tugas akhir - bsi...kualitas kredit pada pt. bank tabungan negara (persero), tbk. telah...
TRANSCRIPT
ANALISA RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL) UNTUK
MENGUKUR KUALITAS KREDIT PADA PT. BANK
TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK.
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)
FAZRA DACHRIAL MEURAKSA
NIM : 61130075
Jurusan Akuntansi
Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika
Jakarta
2016
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fazra Dachrial Meuraksa NIM : 61130075 Program Studi : Akuntansi Perguruan Tinggi : AMK Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul: “Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernak diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.
Dibuat di: Jakarta Pada Tanggal: 17 Juni 2016 Yang Menyatakan, Fazra Dachrial Meuraksa
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama: Fazra Dachrial Meuraksa NIM: 61130075 Program Studi: Akuntansi Perguruan Tinggi: AMK Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyetujui untuk memberikan izin kepada pihak Akademi Manajemen Keuangan Biana sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif (Non-exclusice Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini pihak Akademi Manajemen Keuangan Binna Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihakAkademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada Tangga : 17 Juni 2016 Yang menyatakan,
Fazra Dachrial Meuraksa
iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini diajukan oleh: Nama : Fazra Dachrial Meuraksa NIM : 61130075 Program Studi : Akuntansi Jenjang : Diploma Tiga (D.III) Judul Tugas Akhir : Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur
Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Untuk dipertahankan pada periode I-2016 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Akuntansi di Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 17 Juni 2016
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Sugiarti, SE, MM ..............................................
Asisten Pembimbing : Syafuddin, SE .............................................
D E W A N P E N G U J I
Penguji I : ...................................................... ..................................
Penguji II : ...................................................... ..................................
v
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh: Nama : Fazra Dachrial Meuraksa NIM :61130075 Program Studi : Akuntansi Jenjang : Diploma Tiga (D.III) Judul Tugas Akhir : Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur
Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Telah dipertahankan pada periode I-2016 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Program Akuntansi di Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 27 Juli 2016
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Sugiarti, SE, MM..................................................
Asisten Pembimbing :Syafuddin, SE ..................................................
D E W A N P E N G U J I
Penguji I : ..................................................... ..............................................
Penguji II : .................................................... ...............................................
NIM : Fazra Dachrial Meuraksa Nama Lengkap : 61130075Dosen Pembimbing : Sugiarti, SE, MMJudul Tugas Akhir : Analisa Rasio
Kualitas Tbk
No Tanggal
Bimbingan 1. 13 April 2016 2. 16 April 2016 3. 25 April 2016 4. 10 Mei 2016 5. 25 Mei 2016 6. 08 Juni 2016 7. 15 Juni 2016 8. 17 Juni 2016
Catatan untuk Dosen Pembimbing.Bimbingan Tugas Akhir Dimulai pada tanggal Diakhiri pada tanggal Jumlah pertemuan bimbingan
vi
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR
AKADEMI MANAJEMEN KEUANGANBINA SARANA INFORMATIKA
Fazra Dachrial Meuraksa 61130075 Sugiarti, SE, MM Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk
Pokok Bahasan
Pengajuan Judul Revisi BAB I Acc BAB I & Pengajuan BAB II Revisi BAB II & Pengajuan BAB III Acc BAB II & Revisi BAB III Acc BAB III & Pengajuan BAB IV Acc BAB IV & Koreksi Abstrak Acc Keseluruhan
Catatan untuk Dosen Pembimbing.
Dimulai pada tanggal : 13 April 2016 Diakhiri pada tanggal : 17 Juni 2016
bimbingan : 8 Pertemuan
Disetujui oleh, Dosen Pembimbing
(Sugiarti, SE, MM)
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR
AKADEMI MANAJEMEN KEUANGAN BINA SARANA INFORMATIKA
(NPL) Untuk Mengukur Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero),
Paraf Dosen Pembimbing
Disetujui oleh, Dosen Pembimbing
(Sugiarti, SE, MM)
NIM : Fazra Dachrial Meuraksa Nama Lengkap : 61130075Asisten Pembimbing : Syafuddin, SEJudul Tugas Akhir : Analisa Rasio
Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk
No Tanggal
Bimbingan 1. 22 April 2016 2. 13 Mei 2016 3. 25 Mei 2016 4. 08 Juni 2016 5. 15 Juni 2016 6. 16 Juni 2016 7. 17 Juni 2016
Catatan untuk Dosen Pembimbing.Bimbingan Tugas Akhir Dimulai pada tanggal Diakhiri pada tanggal Jumlah pertemuan bimbingan
vii
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR
AKADEMI MANAJEMEN KEUANGANBINA SARANA INFORMATIKA
Fazra Dachrial Meuraksa 61130075 Syafuddin, SE Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) Untuk Mengukur Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk
Pokok Bahasan
Koreksi BAB I Acc BAB I Revisi BAB II Acc BAB II Acc BAB III & Koreksi BAB IV Acc BAB IV & Koreksi Abstrak Acc Keseluruhan
Pembimbing.
imulai pada tanggal : 22 April 2016 Diakhiri pada tanggal : 17 Juni 2016 Jumlah pertemuan bimbingan : 7 Pertemuan
Disetujui oleh, Asisten Pembimbing
(Syafuddin, SE)
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR
AKADEMI MANAJEMEN KEUANGAN BINA SARANA INFORMATIKA
(NPL) Untuk Mengukur Kualitas Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero),
Paraf Asisten Pembimbing
Disetujui oleh, Pembimbing
(Syafuddin, SE)
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Adapun judul tugas akhir yang penulis ambil sebagai berikut, “Analisa
Rasio Non Performing Loan (NPL) Untik Mengukur Kualitas Kredit Pada PT.
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma Tiga (D.III) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana
Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi
yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana
Informatika.
3. Ibu Sugiarti, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak Syafuddin, SE selaku Asisten Pembimbing Tugas Akhir.
