tugas agama
DESCRIPTION
PENDIDIKAN AGAMA ISLAMTRANSCRIPT
1. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa
Rasulullah SAW.
1.1 Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan islam pada masa
Rasulullah SAW.
Pertumbuhan ilmu pengetahuan telah terjadi sejak Rasulullah
mendakwahkan agama islam, wahyu pertamanya yaitu surat Al – alaq ayat 1 -
5 bercerita tentang dasar – dasar ilmu pengetahuan, didalam wahyu tersebut
terdapat perintah untuk membaca, Allah pun menegaskan bahwa hakikat ilmu
datangnya
dari Allah dan awalnya manusia tidak mengetahui apa – apa. Kata Iqra’
pada ayat ke-1 surat Al- alaq memiliki makna yang beragam, seperti menelaah,
mendalami,
meneliti, mengetahui ciri sesuatu, membaca baik teks maupun bukan teks.
Pada masa rasulullah, ilmu pengetahuan lebih banyak berkembang dibidang
ilmu-ilmu pokok tentang agama (ushuluddin), dan ilmu akhlak (moral). Akan
tetapi ilmu – ilmu
lainnya tetap berkembang walaupun tidak sepesat ilmu agama dan akhlak. Saat
itu
pun mulai terjadi proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis, diantaranya dasar
– dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat rasulullah.
Diantara ahli tafsir dimasa Rasulullah yaitu khalifah yang empat (Abu Bakar,
Umar,
Utsman dan Ali), Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubay Ibnu Ka’ab, Zaid Ibnu Tsabit, Abu
Musa Al-’Asy’ari dan Abdullah bin Zubair. Dan dari kalangan khalifah empat yang
paling banyak dikenal riwayatnya tentang tafsir adalah Ali bin Abi Thalib r.a.
Ibnu Abbas adalah anak paman Rasulullah SAW, sekaligus murid
dari Rasulullah. Ia dikenal sebagai ahli bahasa/penterjemah Al-Qur’an. Dia adalah
sahabat yang paling pandai/tahu tentang tafsir Al-Qur’an. Dia mempunyai biografi
yang menunjukkan kebolehan ilmunya dan kedudukannya yang tinggi dalam hal
penggalian
secara mendalam tentang rahasia-rahasia Al-Qur’an.
1
Selain Ibnu Abbas, sahabat nabi yang termasuk ahli tafsir ialah Ibnu Mas’ud
r.a.
Ia adalah salah seorang yang pertama masuk Islam pada usia 6 tahun. Dari segi
hubungan
kenabian ia adalah seorang yang sangat baik dan terdidik. Karena pertimbangan
itulah
sahabat lain memandangnya sebagai seorang sahabat yang lebih banyak
mengetahui bidang Kitabullah Al-Qur’an, mengetahui tentang muhkam dan
mutasyabih, halal dan haram.
Selain para ahli tafsir, kaum yang berjasa dalam perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman rasulullah yaitu kaum sufi (ahli ilmu). Kaum sufi yaitu
kaum yang menyebarkan ajaran islam ke berbagai belahan dunia. Pada zaman
rasulullah, mereka mempelajari al-Quran secara langsung dengan Rasulullah
s.a.w. mereka adalah orang-orang yang menyediakan dirinya semata-mata untuk
Allah s.w.t dan Rasul-Nya.
1.2 Al-Quran pada jaman Rasulullah SAW.
Pengumpulan Al-Qur’an pada zaman Rasulullah SAW ditempuh dengan dua
cara:
Pertama : al Jam’u fis Sudur yaitu Para sahabat langsung menghafalnya diluar
kepala setiap kali Rasulullah SAW menerima
wahyu.
Kedua : al Jam’u fis Suthur yaitu menyuruh para sahabat untuk menuliskannya
kembali setelah dibacakan oleh Rasulullah.
Biasanya sahabat menuliskan Al-Qur’an pada ar-Riqa’ (kulit binatang), al-
Likhaf
(lempengan batu), al-Aktaf (tulang binatang), al-`Usbu ( pelepah kurma).
Sedangkan
jumlah sahabat yang menulis Al-Qur’an waktu itu mencapai 40 orang.
