tugas akhir analisis jurnal l marta guna p
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
1/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
TUGAS AKHIR STUDI MANDIRI
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL, LOKAL, DAN BUKU TEKS
OLEH
L. MARTA GUNA PRATAMA
I2E 012 015
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2013
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
2/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Fokus Studi :E-learning
Jurnal No : 1
Pustaka :
El-Khouly, M. 2008. CD-ROM Use in e-Learning. European Journal of Open, Distance and
E-Learning, 2
Tujuan :
o Mengeksplorasi bagaimana CD-ROM dapat digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran dengan e-learning .
Metode : Eksplorasi
Hasil :
Meskipun tidak ada evaluasi formal dari CD-ROM yang telah dilakukan, laporan
anekdotal menunjukkan bahwa sumber utama masalah dengan CD adalah kurangnya
keyamanan pengguna dengan fungsi “temukan” ( find ) karena fungsi tersebut dirancang
untuk melakukan pencarian melalui Internet dan bukan di CD. Bila tidak ada koneksi
internet ditemukan, pesan peringatan muncul yang menyebabkan kebingungan di
kalangan mahasiswa. Kebanyakan peserta didik bersemangat dan senang dengan CD.
Namun, kelompok kecil tapi signifikan kecewa, bukan karena mereka tidak memiliki
akses ke komputer melainkan karena mereka beranggapan CD-ROM tidak akan
beroperasi pada sistem operasi mereka. Untuk sebagian besar, asumsi mereka salah,
tetapi keprihatinan mereka menunjukkan kebutuhan untuk memperkuat keyakinan siswa
dalam pendekatan ini untuk belajar.
Kesimpulan:
Koneksi internet lemah dan mahal membuat CD-ROM sebagai alternatif
pemecahan masalah bandwidth mungkin akan terus ada selama beberapa waktu. Dengan
munculnya dan distribusi yang luas dari teknologi DVD dengan harga terjangkau, alasan
untuk menggunakan "bandwidth yang tersimpan" akan menjadi lebih jelas. Bahkan,
DVD teknologi akan memungkinkan untuk masuknya video berkualitas tinggi dan
sumber daya lainnya yang melampaui kemampuan internet pada saat ini.
Pelajaran utama yang dapat diambil dari Proyek ini meliputi:
o Kombinasi program CD-ROM-based dan berbasis web dapat digunakan untuk
mengembangkan media pengiriman konten yang komprehensif, banyak fitur dan
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
3/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
perangkat yang tertanam dalam CD-ROM seperti logger pelajar, browser standar
dan plug-in, dan dengan fasilitas pencarian terbawa juga ke domain baru.
o Antarmuka intuitif CD-ROM, navigasi yang nyaman bagi pengguna, dan proses
instalasi mudah adalah hal yang penting untuk memperbesar komunitas peserta
didik dari WBGDCS.
o Fakta bahwa CD WBGDCS hanya beroperasi pada platform Windows bukanlah
masalah besar.
Kelebihan:
o Penggunaan CD-ROM sebagai alternatif untuk masalah koneksi internet
merupakan ide yang baik dan cocok untuk diterapkan di Indonesia mengingat
adanya kesamaan permasalahan yang dihadapi yaitu lemahnya koneksi
internet.
o CD-ROM ini akan lebih memaksimalkan penggunaan e-learning karena
content yang digunakan dapat diakses baik dengan koneksi internet maupun
tanpa koneksi internet dengan memanfaatkan bandwidth yang tersimpan
( stored bandwidth).
o
Penggunaan bandwidth yang tersimpan memungkinkan penggunaan video
berkualitas tinggi tanpa adanya masalah seperti pada saat melakukan
streaming lewat internet.
Kekurangan:
o Tidak disebutkan dengan jelas jenis penelitian yang dilakukan.
o Tidak ada evaluasi yang dilakukan secara resmi untuk melihat sejauh mana
pengaruh penggunaan CD-ROM terhadap e-learning.
o Analisa yang dilakukan hanya berlandaskan pada laporan secara tidak resmi
dan penilaian sendiri terhadap fitur dan kenyamanan pengguna.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
4/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 2
Pustaka :
Louise, M et al. 2008. E-Learning: Investigating University Student's Acceptance of
Technology. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 2
Tujuan :
o Untuk menyelidiki apa yang menentukan penerimaan oleh mahasiswa dari e-
learning dengan menerapkan model penerimaan teknologi/ Technology
Acceptance Model (TAM).
Metode :
Model penelitian dan hipotesis divisualisasikan pada Gambar 1 di bawah ini
Model Penelitian dan Hipotesis berdasarkan TAM seperti yang disarankan oleh Davis (1989)
Mahasiswa s1 bisnis di Universitas Swedia yang memiliki akses ke lingkungan
belajar virtual tertentu, yang disebut Fronter, dijadikan sampel untuk penelitian ini.
Siswa yang dipilih berdasarkan kemungkinan keterlibatan mereka saat ini atau berpotensi
dengan e-learning. Fronter, yang terpilih sebagai alat untuk menilai, adalah sebuah
program berbasis web untuk belajar manajemen di sektor pendidikan Eropa. Ini adalah
platform di mana informasi dapat dipertukarkan antara mahasiswa dan dosen. Dalam
kelas virtual siswa memiliki papan pengumuman, kalender, manajer file, dll dan dapat
berbagi dokumen dan berkomunikasi satu sama lain melalui website ini (Fronter.com).
Skala pengukuran sebelumnya yaitu manfaat yang dirasakan, persepsi kemudahan
penggunaan, sikap, dan niat untuk menggunakan yang didasarkan pada naskah asli yang
diajukan oleh Davis (1989) yang diperoleh dari penelitian sebelumnya (Keller &
Cernerud 2002, Hu et al.2002; Landry et al.2006), dengan menggunakan skala Likert
tujuh poin dengan kategori mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
Konstruksi dan faktor yang digunakan dalam kuesioner dapat ditemukan di Lampiran A.
Karena sebagian besar item yang diperoleh bersumber langsung dari literatur,
validitas instrumen ini dievaluasi kembali untuk memastikan penerapannya. Para ahli
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
5/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
dari fakultas pemasaran serta tiga siswa mengevaluasi kuesioner untuk memastikan
tampilan dan validitas isi instrumen. Selain itu, sebuah studi percontohan kecil dilakukan
pada 16 siswa dengan tujuan prosedur pengumpulan data pengujian. Pengujian awal dan
studi percontohan menyebabkan beberapa modifikasi kecil pada kuesioner. Siswa yang
mengambil bagian dalam studi percontohan untuk sementara tidak disertakan dalam
pendidikan formal selanjutnya. Untuk pendidikan formal, 200 kuesioner dibagikan
kepada mahasiswa sarjana bisnis yang menempati program studi yang berbeda dalam
pendidikan bisnis.
Hasil :
Siswa merasakan kemudahan pada penggunaan sistem e-learning serta prediktor
yang signifikan dari sikap siswa terhadap sistem e-learning, seperti halnya kedua faktor
tersebut untuk sekitar 65% dari variasi dalam sikap. Namun, meskipun hipotesis satu dan
dua dengan demikian didukung, maka pada saat yang sama berarti bahwa 35% variasi
masih disebabkan oleh faktor lain. Ini dapat mencakup faktor-faktor pribadi, seperti usia,
latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain komputer pengalaman, serta pengaruh sosial.
Kesimpulan:
Studi ini mengkaji masalah penerimaan siswa dari sistem e-learning. Tujuannya,
"untuk menyelidiki faktor-faktor penentu penerimaan e-learning oleh mahasiswa",
dicapai dengan menerapkan "kuat, model yang kuat dan teliti untuk memprediksi
penerimaan pengguna" (Venkatesh & Davis 2000), yaitu Technology Acceptance Model
(TAM) ke konteks baru. Sebanyak 120 kuesioner diselesaikan pada persepsi mahasiswa
'merupakan sampel yang mengungkapkan hasil yang menarik.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan TAM menjadi model yang
berguna dan dapat diterapkan dalam konteks e-learning. Namun, dalam rangka
meningkatkan daya prediksi model penelitian niat siswa untuk menggunakan sistem,
penelitian lebih lanjut yang lebih independen dan variabel kontrol diperlukan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk merancang strategi yang lebih baik
ditargetkan untuk meningkatkan e-learning di lembaga-lembaga pendidikan dan untuk
membantu mengembangkan strategi pemasaran baru untuk sektor pendidikan. Karena ini
dan studi sebelumnya telah menunjukkan, pendidik perlu hati-hati mempertimbangkan
unsur-unsur apa saja yang mereka gunakan dan mengambil langkah untuk memahami
apa reaksi dan persepsi siswa yang mungkin terhadap penggunaan unsur-unsur tersebut.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
6/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Kelebihan:
o Persiapan yang dilakukan cukup matang ditunjukkan dengan pengujian awal,
evaluasi tampilan dan validitas isi, serta studi percontohan yang dijadikan
landasan untuk menyempurnakan kuesioner yang akan digunakan.
o Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan e-
learning khususnya dalam memaksimalkan penerimaan mahasiswa terhadap
materi pelajaran yang disediakan.