5. Semua Dosen dari Perbankan Diploma Tiga (D.III) yang telah memberikan
penulis dengan semua bahan yang diperlukan.
ix
6. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua
orangtua, saudara-saudara yaang telah sangat membantu dan mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Ucapan terima kasih diajukan kepada teman-teman 61.6A.31 ats waktu saat kita
bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk penulis sebutkan satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penelitian tugas akhir
ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 15 April 2016
Fazra Dachrial Meuraksa
x
ABSTRAK
Fazra Dachrial Meuraksa (61130075), Analisa Rasio Non Performing Loan (NPL) untuk Mengukur Kualitas Kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT. Bank Tabungan Negara adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan yaitu dalam bentuk perbankan. Produksinya tidak menciptakan barang tetapi menjual produk dana, kredit dan jasa layanan lainnya kepada nasabah. Pemberian kredit oleh bank mengandung resiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bank. Mengingat bahwa modal bank bersumber dari dana masyarakat yang disimpan pada bank, maka resiko yang dihadapi bank berpengaruh pula pada keamanan dana masyarakat tersebut. Metode pengumpulan data dalam penyusunan Tugas Akhir adalah metode observasi dan studi dokumentasi dengan analisanya berupa analisi kualitatif yaitu metode analisis data tanpa menggunakan analisi statistik. Data diperoleh dari annual report PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. pada tahun 2012-2014. Dari hasil analisi diperoleh kesimpulan tingkat kredit bermasalah pada tahun 2012 sebesar 4,20%, pada tahun 2013 naik sebesar 0.02% menjadi 4,22% dikarenakan naiknya jumlah kredit yang bermasalah, dan di tahun 2014 turun sebesar 0,31% menjadi 3,91% yang disebabkan karena debitur telah melunasi kewajibannya. Maka tingkat Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. dapat dikategorikan sehat karena rasio Non Performing Loan (NPL) tertinggi adalah 4,22% dan masih dibawah standar Bank Indonesia yaitu ≤ 5%. Kata Kunci: Non Performing Loan (NPL), Bank
xi
ABSTRACT
Fazra Dachrial Meuraksa (61130075), Analysis of Non Performing Loan (NPL) Rasio to Measure of Credit Quality on PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT Bank Tabungan Negara is a state owned banking institution enganged in financial service specifically in bank’s form. It production is not created goods but selling funding product, loans and other financial services to customer. Lending, contain risk of failur and occlusion on acquittance side, so it can affect on bank liquidity. Bank’s capital sourced from society’s fund which saving on bank, so that the risk of bank will also have to influence of bank’s safety of society’s fund. The data collection method that used on this final project preparation are observation method and study documentation analyze that formed of qualitative analysis that is used the data method without statistical analysis. The data is obtained based on annual report PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. in the form of financial statments listed in 2012-2014. The analyze result it has concultion that non performing loan in 2012 is 4,20%, in 2013 increased 0,02% be 4,22% it caused the non performing loans increased, and in 2014 decreased 0,31% be 3,91% which caused the debitor has repaid its obliation. It means that PT. Bank Tabungan Negara can be categorizing as healthy category because the most highest non performing loan (npl) ratio is 4,22% and still under of Bank Indonesia’s Standart that is about ≤ 5%. Keywords: Non Performing Loan (NPL), Bank
xii
DAFTAR ISI Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir ............................................................................ i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir ..................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .............................. iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ....................................... iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir .................................................................... vi Kata Pengantar ............................................................................................... viii Abstrak ........................................................................................................... x Daftar Isi ........................................................................................................ xii Daftar Gambar ............................................................................................... xiv Daftar Tabel ................................................................................................... xv Daftar Lampiran ............................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 2 1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 2 1.4. Metode Pengumpulan Data .................................................... 3 1.5. Ruang Lingkup ....................................................................... 4 1.6. Sistematika Penulisan ............................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6
2.1. Pengertian Bank ..................................................................... 6 2.1.1. Jenis-Jenis Bank............................................................ 6 2.1.2. Usaha-Usaha Bank........................................................ 8
2.2. Pengertian Kredit ................................................................... 8 2.2.1. Unsur-Unsur Kredit ...................................................... 9 2.2.2. Jenis-Jenis Kredit .......................................................... 10 2.2.3. Tujuan Kredit ................................................................ 13 2.2.4. Fungsi Kredit ................................................................ 14
2.3. Kredit Bemasalah Non Performing Loan ............................... 15 2.3.1. Pengertian Kredit Bermasalah Non Performing Loan .. 15 2.3.2. Kolektabilitas Kredit ..................................................... 15
2.4. Penyebab Kredit Bermasalah ................................................. 18
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 20 3.1. Tinajauan Umum Organisasi.................................................. 20
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk ................................................... 20
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi .............................. 22 3.1.3. Kegiatan Usaha ............................................................. 26
3.2. Hasil Penelitian ...................................................................... 33 3.2.1. Data Kualitas Kredit ..................................................... 33
xiii
3.2.2. Data Rasio Non Performing Loan (NPL) ..................... 34 3.2.3. Data Perkembangan Non Performing Loan (NPL) ...... 36
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 38
4.1. Kesimpulan ............................................................................ 38 4.2. Saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 40 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 41 SURAT KETERANGAN PKL ................................................................... 42 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 43
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar III.1 ..................................................................................................... 22
xv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel III.1 Data Kualitas Kredit pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk ................................................................................ 33 Tabel III.2 Data Rasio Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero), Tbk .................................................. 35 Tabel III.3 Data Perkembangan Non Performing Loan (NPL) pada
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk .................................. 37
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A1. Laporan Kolektabilitas Kredit PT. Bank Tabungan Negara
(persero), TbkTahun 2012 ........................................................................ 43 A2. Laporan Kolektabilitas Kredit PT. Bank Tabungan Negara
(persero), Tbk Tahun 2013 ....................................................................... 44 A3. Laporan Kolektabilitas Kredit PT. Bank Tabungan Negara
(persero), Tbk Tahun 2014 ....................................................................... 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri perbankan merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional
yang berfungsi sebagai financial intermediary diantara pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana dalam bentuk kredit. Oleh
karena itu, kredit menjadi salah satu kegiatan operasional utama bank dalam upaya
memperoleh laba. Industri perbankan merupakan industri yang rentan dengan resiko,
terutama karena kegiatan utamanya adalah mengelola uang masyarakat dalam bentuk
simpanan dan disalurkan kembali dalam bentuk investasi, seperti pemberian kredit,
pembelian surat-surat berharga, dan bentuk investasi lainnya.
Pemberian kredit merupakan pelayanan dana kembali kepada masyarakat
yang berhasil dihimpun oleh bank. Namun salah satu resiko kredit yang harus
dihadapi oleh bank adalah kredit bermasalah (non performing loan). Keberadaan
kredit bermasalah dalam suatu bank terjadi karena kurang selekti dan terarahnya
pihak bank dalam menentukan nasabah, akibatnya ada saja pihak-pihak yang tidak
bisa mengembalikan kewajiban sesuai dengan apa yang sudah disepakati. Dari sinilah
dapat diketahui kinerja kredit pada suatu bank apakah sudah sanagat baik atau kurang
baik sehingga memerlukan peningkatan dalam memberikan pelayanan kredit pada
nasabah.
