besar produsen mampu

mengantisipasi tantangan yang ada yaitu jam terbang/ lama berusaha

produsen bergelut dalam industri tahu. Berikut adalah gambaran lama

berusaha produsen tahu di Kelurahan Tinalan:

Gambar 5.8 Diagram Lama Berusaha Industri Rumah Tangga

Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Grafik diatas menunjukkan bahwa industri tahu yang digeluti 74%

produsen tahu sudah diatas 10 tahun. Hal ini cukup signifikan dengan

gambar 5.9. Bahwa produsen yang mampu dan cukup mampu

mengantisipasi tantangan berjumlah lebih dari 50%.

C. Keberlanjutan Usaha Tahu di Kelurahan Tinalan

Keberlanjutan usaha industri tahu di Kelurahan Tinalan diukur

berdasarkan kontinuitas produksi. Kontinuitas produksi dilihat dari

kemampuan produsen tahu dalam mempertahankan produksinya.

1. Kontinuitas Produksi

Kontinuitas produksi dilihat dari segi kemampuan produsen dalam

mempertahankan produksinya, kontinuitas produksi dinilai tinggi ketika

produsen tidak pernah berhenti dalam proses produksinya dalam kurun

waktu 2006 – 2010. Kontinuitas produksi di daerah penelitian seperti pada

Gambar 5.10 dibawah ini.

dibawah 10 tahun26%

diatas 10 tahun74%

Lama Berusaha

Page 106: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.9 Diagram Kontinuitas Produksi Tahu

di Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa 13 produsen tahu atau

sebesar 48% pernah berhenti produksi dan produsen yang tidak pernah

berhenti sebesar 14 produsen atau sebesar 52%. Berhentinya produksi tahu

dikarenakan munculnya isu penggunaan formalin dalam produksi tahu.

Hal ini menunjukkan bahwa produsen tahu yang mampu bertahan dalam

isu formalin lebih besar dibandingkan produsen yang pernah berhenti

karena isu formalin. Produsen yang tidak pernah berhenti dalam

memproduksi tahu hanya mengalami penurunan produksi tahu karena

beberapa agen menghetikan pemesanan tahu dan hanya memesan produk

tertentu. Sedangkan produsen yang berhenti akibat isu tersebut rata-rata

hanya berhenti berproduksi selama beberapa hari kemudian dapat

melanjutkan produksi lagi namun jangkauan pemasarannya hanya sebatas

lokal saja.

Indikator telah berlanjutnya produksi tahu dapat dilihat dari

penggunaan kedelai yang dihabiskan setiap tahunnya. Berikut adalah

grafik perkembangan penggunaan kedelai industri tahu Kelurahan Tinalan.

pernah berhenti

48%tidak pernah berhenti

52%

Kontinuitas Produksi

Page 107: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.10 Grafik Perkembangan Penggunaan Kedelai

Industri Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas terlihat bahwa meskipun 48% produsen tahu

pernah berhenti berproduksi namun produksi tahu setelah ada isu tersebut

lambat laun mulai mengalami peningkatan.

D. Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu terhadap

Keberlanjutan Usaha Tahu di Kelurahan Tinalan

Untuk mengetahui faktor-faktor keberdayaan produsen tahu dan tingkat

keeratannya terhadap keberlanjutan usaha, tahap pertama yang perlu

dilakukan adalah dengan mengukur keberdayaan produsen tahu yang meliputi

bantuan modal, pemasaran, teknologi, dan tantangan. Setelah itu dikorelasikan

dengan keberlanjutan usaha yaitu faktor kontinuitas produksi.

1. Pengaruh Bantuan Modal terhadap Kontinuitas Produksi

Untuk mengetahui pengaruh bantuan modal terhadap kontinuitas

produksi maka dilakukan uji independensi. Hasil uji independensi yang

dilakukan dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Uji independensi Chi-Kuadrat dan uji signifikansi

2006 2007 2008 2009 2010

kedelai (kg) 200 100 125 150 125

0

50

100

150

200

250

Perkembangan Penggunaan Kedelai Sebagai Bahan Baku Tahu

Page 108: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Ho : tidak ada hubungan antara bantuan modal dengan kontinuitas

produksi tahu

H1 : ada hubungan antara bantuan modal dengan kontinuitas

produksi tahu

Tabel 5.6 Uji Chi-Kuadrat dan Uji Signifikansi Bantuan Modal

terhadap Kontinuitas Produksi

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .433 .013

N of Valid Cases 27

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Berdasarkan uji independensi diatas dapat diketahui bahwa besarnya

nilai koefisien kontingensi adalah 0,433 dan nilai signifikansi 0,013

kurang dari taraf nyata (α = 0,05) yang berarti terdapat pengaruh antara

faktor bantuan modal terhadap kontinuitas produksi yang cukup kuat dan

searah.