Kekurangan:
o Faktor-faktor pribadi, seperti usia, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain
komputer pengalaman, serta pengaruh sosial yang tidak dapat dikontrol pada
penelitian ini masih menyebabkan variasi yang cukup besar (35%).
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
7/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 3
Pustaka :
Hadjiathanasiou, P. 2009. The E-Learning Readiness of Cyprus primary teachers ahead of
Dias system integration into Cyprus schools. European Journal of Open, Distance and E-
Learning, 1
Tujuan :
o Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan e-learning guru utama
Siprus menjelang integrasi platform web DIAS ke sekolah-sekolah Siprus.
Metode :
o Penelitian ini difokuskan pada kerangka teoritis untuk mengevaluasi kesiapan
guru dengan mengukur kesiapan mereka secara teknologi, psikologis dan
pedagogis untuk konversi ke sistem blended learning.
o Penelitian ini menggunakan dua metode utama pengumpulan data. Yang
pertama adalah survei kuesioner, yang dirancang untuk menyediakan data
dasar tentang e-learning kesiapan 'guru utama' Siprus. Selanjutnya diikuti
dengan wawancara, untuk menambah kedalaman dan pemahaman terhadap
isu-isu dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan guru psikologis dan
pedagogis.
Hasil :
(A) Kesiapan Teknologi:
Mayoritas responden telah menerima beberapa jenis pelatihan ICT dan
setengah dari mereka telah berpartisipasi dalam seminar Institute
Pedagogical TIK.
Mayoritas dari mereka mengaku merasa paling kompeten ketika
menggunakan pengolah kata dan alat-alat presentasi, pencarian internet
dan mengirim e-mail.
Setengah dari responden melaporkan bahwa mereka tidak kompeten
ketika menggunakan alat videoconference dan lingkungan belajar virtual.
(B) Kesiapan Psikologis:
Sebagian besar responden setuju bahwa DIAS dapat meningkatkan
pembelajaran siswa dan kepercayaan diri mereka dalam penggunaan TIK.
Kurang dari setengah dari mereka sepakat bahwa DIAS akan
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
8/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
memungkinkan mereka untuk berkolaborasi secara lebih efisien dengan
siswa.
Kurang dari separuh responden setuju bahwa DIAS akan meningkatkan
waktu persiapan mereka.
Lebih dari setengah dari responden setuju bahwa mereka akan
membutuhkan dukungan rekan-rekan mereka 'untuk mengintegrasikan
DIAS efektif, dan bahwa DIAS akan memungkinkan mereka untuk
berkolaborasi dan berbagi tugas dengan rekan-rekan lebih mudah.
Mayoritas responden mengatakan bahwa mereka merasa penting untuk
memiliki dukungan kepala guru mereka untuk mengintegrasikan DIAS.
Hampir semua responden menganggap penting untuk memiliki dukungan
teknis yang memadai di sekolah.
Mayoritas dari mereka setuju bahwa dalam rangka untuk
mengintegrasikan DIAS dalam pengajaran mereka mereka perlu di-service
pelatihan keterampilan TIK teknologi dan pedagogis.
(C) Kesiapan Pedagogical
Mayoritas responden setuju bahwa VLE akan mendorong pembelajaran.
Hanya sebagian kecil dari mereka sepakat bahwa e-mail komunikasi
antara guru dan siswa mendorong belajar.
Kurang dari setengah dari mereka sepakat bahwa mereka membutuhkan e-
learning keterampilan untuk kemajuan profesional.
Beberapa setuju bahwa pre-service training mereka telah mempersiapkan
mereka cukup baik untuk e-learning pedagogi.
Hanya sepertiga dari responden merasa bahwa mereka memiliki
keterampilan yang memadai dan pengetahuan untuk mengintegrasikan e-
learning dalam pengajaran mereka.
Sebagian besar dari mereka melaporkan bahwa mereka bersedia untuk
mengubah gaya mengajar mereka untuk mengintegrasikan e-learning
kegiatan.
Lebih dari separuh responden menyatakan bahwa mereka ingin
mengintegrasikan e-learning dalam pengajaran mereka, tetapi mereka
tidak punya waktu untuk melakukannya.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
9/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Hanya satu dari empat dari responden merasa cukup kompeten untuk
mengandalkan e-learning sebagai media pengajaran inti.
Mayoritas dari mereka percaya bahwa penting bagi sekolah mereka untuk
memiliki visi bersama untuk e-learning pedagogi. Kesimpulan:
Guru utama Siprus 'perlu pengembangan profesional berkelanjutan untuk: (a)
menjadi psikologis siap untuk bergerak ke arah e-learning dan (b) untuk menyadari
betapa praktik pedagogis dapat berubah dalam lingkungan e-learning.
Kelebihan:
o Penelitian ini penting untuk dijadikan acuan dalam penerapan e-learning
karena kesiapan guru adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan e-learning itu sendiri.
o Penjabaran hasil penelitian dengan membagi kesiapan guru dalam 3 kategori
memberikan gambaran yang sangat jelas kepada pembaca.
o Penelitian serupa dapat dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan lain yang
menggunakan sistem e-learning
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
10/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 4
Pustaka :
Haverila, M. 2009. The Influence of Experience, Ability and Interest on e-learning
Effectiveness. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 1
Tujuan :
o Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melaporkan temuan dari penelitian yang
dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh dari prasangka belajar, pengalaman
belajar dengan e-learning sebelumnya, kemampuan dan minat siswa pada
persepsi mereka mengenai proses e-learning.
Metode :
o Kami mempelajari efektivitas e-learning yang berkaitan dengan tingkat
pengalaman e-learning. Para peserta berasal dari dua program: Kuliah
software bisnis di Tamk University of Applied Sciences di Tampere,
Finlandia, dan kuliah e-learning profesional di Universitas Terbuka di Inggris.
Kami menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk
menginterpretasikan hasil dari penelitian ini.
o Model yang digunakan dalam penelitian ini
o Versi modifikasi dari model Bigg untuk digunakan dalam penelitian ini
disajikan pada Gambar di bawah ini.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
11/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
o Serupa dengan Cybinski dan Selvanathan, kami menggunakan sikap dan
persepsi nilai e-learning sebagai variabel prakonsepsi. Nilai e-learning diukur
dengan kecepatan belajar, peningkatan dan kemudahan belajar serta oleh
peningkatan produktivitas dalam belajar. Tingkat pengalaman diukur dengan
variabel: pengalaman dirasakan dengan e-learning. Mode Mengajar dan belajar
itu tidak berlaku dalam penelitian ini, karena e-learning modus yang
digunakan dalam kedua kasus. Akhirnya, bertentangan dengan penelitian
Cybinski, kemampuan dan minat dalam e-learning digunakan sebagai variabel
dan mereka diukur dengan belajar kesesuaian gaya e-learning, kesesuaian latar
belakang siswa untuk e-learning dan apakah siswa dianggap diri mereka
sebagai peserta didik aktif dan starter diri.
Hasil :
Dalam hal ini p-value kurang dari 0,05, ada hubungan yang signifikan
secara statistik antara dua variabel.
Nilai e-learning secara positif berkorelasi dengan gaya belajar (r = 0,697,
p = 0). Pengalaman belajar dengan e-learning sebelumnya tampaknya
berkorelasi positif dengan gaya belajar (r = 0,345, p = 0,032).
Selain itu gaya belajar tampaknya berkorelasi positif dengan kesesuaian
latar belakang untuk e-learning (r = 0.340, p = 0,034), pembelajaran aktif
(r = 0,552, p = 0), tingkat motivasi (r = 0,516, p = .001 ) dan kontribusi
terhadap pembelajaran kolaborasi (r = 0,369, p = 0,021).
Belajar aktif tampaknya berkorelasi positif dengan tingkat motivasi (r =
0,583, p = 0) dan perlu untuk pertemuan sinkron (r = 0,322, p = 0,046).
Kontribusi kolaborasi terhadap pembelajaran berkorelasi positif dengan
tanggung jawab individu dalam lingkungan belajar (r = 0,595, p = 0).