2
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis ingin mengambil judul Tugas
Akhir “ANALISA RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL) UNTUK
MENGUKUR KUALITAS KREDIT PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO), TBK. ”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersaji diatas, dapat diambil suatu perumusan
masalah yang terjadi di PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. :
1. Bagaimana kualitas kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk tahun
2012-2014?
2. Bagaimana rasio Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan Negara
(persero), Tbk. tahun 2012-2014?
3. Bagaimana perkembangan Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan
Negara (persero), Tbk. tahun 2012-2014?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui kualitas kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk.
tahun 2012-2014.
2. Untuk mengetahui rasio Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan
Negara (persero), Tbk. tahun 2012-2014.
3. Untuk mengetahui perkembangan Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank
Tabungan Negara (persero), Tbk. tahun 2012-2014.
3
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Bagi Penulis
Memperluas wawasan teori dan pengetahuan tentang analisa non performing loan
(npl) yang pernah didapatkan semasa perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan
Analisa ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
bank dalam menganalisa non performing loan (npl).
3. Bagi Pembaca
Dengan penelitian ini semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca mengenai analisa non performing loan (npl) dalam suatu bank.
1.4. Metode Pengumpulan Data
Didalam pengumpulan data, metode yang digunakan penulis dalam penulisan
Tugas Akhir terdiri dari:
1. Metode Observasi
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan langsung dibagian kredit
pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. untuk pengambilan data laporan
keuangan tahun 2012-2014.
2. Studi Dokumentasi
Dalam metode ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan penelitiannya. Dokumen yang diambil yaitu laporan keuangan tahun 2012-
2014 serta menambah referensi-referensi dari buku yang berkaitan dengan
penelitian ini.
4
1.5. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah penulisan Tugas Akhir ini agar lebih terarah dan berjalan
baik perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penulisan ruang lingkup dalam
Tugas Akhir ini adalah dilakukannya perhitungan rasio NPL dan penganalisaan tabel
kolektabilitas yang terdiri dari lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan, dan macet pada annual report PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk.
tahun 2012-2014.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan laporan
tugas akhir ini maka digunaka sistematika penulisan yang bertujuan untuk
mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi laporan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan baggian awal dalam penulisan tugas akhir, dalam
bab ini menyajikan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat, Metode Pengumpulan Data, Ruang Lingkup, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang Pengertian Bank, Pengertian Kredit, dan
Pengertian Kredit Bermasalah.
5
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan penjelasan tentang tinjauan umum PT. Bank
Tabungan Negara (persero), Tbk, Tabel Kolektabilitas tahun 2012-
2014, dan Analisa Non Performing Loan (NPL).
BAB IV PENUTUP
Bab ini menjelasakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan
saran untuk laporan selanjutnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1990 tanggal 10 November
1998 dalam Kasmir (2012:24) tentang pebankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Ismail (2014:12) “Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi
utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dan kepada
masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan.”
Sedangkan menurut Hermansyah (2008:7) “Bank adalah lembaga keuangan
yang menjadi tempat bagi orang perorangan, badab usaha milik negara, bahkan
lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya.
2.1.1. Jenis-Jenis Bank
Menurut Kasmir (2012:31) perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi
fungsi, serta kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada
luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah
operasinya. Sedangkan berdasarkan kepemilikannya dilihat dari kepemilikan saham
yang ada serta akte pendirinya.
7
Perbedaan lainnya dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah
masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu. Jenis perbankan juga dibagi
kedalam cara menentukan harga jual dan beli.
Adapun jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
1. Dilihat dari Segi Fungsinya
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
a. Bank Milik Pemerintah
b. Bank Milik Swasta Nasional
c. Bank Milik Koperasi
d. Bank Milik Asing
e. Bank Milik Campuran
3. Dilihat dari Segi Statusnya
a. Bank Devisa
b. Bank Non Devisa
4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah
8
2.1.2. Usaha-Usaha Bank
Menurut Hasibuan (2007:5) usaha pokok bank didasarkan atas empat hal
pokok, yaitu:
1. Denomination Divisibility
Bank menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana yang masing-masing
nilainya relatif kecil, tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan sangat besar.
2. Maturity Flexibility
Bank dalam menghimpun dana menyelenggarakan bentuk-bentuk simpanan yang
bervariasi jangka waktu dan penarikannya, seperti rekening, giro, deposito
berjangka, buku tabungan, dan sebagainya.
3. Liquidity Transformation
Dana yang disimpan oleh penabung kepada bank umumnya bersifat likuid. Karena
itu, penabung dapat dengan mudah mencairkannya sesuai dengan bentuk
tabungannya.
4. Risk Deversification
Bankmenyalurkan kredit kepada banyak pihak atau debitur dan sektor-sektor
ekonomi yang beraneka ragam, sehingga risiko yang dihadapi bank dengan cara
menyebarkan kredit semakin kecil.
2.2. Pengertian Kredit
Menurut Sudirman (2013:57) “kredit adalah Penyediaan sejumlah uang atau
dana atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan oleh bank berdasarkan
persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak peminjam atau debitur dan
9
debitur atau peminjam diwajibkan melunasi pinjaman atau utangnya itu dalam jangka
waktu tertentu dan dengan jumlah bunga yang disepakati.”
Sedangkan menurut Muchdarsyah dalam Fahmi (2008:4) “kredit adalah suatu
pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan
dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan disertai dengan suatu
kontraprestasi berupa bunga.”
2.2.1. Unsur-Unsur Kredit
Menurut Fahmi (2008:6) unsur-unsur kredit adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Kepercayaan (Trust) adalah suatu yang paling utama dari unsur kredit yang harus
ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara kreditur dan debitur akan sangat
sulit terwujud suatu sinergi kerja yang baik.
2. Waktu
Waktu (Time) adalah bagian yang paling sering dijadikan kajian oleh pihak analis
finance khususnya oleh analis kredit.
3. Risiko
Risiko disini menyangkut persoalan seperti Degree of Risk. Disini yang paling
dikaji adalah pada keadaan yang terburuk yaitu pada saat kredit tersebut tidak
kembali atau timbulnya kredit macet.
10
4. Prestasi
Prestasi yang dimaksud disini adalah prestasi yang dimiliki oleh kreditur untuk
diberikan kepada debitur.
5. Adanya Kreditur
Kreditur yang dimaksud adalah pihak yang memiliki uang, barang, atau jasa untuk
dipinjamkan kepada pihak lain, dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam
bentuk bunga (interest) sebagai balas jasa dari uang, barang, atau jasa yang telah
dipinjam tersebut.