Gambar 5.11 Diagram Pengaruh Bantuan Modal Terhadap

Kontinuitas Produksi Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Persentase pengaruh bantuan modal terhadap kontinuitas produksi

dapat dilihat pada grafik diatas. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui

bahwa banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti berproduksi adalah

69% produsen tahu tidak pernah mendapat bantuan modal dan banyaknya

produsen tahu yang tidak pernah berhenti berproduksi adalah 79%

produsen tahu pernah mendapat bantuan modal. Sehingga dapat diketahui

Tidak pernah

mendapat bantuan

69%

Pernah mendapat bantuan

31%

Pernah berhentiTidak

pernah mendapat bantuan

21%

Pernah mendapat bantuan

79%

Tidak pernah berhenti

Page 109: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

bahwa bantuan modal cukup kuat pengaruhnya terhadap kontinuitas

produksi. Bantuan modal yang diperoleh produsen tahu didapat dari

berbagai sumber, antara lain Dinas Koperasi UMKM, lembaga bank dan

koperasi tahu tempe. Berikut adalah gambaran bantuan modal yang

diperoleh produsen tahu di Kelurahan Tinalan:

Gambar 5.12 Sumber Bantuan Modal yang Diperoleh Produsen

Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Bantuan modal digunakan untuk pembelian bahan baku utama

pembuatan tahu yaitu kedelai, selain untuk pembelian bahan baku bantuan

modal digunakan untuk kebutuhan penunjang kegiatan produksi tahu

misalnya untuk pembelian alat produksi, membayar upah pekerja dan

untuk kegiatan pemasaran.

Kedelai yang digunakan sebagai bahan baku utama tahu ini diperoleh

dari pemasok kedelai. Namun saat ini, pemasok kedelai kesulitan

mendapatkan kedelai lokal, Hal ini disebabkan karena terbatasnya lahan

yang digunakan untuk menanam kedelai. Berikut ini adalah tabel

perkembangan produksi kedelai di Kabupaten Kediri:

0 2 4 6 8 10 12

Dinas Koperasi

Lembaga Bank

Koperasi

Sumber Bantuan Modal

Page 110: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Tabel 5.7 Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri

Tahun 2000 – 2008

No. Tahun Produksi

(ton)

Perkembangan

Produksi per Tahun

1 2000 2243 18%

2 2001 1837 60%

3 2002 732 29%

4 2003 521 -24%

5 2004 647 -20%

6 2005 774 -24%

7 2006 956 26%

8 2007 703 -10%

9 2008 770 10%

Sumber: BPS Provinsi Jatim, berbagai tahun

Gambar 5.13 Grafik Perkembangan Produksi Kedelai

Kabupaten Kediri Tahun 2000 – 2008 Sumber: BPS Provinsi Jatim, berbagai tahun

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa produktivitas kedelai

semakin tahun semakin mengalami penurunan, selain karena adanya

konversi lahan disamping itu juga menurunnya minat petani dalam

menanam kedelai karena harga kedelai di pasaran tidak seimbang dengan

biaya produksi, hal ini menyebabkan meningkatnya harga kedelai lokal.

Dalam kurun waktu 8 tahun terhitung dari tahun 2000 hingga tahun 2008

terdapat kecenderungan penurunan produksi kedelai di Kabupaten Kediri.

Terlihat pada tahun 2001 terdapat penurunan produktivitas kedelai di

Kabupaten Kediri yang cukup signifikan yaitu sebesar 60%. Kedelai setiap

bulannya memiliki masa panen, namun hanya 1 kali musim panen yang

2243

1837

732521

647 774956

703770

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Grafik Perkembangan Produksi Kedelai Kabupaten Kediri Tahun 2000-2008

Page 111: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

dapat produksi kedelainya paling tinggi. Jika dilihat masa panen kedelai

pada tahun 2010, bulan Juni merupakan waktu paling tinggi masa

panennya. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 5.14 Pola Panen Kedelai Bulanan di Jawa Timur Sumber: BPS Provinsi Jatim, berbagai tahun

Sehingga produsen tahu mengalami kesulitan dalam mendapatkan

kedelai dan harus memasok kedelai dari wilayah kabupaten sekitar Kediri.

Mahalnya harga kedelai merupakan dampak dari menurunnya

produktivitas kedelai, maka dibutuhkan modal yang tidak sedikit untuk

mempertahankan usaha produksi tahu ini.