Akhirnya, kebutuhan untuk pertemuan sinkron tampaknya berkorelasi
positif dengan kebutuhan untuk pertemuan asinkron (r = 0,356, p = .026)
dan berkorelasi negatif dengan tanggung jawab individu dalam
lingkungan belajar (r = -0,445, p = .005)
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok untuk
variabel-variabel berikut: nilai e-learning, pengalaman dengan kesesuaian
e-learning, latar belakang e-learning, motivasi, kontribusi kolaborasi
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
12/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
terhadap pembelajaran dan tanggung jawab individu dalam lingkungan
belajar.
Kesimpulan:
o Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok mengenai persepsi mereka tentang efektivitas e-learning. Kami
memberikan rekomendasi khusus untuk para praktisi, membahas implikasi
bagi pendidik, dan memberikan saran-saran untuk penelitian lebih lanjut
tentang e-learning.
o Penelitian serupa dapat dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan lain yang
menggunakan sistem e-learning
Kelebihan:
o Sesuai dengan rekomendasi peneliti, terdapat peluang bagi peneliti lain untuk
melanjutkan penelitian ini dengan membahas implikasi e-learning bagi
pendidik di lembaga-lembaga lain yang menggunakan sistem e-learning.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
13/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 5
Pustaka :
Chaves, C. A. 2009. On-Line Course Curricula and Interactional Strategies: The Foundations
and Extensions to Adult e-Learning Communities. European Journal of Open, Distance and
E-Learning, 1
Tujuan :
o Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan peneliti dan, khususnya, praktisi
desain kurkulum e-learning sekolah dan instruktur dengan satu model
konseptual yang mendukung lebih banyak keterlibatan dan interaksi dalam
kuliah on-line.
Metode :
o Model Kurikulum Interaksi On-line yang dimaksud oleh penulis adalah model
yang dijelaskan oleh filosofi dasar, teori, penelitian berbasis hasil, dan
pengalaman profesional (yaitu, Blackboard, WebCT, eCollege) tentang
pembelajaran on-line dan strategi interaksional dirancang untuk menciptakan
masyarakat dan lebih baik transfer belajar di kalangan pelajar dewasa. Secara
khusus, empat tingkat dari tahap interaksi dieksplorasi untuk menggambarkan
tingkat kenaikan interaksi termasuk konten awal kuliah (akademik), interaksi
siswa dengan rekannya, dan interaksi siswa dengan instruktur dalam berbagai
komunitas belajar on-line e-konteks, untuk aplikasi kerja..
Hasil :
o Penelitian dan beasiswa yang berkaitan dengan desain kurikuler yang efektif
untuk terus meningkatkan kualitas dari e-learning. Beberapa hasil penelitian
dan kasus berfokus hanya pada pembelajaran sementara yang lain hanya
berfokus pada pengajaran atau pendekatan instruksional, namun fokus lain
lebih pada teknologi sehingga memungkinkan untuk menghubungkan peserta
didik dengan guru mereka.
o Sesuai pengalaman penulis bahwa strategi kurikuler e-learning pendidikan dan
pelatihan dianggap relevan dengan pelajar dewasa, khususnya, adalah mereka
yang (1) membuat platform virtual belajar masyarakat (yaitu, TDs, chat room,
suara dan video), (2 ) menciptakan peluang keterlibatan belajar antara siswa-
rekan (misalnya, kelompok atau tim berbasis tugas), (3) memungkinkan untuk
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
14/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
naik tingkat pelajar-pelajar dan pelajar-instruktur interaksi tentang isi kuliah,
dan (4) mengasosiasikan persyaratan kuliah kerja utama tempat kerja skenario,
atau kebutuhan, dalam rangka menyelaraskan cukup dan mendukung
organisasi siswa (tempat kerja) tujuan dan sasaran.
Kesimpulan:
o Model Interaksi Kurikulum On-line merupakan salah satu konstruksi yang
dapat membantu dosen, khususnya, dalam membuat dan pengalaman interaksi
di kalangan siswa dan instruktur. Hal ini dapat diasumsikan bahwa banyak
siswa mendaftar di kuliah online saat ini sebenarnya tidak berpengalaman dan
bahkan terintimidasi oleh lingkungan manajemen sistem pembelajaran itu.
Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa jika pelajar memiliki pengalaman dan
kemampuan menggunakan komunikasi-sistem komputer atau web-based tools
(yaitu, webcast, web conferencing, atau e-mail) mereka akan dapat
berinteraksi, lebih dari itu, belajar dalam lingkungan virtual, alat ini hanyalah
sarana untuk akhir yang sangat penting (yaitu, belajar transfer).
o Sebaliknya, harus dipahami bahwa isi kuliah sedang diasimilasi oleh siswa, ia
juga mengalami tahapan, untuk memahami navigasi halaman web dan
pengalaman interaksi.
o
Setelah dasar-dasar Tingkat Satu dan Dua interaksi telah dipahami dan dialami
oleh siswa, mereka kemudian bisa masuk ke dalam pengalaman komunal yang
lebih besar sering dijumpai dalam Tingkat Tiga dan Empat tahapan interaksi,
tingkat kepercayaan diri tentang belajar dalam format e-learning secara
bertahap meningkat.
Kekurangan:
o
Penulisan hasil penelitian sulit untuk dipahami, karena tidak dikategorikan
secara khusus.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
15/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 6
Pustaka :
Paulsen, M. F. 2009. Successful E-learning in Small and Medium-sized Enterprises.
European Journal of Open, Distance and E-Learning, 1
Tujuan :
o Untuk menyajikan beberapa hasil dari proyek ELQ-UKM Eropa yang
didukung oleh Program Leonardo da Vinci dari tahun 2005 sampai 2007.
Metode :
o Artikel ini menyajikan beberapa hasil penerapan e-learning yang berasal dari
studi kasus dari delapan belas perusahaan di delapan negara Eropa. Studi
kasus ini merupakan usaha kecil, menengah dan besar serta penyelenggara e-
learning. Para mitra ini adalah: CECOA - Pusat Pelatihan Kejuruan bagi
perdagangan di Portugal, BFI - Austria Berufsforderungsinstitut di Austria,
Forschungsinstitut Betriebliche bildung (f-bb) di Jerman, Open University
Centre di University of Tartu di Estonia, Confederació de Comerc de
Catalunya di Spanyol, ProfitWise di Belanda, dan NKI Pendidikan Jarak Jauh
di Norwegia.
Hasil :
o Analisis menunjukkan bahwa UKM bisa menggunakan e-learning didasarkan
pada tiga jenis kuliah: kuliah Generik, program sektor dan program internal.
Usaha kecil memiliki karyawan begitu sedikit sehingga mereka yang paling
mungkin untuk mendaftarkan masing-masing siswa dalam kuliah generik.
UKM juga dapat mengambil manfaat dari lebih program sektor khusus yang
ditawarkan melalui asosiasi cabang atau bekerja sama dengan pemasok atau
rantai. Perusahaan besar mungkin memiliki sumber daya yang cukup untuk
mengembangkan program internal e-learning. Penyedia E-learning adalah
UKM yang mungkin sangat menarik sebagai contoh bagaimana perusahaan
lain dapat menggunakan e-learning di masa depan. Artikel ini diakhiri dengan
sejumlah faktor keberhasilan dan keuntungan dengan e-learning di UKM.
o Hal yang penting untuk usaha kecil adalah sistem e-learning dibuat fleksibel
sehubungan dengan waktu dan lokasi, dengan mengadakan pengalihan
pekerjaan bagi mereka yang tidak hadir. Untuk menjadi sukses, e-learning
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
16/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
harus mampu memotivasi, relevan dan berguna untuk pekerjaan sehari-hari
dan tugas-tugas di perusahaan. Motivasi dapat ditingkatkan dengan
penggunaan multimedia, sesekali tatap muka pertemuan, sertifikat dan
pembiayaan eksternal.
o Sama seperti usaha kecil, usaha menengah dapat mengirim kelompok
karyawan untuk standar e-learning yang ditawarkan di pasar terbuka seperti
Balti Investeeringute Grupi Pank - BIG yang telah dilakukan. Namun, mereka
juga dapat mengambil program khusus yang lebih banyak ditawarkan melalui
asosiasi cabang seperti The National Association Farmasi.
o Perusahaan-perusahaan dalam kategori perusahaan besar terlalu besar untuk
memenuhi syarat sebagai UKM. Tapi UKM besar bisa mendapatkan
keuntungan dari pengalaman yang dilakukan oleh KPMG Norwegia,
Perusahaan Pendinginan York di Denmark, dan Roche Diagnostics di Austria.