6. Adanya Debitur
Debitur yang dimaksud adalah pihak yang membutuhkan uang, barang, atau jasa
dan berkomitmen untuk mampu mengembalikannya tepat sesuai dengan waktu
yang disepakati serta bersedia menanggung berbagai resiko juka melakukan
keterlambatan sesuai dalam kesepakatan.
2.2.2. Jenis-Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2012:90) jenis-jenis kredit yang lazim terjadi didunia
perbankan dilihat dari berbagai segi, yaitu sebagi berikut:
1. Dilihat dari Segi Kegunaan
a. Kredit Investasi
Kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan dan
membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh
kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.
11
b. Kredit Modal Kerja
Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalanya. Contoh kredit modal kerja adalah untuk membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainya yang berkaitan dengan proses
produksi perusahaan.
2. Dilihat dari Segi Tujuan kredit
a. Kredir Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatkan usaha atau produksi atau investasi.
Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
menghasilkan barang.
b. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Sebagai contoh kredit
untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan
lainnya.
3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1
tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal.
b. Kredit Janka Menengah
Kredit yang memiliki jangka waktu berkisar antara 1 tahun sampai 3 tahun dan
biasanya kredit ini dugunakan untuk investasi.
12
c. Kredit Jangka Panjang
Kredit yang masa pengembaliannya diatas 3 tahun sampai 5 tahun. Biasanya
kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet,
kelapa sawit, atau kredit perumahan.
4. Dilihat dari Segi Jaminan
a. Kredit Dengan Jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan dapat berbentuk barang berwujud
atau tidak berwujud. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi
jumlah kredit yang diajukan calon debitur.
b. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang. Kredit jenis ini diberikan dengan
prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama
berhubungan dengan bank atau pihak lain
5. Dilihat dri Segi Sektor Usaha
a. Kredit Pertanian
Merupakan kredit yang diberikan untuk sektor perkebunan atau pertanian
rakyat. Contohnya untuk pertanian jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit Peternakan
Kredit yang diberikan untuk sektor peternakan. Contohnya peternakan ayam,
peternakan kambing, dan peternakan sapi.
13
c. Kredit Industri
Kredit yang diberikan untuk membiayai industri baik itu industri kecil, industri
menengah atau industri besar.
d. Kredit Pertambangan
Kredit yang membiayai usaha pertambangan biasanya untuk jangka panjang
seperti tambang emas, minyak atau timah.
e. Kredit Pendidikan
Kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau
dapat pula berupa kredit untuk beasiswa.
2.2.3. Tujuan Kredit
Pemberian kredit selain untuk memberikan keuntungan bagi bank juga
berperan dalam pemerataan ekonomi. Menurut Taswan (2010:309) tujuan utama
pemberian kredit sebagai berikut:
1. Bagi Bank
Sebagai instrumen bank dalam memelihara likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas,
kemuduan dapat menjadi pendorong peningkatan penjualan produk bank yang lain
dan kredit diharapkan dapat menjadi sumber utama pendapatan bank yang berguna
bagi kelangsungan hidup bank tersebut.
2. Bagi Debitur
Bahwa pemberian kredit oleh bank dapat digunakan untuk memperlancar usaha
dan selanjutnya meningkatkan gairah usaha sehingga keberlangsungan operasional
14
perusahaan terjaga yang dapat menggerakan perekonomian masyarakat serta
mampu menyerap tenaga-tenaga kerja.
3. Bagi Negara
Bagi negara kredit dapatdigunakan sebagai instrumen moneter. Pemerintah dapat
mempengaruhi penyebaran kredit perbankan melalui kebijakan moneter dan
perbankan. Selain itu secara tidak langsung pemberian kredit oleh bank dapat
meningkatkan pendapatan negara yang berasal dari pajak perusahaan yang
berkembang usahanya serta bea cukai bagi perusahaan yang melakukan ekspor
dari hasil produksinya.
2.2.4. Fungsi Kredit
Fungsi kredit menurut Hasibuan (2007:88) adalah:
1. Menjadi motivator dan dinamisator penigkatan kegiatan perdagangan dan
perekonomian.
2. Memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
3. Memperlancar arus barang dan arus uang.
4. Meningkatkan hubungan internasional.
5. Meningkatkan produktifitas dana yang ada.
6. Meningkatkan daya guna (Utility) barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan Income PerCapita (IPC) masyarakat.
10. Mengubah cara berfikir/bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.
15
2.3. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan)
2.3.1. Pengertian Kredit Bermasalah (Non Performing Loan)
Menurut Mahmoeddin (2010:2) “Kredit bermasalah adalah kredit yang tidak
menepati jadwal angsuran sehingga terjadi tunggakan.”
Menurut Iswi (2010:52) “Kredit bermasalah adalah kredit yang tergolong
kredit kurang lancar, diragukan, dan macet.” Rasio Non Performing Loan (NPL)
dapat dirumuskan sebagai berikut:
�������� =�����ℎ���������������ℎ
������������100%
Menurut Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan
bahwa tingkat rasio NPL yang sehat adalah ≤ 5%.
2.3.2. Kolektabilitas Kredit
Menurut Sudirman (2013:115) “Kolektabilitas kredit adalah suatu keadaan
pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh peminjam atau debitur
serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang digunakan untuk kredit,
termasuk dana yang diterimanya kembali atas dana yang ditanamkan dan ditempatkan
oleh bank.”
16
Menurut Iswi (2010:36) kolektabilitas kredit dibagi menjadi 5, yaitu sebagai
berikut:
1. Kredit lancar (Pass), yaitu apabila memenuhi kriteria:
a. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat.
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif.
c. Bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai.
2. Kredit dalam perhatian khusus (Special Mention), yaitu apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan agunan pokok dan/atau bunga yang belum melampaui 90
(sembilan puluh) hari.
b. Kadang-kadang terjadi cerukan.
c. Mutasi rekening relatif rendah.
d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
e. Didukung oleh pinjaman baru.
3. Kredit kurang lancar (Substandard), yaitu apabila memenuhi kriteria:
a. Terjadi tunggakan agunan pokok dan/atau bunga yang telah mencapai 90
(sembilan puluh) hari.
b. Sering terjadi cerukan.
c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.
d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
(sembilan puluh) hari.
17
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
f. Dokumentasi pinjaman yang rendah.
4. Kredit diragukan (Doubtful), yaitu apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang melampaui 180 hari.
b. Terdapat cerukan yang bersifat permanen.
c. Terdapat wanprestasi lebih dari 180 hari.
d. Terjadi kapitalisasi bunga.
e. Dokumentasi hukum lemah, baik untuk perjanjian kredit atau pengikatan
jaminan.