Tidak hanya digunakan untuk membeli kebutuhan baku, namun juga

untuk keperluan produksi lainnya yang nantinya akan mempengaruhi pada

produktivitas tahu. Seperti penggunaan bantuan modal yang digunakan

untuk memperluas jangkauan pasar produksi tahu, Christaller dalam

Central Place Theory berpendapat bahwa jangkauan pasar tidak hanya

ditentukan oleh jarak tapi juga oleh faktor waktu dan biaya untuk

mencapai pusat pelayanan. Para produsen tidak hanya menjangkau pasar

kecamatan namun juga menjangkau pusat-pusat kegiatan seperti alun-alun.

melihat pelanggannya tidak hanya dari penduduk lokal namun juga

menembak pasar wisatawan maka produsen menjangkau pasar di pusat-

pusat kegiatan bahkan sampai jangkauan luar kota.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

2010 (Ha) 3060 2223 1631 7079 2427 4251 1771 7034 1168 1529 3556 1784

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

(Rib

u H

a)

Pola Panen Kedelai Bulanan di Jawa Timur

Page 112: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Meskipun alasan berhentinya produksi karena tersandung isu

penggunaan formalin, namun ketika produsen memiliki modal yang cukup

bahkan lebih dapat mengembangkan inovasi ragam produk tahunya

sehingga konsumen tidak terpaku dengan isu tersebut.

2. Pengaruh Pemasaran terhadap Kontinuitas Produksi

Disini akan dibahas bagaimana pengaruh antara faktor pemasaran

dengan kontinuitas produksi tahu. Pemasaran merupakan kegiatan

bagaimana agar hasil produksi dapat terjual dan dapat memuaskan

keinginan pembeli sehingga pembeli akan membeli lagi setelah merasa

cocok dan puas akan produk yang bersangkutan.

Uji independensi Chi-Kuadrat dan uji signifikansi

Ho : tidak ada hubungan antara pemasaran dengan kontinuitas

produksi

H1 : ada hubungan antara pemasaran masalah dengan kontinuitas

produksi

Tabel 5.8 Uji Chi-Kuadrat dan Uji Signifikansi Pemasaran terhadap

Kontinuitas Produksi

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .435 .012

N of Valid Cases 27

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Berdasarkan uji independensi diatas dapat diketahui bahwa besarnya

nilai koefisien kontingensi adalah 0,435 dan nilai signifikansi 0,012

kurang dari taraf nyata (α = 0,05) yang berarti terdapat pengaruh antara

faktor pemasaran terhadap kontinuitas produksi yang cukup kuat dan

searah.

Page 113: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.15 Diagram Pengaruh Pemasaran Terhadap Kontinuitas

Produksi Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Persentase pengaruh pemasaran terhadap kontinuitas produksi dapat

dilihat pada grafik diatas. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui

bahwa banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti berproduksi adalah

77% produsen tahu memasarkan produk tahunya di lingkup dalam kota

dan banyaknya produsen tahu yang tidak pernah berhenti produksi adalah

71% produsen tahu memasarkan produk tahunya di lingkup luar kota.

Sehingga dapat diketahui bahwa pemasaran cukup kuat pengaruhnya

terhadap kontinuitas produksi.

Lokasi industri tahu di Kelurahan Tinalan sejalan dengan teori lokasi

biaya minimum milik Weber. Weber berpendapat bahwa karena banyak

juga yang memilih berdekatan dengan industri yang sudah maka terjadilah

aglomerasi. Manfaat aglomerasi yang diperoleh antara lain adalah pada

lokasi tersebut biasanya sudah terdapat tenaga kerja terampil dan murah

serta fasilitas pendukung yang lebih baik dan lebih murah seperti

perbengkelan, fasilitas penyediaan air bersih, perumahan, pasar dan

lainnya (Tarigan, 2010:100).

Sedangkan untuk lokasi pemasaran produk tahunya sejalan dengan

teori tempat pusat milik Christaller karena titik-titik pemasaran produk

tahu Kelurahan Tinalan, para produsen memilih pusat-pusat pelayanan/

kegiatan untuk menjaring banyak konsumen.

Dalam kota77%

Luar kota23%

Pernah berhenti

Dalam kota29%

Luar kota71%

Tidak pernah berhenti

Page 114: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.16 Jaringan Pemasaran Produk Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Gambar diatas menjelaskan bahwa pemasaran produk tahu dilakukan

setiap hari dengan cara menyalurkan makanan olahan tahu maupun tahu

itu sendiri ke pasar, stasiun, terminal maupun alun-alun.

