tugas akhir artikel abdi.doc

12

Click here to load reader

Upload: abdi

Post on 10-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BENCANA DI BALIK JAJANAN ANAK SEKOLAH

THE DISASTER BEHIND HAWKER SCHOOL CHILDRENAbdi

Mahasiswa Prodi Pascasarjana STIKes Hang Tuah Pekanbaru

[email protected]

Abstrak: Jajanan sekolah yang dijajakan oleh pedagang di beberapa sekolah di Pekanbaru, menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Terutama bagi orang tua yang mempunyai anak yang sekolah di sekolah dasar. Dari observasi yang penulis lakukan dibeberapa sekolah dasar, terlihat jajanan yang dijual disekolah sekolah tersebut sangat tidak higienis, terutama di sekolah dasar yang setiap hari penulis saksikan. Seharusnya, pihak sekolah dapat lebih mengawasi dan mengontrol jajanan yang diperjual belikan di lingkungan sekolah. Hal ini terkait kepada kesehatan dan bahkan keselamatan dari anak didiknya.

Pemerintah hendaknya melakukan pengawasan terhadap peredaran jajanan sekolah ini. Di Pekanbaru sendiri, pemerintah melalui BPOM, telah melakukan survey terhadap makan jajanan. BPOM akan memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada pedagang-pedagang jajanan sekolah. Berdasarkan hasil sampling BPOM Pekanbaru, diketahui bahwa dari 147 jenis jajanan sekolah ditemukan 17 jajanan sekolah yang ternyata mengandung unsur kimia berbahaya. Zat berbahaya tersebut berupa Borax, Formalin, Metanil Yellow dan Rhodamin B. Zat-zat tersebut diatas apabila dicampur kedalam makanan dan dikonsumsi secara terus menerus akan bisa menyebabkan berbagai penyakit yang sangat fatal untuk kesehatan.Kata Kunci : Bencana, Jajanan anak sekolahAbstract: School snacks sold by traders in some schools in Pekanbaru, giving rise to worries for parents. Especially for parents who have children who are in elementary school. From the observation that the writer did some elementary school, seen in good numbers of snack is so unhygienic especially at the elementary school every day the author witnessed. Supposedly, the school can better monitor and control the dollars traded in traditional school environment. This is related to the health and even the survival of the protg. The Government should conduct surveillance against the circulation of this school in the past. In Pekanbaru itself, the Government through the BPOM, has conducted a survey of eating street food. BPOM will give guidance and socialization to traders of traditional schools. Based on the results of sampling of BPOM Soweto, note that of the 147 types of hawker hawker 17 found school a school that turns out to contain a harmful chemical elements. These harmful substances such as Borax, Formalin, Metanil Yellow and Rhodamin b. substances above when mixed into food and consumed continuously will be able cause a variety of diseases that are fatal to health.

.

Keywords: Disaster, Hawker School ChildrenPendahuluan: Menurut hasil pemantauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Institut Pertanian Bogor (IPB) terhadap kantin di lebih dari 170.000 sekolah ditemukan hanya 0,9 persen kantin yang sehat.Pemerintah memang memperbolehkan penggunaan bahan tambahan makanan, termasuk pengawet. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 Tahun 1988. Ada 16 jenis pengawet yang diperbolehkan, antara lain MSG (monosodium glutamate) dan pemanis buatan. Tetapi, penggunaannya harus di bawah batas yang ditentukan.

Hasil survey yang dilakukan BPOM pada 4500 sekolah di Indonesia pada tahun 2007 membuktikan, 45% jajanan anak tercemar bahaya pangan mikrobiologis kimia (Seputar Indonesia 19 Maret 2010). Pemerintah pada tahun 2003 memusnahkan sebanyak 405 (5,6%) item dari 19.465 sampel produk pangan yang beredar karena tidak memenuhi syarat mutu maupun keamanan makanan, di antaranya yang mengandung campuran boraks dan formalin. Produk yang ditarik dari peredaran itu adalah 185 item memakai pewarna bukan untuk makanan, 94 item mengandung boraks, 74 item mencampurkan bahan pengawet formalin di makanan, dan 52 item lagi memakai pengawet benzoat di atas batas maksimal (gizi.net).