Ketiga perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan
sebagian dari konten e-learning mereka secara internal. Mereka mungkin
memiliki beberapa bantuan eksternal dengan pengembangan grafis, video dan
adaptasi web. Platform e-learning bukan merupakan bagian dari bisnis inti
perusahaan, sehingga perusahaan membeli layanan LMS dari host eksternal.
Kesimpulan:
Penelitian dan analisis yang disajikan dalam artikel ini menunjukkan bahwa UKM
bisa berhasil menggunakan e-learning didasarkan pada tiga jenis kuliah:
o Program studi yang biasa ditawarkan di pasar terbuka. Model ini harusnya
cocok untuk semua UKM karena tidak menimbulkan biaya internal terkait
dengan pengembangan kuliah atau investasi dalam sistem e-learning. Namun
terdapat kekhawatiran bahwa karyawan yang mempelajari kuliah ini bisa
menggunakan kualifikasi kuliah untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain.
Mengatasi tantangan ini, karyawan BIG memiliki kewajiban untuk bekerja
untuk perusahaan selama 12 bulan setelah menyelesaikan kuliah.
o Sektor program yang dikembangkan oleh asosiasi atau rekan kerja sama.
Model ini juga harusnya cocok untuk semua UKM karena biaya pembangunan
dan operasional dapat dibagi di antara sejumlah UKM yang terlibat. Model ini
juga dapat mengakibatkan hubungan baik antara perusahaan dalam asosiasi,
cabang atau rantai nilai.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
17/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
o Kuliah internal yang dikembangkan oleh UKM dengan beberapa bantuan dari
penyedia eksternal e-learning layanan. Model ini terutama cocok untuk UKM
besar yang memiliki kompetensi yang diperlukan dan sumber daya internal.
Topik kuliah biasanya fokus pada pengetahuan ahli yang berkaitan dengan
produk inti perusahaan dan jasa. Platform e-learning bukan merupakan bagian
dari bisnis inti perusahaan, sehingga perusahaan sering membeli layanan dari
host eksternal.
Kelebihan:
o Penelitian ini bisa menjadi inspirasi bagi UKM di Indonesia dalam usaha
pengembangan skill dan kreatifitas karyawan yang berkaitan dengan tugas
masing-masing karyawan yang bekerja di perusahaan itu sendiri.
o Pemaparan bentuk dan skema e-learning untuk setiap jenis UKM sangat jelas
sehingga dapat langsung diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang tertarik
dengan penggunaan e-learning.
Kekurangan:
o Terdapat penulisan UKM dalam kategori perusahaan besar padahal UKM
adalah singkatan dari Usaha Kecil dan Menengah.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
18/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 7
Pustaka :
Juutinen, S. 2010. Emotional obstacles for e-learning – auser psychological analysis.
European Journal of Open, Distance and E-Learning, 1
Tujuan :
o Dalam tulisan ini, kami ingin menekankan bahwa ada aspek emosional dalam
proses interaksi manusia dengan teknologi, dan akibatnya kita harus
menganalisis proses emosional yang terlibat dalam e-learning.
Metode :
o Di sini kita telah mempelajari sistem e-learning yang digunakan oleh
Administrasi Pajak Finlandia untuk melatih karyawan mereka. Kami
menganalisa siswa mereka dengan kuesioner aspek emosional yang berbeda
dari proses pembelajaran.
o Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari dan Maret 2008. Data
dikumpulkan dari sistem Administrasi Pajak Finlandia e-learning dengan
menggunakan kuesioner, termasuk pertanyaan skala rating dan pertanyaan
terbuka yang dikirim melalui email kepada karyawan. Kuesioner itu harus
diselesaikan di Internet. Kantor memiliki pengalaman yang luas dalam
penggunaan sistematis e-learning dalam pelatihan organisasi mereka.
o Karena peserta adalah karyawan, mereka harus mengambil kuliah sebagai
bagian dari pekerjaan mereka, dan oleh karena itu, kita dapat mengasumsikan
bahwa siswa benar-benar memiliki pengalaman dengan sistem yang mereka
tidak suka.
Hasil :
o Melalui analisis faktor kami menemukan bahwa responden dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar.
o Para anggota dari kelompok pertama berhasil dan merasa bangga dalam
kinerja mereka, sementara yang kedua merasa malu karena kurang berhasil
dan berkembang menuju e-learning.
o Dari sudut pandang kami, yang penting adalah bagaimana kelompok negatif
dapat diubah sebanyak mungkin menjadi positif.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
19/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Kesimpulan:
o Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman emosional, atau kondisi
emosional, yang terhubung ke pengalaman belajar. Hal ini tidak
mengherankan, tapi menunjukkan bahwa kompetensi umum mengarah pada
gengsi, rasa emas serta frustrasi, berhubungan satu sama lain. Hasil
mengimplikasikan bahwa keberhasilan dan emosi positif berhubungan dengan
satu sama lain, dan kecemasan yang berhubungan dengan frustrasi.
Kelebihan:
o Penelitian ini menarik karena mengkaji hubungan emosional antara manusia
dengan teknologi saat menggunakan teknologi tersebut.
o Penelitian ini sangat cocok untuk dikembangkan pada perusahaan-perusahaan
di Indonesia karena banyak di antara karyawan yang sebenarnya belum
terbiasa menggunakan teknologi khususnya e-learning.
o Penelitian serupa mestinya diakukan setiap lembaga yang ingin menggunakan
e-learning untuk mengetahui seberapa besar kesiapan karyawan atau pegawai
dalam menggunakan sistem e-learning.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
20/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 8
Pustaka :
Pundak, D. 2010. Attitudes of Face-to-Face and e-Learning Instructors toward 'Active
Learning'. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 2
Tujuan :
o Mengetahui karakteristik dari sikap 'instruktur aktif'' terhadap pembelajaran
aktif.
o Menganalisa apakah ada celah sedikitpun, dan jika demikian seberapa besar,
antara sikap 'instruktur aktif' dan sikap dari para instruktur lainnya (yang
meliputi F2F dan e-Instruktur) tentang pembelajaran aktif.
o Menganalisa apakah ada celah sedikitpun, dan jika demikian seberapa besar,
antara sikap instruktur F2F dan sikap instruktur e-learning tentang
pembelajaran aktif.
Metode :
o Sebuah alat penelitian kuesioner Kecenderungan Instruksi Aktif (AIT) yang
dikembangkan atas dasar pengalaman 'instruktur aktif' yang terkena transisi
yang mereka jalani. Berikut review dari literatur dan pemeriksaan sikap
'instruktur aktif', enam bidang utama yang dapat mencirikan kecenderungan
dosen untuk mengadopsi pembelajaran aktif telah diidentifikasi.
o Menggunakan kuesioner AIT, kami menguji sikap tentang pembelajaran aktif
dari 135 instruktur di tiga lembaga pendidikan tinggi Israel dan 56 instruktur
distance dan e-learning Eropa. Sikap mereka dibandingkan dengan sikap
'instruktur aktif' yang, selama lima tahun terakhir, telah diajarkan dalam
lingkungan pembelajaran aktif.
o Dua kelompok: instruktur F2F dan e-Learning instruktur itu sampel, dengan
persetujuan mereka, dengan menjawab kuesioner AIT online. Persentase
tanggapan adalah 46% untuk instruktur F2F dan 19% untuk e-Learning
instruktur. Kelompok ketiga responden dalam penelitian ini terdiri dari tujuh
'instruktur aktif' dan merupakan kelompok dasar.
Hasil :
o Alat penelitian: Kecenderungan Instruksi Aktif (AIT) kuesioner, adalah
kuesioner sikap dikembangkan khusus untuk mengungkapkan sikap instruktur
'terhadap pembelajaran aktif (Pundak, Herscovitz, Shacham & Weizer-Biton,
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
21/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
2009). Kuesioner dikembangkan atas dasar pengalaman dari 'instruktur aktif'
dan wawancara dengan orang-orang instruktur mengekspos proses perubahan
mereka telah menjalani. Selama periode lima tahun di mana pembelajaran
aktif dikembangkan dan diintegrasikan dalam kuliah dasar di perguruan tinggi,
para 'instruktur aktif' diwawancarai dua kali dalam setiap semester. Sebuah
analisis dari wawancara dijadikan dasar untuk mencirikan sikap 'instruktur
aktif' dan kemudian untuk pengembangan kuesioner penelitian: kuesioner
Kecenderungan Instruksi Aktif - AIT (Pundak et al, 2009.).
o Terdapat perbedaan yang signifikan di enam domain dari hasil kuesioner
penelitian antara sikap rata-rata dari kedua instruktur F2F dan Instruktur e-
Learning dibandingkan dengan kelompok 'instruktur aktif' kelompok dasar.
o Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara alat e-Learning
instruktur dan instruktur F2F dalam empat domain mengajar/ belajar. Dalam
domain keterlibatan kami menemukan perbedaan yang signifikan (P
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
22/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
percaya dapat dilakukan dalam kelas besar dan apa yang instruktur aktif
percaya dapat dilakukan untuk mempromosikan pembelajaran aktif.