Terkait dengan lokasi maka salah satu faktor yang menentukan

apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat

aksesibilitas. Tingkat aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk

mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan,

2006:78). Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak,

kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung

termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk

melalui jalur tersebut. Karena letak Kelurahan Tinalan yang cukup

strategis sehingga ada beberapa konsumen yang dating langsung ke lokasi

produksi untuk membeli makanan olahan tahu.

Seperti yang tertera dalam Strategi Operasional Pembangunan

Industri Nasional dalam Peraturan Presdien nomor 28 tahun 2008

disebutkan bahwa pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif dapat

tercipta melalui pengembangan prasarana dan sarana fisik di daerah-

daerah yang prospek industrinya potensial ditumbuhkan, antara lain: jalan,

Industri tahu

Industri tahu

Industri tahu

Pasar kecamatan

Pusat kegiatan 1

Pusat kegiatan 2

Pusat kegiatan 3

Page 115: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

jembatan, pelabuhan, jaringan tenaga listrik, bahan bakar, jasa angkutan,

pergudangan, telekomunikasi, telematika dan air bersih. Jika dilihat dari

kondisi administrasinya, Kelurahan Tinalan memiliki potensi aksesibilitas

yang sangat kuat yaitu wilayah Kelurahan Tinalan dilewati oleh Jalan

Nasional dan Jalan Kota, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangun

kios oleh-oleh di sepanjang jalan tersebut. Namun potensi tersebut tidak

dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Produsen berorientasi pada produksi dengan memusatkan perhatian

pada upaya mencapai tingkat efisiensi produksi yang tinggi dan perluasan

distribusi. Karena pentingnya uang hasil penjualan tahu tersebut untuk

membayar upah pekerja, pembayaran kedelai dan kebutuhan sehari-hari

keluarga produsen. Hal ini berarti, pemasaran sangat berpengaruh pada

keberlanjutan usaha tahu tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan para

produsen berproduksi seolah-olah dimodali oleh pedagang kedelai karena

bahan baku dan upah pekerja baru dibayar setelah tahu terjual. Akibatnya

ketergantungan produsen terhadap pedagang kedelai tersebut sangat besar.

Jika penjualan tahu setiap harinya lancar maka upah pekerja lancar dan

pembayaran kedelai kepada pedagang juga lancar. Sehingga dapat

dikatakan pemasaran tahu setiap hari berkaitan dengan keberlanjutan

produksi antara produsen dengan pekerja dan antara produsen dengan

pedagang kedelai.

Selama permintaan tahu berkurang, produsen tahu menghentikan

pengiriman bahan baku dan pekerja untuk beberapa hari. Keadaan tersebut

tidak berlangsung lama dan produsen dapat berproduksi kembali dengan

jangkauan pemasaran yang hanya berada dalam lingkup lokal. Namun

tidak semua produsen tahu yang pernah berhenti produksinya memasarkan

tahu di lingkup lokal, 23% produsen yang pernah tersandung isu formalin

ternyata mampu mengembangkan pemasarannya sampai lingkup luar kota.

Hal ini dikarenakan memang produsen tahu tersebut mempunyai

kemampuan sendiri dalam mengembangkan industri tahunya.

Page 116: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

3. Pengaruh Teknologi terhadap Kontinuitas Produksi

Teknologi yang dimaksud disini adalah peralatan yang digunakan untuk

mempermudah proses produksi tahu. Untuk mengetahui pengaruh

teknologi terhadap kontinuitas produksi maka dilakukan uji independensi.

Hasil uji independensi yang dilakukan dengan menggunakan SPSS adalah

sebagai berikut:

Uji independensi Chi-Kuadrat dan uji signifikansi

Ho : tidak ada hubungan antara teknologi dengan kontinuitas

produksi

H1 : ada hubungan antara teknologi dengan kontinuitas produksi

Tabel 5.9 Uji Chi-Kuadrat dan Uji Signifikansi Teknologi terhadap

Kontinuitas Produksi

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .377 .035

N of Valid Cases 27

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Berdasarkan uji independensi diatas dapat diketahui bahwa besarnya

nilai koefisien kontingensi adalah 0,377 dan nilai signifikansi 0,035

kurang dari taraf nyata (α = 0,05) yang berarti terdapat pengaruh antara

faktor teknologi terhadap kontinuitas produksi, namun pengaruhnya tidak

cukup kuat atau lemah.

