tugas akhir manajemen proyek
DESCRIPTION
Latihan tugas manajemen proyekTRANSCRIPT
TUGAS AKHIR MANAJEMEN PROYEK
“Proyek Pembangunan Pabrik Metilamin dari” Metanol
dan Amoniak
Disusun Oleh :
Nama : Juang Ariando
Nim : 0607135379
Kelas : B
Jurusan: Teknik Kimia S-I
PROGRAM STUDI S-I
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Pekanbaru
2008
Lembar Pengesahan
Judul : Proyek Pembangunan Pabrik Metilamin dari Metanol dan Amonia
Sumber dana : Modal Perusahaan dan pinjaman
Lokasi : Duri
Konsultan : Ir. Notorahardjo, MT
Masa konstruksi : 3 Tahun ( 1 Juli 2008 – 30 Juni 2010 )
Alamat manajer
Alamat pribadi : Jln. Hangtuah Ujung Simp. Tangor No.374 (Kulim)
Alamat kantor : Jln.Raya Duri-Pekanbaru Km. 11, Balairaja Duri
No. Telepon : (0765) 94307 (Hunting sistem)
Fax : (0765) 94310
Email : Halliburton_Chemeng [email protected]
Disetujui Oleh :
Pekanbaru, 3 Juni 2008
Pemilik Proyek Manajer Proyek
Zaid Zul Amraini, ST., MT Ir. Juang Ariando Sorang
NIP : 132 210 769 NIM : 0607135379
BAB IPendahuluan
1.1.Latar Belakang
Pabrik yang memproduksi metilamin dengan bahan baku utamanya adalah metanol
dan amoniak. Pada saat ini belum didirikan di indonesia sehingga pendirian pabrik
metilamin di indonesia menjadi hal yang cukup menarik. Selain itu pendirian pabrik
metilamin juga diharapkan merangsang pendirian pabrik-pabrik baru, serta dapat membuka
lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan bangsa dalam penguasaan teknologi.
Metilamin telah dikembangkan dalam beberapa industri kimia utama dan
pengguanaan akhir ( tahun 1950 ) untuk karet sintetik, plastik, fiber sintetis, farmasi, bahan
bakar roket, pelarut dan bahan kimia untuk pertanian. Akan tetapi secara komersil
digunakan pertama kali dalam industri kulit sebagai penghilang bulu atau rambut pada
kulit.
1.2. Rasional
Mengapa proyek ini harus dilaksanakan, karena Pabrik ini belum didirikan di
Indonesia terlebih lagi di Riau dan lagi pelaksanaan proyek ini juga untuk merangsang
bertumbuhnya industri-industri hilir di Riau untuk mengolah lebih lanjut Migas yang
dihasilkan Oleh Riau sehingga Migas tersebut tidak hanya untuk dieksploitasi oleh Bangsa
asing dan terus dijual keluar negri sehingga pemanfaatkannya kurang maksimal. Padahal,
jika Migas tersebut diolah lebih lanjut menjadi prodak baru tentunya hal tersebut
merupakan suatu kemajuan besar dalam perindustrian Indonesia khususnya di Riau karena
akan lebih bermanfaat bagi peningkatan perekonomian di Riau sehingga Indonesia
khususnya Riau tidak perlu terus bergantung pada pihak Asing dalam meneksploitasi Hasil
Alam yang ada di Riau.
1.3. Tujuan
Adapun yang menjadi Tujuan dari Proyek pembangunan pabrik metilamin ini adalah
sebagai berikut :
1. Mendirikan pabrik yang mampu mengolah Migas menjadi prodak baru yang
bernilai ekonomi tinggi yaitu Metilamin.
2. Merangsang bertumbuhnya industri-industri hilir dalam negri yang dapat mengolah
lebih lanjut hasil Migas yang dihasilkan oleh Provinsi Riau.
3. Memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat Riau khususnya bagi sarjana-
sarjana Teknik Kimia tamatan dari Universitas yang ada di Riau.
BAB IIISI
Proyek pembangunan Pabrik metilamin ini direncanakan akan didirikan didaerah
Duri. Tepatnya kira-kira 20 km dari pusat kota. Alasan pabrik ini didirikan di daerah Duri,
karena mengingat ketersediaan bahan baku utama yang diperlukan dalam pabrik ini, yaitu
Metanol dan amoniak. Karena duri merupakan Daerah penghasil minyak bumi maka
tentunya pabrik metilamin ini sangat tepat didirikan di Duri.