Kelebihan:
o Hasil penelitian ini sangat cocok untuk dijadikan bahan pemikiran tentang
permasalahan yang kerap kita alami di lingkungan pendidikan yaitu
perbendaan pendapat antara guru yang mengajar dengan metode siswa aktif
dengan metode guru aktif.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
23/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 9
Pustaka :
Hancock, V. 2010. Essential, desirable or optional? Making distance e-learning courses
available to those without internet access. European Journal of Open, Distance and E-
Learning, 2
Tujuan :
o Menyelidiki bagaimana perpindahan ke Virtual Learning Environment (VLE)
telah mempengaruhi satu kelompok siswa yang tidak memiliki akses internet-
narapidana belajar di penjara.
Metode :
o Penulis memulai sebuah proyek penelitian tindakan untuk mengidentifikasi
kegiatan menimbulkan masalah dan apa pendekatan alternatif yang digunakan
ketika siswa tidak memiliki akses internet.
o Siswa di penjara diidentifikasi sebagai kelompok mahasiswa yang, hampir
secara universal, tidak memiliki akses internet. Tidak seperti mahasiswa lain
dalam OU, peserta didik tidak secara rutin diberikan username Komputer
Universitas yang memungkinkan akses ke halaman web kuliah universitas dan
sistem.
o Untuk menilai perspektif siswa, pelajar OU enam pelaku secara resmi
diwawancarai di lima penjara di seluruh Inggris. Wawancara informal juga
terjadi dengan staf perantara pendidikan penjara yang bertanggung jawab atas
siswa.
o Sembilan siswa di enam penjara, bersama dengan tujuh tutor mereka (salah
satunya adalah penulis koran), mengambil bagian dalam persidangan. Tutor
menyelesaikan kuesioner pada akhir kuliah untuk menilai keberhasilan dan
mengevaluasi kelayakan alternatif pendekatan yang disarankan.
Hasil :
o Sembilan siswa terdaftar untuk kuliah pada pemahaman bahwa 9% dari tanda
mungkin tidak tersedia untuk mereka jika mereka tidak memiliki akses
internet. Namun, alternatif yang disediakan untuk semua kegiatan menilai
akses internet yang dibutuhkan dalam upaya untuk mengembalikan tanda ini.
Dua siswa menarik diri dari kuliah sebelum dimulai, satu karena dia tiba-tiba
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
24/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
dibebaskan dari penjara dan lainnya karena ia dipindahkan ke penjara lain.
Seorang mahasiswa tidak menyelesaikan kuliah - dia dibebaskan dan memilih
untuk tidak melanjutkan studinya. Enam sisanya siswa lulus kuliah.
o Rata-rata untuk pelajar narapidana pada tugas masing-masing sebagian besar
sebanding dengan orang-orang dari seluruh kelompok (Gambar di bawah ini.)
o Perbedaan terbesar terjadi pada tugas ketiga dan kelima, yang memiliki bias
berat terhadap pertanyaan yang melibatkan pemrograman komputer. Analisis
pertanyaan individu menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang
mengerjakan dengan baik pada pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan
akses internet. Mereka tampil kurang baik pada pertanyaan pemrograman,
yang tidak membutuhkan akses internet.
o Sebuah framework diusulkan berdasarkan kegiatan baik sebagai esensial,
diinginkan atau opsional (EDO). Untuk kegiatan penting pendekatan alternatif
harus ditemukan jika menyelesaikan kuliah adalah keberhasilan siswa.
Meskipun siswa dapat lulus kuliah tanpa kegiatan yang diinginkan, nilai
keseluruhan mereka mungkin akan terpengaruh.
Kesimpulan:
o Kurangnya akses internet dapat menghambat pembelajaran jarak jauh tetapi
tidak melarang itu. Saluran komunikasi tradisional dalam pembelajaran jarak
jauh masih ada dan dapat dimanfaatkan bila diperlukan.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
25/51
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
26/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 10
Pustaka :
Bunt-Kokhuis, S. 2012. Servant-leadership: the Online Way! E-learning where community
building is key. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 1
Tujuan :
o Untuk meneliti kepemimpinan hamba dan implikasinya untuk e-learning di
kelas 24/7 di mana pembangunan komunitas adalah kunci.
Metode : -
Hasil :-
Kesimpulan:
o artikel ini menyoroti kegunaan menggunakan konsep hamba-kepemimpinan
untuk membangun e-learning masyarakat. Kebutuhan hamba-kepemimpinan
dalam kelas online sekarang ini jauh meningkat. Masalah ini harus memiliki
tempat yang signifikan dalam agenda lembaga pendidikan.
o E-peserta didik perlu mendapatkan kompetensi kesadaran digital, multibahasa
dan budaya agar dapat berpartisipasi dengan sukses dalam dunia yang
kompleks global kami. Hamba-pemimpin (instruktur online, e-guru atau
online fasilitator) dapat membantu dalam membuat ini terjadi.
Kekurangan:
o Sulit untuk memahami isi artikel ini karena tidak jelas struktur-struktur seperti
metode penelitian dan hasil.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
27/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 11
Pustaka :
Santally, M. et al. 2012. Learning Design Implementation for Distance e-Learning: Blending
Rapid e-Learning Techniques with Activity-based Pedagogies to Design and Implement a
Socio-constructivist Environment. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 2
Tujuan :
o Untuk menunjukkan bagaimana pencampuran teknologi inovatif dan
pedagogies dapat menghasilkan pengalaman pembelajaran konstruktif
berkualitas tinggi yang menghilangkan paradoks 'jarak' dalam lingkungan
pembelajaran jarak jauh..
Metode : Deksiptif
Hasil :-
Kesimpulan:
o Pada artikel ini, kami menunjukkan bagaimana tiga e-learning berbeda yaitu
pendekatan metodologi e-book, teknik e-learning cepat, dan aktivitas online
berbasis desain instruksional untuk menciptakan lingkungan belajar
berkualitas tinggi berdasarkan sosio-konstruktivis prinsip pembelajaran.
o Ketiga metodologi yang telah terutama digunakan dalam isolasi dan
tampaknya lama dalam literatur bahwa mereka jelas sedang dibedakan dari
dan tampak saling eksklusif satu sama lain. Kasus-studi storyboard dalam
artikel ini memberikan contoh kerja dari tiga metodologi dalam situasi
kontekstual. Jelas bahwa pendekatan ini memberikan dimensi baru dengan
konsepsi kuliah pembelajaran jarak jauh online di mana kritik dari lingkungan
tersebut kurang fokus pada transaksi pendidikan ditujukan.
Kelebihan:
o Pemaparan pada artikel ini tergolong unik karen membagi e-learning ke dalam
tiga kategori yaitu metodologi e-book, teknik e-learning cepat, dan aktivitas
online berbasis desain instruksional untuk menciptakan lingkungan belajar
berkualitas tinggi berdasarkan sosio-konstruktivis prinsip pembelajaran.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
28/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 12
Pustaka :
Turino dkk. 2009. E-LEARNING BAHASA INGGRIS BERBASIS WEB. Jurnal Teknologi
Informasi, Volume 5 Nomor 2
Tujuan :
o Terwujudnya e-learning yang meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
o Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam hal
mengembangkan pembelajaran berbasis internet (e-learning).