Gambar 5.17 Diagram Pengaruh Teknologi Terhadap Kontinuitas

Produksi Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Konvensional69%

Modern31%

Pernah berhenti

Konvensional29%

Modern71%

Tidak pernah berhenti

Page 117: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Persentase pengaruh teknologi terhadap kontinuitas produksi dapat

dilihat pada grafik diatas. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui

bahwa banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti produksi tahunya

adalah 69% produsen tahu menggunakan peralatan konvensional dalam

proses produksi tahu dan banyaknya produsen tahu yang tidak pernah

berhenti berproduksi adalah 71% produsen tahu menggunakan peralatan

modern dalam proses produksi tahu. Sehingga dapat diketahui bahwa

teknologi tidak cukup kuat pengaruhnya terhadap kontinuitas produksi.

Rata-rata produsen tahu hanya memiliki sebuah mesin penggiling,

jumlah mesin penggiling yang hanya satu-satunya inilah yang menjaga

kontinuitas dari proses produksi tahu. Selain mesin penggiling tersebut,

peralatan lainnya lebih bersifat konvensional. Seperti kayu bakar yang

digunakan sebagai merebus bubur tahu, alat pengepresan tahu yang

bertumpu pada batu, semakin berat beban batu semakin padat tahu yang

dihasilkan.

Industri rumah tangga tahu di Kelurahan Tinalan termasuk dalam

usaha padat karya, yaitu kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga

kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang

berciri hand made. Kontinuitas produksinya lebih banyak ditunjang oleh

ketersediaan tenaga kerjanya daripada ketersediaan teknologi yang

digunakan untuk proses produksinya. Dapat dilihat pada grafik dibawah

ini:

Page 118: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Gambar 5.18 Grafik Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja dengan

Produksi Tahu Kelurahan Tinalan

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak produksi

tahu semakin banyak pula tenaga kerja yang dipekerjakan dalam suatu

industri tahu. Untuk memproduksi 30 kg kedelai dibutuhkan 1 tenaga

kerja, produsen tahu yang memproduksi rata-rata 50 kg kedelai

mempekerjakan 2 orang tenaga kerja dalam industri tahunya. Sedangkan

produsen tahu yang memproduksi rata-rata 90 kg mempekerjakan 3 orang

tenaga kerja dan produsen tahu yang memproduksi rata-rata 125 kg

kedelai mempekerjakan 4 orang tenaga kerja. Dapat disimpulkan bahwa

kontinuitas produksi lebih berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga

kerjanya meskipun tidak dapat dipungkiri juga bahwa produsen tahu

menggunakan mesin penggiling kedelai dalam proses produksinya namun

keberadaan mesin penggiling tersebut sifatnya lebih pada kebutuhan

penunjang.

Munculnya isu formalin yang menjadi penyebab berhentinya proses

produksi tahu lebih berpengaruh kepada tenaga kerja yang bekerja di

industri tahu. Dengan berhentinya proses produksi maka berhenti pula

pekerja yang bekerja di industri tersebut. Karena sebagian besar pekerjaan

dilakukan oleh tenaga kerja.

0

50

100

150

1 2 3 4K

ed

ela

i (kg

)

Jumlah tenaga kerja

Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja dengan Produksi Tahu

Page 119: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

Selain itu karena industri rumah tangga lebih mementingkan

penyerapan tenaga kerja, ketika industri tahu banyak menggunakan

peralatan modern maka segala prosesnya akan dijalankan mesin dan

semakin berkurang kebutuhan tenaga kerja manusianya sehingga industri

rumah tangga sebagai landasan ekonomi kerakyatan tidak berguna lagi.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh teknologi

terhadap keberlanjutan industri rumah tangga sifatnya lemah, karena

teknik produksinya masih dengan cara konvensional sehingga peran

individu atau dalam hal ini para pekerja sangatlah besar didalam proses

pembuatannya.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan

Menengah Republik Indonesia Nomor: 03/PER/M.KUKM/VI/2010

Tentang Pedoman Program Bantuan Pengembangan Koperasi Menteri

Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia,

disebutkan bahwa Pengembangan usaha dalam bidang inovas dan

teknologi terdiri dari: peningkatan kemampuan di bidang desain dan

teknologi serta pengendalian mutu; dan peningkatan Kerjasama dan alih

teknologi. Dari peraturan diatas dapat diketahui meskipun peran teknologi

tidak cukup erat pengaruhnya terhadap kontinuitas produksi namun tetap

perlu ditingkatkan karena dapat meringankan beban tenaga kerja manusia.