2.1. Rancangan Organisasi
Dalam pelaksanaan Proyek ini, organisasi yang akan direncanakan adalah
Organisasi Fungsional. Jadi, dalam pelaksanaan proyek ini lebih berorientasi kepada
pembagian tugas masing-masing sesuai dengan spesialisasinya. Sehingga dalam
pelaksanaan proyek nanti tidak terjadi dwi fungsi dalam satu orang. Berikut adalah
rancangan Organisasi Fungsionalnya :
2.2. Komunikasi, Motivasi dan Kepemimpinan
2.3. Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan
Dalam Proyek pembangunan Pabrik metilamin ini, sistem dukungan pengambilan
keputusan sangat diperlukan, mengingat proyek ini sangat kompleks. Sistem pendukung
ini memungkinkan semua fungsi penyelesaian, khususnya perencanaan dan pengendalian
berjalan dengan baik, artinya tercipta sinkronisasi antara yang satu dengan yang lainnya
agar pengelolaan dan pelaksanaan proyek dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Dukungan-dukungan yang diperlukan dalam proyek pembangunan pabrik
metilamin ini yaitu :
Sistem informasi manajemen proyek atau disingkat dengan SIMP. Sistem
ini mampu memproses dan mengkomunikasikan berbagai informasi yang berkaitan
dengan perencanaan, pengendalian, dan implementasi dilapangan kepeda mereka
yang berkepentingan seperti :
Pimpinan Untuk bahan pengambilan keputusan
Spesialis Untuk diproses sebagai indikator pelaksanaan proyek.
Penyelia Untuk dasar pengawasan dan pengendalian
Sistem Komputerisasi Yaitu untuk menampilkan
visualisasi dari suatu masalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan dalam proyek Pembangunan Pabrik Metilamin ini Yaitu :
Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan dengan mengembangkan dan
mengformulasikan setiap gagasan. Kegiatan tersebut tidak banyak memerlukan
komputer. Pengambilan keputusan dengan cara ini yaitu dengan cara melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu lalu membuat perkiraan biaya dan jadwal pendahuluan serta
menyiapkan dokumen untuk presentasi ke pimpinan perusahaan untuk membuat
simulasi atau menghitung skenario bermacam kemungkinan.
2.4. Penjadwalan dan Alokasi Sumber daya
Proyek pembangunan Pabrik Metilamin ini direncanakan akan dilaksanakan pada 1
Juli 2008 dan diselesaikan pada 30 Juni 2010 sudah termasuk start-up dan uji coba operasi
Pabrik. Berikut merupakan matrik jadwal pengerjaan proyek pembangunan pabrik
metilamin.
2.5. Pengendalian Proyek dan Konsep Alur Kritikan
Dalam Proyek pembangunan pabrik metilamin ini pengendalian yang dilakukan
meliputi :
1. Pengendalian Biaya dan Jadwal
Meliputi kegiatan :
Memantau kemajuan fisik pabrik
Meneliti jumlah keperluan tenaga kerja
Memantau agar pembayaran selalu sesuai kemajuan
Mengkaji dampak bila terjadi keterlambtan jadwal terhadap proyek secara
keseluruhan.
2. Pengendalian penggunaan Bulan- Orang
Melakukan Pemerataan distribusi pembagian pekerjaan berdasarkan jadwal
kegiatan untuk masing-masing komponen pekerjaan proyek berdasarkan keahlian
masing-masing.
3. Pengendalian Kinerja dan Produktivitas
Melakukan dan analisa terhadap kinerja pembagian pekerjaan pada saaat pelaporan
kemajuan kontruksi proyek.
4. Pengendalian Mutu Kontruksi
Meliputi :
Material kontruksi
Mengirimkan personil khusu untuk memantau dan memerikas berbagai tahap
pengadaan termasuk pabrikasi dalam stiap pembelian material kontruksi sperto
besi, pipa-pipa.
Peralatan (Equipment)
Memriksa peralatan-peralatan proses utama yang telah dikirimkan kelokasi
proyek dan juga memerikas kuantitas, identitas, dan kemungkinan kerusakkan
selama dalam perjalan serta menggunakan tenaga ahli pengelasan dalam
pabrikasi peralatan utama.
5. Pelatihan dan sertifikasi tenaga kontruksi
Melatih /training tenaga-tenaga ahli seperti, melatih ahli pengelasan
2.6. Perolehan Kontrak
Dalam hal ini, pihak kontraktor yaitu PT. Total bangun Persada mendapatkan kontrak
dari pelelangan terbuka competitive bidding yang dilakukan oleh perusahaan Chemical
Factory Indonesia., dimanaPT. Total bangun persada di undang karena telah lulus
prakualifikasi untuk ikut lelang. Kemudian Perusahaan Chemical Factori indonesia menunjuk
PT. Total bangun persada sebagai kontraktornya. Dalam hal ini pihak PT. Total bangun
persada memilih kontrak dengan harga tidak tetap dengan upah tetap (Cost plus fixed fee-cff).
Alasan memilih Jenis kontrak ini adalah karena pemilik proyek yaitu PT. Chemical
faktori indonesia yang akan menanggung semua biaya ( jasa & material ) yang dikeluarkan
untuk melaksanakan proyek yang diatur dalam kontrak dan ditambah dengan sejumlah
uang dalam bentuk Upah (fee). Bentuk kontrak ini dari segi biaya menurut PT. Total
bangun persada lebih menguntungkan , walaupun semua keputusan mutlak berada pada PT.
Chemical Factori indonesia (PT. CFI)
Figure 3.1. Tabel Jaringan Kerja Proyek Pembangunan Pabrik Metilamin
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan Bab-bab sebelumnya, maka Penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Soeharto, Iman. 1999. Manajemmen Proyek dari Konseptual sampai Perencanaan. Jakarta : Erlangga.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1986. Industri Minyak dan Gas Bumi di Indonesia. BPFE : Yogyakarta.
Nurhayati. [online]. 2004. Pengelolaan Proyek. s