Metode : Pelaksanaan Penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut
o Menganalisis e-learning yang sudah ada untuk mengetahui kekurangan atau
kelemahan dari e-learningtersebut.
o Perlakuan (1) pada sample:
a. Melakukan pretest terhadap sample research untuk mengetahui kondisi
awal kemampuan aspek kognitif siswa (baseline)
b. Melakukan pembelajaran menggunakan e-learningtersebut
c. Melaksanakan test guna mengetahuiapakah pembelajaran menggunakan e-
learningtersebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. (hasil 1)
o Membandingkan hasil test (hasil 1) dengan kondisi awal kemampuan kognitif
siswa tersebut.
o Membangun konten e-learning
o Perlakuan (2) pada sample :
a. Melakukan pembelajaran menggunakan e-learningyang sudah diperbaiki
tersebut
b. Melaksanakan test guna mengetahui apakah pembelajaran menggunakan e-
learningsudah diperbaiki tersebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif
siswa (hasil 2)
o Membandingkan hasil test (hasil 2) dengan hasil test (hasil 1)
Hasil :
o Paired Samples Statistics menunjukkan ringkasan dari rata-rata dan standard
deviasi dari kedua perbandingan. Untuk pembelajaran sebelum menggunakan
e-learning(HASIL1) nilai rata-rata yang didapat oleh siswa adalah 52.39,
sedangkan untuk pembelajaran sesudah menggunakan e-learning(HASIL2)
nilai rata-rata yang didapat oleh siswa adalah 76.82
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
29/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
o Output Paired Samples Correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua
buah sampel. Korelasi ditunjukkan dengan angka 0.889 dengan angka
probabilitas 0.000 dibawah 0.05. Ini berarti bahwa hubungan antara sebelum
dan sesudah menggunakan program tersebut adalah nyata dan sangat erat.
o Output Paired Samples Testmenunjukkan bahwa Sig (2 tailed)= 0.000. Hal itu
berarti bahwa probabilitas kurang dari 0.05, yang berarti bahwa pembelajaran
sebelum menggunakan e-learning dan pembelajaran sesudah menggunakan e-
learningtidak identik. Atau dengan kata lain bahwa penggunaan program
tersebut efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
Kesimpulan:
o E-learningBahasa Inggris yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif
siswa adalah e-lerningyang mempunyai tingkat interaktifitas pengguna tinggi,
yang selain menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk file baik itu dalam
format words, powerpoint, html atau PDF tapi e-learning tersebut juga
mempunyai nilai lebih menu yang lebih bersifat interaktif, baik itu dalam
bentuk evaluasi online yang lebih bervariasi, konsultasi online maupun
fasilitas chatting.
o
Media Listening Comprehensionini dibuat oleh peneliti menggunakan
program Adobe Flash yang disimpan dalam format swf sehingga file tersebut
memiliki kapasitas yang relatif rendah meskipun memiliki unsur audio
didalamnya dan filetersebut tidak berat ketika dieksekusi pada e-learning.
o Dengan tombol-tombol interaktif sederhana yang ada pada media Listening
Comprehensiontersebut, siswa merasa lebih mudah dan menarik dalam upaya
memahami materi Listening Comprehension.
Kelebihan:
o Pengembangan yang dilakukan peneliti terhadap sistem e-learning bahasa
inggris tersebut sangat baik, karena jika dilihat dari hasil perlakuan 2
kekurangan e-learning sebelumnya dapat diperbaiki.
Kekurangan:
o Tidak dijelaskan hasil dari perlakuan 1.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
30/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 13
Pustaka :
Susanti, E.,Sholeh, M. 2009. RANCANG BANGUN APLIKASI E-LEARNING. Jurnal
Teknologi, Volume 1, No. 1
Tujuan :
o Mengembangkan sistem e-learning yang dapat digunakan sebagai salah satu
bentuk penyebaran materi perkuliahan.
Metode : Penelitian dan Pengembangan
Hasil :-
Kesimpulan:
o Sistem E-Learning merupakan aplikasi yang diharapkan mampu mendukung
proses kegiatan belajar-mengajar. Sehingga melalui E-Learning, proses
belajar-mengajar dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
31/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
o Jumlah siswa yang dapat dijaring dalam suatu kelas juga tidak terbatas karena
dapat dijangkau oleh semua pengguna dari berbagai tempat yang dapat
mengakses jaringan.
o Sistem E-Learning ini masih bersifat sederhana dan belum begitu kompleks
sehingga ada beberapa fasilitas yang dinilai masih kurang dan perlu
pengembangan.
Kekurangan:
o Tidak dijelaskan tujuan penelitian.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
32/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 14
Pustaka :
Husna, A. dan Wahyuni, S. 2008. Kesiapan Jurusan Teknologi Pendidikan dalam
Implementasi E-Learning. Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 18, Nomor 1
Tujuan : Dengan penelitian ini diharapkan agar:
o Peserta didik dapat lebih membangkitkan sikap positif dan memantapkan
penguasaannya terhadap teknologi berbasis komputer dan internet (E-
Learning);
o Temuan penelitian dapat menjadi informasi dan masukan yang berarti dalam
upaya peningkatan pengelolaan dan pelayanan pembelajaran elektronik (E-
Learning) di FIP UM
o Dapat berfungsi sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas SDM dan
akreditasi dari pembelajaran elektronik (E-Learning) di FIP UM
Metode : Deksiptif kualitatif
Hasil :
o Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% responden sudah terbiasa
berinteraksi dengan komputer bahkan sudah 60% yang telah mempunyai
sarana computer pribadi/laptop dan hampir seluruh (90%) responden yang
meman-faatkan komputer untuk keperluan belajar, dan sebagian besar (60%)
lainnya untuk keperluan pribadi dan games/ rekreatif, sebagian kecil untuk
informasi alternatif serta hampir tidak ada yang menggunakan untuk keperluan
workshop, bisnis dan kantor.
o Dalam hal kebiasaan mengakses internet diperoleh data frekwensi responden
yang me-nyatakan sering memanfaatkan internet sejumlah 60%, dan yang
menyatakan kadang-kadang 40% yaitu dengan mengakses internet 3-4 kali
dalam seminggu dan waktu yang dibutuhkan rata-rata tidak lebih dari 2 jam.
o Sebanyak 96% responden telah mempunyai e-mail pribadi selama 1-3 tahun,
namun masih ada 4% yang belum memiliki.
o Sebanyak 70% responden yang menyatakan selalu termotivasi dan dalam
proses pembelajarannya sebagian responden sudah mandiri sementara yang
tidak selalu mandiri (kadang-kadang) hanya sebagian kecil dan hampir tidak
ada yang menyatakan tidak mandiri.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
33/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Kesimpulan:
o Kesiapan dan kemampuan dalam penguasaan TIK yang sudah dimiliki oleh
semua pengelola E-Learning diantaranya tentang pengetahuan umum
komputer, internetworking, software aplikasi, E-Learning dan multimedia.
o Mahasiswa TEP sudah siap dan termoti-vasi dalam mengoperasikan komputer
dan mengakses internet, hanya saja masih diperlukan bimbingan dan program
pelatihan lebih lanjut tentang pembelajaran berbasis elektronik (E- Learning).
o Dukungan fasilitas, biaya dan pelayanan yang diberikan oleh team work TEP
ICT Centre dalam E-Learning sudah cukup baik dan cukup memadai tetapi
masih sangat diperlukan adanya penambahan fasilitas/ infra-struktur serta
peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang kompeten
dalam bidang ICT, khususnya E-Learning.
Kelebihan:
o Penelitian sejenis sangat diperlukan untuk mengukur kesiapan sebuah lembaga
ata institusi dalam menyelenggarakan sistem pembelajaran berbasis e-learning.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
34/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 15
Pustaka :
Fathurohman, A. dan Al Hamidy, F. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran E-Learning
dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang. Prosiding Seminar Nasional Unimus 2010.
Tujuan :
o Untuk mengetahui model pengembangan pembelajaran e-learing yang dapat
dikembangkan pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang.
o Untuk mengetahui potensi pendukung yang dapat diupayakan untuk
mengembangkan model pembelajaran e-learning di fakultas Kedokteran
Unimus Dapat berfungsi sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas SDM dan
akreditasi dari pembelajaran elektronik (E-Learning) di FIP UM.
o Mengetahui pengaruh model pembelajaran e-learning terhadap belajar
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Metode :
o Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan
(Research and Development).
o Teknik analisis dilakukan dengan menganalisis data yang dihasilkan dari
kuesioner menggunakan teknik analisis deskriptif untuk melihat
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi, sedangkan data yang bersifat
kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumen dianalisis
dengan teknik analisis data kualitatif model interaktif.
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang telah memiliki
fasilitas teknologi informasi yang cukup baik, namun kapasitas internet
(bandwidth) yang masih relatif kecil;
o Kemampuan dosen dalam memanfatkan teknologi informasi dinilai oleh
responden masih relatif kurang baik, bahwa belum semua dosen
memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan pembelajarannya;
o Mahasiswa pada umumnya telah cukup aktif memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajarannya;
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
35/51
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
36/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 16
Pustaka :
Supradono, B. 2009. Perancangan Pengembangan Komprehensif Sistem Pembelajaran Jarak
Jauh (Distance Learning) DI Institusi Perguruan Tinggi yang Berbasis E-Learning. Media
Elektrika, Vol. 2 No. 2.