Selain itu, jika dirunut lagi ke belakang, yang lebih membutuhkan

sentuhan teknologi adalah produksi kedelainya. Teknologi pertanian

seperti intensifikasi lahan dapat membantu peningkatan produktivitas

kedelai dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada, sehingga

para produsen kedelai tidak perlu lagi mengimpor kedelai dari luar negeri.

4. Pengaruh Tantangan terhadap Kontinuitas Produksi

Jika dilihat dari kontinuitas produksi, produsen yang pernah berhenti

memproduksi tahu adalah produsen yang tidak memahami bagaimana

cara mengantisipasi tantangan yang dihadapi. Sedangkan produsen yang

Page 120: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

tidak pernah berhenti memproduksi tahu adalah produsen yang mampu

menagatasi masalah yang sedang dihadapi.

Uji independensi Chi-Kuadrat dan uji signifikansi

Ho : tidak ada hubungan antara tantangan dengan kontinuitas

produksi

H1 : ada hubungan antara tantangan dengan kontinuitas produksi

Tabel 5.10 Uji Chi-Kuadrat dan Uji Signifikansi Tantangan terhadap

Kontinuitas Produksi

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .485 .004

N of Valid Cases 27

Sumber: Analisis Penulis, 2011

Berdasarkan uji independensi diatas dapat diketahui bahwa besarnya

nilai koefisien kontingensi adalah 0,485 dan nilai signifikansi 0,004

kurang dari taraf nyata (α = 0,05) yang berarti terdapat pengaruh antara

faktor tantangan terhadap kontinuitas produksi yang cukup kuat dan

searah.

Gambar 5.19 Diagram Pengaruh Tantangan Terhadap Kontinuitas

Produksi Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Persentase pengaruh faktor tantangan terhadap kontinuitas produksi

dapat dilihat pada grafik diatas. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui

bahwa banyaknya produsen tahu pernah berhenti produksi adalah 46%

kurang mampu

54%

cukup mampu

23%

mampu23%

Pernah berhenti produksi

kurang mampu

7%

cukup mampu

29%

mampu64%

Tidak pernah berhenti produksi

Page 121: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

produsen tahu kurang bisa mengantisipasi tantangan yang dihadapi dalam

industri tahu miliknya dan banyaknya produsen tahu yang tidak pernah

berhenti produksi adalah 50% produsen tahu bisa mengantisipasi

tantangan yang dihadapi dalam industri tahu miliknya. Sehingga dapat

diketahui bahwa faktor tantangan cukup kuat pengaruhnya terhadap

kontinuitas produksi.

Tantangan yang sering ditemui dalam industri tahu antara lain adalah

ketersediaan modal, pesaing, ketidakpastian harga, cuaca dan isu formalin

yang menerpa selama 5 tahun belakangan ini. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 5.20 Diagram Tantangan yang Dihadapi dalam Industri

Rumah Tangga Tahu Kelurahan Tinalan Sumber: Analisis Penulis, 2011

Grafik diatas menunjukkan bahwa, tantangan terbesar dalam

perjalanan industri tahu adalah ketersediaan modal dan ketidakpastian

harga yaitu sebesar 44% produsen tahu yang menyatakan tersebut.

Sedangkan produsen yang menyatakan cuaca sebagai salah tantangan

dalam perjalanan industri tahu di Kelurahan Tinalan hanya 17% dari

keseluruhan produsen tahu. Produsen yang dapat mampu mengatasi

tantangan yang sedang dihadapi dalam dunia industri maka berakibat

ketersediaan modal22%

pesaing18%

ketidakpastian harga22%

issue formalin21%

cuaca17%

Tantangan dalam Industri Tahu

Page 122: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

positif terhadap kontinuitas produksinya. Semakin lama ia bergelut

dibidang industri ini maka semakin banyak pula ia mendapat pengalaman

dan keterampilan di bidang ini.

Golongan pengrajin kecil yang mempunyai motivasi untuk maju ini

sekarang menghadapi berbagai kendala, karena dalam eksistensinya

industri kecil mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain:

a. Tingkat produksi rendah

b. Industri kecil memiliki kelemahan dalam menjangkau pasaran yang

lebih luas

c. Kurang mampu menyerap teknologi yang lebih modern dan efisien

d. Mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit/ modal.

Sementara itu menurut Shaleh (1991:5) permasalahan pokok yang

sering dihadapi industri kecil adalah iklim diskriminatif yang bersumber

dari sikap dan tindakan pemerintahan, serta relative terbatasnya akses

untuk memperoleh kredit dari bank komersial. Begitu pula kendala yang

dihadapi oleh produsen tahu sebagian besar sama dengan penjelasan

diatas. Ketika produsen tahu memiliki kelemahan dalam menjangkau

pasaran yang lebih luas, mereka memiliki cara tersendiri agar produk

tahunya laku dipasaran sehingga produksinya dapat terus berjalan.

Contohnya pada saat produksi tahunya ada yang tidak laku dijual,

produsen biasanya menggoreng tahu tersebut kemudian dititipkan ke

warung-warung makan di sekitar rumahnya. Selain itu beberapa produsen

ada yang menggunakan merk dagang agar produk tahunya lebih dikenal

oleh konsumen. Dengan melihat merk, seseorang yang sudah menggemari

mutunya tidak akan memilih lagi dalam membeli suatu barang. Ketika

menghadapi keadaan kurang mampunya menyerap teknologi yang lebih

modern dan efisien, produsen tahu lebih memilih menggantungkan proses

produksinya kepada tenaga kerja manusia. Disamping karena dapat

menyerap tenaga kerja, peralatan modern di bidang produksi tahu belum

begitu dibutuhkan karena tenaga kerja manusia dapat mengcover proses

Page 123: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

produksi tahu. Kemudian untuk mengatasi permasalahan meningkatnya

harga kedelai yang dibarengi dengan ketersediaan modal yang pas-pasan,

biasanya produsen untuk sementara memperkecil ukuran tahunya.

Produsen tahu juga harus mempertimbangkan daya beli konsumennya.

Karena jika produsen asal menaikkan harga tahu tanpa

mempertimbangkan kemampuan membeli masyarakat, dapat dipastikan

produknya tidak akan laku dipasaran dan mengakibatkan produktivitas

tahunya menurun.

Kemudian sikap diskriminatif yang bersumber dari tindakan

pemerintahan, terlihat jelas dari pengikutsertaan pameran-pameran yang

diselenggarakan pemerintah lebih banyak menggandeng produsen tahu

Cina. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa pemerintah cenderung

melihat sisi praktisnya saja, dengan menggunakan produk tahu milik Cina

tidak perlu memesan sebelum mengadakan pameran karena produsen tahu

milik Cina cenderung memiliki stok/ persediaan makanan olahan tahu,

dalam hal ini stick tahu. Seharusnya dari pameran produk unggulan ini

dapat mendatangkan banyak permintaan dan penawaran sehingga dapat

meningkatkan produktivitas tahu bagi produsen pribumi. Beberapa

produsen pribumi yang pernah mengikuti pameran produk unggulan

mengatakan bahwa setelah mengikuti acara tersebut, tidak ada

kelanjutannya dan tidak ada pengaruhnya terhadap produktivitas usahanya.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa pemerintah masih setengah

hati dalam mengadakan acara tersebut. Padahal jika produsen dan

pemerintah mau bekerja sama, produktivitas tahu dapat meningkat drastis.

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa tantangan yang tepat dapat

meningkatkan produktivitas tahu atau setidaknya produksi tahu dapat

berjalan secara kontinu.

Page 124: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan dibawah ini didapat berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan. Setelah itu akan diberikan rekomendasi untuk pemerintah dan

pelaku usaha.

A. KESIMPULAN

1. Pengaruh bantuan modal terhadap kontinuitas produksi cukup kuat dan

searah. Banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti berproduksi adalah

69% produsen tahu tidak pernah mendapat bantuan modal dan banyaknya

produsen tahu yang tidak pernah berhenti berproduksi adalah 79%

produsen tahu pernah mendapat bantuan modal. Bantuan modal yang

didapatkan biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku,

selain itu namun juga untuk keperluan produksi lainnya yang nantinya

akan mempengaruhi pada produktivitas tahu. Meskipun alasan berhentinya

produksi karena tersandung isu penggunaan formalin, namun ketika

produsen memiliki modal yang cukup bahkan lebih dapat mengembangkan

inovasi ragam produk tahunya sehingga konsumen tidak terpaku dengan

isu tersebut.

2. Pengaruh pemasaran terhadap kontinuitas produksi cukup kuat dan searah.

Banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti berproduksi adalah 77%

produsen tahu memasarkan produk tahunya di lingkup dalam kota dan

banyaknya produsen tahu yang tidak pernah berhenti produksi adalah 71%

produsen tahu memasarkan produk tahunya di lingkup luar kota.

Pentingnya uang hasil penjualan tahu tersebut untuk membayar upah

pekerja, pembayaran kedelai dan kebutuhan sehari-hari keluarga produsen.

Hal ini berarti, pemasaran sangat berpengaruh pada keberlanjutan usaha

tahu tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan para produsen

berproduksi seolah-olah dimodali oleh pedagang kedelai karena bahan

Page 125: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

baku dan upah pekerja baru dibayar setelah tahu terjual. Akibatnya

ketergantungan produsen terhadap pedagang kedelai tersebut sangat besar.

3. Pengaruh teknologi terhadap kontinuitas produksi tidak cukup erat karena

banyaknya produsen tahu yang pernah berhenti produksi tahunya adalah

69% produsen tahu menggunakan peralatan konvensional dalam proses

produksi tahu dan banyaknya produsen tahu yang tidak pernah berhenti

berproduksi adalah 71% produsen tahu menggunakan peralatan modern

dalam proses produksi tahu. Munculnya isu formalin yang menjadi

penyebab berhentinya proses produksi tahu lebih berpengaruh kepada

tenaga kerja yang bekerja di industri tahu. Dengan berhentinya proses

produksi maka berhenti pula pekerja yang bekerja di industri tersebut.

Karena sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja.

4. Pengaruh faktor tantangan terhadap kontinuitas produksi cukup kuat dan

searah. Banyaknya produsen tahu pernah berhenti produksi adalah 46%

produsen tahu kurang bisa mengantisipasi tantangan yang dihadapi dalam

industri tahu miliknya dan banyaknya produsen tahu yang tidak pernah

berhenti produksi adalah 50% produsen tahu bisa mengantisipasi

tantangan yang dihadapi dalam industri tahu miliknya. Sehingga dapat

diketahui bahwa faktor pengendalian masalah cukup kuat pengaruhnya

terhadap kontinuitas produksi. Tantangan yang sering ditemui dalam

industri tahu antara lain adalah ketersediaan modal, pesaing,

ketidakpastian harga, cuaca dan isu formalin yang menerpa selama 5 tahun

belakangan ini. Produsen yang dapat mampu mengatasi tantangan yang

sedang dihadapi dalam dunia industri maka berakibat positif terhadap

kontinuitas produksinya. Semakin lama ia bergelut dibidang industri ini

maka semakin banyak pula ia mendapat pengalaman dan keterampilan di

bidang ini.

Page 126: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

B. REKOMENDASI

1. Untuk pemerintah

a. Dalam memberikan bantuan modal kepada industri rumah tangga tahu

hendaknya pemerintah mensosialisasikannya langsung ke kelurahan-

kelurahan yang mengundang para produsen tahu.

b. Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) sebagai pemberi

bantuan modal hendaknya tetap perlu dikembangkan

c. Peran koperasi juga dapat sebagai penyalur informasi dari pemerintah

atau pihak swasta ke produsen tahu, hendaknya pemerintah juga turut

memperhatikan tumbuh kembangnya koperasi tahu tempe ini.

d. Penyuluhan tentang teknologi perlu diperhatikan, meskipun industri

rumah tangga merupakan landasan ekonomi kerakyatan namun peran

teknologi dapat meringankan proses produksi sehingga tidak semua

dikerjakan dengan tenaga manusia.

2. Untuk produsen tahu

a. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu sedikit banyak dapat

mencemari lingkungan, hendaknya para produsen memiliki IPAL

dalam industri tahunya

b. Berkaitan dengan bantuan modal, hendaknya produsen tahu yang

mengalami kesulitan modal, aktif dalam mencari informasi tentang

bantuan yang diadakan oleh pihak swasta ataupun pemerintah.

c. Berkaitan dengan kedelai sebagai bahan baku utama yang produksinya

mulai menurun, hendaknya petani dan pemerintah melakukan

kerjasama dalam meningkatkan produktivitas kedelai agar tidak sering

mengimpor kedelai dari luar.

d. Dalam menyelenggarakan pameran-pameran ke luar daerah hendaknya

pemerintah mengikutsertakan industri rumah tangga tahu yang sifatnya

lemah dalam permodalan namun mempunyai potensi sehingga para

produsen tersebut dapat mengembangkan industri tahunya.

Page 127: TUGAS AKHIR PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEBERDAYAAN … · NIP. 19690919 199412 2 001 NIP . 19560905 198601 1 001 Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Program Studi Fakultas Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Pengaruh Faktor-faktor Keberdayaan Produsen Tahu Terhadap Keberlanjutan Usaha di Kota Kediri

e. Dalam memasarkan produk tahunya, para produsen dapat

memanfaatkan jalan arteri yang terdapat di selatan kelurahan Tinalan

untuk dibangun kios-kios sebagai etalase penjualan produk tahunya.