2
Pada zaman Rasulullah hadits tidak dituliskan sebab:
a) Nabi sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang
diizinkan
beliau sebagai catatan pribadi.
b) Rasulullah berada di tengah-tengah ummat Islam sehingga dirasa tidak sangat
perlu
untuk dituliskan pada waktu itu.
c) Kemampuan tulis baca di kalangan sahabat sangat terbatas.
d) Umat Islam sedang dikonsentrasikan kepada al-Qur’an.
e) Kesibukan-kesibukan ummat Islam yang luar biasa dalam menghadapi
perjuangan da’wah yang sangat penting.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Rasulullah terus berkembang
sampai sekarang, khususnya dalam bidang ekonomi. Banyak teori tentang ilmu
pengetahuan yang sudah ada sejak jaman Rasulullah dan digunakan didalam
zaman yang modern seperti sekarang ini, diantaranya teori invisible hands yang
berasal dari Nabi Saw dan sangat populer di kalangan ulama. Teori ini berasal dari
hadits Nabi Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan
adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut :
“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu
mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah hendaklah
engkau menetukan harga”.
Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga,
yang
menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa
kelak aku
menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang
kezaliman
dalam darah maupun harta.” ucapan Nabi Saw itu mengandung pengertian
bahwa harga pasar itu sesuai dengan kehendak Allah yang sunnatullah.
3
2.Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam sampai Masa
Abbasiyah
2.1 Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam sampai Masa
Abbasiyah
Untuk melihat sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan tentu perlu diawali
dari perintah Allah untuk belajar. Allah menurunkan wahyunya yang pertama
tentang perintah membaca dan belajar melalui qalam (pena).
Rasulullah adalah orang pertama yang memenuhi ajakan Al-Qur’an untuk
membaca dan belajar. Beliau sangat intens dalam berdakwah dengan dua aspek,
yaitu agama dan ilmu pengetahuan. Rasulullah terus menyerukan kepada
umatnya untuk belajar membaca dan menulis.
Umat Islam dan para sahabat menyambut sruan Allah dan hadis nabi
tentang ilmu pengetahuan dengan sangat antusias. Mereka belajar membaca dan
belajar menulis agar dapat menyebarluaskan agamanya. Mereka
mempelajari bahasa musuhnya agar terlindung dari kejahatan.
Kemampuan para sahabat pun ternyata tidak hanya pada pemahaman
agama saja, tetapi juga pada ilmu pengetahuam yang lainnya, seperti
pengetahuan dibidang hukum peradilan, ilmu bahasa asing, dan lain-lain.
Sejak Rasulullah dan sahabatnya di Madinah, para sahabat Nabi belajar dan
mengajarkan ilmu didalam masjid. Mulai abad keempat para umara dan pembesar
Islam mulai mendirikan tempat khusus ruang belajar yang menyatu dengan
masjid. Selain itu, para sahabat juga membangun tempat untuk para pelajar,
seperti pesantren atau asrama.
4
Sesungguhnya umat Islam mendahului umat lainnya dalam berbagai ilmu.
Umat Islam jugalah yang pertama kali menciptakan huruf timbul yang berguna
untuk memudahkan para tunanetra untuk membaca. Penemunya bernama
Zainuddin Alhamidi, pada tahun 712 H ketika ia mengalami kebutaan pada masa
mudanya.
Puncak dari kejayan ilmu pengetahuan Islam adalah pada masa Khalifah
Harun Ar-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa itu bberdirilah Baitul
Hikmah(Lembaga Ilmu Pengetahuan. Tugas utama lembaga tersebut, yaitu
menerjemahkan kitab-kitab dari bahasa asing kedalam bahasa Arab.
2.2 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah
Dari umat Islam munculah beberapa tokoh yang ahli di beberapa bidanga ilmu
pengetahuan, seperti di bidang kedokteran, matematika, biologi, dan sejarah.
a. Kedokteran
(1) Ibnu Sina
Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Husaini bin Abdullah bin Sina.
Beliau dibesarkan di lembah Sungai Dajlat dan Furat, di tepi selatan Laut Kaspia.
Ketika masih kecil beliau telah hafal Al-Qur’an, menguasai bahasa Arab, serta
mendalami ilmu fikih. Ia belajar ilmu Mantik pada seorang guru filsafat, bahkan
gurunya terkejut karena kecerdasannya. Pada usia 17 tahun ia telah memahami
ilmu kedokteran melebihi siapa pun. Oleh karena itu, beliau diangkat manjadi
penasihat para dokter pada masa itu.
5
(2) Ibnu Rusyd
Nama asli Ibnu Rusyd adalah Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd.
Beliau lahir diujung barat negeri Islam, yaitu Kordoba, Spanyol. Beliau dibesarkan
dalam keluarga yang teguh menegakkan agama dan berpengetahuan luas. Ketika
beliau muda, beliau belajar matematika, astronomi, filsafat, dan kedokteran. Di
Barat beliau dikenal sebagai ahli dan tokoh dibnidang kedokteran dengan
karyanya Al-Kulliyyat yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Atas
kepandaiannya inilah maka pada tahun1182 ia diangkat sebagai dokter pribadi
khalifah di Maroko.
(3) Ar-Razi
Ar-Razi bernama lengkap abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Didunia Barat
dikenal dengan nama Rhazes. Beliau Lahir di Ray, dekat Teheran pada tahun 251
H dan wafat apada tahun 320 H. Beliau terkenal sebagai dokter pertama dalam
pengobatan secara ilmu jiwa, yakni pengobatan yang dilakukan dengan memberi
sugesti bagi para penderita psikomatis.
b. Matematika/Geometri
(1) Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi hidup dari tahun 780 – 850 M. Beliau adalah peletak dasar ilmu
matematika dengan karyanya yang terkenal Al-Jabru wal Muqabbala. Dari buku itu
kita mengenal ilmu aljabar yang dikenalkan diseluruh dunia, yang kini diubah
menjadi matematika.
6
(2) Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi
Jamsyid hidup pada abad ke-7 di kota Samarkand, salah satu provinsi
diUzbekistan. Jamsyid adalah ulama yang sangat pandai dalam bidang agama dan
ilmu pengetahuan. Beliau seorang profesor dalam bidang matematika dan
astronomi di Universitas Samarkand. Beliaulah peletak dasar aritmatik yang
dilakukan atas dasar slide rule yang dianggap sebagai penemuan ilmiah paling
penting dalam matematika.
(3) Sabit bin Qurrah Al-Hirany
Kitab karangannya yang terkenal adalah:
Hisabul Ahillah
Kitabul ‘Adad
(4) Ibnu Haitsam
Kitab karangannya yang terkenal adalah:
Qaulun fi Halli Masalatil ‘Adadiah
Muqaddimah Dalilul Musaba
Ta’liqun fil Jabr
c. Biologi
(1) As-Simay
As-Simay adalah seoranmg ahli bologi. Salah satu buku hasil karya beliau
yang terkenal adalah Kitabun Nabati wasy Syujjar. Buku ini mengupas masalah
biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
7
(2) Ibnul Awwan
Ibnul Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang
pertanian. Bukunya yang terkenal adalah Al-Fallah.
(3) Al-Jahiz
Al-Jahiz seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang ilmu hewan.
Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
d. Sejarah/Sosiologi
(1) Abu Abdillah Al-Qazwaini
Abu Abdillah Al-Qazwaini dilahirkan pada abad ke-7 hijriah. Beliau terkenal
sebagai seorang ulama dan ahli dalam bidang sejarah. Kitab yang dikarangnya
merupakan kitab terbaik pada masanya dengan judul, Asarul Bilad wa Akhbarul
Ibad. Beliau meniliti sesuai dengan judul kitabnya, yaitu tabiat Negara atau
daerah dan apa yang terkenal, disamping menyelidiki keadaan penduduk dan
kehidupannya. Al-Qazwaini juga telah mendahului ilmu modern dalam rincian
ilomiahnya dalam kitabnya itu.
(2) Abu Ar-Raihan Al-Bairuni
Al-Bairuni dilahirkan pada tahun 364 m dan hidup 75 tahun. Beliau telah
menyusun kitab Al-Atsar Al-Baqiah yang merupakan kitab pertama didunia yang
meniliti tentang sejarah, perbedaan bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan cara
mengistinbatkannya.
8
(3) Imam Ghozali
Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath
Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan
As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191). Para ulama nasab berselisih dalam
penyandaran nama Imam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa penyandaran
nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, tempat kelahiran beliau. Ini
dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini
kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin
Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl
bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang
mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami
tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).
9