Tujuan :
o Merancang suatu metode yang mengarahkan perancangan pengembangan e-
learning dari dua sisi yakni sisi makro berupa tata kelola e-learning dan sisi
mikro berupa manajemen pengembangan system pembelajaran e-learning.
Metode :
o Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan
(Research and Development).
o Penelitian ini mencoba membuat perancangan pengembangan e-learning yang
berupa sistem asycronuous (tidak bergantungwaktu) yang diselaraskan dengan
sistem pembelajaran konvensional atau pembelajaran di kelas dari sisi makro
dan mikro.
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Metode perancangan secara komperhensif yang menekankan pada aspek
makro tentang tata kelola dan mikro tentang manajemen pengembangan
system pembelajaran e-learning diharapkan dapat menjadi panduan dalam
pengembangan system pembelajaran e-learning.
o Tahapan pengembangan e-learning dapat lebih terarah baik dari sisi strategis
dan sisi taktis.
Kekurangan:
o
Pada tahap evaluasi tidak dilakukan validasi oleh ahli sebelum evaluasi oleh
peserta didik.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
37/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 17
Pustaka :
Suteja, B. R. dan Ashari, A. 2008. Ontology e-Learning Content berbasis Web Semantic.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008)
Tujuan :
o Menjelaskan pendekatan berorientasi komponen untuk mengatur konten dalam
ontologi.
Metode : Deskriptif
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Ontology yang dibuat dalam penelitian ini dapat menciptakan e-larning yang
terorganisasi dengan baik khususnya dalam hal pemanfaatan content e-
learning.
o Kedepan diharapkan dapat diupayakan perluasan atau pengembangan domain-
domain ontology sehingga dapat menciptakan integritas yang baik dalam
system e-learning itu sendiri ataupun dengan system lainnya.
Kekurangan:-
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
38/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 18
Pustaka :
Suteja, B. R. dan Harjoko, A. 2008. User Interface Design for e-Learning System. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008)
Tujuan :
o Memberikan contoh desain prototipe user interface dari e-Learning.
Metode : Deskriptif
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Melakukan desain user interface yang efektif harus memperhatikan aspek
grafik, layout dari informasi, logika dalam bernavigasi. Perancang user
interface e-Learning bertugas untuk menyatukan elemen-elemen kedalam
lingkungan pembelajaran (learning) secara user friendlydan mampu
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
o Pengembangan perancangan desain interface kedepan mampu
mempertimbangan aspek interoperabilitas sehingga pengguna dapat
memperoleh efek yang sama saat interface tersebut diakses dari berbagai
macam perangkat (devices).
Kekurangan:-
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
39/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 19
Pustaka :
Santoso, H.B. dkk. 2008. Pemodelan Learning Object Recommenderberdasarkan Prior
Knowledge pada Student Centered e-Learning Environment. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008)
Tujuan :
o Memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi bahan ajar
berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar.
Metode :
o Prior knowledge dapat diidentifikaasi menggunakan pre-test, mid-test, dan
post-test assessment. Tiga tahapan assessment ini sangat berguna sebagai input
sistem.
o Penelitian tahap awal ini sejalan dengan sistem e-Learning yang telah
diimplementasikan saat ini di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia,
yaitu Student Centered E-Learning Environment (SCELE) yang
dikembangkan menggunakan Learning Management System berbasis open
source, yaitu Moodle.
Hasil :
Kesimpulan:
Kekurangan:
o Hasil dan kesimpulan pada artikel ini tidak dijelaskan.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
40/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 20
Pustaka :
Santoso, H.B. dkk. 2009. Implementasi Fitur Perekomendasian Bahan Ajar Berdasarkan Prior
Knowledgepada Student Centered E-Learning Environment. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Tujuan :
o Memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi bahan ajar
berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar.
Metode :
o Pengembangan fitur perekomendasian bahan ajar yang dielaborasi dalam
tulisan ini adalah pengembangan fitur perekomendasian dengan pemilihan
bahan ajar secara statis (pre-defined) di atas Student Centered E-Learning
Environment (SCELE). SCELE sendiri merupakan learning management
system berbasis sistem open source, yaitu Moodle dan telah dimodifkasi
sesuai kebutuhan. Dengan memanfaatkan fitur ini, mahasiswa mendapatkan
bahan ajar sesuai dengan prior knowledge yang dimiliki, seperti level dasar
(basic), menengah (medium), dan tinggi (advance).
Hasil :
Kesimpulan:
Kekurangan:
o Hasil dan kesimpulan pada artikel ini tidak dijelaskan.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
41/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 21
Pustaka :
Baskoro, F. dan Rubikartin, W. 2009. Pengembangan Question/Answering Portal dengan
Answer Quality Predictor pada Aplikasi E-Learning. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2009 (SNATI 2009)
Tujuan :
o Memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi bahan ajar
berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar.
Metode :
o Pengembangan fitur perekomendasian bahan ajar yang dielaborasi dalam
tulisan ini adalah pengembangan fitur perekomendasian dengan pemilihan
bahan ajar secara statis (pre-defined) di atas Student Centered E-Learning
Environment (SCELE). SCELE sendiri merupakan learning management
system berbasis sistem open source, yaitu Moodle dan telah dimodifkasi
sesuai kebutuhan. Dengan memanfaatkan fitur ini, mahasiswa mendapatkan
bahan ajar sesuai dengan prior knowledge yang dimiliki, seperti level dasar
(basic), menengah (medium), dan tinggi (advance).
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Aplikasi telah berhasil melaksanakan proses bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta proses – proses lainnya yang mendukung aplikasi ini, seperti
proses melakukan voting jawaban terbaik, memberikan bintang pada jawaban,
memberikan rekomendasi pertanyaan dan lain-lain.
o Aplikasi telah berhasil melakukan identifikasi kualitas jawaban yang ada pada
sistem dengan menggunakan metode non-textual feature. Berdasarkan hasil uji
coba yang telah dilakukan, aplikasi telah melakukan ketepatan identifikasi
kualitas jawaban dengan nilai precisionsebesar 45 % dan recallsebesar 53 %
serta F-Measure sebesar 49 %.
Kekurangan:
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
42/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 22
Pustaka :
Permata, D. B. dkk. 2009. Portal Aplikasi Flash sebagai Media E-Learning Interaktif.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Tujuan :
o Membangun Portal sebagai wadah aplikasi Flash sehingga dapat menjadi
Portal E-learning Interaktif.
Metode :
o Penelitian dan Pengembangan/ Research and Development (R&D)
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Portal flash dapat di implementasikan seccara sederhana dengan menggunakan
Free CMS seperti wordpress.
o Penggunaan Flash sebagai media pembelajaran interaktif (E-learning) dapat
lebih memberikan kontribusi lebih kepada siswa dalam menyerap materi ajar.
o Penggunaan CMS wordpress sebagai perangkat publikasi memepermudah
dalam pembangunan portal tanpa mengetahui coding. Sehingga mudah di
implementasikan untuk tingkat guru pada sekolah - sekolah.
Kelebihan:
o Penggunaan cms adalah alternatif yang cukup baik karena selain mudah
digunakan juga merupakan Open Source Software (tidak berbayar).
o Penggunaan flash mengurangi pemakaian bandwidth berlebih karena file
keluaran dari flash relatif kecil.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
43/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 23
Pustaka :
Prayudi, Y. 2009. Kajian Awal: E-Learning Readiness Index (Elri) sebagai Model bagi
Evaluasi E-Learning pada Sebuah Institusi. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
2009 (SNATI 2009)
Tujuan :
o Sebagai kajian awal bagi pengembangan model e-Learning Readiness Index
(Elri).
Metode :
o Studi Pustaka
Hasil :
Kesimpulan:
o Tulisan ini adalah sebuah kajian awal bagi pengembangan model e-Learning
Readiness Index.
o Dengan terbentuknya model bagi evaluasi implementasi e-learning pada
sebuah institusi maka diharapkan terdapat sebuah model bagi benchmarking
yang akan mengukur sejauh mana aspek-aspek yang terlibat dalam
implementasi e-learning telah sesuai dengan tujuan awalnya.
o Model ini diharapkan akan menjadi alat evaluasi yang komprehensif bagi
penerapan e-learning di lsebuah institusi.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
44/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 24
Pustaka :
Rakhmadi, A. dan Nugroho, L. E. 2009. Implementasi dan Evaluasi English E-Learning
Berbasis Web untuk Toefl Preparation. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
(SNATI 2009)
Tujuan :
o Membangun sistem pembelajaran berbasis web, dan memeriksa bagaimana
sistem pembelajaran berbasis web mempengaruhi capaian belajar..