5. Kredit macet (Bad-Debt), yaitu apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270
hari.
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai
yang wajar.
18
2.4. Penyebab Kredit Bermasalah
Menurut Mahmoeddin (2010:52) faktor penyebab terjadinya kredit
bermasalah yaitu:
1. Faktor Internal
Yang dimaksud faktor internal adalah terjadinya kredit bermasalah akibat
kelalaian bank. Faktor internal tersebut antara lain:
a. Kelemahan dalam analisa kredit.
b. Kelemahan dalam dokumen kredit.
c. Kelemahan dalam supervisi kredit.
d. Kecerobohan petugas bank.
e. Kelemahan bidang agunan.
f. Kelemahan sumber daya manusia.
g. Kelemahan teknologi
h. Kecurangan petugas bank.
2. Faktor Eksternal
Sedangkan faktor eksternal adalah terjadinya kredit bermasalah yang disebabkan
oleh pihak nasabah. Faktor eksternal tersebut yaitu:
a. Kelemahan karakter nasabah.
b. Kelemahan kemampuan nasabah.
c. Musibah yang dialami nasabah.
d. Kecerobohan nasabah dalam mengatur keuangan.
e. Kelemahan manajemen nasabah.
19
f. Kegagalan bisnis nasabah.
3. Faktor Tak Terduga
Faktor tak terduga adalah suatau kondisi dimana pihak bank maupun nasabah tidak
berperan dalam terjadinya kredit bermasalah. Faktor tak terduga tersebut yaitu:
a. Situasi ekonomi yang negatif.
b. Situasi politik dalam negeri yang merugikan.
c. Politik negara lain yang merugikan.
d. Situasi alam yang merugiakan.
e. Peraturan pemerintah yang merugikan.
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
Pemerintah hindia belanda mempunyai tujuan agar masyarakat Indonesia
belajar menabung. Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah hindia belanda tersebut
diwujudkan pada tanggal 16 Oktober 1897, melalui Koninklijk Besuit mendirikan
Postpaar Bank. Postpaar Bank terus berkembang hingga tahun 1939 dan memiliki 4
cabang di beberapa daerah antara lain Jakarta, Surabaya, Makasar, dan Medan.
Kegiatan Postpaar Bank terganggu karena adanya penyerbuan Jerman terhadap
Belanda pada tahun 1940 sehingga terjadi penarikan tabungan secara besar-besaran
dalam waktu yang singkat. Keadaan keuangan kembali pulih pada tahun 1941,
kemudian pada tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada
pemerintahan Jepang. Pada pemerintahan Jepang, jepang mendirikan Tyokin Kyoku
yaitu bank yang menarik dana dari masyarakat dalam bentuk dana. Tyokin Kyoku
melakukan usahanya dengan paksaan dan tidak memiliki cabang lain kecuali di
Yogyakarta, sehingga usaha yang dilakukan pemerintah Jepang tidak berhasil.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
Bapak Darmosoesanto mengambil alih Tyokin Kyoku dari Jepang ke dalam
Pemerintahan Republik Indonesia. Kemudian nama Tyokin Kyoku berganti nama
menjadi Kantor Tabungan Pos dengan Bapak Darmosoesanto sebagai Direktur yang
21
pertama. Kantor Tabungan Pos melakukan kegiatan pertamanya dengan melayani
penukaran mata uang Jepang dengan mata uang Republik Indonesia. Tetapi Kantor
Tabungan Pos tidak bertahan lama karen terdapat agresi Belanda pada Desember
1946 yang mengakibatkan seluruh Kantor Tabungan Pos diduduki Belanda. Pada
tahun 1949 Kantor Tabungan Pos kembali beroperasi dengan nama yang berbeda
yaitu Bank Tabungan Republik Indonesia. Seluruh kegiatan operasional Bank
Tabungan Republik Indonesia ada dibawah naungan Kementrian Perhubungan.
Pada tahun 1950 terdapat kejadian penting yaitu dikeluarkannya Undang-
undang darurat No. 9 Tahun 1950 pada tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah
Postpaarbankin Indonesia berdasarkan Staatsblat No. 36 Tahun 1953 tanggal 18
Desember 1953. Bank Tabungan Pos berubah nama menjadi Bank Tabungan Negara
yang didasarkan pada Perpu No. 4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963. Perpu tersebut
dikuatkan dengan Undang-undang No. 2 Tahun 1964 pada tanggal 25 Mei 1964.
Adapun visi dan misi dari PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk adalah
sebagai berikut:
Visi
Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan.
Misi
1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait
pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
2. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional,
dan memiliki integritas tinggi.
22
3. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian
daan good coorporate governance untuk meningkatkan Shereholder Value.
4. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Struktur organisasi merupakan pencerminan dari kebijaksanaan yang
ditempuh untuk mengkoordinir setiap individu yang berwenang dan bertanggung
jawab dalam perusahaan, juga peralatan dan fasilitas lainnya yang terlibat di
dalamnya, guna tercapainya suatu tujuan yang sudah ditetapkan dengan cara yang
paling efisien.
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara Jakarta Cawang
Gambar III.1 Struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara Tbk. KC Jakarta Cawang
Branch Manager
Secretary
Customer Service head
Loan Service Unit
Teller Service
Customer service
Loan Account Unit
Account Officer
23
Gambaran pekerjaan pada Bank Tabungan Negara Tbk. Kantor Cabang
Jakarta Cawang adalah sebagai berikut:
1. Branch Manager (Kepala Cabang), bertugas:
a. Melakukan koordinasi dengan kepala unit kerja dengan rutin
b. Melaksanakan pengawasan dan memberikan evaluasi terhadap tugas kerja
bawahan.
c. Mengkaji neraca dan laba rugi.
d. Memantau pelaksanaan transaksi.
e. Mendayagunakan tenaga kerja dan peralatan/perlengkapan untuk
memaksimalkan kinerja kantor cabang.
2. Secretary (Sekretaris), bertugas:
a. Mengatur segala aktivitas manajemen dan administrasinya bagi kepentingan
manajemen cabang.
b. Membantu manajemen dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak ekstern
cabang.
c. Mengatur dan mengkomunikasikan pertemuan-pertemuan kepala cabang.
3. Customer Service Head, bertugas:
a. Menjamin tingkat pelayanan yang prima kepada nasabah, baik nasabah yang
datang langsung ke loket Bank BTN maupun melalui telepon.
b. Memastikan bahwa semua pendataan dilakukan dengan benar.
c. Memastikan bahwa semua keluhan atau komplain dari nasabah dapat
diselesaikan dengan baik.
24
d. Memastikan efektifitas dan efisiensi pelayanan nasabah.
e. Memastikan bahwa semua staff-nya memahami produk dan jasa Bank BTN
serta prosedurnya dengan baik.
4. Loan Service Unit, bertugas :
a. Memberikan penjelasan kepada nasabah mengenai semua produk kredit.
b. Menerima surat dan proposal permohonan kredit.
c. Memastikan realisasi kredit dilakukan dengan benar.
d. Melayani klaim debitur.
5. Teller Service, bertugas:
a. Melaksanakan transaksi dengan benar.
b. Memastikan kas besar selalu benar dan memadai untuk operasioal.
c. Mengatur proses transaksi bila offline.
d. Meningkatkan kualitas layanan.
6. Customer Service, bertugas:
a. Melakukan pelayanan yang prima kepada semua nasabah.
b. Memberikan informasi kepada nasabah.
c. Menyelesaikan keluhan nasabah sebaik mungkin.
7. Loan Account officer, bertugas :
a. Melakukan pembinaan terhadap debitur yang menunggak.
b. Memonitior kondisi kredit dan mengidentifikasi kredit bermasalah.
c. Memberikan konsultasi penyelamatan kredit
d. Melakukan penagihan tunggakan.
25
8. Account officer, bertugas :
a. Mencari calon debitur.
b. Mengelola data-data debitur.
c. Menjelaskan perhitungan kredit kepada debitur.
d. Memastikan seluruh data informasi yang diterima telah diyakini kebenarannya.
Berdasarkan struktur organisasi Bank Tabungan Negara Cabang Cawang
dipimpin oleh Kepala Cabang atau Branch Manager yang membawahi satu orang
wakilbagian konsumen, satu orang bagian komersil, dan satu orang wakil bagian
pendukung. Kepala Cabang didukung sekretaris dan staf pembantu kesekretarisan
dalam mendukung kelancaran dan ketertiban administrasi dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya.
Struktur organisasi yang digunakan pada Bank Tabungan Negara Cabang
Cawang adalah struktur organisasi garis, alasanya adalah karena dengan
menggunakan sistematika tersebut diharapkan adanya suatu komando atau perintah
dari jenjang pemimpin yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah jabatannya,
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara bawahan dengan atasan dalam
menjalankan tugas.
Dalam struktur organisasi tersebut terdapat divisi-divisi yang telah
mempunyai gambaran pekerjaan masing-masing. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan
kegiatan dapat dilaksanakan secara tepat, cepat, dan akurat.
26
3.1.3. Kegiatan Usaha Bank BTN
Bank Tabungan Negara adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa (non-
manufaktur). Ruang lingkup usaha bank btn cukup luas, namun tetap dalam perannya
sebagai agen pembangunan dengan melaksanakan tugas dan misinya yaitu
menyediakan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah
kebawah.
Bank BTN selain sebagai salah satu bank persero milik pemerintah juga
merupakan bank umum yang mengemban tugas dan misi untuk menyediakan
pembiayaan perumahan rakyat dalam menunjang pembangunan nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya Bank Tabungan Negara melakukan
pengumpulan dana melalui deposit, tabungan, dan giro. Sumber dana jangka pendek
Bank BTN selain dan yang berasal dari masyarakt juga berasal dari pasar uang.
Selain melakukan kegiatan utama dalam bidang KPR yang termasuk induk kredit
juga mempunyai produk dana dan produk jasa. Berikut adalah produk-produk yang
ada pada Bank BTN:
1. Produk Pendanaan
a. Tabungan
1) Tabungan BTN Batara
Tabungan dengan berbagai kemudahan transaksi untuk menunjang aktivitas,
produk tabungan sebagai media penyimpanan dana dalam rupiah.
2) Tabungan BTN Prima
Tabungan BTN prima adalah tabungan Investasi bagi nasabah bank BTN.
27
3) Tabungan BTN Payroll
Tabungan Batara yang khusus digunakan untuk nasabah yang memiliki
fasilitas Payroll Bank BTN.
4) Tabungan BTN Junior
Tabungan untuk edukasi menabung bagi anak-anak usia s.d. 12 tahun.
5) Tabungan BTN Juara
Tabungan untuk edukasi dan sesuai dengankebutuhan generasi muda usia 12
s.d. 23 tahun.
6) Tabungan BTN E’BATARAPOS
Merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselenggarakan bekerjasama
dengan PT. Pos Indonesia (persero) melalui loket kantor pos yang telah
ditentukan.
7) TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan perorangan dengan persyaratan mudah &
ringan.
8) Tabungan BTN Haji Reguler
Merupakan tabungan yang diperuntukkan kepada calon jemaah haji yang
akan mempersiapakan ibadah haji dengan program penyelenggaraan haji
reguler.
9) Tabungan BTN Haji Plus
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan kepada calon jemaah haji
yang akan menjalankan ibadah haji dengan program penyelenggaraan Haji
Khusus yang diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Agama.
28
10) Tabungan BTN Batara Pensiunan
Tabungan yang diperuntukkan bagi para pensiunan sebagai sarana
penerimaann pensiun setiap bulan yang dibayarkan oleh PT. Taspen
(persero).
11) Tabungan Simpanan Pelajar
Simpanan Pelajar adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara
nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan
sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi
keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
12) Tabungan BTN Perumahan
Tabungan BTN Perumahan merupakan produk tabungan dalam rangka
membantu lebih banyak masyarakatdi Indonesia untuk menabung dengan
tujuan membeli rumah, khususnya rumah pertama.
b. Deposito
1) Deposito BTN
Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah.
2) Deposito BTN Valas
Merupakan simpanan bejangka dalam mata uang USD.
c. Giro
1) Giro BTN
Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/BG atau media lainnya.
29
2) Giro BTN Valas
Produk simpanan dalam denominasi USD dengan fleksibilitas tinggi yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/BG atau
media lainnya.
2. Produk Kredit
a. Kredit Konsumer
1) KPR BTN Subsidi
KPR BTN Subsidi adalah kredit pemilikan rumah program kerja sama
dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan suku
bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit,
terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.
2) KPR BTN Platinum
KPR BTN Platinum adalah kredit pemilikan rumah dari Bank BTN untuk
keperluan pembelian rumah dari developer ataupun non developer, baik
untuk pembelian rumah baru atau second, pembelian rumah belum jadi
(indent) maupun take over kredit dari bank lain.
3) Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) BTN
KPA BTN adalah kredit pemilikan apartemen dari Bank BTN untuk
keperluan pembelian apartemen, baik untuk pembelian baru atau second,
pembelian apartemen belim jadi (indent) atau take over kredit dari bank lain.
30
4) Kredit Agunan Rumah
Kredit Agunan Rumah (KAR BTN) adalah fasilitas kredit dari Bank BTN
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan jaminan
rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan.
5) Kredit Ringan BTN
Kredit Ringan BTN (Kring BTN) adalah kredit dengan cicilan ringan untuk
karyawan perusahaan/instansi tanpa agunan, hanya dengan mengajukan SK
pegawai.
6) Kredit Ruko BTN
Kredit Ruko BTN adalah kredit pemilikan ruko/rukan/kios yang dapat dihuni
atau dijadikan tempat usaha.
7) Kredit Bangunan Rumah
Kredit Bangunan Rumah BTN (KBR BTN) adalah fasilitas kredit bagi
nasabah yang ingin membangun rumah diatas tanah milik sendiri.
8) Kredit Swadana BTN
Swadana BTN adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dengan
jaminan berupa tabungan maupun deposito yang disimpan di Bank.
9) Pengembangan Renovasi Rumah BTN Jamsostek
Pinjaman yang diberikan PT. Jamsostek (persero) melalui Bank BTN kepada
anggotanya, untuk tujuan pengembangan/perbaikan rumah, dimana pinjaman
ini diajukan, disetujui, diberikan bersamaan dan beragunan dengan KAR
(Kredit Agunan Rumah).
31
10) TBUM-BAPERTARUM
BTN bersama Bapertarum-PNS memberikan fasilitas kemudahan kepada
PNS Golongan I, II, III, dan IV yang mengajukan KPR BTN Sejahtera,
dengan pilihan : Bantuan Tabungan Perumahan (BTP) atau Tambahan
Uang Muka (TBUM).
11) TBM-BAPERTARUM
Tambahan Biaya Membangun (TBM BAPERTARUM) Bantuan Dana
Taperum-PNS yang diberikan kepada PNS yang memenuhi syarat dan
ketentuan, untuk membantu sebagian biaya membangun rumah di atas
tanah milik sendiri dengan fasilitas Kredit Membangun Rumah (KBR)
melalui Bank BTN, di daerah lokasi tempat PNS bekerja sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan rakyat selaku
ketua Harian Bapertarum-PNS No.01/KPTS/1995 tentang Perubahan
Bantuan Pemilikan Rumah bagi Pegawai Negeri Sipil.
b. Kredit Komersial
1) Kredit Yasa Griya/ Kredit Konstruksi (KYG)
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada developer untuk
membantu modal kerja pembiayaan pembangunan proyek perumahan mulai
dari: Biaya pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing dan
Biaya Prasarana dan Sarana.
32
2) Kredit Modal Kerja-Kontraktor (KMK-KONTRAKTOR)
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada kontraktor atau
pemborong untuk membantu modal kerja didalam menyelesaikan pekerjaan
borongan sesuai dengan kontrak kerja.
3) Kredit Modal Kerja (KMK)
Pembiayaan usaha industri perdagangan dan jasa atau yang berhubungan
dengan pengadaan maupun proses produksi sampai dengan barang tersebut
dijual.
4) Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan kepada perseroan terbatas, CV, Koperasi,
Yayasan, dan perorangan dalam rangka pembiayaan investasi, baik investasi
baru, peluasan, modernisasi atau rehabilitasi.
5) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)
Diperuntukkan untuk Pembiayaan modal kerja/ investasi sektor usaha kecil,
mikro dan menengah.
6) Kredit Linkage
Diperuntukkan kepada Koperasi/ BPR untuk diteruspinjamkan ke anggota/
nasabah.
33
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Data Kualitas Kredit
Berikut tabel kualitas kredit yang diperoleh dari PT. Bank Tabungan Negara
(persero), Tbk :
Tabel III.1
Data Kolektibilitas pada PT. Bank Tabungan Negara
(persero), Tbk Tahun 2012-2014
Kolektibilitas Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Lancar Rp. 55.581.504 Rp. 67.168.404 Rp. 86.492.731
Dalam Perhatian Khusus
Rp. 9.127.663 Rp. 11.053.174 Rp. 15.192.696
Kurang lancar Rp. 540.580 Rp. 348.183 Rp. 296.237
Diragukan Rp. 507.393 Rp.425.404 Rp. 418.149
Macet Rp. 1.787.424 Rp. 2.669.672 Rp. 3.424.425
Total Kredit Rp. 67.544.465 Rp. 81.664.837 Rp.105.826.238
Sumber : Data Olahan Penulis
Berdasarkan tabel III.1 diatas data Kualitas Kredit pada PT. Bank Tabungan
Negara (persero), Tbk.
Pada tahun 2012 dapat dilihat kualitas kredit tertinggi terdapat pada kategori
lancar sebesar Rp.55.581.504 dan yang terendah terdapat pada kategori diragukan
sebesar Rp.507.393.
Pada tahun 2013 dapat dilihat kualitas kredit tertinggi terdapat pada kategori
lancar sebesar Rp.67.168.404 dan yang terendah terdapat pada kategori kurang lancar
sebesar Rp.348.183.
34
Pada tahun 2014 dapat dilihat kualitas kredit tertinggi terdapat pada kategori
lancar sebesar Rp.86.492.731 dan yang terendah terdapat pada kategori kurang lancar
sebesar Rp.298.237.
Dapat dilihat hasil analisa pada tahun 2012 kualitas kredit kategori lancar
sebesar Rp.55.581.504 sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
Rp.11.586.900 dan pada tahun 2014 kembali mengalami kenaikan sebesar
Rp.19.324.327.
Pada tahun 2012 kualitas kredit kategori dalam perhatian khusus sebesar
Rp.9.127.663 sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesarRp.1.925.900
dan pada tahun 2014 kembali mengalami kenaikan sebesar Rp.4.139.522.
Pada tahun 2012 kualitas kredit kategori kurang lancar sebesar Rp.540.580
sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.192.397 dan pada
tahun 2014 kembali mengalami penurunan sebesar Rp.51.946.
Pada tahun 2012 kualitas kredit kategori diragukan sebesar Rp.507.393
sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.81.988 dan pada tahun
2014 kembali mengalami penurunan sebesar Rp.7.255.
Pada tahun 2012 kualitas kredit kategori macet sebesar Rp.1.787.424
sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp.882.248 dan pada tahun
2014 kembali mengalami kenaikan sebesar Rp.754.753.
Jadi, kualitas kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk tahun
2012-2014 kualitasnya adalah lancar.
35
3.2.2. Data Rasio Non Performing Loan (NPL)
Berikut perhitungan Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2012-2014 :
a. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2012
= Kredit Bermasalah x 100% Total Kredit
= 2.835.397 x 100% 67.544.465
= 0,04197822871 (4,20%)
b. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2013
= Kredit bermasalah x 100% Total Kredit
= 3.443.259 x 100% 81.664.837
= 0,04216379973 (4,22%)
c. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2014
= Kredit bermasalah x 100% Total Kredit
= 4.140.811 x 100% 105.826.238
= 0,03912839649 (3,91%)
Berikut tabel rasio Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan
Negara (persero), Tbk
36
Tabel III.2
Data Rasio Non Performing Loan (NPL) PT. Bank Tabungan
Negara (persero). Tbk. Tahun 2012-2014
Tahun 2012 2013 2014
Kredit bermasalah Rp. 2.835.397 Rp. 3.443.259 Rp. 4.140.811
Total Kredit Rp.67.544.465 Rp.81.664.837 Rp.105.826.238
NPL 0,04197822871 (4,20%)
0,04216379973 (4,22%)
0,03912839649 (3,91%)
Sumber : Data Olahan Sendiri
Dari tabel III.2 diatas terlihat persentase rasio Non Performing Loan
(NPL) pada PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. Tahun 2012-2014.
Pada tahun 2012 total kredit bermasalah sebesar Rp.2.835.397 dengan total
pemberian kredit sebesar Rp.67.544.465 sehingga menghasilkan nilai persentase Non
Performing Loan (NPL) sebesar 4,20%.
Pada tahun 2013 total kredit bermasalah sebesar Rp.3.443.259 dengan total
pemberian kredit sebesar Rp.81.664.837 sehingga menghasilkan nilai persentase Non
Performing Loan (NPL) sebesar 4,22%.
Pada tahun 2014 total kredit bermasalah sebesar Rp.4140.811 dengan total
pemberian kredit sebesar Rp.105.826.238 sehingga mengasilkan nilai persentase Non
Performing Loan (NPL) sebesar 3.91%.
Maka nilai persentase Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Tabungan
Negara (persero),Tbk. Tahun 2012-2014 yang tertinggi terjadi pada tahun 2013
mencapai angka 4,22% dan nilai persentase Non Performing Loan (NPL) terendah
terjadi pada tahun 2014 sebesar 3,91%.
37
3.2.3. Data Perkembangan Non Performing Loan (NPL)
Berikut tabel perkembangan Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank
Tabunga Negara (persero), Tbk.
Tabel III.3
Data Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Pada PT. Bank
Tabungan Negara (persero), Tbk. Tahun 2012-2014
Tahun NPL Keterangan
2012 4,20% -
2013 4,22% Terjadi kenaikan sebesar 0,02%
2014 3,91% Terjadi penurunan sebesar 0,31%
Sumber : Data Olahan Sendiri
Dari tabel III.3 diatas dapat dilihat perkembangan nilai Non Performing Loan
(NPL) pada tahun 2012 sebesar 4,20% dan di tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 0,02% menjadi 4,22% yang disebabkan naiknya jumlah kredit yang
bermasalah akibat dari kurangnya pengawasan terhadap pemberian kredit pada
debitur, kemudian pada tahun 2014 nilai Non Performing Loan (NPL) mengalami
penurunan sebesar 0,31% menjadi 3,91%. Hal ini disebabkan debitur telah melunasi
kewajibannya.
38
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnnya, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas kredit kategori lancar tertinggiterjadi pada tahun 2014 sebesar
Rp.86.492.731, kategori dalam perhatian khusus tertinggi terjadi pada tahun 2014
sebesar Rp.15.192.696, kurang lancar tertinggi terjadi pada tahun 2012
Rp.540.580, diragukan tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp.507.393, dan
macet tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp.3.424.425.
2. Tingkat Non Performing Loan (NPL) di Bank BTN pada tahun 2012 sebesar
4,20%, pada tahun 2013 sebesar 4,22%, dan di tahun 2014 sebesar 3,91%.
Makatingkat NPL pada Bank BTN dapat dikategorikan sehat karena rasio NPL
terbesar adalah 4,22% dan masih dibawah standar Bank Indonesia yaitu di bawah
5%.
3. Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2012 sebesar 4,20% dan pada tahun 2013
mengalami kenaikan 0,02% menjadi 4.22% yang disebabkan naiknya jumlah
kredit bermasalah , sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan 0,31%
menjadi 3,91% yang disebabkan debitur telah melunasi kewajibannya. Jadi rasio
NPL tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 4,22% dan yang terendah terjadi
pada tahu 2014 sebesar 3,91%
39
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. harus melakukan monitoring terhadap
kredit yang disalurkan agar tidak terjadi penurunan kualitas kredit lancar serta
menjaga tingkat rasio Non Performing Loan agar tidak melebihi batas yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
2. Untuk pemberian kredit mendatang, penulis menyarankan agar PT. Bank
Tabungan Negara (persero), Tbk. lebih memperketat pengawasan terhadap
nasabahnya seperti Character, Capacity, Capital, Codition of economy, dan
Collateral agar mengurangi resiko kredit bermasalah.
40
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2008. Analisi Kredit dan Fraud. Bandung : PT. Alumni Bandung
Haryani, Iswi. 2010. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Hasibuan, Melayu. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Hermansyah. 2008. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Ismail. 2010. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raya Grafindo
Persada Mahmoeddin, 2010. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 2016. Annual Report 2012-2014. Diambil dari : www.btn.co.id
Sudirman. 2013. Manajemen Perbankan Menuju Bankir Konvensional yang
Profesional. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik & Aplikasi. Yogyakarta :
UUP STIM YKPN Yogyakarta
41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
N.I.M : 61130075
Nama Lengkap : Fazra Dachrial Meuraksa
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Oktober 1995
Alamat Lengkap : Jl. Poncol Jaya No.34 Rt.10 / Rw. 05
Kel. Kuningan Barat Kec. Mampang Prapatan
Jakarta Selatan 12710
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal 1. MI-AL Falahiyyah, lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 124 Jakarta, lulus tahun 2010
3. SMA Negari 7 Jakarta, lulus tahun 2013
C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Bulutangkis SMA Negeri 7 Jakarta tahun 2010-2012
2. Anggota Karang Taruna Rt.10 tahun 2013-sekarang
Jakarta, 17 Juli 2016
Fazra Dachrial Meuraksa
42
43
44
45