Dikarenakan hingga saat ini masih tingginya persentase jajanan yang tidak sehat di sekitar anak-anak kita, maka kami bermaksud untuk mencoba memberikan pesan kesehatan kepada ibu-ibu terutama yang memiliki anak agar ibu-ibu tahu dan mengerti bagaimana menghindari makanan yang tidak sehat untuk anak-anaknya.

Makanan Sebagai Sumber Zat Gizi.Dalam saluran pencernaan, makan yang masuk melalui mulu dipecah menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana dan disebut zat gizi (nutrient). Sampai sekarang sudah dapat diidentifikasi lebih dari 44 macam zat gizi yang berasal dari makanan. Berdasarkan struktur kimianya, Zat gizi yang terdapat didalam makanan terdiri dari 5 macam, yakni:

1.Karbohidrat, yaitu zat gizi yang terbentuk dari unsur Carbon, Oksigen dan hidrogen2. Lipida atau lemak yang tebentuk dari rantai Carbon, Oksigen dan hidrogen

3. Protein yang terbentuk dari senyawa selain carbon, oksigen dan hidrogen juga mengandung unsur nitrogen

4. Mineral yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga terdapat sebagai unsur bebas

5. Vitamin, yaitu berupa senyawa organik yang fungsinya menyerupai fungsi hormon

6. Air yang merupakan bagian terpenting dari setiap sel yang dapat ditemukan pada hampir semua bahan makanan baik hewani maupun nabati.

PANGAN JAJANAN SEHAT DAN AMAN. Pangan jajanan termasuk dalam kategori pangan siap saji (makanan dan minuman) yang dijual untuk langsung dikonsumsi tanpa proses pengolahan lebih lanjut.

Ragam pangan jajanan : Baso, mie goreng, nasi goreng, ayam goreng, burger, cakue, cireng, cilok, cimol, baso tahu, arumanis, gulali, es jepit, es lilin dan ragam pangan jajanan lainnya.

Pangan jajanan yang sehat dan aman adalah pangan jajanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan bahaya biologis.

Bahaya Fisik dapat berupa benda asing yang masuk kedalam pangan seperti : isi stapler, batu/kerikil, rambut, kaca, dll

Bahaya Kimia dapat berupa cemaran bahan kimia yang masuk ke dalam pangan, atau karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan pangan, atau karena racun yang sudah terkandung di dalam bahan pangan seperti : cairan pembersih, pestisida, cat, jamur beracun, singkong racun, jengkol, dll

Bahaya Biologis dapat disebabkan oleh mikroba patogen penyebab keracunan pangan, seperti : virus, parasit, kapang dan bakteri

KIAT MEMILIH PANGAN JAJANAN YANG SEHAT DAN AMAN. Hindari pangan yang dijual di tempat terbuka, kotor dan tercemar, tanpa penutup dan tanpa kemasan.

1. Beli pangan yang dijual ditempat bersih dan terlindung dari : matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor. Pilih tempat yang bebas dari serangga dan sampah.

2. Hindari pangan yang dibungkus dengan kertas bekas atau koran. Belilah pangan yang dikemas dengan kertas, plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman.

3. Hindari pangan yang mengandung bahan pangan sintetis berlebihan atau bahan tambahan pangan terlarang dan berbahaya. Biasanya pangan seperti itu dijual dengan harga yang sangat murah.

4. Warna makanan atau minuman yang terlalu menyolok, besar kemungkinan mengandung pewarna sintetis, jadi sebaiknya jangan di beli.

5. Untuk rasa, jika terdapat rasa yang menyimpang, ada kemungkinan pangan mengandung bahan berbahaya atau bahan tambahan pangan yang berlebihan. Sebaiknya hindari minuman yang terasa pahit, yang kemungkinan mengandunng sakharin yang berlebihan, atau pangan yang terasa

Pembahasan: Ciri-Ciri makanan yang mengandung zat berbahaya.

Sebagai orang tua, kita harus waspada dan meningkatkan kehati-hatian terhadap jajanan yang dikonsumsi anak-anak kita. Terutama jajanan yang menggunakan bahan tambahan makanan didalam pengolahannya. Menurut Permenkes RI No. 772/Menkes/Per/IX/88 No 1168/Menkes/PER/X/1999, secara umum bahan tambahan pangan/makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan dan penyimpanan. Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan pangan lebih mudah dihidangkan, serta mempermudah preparasi bahan pangan. Bahan Tamahan Pangan yang diizinkan diantaranya sebagai berikut: Antioksidan, aktikempal, pengatur keasaman, emanis buatan, pemutih dan pemtang telur, pengemulsi, pemantap dan pengental, pengawet, pengeras, pewarna, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, serta sekuestran. Adapun bahan tambahan yang dilarang berdasarkan Permenkes RI No. 772/Menkees/PER/IX/88 dan No. 1168/Menkes/PER/X/1999 adalah: Natrium tetraborat, Formalin, Minyak nabati yang dibrominasi, Kloramfenikol, kalium Klorat, Dientilpirokarbonat, Nitrofuranzon, P-Phenetilkarbamida serta Asam Salisilat dan garamnya. Selain yang disebut diatas, masih ada tambahan kimia yang dilarang, seperti: rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis) dan potasium bromat (pengeras).Untuk kewaspadaan sebagai orang tua, kita perlu mengetahui beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan dan mengingatkan anak kita kalau jajan disekolah.

Metanil Yellow, berwarna kuning cerah. Zat ini dilarang untuk produk makanan karena didalamnya mengandung residu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Methanil yellow ini biasanya dipergunakan pada industri tekstil dan cat. Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk).

Rhodamin B. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.

Perlu diketahui juga, ciri-ciri pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk dan es puter).

Formalin, Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilarang keras digunakan untuk pengawet makanan. Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di antaranya mie basah, tahu, baso, ayam dan ikan serta beberapa hasil laut lainnya.

Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mie, tahu dan baso berformalin, berikut ciri-cirinya.

Ciri-ciri mie basah berformalin: tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau

Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat.

Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin: tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat.

Ciri-ciri ikan asin berformalin: tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius. Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat.

Ciri-ciri baso berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat celsius, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat.

Ciri-ciri ayam berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium.

BoraksBoraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada suhu tekanan normal.

Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan.

Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.

Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala.

Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mie basah, baso, kerupuk dan jajanan lainnya.

Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut:- Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

- Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.

-Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan meberikan rasa getir.

- Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa gatal.

Antisipasi yang bisa dilakukan oleh orang tua. Peranan orang tua pun sangat besar dalam hal ini. Orangtua mana yang tidak cemas dan khawatir ketika mendengar anaknya keracunan disekolah setelah mengkonsumsi jajanan di sekolahnya. Oleh karena itu, diharapkan orang tua dapat merubah perilaku anak-anaknya, dengan cara memberikan atau membawa bekal dari rumah. Makanan jajanan yang dibuat sendiri, tentu standar kesehatannya lebih terjaga. Orangtuapun tidak perlu khawatir lagi tentang makanan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya di sekolah. Kemudian memberikan penjelasan kepada anak-anak, jajanan yang bagaimana yang sebaiknya tidak dibeli, tentunya dengan bahasa yang bisa dimengerti dan dicerna oleh anak-anak. Karena walau bagaimanapun orang tua tidak bisa mengontrol setiap waktu kondisi anaknya di sekolah. Yang lebih terpenting adalah meminta kepada pihak sekolah, agar melarang pedagang jajanan yang teridentifikasi menggunakan bahan-bahan yang sangat berbahaya serta menyediakan tempat berbelanja jajanan/kantin yang disediakan dilingkungan sekolah. Dengan menyediakan tempat jajanan tersebut dapat lebih terkontrol jajanan apa saja yang disediakan kepada anak-anak didiknya.

Untuk mengatasi hal ini ada beberapa tips yang bisa Anda agar anak terhindar dari jajanan yang tidak sehat ini:

- Sediakan menu sarapan sehat dan begizi. Sarapan pagi bisa membuat anak bisa

menahan keinginan untuk jajan karena perutnya telah berisi.

- Sediakan anak bekal makanan dari rumah. Anda bisa membuatkan bekal sendiri atau bisa Anda memilih jajanan pasar sehat dan aman untuk anak.

- Tanyakan juga mengenai makanan kesukaannya, dan ajak si kecil untuk ikut berpartisipasi dalam membuat dan mempersiapkan bekalnya.

- Jika harus belanja jajanan pasar untuk anak, perhatikan juga komposisi bahannnya, Sebaiknya hindari makanan yang manis karena biasanya anyak terbuat dari pemmanis buatan.

- Hindar jajanan pasar yang menggunakan penyedap rasa, serta pilihlah tempat jajan yang bersih.

- Berikan uang jajan secukupnya dan jangan berlebihan, agar si anak bisa membatasi frekuenisi jajan dan ajarkan kebiasaan untuk menabung.

Penutup: Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kita harus lebih berhati-hati terhadap jajanan yang dijual di sekolah. Karena hasil survey oleh badan POM jelas makanan tersebut mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ada dampak yang langsung timbul dari mengkonsumsi makanan jajanan tersebut, misal nya pusing, mual dan sebagainya. Namun dampak jangka panjang yang harus lebih kita cermati, yakni zat beracun yang ada di makanan tersebut, didalam tubuh akan mengendap dan akhirnya menimbulkan penyakit yang lebih berbahaya. Penyakit-penyakit yang terkadang tidak ada atau belum ada obatnya, yakni penyakit kanker.Upaya sekolah dalam menyediakan layanan makan siang sangat baik untuk dilanjutkan. Namun perlu pengawasan dan pengamatan yang ketat dan berkesinambungan demi terciptanya makanan sehat, bergizi dan tidak berbahaya. Pemberi layanan makanan di sekolah bukan hanya mempertimbangkan resiko bahaya kandungan maakanan aditif, tetapi juga mempertimbangkan pada anak yang mengalami alergi dan hipersensitif makanan. Ternyata bahaya dan dampak alergi makanan juga tidak kalah berbahaya dan mengganggu.

Orang tua, guru, persatuan orang tua murid dan guru, instansi pemerintah khususnya departemen pendidikan atau departemen kesehatan dan jajaran dibawahnya serta pihak legislatif harus mulai mengambil langkah cepat berkoordinasi untuk melakukan upaya mengatasi permasalahan ini. Perlu dipikirkan pembuatan peraturan, program kegiatan penyuluhan atau pengawasan rutin baik oleh pihak sekolah atau instansi terkait sehingga dapat mengatasi masalah ini. Peningkatan perhatian kesehatan anak usia sekolah ini diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang sehat, cerdas dan berprestasi

Dafatar Pustaka:

Faizah, Hasnah. 2009. Menulis Karangan Ilmiah.Pekanbaru. Cendikia Insani.

Prof. Dr. Achmad Djaeni Sediaoetama, M.Sc. 2009. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta. Dian Rakyat.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.Ilmu Kesehatan Masyrakat.Jakarta. Rineka Cipta.http://unhicommunity.blogspot.com/2008/08/ilmu-gizi.html

Santoso, Soegeng. 1999. Kesehatan dan Gizi, Jakarta. Rineka Cipta.Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Penggunaan Bahan Makanan Campuran (BMC) Bagi Anak Balita, 1990.Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

.Suhardjo.1992, Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi,.Yogyakarta.Kanisius

Cahyadi, Wisnu.2008. Bahan Tambahan Pangan.Jakarta.Bumi Aksara.

Moehji, Sjahmin.2002. Ilmu Gizi. Jakarta.Bharatara.

Kompasiana.com