Metode :
o Penelitian dan Pengembangan/ Research and Development (R&D)
o One-way univariate analyses of covariance (ANCOVA) pada tingkat
signifikansi 0,05 dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan pada sesi
listening comprehension, structure and written expression, dan reading
comprehension.
o Uji efektivitas penelitian ini merupakan studi quasi-experimental untuk
menginvestigasi pengaruh fasilitas sistem pembelajaran berbasis web pada
performa mahasiswa dalam sesi-sesi TOEFL; listening, structure and written
expression, dan reading.
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Penelitian ini mendesain sistem pembelajaran bahasa Inggris berbasis web
khususnya untuk persiapan TOEFL dan menguji efektifitas pembelajaran
berbasis web.
o Rancangan pembelajaran sesi listening comprehension melibatkan
penanganan file audio dalam format ukuran file mininal sehingga waktu akses
menjadi lebih singkat. Format yang digunakan adalah mp3PRO® (FhG)
MPEG Layer-3 Pro, 32 Kbps (Mono).
o Delapan uji ANCOVA (Analysis of Covariance) telah dilakukan untuk
menguji delapan hipotesis nihil dan delapan hipotesis alternatif. Test ini
menolak H0,1, H0,3, dan H0,7, serta menerima kelima hipotesis nihil yang
lainnya.
o Penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem pembelajaran
berbasis web memperkaya kemampuan mahasiswa dalam TOEFL.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
45/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 25
Pustaka :
Suranto, B. 2009. Virtual Classroom: Strategi Pembelajaran Berbasis Synchronous E-
Learning. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Tujuan :
o Memberikan penjelasan bahwa e-Learning dapat dilaksanakan dengan
berbagai macam strategi, salah satunya adalah dengan mengimplementasikan
konsep Virtual Classroom (VC).
Metode : Deskriptif
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o VC adalah salah satu metode pembelajaran berbasis synchronous e-Learning
yang dapat diimplementasikan dengan memadukan keunggulan interaksi
langsung dan pemanfaataan teknologi virtual.
o VC dapat berjalan dengan baik jika interaksi dan kolaborasi di antara pihak
yang terlibat (yaitu pengajar maupun pembelajar) berjalan secara terkendali
dan dinamis.
o Pada pelaksanaannya, VC menawarkan beragam teknik dan tool yang dapat
dimanfaatkan untuk melakukan interaksi dan kolaborasi selama proses
pembelajaran berlangsung.
o Untuk menjaga kualitas dan kontrol terhadap proses pembelajaran pada VC
yang dijalankan, pengajar harus dapat memilih metode dan tool visualisasi
yang tepat agar dapat menjaga motivasi pembelajar untuk terus berkontribusi
dan berinteraksi dengan materi yang disampaikan oleh instruktur atau
pengajar.
o
Pengimplementasian VC menawarkan peluang yang sangat menjanjikan untuk
pengembangan suatu model pembelajaran baru yang lebih menarik, interaktif,
dinamis, hi-tech, dan terkendali.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
46/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 26
Pustaka :
Noveandini, R. dan Wulandari, M. S. 2010. Pemanfaatan Media Pembelajaran Secara Online
(E-Learning) bagi Wanita Karir dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas dan Fleksibilitas
Pemantauan Kegiatan Belajar Anak Siswa-siswi Sekolah Dasar. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010)
Tujuan :
o Memberikan suatu pelatihan tentang pemanfaatan media pembelajaran (e-
learning) bagi ibu – ibu bekerja sebagai satu upaya dalam meningkatkan
efektivitas dan fleksibitas pembelajaran untuk anak, khususnya bagi siswa/i
Sekolah Dasar.
Metode : Deskriptif
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan: Simpulan dari pembelajaran secara online (e-learning) beberapa
diantaranya adalah:
o Membantu kesulitan – kesulitan yang dihadapi para orang tua khususnya ibu
dalam mengajarkan materi tertentu,
o Membantu menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran,
o Membantu kesulitan belajar bagi anak yang kurang berprestasi, karena e-
learning memiliki keunggulan yaitu pembelajaran secara visual – auditorial –
kinestetik sehingga cara – cara belajar dari siswa bisa terarahkan semua tanpa
ada siswa yang merasa tidak terlayani,
o Membantu siswa/i menjadi calon tenaga kerja yang memiliki pengetahuan,
pemahaman dan ketrampilan dalam internet.
Kelebihan:
o
Menarik dan cocok diterapkan di lingkungan keluarga dalam rangka
pendidikan anak usia dini.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
47/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Jurnal No : 27
Pustaka :
Taryana, A. Siswantoro, H. 2010. Penerapan E-Learning Olat dengan Webserver ter-Cluster
untuk Peningkatan Kapasitas Akses E-Learning. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2010 (SNATI 2010)
Tujuan :
o Mengkaji teknologi Clustering dan Load balancing OLAT versi 6.2.2.
o Menganalisis kinerja teknologi OLAT versi 6.2.2 menggunakan teknologi
clustering dan load balancing dibandingkan dengan Moodle.
Metode : Penelitian dan Pengembangan
Hasil : (lihat kesimpulan)
Kesimpulan:
o Penelitian menunjukkan bahwa akses pengguna dapat dilayanai baik dengan
membuat struktur web server terdiri dari 3 node yang terhubung ke sistem
OLAT dan Haproxy. Semakin banyak web server maka error akan terjadi
untuk jumlah request yang lebih besar.
o Pengujian dengan 3 node menunjukkan bahwa sistem e-learning OLAT
mengalami kejenuhan pada request > 111 ribu, sedangkan sistem e-learning
Moddle jenuh pada request > 300 user.
o Sistem Olat 6.2.2. bila di cluster maka akan meningkatkan performasinya
sampai 4 kali lipat bila 2 node dan bisa lebih dari 8 kali, bila dengan 3 node.
o Sistem Cluster dan load balancing berdampak signifikan pada peningkatan
kemampuan penanganan request pengguna dalam sistem Olat 6.2.2.
o Sistem cluster sangat relevan untuk meningkatkan performa olat 6.2.2
o Sistem Cluster Moodle bisa mempercepat pengaksesan terhadap request tetapi
tidak terlalu signifikan dalam menangani load request karena tidak terjadi
penambahan yang berarti pada kapasitas maksimum request yang bisa
ditangani.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
48/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Buku teks No : 1
Pustaka :
Micro, A. 2011. E-Learning dengan Moodle|Panduan Instalasi dan Konfigurasi. Banjarbaru:
Clear OS Indonesia Community
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah software E-
learning open source yang dapat diperoleh secara gratis. Moodle adalah sistem yang sangat
lengkap dengan fitur-fitur yang banyak.
Moodle sangat efektif untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran di sekolah dan
universitas. Dengan moodle, guru dapat memberikan materi berupa teks, web, animasi,
multimedia, ebook, presentasi, diskusi, ujian, dan belajar online.
Moodle dapat diinstall di berbagai macam Sistem Operasi, tetapi yang kita bahas di sini
adalah instalasi di Linux Clear OS, dengan pertimbangan dan kemudahan instalasi dan
ketahanan terhadap virus dan program perusak lainnya.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
49/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Buku teks No : 2
Pustaka :
blogs.terrapinn.com. 2011. Total Learning|The future of e-learning . The MBA Training
Company
What are the benefits of e-learning?
E-learning has several benefits over other forms of learning and development, the most
obvious of which are:
Cost:e-learning is often a much cheaper solution that other options – group licences
can often be purchased meaning that you can train your entire team.
Convenience:perhaps the most significant benefit of e-learning is the associated
convenience – you can choose when and where to learn provided you have the
appropriate equipment, meaning you can learn at your own pace.
Consistency:being able to deliver standardised training to your whole team or
workforce is another benefit, particularly when trying to introduce a new skill or
procedure to your employees.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
50/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Buku teks No : 3
Pustaka :
Kuhlmann, T. 2007. The Insider’s Guide To Becoming a Rapid E-Learning Pro. The Rapid
E-Learning Blog
Identifying desired results and creating a course that helps you meet them is key. This
sounds obvious, but you’d be surprised by how many courses fail to deliver valuable results
because they are not aligned to the organization’s real goals. Many go wrong by measuring
success by the number of participants or the mere fact that the course was delivered.
You don’t want to make that mistake. Instead, you want to measure your success by
how you contribute to the organization’s success. For example, if the organization measures
success by increased sales, then you need to measure success by increased sales.
-
8/19/2019 Tugas Akhir Analisis Jurnal L Marta Guna P
51/51
Tugas Akhi r Studi Mandiri (Anali sis Jurnal dan Buku Teks)
L. Marta Guna Pratama I2E012015
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga!